Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terhadap Keaktifan Peserta Program Posbindu Di Kelurahan Pasirluyu Kota Bandung Tahun 2004.
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP
KEAKTIFAN PESERTA PROGRAM POSBINDU DI KELURAHAN
PASIRLUYU KOTA BANDUNG TAHUN 2004
Joice Juliana, 2004. Pembimbing : Dr. Felix Kasim M. kes.
Latar belakang : Posbindu lansia merupakan suatu upaya paripuma
kesehatan bagi usia lanjut yang meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan,
dan pemulihan, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut
yang sehat, bahagia, produktif dan berdaya guna dalam linglrup keluarga dan
masyarakat.
Tujuan : untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku
terhadap keaktifan peserta program Posbindu lansia.
Metode
Deskriptif-analitik,
dengan rancangan cross-sectional,
menggunakan instrumen berupa kuesioner, dengan teknik survey melalui
wawancara, responden lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu, serta
menggunakan teknik cluster random sampling.
Hasil : dari hasil survey terhadap 524 lansia, maka diperoleh data
berdasarkan umur yang terbanyak adalah kelompok usia 45-59 tahun yaitu 318
orang ( 60,68 %), kelompok usia 60-69 tahun 160orang (30,53 %) dan kelompok
usia> 70 tahun 46 orang (8,77 %). Berdasarkan pendidikan diperoleh data
responden berpendidikan Sekolah Dasar yaitu 277 orang (52,86%), untuk lulusan
SMP 89 orang (16,98%), Lulusan SMA 85 orang (16,22%), tidak bersekolah atau
tidak tamat SD 58 orang (11,06%) dan lulusan Perguruan Tinggi yaitu 15 orang
(2,86%). Berdasarkan pekerjaan diperoleh data responden yang tidak bekerja yaitu
225 orang (42,93 %), berwiraswasta 137 orang (26,14 %), bekerja sebagai
karyawan swasta 80 orang (15,26 %), pensiunan 35 orang (6,67 %), petani I
petemak 28 orang (5,34 %) dan sebagai PNSI TNV Polri yaitu 19 orang (3,62 %).
Dari pengetahuan responden diperoleh data yang termasuk kategori baik 442
orang (84,35 %) dan yang termasuk kategori kurang 82 orang ( 15,65 %).
Berdasarkan sikap responden termasuk kategori baik 491 orang (93,70 %) dan
yang termasuk kategori kurang 33 orang ( 6,30 %). Bedasarkan prilaku responden
termasuk kategori baik 290 orang (55,34 %) dan yang termasuk kategori kurang
234 orang ( 44,66 %).
Kesimpulan : Faktor pengetahuan berpengaruh terhadap keaktifan peserta
lansia, faktor sikap dan perilaku tidak berpengaruh terhadap keaktifan peserta
lansia.
Saran: Untuk meningkatkan keaktifan dan minat Lansia dapat dilakukan
pengobatan dengan melibatkan dokter-dokter spesialis yang banyak berhubungan
dengan penyakit atau kondisi pada lansia seperti spesialis penyakit dalam dan
lain-lain. Pembinaan tenaga kesehatan berkesinambungan agar kesadaran lansia
dalam menjaga kesehatan dapat terus ditingkatkan. Peran serta dan kesadaran dari
pihak keluarga harus ditingkatkan sebagai faktor pendukung keberhasilan
program posbindu Lansia.
IV
---------
Abstract
THE ROLE OF AWARENESS, ATTITUDES AND MANNERS TOWARD
PARTICIPANTS' INVOLVEMENT AT THE COUNSELING CENTER FOR
THE ELDERLY IN KELURAHAN PASIRLUYU, BANDUNG, 2004
Prepared by Joice Juliana, 2004. Supervised by Dr. Felix Kasim, M Kes.
Background: Counseling center for the elderly is an overall healthpreparedness plan that includes improvement, protections, treatments, and
healings aimed at improving the quality of health, prosperity, productivity and
effectiveness of elderly people among their respective relatives and community as
well.
Objective: To identify the role of awareness, attitude and manners in
participating with the center for the elderly counseling programs.
Methods: Descriptive and analytics, by applying a cross-sectional scheme,
equipped with questioner form, and conducting a survey through interviews
among elderly respondents, also by applying the cluster random sampling method
within the working area ofPasirluyu Community-health Center,
Result: With 524 elderly participants responded to the survey, the results
are as follow:
- Group by age:
45-59 : 318 (60,68%), 60-69 : 160 (30,53%); > 70: 46 (8,77%)
- Group by education
Elementary: 277 (52,86%), Junior-high school : 89 (16,98%), Senior-high
school: 85 (16,22%), University: 15 (2,86%)
- Group by profession:
Jobless: 225 (42,93%), Entrepreneurs: 137 (26,14%), Employees (private
sectors): 80 (15,26%), Retirees: 35 (6,67%) Farmers: 28 (5,34%), Employees
(government, armed-forces & police): 19 (3,62%).
- Participants' awareness on the center's counseling program for the elderly:
Good: 442 (84,35%); Poor: 82 (15,65%)
- Participants' attitude toward the center:
Good: 491 (93,70%); Less: 33 (6,30%)
- Participants' manner toward the center:
Good: 290 (55,34%); Less: 234 (44,66%)
Conclusion: Awareness contributes significant role in the elderly's
participation toward the center's activities. Attitude and manner contribute
insignificant role in the elderly's participation toward the center's activities.
Recommendation: Participation and awareness improvements among the
elderly can be achieved by applying medical treatment with the involvements of
medical specialists such as internists etc. that frequently involved in handling
medical treatments or certain conditions faced by the elderlies. Counseling steps
by health counselors should be continuely to keep their awareness in maintaining
and improve their own health. Family roles and awareness should also be
increased to support the center's program to ensure its effectiveness and success.
v
DAFTAR ISI
HAL
ABSTRAK
...
ABSTRACT
KAT A PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
v
vi
viii
x
Xl
BABIPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
iv
I
.. ... ... .. ..
.. .. .. .. ... .. ..
.. .. .. ... .. .. ... .. .. ..
.. .. .. .. .. .. .. ... .
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
1.3.2 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Kerangka Konsep
1.6 Metodologi
..
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
2
2
2
2
3
4
4
4
BAB II TINJAUAN PUS TAKA
2.1 Lanjut Usia (Lansia)
2.1.1 Definisi Lansia
2.1.2 Batas Lanjut Usia
2.1.3 Faktor Penyebab Lanjut Usia
2.1.4 Perubahan-Perubahan pada Lansia
2.1.5 Masalah kesehatan pada Lansia
5
5
5
6
7
................................ ..
............ 9
2.2
Program Posbindu Lansia
10
2.2.1 Tujuan dan Sasaran Program Posbindu Lansia
10
2.2.2 Uraian Kegiatan Pelayanan Posbindu Lansia
11
2.2.3 Kegiatan Sektor Depkes.RI Tahun 2000 dalam Pembinaan Lansia.. 12
2.2.4 Pelaksanaan Kemitraan
13
2.3 Faktor Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
13
2.3.1 Faktor pengetahuan
13
2.3.2 Faktor Sikap
15
2.3.3 Faktor Perilaku
18
BAB ill METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian
1.2 Rancangan Penelitian
! .3 Instrumen Penelitian
1.4 Pengumpulan Data
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Vlll
21
21
21
21
21
1.4.2 Ruang Lingkup Populasi dan Sampel ............................................
1.4.3 Penentuan SampeI ................................................................................
.....................................................................................................
1.5 Hipotesis
1.6 Analisa Data ................................................................................................
...................................................................................
1.7 Definisi OperasionaI
1.8 Penyajian data .............................................................................................
BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Data Khusus
4.2.1 Analisis Univariat
4.2.2 Tabel Distribusi Silang
4.2.3 Analisis Bivariat ..
22
22
22
22
24
26
27
.27
27
31
..32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................
5.2 Saran ...............................................................................................................
33
33
......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
LAMPIRAN
.........................................................................................
RIWAYATHIDUP
34
35
36
IX
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 2.2.3 Kegiatan Sektor Depkes RI Tahun 2000 dalam Pembinaan Lansia...12
Tabel4.1 Distribusi Umur Responden
27
Tabel 4.2 Distribusi Pendidikan Responden
...28
Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden
28
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden
29
Tabel 4.5 Distribusi Sikap Responden
.29
Tabel 4.6 Distribusi prilaku Responden..
30
Tabel4.7 Observasi Kegiatan Posbindu Lansia Di RW 07 dan RW 08
30
Tabel4.8 Distribusi Silang Pengetahuan Responden
31
Tabel 4.9 Distribusi Silang Sikap Responden
31
Tabel 4.10 Distribusi Silang Prilaku Responden
31
Tabel 4.11 Tabel Analisis Bivariat
..32
x
DAFTAR LAMPmAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1. Foto kegiatan penulis saat kegiatan POSBINDU
2. Peta Wilayah Kelurahan Pasirluyu
3. Kuesioner..
4. Tabel Hasil Kuesioner
5. Tabel Distribusi Kai kuadrat
X.l
HAL
35
37
..38
41
..53
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Garis
Besar
Haluan
Negara
1993 mencantumkan
bahwa
tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional. Salah
satu hasil pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah bertambahnya umur
harapan hidup waktu lahir, sejalan dengan itu kelompok usia lanjut meningkat
jumlahnya. Indeks pembangunan di Jabar saat ini 63 dan target yang akan dicapai
tahun 2008 adalah 80. Berdasarkan hasil susenas 1994 di Jawa Barat diperkirakan
jumlah penduduk usia lanjut berkisar 8,3% dari total penduduk atau berjumlah 3,5
juta. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 1998 (Life in the
21th Century, A Vission for All), angka harapan hidup orang Indonesia meningkat
dari 65 tahun (1997) menjadi 73 tahun (2025).
Dalam sistem sosial budaya bangsa Indonesia, kelompok USia lanjut
mempakan golongan yang dihonnati, potensial dan bennanfaat dalam pembinaan
dan peningkatan kehidupan keluarga dan masyarakat. Secara alami kelompok ini
telah mengalami kemunduran fisik, biologik, mental dan sosialnya sehingga
memerlukan penanganan yang terintegrasi dan memerlukan biaya yang lebih
besar dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi para usia lanjut,
kita hams mencarikan pola-pola dan kegiatan yang tepat dalam usaha pembinaan
usia lanjut. Upaya paripuma kesehatan bagi usia lanjut diwujudkan dalam
program Posbindu lansia (Pos pembinaan terpadu lanjut usia).
Program Posbindu lansia meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan,
dan pemulihan yang bertujuan umum untuk meningkatkan derajat kesehatan usia
lanjut yang sehat, bahagia, produktif dan berdaya guna dalam lingkup keluarga
dan masyarakat, sedangkan salah satu tujuan khusus dari program Posbindu lansia
-
--
2
adalah
untuk
meningkatkan
kesadaran
lansia
dalam
membina
sendiri
kesehatannya. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membahas mengenai
tingkat keberhasilan program Posbindu lansia dalam meningkatkan kesadaran
kesehatan lansia.
Di wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu pada tahun 2003 peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan Posbindu lansia mengalami peningkatan baik
dalam hal jumlah maupun kegiatan program lansia.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
membahas mengenai pengaruh pengetahuan,
sikap, dan perilaku terhadap
keaktifan peserta program Posbindu lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu
Tahun 2004.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan masalah di atas, masalah maka dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
I ) Apakah berpengaruh keaktifan peserta program Posbindu Lansia terhadap
pengetahuan, sikap, perilaku Lansia ?
2) Apakah program Posbindu Lansia dapat terlaksana dengan baik di wilayah
kerja Puskesmas Pasirluyu ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap keaktifan peserta program Posbindu Lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pasirluyu dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan dan
pelayanannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan,
sikap, dan perilaku terhadap keaktifan peserta program Posbindu Lansia.
3
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada petugas
kesehatan dan kader Posbindu lansia mengenai program Posbindu Lansia
sehingga mutu pelayanan kesehatan Lansia, khususnya di daerah kelurahan
Pasirluyu
dapat
meningkat.
Hasil
penelitian
ini diharapkan juga
dapat
memberikan informasi kepada masyarakat khususnya Lansia mengenai program
Posbindu Lansia dan meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk membina
sendiri kesehatannya. Untuk penulis sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat
membuka wawasan penulis mengenai
sesungguhnya
dan
penulis
dapat
kondisi kesehatan masyarakat yang
mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh
diperkuliahan untuk pelayanan kepada masyarakat.
1.5 Kerangka Pemikiran
Lanjut usia ditandai oleh menurunnya kemampuan tubuh beradaptasi
terhadap stress lingkungan. Manifestasi utama proses menua pada orang lanjut
usia adalah kemampuan kerja organ-organ dan sistem tubuh berkurang.
Berdasarkan hasil susenas 1994 di Jawa Barat diperkirakan jumlah
penduduk usia lanjut berkisar 8,3% dari total penduduk atau berjumlah 3,5 juta.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 1998 (Life in the 21th
Century, A Vission for All), angka harapan hidup orang Indonesia meningkat dari
65 tahun (1997) menjadi 73 tahun (2025). Hal ini akan sangat membutuhkan
perhatian dari semua pihak mengingat keberadaan mereka secara individu fisik,
mental maupun sosial ekonominya mungkin menurun sebagai anggota keluarga
karena kemunduran biologis dan menderita penyakit degenerative akan menjadi
beban ekonomi keluarga.
Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut pada umumnya
membutuhkan biaya besar,tenaga dan sarana yang ada pada saat ini belum
memadai, disamping itu data-data tentang kesehatan usia lanjut yang ada saat ini
belum memadai pula. Salah satu upaya pemerintah untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan usia lanjut adalah dengan program posbindu lansia. Upaya
pembinaan lanjut usia dalam pelaksanaannya memerlukan penanganan terpadu
4
melalui peningkatan peran lintas sektor, lembaga swadaya masyarakat serta
partisipasi aktif masyarakat dalam koordinasi program kerja. Selama ini
pembinaan lanjut usia sudah dilaksanakan, namun masih belurn dilakukan secara
terintegrasi, sehingga belum diperoleh hasil optimal.
Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan
Keaktifan Program
Posbindu Lansia
Sikap
Perilaku
1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian
: Deskriptif analitik
Rancangan penelitian
: Cross
Teknik pengambilan data
: Survei dengan wawancara kepada responden
- sectional
Observasi dengan check list
Instrumen penelitian
: Kuesioner
Responden
: Lansia diwilayah kerja Puskesmas Pasirluyu
Teknik sampling
: Cluster Random sampling
1.7 Lokasi dan Waktu penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di kelurahan Pasirluyu RW 07 dan RW 08
Kecamatan Regol, Kotamadya Bandung yang termasuk wilayah kerja Puskesmas
Pasirluyu.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2004
- -~.-
33
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpuIan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap lansia di Kelurahan
Pasirluyu yang mernpakan wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu dapat disimpulkan
bahwa :
1. Faktor pengetahuan berpengaruh terhadap keaktifan peserta Lansia, faktor
sikap dan perilaku tidak berpengaruh terhadap keaktifan peserta Lansia.
2. Tingkat pendidikan Lansia di Kelurahan Pasirluyu masih relatif rendah.
3. Sebagian besar Lansia di Kelurahan Pasirluyu sudah tidak bekerja.
4. Program Posbindu Lansia di Kelurahan Pasirluyu telah dilaksanakan dengan
baik meliputi aspek-aspek yang diperlukan berdasarkan DepKes RI tahun
2000 mengenai pembinaan Lansia.
5. Peran serta masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan Program
Posbindu Lansia.
5.2 Saran
1. Untuk meningkatkan keaktifan dan minat Lansia dapat dilakukan pengobatan
yang melibatkan dokter-dokter
spesialis yang banyak berhubungan dengan
penyakit atau kondisi pada lansia seperti spesialis penyakit dalam dan lain-lain.
2. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan hams bervariasi dan mudah dimengerti,
sesuai dengan kondisi Lansia yang telah menurun sehingga kesadaran Lansia
dalam menjaga kesehatan dapat terns ditingkatkan.
3.
Peran serta dan kesadaran dari pihak keluarga hams ditingkatkan sebagai
faktor pendukung keberhasilan program posbindu Lansia.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anwar A. Dan Joedoprihartono. 1987. Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat. Edisi Ke-l. PT. Bina Rupa Aksara.
Chandra B., 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.
Lumbantobing S.M., 2001. Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia. Jakarta:
Balai Penerbit : Fakultas Kedokteran ill.
Notoatmojo S., 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan ilmu Perilaku
Kesehatan. Edisi ke-l. Jogjakarta: Penerbit Andi offset.
Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut.1997. DinKes Jawa Barat
Riyadi S., 1984. Tinjauan dari Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Surabaya: DepKes RI.
Wirakusumah B.S., 2000. Tetap Bugar Di Usia Lanjut. Jakarta
Trubus
Agriwidya.
Kane RI., Ouslander J.G., Abrass I.B. Essential of Clinical Geriatrics 3rd ed.
New York: Me Graw-Hill Inc.
Hazzard W.R., et.a!. Principles of Geriatric Medicine and Gerontology. New
York: Me Graw-Hill Inc.
------
-~---
PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP
KEAKTIFAN PESERTA PROGRAM POSBINDU DI KELURAHAN
PASIRLUYU KOTA BANDUNG TAHUN 2004
Joice Juliana, 2004. Pembimbing : Dr. Felix Kasim M. kes.
Latar belakang : Posbindu lansia merupakan suatu upaya paripuma
kesehatan bagi usia lanjut yang meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan,
dan pemulihan, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut
yang sehat, bahagia, produktif dan berdaya guna dalam linglrup keluarga dan
masyarakat.
Tujuan : untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan perilaku
terhadap keaktifan peserta program Posbindu lansia.
Metode
Deskriptif-analitik,
dengan rancangan cross-sectional,
menggunakan instrumen berupa kuesioner, dengan teknik survey melalui
wawancara, responden lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu, serta
menggunakan teknik cluster random sampling.
Hasil : dari hasil survey terhadap 524 lansia, maka diperoleh data
berdasarkan umur yang terbanyak adalah kelompok usia 45-59 tahun yaitu 318
orang ( 60,68 %), kelompok usia 60-69 tahun 160orang (30,53 %) dan kelompok
usia> 70 tahun 46 orang (8,77 %). Berdasarkan pendidikan diperoleh data
responden berpendidikan Sekolah Dasar yaitu 277 orang (52,86%), untuk lulusan
SMP 89 orang (16,98%), Lulusan SMA 85 orang (16,22%), tidak bersekolah atau
tidak tamat SD 58 orang (11,06%) dan lulusan Perguruan Tinggi yaitu 15 orang
(2,86%). Berdasarkan pekerjaan diperoleh data responden yang tidak bekerja yaitu
225 orang (42,93 %), berwiraswasta 137 orang (26,14 %), bekerja sebagai
karyawan swasta 80 orang (15,26 %), pensiunan 35 orang (6,67 %), petani I
petemak 28 orang (5,34 %) dan sebagai PNSI TNV Polri yaitu 19 orang (3,62 %).
Dari pengetahuan responden diperoleh data yang termasuk kategori baik 442
orang (84,35 %) dan yang termasuk kategori kurang 82 orang ( 15,65 %).
Berdasarkan sikap responden termasuk kategori baik 491 orang (93,70 %) dan
yang termasuk kategori kurang 33 orang ( 6,30 %). Bedasarkan prilaku responden
termasuk kategori baik 290 orang (55,34 %) dan yang termasuk kategori kurang
234 orang ( 44,66 %).
Kesimpulan : Faktor pengetahuan berpengaruh terhadap keaktifan peserta
lansia, faktor sikap dan perilaku tidak berpengaruh terhadap keaktifan peserta
lansia.
Saran: Untuk meningkatkan keaktifan dan minat Lansia dapat dilakukan
pengobatan dengan melibatkan dokter-dokter spesialis yang banyak berhubungan
dengan penyakit atau kondisi pada lansia seperti spesialis penyakit dalam dan
lain-lain. Pembinaan tenaga kesehatan berkesinambungan agar kesadaran lansia
dalam menjaga kesehatan dapat terus ditingkatkan. Peran serta dan kesadaran dari
pihak keluarga harus ditingkatkan sebagai faktor pendukung keberhasilan
program posbindu Lansia.
IV
---------
Abstract
THE ROLE OF AWARENESS, ATTITUDES AND MANNERS TOWARD
PARTICIPANTS' INVOLVEMENT AT THE COUNSELING CENTER FOR
THE ELDERLY IN KELURAHAN PASIRLUYU, BANDUNG, 2004
Prepared by Joice Juliana, 2004. Supervised by Dr. Felix Kasim, M Kes.
Background: Counseling center for the elderly is an overall healthpreparedness plan that includes improvement, protections, treatments, and
healings aimed at improving the quality of health, prosperity, productivity and
effectiveness of elderly people among their respective relatives and community as
well.
Objective: To identify the role of awareness, attitude and manners in
participating with the center for the elderly counseling programs.
Methods: Descriptive and analytics, by applying a cross-sectional scheme,
equipped with questioner form, and conducting a survey through interviews
among elderly respondents, also by applying the cluster random sampling method
within the working area ofPasirluyu Community-health Center,
Result: With 524 elderly participants responded to the survey, the results
are as follow:
- Group by age:
45-59 : 318 (60,68%), 60-69 : 160 (30,53%); > 70: 46 (8,77%)
- Group by education
Elementary: 277 (52,86%), Junior-high school : 89 (16,98%), Senior-high
school: 85 (16,22%), University: 15 (2,86%)
- Group by profession:
Jobless: 225 (42,93%), Entrepreneurs: 137 (26,14%), Employees (private
sectors): 80 (15,26%), Retirees: 35 (6,67%) Farmers: 28 (5,34%), Employees
(government, armed-forces & police): 19 (3,62%).
- Participants' awareness on the center's counseling program for the elderly:
Good: 442 (84,35%); Poor: 82 (15,65%)
- Participants' attitude toward the center:
Good: 491 (93,70%); Less: 33 (6,30%)
- Participants' manner toward the center:
Good: 290 (55,34%); Less: 234 (44,66%)
Conclusion: Awareness contributes significant role in the elderly's
participation toward the center's activities. Attitude and manner contribute
insignificant role in the elderly's participation toward the center's activities.
Recommendation: Participation and awareness improvements among the
elderly can be achieved by applying medical treatment with the involvements of
medical specialists such as internists etc. that frequently involved in handling
medical treatments or certain conditions faced by the elderlies. Counseling steps
by health counselors should be continuely to keep their awareness in maintaining
and improve their own health. Family roles and awareness should also be
increased to support the center's program to ensure its effectiveness and success.
v
DAFTAR ISI
HAL
ABSTRAK
...
ABSTRACT
KAT A PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
v
vi
viii
x
Xl
BABIPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
iv
I
.. ... ... .. ..
.. .. .. .. ... .. ..
.. .. .. ... .. .. ... .. .. ..
.. .. .. .. .. .. .. ... .
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
1.3.2 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Kerangka Konsep
1.6 Metodologi
..
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
2
2
2
2
3
4
4
4
BAB II TINJAUAN PUS TAKA
2.1 Lanjut Usia (Lansia)
2.1.1 Definisi Lansia
2.1.2 Batas Lanjut Usia
2.1.3 Faktor Penyebab Lanjut Usia
2.1.4 Perubahan-Perubahan pada Lansia
2.1.5 Masalah kesehatan pada Lansia
5
5
5
6
7
................................ ..
............ 9
2.2
Program Posbindu Lansia
10
2.2.1 Tujuan dan Sasaran Program Posbindu Lansia
10
2.2.2 Uraian Kegiatan Pelayanan Posbindu Lansia
11
2.2.3 Kegiatan Sektor Depkes.RI Tahun 2000 dalam Pembinaan Lansia.. 12
2.2.4 Pelaksanaan Kemitraan
13
2.3 Faktor Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
13
2.3.1 Faktor pengetahuan
13
2.3.2 Faktor Sikap
15
2.3.3 Faktor Perilaku
18
BAB ill METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian
1.2 Rancangan Penelitian
! .3 Instrumen Penelitian
1.4 Pengumpulan Data
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Vlll
21
21
21
21
21
1.4.2 Ruang Lingkup Populasi dan Sampel ............................................
1.4.3 Penentuan SampeI ................................................................................
.....................................................................................................
1.5 Hipotesis
1.6 Analisa Data ................................................................................................
...................................................................................
1.7 Definisi OperasionaI
1.8 Penyajian data .............................................................................................
BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Data Khusus
4.2.1 Analisis Univariat
4.2.2 Tabel Distribusi Silang
4.2.3 Analisis Bivariat ..
22
22
22
22
24
26
27
.27
27
31
..32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................
5.2 Saran ...............................................................................................................
33
33
......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
LAMPIRAN
.........................................................................................
RIWAYATHIDUP
34
35
36
IX
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 2.2.3 Kegiatan Sektor Depkes RI Tahun 2000 dalam Pembinaan Lansia...12
Tabel4.1 Distribusi Umur Responden
27
Tabel 4.2 Distribusi Pendidikan Responden
...28
Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden
28
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden
29
Tabel 4.5 Distribusi Sikap Responden
.29
Tabel 4.6 Distribusi prilaku Responden..
30
Tabel4.7 Observasi Kegiatan Posbindu Lansia Di RW 07 dan RW 08
30
Tabel4.8 Distribusi Silang Pengetahuan Responden
31
Tabel 4.9 Distribusi Silang Sikap Responden
31
Tabel 4.10 Distribusi Silang Prilaku Responden
31
Tabel 4.11 Tabel Analisis Bivariat
..32
x
DAFTAR LAMPmAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1. Foto kegiatan penulis saat kegiatan POSBINDU
2. Peta Wilayah Kelurahan Pasirluyu
3. Kuesioner..
4. Tabel Hasil Kuesioner
5. Tabel Distribusi Kai kuadrat
X.l
HAL
35
37
..38
41
..53
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Garis
Besar
Haluan
Negara
1993 mencantumkan
bahwa
tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional. Salah
satu hasil pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah bertambahnya umur
harapan hidup waktu lahir, sejalan dengan itu kelompok usia lanjut meningkat
jumlahnya. Indeks pembangunan di Jabar saat ini 63 dan target yang akan dicapai
tahun 2008 adalah 80. Berdasarkan hasil susenas 1994 di Jawa Barat diperkirakan
jumlah penduduk usia lanjut berkisar 8,3% dari total penduduk atau berjumlah 3,5
juta. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 1998 (Life in the
21th Century, A Vission for All), angka harapan hidup orang Indonesia meningkat
dari 65 tahun (1997) menjadi 73 tahun (2025).
Dalam sistem sosial budaya bangsa Indonesia, kelompok USia lanjut
mempakan golongan yang dihonnati, potensial dan bennanfaat dalam pembinaan
dan peningkatan kehidupan keluarga dan masyarakat. Secara alami kelompok ini
telah mengalami kemunduran fisik, biologik, mental dan sosialnya sehingga
memerlukan penanganan yang terintegrasi dan memerlukan biaya yang lebih
besar dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi para usia lanjut,
kita hams mencarikan pola-pola dan kegiatan yang tepat dalam usaha pembinaan
usia lanjut. Upaya paripuma kesehatan bagi usia lanjut diwujudkan dalam
program Posbindu lansia (Pos pembinaan terpadu lanjut usia).
Program Posbindu lansia meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan,
dan pemulihan yang bertujuan umum untuk meningkatkan derajat kesehatan usia
lanjut yang sehat, bahagia, produktif dan berdaya guna dalam lingkup keluarga
dan masyarakat, sedangkan salah satu tujuan khusus dari program Posbindu lansia
-
--
2
adalah
untuk
meningkatkan
kesadaran
lansia
dalam
membina
sendiri
kesehatannya. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membahas mengenai
tingkat keberhasilan program Posbindu lansia dalam meningkatkan kesadaran
kesehatan lansia.
Di wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu pada tahun 2003 peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan Posbindu lansia mengalami peningkatan baik
dalam hal jumlah maupun kegiatan program lansia.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
membahas mengenai pengaruh pengetahuan,
sikap, dan perilaku terhadap
keaktifan peserta program Posbindu lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu
Tahun 2004.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan masalah di atas, masalah maka dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
I ) Apakah berpengaruh keaktifan peserta program Posbindu Lansia terhadap
pengetahuan, sikap, perilaku Lansia ?
2) Apakah program Posbindu Lansia dapat terlaksana dengan baik di wilayah
kerja Puskesmas Pasirluyu ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap keaktifan peserta program Posbindu Lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pasirluyu dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan dan
pelayanannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan,
sikap, dan perilaku terhadap keaktifan peserta program Posbindu Lansia.
3
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada petugas
kesehatan dan kader Posbindu lansia mengenai program Posbindu Lansia
sehingga mutu pelayanan kesehatan Lansia, khususnya di daerah kelurahan
Pasirluyu
dapat
meningkat.
Hasil
penelitian
ini diharapkan juga
dapat
memberikan informasi kepada masyarakat khususnya Lansia mengenai program
Posbindu Lansia dan meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk membina
sendiri kesehatannya. Untuk penulis sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat
membuka wawasan penulis mengenai
sesungguhnya
dan
penulis
dapat
kondisi kesehatan masyarakat yang
mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh
diperkuliahan untuk pelayanan kepada masyarakat.
1.5 Kerangka Pemikiran
Lanjut usia ditandai oleh menurunnya kemampuan tubuh beradaptasi
terhadap stress lingkungan. Manifestasi utama proses menua pada orang lanjut
usia adalah kemampuan kerja organ-organ dan sistem tubuh berkurang.
Berdasarkan hasil susenas 1994 di Jawa Barat diperkirakan jumlah
penduduk usia lanjut berkisar 8,3% dari total penduduk atau berjumlah 3,5 juta.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 1998 (Life in the 21th
Century, A Vission for All), angka harapan hidup orang Indonesia meningkat dari
65 tahun (1997) menjadi 73 tahun (2025). Hal ini akan sangat membutuhkan
perhatian dari semua pihak mengingat keberadaan mereka secara individu fisik,
mental maupun sosial ekonominya mungkin menurun sebagai anggota keluarga
karena kemunduran biologis dan menderita penyakit degenerative akan menjadi
beban ekonomi keluarga.
Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut pada umumnya
membutuhkan biaya besar,tenaga dan sarana yang ada pada saat ini belum
memadai, disamping itu data-data tentang kesehatan usia lanjut yang ada saat ini
belum memadai pula. Salah satu upaya pemerintah untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan usia lanjut adalah dengan program posbindu lansia. Upaya
pembinaan lanjut usia dalam pelaksanaannya memerlukan penanganan terpadu
4
melalui peningkatan peran lintas sektor, lembaga swadaya masyarakat serta
partisipasi aktif masyarakat dalam koordinasi program kerja. Selama ini
pembinaan lanjut usia sudah dilaksanakan, namun masih belurn dilakukan secara
terintegrasi, sehingga belum diperoleh hasil optimal.
Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan
Keaktifan Program
Posbindu Lansia
Sikap
Perilaku
1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian
: Deskriptif analitik
Rancangan penelitian
: Cross
Teknik pengambilan data
: Survei dengan wawancara kepada responden
- sectional
Observasi dengan check list
Instrumen penelitian
: Kuesioner
Responden
: Lansia diwilayah kerja Puskesmas Pasirluyu
Teknik sampling
: Cluster Random sampling
1.7 Lokasi dan Waktu penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di kelurahan Pasirluyu RW 07 dan RW 08
Kecamatan Regol, Kotamadya Bandung yang termasuk wilayah kerja Puskesmas
Pasirluyu.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2004
- -~.-
33
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpuIan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap lansia di Kelurahan
Pasirluyu yang mernpakan wilayah kerja Puskesmas Pasirluyu dapat disimpulkan
bahwa :
1. Faktor pengetahuan berpengaruh terhadap keaktifan peserta Lansia, faktor
sikap dan perilaku tidak berpengaruh terhadap keaktifan peserta Lansia.
2. Tingkat pendidikan Lansia di Kelurahan Pasirluyu masih relatif rendah.
3. Sebagian besar Lansia di Kelurahan Pasirluyu sudah tidak bekerja.
4. Program Posbindu Lansia di Kelurahan Pasirluyu telah dilaksanakan dengan
baik meliputi aspek-aspek yang diperlukan berdasarkan DepKes RI tahun
2000 mengenai pembinaan Lansia.
5. Peran serta masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan Program
Posbindu Lansia.
5.2 Saran
1. Untuk meningkatkan keaktifan dan minat Lansia dapat dilakukan pengobatan
yang melibatkan dokter-dokter
spesialis yang banyak berhubungan dengan
penyakit atau kondisi pada lansia seperti spesialis penyakit dalam dan lain-lain.
2. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan hams bervariasi dan mudah dimengerti,
sesuai dengan kondisi Lansia yang telah menurun sehingga kesadaran Lansia
dalam menjaga kesehatan dapat terns ditingkatkan.
3.
Peran serta dan kesadaran dari pihak keluarga hams ditingkatkan sebagai
faktor pendukung keberhasilan program posbindu Lansia.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anwar A. Dan Joedoprihartono. 1987. Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat. Edisi Ke-l. PT. Bina Rupa Aksara.
Chandra B., 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.
Lumbantobing S.M., 2001. Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia. Jakarta:
Balai Penerbit : Fakultas Kedokteran ill.
Notoatmojo S., 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan ilmu Perilaku
Kesehatan. Edisi ke-l. Jogjakarta: Penerbit Andi offset.
Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut.1997. DinKes Jawa Barat
Riyadi S., 1984. Tinjauan dari Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Surabaya: DepKes RI.
Wirakusumah B.S., 2000. Tetap Bugar Di Usia Lanjut. Jakarta
Trubus
Agriwidya.
Kane RI., Ouslander J.G., Abrass I.B. Essential of Clinical Geriatrics 3rd ed.
New York: Me Graw-Hill Inc.
Hazzard W.R., et.a!. Principles of Geriatric Medicine and Gerontology. New
York: Me Graw-Hill Inc.
------
-~---