Profil Kesulitan Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Geometri Transformasi Ditinjau Dari Gender.

(1)

i

PROFIL KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI TRANSFORMASI DITINJAU DARI GENDER (Penelitian Dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi

Pendidikan Matematika Semester VI Tahun Ajaran 2015/2016)

SKRIPSI

Oleh :

Bodro Danang Ismanto K1312018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

(3)

iii

PROFIL KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI TRANSFORMASI DITINJAU DARI GENDER (Penelitian Dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta Program Studi

Pendidikan Matematika Semester VI Tahun Ajaran 2015/2016)

Oleh:

BODRO DANANG ISMANTO K1312018

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(4)

(5)

(6)

vi ABSTRAK

Bodro Danang Ismanto. K1312018. PROFIL KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI TRANSFORMASI DITINJAU DARI GENDER. Skripsi, Surakarta :Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2016.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk Mengetahui profil kesulitan yang dialami mahasiswa laki-laki pendidikan matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam memecahkan masalah geometri transformasi (2) Mengetahui profil kesulitan yang dialami mahasiswa perempuan pendidikan matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam memecahkan masalah geometri transformasi (3) Mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan mahasiswa pendidikan matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah geometri transformasi.

Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ditentukan melalui purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan metode wawancara. Validitas data dilakukan dengan triangulasi metode. Analisis data dilakukan melalui langkah – langkah (1) Reduksi data. (2) Penyajian Data. (3) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dalam memecahkan masalah Geometri Transformasi: (a) Kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami hal yang diketahui dan yang ditanyakan serta definisi tertentu dalam soal (b) Kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema dalam pemecahannya (c) Kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir. (2) Profil kesulitan mahasiswa perempuan dalam memecahkan masalah Geometri Transformasi: (a) Kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami hal yang diketahui dan ditanyakan serta definisi tertentu dalam soal (b) Kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema (c) Kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir. (3) Faktor-faktor internal yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan: (a) Kurang memahami materi ajar Geometri Transformasi (b) Daya ingat mahasiswa terhadap rumus maupun definisi seputar transformasi masih kurang (c) Keahlian menghitung dan menerapkan konsep mahasiswa masih kurang (d) Kurangnya latihan dalam mengerjakan soal dalam bentuk melukis.


(7)

vii ABSTRACT

Bodro Danang Ismanto. K1312018. PROFIL KESULITAN MAHASISWA

DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI TRANSFORMASI DITINJAU DARI GENDER. Surakarta: thesis, Faculty of teacher training and educational sciences of the Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2016. The purpose of this research is (1) to know the profile of the difficulties experienced by the male students of mathematics education Universitas Sebelas Maret Surakarta in solving geometry transformation (2) to know the profile of the difficulties experienced by the female students of mathematics education Universitas Sebelas Maret Surakarta in solving geometry transformation (3) find out what factors caused the student mathematics education Universitas Sebelas Maret Surakarta had difficulty in solving geometry transformation.

The method of this research is qualitative research with this type of approach of case studies. The subject of the research is determined by purposive sampling. Data collection methods method using tests and interview methods. The validity of the data is done by triangulation method. The data analysis done through the steps-steps (1) reduction of data. (2) the presentation of the Data. (3) the withdrawal of the Conclusion and Verification.

Based on the results of the analysis of the data obtained results that: (1) the profile of a male student difficulties in solving Geometry Transformations: (a) the difficulty in understanding a given problem, students having difficulty in understanding things that are known and asked a specific definition in question and (b) the difficulty of determining an appropriate problem resolution strategies, students having difficulty in determining and implementing problem solving plan concept or theorem in a resolution (c) the difficulty of doing the right mathematical procedure , that students have difficulty in operating the matter so that it is not appropriate in determining the final answer. (2) A profile of the female student difficulties in solving Geometry Transformations: (a) the difficulty in understanding a given problem, students having difficulty in understanding things that are known and certain definitions as well as asked in the question (b) the difficulty of determining an appropriate problem resolution strategies, students having difficulty in determining and implementing problem solving plan concept or theorem (c) the difficulty of doing the right mathematical procedure , students having difficulty in doing so not appropriate machining process in determining the final answer. (3) the internal factors that cause students

experiencing difficulties: (a) Less understanding of learning material

Transformation Geometry (b) memory of the students against the formula or definition regarding the transformation still less (c) Expertise to calculate and apply the concept of students still less (d) the lack of training in working on the problem in the form of painting.

Keywords: profile of difficulty, problem solving, gender, geometric transformation.


(8)

viii MOTTO

“I’am falling, so I’am taking my time on my ride” (Twenty One Pilots)

“Sing Tenang”(Pendidikan Matematika 2012)

“Jangan ragu untuk melangkah, karena jarak ribuan kilometer dimulai dari langkah pertama” (Penulis)

“Jika kamu dihadapkan dengan masalah maka mulailah dari langkah kecil untuk menghadapinya” (Penulis)


(9)

ix

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Bapak Murjito dan Ibu Weny

“ Terimakasih Ibu dan Bapak yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan motivasi selama ini. Terima kasih atas segala kasih sayang, cinta, nasehat, pengorbanan dan kerja keras yang telah diberikan.”

Bapak Eko dan Ibu Rina

“ Terimakasih atas saran dan nasehat yang diberikan selama ini.”

“Rini, Rico, dan Novi

“ Terimakasih sudah menjadi adik-adik yang baik dan tidak nakal.”

Teman–Teman Pendidikan Matematika 2012 : Abi, Tya, Andini, Andre, Anggit, Anggoro, Aje, Anisa, Ano, Atina, Ayu, Bagus, Desy, Dewi, Dyah, Endah, Farida, Farrisa, Ovira, Feri, Fitmun, Fitri, Yanti, Intan, Indra, Iren, Isti, Mutia, Nurul, Ila, Lilis, Nanang, Ninik, Novita, Puguh, Putri PPSP, Putri, Qurina, Ratna, Rikha, Selly, Set – Set, Anin, Zul, Lia, Tarmi, Warno, Tatiek, Tegar, Eva, Umi, Vero, Uni, Tyas, Yupi, Kartika E.F.

“Terima kasih telah mendoakan, terimakasih atas nasehat dan pengalaman yang telah diberikan selama ini”


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu, inspirasi, kesehatan, dan keselamatan. Atas kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PROFIL KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN

MASALAH GEOMETRI TRANSFORMASI DITINJAU DARIGENDER Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu ,saya menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.

2. Dr. Budi Usodo, M.Pd., selaku Pembimbing I serta Kepala Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.

3. Ira Kurniawati S.Si M.Pd, yang memberikan waktu, arahan, bimbingan serta kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Sutopo S.Pd., M.Pd, Dr. Ikrar Pramudya M.Si, Syarifah Inayati S.Pd., M.Si, yang telah menjadi validator pada penelitian ini.

5. Rubono Setiawan, S.Si M.Sc., selaku Pembimbing Akademik yang memberikan waktu, arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret


(11)

xi

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, Desember 2016


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PENGAJUAN... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN ABSTRAK... vi

HALAMANABSTRACT ...vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR...6

A. Kajian Pustaka...6

1. Profil...6

2. Kesulitan ...6

3. Masalah Matematika ...7

4. Karakteristik Geometri Tranfsormasi ...9

5. Pemecahan Masalah Matematika ...12

B. Kerangka Berfikir...16

BAB III METODE PENELITIAN...20


(13)

xiii

1. Tempat Penelitian...20

2. Waktu Penelitian ...20

B. Metode dan Pendekatan Penelitian ...21

C. Data dan Sumber Data ...21

D. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian ...22

E. Teknik Pengumpulan Data...23

1. Metode Pengumpulan Data ...23

2. Instrumen Penelitian...25

F. Teknik Uji Validitas Data ...25

G. Analisis Data ...26

H. Prosedur Penelitian...27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...30

A. Hasil Penelitian ...30

1. Lokasi Penelitian...30

2. Deskripsi Hasil Tes ...30

3. Deskripsi Pemilihan Subjek ...32

B. Analisis Data ...33

1. Analisis Subjek 1 ...36

a. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1a...36

b. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1b...39

c. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1c...42

d. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 2...45

e. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 3...50

f. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 4...54

2. Analisis Subjek 2 ...57

a. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1a...57

b. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1b...60

c. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1c...62

d. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 2...65


(14)

xiv

f. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 4...74

3. Analisis Subjek 3 ...77

a. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1a...77

b. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1b...80

c. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1c...83

d. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 2...86

e. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 3...89

f. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 4...94

4. Analisis Subjek 4 ...97

a. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1a...97

b. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1b...100

c. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1c...103

d. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 2...106

e. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 3...110

f. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 4...113

5. Analisis Subjek 5 ...115

a. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1a...115

b. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1b...119

c. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1c...121

d. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 2...124

e. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 3...127

f. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 4...131

6. Analisis Subjek 6 ...133

a. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1a...133

b. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1b...137

c. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 1c...138

d. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 2...141

e. Hasil Tes dan Wawancara Nomor 3...144


(15)

xv

C. Pembahasan...149

1. Profil Mahasiswa Laki-laki ...149

2. Profil Mahasiswa Perempuan...152

BAB V PENUTUP... 156

A. Kesimpulan ... 156

B. Implikasi... 158

C. Saran... 159


(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Tahapan Penelitian dan Lamanya Waktu yang Dibutuhkan ... 21


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.1 Soal Tes Uraian ... 166

Lampiran 1.2 Kisi-Kisi Soal dan Alternatif Jawaban ... 167

Lampiran 1.3 Pedoman Wawancara ... 174

Lampiran 2.1 Lembar Validasi Butir Soal ... 178

Lampiran 2.2 Lembar Validasi Pedoman Wawancara ... 181

Lampiran 3.1 Daftar Nama Subjek yang Diteliti ... 185

Lampiran 3.2 Daftar Nilai Hasil Tes Tertulis ... 186

Lampiran 3.3 Hasil Tes Tertulis ... 187

Lampiran 3.4 Transkrip Wawancara Subjek 1 ... 208

Lampiran 3.5 Transkrip Wawancara Subjek 2 ... 218

Lampiran 3.6 Transkrip Wawancara Subjek 3 ... 226

Lampiran 3.7 Transkrip Wawancara Subjek 4 ... 235

Lampiran 3.8 Transkrip Wawancara Subjek 5 ... 242

Lampiran 3.9 Transkrip Wawancara Subjek 6 ... 252

Lampiran 1.3 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 257

Lampiran 4.1 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 258

Lampiran 4.2 Surat Permohonan Penyusunan Skripsi ... 259 Lampiran 4.3 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi 260


(18)

156 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik simpulan profil kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi pada materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan yang ditinjau dari gender sebagai berikut:

1. Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dengan nilai tinggi: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mencermati soal yang diberikan; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

2. Profil kesulitan mahasiswa perempuan dengan nilai tinggi: (1) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan prosedur matematik dan menerapkan konsep dalam soal berbentuk gambar.

3. Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dengan nilai: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami hal yang diketahui dan yang ditanyakan serta definisi tertentu dalam soal; (2) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema; (3) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan, mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.


(19)

157

4. Profil kesulitan mahasiswa perempuan dengan nilai sedang: (1) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan strategi pemecahannya; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

5. Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dengan nilai rendah: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami definisi tertentu dalam soal; (2) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema dalam pemecahannya; (3) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

6. Profil kesulitan mahasiswa perempuan dengan nilai rendah: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami hal yang diketahui dan ditanyakan serta definisi tertentu dalam soal; (2) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan strategi pemecahannya dan kesulitan dalam menerapkan teorema dalam rencana pemecahan masalah; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan dan penerapan konsep geometri transformasi yang tepat sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah geometri transformasi. Faktor-faktor internal yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan sebagai berikut:


(20)

158

1. Mahasiswa kurang memahami materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan, sehingga mahasiswa tidak paham untuk mengerjakan soal tes mengenai materi tersebut,

2. Daya ingat mahasiswa terhadap rumus maupun definisi mengenai seputar transformasi, geseran, setengah putaran, dan pencerminan masih kurang, sehingga mahasiswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan definisi maupun rumus mengenai materi tersebut,

3. Keahlian menghitung dan menerapkan konsep mahasiswa masih kurang, sehingga mahasiswa tidak dapat menyelesaikan soal-soal dengan benar dan tepat,

4. Kurangnya latihan dalam mengerjakan soal dalam bentuk melukis, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam prosedur melukis dengan benar ketika dihadapkan dengan soal berbentuk melukis.

B. Implikasi

Berdasarkan pada landasan teori serta mengacu pada hasil penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai beriku:

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis kesulitan yang dialami mahasiswa laki-laki maupun perempuan hampir sama yaitu kesulitan dalam pemahaman masalah yang menyangkut definisi dan konsep geometri transformasi dan kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang berupa penerapan konsep atau rumus. Selain itu berkaitan dengan pemecahan soal berbentuk gambar, mahasiswa laki-laki memberikan pemecahan dan alasan yang logis jika dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah (2013: 27) bahwa anak perempuan memiliki pengalaman spatial lebih rendah dibandingkan dengan anak laki-laki sedangkan anak perempuan lebih unggul dalam kemampuan verbal (komunikasi matematis) dan lebih terorganisasi dalam belajar. Hasil penelitian ini memberikan sebuah gambaran secara teoritis mengenai profil kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi pada materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian.


(21)

159

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini bertujuab untuk mencari informasi lebih mendalam mengenai kesulitan yang dialami mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi. Dengan mengetahui profil kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi pada materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan, dosen dapat mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang materi pokok geseran, setengah putaran, dan pencerminan yang diterima ketika pelaksaan perkuliahan. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk mempersiapkan pembelajaran atau pembinaan yang akan diberikan kepada mahasiswa tentang materi geometri selanjutnya. Selain itu dosen dapat merancang model pembelajaran yang sesuai untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah geometri transformasi yang berkaitan dengan materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Dosen

a. Dosen diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk merancang model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah geometri transformasi khususnya dalam materi pokok geseran, setengah putaran, dan pencerminan pada tahun ajaran berikutnya. Model pembelajaran yang digunakan misalnya menggunakan metode pembelajaran role playing dengan tujuan penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan mahasiswa, sehingga mahasiswa ikut berperan langsung dalam mempelajari materi yang diajarkan serta dapat mengeskpresikan atau melepaskan perasaannya.

b. Dari hasil penelitian, setiap mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian mengalami kesulitan dalam menentukan dan melaksanakan strategi pemecahan masalah, maka dosen perlu menekankan kembali konsep dan teorema tentang geseran, setengah putaran, dan pencerminan dalam perkuliahan selanjutnya.


(22)

160

c. Masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar, maka dosen perlu membiasakan mahasiswa mengerjakan banyak latihan soal pemecahan masalah geometri transformasi materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan pada tingkatan tinggi, sedang dan rendah agar mahasiswa lebih terbiasa dalam operasi matematik. 2. Bagi Mahasiswa

Dari hasil ujian tes tengah semester yang telah dilaksanakan dan menunjukkan hasil 85,7% mahasiswa memiliki nilai kurang dari sama dengan rata-rata. Untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan ;

a. Mahasiswa harus lebih banyak berlatih soal pemecahan masalah geometri transformasi materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan agar kemampuan pemahaman soal lebih terasah dan mengetahui beberapa variasi soal.

b. Mahaiswa harus lebih banyak berlatih mengerjakan soal dalam bentuk gambar. Dengan berlatih mengerjakan soal dalam bentuk gambar diharapkan mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam bentuk gambar dengan menggunakan konsep dan langkah melukis dengan benar.

c. Mahasiswa harus lebih banyak berlatih soal dalam bentuk penerapan konsep atau teorema agar lebih terbiasa dalam mengaitkan hubungan konsep, rumus, dan teorema dengan permasalahan yang diberikan, khususnya untuk mahasiswa dengan nilai sedang dan rendah.

d. Mahasiswa harus lebih aktif menggali informasi, misalnya melalui berdiskusi atau bertanya dalam kegiatan perkuliahan.

e. Mahasiswa diharapkan menggunakan definisi konsep dasar untuk memecahkan masalah geometri transformasi serta melakukan proses pengecekan kembali untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam prosedur matematik yang berkaitan dengan ketelitian.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti yang berminat dapat mencoba melakukan penelitian mengenai profil kesulitan dalam memecahkan masalah pada tingkat yang sama dan materi yang sama tetapi dengan tinjuan kecerdasan visual-spatial mahasiswa serta


(23)

161

strategi pemecahan masalahnya. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk melakukan penelitian pengembangan berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini. Misalnya, Aplikasi Two Stay- Two Stray dalam Peningkatan Pembelajaran Geometri Transformasi.


(1)

profil kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi pada materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan yang ditinjau dari gender sebagai berikut:

1. Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dengan nilai tinggi: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mencermati soal yang diberikan; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

2. Profil kesulitan mahasiswa perempuan dengan nilai tinggi: (1) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan prosedur matematik dan menerapkan konsep dalam soal berbentuk gambar.

3. Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dengan nilai: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami hal yang diketahui dan yang ditanyakan serta definisi tertentu dalam soal; (2) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema; (3) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan, mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.


(2)

4. Profil kesulitan mahasiswa perempuan dengan nilai sedang: (1) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan strategi pemecahannya; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

5. Profil kesulitan mahasiswa laki-laki dengan nilai rendah: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami definisi tertentu dalam soal; (2) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan rencana pemecahan masalah dan menerapkan konsep atau teorema dalam pemecahannya; (3) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengoperasikan hitungan sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

6. Profil kesulitan mahasiswa perempuan dengan nilai rendah: (1) kesulitan dalam memahami masalah yang diberikan, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami hal yang diketahui dan ditanyakan serta definisi tertentu dalam soal; (2) kesulitan menentukan strategi penyelesaian masalah yang tepat, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan strategi pemecahannya dan kesulitan dalam menerapkan teorema dalam rencana pemecahan masalah; (2) kesulitan melakukan prosedur matematik yang benar, yaitu mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengerjaan dan penerapan konsep geometri transformasi yang tepat sehingga tidak tepat dalam menentukan jawaban akhir.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah geometri transformasi. Faktor-faktor internal yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan sebagai berikut:


(3)

1. Mahasiswa kurang memahami materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan, sehingga mahasiswa tidak paham untuk mengerjakan soal tes mengenai materi tersebut,

2. Daya ingat mahasiswa terhadap rumus maupun definisi mengenai seputar transformasi, geseran, setengah putaran, dan pencerminan masih kurang, sehingga mahasiswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan definisi maupun rumus mengenai materi tersebut,

3. Keahlian menghitung dan menerapkan konsep mahasiswa masih kurang, sehingga mahasiswa tidak dapat menyelesaikan soal-soal dengan benar dan tepat,

4. Kurangnya latihan dalam mengerjakan soal dalam bentuk melukis, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam prosedur melukis dengan benar ketika dihadapkan dengan soal berbentuk melukis.

B. Implikasi

Berdasarkan pada landasan teori serta mengacu pada hasil penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai beriku:

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis kesulitan yang dialami mahasiswa laki-laki maupun perempuan hampir sama yaitu kesulitan dalam pemahaman masalah yang menyangkut definisi dan konsep geometri transformasi dan kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang berupa penerapan konsep atau rumus. Selain itu berkaitan dengan pemecahan soal berbentuk gambar, mahasiswa laki-laki memberikan pemecahan dan alasan yang logis jika dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah (2013: 27) bahwa anak perempuan memiliki pengalaman spatial lebih rendah dibandingkan dengan anak laki-laki sedangkan anak perempuan lebih unggul dalam kemampuan verbal (komunikasi matematis) dan lebih terorganisasi dalam belajar. Hasil penelitian ini memberikan sebuah gambaran secara teoritis mengenai profil kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi pada materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian.


(4)

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini bertujuab untuk mencari informasi lebih mendalam mengenai kesulitan yang dialami mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi. Dengan mengetahui profil kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah geometri transformasi pada materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan, dosen dapat mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang materi pokok geseran, setengah putaran, dan pencerminan yang diterima ketika pelaksaan perkuliahan. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk mempersiapkan pembelajaran atau pembinaan yang akan diberikan kepada mahasiswa tentang materi geometri selanjutnya. Selain itu dosen dapat merancang model pembelajaran yang sesuai untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah geometri transformasi yang berkaitan dengan materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Dosen

a. Dosen diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk merancang model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah geometri transformasi khususnya dalam materi pokok geseran, setengah putaran, dan pencerminan pada tahun ajaran berikutnya. Model pembelajaran yang digunakan misalnya menggunakan metode pembelajaran role playing dengan tujuan penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan mahasiswa, sehingga mahasiswa ikut berperan langsung dalam mempelajari materi yang diajarkan serta dapat mengeskpresikan atau melepaskan perasaannya.

b. Dari hasil penelitian, setiap mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian mengalami kesulitan dalam menentukan dan melaksanakan strategi pemecahan masalah, maka dosen perlu menekankan kembali konsep dan teorema tentang geseran, setengah putaran, dan pencerminan dalam perkuliahan selanjutnya.


(5)

c. Masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar, maka dosen perlu membiasakan mahasiswa mengerjakan banyak latihan soal pemecahan masalah geometri transformasi materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan pada tingkatan tinggi, sedang dan rendah agar mahasiswa lebih terbiasa dalam operasi matematik. 2. Bagi Mahasiswa

Dari hasil ujian tes tengah semester yang telah dilaksanakan dan menunjukkan hasil 85,7% mahasiswa memiliki nilai kurang dari sama dengan rata-rata. Untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan ;

a. Mahasiswa harus lebih banyak berlatih soal pemecahan masalah geometri transformasi materi geseran, setengah putaran, dan pencerminan agar kemampuan pemahaman soal lebih terasah dan mengetahui beberapa variasi soal.

b. Mahaiswa harus lebih banyak berlatih mengerjakan soal dalam bentuk gambar. Dengan berlatih mengerjakan soal dalam bentuk gambar diharapkan mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan dalam bentuk gambar dengan menggunakan konsep dan langkah melukis dengan benar.

c. Mahasiswa harus lebih banyak berlatih soal dalam bentuk penerapan konsep atau teorema agar lebih terbiasa dalam mengaitkan hubungan konsep, rumus, dan teorema dengan permasalahan yang diberikan, khususnya untuk mahasiswa dengan nilai sedang dan rendah.

d. Mahasiswa harus lebih aktif menggali informasi, misalnya melalui berdiskusi atau bertanya dalam kegiatan perkuliahan.

e. Mahasiswa diharapkan menggunakan definisi konsep dasar untuk memecahkan masalah geometri transformasi serta melakukan proses pengecekan kembali untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam prosedur matematik yang berkaitan dengan ketelitian.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti yang berminat dapat mencoba melakukan penelitian mengenai profil kesulitan dalam memecahkan masalah pada tingkat yang sama dan materi yang sama tetapi dengan tinjuan kecerdasan visual-spatial mahasiswa serta


(6)

strategi pemecahan masalahnya. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk melakukan penelitian pengembangan berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini. Misalnya, Aplikasi Two Stay- Two Stray dalam Peningkatan Pembelajaran Geometri Transformasi.