IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR.

(1)

IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP ELEKTRONIKA DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh: FUJI LESTARI E.O451.0800621

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

ELEKTRONIKA DASAR

Oleh Fuji Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Fuji Lestari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Fuji Lestari NIM. 0800621

IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

ELEKTRONIKA DASAR

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing I,

Prof.Dr. H. Mukhidin, M.Pd. NIP. 19531110198002101

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II,

Dandhi Kuswardhana, S.Pd, MT NIP. 19800623 200812 1 002


(4)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA

DASAR Oleh: Fuji Lestari NIM. 0800621

Penelitian ini dioriontasikan terhadap pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika . Proses pembelajaran biasa menggunakan media pembelajaran terbatas, sehingga media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi dan hasil belajar siswa yang rendah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan digunakannya e-book sebagai media pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang penggunaan e-book sebagai media pembelajaran ditinjau dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tempat penelitian di SMK N 1 Cimahi dengan jumlah sampel sebanyak 31 siswa dan waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian selama satu bulan yakni pada bulan Oktober 2012. Obyek penelitian ini berupa media pembelajaran berbasis komputer dengan memanfatkan e-book dilengkapi dengan modul pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental (one group pretest-posttest design). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu menggunakan soal pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil rata-rata pretest siswa adalah 58,83 sedangkan rata-rata perolehan nilai posttest siswa adalah 84,09. Sehingga diperoleh rata-rata gain siswa sebesar 25,27%. Dengan adanya gain hasil belajar siswa untuk ranah kognitif lebih besar dari 25%. Oleh karena itu, penggunaan e-book sebagai media pembelajaran dapat dikatakan efektif dan berkategori sedang.


(5)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF E-BOOK FOR LEARNING MEDIA TO IMPROVE UNDERSTANDING BASIC ELECTRONICS CONCEPTS

Oleh: Fuji Lestari NIM. 0800621

This study dioriontasikan towards learning in Competency Standards Applying Fundamentals of Electronics. The learning process used to use the medium of learning is limited, so the media that are used less variable and student learning outcomes are low. One of the efforts is to use an e-book as a learning medium. The purpose of this study was to describe the use of the e-book as a medium of learning in terms of student learning outcomes in the cognitive domain. Religious studies at SMK N 1 Cimahi the total sample of 31 students and the time spent on the implementation of the research for one month in October 2012. The object of this study in the form of computer-based learning media to take advantage of the e-book comes with a learning module. The method used is quantitative method with pre-experimental design (one group pretest-posttest design). The instruments used in data collection is using about pretest and posttest. The results showed that there was an increase in student learning outcomes in the cognitive domain. It can be shown from the results of the average pretest students is 58.83 while the average student grades posttest was 84.09. To obtain an average gain of 25.27% of students. With the gain in student learning outcomes for cognitive greater than 25%. Therefore, the use of e-books as a medium of learning can be effective and is being categorized.


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Hidayah, rahmat, nikmat, karunia, serta kekuatan, dan tak lupa shalawat serta salam kepada Baginda Rosullullah Muhammad SAW dan keluarganya.

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah Skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR”.

Skripsi disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro di Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Akhirnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap agar hasil skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca sekalian. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Januari 2014


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang berupa moril maupun materil. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Segenap dosen Universitas Pendidikan Indonesia khususnya pada dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro-UPI yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mukhidin, M.Pd. selaku pembimbing I sekaligus selaku dosen pembimbing akademik penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

3. Bapak Dandi Kuswandi S.Pd., M.T., selaku Pembimbing 2 yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

4. Bapak Drs. Yuda Muladi, ST., M.Pd., Ibu Dr. Siscka Elvyanti, M.T., dan Bapak Erik Haritman, ST., M.T., selaku penguji pra sidang yang telah bersedia untuk menguji dan memberikan saran serta komentar yang membangun bagi penyusunan skripsi .

5. Bapak Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

6. Bapak Komar dan Ibu Sri selaku staff Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam memperlancar administrasi.

7. Bapak Drs. Ermizul, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak Witarsa, S.Pd., selaku Ketua Program Keahlian Teknik Transmisi SMKN 1 Kota Cimahi yang telah memberi nasihat serta bimbingannya.


(8)

9. Segenap guru dan staf kariawan di SMK Negeri 1 Cimahai khususnya guru di jurusan Teknik Transmisi diantaranya bapak Suroso S.Pd., S.Pd., Bapak. Ipit, S.Pd, Bapak. Yogas S.Pd, Bapak. Henri dan Bapak Rohendi yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya.

10.Siswa-siswi kelas X TT A yang telah bersedia menjadi sampel penelitian penulis.

11.Dion, Kibul, Adnan, Hapid, Ali, Boy, Ardi, Kidi, Imam, Tulloh, Adi, Pipit, Tuti, Setiadi, yakobus dan teman-teman B‟Spect „08 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjadi teman dan sahabat penulis selama kuliah.

12.Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro 2008 FPTK UPI.

13.Pihak keluarga tercinta, terutama kedua orang tua, Ayahanda Masdarul dan Ibunda Anismar yang telah banyak melimpahkan kasih sayang, memberikan doa, perhatian, semangat, motivasi, dan materil kepada penulis yang tak dapat terbalaskan dengan apapun.

14.Pihak-pihak luar termasuk yang telah menjadi sumber informasi dan sumber ilmu penulis ucapkan banyak terimakasih karena telah ikut serta membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini menambah wawasan di bidang pendidikan teknik elektro khususnya, bagi penulis atau pembaca. Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlimpah dari Allah SWT. Aamiin.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Penjelasan Istilah ... 5

1.7 Hipotesis Peneltian ... 8

1.8 Asumsi penelitian ... 9

1.9 Sistematika penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Pengajaran ... 11

2.2 Tinjauan Tentang Keefektifan ... 11

2.3 Pengertian Hasil Belajar ... 12

2.4 Motivasi Belajar ... 13

2.5 Media Pembelajaran ... 13

2.5.1 Pengertian Media ... 13

2.5.2 Jenis Karakteristik Media ... 16

2.5.3 Manfaat Media Pembelajaran ... 17

2.5.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 23


(10)

2.6 Electronic Book (e-book) ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 34

3.2 Variabel Penelitian ... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.4 Prosedur dan Alur Penelitian ... 36

3.5 Ujicoba Produk ... 42

3.6 Lokasi dan Subyek Penelitian ... 42

3.7 Instrumen Penelitian ... 43

3.7.1 Jenis Instrumen ... 43

3.7.2. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 43

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.9 Teknik Analisis Data ... 50

3.9.1 Analisis skor pre-test, post-test dan gain siswa ... 51

3.9.2 Uji Normalitas ... 54

3.9.3 Uji Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrument Penelitian ... 59

4.1.1 Pengujian Validitas Instrument ... 59

4.1.2 Pengujin Reliabilitas Instrument ... 60

4.1.3 Pengujian Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ... 60

4.2 Hasil Penelitian ... 61

4.2.1 Studi Pendahuluan ... 61

4.2.2 Gambaran Umum Penelitian ... 62

4.2.3 Hasil Pengujian Gain ... 63

4.2.3.1 Pengujian pretest pertemuan 1, 2 dan 3 ... 63

4.2.3.2 Pengujian Posttest pertemuan 1,2 dan 3 ... 64

4.2.3.3 Pengujian Rata – rata Gain ... 65


(11)

4.2.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 67 4.3 Deskriptif hasil Penelitian ... 68 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 72 5.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA ... 74


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian Tahap Evaluasi ... 35

Tabel 3.2. Subyek Penelitian ... 42

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal ... 44

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran... 47

Tabel 3.5. Tabel Klasifikasi Daya Pembeda ... 48

Tabel 3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 50

Tabel 3.7. Konversi Tingkat Pencapaian ... 51

Tabel 3.8. Kategori Perolehan Skor ... 53

Tabel 3.9. Tabel Distribusi Frekuensi ... 55

Tabel 4.1. Validitas Butir Soal ... 60

Tabel 4.2. Uji Tingkat Kesukaran ... 61

Tabel 4.3. Uji Tingkat Daya Pembeda ... 61

Tabel 4.4. Peningkatan Gain ... 65

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data ... 67


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Posisi Media dalam Proses Komunikasi ... 14

Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 27

Gambar 3.1 Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif... 38

Gambar 3.2 Diagram Alur Proses Penelitian ... 41

Gambar 3.3 kurva uji normalitas ... 54

Gambar 3.4 Kurva Uji Pihak Kiri ... 58

Gambar 4.1 Diagram Presentase Kenaikan Gain Pertemuan Pertama ... 63

Gambar 4.2 Diagram Presentase Kenaikan Gain Pertemuan Kedua ... 64

Gambar 4.3 Diagram Presentase Kenaikan Gain Pertemuan Ketiga ... 65

Gambar 4.4 Diagram Kriteria Kenaikan Gain ... 66


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 77

Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba ... 79

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 84

Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas ... 85

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas ... 89

Lampiran A-6 Hasil Uji Daya Pembeda ... 90

Lampiran A-7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 91

LAMPIRAN B Lampiran B-1 RPP Pertemuan 1 (Komponen Induktor) ... 92

Lampiran B-2 RPP Pertemuan 2 (Kemagnetan Listrik) ... 106

Lampiran B-3 RPP Pertemuan 3 (Transformator) ... 124

Lampiran B-4 Instrumen Pretest Posttest 1 ... 138

Lampiran B-5 Instrumen Pretest Posttest 2 ... 140

Lampiran B-6 Instrumen Pretest Posttest 3 ... 141

Lampiran B-7 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ... 142

LAMPIRAN C Lampiran C-1 Hasil Uji Instrumen Pretes dan postest 1 ... 143

Lampiran C-2 Hasil Uji Instrumen pretest dan Posttest 2 ... 145

Lampiran C-3 Hasil Uji Instrumen Pretest dan posttest 3 ... 147

Lampiran C-4 Hasil Uji Normalitas ... 149

Lampiran C-5 Hasil Uji Hipotesis (Uji Pihak Kiri) ... 151

LAMPIRAN D Lampiran D-1 Silabus ... 152

Lampiran D-2 Tabel Konsultasi ... 157

Lampiran D-2 Surat Keputusan Pembimbing 1 ... 160

Lampiran D-3 Surat Keputusan Pembimbing 2 ... 161


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa yang harus aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka(Jean Piaget, 1951; Vygotsky,1978 ). Menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar. Tokoh yang berperan pada teori ini adalah Jean Piaget dan Vygotsky. Sejalan dengan teori diatas, menurut Wina Sanjaya (2010: 164) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman disini dapat berupa pengalaman secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengalaman langsung dapat memberikan efektivitas ingatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengalaman secara tidak langsung.

Menurut kerucut pengalaman (Edgar Dale, 1969) melukiskan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, maka media pembelajaran menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal.

Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich dkk., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim dkk., 2001).


(16)

Berdasarkan pengalaman Program Latihan Profesi (PLP) yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Cimahi Program Keahlian Teknik Transmisi, terdapat mata diklat dimana siswa memiliki keterbatasan dalam menggambarkan pemahaman materi tersebut. Mata diklat tersebut adalah Mata Diklat Elektronika Dasar dimana terdapat kompetensi dasar yang menjelaskan Pengenalan dan Dasar-Dasar Elektronika diantaranya seperti: komponen pasif dan aktif serta bahan semikonduktor.

Standar Kompetensi menerapkan dasar-dassar elektronika yang diajarkan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Cimahi Program Keahlian Teknik Transmisi, proses pembelajaran yang kebanyakan dilakukan adalah metode konvensional, yaitu guru menyampaikan pelajaran dengan cara ceramah. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri baik bagi guru maupun siswa. Karena dengan metode konvensional terkadang suasana pembelajaran menjadi lebih mudah jenuh dan bosan bagi siswa, sehingga siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran.

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang informasi yang berbasiskan pada internet yang dapat membantu untuk meningkatkan antusias siswa dalam kegiatan belajar mengajar maka digunakan media pembelajaran yang baru, yang dapat menarik perhatian siswa untuk lebih antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Diantaranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran e-learning, yaitu suatu cara baru dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai search engine. Dan juga bisa berupa media elektronik yang banyak di manfaatkan sekarang ini seperti e-book (electronic book alias buku elektronik) yaitu buku (yang berisi informasi) yang tidak berupa hardcopy dan bisa disharing melalui media elektornik (seperti e-mail).

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul :

“IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR”


(17)

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian didasarkan pada pengkajian tentang mengapa siswa teknik elektronika sulit memahami mengenai Materi Elektronika Dasar. Penelitian ini dirasa penting karena pemahaman dari Elektronika Dasar sangat berpengaruh besar terhadap pemahaman materi selanjutnya pada Program Keahlian Teknik Transmisi dan hal-hal yang ada kaitannya.

Berdasar latar belakang dan pemikiran diatas, dengan demikian rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana penggunaan Media Pembelajaran e-book dapat meningkatkan pemahaman siswa pada Materi

Elektronika Dasar?”.

Maka secara lebih khusus rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran penerapan media pembelajaran E-Book ditinjau dari hasil belajar siswa dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang Elektronika Dasar?

2. Bagaimanakah efektivitas penerapan media pembelajaran E-Book dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep Elektronika Dasar?

1.3Batasan Masalah

Penelitian tentang implementasi e-book ditujukan pada arah penggunaan dan pengembangan media pembelajaran pada Mata Diklat Elektronika Dasar. Diharapkan siswa nanti dapat memahami dengan mudah mengenai materi yang terdapat pada Mata Diklat Elektronika Dasar. Variabel yang akan diteliti adalah media dan pemahaman siswa. Efektivitas pembelajaran dilihat dari perhitungan gain yang dinormalisasi dari rata-rata skor pretest dan posttest. Adapun batasan masalah dalam penelitian diantaranya:

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian Teknik Transmisi khususnya kelas X TTB di SMK Negeri 1 Kota Cimahi. 2. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran komponen


(18)

3. Penggunaan e-book sebagai media pembelajaran hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa yang ditinjau dari hasil belajar aspek kognitif.

1.4Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran berbasis e-book pada mata pelajaran elektronika dasar. Adapun secara khusus tujuan penelitian yang hendak dicapai sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran penerapan media pembelajaran e-book dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata diklat Elektronika Dasar yang berlangsung di SMK Negeri 1 Kota Cimahi. 2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan media pembelajaran e-book

dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep Elektronika Dasar. 1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya :

1. Bagi sekolah

Sebagai informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.

2. Bagi guru-guru selaku pendidik

e-book merupakan media pembelajaran pasif, bagaimana caranya supaya

bisa membuat pembelajaran semakin menarik? Karena berdasarkan pengalaman siswa SMK bukan siswa yang suka duduk diam hanya membuka buku teori tetapi mereka lebih menyukai praktek.

3. Bagi siswa

Penggunaan media pembelajaran e-book diharapkan dapat meningkatkan minat belajar serta kemampuan siswa memahami Mata Diklat Elektronika Dasar dengan lebih mudah. Serta meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif mengajukan pendapat, bertanya, menyanggah pendapat, dan menjawab pertanyaan selama pembelajaran berlangsung.


(19)

4. Bagi pengelola lembaga pendidikan, media pembelajaran e-book Berbasis

e-learning diharapkan dapat dijadikan inspirasi untuk mengambil

kebijakan dalam mengadakan dan memanfaatkan media pembelajaran. 5. Bagi peneliti

Digunakan untuk menambah pengetahuan dalam membekali diri sebagai calon guru yang memperoleh pengalaman penelitian secara ilmiah agar kelak dapat dijadikan modal sebagai guru dalam mengajar.

1.6Penjelasan Istilah

Penjelasan istilah sangat dibutuhkan dalam penulisan judul skripsi sebagai sebuah penjelasan tentang istilah-istilah tertentu yang memiliki penafsiran dan pengertian yang berdampak besar terhadap pemahaman pokok dari judul skripsi sehingga dengan demikian tidak akan terjadi kesalahan dalam penafsiran istilah. Adapun beberapa penegasan istilah yang perlu jelaskan yaitu sebagai berikut :

1. Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun 2005:427) diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab(2004:64) adalah:

“Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement.

Dalam kamus besar webster, to implement (mengimplementasikan) berati to provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu); dan to give practical effect to (untuk

menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu)”.

2. Kompetensi merupakan kemampuan berpikir, bertindak, dan bersikap secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai(Depdiknas, 2004:6). Istilah kompetensi berhubungan dengan dunia pekerjaan. Menurut Yodhia Antariksa (2007), Secara umum, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara keterampilan,

atribut personal, dan pengetahuan yang tercermin melalui perilaku kinerja


(20)

3. Media Pembelajaran

Media berasal dari kata (medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau

„pengantar‟ (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990).

Maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

4. E-learning

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001:1).

E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik

untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001).

5. Pemahaman (comprehension), kemampuan umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or

responses which represent an understanding of the literal message

contained in a communication.“ Artinya disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain(Bloom Benyamin, 1975: 89).

6. Electronic Book (e-book) atau disebut buku elektronik dalam bahasa

Indonesia adalah bentuk digital dari buku biasa (tercetak) yang membutuhkan personal computers, mobile phones, atau alat khusus untuk membacanya yang disebut e-book reader atau e-book devices (wikipedia).


(21)

Selanjutnya menurut Lee (2004:50) e-book adalah representasi elektronik dari sebuah buku yang biasanya diterbitkan dalam bentuk tercetak namun kali ini berbentuk digital. Berdasarkan definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa e-book memiliki dua sifat penting, yaitu: pertama, e-book berbentuk digital. Kedua, e-book membutuhkan alat baca khusus. e-book menawarkan bahan ajar interaktif berkualitas tinggi yang dapat di publikasikan di Internet, Learning Management Systems (LMS), serta CD-ROM.

7. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi karena belajar tidak timbul begitu saja, belajar lebih banyak membutuhkan kegiatan yang disadari, suatu aktivitas psikis dan latihan-latihan. Proses belajar terjadi karena adanya rangsangan dari luar individu yang mengakibatkan perubahan dalam hubungan aspek kepribadian. Tetapi menurut Winkel (1996:53) juga menjelaskan lebih lanjut bahwa tidak setiap proses belajar harus disadari oleh seseorang, bahwa ia sedang belajar. Hal ini tidak mutlak karena dapat saja seseorang sedang belajar tanpa menyadari sepenuhnya, bahwa ia sedang belajar. 8. Proses Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 2005: 899) kata proses bermakna runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. Sedangkan pembelajaran merupakan proses atau kegiatan yang memungkinkan terjadinya peristiwa belajar yang dapat menghasilkan perubahan pada pelaku belajar.

9. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar.


(22)

10.Elektronika dasar

Elektronika Dasar merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang di terapkan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Cimahi khusunya pada siswa kelas X jurusan Teknik Transmisi. Mata pelajaran Elektronika Dasar merupakan mata pelajaran dasar yang jawib di ikuti siswa untuk pemahaman dasar dalam melanjutkan ke tingkat elektronika lanjut. Mata pelajaran ini membahas tentang semikonduktor, komponen pasif dan aktif, penyearah(dioda), penguat (transistor) dan juga filter frekuensi dan lain-lain.

1.7Hipotesis Penelitian

Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus di ujicoba secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau apa yang ingin kita pelajari. Trelease (1960)

memberikan definisi hipotesis sebagai “ suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati”. Sedangkan Good dan Scates (1945) menyatakan bahwa

“ Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima

untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk langkah-langkah

penelitian selanjutnya.”

Lebih lanjut lagi, Sugiyono (2011: 100) menerangkan bahwa hipotesis penelitian terdiri dari tiga bentuk, yaitu hipotesis deskriptif (berkenaan dengan variabel mandiri), komparatif (perbandingan) dan asosiatif (hubungan).

► Hipotesis

H0 : Penggunaan Media Pembelajaran E-Book efektif pada Mata Diklat Elektronika Dasar.

H1 : Penggunaan Media Pembelajaran E-Book tidak efektif pada pada Mata Diklat Elektronika Dasar.

H0 : π ≥ 25% H1 : π < 25%


(23)

1.8Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang

dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian (Akmal:2007:1). Sedangkan asumsi penelitian menurut Arikunto (2002:61).

Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh

peneliti yang harus dirumuskan secara jelas. Pendapat lain tentang Pengertian

asumsi atau anggapan dasar adalah “Pernyataan diterima kebenarannya tanpa

pembuktian”( Sugiyono ;2009 : 82).

Penelitian yang berjudul ”Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar” di dukung beberapa asumsi dasar yang melatar belakangi penelitian sebagai berikut:

1. Siswa sudah memiliki kemampuan menggunakan komputer dan mengakses materi dalam bentuk e-book serta internet.

2. Sekolah sudah memiliki akses internet yang dapat mendukung proses pembelajaran.

3. Implementasi e-book dalam pembelajaran membutuhkan beberapa sarana penting seperti komputer, notebook, mobile phone serta internet sebagai prasarana pendukung. ini asumsikan bagi lembaga pendidikan SMK sederajat khususnya sekolah yang sudah memiliki jaringan internet dan juga untuk peserta didik yang memiliki keahlian mengelola komputer atau internet.

1.9Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman agar penulisannya lebih terarah dan sistematis, Sistematika penulisan penelitian ini meliputi: pertama, bab 1 yang berbicara mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, hipotesis penelitian, asumsi penelitian dan sistematika penulisan. Kedua , berisi kaijian pustaka yang berkaitan dengan tinjauan tentang pengajaran, tinjauan tentang keefektifan, pengertian hasil belajar, motifasi belajar dan media pembelajaran. Diteruskan oleh bab III membahas tentang metode


(24)

penelitian, populasi dan sampel,prosedur penelitian, ujicoba produk, lokasi dan subyek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Dilanjutkan oleh bab IV menjelaskan uraian hasil penelitian, seperti hasil studi pendahuluan, pengembangan media pembelajaran, produk media pembelajaran beserta pembahasan hasil penelitian. Dan diakhiri oleh kesimpulan dan saran dalam bab V.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pengertian Metode Penelitian

Sugiyono (2009:3) mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Lebih jelas lagi Sugiyono (2011:6) mengatakan bahwa:

“ Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan desain pre-experimental. Metode desain pre-experimental disebut sederhana karena subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group

experiment.

Adapun desain pre-eksperimental yang digunakan adalah one gruop

pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study.

Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Alur dari penelitian ini yaitu kelas yang digunakan sebagai kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan

e-book sebagai media pembelajaran. setelah itu diberi posttest untuk melihat hasil

perkembangan siswa.

Pada penelitian, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu satu kelas eksperimen saja. Pada tahap evaluasi, subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran e-book. Subyek ini diberikan

pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa pengaruh perlakuan (treatment)


(26)

Tabel. 3.1. Desain Penelitian Tahap Evaluasi

Kelompok Pre Test Treatment Post Test

Eksperimen O1 X O2

Keterangan :

O1 :Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya electronic book

(e-book) sebagai media pembelajaran.

X :Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan electronic

book (e-book) sebagai media pembelajaran.

O2 :Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya electronic book

(e-book) sebagai media pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan e-book sebagai media pembelajaran. 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar kelistrikan khususnya pemahaman tentang materi kompenen elektronika pasif.

3.3Populasi dan sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi


(27)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Transmisi di SMK Negeri 1 Kota Cimahi periode 2012-2013 yang sedang menempuh mata pelajaran Elektronika Dasar.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang implementasi e-book sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep elektronika dasar, maka sumber datanya adalah siswa yang belajar tentang mata diklat elektroniaka dasar sehingga sampel yang di ambila dari populasi betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2011: 124). Teknik ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang diambil hanya pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Transmisi di SMK Negeri 1 Kota Cimahi periode 2012-2013. Sampel penelitian ini yaitu kelas X TT A yang berjumlah 32 orang.

3.4Prosedur Penelitian

Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan kriteria khusus. kriteria tersebut yaitu sebagai berikut:

A. Kriteria umum

Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif sebagai berikut. 1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu

luas.

2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum. 3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan

merupakan opini.

4. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.

5. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.


(28)

6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan.

B. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dari metode deskriptif sebagai berikut.

1. Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).

2. Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.

3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak adalah kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau menipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.

C. Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti yaitu sebagai berikut.


(29)

(30)

Dalam Penelitian Deskriptif Analitis diperbolehkan meneliti sampai pada tahap uji coba terbatas saja. Oleh karenanya penelitian tentang Implementasi

e-book sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam

mata pelajaran Elektronika Dasar ini menggunakan prosedur dalam tiga tahap sebagai penyederhanaan dari tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya dan sesuai dengan batasan masalah yang telah dicantumkan pada Bab 1, adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar Kompetensi Penerapan Dasar-Dasar Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi :

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.


(31)

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan e-book sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah digunakannya e-book sebagai media pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain : a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakannya e-book sebagai media pembelajaran.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

d. Membuat laporan penelitian.

Berikut merupakan Tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik dapat tergambar pada Gambar 3.2.


(32)

(33)

3.5Ujicoba Produk

Ujicoba Produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan. Tahap ini dilakukan setelah rancangan produk selesai. Ujicoba Produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Ujicoba, untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Produk yang baik memenuhi 2 kriteria: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria).

Ujicoba dilakukan 2 kali: (1) Uji-ahli (2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; Dengan uji coba kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.

3.6Lokasi dan Subyek Penelitian

Subyek Penelitian terdapat di wilayah Jawa Barat, yaitu di Kabupaten Bandung. Subyek tersebut merupakan SMK Negeri yang menggambarkan kondisi umum SMK di wilayah tersebut.

Penelitian Ujicoba terbatas dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi. Penelitian ini akan dilakukan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dengan program keahlian Teknik transmisi. Adapun penjelasan lebih rinci terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Subyek Penelitian Tahapan Uji coba Jumlah sampel Karateristik Sampel

Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba

Awal, Uji Ahli

3 orang Tenaga ahli: bidang studi, perancangan,

multi media.

Kualitatif (Expert Judgement), kuesioner, interview, draf awal

produk; kesesuaian substasi, metodologi, ketepatan media. Utama, Kelompok kecil 31 orang Pemakai produk: siswa, jumlah terbatas

Kesesuaian produk dengan pemakai


(34)

3.7.Instrumen Penelitian

Sugiono (2011:102) menyatakan bahwa: “Instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data primer adalah soal tes hasil belajar (pretest dan posttest). Sebelum instrumen dipakai, terlebih dahulu dilakukan pengujian soal.

3.7.1 Jenis Instrumen

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi yang

mengarah pada dua aspek, yaitu :

1) Aspek Media, meliputi: kejelasan keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi, penggunaan suara musik sebagai ilustrasi. 2) Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan

dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik.

b. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran Elektronika dasar dengan menggunakan Media Pembelajaran e-book .

c. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran e-book.

3.7.2. Uji Coba Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997:160) bahwa :


(35)

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Cara mendapatkan alat ukur pengumpulan data memiliki derajat kesahihan tinggi, maka dilakukan uji validitas. Pengertian validitas dikemukakan oleh Sugiono (2011:267): “Validitas (kesahihan) merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti ”. Untuk menguji validitas tiap

butir tes, maka skor-skor pada butir (X), dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh pearson yaitu :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto, 2010:70) Dimana :

rxy = Koefisien korelasi

X = Skor tiap item dari setiap responden

Y = Skor total seluruh item dari setiap responden

∑X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba ∑Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden n = Jumlah responden uji coba

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 – 1,00

0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah


(36)

Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikansi korelasi untuk menguji signifikansi hubungan dengan menggunakan rumus distribusi thitung, yaitu :

(Sugiyono, 2012: 230) Dimana :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden yang diujicoba

Uji validitas dikenakan pada setiap item tes, sehingga perhitungannya merupakan setiap item yang disebut analisis item. Validitas item akan terbukti jika thitung > ttabel, dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung < ttabel, maka item soal tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Agar penelitian dimaksudkan dapat mengungkapkan data diperlakukan dan dapat dipercaya, maka instrumen penelitian digunakan harus diuji reliabilitasnya. Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (1997:201) adalah “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah

ketepatan tes.

Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukur, artinya alat ukur tersebut digunakan untuk memberikan hasil ukur sama. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen penelitian menggunakan rumus K - R20 dari Kuder Richardson ditulis dalam rumus :

[ ] [ ∑ ]


(37)

Dimana ;

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subyek menjawab item dengan benar q = 1 – p

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q k = Jumlah item instrumen

= Varian Total

Harga standar deviasi ( ) dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

∑ ∑

(Arikunto, 1997:71) Dimana :

Vt = Varians Total

∑ = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item ∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item N = Banyaknya responden

Kemudian hasil r dikonsultasikan dengan rumus thitung, sebagai berikut :

(Arikunto, 1997:80) Kemudian, thitung dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = n-2. Adapun penafsiran dari harga thitung dan ttabel, Jika thitung > ttabel maka instrumen tersebut reliabel, sedangkan jika thitung < ttabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

c. Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :


(38)

(Arikunto, 1997: 208) Dimana :

P = Indeks kesukaran

B = Total responden yang menjawab soal dengan benar Js = Jumlah seluruh responden

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:213) indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran

No. Rentang Nilai Tingkat

Kesukaran Klasifikasi

1. 0,70  P  1,00 Mudah 2. 0,30  P < 0,70 Sedang 3. 0,00  P < 0,30 Sukar

(Arikunto, 1997:213) d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997:215) “Daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat

diketahui dengan menggunakan rumus :

(Arikunto, 1997:213) Dimana :

D = Indeks daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah


(39)

BA= Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PA = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada Tabel 3.5. dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.

Tabel. 3.5. Tabel Klasifikasi Daya Pembeda

No. Rentang Nilai D Klasifikasi

1. D < 0 Tidak Baik (Dibuang)

2. 0,00  D < 0,20 Jelek

3. 0,20  D < 0,40 Cukup

4. 0,40  D < 0,70 Baik

5 0,70  D  1,00 Baik sekali

(Arikunto, 1997:218) 3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan, antara lain :

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain : keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi menerapkan dasar-dasar elektronoka dan kelistrikan.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.


(40)

3. Observasi, Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan dalam Sugiyono (2011: 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan-pandangan dalam aspek afektif dan psikomotor siswa selama dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan electronic book (e-book) sebagai media pembelajaran.

4. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010:53). Penelitian menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau test akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa setelah digunakannya electronic book (e-book) sebagai media pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.6 dibawah ini :


(41)

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data

No. Teknik Instrumen Jenis data

Sumber Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran

2. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest

dan posttest

Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah digunakannya

electronic book (e-book) sebagai media

pembelajaran (Data Primer)

Siswa

4. Observasi

Lembar observasi ranah

afektif dan psikomotor

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

electronic book (e-book) (Data Sekunder)

Siswa

3.9. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan menganalisis dan menafsirkan data hasil penelitian pengolahan data sebagai hasil penelitian yang di pergunakan perhitungan statistik elementer dalam bentuk persentase. Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data dikumpulkan. Data akan dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual.

Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk megolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.


(42)

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase sebagai berikut : Keterangan :

∑ = jumlah

n = jumlah seluruh item angket

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan dijelaskan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi

75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi

65% - 74% Cukup Direvisi

55% - 64% Kurang Direvisi

0 – 54% Sangat Kurang Direvisi

(Sumber : Sudjana: 2005) Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrument berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan Media Pembelajaran e-book.

3.9.1 Analisis skor pre-test, post-test dan gain siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (post

test), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar setelah

diterapkannya electronic book (e-book) sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang peneliti lakukan agar dapat menganalisis data pretest,


(43)

1. Pemberian skor dan merubahnya dalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut :

Nilai siswa = 

x 100

2. Menghitung gain skor setiap butir soal semua subjek penelitian (siswa)

Gain adalah selisih antara skor post-test dan skor pre-test. Secara matematis

dituliskan sebagai berikut :

Gain = Skor post-test Skor pre-test

Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa. Adapun hasil belajar tersebut dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif). 3. Menghitung rata-rata gain tiap seri pembelajaran

Nilai rata-rata (mean) dari skor gain tiap seri pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus :

̅

Data gain tersebut dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang telah diberi treatment.

4. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus:

̅

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi treatment (kelas


(44)

5. Uji Gain

Pengolahan data dilakukan menggunakan software microsoft excel dan perhitungan manual, dengan rumus sebagai berikut :

Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang di peroleh. Gain didapat dari data skor pretest-postest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

(Hake, 1998) Keterangan:

<g> = Rata-rata gain normalisasi <G> = Rata-rata gain gain aktual

<Gmax> = Rata-rata gain maksimum yang mungkin terjadi %<Sf> = persentase rata-rata posttest

%<Si> = persentase rata-rata pretest

Kemudian untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik dilakukan perhitungan gain ternormalisasi dengan membagi kelas menjadi 2 kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8. Kategori Perolehan Skor.

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah


(45)

3.9.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik atau Rank Spearman. Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A).

Gambar 3.3 (a) kurva normal (b) kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (sugiyono, 2012:80)

Berikut adalah langkah-langkah uji normalitas distribusi variabel X dan variabel Y untuk Chi Kuadrat, jika χ2

hitung< χ 2tabel maka, penyebaran skor variabel X dan variabel Y berdistribusi normal.

1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan

chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).

a. Hitung rentang skor (r) :


(46)

b. Tentukan banyak interval kelas (k) :

k = 1 + 3,3 log n

(Nana Sudjana, 2005:47) 2. Menentukan panjang kelas interval (p), yaitu:

Kemudian tentukan panjang interval kelas :

(Nana Sudjana, 2005:47) Keterangan :

= panjang interval r = rentang skor

k = banyak interval kelas

3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.9 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

Keterangan :

fo : Frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)

4. Hitung rata-rata skor :

(Nana Sudjana, 2005:67) 5. Kemudian hitung simpangan baku :

√( ∑ ) ∑


(47)

6. Hitung harga baku :

(Nana Sudjana, 2005:68) Keterangan :

Z = Harga baku K = Batas kelas X = Mean (rata-rata) SD = Simpangan baku 7. Hitung luas interval kelas :

8. Hitung frekuensi ekspektasi :

9. Kemudian hitung Chi Kuadrat :

Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo – fh) dan dan menjumlahkannya. Harga merupakan harga chi-kuadrat ( χ2).

(Sudjana, 2005:273) Dimana Ft adalah frekuensi pengamatan.

10. Buat tabel normalitas distribusi Chi Kuadrat masing-masing variabel.

11. Jika χ 2hitung < χ 2tabel pada taraf kepercayaan 99 % dengan dk = k – 3, maka data berdistribusi normal.

hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka analisis data selanjutnya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan uji koefisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment dan uji linieritas regresi menggunakan uji linieritas regresi sederhana. Sedangkan


(48)

perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik non parametrik menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi rank spearman.

3.9.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 = Penggunaan Media Pembelajaran E-Book efektif pada Mata Pelajaran elektronika dasar.

H0 : π ≥ 25%

H1 = Penggunaan Media Pembelajaran E-Book tidak efektif pada Mata Pelajaran elektronika dasar.

H1 : π < 25%

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan H1 berbunyi lebih kecil (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata data ( ̅)

̅ 2. Menghitung simpangan baku (s)

̅

(Sugiyono, 2012: 57) Keterangan :

xi : Nilai pada tiap siswa ̅ : Nilai rata-rata

n : Jumlah siswa s : Simpangan baku


(49)

3. Menghitung harga t

̅ √

(Sugiyono, 2012: 96) Keterangan :

t : Nilai t yang dihitung (thitung) ̅ : Nilai rata-rata

μ0 : Nilai yang dihipotesiskan s : Simpangan baku sampel n : Jumlah anggota sampel

4. Melihat harga ttabel 5. Menggambar kurva

Gambar 3.4 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100)

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri).

7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0 diterima dan H1 ditolak.

thitung ≥ ttabel, berarti H0 diterima thitung < ttabel, berarti H0 ditolak


(50)

Fuji Lestari, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama penelitian Media Pembelajaran Electronic Book (e-book) untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa mengenai Elektronika Dasar di SMK Negeri 1 Cimahi, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan Media Pembelajaran Electronic Book (e-book) pada Mata diklat Elektronika Dasar ini khususnya di SMK Negeri 1 Cimahi diperoleh dari hasil studi pendahuluan yang berdasarkan metode analisis kebutuhan dengan cara wawancara terhadap salah seorang guru yang mengajar pada Mata Pelajaran tersebut dan juga murid Kelas X Program Studi Teknik Transmisi di SMK Negeri 1 Cimahi. Hasil temuan yang diperoleh ternyata guru jarang menggunakan media dalam Mata Pelajaran Elektronika Dasar. Hal ini bertolak belakang dengan karakteristik siswa yang lebih memahami materi jika menggunakan media pembelajaran.

2. Dari hasil pengolahan data, penggunaan media Electronic Book (e-book) sangat efektif digunakan pada mata diklat Elektronika Dasar di kelas X SMK Negeri 1 Cimahi ditinjau dari hasil rata-rata pretest siswa adalah 58,83 sedangkan rata-rata perolehan nilai posttest siswa adalah 84,09. Sehingga diperoleh rata-rata gain siswa sebesar 25,27%. Oleh karena itu, penggunaan Electronic Book (e-book) sebagai media pembelajaran dapat dikatakan efektif dan berkategori sedang.


(51)

73

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Baik siswa maupun guru harus bersifat fleksibel dan dapat mengikuti perubahan serta kemajuan teknologi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan perkembangan.

2. Siswa sebaiknya tidak bergantung pada penggunaan media seutuhnya, selain menggunakan media ini siswa juga harus dapat mencari sumber-sumber lainnya yang mendukung.

3. Perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas atau secara meluas dengan topik yang sama hanya sampel lebih banyak. Hal ini bertujuan agar penelitian ini memberikan hasil yang lebih konkret dan lebih umum.


(52)

74

DAFTAR PUSTAKA

Adela. (2006). Meningkatkan Hsil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran

Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle. skripsi FPMIPA UPI Bandung:

tidak di terbitkan

Ahmad kurnia, SPd, MM. (2009). Validitas Dan Reabilitas Penelitian Kuantitatif

Dan Kualitatip, [online]. Tersedia: http://skripsimahasiswa.blogspot.com

/2009/11/ validitas-dan-reabilitas-penelitian.html/ [07 oktober 2012]

Akmal, (2007), Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Cetakan ke-2, Jakarta: PT. Indeks,kelompok Gramedia.

Anta.(2003). Definition of key terms used in e-learning (version 1.00). Retrieved 7 October, 2005, from http://www.flexiblelearning.net.au/guides/keyterms.pdf Arikunto, Suharsimi. (1997). ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka

Arikunto Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo.

Barrit, Chuck, Alderman Jr., F. Lee (2004). Creating a Reusable Learning

Objects Strategy. Pfeiffer, San Fransisco.

Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The

Classification of Educational Goal.

Coni Semiawan.(2002). Belajar Dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia

Dini.(pendidikan prasekolah dan sekolah dasar).Jakarta:Prenhallindo

Dale, Edgar. (1969), Audiovisual Method in teaching. New York: Dyden Press. Darin E.Hartley, Selling E-Learning, American Society for Training and


(53)

75

Depdikbud. (2005). Modul Menguasai Teori Dasar Elektronika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Garis-Garis Besar

Program Pendidikan dan Keahlian. Depdiknas: Jakarta.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Gilbert, & Jones, M. G. (2001). E-learning is e-normous. Electric Perspectives,

26(3),66-82.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kompetensi (7 Maret 2012).

Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs

Hujair Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press. Hal: x + 226.

Indrayanto (2010) Pengertian Proses Pembelajaran ,[online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2043097-pengertian-proses-pembelajaran/#ixzz1pXlvnkh2/[19 maret 2012]

Jhefi Anggriawan(2012). Hubungan Antara Kemampuan Numerik Dengan Hasil

Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik,[online]. Tersedia: http://096biftunj-elektro-jfim.blogspot.com/p/beranda-1.html/ [07 oktober 2012]

Juliantara. K (2009). Media Pembelajaran: Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan

Karakteristiknya, [online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com /2009/12/18/ media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya /[19 maret 2012]

Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. 1985. Planning and Producing Instructional

Media.Cambridge: Harper & Row Publishers, New York.


(54)

76

Purnamawati Dan Eldarni .(2001). Media Pembelajaran. Jakarta.

Sadiman.(1984).Media Pendidilkan Pengertian, Pengembanagn dan Pemanfaatan. Jakarta : CV. Raja Wali

Sadiman, arief (2003). Media Pendidikan Pengertian,Pengembangan Dan

Pemanfaatannya. Jakarta: pt rajagrafindo persada.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sudjana Nana. (2004). Landasan Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono,(2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:Alfabeta

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung.

Utama, F. (2011). Pembelajaran E-Learning, [online]. Tersedia: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/11/pembelajaran-e-learning /[19 maret 2012]

Warsita, Bambang, (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Wahab, Abdul Solichin, 2004. Reformasi Pelayanan Publik Menuju Sistem.

Pelayanan Yang Responsif Dan Berkualitas, Program Pascasarjana.

Universitas Brawijaya.

WS. Winkel (1996) . Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia, cet ke- 4,.

Yodhia Antariksa, (2007), Kompetensi secara General, [online]. Tersedia: http://strategimanajemen.net, 10 september 212


(1)

Fuji Lestari, 2014

Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menghitung harga t

̅ √

(Sugiyono, 2012: 96) Keterangan :

t : Nilai t yang dihitung (thitung)

̅ : Nilai rata-rata

μ0 : Nilai yang dihipotesiskan

s : Simpangan baku sampel n : Jumlah anggota sampel

4. Melihat harga ttabel

5. Menggambar kurva

Gambar 3.4 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100)

6. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel

harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri). 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0

diterima dan H1 ditolak.

thitung≥ ttabel, berarti H0 diterima


(2)

Fuji Lestari, 2014

Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama penelitian Media Pembelajaran Electronic Book (e-book) untuk meningkatkan konsep pemahaman siswa mengenai Elektronika Dasar di SMK Negeri 1 Cimahi, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan Media Pembelajaran Electronic Book (e-book) pada Mata diklat Elektronika Dasar ini khususnya di SMK Negeri 1 Cimahi diperoleh dari hasil studi pendahuluan yang berdasarkan metode analisis kebutuhan dengan cara wawancara terhadap salah seorang guru yang mengajar pada Mata Pelajaran tersebut dan juga murid Kelas X Program Studi Teknik Transmisi di SMK Negeri 1 Cimahi. Hasil temuan yang diperoleh ternyata guru jarang menggunakan media dalam Mata Pelajaran Elektronika Dasar. Hal ini bertolak belakang dengan karakteristik siswa yang lebih memahami materi jika menggunakan media pembelajaran.

2. Dari hasil pengolahan data, penggunaan media Electronic Book (e-book) sangat efektif digunakan pada mata diklat Elektronika Dasar di kelas X SMK Negeri 1 Cimahi ditinjau dari hasil rata-rata pretest siswa adalah 58,83 sedangkan rata-rata perolehan nilai posttest siswa adalah 84,09. Sehingga diperoleh rata-rata gain siswa sebesar 25,27%. Oleh karena itu, penggunaan Electronic Book (e-book) sebagai media pembelajaran dapat dikatakan efektif dan berkategori sedang.


(3)

Fuji Lestari, 2014

Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Baik siswa maupun guru harus bersifat fleksibel dan dapat mengikuti perubahan serta kemajuan teknologi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan perkembangan.

2. Siswa sebaiknya tidak bergantung pada penggunaan media seutuhnya, selain menggunakan media ini siswa juga harus dapat mencari sumber-sumber lainnya yang mendukung.

3. Perlu dilaksanakannya penelitian yang lebih luas atau secara meluas dengan topik yang sama hanya sampel lebih banyak. Hal ini bertujuan agar penelitian ini memberikan hasil yang lebih konkret dan lebih umum.


(4)

Fuji Lestari, 2014

Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adela. (2006). Meningkatkan Hsil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran

Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle. skripsi FPMIPA UPI Bandung:

tidak di terbitkan

Ahmad kurnia, SPd, MM. (2009). Validitas Dan Reabilitas Penelitian Kuantitatif

Dan Kualitatip, [online]. Tersedia: http://skripsimahasiswa.blogspot.com

/2009/11/ validitas-dan-reabilitas-penelitian.html/ [07 oktober 2012]

Akmal, (2007), Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Cetakan ke-2, Jakarta: PT. Indeks,kelompok Gramedia.

Anta.(2003). Definition of key terms used in e-learning (version 1.00). Retrieved 7 October, 2005, from http://www.flexiblelearning.net.au/guides/keyterms.pdf Arikunto, Suharsimi. (1997). ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka

Arikunto Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo.

Barrit, Chuck, Alderman Jr., F. Lee (2004). Creating a Reusable Learning

Objects Strategy. Pfeiffer, San Fransisco.

Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The

Classification of Educational Goal.

Coni Semiawan.(2002). Belajar Dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia

Dini.(pendidikan prasekolah dan sekolah dasar).Jakarta:Prenhallindo

Dale, Edgar. (1969), Audiovisual Method in teaching. New York: Dyden Press. Darin E.Hartley, Selling E-Learning, American Society for Training and


(5)

Fuji Lestari, 2014

Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depdikbud. (2005). Modul Menguasai Teori Dasar Elektronika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Garis-Garis Besar

Program Pendidikan dan Keahlian. Depdiknas: Jakarta.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Gilbert, & Jones, M. G. (2001). E-learning is e-normous. Electric Perspectives,

26(3),66-82.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kompetensi (7 Maret 2012).

Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs

Hujair Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press. Hal: x + 226.

Indrayanto (2010) Pengertian Proses Pembelajaran ,[online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2043097-pengertian-proses-pembelajaran/#ixzz1pXlvnkh2/[19 maret 2012]

Jhefi Anggriawan(2012). Hubungan Antara Kemampuan Numerik Dengan Hasil

Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik,[online]. Tersedia: http://096biftunj-elektro-jfim.blogspot.com/p/beranda-1.html/ [07 oktober 2012]

Juliantara. K (2009). Media Pembelajaran: Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan

Karakteristiknya, [online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com /2009/12/18/ media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya /[19 maret 2012]

Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. 1985. Planning and Producing Instructional

Media.Cambridge: Harper & Row Publishers, New York.

LAN. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STAIN.


(6)

Fuji Lestari, 2014

Implementasi E-Book Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Elektronika Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Purnamawati Dan Eldarni .(2001). Media Pembelajaran. Jakarta.

Sadiman.(1984).Media Pendidilkan Pengertian, Pengembanagn dan Pemanfaatan. Jakarta : CV. Raja Wali

Sadiman, arief (2003). Media Pendidikan Pengertian,Pengembangan Dan

Pemanfaatannya. Jakarta: pt rajagrafindo persada.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sudjana Nana. (2004). Landasan Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono,(2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:Alfabeta

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung.

Utama, F. (2011). Pembelajaran E-Learning, [online]. Tersedia: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/11/pembelajaran-e-learning /[19 maret 2012]

Warsita, Bambang, (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Wahab, Abdul Solichin, 2004. Reformasi Pelayanan Publik Menuju Sistem.

Pelayanan Yang Responsif Dan Berkualitas, Program Pascasarjana.

Universitas Brawijaya.

WS. Winkel (1996) . Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia, cet ke- 4,.

Yodhia Antariksa, (2007), Kompetensi secara General, [online]. Tersedia: http://strategimanajemen.net, 10 september 212