Gambaran Kegiatan Serta Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Posyandu Pada Wilayah Kerja Puskesmas Salam Kecamatan Cibeunying Kotamadya Bandung.
ABSTRAK
GAMBARAN KEGIATAN SERTA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN POSYANDU PADA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SALAM KECAMATAN CIBEUNYING KOTAMADYA BANDUNG
(Teuku Kyan Nuryasin,2007. Pembimbing: Felix Kasim, dr., M.Kes.)
Latar Belakang : Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan dipandang sebagai suatu hal yang sangat penting, salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan berupa kegiatan Posyandu yang sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Posyandu pada dasarnya merupakan kegiatan dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan keikut sertaan kader. Secara operasional pelaksanaan kegiatan yandu yang mempunyai lima program prioritas, mendapat hambatan-hambatan dari berbagai pihak baik yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung dalam Posyandu. Hal inilah yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan Posyandu menjadi tidak maksimal sehingga tujuan kegiatan Posyandu itu sendiri kurang begitu dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Tujuan : Mendapatkan Gambaran tentang Kegiatan Posyandu baik itu Kegiatan Prayandu, Yandu dan Pascayandu serta tingkat partisipasi masyarakat pada Posyandu Salam Kecamatan Cibeunying Kotamadya Bandung.
Metode Penelitian : Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik wawancara dengan bimbingan kuesioner.
Hasil Penelitian : Jumlah responden sebanyak 18 orang kader serta 7 orang aparat kelurahan dan tokoh masyarakat, dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 55,6% (10 orang) kader kurang terlibat dalam kegiatan pra-Yandu, 50% (9 orang) dalam kegiatan Yandu serta 72,2% (13 orang) dalam kegiatan Pasca Yandu, sedangkan dari aparat kelurahan dan tokoh masyarakat didapatkan sebanyak 57,1% (4 orang) kurang terlibat dalam kegiatan Prayandu, 71,4% (5 orang) dalam kegiatan Yandu serta 71,4% (5 orang) dalam kegiatan pasca-Yandu.
Kesimpulan : Pada umumnya pelaksanaan pegiatan Posyandu (pra-Yandu, (pra-Yandu, pasca-Yandu) kurang berjalan dengan baik, dan didapatkan tingkat partisipasi masyarakat (kader, aparat kelurahan dan tokoh masyarakah) yang kurang dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu.
iv
(2)
ABSTRACT
ACTIVITY ILLUSTRATIONS AND SOCIETY PARTICIPATIONS IN POSYANDU ACTIVITIES AT PUSKESMAS SALAM WORKS AREA IN
CIBEUNYING SUBDISTRICT – BANDUNG MUNICIPALITY (Teuku Kyan Nuryasin, 2007. Counselor: Felix Kasim, dr., M.Kes.)
Background: Society participation in health field has been viewed as very important matter. One of society participation form in health services like spread Posyandu activity in across Indonesia. Basically, posyandu is activities from, by, and for society with cadre participation. Operationally, the yandu activity implementation has five priority programs, obtained obstacles from various parties both direct and indirect involved in Posyandu. This is caused the Posyandu activity implementation is not maximal, so that Posyandu activity purpose has not perceived by Indonesia society.
Purpose: To get illustration about Posyandu activity as Posyandu, Yandu and Past-yandu activities and also, society participation level at Posyandu Salam in Cibeunying Sub-district – Bandung Municipality.
Research Method: This research has classified with descriptive research kind. Used technique research is interview with questionnaire guidance.
Study Result: the numbers of respondent as much as 18 respondent of cadres and 7 respondent the gully apparatuses and society figures. The study result has obtained as much as 55,6% (10 respondents) cadre is involved less in Posyandu activities, 50% (9 respondents) in Yandu activities and 72,2% (13 respondents)in Post-Yandu activities, while the gully apparatus and society figure are obtained as much as 57,1% (4 respondents) have involved less in Pre-Yandu activity, 71,4% (5 respondents) in Yandu activity and 71,4% (5 respondents) in Post-Yandu activity.
Conclusion: Generally, Posyandu activities (Pre-Yandu, Yandu, Post-Yandu) implementation are not good in run, and obtained the society participations level (cadre, gully apparatus and society figure) are less in Posyandu activities implementation.
v
(3)
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Illahi atas karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis untuk melengkapi tugas akademis dan memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan berbagai pihak, baik dalam pengumpulan bahan pustaka, maupun dalam penyusunan. Pada kesempatan ini dengan rasa hormat penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Felix Kasim, M.Kes sebagai pembimbing yang telah banyak memberi bantuan dan bimbingannya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Kedua orang tua, abang dan adik saya yang selalu memberi dukungan, doa dan semangatnya.
3. Gita Armiani, yang telah menyemangati dan menemani dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Indra, Vina atas bantuan, saran-saran dan buku-buku serta Karya Tulis Ilmiahnya
5. Kepala dan para pegawai Puskesmas Salam serta Kader Posyandu Salam yang telah bersedia meluangkan waktunya.
6. Ichsan, Arif, Tasa, Roy, Windi, Sukma, Mario, Bagus, dan teman-teman yang lain yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.
Bandung, Januari 2007
Teuku Kyan Nuryasin
vi
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABTRAK ... iv
ABSTRACT... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Maslaah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) ... 6
2.1.1 Pengertian Posyandu... 6
2.1.2 Tujuan Pelaksanaan Terpadu... 7
2.1.3 Sasaran Kegiatan Posyandu... 7
2.1.4 Kegiatan Pokok Posyandu ... 7
2.1.5 Sistem Pelayanan Posyandu ... 8
2.1.6 Tingkat Perkembangan Posyandu ... 10
2.1.7 Kategorisasi Posyandu dan Intervensinya ... 11
2.1.8 Langkah-langkah Pelaksanaan Posyandu ... 12
2.1.9 Waktu Kegiatan Posyandu... 14
2.1.10 Bentuk Keterpaduan Posyandu... 15
2.2Orang-orang yang terlibat dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu ... 15
2.2.1 Kader ... 15
2.2.1.1 Pengertian Kader ... 15
2.2.1.2 Kriteria Pemilihan Kader... 16
2.2.1.3 Langkah-langkah Pembentukan Kader ... 16
2.2.1.4 Tugas Kader... 17
2.2.1.5 Peran Kader di Posyandu... 18
vii
(5)
2.2.1.6 Pembinaan Kader... 18
2.2.2 Tokoh Masyarakat ... 21
2.2.3 Aparat Desa atau Kelurahan ... 21
2.2.4 Peranan LKMD dalam Penyelenggaraan Posyandu... 22
2.3Peran Perawat Kesehatan Dalam Posyandu ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 24
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 24
3.3 Instrumen Penelitian ... 24
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 24
3.4.1 Sumber Data ... 24
3.4.2 Populasi ... 25
3.4.3 Sampel ... 25
3.5 Teknis Analisa Data ... 25
3.6 Definisi Operasional ... 26
3.7 Pengolahan Data ... 27
3.8 Penyajian Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28
4.1.1 Persiapan Pada Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu ... 28
4.1.2 Pelaksanaan Pada Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu ... 30
4.1.3 Evaluasi Pada Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu... 32
4.2 Pembahasan... 35
4.2.1 Persiapan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu (Pra-Yandu)... 35
4.2.2 Pelaksanaan Pada Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu (Yandu) ... 36
4.2.3 Evaluasi Pada Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu (Pasca Yandu) ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 40
5.1.1 Persiapan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri ... 40
5.1.2 Pelaksanaan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri ... 40
5.1.3. Evaluasi Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri... 40
5.2 Saran... 40
5.2.1 Petugas Kesehatan di Puskesmas ... 41
viii
(6)
5.2.2 Kader Posyandu terutama pada kader
Posyandu Mandiri... 41
5.2.3 Aparat Kelurahan dan Tokoh Masyarakat... 42
5.2.4 Masyarakat... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
LAMPIRAN... 44
RIWAYAT HIDUP... 50
ix
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penilaian Tingkat Kemandirian Posyandu ... 10 Tabel 4.1 Distribusi Persentase Keterlibatan Kader pada Persiapan
Kegiatan Posyandu Salam ... 28 Tabel 4.2 Distribusi Persentase Keterlibatan Aparat dan Tokoh
Masyarakat pada Persiapan Kegiatan Posyandu Salam ... 29 Tabel 4.3 Distribusi Persentase Total Hasil wawancara Pada
persiapan Kegiatan Posyandu Salam... 29 Tabel 4.4 Distribusi Persentase Keterlibatan Kader Pada
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Salam ... 30 Tabel 4.5 Distribusi Persentase Keterlibatan Aparat Kelurahan dan
Tokoh Masyarakat Pada Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
Salam ... 31 Tabel 4.6 Distribusi Persentase Total Hasil wawancara Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu Salam ... 32 Tabel 4.7 Distribusi Persentase Keterlibatan Kader pada Evaluasi
Kegiatan Posyandu Salam ... 32 Tabel 4.8 Distribusi Persentase Keterlibatan Aparat dan Tokoh
Masyarakat pada Evaluasi Kegiatan Posyandu Salam ... 33 Tabel 4.9 Distribusi Persentase Total Hasil wawancara pada
Evaluasi Kegiatan Posyandu Salam ... 34 Tabel 4.10 Distribusi Persentase Total Hasil wawancara pada
Kegiatan Posyandu Salam ... 34
x
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pedoman Wawancara untuk Kader ………... 44 Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk Aparat Kelurahan dan Tokoh
Masyarakat ………. 48
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ………... 50
xi
(9)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER
A. Identitas Responden
1. Nomor Responden : 2. Nama Responden :
3. Kelurahan :
4. RW :
5. RT :
6. Kecamatan : Cibeunying
7. Kota : Bandung
8. Jenis Kelamin : L / P
B. Jenis Pertanyaan
Petunjuk Pengisian
Jawab Ya atau Tidak dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
No Pertanyaan Ya Tidak
1
2
3 4 5 6 7 8
Sebelum melaksanakan kegiatan Posyandu, apakah kader merencanakannya dulu?
Dalam merencanakan kegiatan Posyandu apakah diikuti oleh aparat desa dan tokoh masyarakat?
Dalam merencanakan kegiatan Posyandu, apakah melaksanakan :
Penyusunan jadwal kegiatan Posyandu Penentuan Tempat kegiatan Posyandu Cakupan sasaran kegiatan Posyandu
Penyusunan tenaga kerja pelaksana oleh kader saat Posyandu dan tugas-tugasnya
Pada persiapan Posyandu, apakah kader mengisi data dasar dulu dalam registrasi gizi dan KB?
Universitas Kristen Maranatha 44
(10)
9 10 11 12 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24
Pada persiapan Posyandu, apakah kader mengajak kelompok sasaran (bayi, balita, bumil, ibu menyusui, PUS, dll) untuk datang ke Posyandu?
Saat pelaksanaan posyandu, apakah kader mempersiapkan sehari sebelum pelaksanaan (H-1) dengan :
Pemberitahuan ulang kepada sasaran agar datang ke Posyandu
Menyediakan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan Posyandu
Membagi tugas bagi kader sendiri pada pelaksanaan pola lima meja dalam pelaksanaan Posyandu
Kegiatan apa saja yang dilakukan satu jam sebelum Posyandu di mulai?
Menyiapkan tempat pelaksanaan Posyandu Menyediakan alat-alat dan keperluan Posyandu
Dalam pelaksanaan Posyandu yang kader lakukan, apakah pola lima meja berjalan
Bila ya, kegiatan apa saja yang dilaksanakan? Pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, penyuluhan perorangan, dan pelayanan tenaga profesional/kesehatan dilaksanakan secara berkala
Apakah kader melaksanakan evaluasi pelaksanaan Posyandu?
Bila ya, kegiatan apa saja dalam evaluasi yang kader laksanakan?
Melakukan pertemuan kader setelah kegiatan Posyandu Membguat pelaporan kegiatan Posyandu untuk diserahkan ke Kepala Desa / Petugas Kesehatan
Merumuskan masalah yang sedang dihadapi
Berupaya mengatasi masalah secara bersama-sama.
Universitas Kristen Maranatha 45
(11)
25 26 27 28 29 30 31 32 33 35 36 37 38 39 40 41
Bagaimana kader mengadakan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan Posyandu, yaitu dengan :
Banyaknya kunjungan masyarakat pada pelaksanaan kegiatan Posyandu
Banyaknya bayi dan balita yang ditimbang setiap bulannya
Banyaknya tokoh masyarakat yang terlibat di Posyandu Menurunnya angka kematian ibu, bayi, dan balita di Posyandu setempat
Meningkatnya angka harapan hidup ibu, bayi, dan balita di Posyandu setempat
Masalah-masalah apa saja yang kader hadapi dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu?
1. Jika masalah pada kader sendiri, yaitu :
Kurangnya kesadaran kader pada pelaksanaan Posyandu Kurangnya pengetahuan kader tentang pelaksanaan Posyandu
Kurangnya dukungan dari orang terdekat 2. Jika masalah pada masyarakat, yaitu :
Kurangnya kesadaran masyarakat pada pelaksanaan Posyandu
Kurangnya pengetahuan masyarakat pada Posyandu 3. Jika masalah pada fasilitas, yaitu :
Kurangnya sarana prasarana penunjang kegiatan Posyandu
Tempat pelaksanaan kegiatan Posyandu kurang mendukung
Upaya apa saja yang pernah kader lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Memberikan motivasi kepada sesama kader dan masyarakat
Universitas Kristen Maranatha 46
(12)
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat
Mengadakan pertemuan antara kader dan masyarakat Meningkatkan kemampuan kader dengan mengikuti pelatihan lanjutan atau ikut dalam Temu Ilmiah (seminar, lokakarya)
Apakah berhasil ditanggulangi setelah dilakukan penanganan masalah tersebut di atas?
Catatan : Nilai : Ya = 1 Tidak = 0
Universitas Kristen Maranatha 47
(13)
Lapmiran 2 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK APARAT KELURAHAN DAN TOKOH MASYARAKAT
A. Identitas Responden
1. Nomor Responden : 2. Nama Responden :
3. Kelurahan :
4. RW :
5. RT :
6. Kecamatan : Cibeunying
7. Kota : Bandung
8. Jenis Kelamin : L / P
9. Jabatan : a. Aparat Kelurahan b. Tokoh Masyarakat
B. Jenis Pertanyaan
Petunjuk Pengisian
Jawab Ya atau Tidak dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
No Pertanyaan Ya Tidak
1
3
4 8
Apakah bapak/ibu berpartisipasi pada persiapan pelaksanaan kegiatan Posyandu
Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada perencanaan Posyandu?
Ikut terlibat dalam musyawarah perencanaan kegiatan dan mempunyai hak suara atas keputusan
Hanya sebagai orang yang memberikan masukan saja Pada pelaksanaan Posyandu, apakah bapak/ibu ikut memper-siapkan pelaksanaan sehari sebelum pelaksanaan
Universitas Kristen Maranatha 48
(14)
9
10
11
12 13 14 15
(H-1)?
Pada pelasaksanaan Posyandu, apakah bapak/ibu terlibat dalam menyiapkan peralatan dan keperluan Posyandu? Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, apakah bapak/ibu berpartisipasi secara baik dengan kader dalam pendaftaran/penimbangan/pengisian KMS?
Apakah bapak/ibu ikut terlibat dalam evaluasi kegiatan Posyandu?
Jika ya, dalam kegiatan apa?
Ikut dalam pertemuan setelah kegiatan Posyandu Menerima laporan hasil kegiatan Posyandu
Ikut berpartisipasi dalam perumusan masalah yang dihadapi
Ikut berpartisipasi dalam upaya mengatasi masalah tersebut
Catatan : Nilai : Ya = 1 Tidak = 0
Universitas Kristen Maranatha 49
(15)
Universitas Kristen Maranatha 50
(16)
Universitas Kristen Maranatha 51
(17)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara, menyatakan bahwa hakekat dan makna pembangunan nasional dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah.
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut adalah pembangunan dalam bidang kesehatan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk amencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata, akan tetapi dibutuhkan peran serta masyarakat termasuk swasta.
Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan berupa kegiatan posyandu yang sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Melalui kegiatan Posyandu masyarakat memperoleh pelayanan dasar paripurna secara terpadu KB (Keluarga Berencana) dan kesehatan, yang mencakup lima program prioritas yaitu KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB (Keluarga Berencana), Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare.
Posyandu pada dasarnya merupakan kegiatan dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan keikutsertaan kader. Posyandu juga merupakan bentuk alih teknologi dalam bidang kesehatan masyarakat yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian keberhasilan dalam perawatan kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kadernya saja, akan tetapi banyak ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Kader hanya sebagai pelaksana langsung pada pelaksanaan kegiatan Posyandu yang harus mendapat dukungan dari masyarakat. Kader yang dekat dan merupakan
1
(18)
2
sebagian dari masyarakat mempunyai posisi yang strategis dalam hubungannya dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan di Posyandu.
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian mengenai Posyandu pada wilayah kerja Puskesmas Salam, secara operasional pelaksanaan kegiatan Posyandu yang mempunyai lima program prioritas, banyak mendapat hambatan-hambatan dari berbagai pihak baik yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung dalam Posyandu. Juga tidak menutup kemungkinan dari pihak masyarakat yang belum siap untuk menerima keberadaan Posyandu yang kegiatan tiap bulannya kurang berjalan. Hal ini yang mendorong penulis melakukan penelitian mengenai Gambaran Kegiatan Serta Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Posyandu pada wilayah kerja Puskesmas Salam yang meliputi kelurahan Cihapit dan Kelurahan Citarum Kecamatan Cibeunying, Kotamadya Bandung.
Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat mengetahui lebih banyak mengenai gambaran kegiatan pada pelaksanaan kegiatan Posyandu baik itu Prayandu, Yandu maupun Pascayandu serat seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat (Kader, Aparat Kelurahan dan Tokoh Masyarakat) dalam menyukseskan kegiatan posyandu tersebut.
1.2. Identifikasi masalah
1. Bagaimana kegiatan pra-Yandu (persiapan) serta partisipasi masyarakat pada Posyandu Salam di wilayah kerja Puskesmas Salam
2. Bagaimana Kegiatan Yandu (pelaksanaan yandu dan sistem lima kerja) serta partisipasi masyarakat pada Posyandu Salam di wilayah kerja Puskesmas Salam
3. Bagaimana kegiatan pasca-Yandu (evaluasi) serta partisipasi masyarakat pada Posyandu salam di wilayah kerja Puskesmas Salam
(19)
3
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang Posyandu Salam pada wilayah kerja Puskesmas Salam
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitiannya adalah :
1. Mendapatkan gambaran tentang kegiatan pra-Yandu (persiapan) pada Posyandu Salam pada wilayah kerja Puskesmas Salam
2. Mendapatkan gambaran tentang kegiatan Yandu (pelaksanaan yandu dan sistem lima hari kerja) pada Posyandu Salam pada wilayah kerja Puskesmas Salam
3. Mendapatkan gambaran tentang kegiatan pasca-Yandu (evaluasi) pada Posyandu Salam pada wilayah kerja Puskesmas Salam
1.4.Kegunaan Penelitian
1. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak petugas kesehatan terutama petugas pelaksana program kesehatan, masyarakat di Puskesmas dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan Posyandu
2. Sebagai penelitian dasar bagi peneliti selanjutnya terutama penelitian mengenai pelaksanaan kegiatan Posyandu pada masyarakat.
(20)
4
1.5.Kerangka Pemikiran
Tenaga non kesehatan
Tenaga Kesehatan
a. Perawat
b. Dokter
c. Bidan
Pembangunan kesehatan tanggungjawab bersama antara pimpinan dan masyarakat
Kegiatan Yandu
PRA-YANDU YANDU PASCA-YANDU
Persiapan Evaluasi
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
a. Pimpinan/Aparat Desa
b. Tokoh Masyarakat
c. Kader
Pelaksanaan dan Sistem “5” meja :
1. Pendaftaran
2. Penimbangan
3. Pengisian KMS
4. Penyuluhan
5. Pelayanan oleh
tenaga profesional
Terlaksana (+) Tidak terlaksana (-)
Tahapan pelaksanaan pra-yandu Yandu dan Pasca yandu berjalan
Ada salah satu tahapan pelaksanaan yang tidak berjalan
Dapat meningkatkan derajat kese hatan masyarakat secara optimal
Dapat menghambat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Sumber : Mantra, I.B.1998 Pedoman penyuluhan kesehatan Masyarakat Puskesmas Jakarta
(21)
5
1.6.Metodologi Penelitian
Jenis penelitian : Deskriptif
Metode Pengumpulan data : Survei dan observasi langsung dengan teknik wawancara dengan bimbingan kuesioner Instrumen : kuesioner
Populasi : Kader-kader yang bekerja pada Posyandu Salam dan aparat kelurahan/tokoh masyarakat pada wilayah Kelurahan Cihapit dan Citarum
Sampel : Whole sampel (total sampel) Analisis data : Skoring dengan rumus Arikunto
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi
Posyandu-Posyandu mandiri di wilayah kerja Puskesmas Salam Kelurahan Cihapit dan Citarum Kecamatan Cibeunying Kotamadya Bandung
Waktu Penelitian April - Desember 2006
(22)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.1.1. Persiapan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri
Persiapan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri kurang terlaksanan dengan baik (48%). Hal itu disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara pihak tenaga kesehatan, aparat kelurahan atau tokoh kelurahan atau tokoh masyarakat, kader dan juga masyarakat itu sendiri dalam mempersiapkan kegiatan yaitu penentuan waktu dan tempat kegiatan dalam perencanaan kegiatan yaitu penentuan terjadi perubahan waktu atau tempat kegiatan sehingga adakalanya terjadi perubahan waktu atau tempat kegiatan secara mendadak dan kurangnya keterlibatan semua kader serta kurangnya keterlibatan aparat kelurahan dan tokoh masyarakat dalam persiapan kegiatan yandu.
5.1.2. Pelaksanaan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan Posyandu Mandiri didapat kurang terlaksanan dengan baik (60%). Hal ini disebabkan oleh belum maksimalnya persiapan kegiatan yandu, kurangnya sarana/fasilitas pendukung yaitu jumlah kader yang datang saat kegiatan tidak mencukupi sehingga mengurangi keefektifan tugas kader serta kurangnya peralatan yang dibutuhkan.
5.1.3 Evaluasi Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri
Evaluasi tahapan kegiatan Posyandu Mandiri didapat kurang terlaksanan dengan baik (60%), walaupun pada pelaporan kegiatan yandu sudah berjalan baik tetapi yang lainnya seperti : pertemuan kader setelah kegiatan yandu, merumuskan masalah dan upaya mengatasi masalah kurang berjalan. Hal ini disebabkan oleh
40
(23)
41
kurangnya keterlibatan dari kader juga aparat kelurahan yang sebatass menerima laporan saja tanpa melibatkan diri secara langsung dalam evaluasi kegiatan Posyandu, kurangnya kerjasama yang baik diantara orang-orang yang terlibat dalam evaluasi kegiatan yandu seperti tenaga kesehatan, kader aparat kelurahan/tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
Sehingga secara keseluruhan hasil penelitian kegiatan Posyandu Mandiri didapat “kurang terlaksana dengan baik” (72%).
5.2 SARAN
5.2.1 Petugas Kesehatan di Puskesmas
1. Melakukan penyuluhan agar masyarakat dan orang yang terlibat dalam kegiatan Posyandu Mandiri dapat meningkatkan partisipasinya dan kerja samanya dalam setiap pelaksanaan kegiatan yandu.
2. Melakukan pendekatan pada masyarakat dalam rangka mengubah pendapat bahwa Posyandu milik Puskesmas menjadi Posyandu adalah milik masyarakat
3. Memberikan pembinaan yang komprehensif kepada Kader agar memiliki kemampuan menganalisa dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 4. Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan yandu kepada kader
dan pelayanan tujukan.
5.2.2. Kader Posyandu terutama pada kader Posyandu Mandiri
1. Meningkatkan kegiatan Posyandu Mandiri dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, memberikan motivasi kepada sesama kader dan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan kader dengan mengikuti pelatihan lanjutan atau ikut dalam temu ilmiah (seminar, lokakarya, dll).
3. Mengadakan pertemuan anatar kader dan masyarakat secara kontinyu.
(24)
42
5.2.3 Aparat Kelurahan dan Tokoh Masyarakat
1. Melibatkan diri dalam musyawarah perencanaan kegiatan Posyandu dan mempunyai hak suara atas keputusan
2. Terlibat dalam evaluasi Posyandu melalui pertemuan kader setelah kegiatan, menerima laporan hasil kegiatan, berpartisipasi dalam perumusan masalah yang dihadapi dan upaya mengatasi masalah tersebut.
5.2.4 Masyarakat
1. Dapat bekerja sama dan berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu
2. Dapat meningkatkan keterlibatan secara langsung maupun tidak langsung dalam pelasanaan kegiatan Posyandu.
(25)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto S. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Departemen Kesehatan R.I. 1998. Pertemuan Nasional Telaah Posyandu. Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I. 2000. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
E. Sahidan Tahar, H. Turmin. 1999. Perawatan III. Perawatan Kebidanan yang Beroreientasi Pada Keluarga, hal 169 – 170. Bandung : FKPP SPK Se – Jawa Barat
Effendy Nasrul, 2000. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Entjang I. 1999. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Koentjaraningrat. 1998. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia
Mantra I. B. 1998. Pedoman Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Bagi Petugas Puskesmas. Jakarta
M. Sururi. 2004. Penanggulangan Gizi Buruk. (http://www.dinkespurworejo.go.id), Mei 6th,2006
Notoatmodjo, S. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Nurmansyah. 2005. Posyandu dari, oleh, dan untuk masyarakat (http://www.shuccp.org/training/posyandu.htm)
Siswono. 2005. Perubahan Paradigma Posyandu (http://www.gizi.net/cgi.bin/berita /fullnews)
Windaningsih. 2005. Sasaran Utama Posyandu. (http://www.kmpk.forum-posyandu.or.id/)
43
(1)
1.5.Kerangka Pemikiran
Tenaga non kesehatan
Tenaga Kesehatan a. Perawat b. Dokter c. Bidan
Pembangunan kesehatan tanggungjawab bersama antara pimpinan dan masyarakat
Kegiatan Yandu
PRA-YANDU YANDU PASCA-YANDU
Persiapan Evaluasi
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti a. Pimpinan/Aparat Desa b. Tokoh Masyarakat c. Kader
Pelaksanaan dan Sistem “5” meja :
1. Pendaftaran 2. Penimbangan 3. Pengisian KMS 4. Penyuluhan 5. Pelayanan oleh
tenaga profesional
Terlaksana (+) Tidak terlaksana (-)
Tahapan pelaksanaan pra-yandu Yandu dan Pasca yandu berjalan
Ada salah satu tahapan pelaksanaan yang tidak berjalan
Dapat meningkatkan derajat kese hatan masyarakat secara optimal
Dapat menghambat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Sumber : Mantra, I.B.1998 Pedoman penyuluhan kesehatan Masyarakat Puskesmas Jakarta
(2)
1.6.Metodologi Penelitian
Jenis penelitian : Deskriptif
Metode Pengumpulan data : Survei dan observasi langsung dengan teknik wawancara dengan bimbingan kuesioner Instrumen : kuesioner
Populasi : Kader-kader yang bekerja pada Posyandu Salam dan aparat kelurahan/tokoh masyarakat pada wilayah Kelurahan Cihapit dan Citarum
Sampel : Whole sampel (total sampel) Analisis data : Skoring dengan rumus Arikunto
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi
Posyandu-Posyandu mandiri di wilayah kerja Puskesmas Salam Kelurahan Cihapit dan Citarum Kecamatan Cibeunying Kotamadya Bandung
Waktu Penelitian April - Desember 2006
(3)
5.1 KESIMPULAN
5.1.1. Persiapan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri
Persiapan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri kurang terlaksanan dengan baik (48%). Hal itu disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara pihak tenaga kesehatan, aparat kelurahan atau tokoh kelurahan atau tokoh masyarakat, kader dan juga masyarakat itu sendiri dalam mempersiapkan kegiatan yaitu penentuan waktu dan tempat kegiatan dalam perencanaan kegiatan yaitu penentuan terjadi perubahan waktu atau tempat kegiatan sehingga adakalanya terjadi perubahan waktu atau tempat kegiatan secara mendadak dan kurangnya keterlibatan semua kader serta kurangnya keterlibatan aparat kelurahan dan tokoh masyarakat dalam persiapan kegiatan yandu.
5.1.2. Pelaksanaan Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan Posyandu Mandiri didapat kurang terlaksanan dengan baik (60%). Hal ini disebabkan oleh belum maksimalnya persiapan kegiatan yandu, kurangnya sarana/fasilitas pendukung yaitu jumlah kader yang datang saat kegiatan tidak mencukupi sehingga mengurangi keefektifan tugas kader serta kurangnya peralatan yang dibutuhkan.
5.1.3 Evaluasi Tahapan Kegiatan Posyandu Mandiri
Evaluasi tahapan kegiatan Posyandu Mandiri didapat kurang terlaksanan dengan baik (60%), walaupun pada pelaporan kegiatan yandu sudah berjalan baik tetapi yang lainnya seperti : pertemuan kader setelah kegiatan yandu, merumuskan masalah dan upaya mengatasi masalah kurang berjalan. Hal ini disebabkan oleh
(4)
kurangnya keterlibatan dari kader juga aparat kelurahan yang sebatass menerima laporan saja tanpa melibatkan diri secara langsung dalam evaluasi kegiatan Posyandu, kurangnya kerjasama yang baik diantara orang-orang yang terlibat dalam evaluasi kegiatan yandu seperti tenaga kesehatan, kader aparat kelurahan/tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
Sehingga secara keseluruhan hasil penelitian kegiatan Posyandu Mandiri didapat “kurang terlaksana dengan baik” (72%).
5.2 SARAN
5.2.1 Petugas Kesehatan di Puskesmas
1. Melakukan penyuluhan agar masyarakat dan orang yang terlibat dalam kegiatan Posyandu Mandiri dapat meningkatkan partisipasinya dan kerja samanya dalam setiap pelaksanaan kegiatan yandu.
2. Melakukan pendekatan pada masyarakat dalam rangka mengubah pendapat bahwa Posyandu milik Puskesmas menjadi Posyandu adalah milik masyarakat
3. Memberikan pembinaan yang komprehensif kepada Kader agar memiliki kemampuan menganalisa dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 4. Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan yandu kepada kader
dan pelayanan tujukan.
5.2.2. Kader Posyandu terutama pada kader Posyandu Mandiri
1. Meningkatkan kegiatan Posyandu Mandiri dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, memberikan motivasi kepada sesama kader dan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan kader dengan mengikuti pelatihan lanjutan atau ikut dalam temu ilmiah (seminar, lokakarya, dll).
(5)
5.2.3 Aparat Kelurahan dan Tokoh Masyarakat
1. Melibatkan diri dalam musyawarah perencanaan kegiatan Posyandu dan mempunyai hak suara atas keputusan
2. Terlibat dalam evaluasi Posyandu melalui pertemuan kader setelah kegiatan, menerima laporan hasil kegiatan, berpartisipasi dalam perumusan masalah yang dihadapi dan upaya mengatasi masalah tersebut.
5.2.4 Masyarakat
1. Dapat bekerja sama dan berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu
2. Dapat meningkatkan keterlibatan secara langsung maupun tidak langsung dalam pelasanaan kegiatan Posyandu.
(6)
Arikunto S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto S. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Departemen Kesehatan R.I. 1998. Pertemuan Nasional Telaah Posyandu. Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I. 2000. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
E. Sahidan Tahar, H. Turmin. 1999. Perawatan III. Perawatan Kebidanan yang Beroreientasi Pada Keluarga, hal 169 – 170. Bandung : FKPP SPK Se – Jawa Barat
Effendy Nasrul, 2000. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Entjang I. 1999. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Koentjaraningrat. 1998. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia
Mantra I. B. 1998. Pedoman Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Bagi Petugas Puskesmas. Jakarta
M. Sururi. 2004. Penanggulangan Gizi Buruk. (http://www.dinkespurworejo.go.id), Mei 6th,2006
Notoatmodjo, S. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Nurmansyah. 2005. Posyandu dari, oleh, dan untuk masyarakat (http://www.shuccp.org/training/posyandu.htm)
Siswono. 2005. Perubahan Paradigma Posyandu (http://www.gizi.net/cgi.bin/berita /fullnews)
Windaningsih. 2005. Sasaran Utama Posyandu. (http://www.kmpk.forum-posyandu.or.id/)