PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KLASIK TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI : Studi Persepsi Pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Darul Hikam.

(1)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Gaya Kepemimpinan Klasik ... 11

A. Pengertian Gaya Kepemimpinan Klasik ... 11

B. Fungsi Kepemimpinan ... 13


(2)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

viii

D. Macam-macam Gaya Kepemimpinan ... 15

2.1.2 Kepuasan Kerja ... 19

A. Pengertian Kepuasan Kerja... 19

B. Teori Kepuasan Kerja ... 20

C. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 21

D. Alat Pengukur Kepuasan Kerja ... 25

E. Dampak Kepuasan Kerja... 26

2.1.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja .. 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 32

3.2 Metode dan Desain Penelitian... 32

3.2.1 Metode Penelitian ... 32

3.2.2 Desain Penelitian ... 34

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 34

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 39

3.4.1 Sumber Data ... 39

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel... 42

3.5.1 Populasi ... 42

3.5.2 Sampel ... 43


(3)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

ix

3.6.1 Pengujian Validitas ... 46

3.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 49

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 51

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... 51

3.7.2 Metode Successive Interval (MSI) ... 53

3.7.3 Analisis Korelasi Sederhana ... 55

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana ... 56

3.7.5 Koefisien Determinasi ... 58

3.7.6 Uji Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 60

A. Profil Darul Hikam ... 60

B. Visi dan Misi Darul Hikam ... 60

C. Struktur Organigram Darul Hikam ... 61

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 62

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 65

A. Gambaran Variabel Gaya Kepemimpinan Klasik ... 65

B. Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Gaya Kepemimpinan Klasik ... 83

C. Gambaran Variabel Kepuasan Kerja ... 87

D. Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kepuasan Kerja ... 113


(4)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

x

A. Koefisien Korelasi ... 117

B. Analisis Regresi Sederhan ... 118

C. Pengujian Hipotesis ... 121

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 126

DAFTAR PUSTAKA ... xvii LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).Perguruan Darul Hikam mengembangkan sekolah dengan konsep Sekolah Inti (kecil) dengan tujuan agar sekolah dan siswa dapat dikelola dengan baik sehingga menghasilkan mutu yang lebih baik.

Sesuai dengan konsep Sekolah Inti, maka Perguruan Darul Hikam mendapat kualifikasi Sekolah Unggulan dengan kurikulum Depdiknas dan kurikulum Khas Darul Hikam sebagai muatan lokal dan penyempurna pendidikan dibawah pembinaan Depdiknas dan BPPT.

Seiring dengan perjalanan Darul Hikam yang telah berpuluh tahun di dunia pendidikan dan menjadi salah satu sekolah swasta unggulan di Jawa Barat, tidak dapat dipungkiri adanya permasalahan yang muncul, terlebih saat ini banyak sekolah lain yang mengusung tema yang samayaitu sekolah berbasis Islami.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pra penelitian yang penulis lakukan pada tanggal 10 Januari 2012 dengan Bapak Momon Kariman, M.Pd. selaku Ketua Bagian Perencanaan dan Standarisasi di Darul Hikam, saat ini Darul Hikam dihadapkan pada permasalahan ketidakpuasan kerja pegawai. Berdasarkan data kepegawaian di bagian Sumber Daya Manusia (SDM), terdapat data yang


(6)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dapat mengidentifikasi ketidakpuasan kerja pegawai di Darul Hikam tersebut yaitu tingkat absensi (absenteeism)yang berfluktuatif cenderung menurun.

Berikut merupakan data rekapitulasi ketidakhadiran pegawaiDarul Hikam pada periode Juli 2010 - Juni 2011:

Tabel 1.1

Data Kehadiran PegawaiDarul Hikam Periode Juli 2010 –Juni 2011

Bulan Kehadiran (%)

Juli 85.64

Agustus 85.60

September 83.36

Oktober 81.45

November 80.30

Desember 77.87

Januari 77.80

Februari 76.90

Maret 76.50

April 76.00

Mei 76.24

Juni 76.20

Sumber : Diolah dari Data Primer Absensi Pegawai Darul Hikam

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran pegawaisetiap bulannya mengalami fluktuatif yang signifikan.Tingkat kehadiran terendah terjadi pada bulan April2011yaitu sebesar 76.00%.

Adapun penurunan tingkat kehadiran pegawaitersebut dapat kita lihat pada Gambar 1.1.


(7)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sumber : Diolah dari Data Primer Absensi PegawaiDarul Hikam

Gambar 1.1

Grafik Kehadiran PegawaiDarul Hikam Periode Juli 2010– Juni 2011

Grafik diatas menggambarkan data kehadiran pegawai selama periode2010-2011.Dari grafik tersebut dapat dilihat terjadinya penurunan tingkat kehadiran pegawai.Hal tersebut mendukung pernyataan mengenai kurangnya kepuasan kerja yang diperoleh pegawaiDarul Hikam.

Seperti yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2007:118) yang menyatakan bahwa “Karyawan-karyawan yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadiran (absen) tinggi.Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subjektif”.

Untuk lebih memperjelas informasi mengenai informasi yang diperoleh, penulis melakukan penyebaran angket pra penelitian di Darul Hikam untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja pegawai serta faktor yang mempengaruhinya. 70 75 80 85 90 Ju li A g u stu s S e p te m b e r O k to b e r N o v e m b e r D e se m b e r Jan u ar i F e b ru ar i Ma re t A p ri l Me i Ju n i

Kehadiran (%)

Kehadiran (%)


(8)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dalam angket ini, diberikan dua pertanyaan. Berikut rekapitulasi pertanyaan dan jawaban dari hasil angket pra penelitian:

1. Apakah Anda puas dengan pekerjaan Anda?

Sumber : Diolah dari Data Rekapitulasi Jawaban Angket Pra Penelitian

Gambar 1.2 Grafik Kepuasan Kerja

Berdasarkan Gambar 1.2 diketahui bahwa dari 30 orang pegawai di Darul Hikam yang menjadi responden pra penelitian, ternyata sebanyak 16 orang atau sebesar 53.33% dari sampel pra penelitian menyatakan tidak puas dalam bekerja, sedangkan sebanyak 14 orang atau sebesar 46.67% menyatakan telah puas dalam bekerja. Dari penjelasan Gambar 1.1 terdapat indikasi yang menunjukkan adanya masalah ketidakpuasan kerja pegawaiDarul Hikam.Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam masalah ketidakpuasan kerja tersebut, berikut disajikan pertanyaan No.2 yang memaparkan faktor-faktor utama penyebab dari 16 orang pegawaiyang merasa tidak puas dalam bekerja.

2. Jika Anda merasa tidak puas dalam bekerja, faktor apa yang menyebabkan ketidakpuasan tersebut?

46,67%

53,33% PUAS


(9)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Faktor Penyebab Ketidakpuasan Jumlah Responden

Kompensasi 4

Beratnya Pekerjaan 1

Penempatan Kerja 2

Fasilitas 1

Suasana Kerja 0

Sikap Pimpinan 8

Sumber : Diolah dari data Rekapitulasi Angket Pra Penelitian

Gambar 1.3

Grafik Faktor Ketidakpuasan Kerja

Berdasarkan Gambar 1.3 diperoleh informasi bahwa sikap pimpinan menjadi faktor yang dominan mempengaruhi ketidakpuasan kerja pegawaidi Darul Hikam. Sebanyak 4 orang atau sebesar 25% menyatakan bahwa kompensasi masih belum sesuai dengan harapan, 1 orang atau sebesar 6.25% menyatakan bahwa pekerjaan yang dibebankan cukup berat, 2 orang atau sebesar 12.50% menyatakan bahwa penempatan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian, 1 orang atau sebesar 6.25% menyatakan bahwa fasilitas yang ada tidak cukup mendukung pekerjaan merekadan sebanyak 8 orang atau sebesar 50% menyatakan bahwa

4

1 2 1

0 8

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9


(10)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kepemimpinan yang diterapkan tidak sesuai atau belum memenuhi harapan mereka.

Selain data diatas, penulis pun sempat melakukan wawancara dengan beberapa pegawaitentang alasan mereka ingin keluar dari pekerjaan,dan salah satu alasannya adalah kurangnya pemenuhan kepuasan kerja. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakstabilan dalam pengelolaan sumber daya manusia.Jika masalah ketidakpuasan pegawaiini terus dibiarkan maka lama kelamaan akan menjadi semakin kompleks dan berakibat pada segala aspek di dalam organisasi sendiri, karena kepuasan kerja memiliki peranan yang sangat strategis dalam organisasi.

Kepuasan kerja itu sendiri merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dengan apa yang diharapkan, diinginkan, dan dipikirkannya. Untuk itu, dalam menciptakan kepuasan kerja pegawai, organisasi harus mengetahui, memahami, dan berusaha memenuhi kebutuhan pegawainya.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai seperti diungkapkan oleh Luthans (2006:64) bahwa “Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan sekaligus dapat dipakai untuk mengukur kepuasan kerja adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, rekan sekerja, atasan, promosi, dan lingkungan kerja”.

Dalam memimpin suatu organisasi, seorang pemimpin hendaknya memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dalam organisasi tersebut agar kepuasan kerja pegawai dapat tercipta dengan baik dan tujuan organisasi dapat tercapai.


(11)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dan tentunya setiap pemimpin memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda sehingga menghasilkan gaya kepemimpinan yang berberbeda-beda pula dalam menjalankan kepemimpinannya. Dalam wawancara yang penulis lakukan terhadap beberapa pegawaiDarul Hikam, hasilnya menunjukkan bahwa mereka tidak senang atasgaya kepemimpinan yang diterapkan di Darul Hikam. Dalam pelaksanaannya, segala keputusan dan kebijakan ditetapkan oleh pemimpin secara penuh dan pegawai tidak diberikan kesempatan untuk mengajukan pendapat. Selain itu juga, pemimpin dirasa kurang mengerti kebutuhan pegawai sehingga kepuasan kerja sulit tercapai karena tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa gayakepemimpinan dari seorang pemimpin merupakan suatu hal yang penting yang harus diperhatikan dalam menciptakan kepuasan kerja, sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pangaruh Gaya Kepemimpinan KlasikTerhadap Kepuasan Kerja Pegawai (Studi Persepsi Pada Tenaga Pendidik dan KependidikanDarul Hikam)”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Kepuasan kerja pegawai merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerjapegawai dalam mendukung terwujudnya tujuan organisasi.Oleh karena itu, kepuasan kerja pegawai harus diperhatikan oleh organisasi karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja.Pegawai yang merasa puas


(12)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

akan mendedikasikan seluruh kemampuan yang dimilikinya untuk organisasi sehingga memudahkan dalam mencapai tujuan organisasi.

Kenyataannya terjadi penurunan tingkat kepuasan kerja pegawai Darul Hikam.Ini didasari atas hasil observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner pra penelitian. Serta dilihat dari data kepegawaian yang menunjukkan tingkat absensi yang berfluktuatif cenderung menurun. Adapun tingkat absensi yang fluktuatif ini akan berdampak pada tujuan organisasi yang akan sulit tercapai.

Untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai, organisasi harus mampu mengetahui, memahami, dan berusaha memenuhi kebutuhan pegawainya yaitu dengan caramemberikan perlakuan yang baik, memberikan pujian atas hasil kerjanya, dan meningkatkan keyakinan pegawai bahwa dia melakukan pekerjaan yang memberi hasil yang bernilai. Pada dasarnya, menciptakan dan meningkatkan kepuasan kerja pada diri pegawai bukanlah hal yang mudah, banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketidakpuasan kerja pegawai diantaranya yaitu gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan Darul Hikam dinilai belum memenuhi harapan dan kebutuhan para pegawai.Segala keputusan dan kebijakan ditentukan oleh pimpinan tanpa adanya keterlibatan pegawai, selain itu juga pimpinan kurang mengetahui dan menyadari kebutuhan dan keinginan pegawai.Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja.Jika masalah ketidakpuasan kerja ini dibiarkan terus menerus maka dampak yang ditimbulkan akan semakin kompleks dan tujuan organisasi puntidak dapat tercapai sepenuhnya.


(13)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanagambarangayakepemimpinan klasik di Darul Hikam? 2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja pegawai Darul Hikam? 3. Bagaimana pengaruhgayakepemimpinan klasik terhadap kepuasan kerja

pegawaiDarul Hikam?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan gambarangayakepemimpinan klasik di Darul Hikam. 2. Mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja pegawai Darul Hikam. 3. Mengukur pengaruh gayakepemimpinan klasik terhadap kepuasan kerja

pegawai Darul Hikam.

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan kegunaan atau manfaat, diantaranya :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dan diharapkan dapat berguna untuk memberikan informasi, menambah wawasan pengetahuan, serta dapat dijadikan bahan referensi


(14)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

untuk pengkajian topik yang berkaitan dengan masalah ini selanjutnya dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Kegunaan Praktis

Untuk memberikan informasi tambahan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan klasik yang dapat menciptakan dan meningkatkan kepuasan kerja pegawai bagi pengambilan keputusan organisasi atau bagi pembuat kebijakan. Selain itu untuk dijadikan bahan tambahan sebagai masukan bagi organisasi dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.


(15)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh gaya kepemimpinan klasik terhadap kepuasan kerja pegawai (tenaga pendidikan dan kependidikan) di Darul Hikam. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas atau independent variable (X) yaitu gaya kepemimpinan klasik. Sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependent variable (Y) dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja.

Penelitian ini dilakukan di Darul Hikam yang merupakan penyelenggara kegiatan sekolah dari mulai Taman Kanak-Kanak (TK) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah pegawai (tenaga pendidik dan kependidikan) Darul Hikam yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 285 Bandung.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode penelitian diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan harus tepat untuk memperoleh hasil yang baik.


(16)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini

adalah deskriptif dan verifikatif. “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel

lain” (Sugiyono, 2007:11). Melalui penelitian deskriptif ini maka akan diperoleh gambaran mengenai gaya kepemimpinan klasik dan kepuasan kerja pegawai Darul Hikam.

Jenis penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2006:8) adalah

“Penelitian yang pada dasarnya menguji kebenaran dari suatu hipotesa yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan”. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan klasik dan kepuasan kerja.

Dilihat dari jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif verifikatif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Sugiyono (2007:7) berpendapat bahwa :

“Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi

besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang data dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif,

distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.

Metode explanatory survey digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan hubungan atau pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya. Metode ini mengemukakan fakta-fakta yang didukung oleh penyebaran kuesioner kepada responden serta pemahaman literatur.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode yang digunakan adalah cross sectional method yaitu “Metode


(17)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu/tidak

berkesinambungan dalam jangka waktu yang panjang”. (Husain Umar, 2008:45)

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51) bahwa “Desain penelitian adalah

rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan kegiatan

yang akan dilaksanakan”.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional. Tujuan dari desain korelasional adalah untuk meneliti sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi faktor yang lain, yaitu membahas mengenai bagaimana pengaruh antara dua variabel yaitu gaya kepemimpinan klasik dengan kepuasan kerja.

3.3Operasionalisasi Variabel

Definisi variabel dipergunakan untuk menghindari perbedaan penafsiran serta kekeliruan yang mungkin terjadi terhadap istilah-istilah yang dipergunakan. Dengan adanya definisi variabel maka permasalahan yang diteliti akan terarah.

Menurut Sugiyono (2007:20) bahwa “Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, penulis menetapkan dua variabel utama yang diamati yaitu gaya kepemimpinan klasik sebagai variabel bebas (X), serta kepuasan kerja sebagai variabel terikat (Y).


(18)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Operasionalisasi dari kedua variabel tersebut dapat dilihat secara rinci pada Tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Variabel X Gaya Kepemimpinan

Klasik “ Gaya kepemimpinan

klasik adalah cara menjalankan kepemimpinan yang terdiri dari empat gaya directing, coaching, supporting, dan delegating”. (Robbins, 2003:52) Directing Coaching Supporting Menginstruksi Mengawasi  Memberi penghargaan Menghukum Memerintah  Menerangkan perintah  Mengetahui kemampuan bawahan Membimbing  Mendengar keluhan  Memberi contoh

 Membuat

keputusan bersama

 Memecahkan

masalah

 Tingkat kedetailan pimpinan dalam menginstruksi

 Tingkat keketatan pimpinan dalam mengawasi

 Frekuensi pimpinan memberi

penghargaan atas hasil kerja pegawai

 Frekuensi pimpinan dalam memberikan hukuman/sanksi terhadap pegawai

 Intensitas pimpinan memberi perintah

 Tingkat kejelasan pimpinan dalam menerangkan perintah

 Tingkat pengetahuan pimpinan terhadap kemampuan bawahan

 Tingkat keterlibatan pimpinan dalam membimbing bawahan

 Bagaimana sikap pimpinan dalam mendengar keluhan bawahan  Bagaimana pimpinan memberikan contoh kepada bawahan

 Tingkat keterlibatan pegawai dalam proses pembuatan keputusan

 Frekuensi pimpinan dalam memecahkan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


(19)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Delegating

bersama

 Membantu

pekerjaan bawahan Memotivasi Kepercayaan

 Ketepatan memberikan tugas

 Mendelegasika n tanggung jawab  Kepercayaan

pimpinan  Berdiskusi

dengan bawahan  Kejelasan

informasi

masalah bersama bawahan

 Tingkat keterlibatan pimpinan membantu pekerjaan bawahan

 Tingkat motivasi yang diberikan pimpinan kepada bawahan

 Tingkat kepercyaan bawahan terhadap pimpinan

 Tingkat ketepatan pimpinan dalam memberikan tugas

 Frekuensi pimpinan dalam

mendelegasikan tanggung jawab terhadap bawahan

 Tingkat kepercayaan pimpinan terhadap bawahan

 Frekuensi pimpinan melakukan diskusi dengan bawahan

 Tingkat kejelasan informasi yang diberikan pimpinan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 13 14 15 16 17 18 19 20


(20)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Variabel Y Kepuasan Kerja “Kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang

dinilai penting” Fred Luthans (2006:243) Pekerjaan itu sendiri Gaji Promosi  Penempatan kerja

 Fasilitas yang menunjang pekerjaan

 Fleksibilitas kerja  Tanggung

jawab  Keterlibatan dalam kegiatan organisasi  Kesesuaian gaji dengan keahlian  Kesesuaian

gaji dengan masa kerja  Keadilan gaji

dibanding orang lain  Kepuasan gaji

dalam memenuhi kebutuhan hidup

 Kepuasan gaji dibanding orang lain di tempat lain dengan jenis pekerjaan sama Keadilan  Peluang

mendapatkan promosi  Informasi

promosi Cara promosi  Peluang

mengembangk an karir

 Tingkat kepuasan terhadap

penempatan kerja

 Tingkat kepuasan terhadap

ketersediaan fasilitas yang menunjang pekerjaan

 Tingkat fleksibilitas dalam bekerja

 Tingkat kepuasan terhadap tanggung jawab yang dibebankan

 Tingkat keterlibatan dalam kegiatan organisasi

 Tingkat kesesuaian gaji dengan keahlian yang dimiliki

 Tingkat kesesuaian gaji dengan masa kerja

 Tingkat keadilan gaji dibandingkan orang lain dalam pekerjaan yang sama

 Tingkat kepuasan gaji dalam memenuhi kebutuhan hidup

 Tingkat kepuasan gaji dibanding orang lain di tempat lain dengan jenis

pekerjaan yang sama

 Tingkat keadilan dalam promosi

 Tingkat peluang mendapatkan promosi

 Tingkat keterbukaan tentang informasi promosi

 Tingkat kepuasan terhadap cara pimpinan melakukan promosi

 Tingkat peluang untuk mengembangkan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15


(21)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pemimpin

Rekan Kerja

Kondisi Kerja

 Tingkat pengawasan  Cara

mengawasi Kepedulian

 Membantu

bawahan

 Memberi

nasihat

Kooperatif Kedekatan

Kenyamanan

Kehandalan

 Memberi

bantuan

Ruangan kerja

 Kenyamanan

lingkungan kerja Sarana Kebersihan Suasana kerja

karir

 Tingkat pengawasan yang dilakukan pimpinan

 Tingkat kepuasan akan cara pimpinan mengawasi

 Tingkat kepedulian pimpinan kepada bawahan

 Frekuensi pimpinan membantu bawahan

 Frekuensi pimpinan memberi nasehat kepada bawahan

 Tingkat kerja sama (kooperatif) dengan rekan kerja

 Tingkat kedekatan dengan rekan kerja

 Tingkat kenyamanan dengan rekan kerja

 Tingkat kehandalan rekan kerja

 Frekuensi rekan kerja memberi bantuan

 Tingkat kelayakan ruangan kerja

 Tingkat kenyamanan lingkungan kerja

 Tingkat ketersediaan sarana yang

menunjang pekerjaan

 Tingkat kebersihan di tempat kerja

 Tingkat kepuasan terhadap suasana kerja Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


(22)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data adalah sumber-sumber data yang diperoleh untuk kepentingan penelitian, sumber data bisa diperoleh dari sumber data internal perusahaan maupun luar organisasi.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Data Primer

Data primer adalah sumber data utama yang digunakan untuk menganalisis masalah. Sumber data primer dalam penelitian ini didapat langsung dari pihak yang bersangkutan dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pegawai Darul Hikam menyangkut permasalahan yang akan diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini sumber data sekunder didapat dari literatur seperti buku teori, dokumen yang berisi informasi dari organisasi yang bersangkutan dengan penelitian, artikel dari internet yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Adapun data sekunder yang diperoleh dari organisasi berupa data kehadiran pegawai.


(23)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah pelaksanaan pengumpulan data dalam rangka pengukuran dan pengujian hipotesis. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis masalah yang diteliti dengan cara membaca, menelaah, mempelajari dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku sebagai pendukung analisis dan mengaplikasikannya sehingga dapat membantu dalam penyelesaian penulisan.

2. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Wawancara

Penulis melakukan komunikasi dengan Bapak Momon Kariman, M.Pd. selaku Ketua Bagian Perencanaan dan Standarisasi, selain itu juga penulis melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan mengenai masalah yang diteliti secara langsung dengan tujuan memperoleh informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

b. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dan peninjauan langsung pada tempat penelitian untuk mendapatkan data langsung dari sumbernya.


(24)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden (sampel penelitian). Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan yang dianggap paling sesuai. Dalam kuesioner ini, penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X dan variabel Y.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.

2) Merumuskan item-item untuk pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai alternatif jawaban yang telah disediakan sehingga responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia dengan membubuhkan tanda checklist ().

3) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Adapun kriteria pembobotan nilai untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.2.


(25)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.2

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Alternatif Jawaban Bobot Pernyataan

Sangat Detail / Sangat Ketat / Selalu / Sangat Jelas / Sangat Baik / Sangat Tinggi / Sangat Tepat / Sangat Puas / Sangat Sesuai / Sangat Adil / Sangat Terbuka / Sangat Kooperatif / Sangat Dekat / Sangat Nyaman / Sangat Layak / Sangat Lengkap

5

Detail / Ketat / Sering / Jelas / Baik / Tinggi / Tepat / Puas / Sesuai / Adil / Terbuka / Kooperatif / Dekat / Nyaman / Layak / Lengkap

4

Kurang Detail /Cukup / Kadang-kadang / Kurang Jelas / Kurang Tepat / Kurang Puas / Kurang Sesuai / Kurang Adil / Kurang Terbuka / Kurang Kooperatif / Kurang Dekat / Kurang Nyaman / Kurang Layak / Kurang / Kurang Lengkap

3

Tidak Detail / Longgar / Jarang / Tidak Jelas / Buruk / Rendah / Tidak Tepat / Tidak Puas / Tidak Sesuai / Tidak Adil / Tertutup / Tidak Tertutup / Tidak Dekat / Tidak Nyaman / Tidak Layak / Tidak Lengkap

2

Sangat Tidak Detail / Sangat Longgar / Tidak Pernah / Sangat Tidak Jelas / Sangat Buruk / Sangat Rendah / Sangat Tidak Tepat / Sangat Tidak Puas / Sangat Tidak Sesuai / Sangat Tidak Adil / Sangat Tertutup / Sangat Tidak Kooperatif / Sangat Tidak Dekat / Sangat Tidak Nyaman / Sangat Tidak Layak / Sangat Tidak Lengkap

1

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72).

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah seluruh pegawai (tenaga pendidik dan kependidikan) Darul Hikam. Berdasarkan data yang ada jumlah populasi pegawai Darul Hikam adalah sebagai berikut:


(26)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.3

Data Populasi Pegawai (Tenaga Pendidik dan Kependidikan) Darul Hikam

No. Bagian/Bidang Populasi

1 Karyawan 26

2 Tata Usaha 9

3 Guru TK 17

4 Guru SD 38

5 Guru SMP 28

6 Guru SMA 31

Total Pegawai 149

Sumber : Diolah dari Data Pegawai Darul Hikam Tahun 2012

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007:131).

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi yang diteliti mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen yaitu populasi berasal dari beberapa bagian unit kerja.

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin, dengan rumus sebagai berikut:

= �

�. 2 + 1

(Riduwan, 2003:65) Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi


(27)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

= 149

149 0.12 + 1 = 59.83 = 60

Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel yang diambil adalah 60 orang.

Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung proporsi sampel untuk tiap bagian adalah:

�=��

� ×

(Riduwan, 2003:66) Keterangan :

ni = Anggota sampel pada proporsi ke-1 Ni = Populasi ke-1

N = Populasi total

n = Sampel yang diambil dalam penelitian

Perhitungan proporsi guru dan karyawan : 1. Karyawan :

�= 26

149× 60 = 10.47 = 10 orang 2. Tata Usaha

�= 9

149× 60 = 3.62 = 4 orang 3. Guru TK


(28)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

�= 17

149× 60 = 6.85 = 7 orang 4. Guru SD

�= 38

149× 60 = 15.30 = 15 orang 5. Guru SMP

�= 28

149× 60 = 11.26 = 11 orang 6. Guru SMA

�= 31

149× 60 = 12.48 = 13 orang

Tabel 3.4

Proporsi Sampel Responden Penelitian

No. Bagian/Bidang Jumlah (Orang)

1 Karyawan 10

2 Tata Usaha 4

3 Guru TK 7

4 Guru SD 15

5 Guru SMP 11

6 Guru SMA 13

Jumlah 60

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Mengingat pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu harus valid dan reliabel.


(29)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2006:168). Untuk menguji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:

= � −

� 2− ² � 2− ²

(Sugiyono, 2009:212) Dimana:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

∑Y² = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y n = Banyaknya responden

Bila rhitung ≥ rtabel pada α = 0.05 berarti data tersebut signifikan (valid) dan

layak digunakan dalam pengujian hipotesis. Sebaliknya bila rhitung < rtabel berarti

data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.


(30)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 17.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Gaya Kepemimpinan Klasik)

No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,740 0,374 Valid

2 0,714 0,374 Valid

3 0,817 0,374 Valid

4 0,459 0,374 Valid

5 0,399 0,374 Valid

6 0,752 0,374 Valid

7 0,620 0,374 Valid

8 0,736 0,374 Valid

9 0,741 0,374 Valid

10 0,660 0,374 Valid

11 0,759 0,374 Valid

12 0,804 0,374 Valid

13 0,790 0,374 Valid

14 0,650 0,374 Valid

15 0,585 0,374 Valid

16 0,580 0,374 Valid

17 0,438 0,374 Valid

18 0,536 0,374 Valid

19 0,515 0,374 Valid

20 0,787 0,374 Valid


(31)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kepuasan Kerja)

No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,635 0,374 Valid

2 0,664 0,374 Valid

3 0,864 0,374 Valid

4 0,575 0,374 Valid

5 0,545 0,374 Valid

6 0,847 0,374 Valid

7 0,790 0,374 Valid

8 0,755 0,374 Valid

9 0,443 0,374 Valid

10 0,695 0,374 Valid

11 0,709 0,374 Valid

12 0,718 0,374 Valid

13 0,811 0,374 Valid

14 0,762 0,374 Valid

15 0,694 0,374 Valid

16 0,676 0,374 Valid

17 0,420 0,374 Valid

18 0,763 0,374 Valid

19 0,455 0,374 Valid

20 0,443 0,374 Valid

21 0,395 0,374 Valid

22 0,636 0,374 Valid

23 0,666 0,374 Valid

24 0,525 0,374 Valid

25 0,458 0,374 Valid

26 0,595 0,374 Valid

27 0,587 0,374 Valid

28 0,714 0,374 Valid

29 0,702 0,374 Valid

30 0,805 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, SPSS 17.0 for windows, 2012

Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat kesalahan (α) 5% dengan n = 30-2 = 28 maka didapat rtabel sebesar 0,374.

Melihat hasil pengujian validitas pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, maka dapat disimpulkan seluruh kuesioner gaya kepemimpinan klasik (X) dan kepuasan kerja


(32)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(Y) dinyatakan valid karena setiap item pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas

Setelah menguji validitas kuesioner, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukkan tingkat ketetapan, tingkat keakuratan, kestabilan, atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik dengan Alpha Cronbanch sebagai berikut:

Ca =

−1 1− �2

�2

(Sugiyono, 2007:282) Dimana:

Ca = Cronbanch Alpha (Reliabilitas Instrumen) k = Banyaknya item angket

�2 = Jumlah varian bulir


(33)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sedangkan rumus variansnya adalah sebagai berikut:

�2=Σ

2− Σ 2

� �

(Sugiyono, 2007:284) Dimana:

�2 = Harga varians total

Σ 2 = Jumlah kuadrat skor total

Σ 2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:  Jika rhitung > rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

 Jika rhitung≤ rtabel bearti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan Klasik dan Kepuasan Kerja

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

Gaya Kepemimpinan Klasik 0,931 0,700 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,948 0,700 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data, SPSS 17.0 for windows, 2012

Hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang responden dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28). Dari Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa nilai rhitung


(34)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, berapa kalipun ditanyakan kepada responden akan menghasilkan hasil ukur yang sama.

Dari kedua pengujian instrumen diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Hal ini berarti penelitian dapat dilanjutkan, artinya tidak ada sesuatu hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

3.7 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.7.1 Rancangan Analisis Data

Setelah semua kuesioner yang sebelumnya telah teruji valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data kuesioner.

Di dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

1. Editing, yaitu pemeriksaan kuesioner yang telah terkumpul setelah diisi oleh responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian kuesioner dan pemeriksaan jumlah lembaran.

2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan untuk jawaban positif ranking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif ranking pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1 dan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang


(35)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberi tanda checklist () pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapatnya masing-masing.

3. Tabulating adalah menghitung hasil scoring yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden Skor Item

1 2 3 4 ... N

1 2 3 4 ... N

4. Melakukan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari kuesioner dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST x JB x JR Keterangan:

ST : Skor Tertinggi JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden


(36)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

b. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor kriterium untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner dengan menggunakan rumus:

Xi = X1 + X2 + X3 + ... + Xn Keterangan:

Xi = Jumlah skor hasil angket variabel X

X1 - Xn = Jumlah skor angket masing-masing responden c. Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut:

Sangat Tinggi = ST x JB x JR Sangat Rendah = SR x JB x JR Keterangan:

ST : Skor Tertinggi JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden

d. Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel gaya kepemimpinan klasik (X) dan variabel kepuasan kerja (Y)

3.7.2 Methode Succeisive Interval (MSI)

Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan


(37)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

penerapan statistik parametik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Methode Successive Interval (MSI).

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan setiap butir

b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi

d. Tentukan proporsi kumulatif

e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

f. Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g. Tentukan nilai skala (Skala Value) dengan menggunakan rumus:

SV = � � � �� � –� � � �� �

� �� � − � �� �

Dimana:

Scala Value : Nilai Skala

Density at Lower Limit : Densitas batas bawah Density at Uper Limit : Densitas batas atas

Area bellow Uper Limit : Daerah dibawah batas atas Area bellow Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah


(38)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

h. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = NS + k

k = [1 + |NSmin|]

Langkah-langkah diatas bila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pengubahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria/Unsur 1 2 3 4 5

Frekuensi Proporsi

Proporsi Kumulatif Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +1

3.7.3 Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi dilakukan setelah semua data yang ada telah terkumpul. Analisis ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefisient of Corelation), yaitu :

= Σ − Σ ΣY

Σ 2 − Σ ² Σ 2 − Σ ²

(Suharsimi Arikunto, 2002:274) Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel X dan variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif/korelasi langsung antara kedua


(39)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

variabel yang diteliti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut, apakah besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel Guilford berikut.

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Besar Koefisien Klasifikasi

0.000 – 0.199 Sangat Rendah / Lemah dapat diabaikan 0.200 – 0.399 Rendah / Lemah

0.400 – 0.599 Sedang 0.600 – 0.799 Tinggi / Kuat

0.800 – 1.000 Sangat Tinggi / Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2007:216)

3.7.4 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi bertujuan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen dimanipulasi (dinaikkan atau diturunkan nilainya). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat satu variabel yang diramalkan (dependent variable) yaitu kepuasan kerja dan (independent variable)


(40)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

yang mempengaruhinya yaitu gaya kepemimpinan klasik. Maka bentuk umum dari linier sederhana ini adalah :

Ŷ= +

(Riduwan, 2008:145) Dimana :

Ŷ = Kepuasan Kerja

X = Gaya Kepemimpinan Klasik a = Nilai konstan harga Y bila X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a

dan b yaitu ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2, ∑XY

2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :

= . − .

. 2²

= − .

(Riduwan, 2008:145) X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi


(41)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

3.7.5 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari gaya kepemimpinan klasik (X) terhadap kepuasan kerja (Y) dihitung dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi (KD), dengan rumus :

KD = r2 x 100%

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144) 3.7.6 Uji Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji hipotesis. Rumus yang digunakan adalah uji signifikan dengan korelasi (uji t student), yaitu:

s s

r N r t

 

1 2

(Riduwan, 2003:137) Dimana:

t = Distribusi student

rs = Koefisien korelasi dari uji independent (kekuatan korelasi)


(42)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X (gaya kepemimpinan klasik) dan variabel Y (kepuasan kerja), maka dibutuhkan hipotesis yang memenuhi syarat. Adapun hipotesa yang dapat diajukan adalah: Ho : ρ = 0 : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara gaya kepemimpinan klasik dengan kepuasan kerja.

Ha : ρ > 0 : Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya

kepemimpinan klasik dengan kepuasan kerja..

Dimana ρ merupakan koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Kriteria pengujian :

H0 ditolak jika t hitung

t tabel


(43)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianmengenaipengaruhgayakepemimpinanklasikterhad apkepuasankerja (studipersepsipadatenagapendidikdankependidikanDarulHikam), makadapatditarikkesimpulansebagaiberikut:

1. Gambarangayakepemimpinanklasik di DarulHikam, dilihat dari daerah

kategori kontinumnyaberadapadakategoritinggi.

Dilihatdariskortertinggiterdapatpadaindikatordirecting,

makadapatdiartikanbahwagayakepemimpinan di

DarulHikammenganutpadagayakepemimpinandirecting (mengarahkan). Hal ini dikarenakan Darul Hikam merupakan suatu penyelenggara sekolah yang didalamnya terdapat aturan-aturan yang telah jelas dan pasti sehingga wajar jika pimpinan menganut gaya kepemimpinan ini. Pimpinandengangayakepemimpinandirectingditandai denganseorang yang pekerjakeras, sungguh-sungguh, disiplin, danteliti. Iamenganggapbahwamaju-mundurnyaorganisasimerupakantanggungjawabnyasehinggaperanpemimpindal ammengarahkansangatsentraldansemuaaturannyaharusdipatuhi.Disamping itu, di dalam gaya kepemimpinan klasik terdapat indikator lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti yaitu coaching, supporting, dan delegating.

2. Gambarankepuasankerjapegawai


(44)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kontinumnya beradapadakategorisedang.

Dilihatdariskorteringgiterdapatpadaindikatorrekankerja,

makadapatdiartikanbahwakepuasankerjaparapegawaibanyakdipengaruhiolehre

kankerjamereka. Hal

inimenunjukkanbahwakepuasankerjapegawaiDarulHikamcukupbaiknamunmas ihbelum optimal dan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yang tidak diteliti oleh peneliti yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, rekan kerja, dan kondisi kerja.

3. Secarakeseluruhanberdasarkanhasilpengujian,

menunjukkanbahwagayakepemimpinanklasikberpengaruhsignifikanterhadapke puasankerja. Pengaruhnyasendiriyaitutinggi.

5.2 Saran

Berdasarkankesimpulandiatas, penulismencobamengajukanbeberapa saran yang

dapatmenjadibahanpertimbanganbagiDarulHikamdalammeningkatkankepuasanker japegawai, yaitu:

1. Secaraumum, pimpinanDarulHikamsudahmenjalankanperannyadenganbaik. Namunadabeberapahal yang harusdiperbaikiseperti sikap pimpinan yang terlalu sentral dalam mengambil keputusan. Meskipun gaya kepemimpinan directing cocok diterapkan di Darul Hikam namun ada baiknya sesekali pimpinan mengundang pendapat bawahan sebagai bahan pertimbangan


(45)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

keputusan sehinggaterjalinkomunikasi yang

baikantaraatasandanbawahandanhaliniakanmembuatpegawailebih puas.

2. Kepuasankerjamerupakansalahsatuelemenpentingdalamorganisasi. Hal inidisebabkankepuasankerjadapatmempengaruhiperilakukerjasepertimalas, rajin, produktif, dan lain-lain. Secaraumum, gaya kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja parapegawai di DarulHikam dan hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja yaitu sedang, namunadabeberapafaktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja antara lain pekerjaanitusendiri, gaji, promosi, rekankerja, dankondisikerja.

Olehkarenaitu, berikutadabeberapahal yang

dapatmeningkatkankepuasankerjaparapegawai, yaitu:

 Membuatpekerjaanmenjadimenyenangkan

 Adildalamhalmemberigajidanpromosi

Menyesuaikanpekerjaanmasing-masingpegawaisesuaidenganminatdankeahlianmereka

 Fasilitas di tempatkerjaharuslebihditingkatkankembali agar pekerjaandapatlebihmudahdiselesaikan

 Berikanpengawasan yang memadai

3. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwasecarakeseluruhangayakepemimpinanklasik berpengaruhterhadapkepuasankerja, akantetapimasihterdapatfaktor-faktor lain yang dapatmempengaruhikepuasankerjasepertipekerjaanitusendiri, gaji, promosi, rekankerja, dankondisikerja. Olehkarenaitu, DarulHikamdisarankanuntukmelakukanperbaikandanjugamelakukanpenelitian


(46)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kembaliterhadapfaktor lain tersebut yang dapatmemberikankontribusi yang besaruntukmeningkatkepuasankerjaparapegawainya.


(47)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan Kesebelas, Edisi Revisi IV. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2006). Perilaku Organisasi. Bandung : Unpar Press.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hersey, Paul dan Blanchard, Ken. (1982). Manajemen Perilaku Organisasi : Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Lussier, Robert N. (2002). Human Relations in an Organization. Applications and Skills Bulding. New York : McGraw Hill.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi Edisi Kesepuluh. Yogyakarta : Andi. Mangkunegara, A. A. Prabu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan

Kedelapan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama.

Moekijat. (1995). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung : Mandar Maju.


(48)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Prehallindo.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suwatno dan Priansa, Donni Juni. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.

Toha, Miftah. (2004). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.

Yuniarsih, Tjutju. dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Alfabeta.

Sumber Internet :

Didiks. (2008). Gaya Kepemimpinan. [online]. Tersedia :

http://www.arismaduta.org/index.php?option=com_content&view=article&id=100:gaya -kepemimpinan&catid=60:keorganisasian&Itemid=87 (8 Juli 2012 Pukul 16.05)

Maria Amanda. (2012). Asas-asas dan Fungsi Penempatan Kerja. [online]. Tersedia :

http://www.hukumtenagakerja.com/asas-asas-dan-fungsi-penempatan-kerja/ (3 Oktober 2012 Pukul 13.23)

Novani Nugrahani. (2012). 8 Sifat Pemimpin yang Baik. [online]. Tersedia :

http://intisari-online.com/read/8-sifat-pemimpin-yang-baik (4 Oktober 2012, Pukul 21.39)


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianmengenaipengaruhgayakepemimpinanklasikterhad apkepuasankerja (studipersepsipadatenagapendidikdankependidikanDarulHikam), makadapatditarikkesimpulansebagaiberikut:

1. Gambarangayakepemimpinanklasik di DarulHikam, dilihat dari daerah kategori kontinumnyaberadapadakategoritinggi. Dilihatdariskortertinggiterdapatpadaindikatordirecting,

makadapatdiartikanbahwagayakepemimpinan di DarulHikammenganutpadagayakepemimpinandirecting (mengarahkan). Hal ini dikarenakan Darul Hikam merupakan suatu penyelenggara sekolah yang didalamnya terdapat aturan-aturan yang telah jelas dan pasti sehingga wajar jika pimpinan menganut gaya kepemimpinan ini. Pimpinandengangayakepemimpinandirectingditandai denganseorang yang pekerjakeras, sungguh-sungguh, disiplin, danteliti. Iamenganggapbahwamaju-mundurnyaorganisasimerupakantanggungjawabnyasehinggaperanpemimpindal ammengarahkansangatsentraldansemuaaturannyaharusdipatuhi.Disamping itu, di dalam gaya kepemimpinan klasik terdapat indikator lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti yaitu coaching, supporting, dan delegating.


(2)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kontinumnya beradapadakategorisedang.

Dilihatdariskorteringgiterdapatpadaindikatorrekankerja,

makadapatdiartikanbahwakepuasankerjaparapegawaibanyakdipengaruhiolehre

kankerjamereka. Hal

inimenunjukkanbahwakepuasankerjapegawaiDarulHikamcukupbaiknamunmas ihbelum optimal dan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yang tidak diteliti oleh peneliti yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, rekan kerja, dan kondisi kerja.

3. Secarakeseluruhanberdasarkanhasilpengujian,

menunjukkanbahwagayakepemimpinanklasikberpengaruhsignifikanterhadapke puasankerja. Pengaruhnyasendiriyaitutinggi.

5.2 Saran

Berdasarkankesimpulandiatas, penulismencobamengajukanbeberapa saran yang

dapatmenjadibahanpertimbanganbagiDarulHikamdalammeningkatkankepuasanker japegawai, yaitu:

1. Secaraumum, pimpinanDarulHikamsudahmenjalankanperannyadenganbaik. Namunadabeberapahal yang harusdiperbaikiseperti sikap pimpinan yang terlalu sentral dalam mengambil keputusan. Meskipun gaya kepemimpinan directing cocok diterapkan di Darul Hikam namun ada baiknya sesekali pimpinan mengundang pendapat bawahan sebagai bahan pertimbangan


(3)

keputusan sehinggaterjalinkomunikasi yang baikantaraatasandanbawahandanhaliniakanmembuatpegawailebih puas.

2. Kepuasankerjamerupakansalahsatuelemenpentingdalamorganisasi. Hal inidisebabkankepuasankerjadapatmempengaruhiperilakukerjasepertimalas, rajin, produktif, dan lain-lain. Secaraumum, gaya kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja parapegawai di DarulHikam dan hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja yaitu sedang, namunadabeberapafaktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja antara lain pekerjaanitusendiri, gaji, promosi, rekankerja, dankondisikerja. Olehkarenaitu, berikutadabeberapahal yang dapatmeningkatkankepuasankerjaparapegawai, yaitu:

 Membuatpekerjaanmenjadimenyenangkan

 Adildalamhalmemberigajidanpromosi

Menyesuaikanpekerjaanmasing-masingpegawaisesuaidenganminatdankeahlianmereka

 Fasilitas di tempatkerjaharuslebihditingkatkankembali agar pekerjaandapatlebihmudahdiselesaikan

 Berikanpengawasan yang memadai

3. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwasecarakeseluruhangayakepemimpinanklasik berpengaruhterhadapkepuasankerja, akantetapimasihterdapatfaktor-faktor lain yang dapatmempengaruhikepuasankerjasepertipekerjaanitusendiri, gaji, promosi, rekankerja, dankondisikerja. Olehkarenaitu,


(4)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kembaliterhadapfaktor lain tersebut yang dapatmemberikankontribusi yang besaruntukmeningkatkepuasankerjaparapegawainya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan Kesebelas, Edisi Revisi IV. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. (2006). Perilaku Organisasi. Bandung : Unpar Press.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hersey, Paul dan Blanchard, Ken. (1982). Manajemen Perilaku Organisasi : Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Lussier, Robert N. (2002). Human Relations in an Organization. Applications and Skills Bulding. New York : McGraw Hill.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi Edisi Kesepuluh. Yogyakarta : Andi. Mangkunegara, A. A. Prabu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan

Kedelapan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama.

Moekijat. (1995). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Bandung : Mandar Maju.


(6)

Riana Nuraini, 2012

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Klasik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Prehallindo.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suwatno dan Priansa, Donni Juni. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.

Toha, Miftah. (2004). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.

Yuniarsih, Tjutju. dan Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Alfabeta.

Sumber Internet :

Didiks. (2008). Gaya Kepemimpinan. [online]. Tersedia :

http://www.arismaduta.org/index.php?option=com_content&view=article&id=100:gaya -kepemimpinan&catid=60:keorganisasian&Itemid=87 (8 Juli 2012 Pukul 16.05)

Maria Amanda. (2012). Asas-asas dan Fungsi Penempatan Kerja. [online]. Tersedia : http://www.hukumtenagakerja.com/asas-asas-dan-fungsi-penempatan-kerja/ (3 Oktober 2012 Pukul 13.23)

Novani Nugrahani. (2012). 8 Sifat Pemimpin yang Baik. [online]. Tersedia :

http://intisari-online.com/read/8-sifat-pemimpin-yang-baik (4 Oktober 2012, Pukul 21.39)