PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN ISPRING SUITE DENGAN COURSELAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK.

(1)

Helmi Guntoro, 2014

Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran Ispring Suite Dengan Courselab Untuk PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN ISPRING SUITE DENGAN COURSELAB UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Disusun Oleh: HELMI GUNTORO

E.0451.0807816

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN ISPRING SUITE DENGAN COURSELAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK

Oleh Helmi Guntoro E.0451.0807816

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Helmi Guntoro 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Helmi Guntoro, 2014

Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran Ispring Suite Dengan Courselab Untuk

LEMBAR PENGESAHAN

Helmi Guntoro NIM. 0807816

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN ISPRING SUITE DENGAN COURSELAB UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK

Disetujui dan disahkan oleh :

Mengetahui, Pembimbing I,

Drs. Tuti Suartini, M.Pd. NIP. 19631121 198603 2 002

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II,

Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19511122 198101 1 001

Ketua

Tim Pembimbing Skripsi,

Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si. NIP. 19721113 199903 1 001


(4)

ABSTRAK

Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran ISpring Suite dengan Courselab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Penerapan

Konsep Dasar Listrik dan Elektronika di SMK

Oleh: Helmi Guntoro

NIM. 0807816

Permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika adalah masih kurangnya hasil belajar siswa terhadap KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) disebabkan menurunnya minat dan motivasi belajar siswa karena dalam proses pembelajaran hanya menggunakan media konvensional yang membuat siswa mudah jenuh dan bosan sehingga perlu adanya inovasi baru. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran iSpring Suite dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran iSpring Suite

dibandingkan dengan media pembelajaran Courselab pada kompetensi dasar menjelaskan arus, tegangan, dan tahanan listrik ditinjau dari hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi-eksperimental design dengan desain non-equivalent control group design. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes hasil belajar (kognitif) dan observasi (afektif dan psikomotor). Tes hasil belajar (kognitif) dengan mengadakan tes awal dan tes akhir, sedangkan observasi (afektif dan psikomotor) dengan melakukan tes kerja observasi ketika siswa melakukan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata pre-test

kelas eksperimen sebesar 55,14 dan kelas kontrol sebesar 51,09. Setelah dilakukan post-test, didapatkan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen sebesar 83,29 dan kelas kontrol sebesar 71,87. Hasil belajar pada ranah afektif diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 78,93 dan kelas kontrol sebesar 76,37. Hasil belajar pada ranah psikmotor diperoleh nilai rata-rata kelas ekperimen sebesar 78,66 dan kelas kontrol sebesar 76,85. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, pembelajaran dengan menggunakan media iSpring Suite dapat dikatakan lebih efektif dibandingkan dengan media Courselab dalam meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.

Kata Kunci : Gain, Hasil Belajar, Media Pembelajaran, ISpring Suite,


(5)

Helmi Guntoro, 2014

ABSTRACT

The Comparison of ISpring Suite and Courselab Media Implementation to Improve Learners' Outcome in Implementing Basic Concept of Electricity

and Electronic at a Vocational School

Oleh: Helmi Guntoro

NIM. 0807816

The problem emerged in Basic Concept of Electricity and Electronic Lesson is the lack of learners' outcome toward KKM (Minimum Completeness Criteria) caused by the decrease of learners' interest and motivation since the use of conventional media which makes students feel bored during learning process. Therefore, it is needed an inovation. One of means done is using ISpring Suite media in the learning process. The aim of this research is to figure out the effectiveness of using ISpring Suite media compared with Courselab media in explaining current, strain, and resistance of electricity basic competence observed from the learners' outcome in cognitive, affective, and psycomotoric domain. Research method employed is quasi-experimental design with non-equivalent control group design. Instruments used in collecting data are progress tests (for cognitive) and observation (for affective and psycomotor). The progress test covers pre-test and post-test while the observation is conducted by fulfilling observation work test during the learning process. The result showed that the learners' outcome is improved. The result found that mean of students' score of pre-test in the experiment class is 55,14 and in the control class is 51,09. And in the post-test, it was found that the mean of students' score in the experiment class is 83,29 and in the control class is 71,87. The mean of progress test in affective domain for experiment class is 78,93 and for control class is 76,37. Meanwhile, the mean of progress test in psycomotor domain for the experiment class is 78,66 and for the control class is 76,85. Based on the result of this research, it can be concluded that learning using iSpring Suite media is more effective than Courselab media in improving the students' outcome in cognitive, affective, and psycomotoric domain.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Batasan Masalah ... 4

1.4Tujuan Penelitian ... 5

1.5Manfaat Penelitian ... 6

1.6Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 8

2.1.1 Pembelajaran Pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan ... 9

2.2Tinjauan Hasil Belajar... 10

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.2.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 10

2.2.3 Hasil Belajar Ranah Afektif ... 11

2.2.4 Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 12

2.2.5 Pengukuran KKM ... 12

2.3Media Pembelajaran ... 13

2.3.1 Definisi Media Pembelajaran ... 13

2.3.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13


(7)

Helmi Guntoro, 2014

2.4Media Pembejalaran iSpring Suite dan Courselab dalam PKDLE ... 19

2.4.1 Ruang Lingkup Materi Pembelajaran PKDLE ... 19

2.4.2 Media Pembelajaran iSpring Suite ... 19

2.4.3 Media Pembelajaran Courselab ... 21

2.5Asumsi Penelitian ... 22

2.6Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 25

3.1.1 Lokasi ... 25

3.1.2 Populasi ... 25

3.1.3 Sampel ... 25

3.2Desain Penelitian ... 26

3.3Metode Penelitian... 27

3.4Definisi Operasional... 27

3.5Variabel Penelitian ... 28

3.6Paradigma Penelitian ... 29

3.7Instrumen Penelitian... 30

3.7.1 Validitas ... 30

3.7.2 Reliabilitas ... 31

3.7.3 Tingkat Kesukaran ... 32

3.7.4 Daya Pembeda ... 33

3.7.5 Instrumen Observasi ... 34

3.8Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.9Teknik Analisis Data ... 38

3.9.1 Analisis Skor Pre-test, Post-test, dan Gain Siswa ... 38

3.9.2 Uji Normalitas Data ... 39

3.9.3 Uji Homogenitas ... 41

3.9.4 Uji Hipotesis ... 41

3.10 Prosedur dan Alur Penelitian ... 43

3.11 Waktu Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Tahapan Penelitian ... 48


(8)

4.1.1 Studi Pendahuluan ... 48

4.1.2 Gambaran Umum Penelitian ... 49

4.2Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 50

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 51

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

4.2.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 52

4.2.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 52

4.3Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

4.3.1 Hasil Pre-Test ... 53

4.3.2 Hasil Post-Test ... 54

4.3.3 Hasil Uji Normalitas Data ... 54

4.3.4 Hasil Uji Homogenitas ... 55

4.3.5 Hasil Uji Gain ... 56

4.3.6 Hasil Pengukuran Ranah Afektif ... 57

4.3.7 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor ... 60

4.3.8 Hasil Uji Hipotesis ... 62

4.4Temuan dan Analisis Hasil Penelitian ... 65

4.5Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Rekomendasi ... 70


(9)

Helmi Guntoro, 2014

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 26

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal ... 30

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal ... 32

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 33

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 34

Tabel 3.6 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif... 35

Tabel 3.7 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif ... 35

Tabel 3.8 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor ... 36

Tabel 3.9 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor ... 36

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi ... 40

Tabel 3.11 Waktu Penelitian ... 47

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 50

Tabel 4.2 Validitas Butir Soal ... 51

Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 52

Tabel 4.4 Daya Pembeda Butir Soal ... 53

Tabel 4.5 Deskripsi Data Pre-test Berdasarkan Kelas ... 54

Tabel 4.6 Deskripsi Data Post-test Berdasarkan Kelas ... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 55

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data ... 56

Tabel 4.9 Nilai Rata – Rata Pre-test, Post-test, dan Gain ... 57

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Ranah Afektif Kelas Eksperimen ... 58

Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Ranah Afektif Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.12 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen ... 60


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Fungsi Media Dalam Proses Pembelajaran ... 16

Gambar 2.2 Flow Chart Implementasi Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran iSpring Suite ... 21

Gambar 2.3 Flow Chart Implementasi Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran Courselab ... 22

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 29

Gambar 3.2 Kurva Normal Baku dan Kurva Distribusi Data ... 39

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan ... 43

Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Penelitian ... 44

Gambar 4.1 Diagram Rata – Rata Nilai Pre-test, Post-test, dan Gain Siswa... 57

Gambar 4.2 Diagram Pengukuran Ranah Afektif Kelas Eksperimen ... 58

Gambar 4.3 Diagram Pengukuran Ranah Afektif Kelas Kontrol ... 59

Gambar 4.4 Diagram Pengukuran Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen 60 Gambar 4.5 Diagram Pengukuran Ranah Psikomotor Kelas Kontrol ... 61

Gambar 4.6 Kurva Hasil Uji Pihak Kanan Ranah Kognitif ... 63

Gambar 4.7 Kurva Hasil Uji Pihak Kanan Ranah Afektif ... 64


(11)

Helmi Guntoro, 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba ... 74

Lampiran A-2 Instrumen Uji Coba ... 75

Lampiran A-3 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba ... 81

Lampiran A-4 Hasil Uji Validitas ... 82

Lampiran A-5 Hasil Uji Reliabilitas ... 88

Lampiran A-6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 89

Lampiran A-7 Hasil Uji Daya Pembeda ... 90

LAMPIRAN B Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 91

Lampiran B-2 Instrumen Penelitian... 92

Lampiran B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ... 96

Lampiran B-4 RPP 1 ... 97

Lampiran B-5 RPP 2 ... 102

Lampiran B-6 RPP 3 ... 107

Lampiran B-7 Job Sheet Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik... 112

Lampiran B-8 Kriteria Pengukuran Ranah Afektif ... 116

Lampiran B-9 Kriteria Pengukuran Ranah Psikomotor ... 117

Lampiran B-10 Observasi Tes Kerja ... 118

LAMPIRAN C Lampiran C-1 Jawaban dan Skor Pre-test Kelas Kontrol ... 122

Lampiran C-2 Jawaban dan Skor Post-test Kelas Kontrol ... 123

Lampiran C-3 Jawaban dan Skor Pre-test Kelas Eksperimen ... 124

Lampiran C-4 Jawaban dan Skor Pos-test Kelas Eksperimen... 125

Lampiran C-5 Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 126

Lampiran C-6 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Kontrol ... 130

Lampiran C-7 Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Kontrol ... 131

Lampiran C-8 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen ... 132


(12)

Lampiran C-10 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Kontrol ... 134

Lampiran C-11 Hasil Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen ... 135

Lampiran C-12 Hasil Uji Homogenitas ... 136

Lampiran C-13 Hasil Uji Hipotesis Ranah Kognitif ... 137

Lampiran C-14 Hasil Pengukuran Ranah Afektif ... 138

Lampiran C-15 Hasil Uji Normalitas Skor Afektif Kelas Kontrol ... 140

Lampiran C-16 Hasil Uji Normalitas Skor Afektif Kelas Eksperimen ... 141

Lampiran C-17 Hasil Uji Hipotesis Ranah Afektif ... 142

Lampiran C-18 Hasil Pengukuran Ranah Psikomotor... 143

Lampiran C-19 Hasil Uji Normalitas Skor Psikomotor Kelas Kontrol ... 145

Lampiran C-20 Hasil Uji Normalitas Skor Psikomotor Kelas Eksperimen 146 Lampiran C-21 Hasil Uji Hipotesis Ranah Psikomotor ... 147

LAMPIRAN D Lampiran D-1 Silabus ... 148

Lampiran D-2 Perhitungan Manual Uji Validitas ... 152

Lampiran D-3 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas ... 154

Lampiran D-4 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran ... 156

Lampiran D-5 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda ... 157

Lampiran D-6 Perhitungan Manual Uji Normalitas ... 158

Lampiran D-7 Perhitungan Manual Uji Homogenitas ... 161

Lampiran D-8 Perhitungan Manual Uji T ... 164

Lampiran D-9 Foto Dokumentasi Penelitian ... 167

LAMPIRAN E Lampiran E-1 Tabel Konsultasi ... 168

Lampiran E-2 Lembar Bimbingan Skripsi ... 170

Lampiran E-3 Administrasi Penelitian ... 173


(13)

Helmi Guntoro, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tercapainya tujuan pendidikan tidak terlepas dari adanya pengembangan di bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran, pengadaan serta pengelolaan sarana dan prasarana, dan sebagainya. Efektivitas proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, dimana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan. Oleh karena itu harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Arsyad, 2007: 15).

Kerucut pengalaman (cone of experience) Edgar Dale menggambarkan bahwa semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun pada kenyataannya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan permaparan tersebut, media pembelajaran menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu gambaran hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan


(14)

secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich et al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et al., 2001).

Di tingkat SMK terdapat mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Dimana mata pelajaran ini tergolong penting dan membutuhkan pemahaman yang baik sebagai dasar penunjang penyelesaian masalah-masalah yang berhubungan dengan listrik dan elektronika. Namun dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang diberikan, ternyata masih terdapat beberapa kendala baik secara internal maupun eksternal.

Berdasarkan hasil pengamatan dan survey peneliti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Bandung Program Keahlian Teknik Audio Video pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE), peneliti menemukan masih terdapat beberapa kendala dan permasalahan diantaranya sebagai berikut :

1. Referensi sumber belajar mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang siswa miliki masih terbatas.

2. Penggunaan media pembelajaran belum maksimal digunakan. Proses pembelajaran lebih banyak menggunakan media konvensional yang hanya menggunakan media berupa buku paket dan papan tulis sehingga membuat suasana pembelajaran menjadi lebih mudah jenuh dan bosan bagi siswa.

3. Masih kurangnya hasil belajar siswa (kognitif) terhadap mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya nilai UTS siswa yang belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu sebesar 7,5. Berikut nilai UTS dari tahun 2011 hingga 2012; pada tahun 2011 rata-rata nilai UTS siswa sebesar 7,0, dan pada tahun 2012 rata-rata nilai UTS siswa sebesar 7,2.


(15)

Helmi Guntoro, 2014

Dari pemaparan permasalahan yang ditemukan maka diperlukan adanya sebuah solusi untuk menekan permasalahan yang dihadapi. Dikaitkan dengan kedudukan media pembelajaran yang sudah diuraikan diatas, salah satu solusi yang memungkinkan adalah penggunanaan media pembelajaran sebagai alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE) agar lebih efektif.

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu ajar saat ini semakin beragam. Salah satunya terdapat media pembelajaran yaitu perangkat lunak iSpring Suite. iSpring Suite merupakan perangkat lunak yang sudah dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran menjadi lebih menarik, praktis, dan optimal. Perangkat lunak ini dapat difungsikan untuk menghadirkan bahan ajar dalam bentuk slide flash yang didalamnya dapat disisipkan gambar, flash,

audio, video, dan media animasi yang menarik. Diharapkan dengan penggunaan media pembelajaran iSpring Suite ini dapat meningkatkan daya analisis siswa dan memudahkan siswa dalam proses memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga secara tidak langsung hal ini akan berdampak pada hasil belajar dan prestasi siswa. Selain itu terdapat pula media pembelajaran lain yang berbentuk

slide flash, yaitu perangkat lunak Courselab. Hasil penelitian Arif Sumardiono, dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Perangkat Lunak Courselab 2.4 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Elektronika Analog“ menunjukan hasil penggunaan media pembelajaran Courselab dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan besarnya gain sebesar 25%. Dengan adanya media pembelajaran interaktif iSpring Suite dan Courselab, peneliti tertarik untuk menggunakan kedua media interaktif tersebut dalam pembelajaran sebagai solusi terhadap masalah terlalu seringnya penggunaan media konvensional dalam pembelajaran yang membuat siswa lebih mudah jenuh dan bosan. Sehingga peneliti ingin meneliti media manakah yang lebih efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PKDLE di SMK.


(16)

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran iSpring Suite dengan Courselab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika di SMK”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran antara siswa yang menggunakan media pembelajaran iSpring Suite dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran Courselab dilihat dari hasil belajar ranah kognitif pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE)?

2. Apakah terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran antara siswa yang menggunakan media pembelajaran iSpring Suite dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran Courselab dilihat dari hasil belajar ranah afektif pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE)?

3. Apakah terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran antara siswa yang menggunakan media pembelajaran iSpring Suite dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran Courselab dilihat dari hasil belajar ranah psikomotor pada mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE)?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, agar penelitian lebih terfokus dan tidak menimbulkan perbedaan penafsiran mengenai judul penelitian, maka penulis membatasi objek-objek penelitian sebagai berikut :


(17)

Helmi Guntoro, 2014

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap siswa kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah iSpring

Suite untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMK pada kelas eksperimen dan media pembelajaran Courselab pada kelas kontrol.

3. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran dasar kelistrikan tentang arus, tegangan, dan tahanan listrik yang merupakan sebagian materi pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE). 4. Aspek yang diteliti hanya pada pengukuran ranah kognitif, ranah afektif

dan ranah psikomotorik. 1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE) dilihat dari hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran iSpring Suite dan kelas yang menggunakan media pembelajaran Courselab.

2. Meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE) dengan menggunakan media pembelajaran iSpring Suite.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa pada pembelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE) dengan menggunakan media pembelajaran iSpring Suite.


(18)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya:

1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif penggunaan media pembelajaran bagi guru dan siswa pada mata pelajaran penerapan konsep dasar listrik dan elektronika dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan mengetahui efektivitas penggunaannya.

2. Bagi guru, sebagai alternatif penggunaan media pembelajaran dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di SMK sekaligus memberikan keterampilan dan wawasan tersendiri tentang penggunaan media pembelajaran menggunakan perangkat lunak.

3. Bagi siswa, penelitian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami materi, meningkatkan minat belajar siswa, menghilangkan kejenuhan siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran terkait khususnya.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam menerapkan alternatif pembelajaran dengan media pembelajaran khususnya media perangkat lunak.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berperan sebagai pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Struktur organisasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(19)

Helmi Guntoro, 2014

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka

Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori umum yang dipakai untuk mendukung penelitian, teori yang diambil dari literatur yang berkaitan dengan pembahasan masalah dan hipotesis penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian. Beberapa komponen diantaranya lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data serta waktu penelitian.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang gambaran umum penelitian yang dilakukan, hasil uji coba instrumen penelitian, desain media pembelajaran, analisis dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dan saran setelah dilakukannya penelitian.


(20)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah Batu Bandung, Jawa Barat. Lokasi digunakan untuk penelitian perbandingan implementasi media pembelajaran iSpring Suite dengan Courselab untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam penerapan konsep dasar listrik dan elektronika (PKDLE).

3.1.2 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 4 Bandung yang sedang menempuh mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

3.1.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010 : 118). Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan sampling jenuh yaitu subjek penelitian tidak diambil secara acak tetapi diambil seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami. Sampel penelitian yang diambil yaitu kelas X AVI 3 dipilih sebagai kelas eksperimen, dan kelas X AVI 4 dipilih sebagai kelas kontrol.


(21)

26

Helmi Guntoro, 2014

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari kelas atau kelompok eksperimen (A) dan kelas atau kelompok kontrol (B). Proses belajar mengajar kelompok A menggunakan pembelajaran dengan media pembelajaran iSpring Suite sedangkan kelompok B menggunakan media pembelajaran Courselab.

Desain yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Non-equivalent control group design. Dimana dalam desain ini kelompok eksperimen dan kontrol diberikan pre-test (tes awal) sebelum perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, setelah itu kedua kelompok diukur variabel terikatnya.

Perbedaan rata-rata skor post-test (tes akhir) pada setiap kelompok dibandingkan untuk menentukan apakah perlakuan eksperimen menghasilkan perubahan lebih besar daripada situasi/perlakuan pada kelas kontrol. Desain penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Tes Awal (Pre Test)

Perlakuan (Variabel Bebas)

Tes Akhir (Variabel Terikat)

A Y1 X1 Y2

B Y1 X2 Y2

Dimana :

A : Kelas Eksperimen B : Kelas Kontrol Y1 : Pre-test (tes awal)

X1 : Pemberian perlakuan kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan media pembelajaran iSpring Suite

X2 : Pemberian perlakuan kelas kontrol yaitu dengan menggunakan media pembelajaran Courselab


(22)

27

Y2 : Post-test (test akhir) 3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2010 : 6).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-eksperimen, yaitu dengan memberikan dua perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok siswa. Kelompok pertama mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran iSpring Suite dan kelompok kedua mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Courselab.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Implementasi adalah penerapan atau penggunaan. Penggunaan berasal dari kata dasar guna yang berarti manfaat yang mengatakan imbuhan pe-an yang berarti pemanfaatan sesuatu atau fungsi kegunaan.

2. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.


(23)

28

Helmi Guntoro, 2014

menyampaikan pelajaran menjadi lebih menarik, praktis, dan optimal. Perangkat lunak ini dapat difungsikan untuk menghadirkan bahan ajar dalam bentuk powerpoint flash yang didalamnya dapat disisipkan gambar,

flash, audio, video, soal-soal interaktif, dan media animasi yang menarik. 4. Courselab merupakan perangkat lunak untuk membuat bahan presentasi

slide berbentuk flash yang didalamnya terdapat fitur penambah gambar,

flash, audio, video, dan soal-soal interaktif.

5. Hasil Belajar. Perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya (Arsyad, 2007). Menurut Sudjana (2010: 3), hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

6. Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Adalah salah satu mata pelajaran pada standar kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan yang harus diikuti siswa SMK program keahlian teknik audio video.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian


(24)

29

ini variabel bebasnya adalah penggunaan iSpring Suite sebagai media pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar-Dasar Listrik dan Elektronika (PKDLE).

3.6 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 66), paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Adapun gambaran paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian.

Penggunaan Media Pembelajaran ISpring

Suite

Hasil Belajar

Pre-test Treatment Post-test

Kognitif Afektif Psikomotor

Subjek

Penelitian

Variabel Y


(25)

30

Helmi Guntoro, 2014

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data utama adalah soal tes hasil belajar (pre-test dan post-test). Sebelum instrument dipakai, terlebih dahulu dilakukan pengujian soal. Adapun pengujiannya adalah sebagai berikut :

3.7.1 Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Anderson dalam Arikunto, 2010 : 65). Dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson :

. . . (3.1)

(Arikunto, 2010 : 72) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑X : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal ∑Y : Jumlah skor total seluruh siswa

n : Banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukan nilai validitas ditunjukan oleh Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,810 – 1,000

0,610 – 0,809 0,410 – 0,609 0,210 – 0,409

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah


(26)

31

0,000 – 0,209 Sangat Rendah

(Arikunto, 2010 : 75 dengan modifikasi) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut :

t hitung

. . .

(3.2)

(Sugiyono, 2012 : 230) Keterangan :

T hitung : Hasil perhitungan uji signifikasi

r : Koefisien korelasi n : Banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat

kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikasi (α) = 0,05. Apabila thitung > ttabel, maka

item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel, maka item soal dinyatakan

tidak valid. 3.7.2 Reliabilitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010 : 90).

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut :

. . . (3.3)

(Sugiyono, 2012 : 359) Keterangan :


(27)

32

Helmi Guntoro, 2014

q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p) pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

k : Banyaknya item dalam instrumen st2 : Varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus : . . . . (3.4)

dimana :

(Sugiyono, 2012 : 361) Keterangan :

xt2 : Varians

∑Xt : Jumlah skor seluruh siswa

n : Jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrument

dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukan oleh Tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,810 – 1,000

0,610 – 0,809 0,410 – 0,609 0,210 – 0,409 0,000 – 0,209

Sangat Tinggi Tinggi

Cikup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010 : 75 dengan modifikasi) 3.7.3 Tingkat Kesukaran


(28)

33

Analisis taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Difficulty Index (Indeks Kesukaran) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010 : 207).

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan :

(3.6)

(Arikunto, 2010 : 208) Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,000 – 0,309 0,310 – 0,709 0,710 – 1,000

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Arikunto, 2010 : 210 dengan modifikasi) 3.7.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010 : 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.


(29)

34

Helmi Guntoro, 2014

4. Untuk mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2010 : 213) Keterangan :

D : Daya pembeda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut : Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi 0,000 – 0,209

0,210 – 0,409 0,410 – 0,709 0,710 – 1,000

Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang (Arikunto, 2010 : 218 dengan modifikasi) 3.7.5 Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data pendukung penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai berikut:

1. Pengukuran Ranah Afektif

Selain pengukuran ranah kognitif untuk memperoleh data, dalam penelitian ini dilakukan pula pengukuran ranah afektif peserta didik untuk memperoleh data


(30)

35

pendukung. Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010 : 178) adalah:

1. Untuk mendapatkan umpan balik (feedback) baik bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik.

3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.

4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud, 1983: 2).

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian ini meliputi aspek kerjasama dan keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6. Kriteria Pengukuran Aspek Afektif

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Kerjasama dan keterbukaan dalam melakukan percobaan

80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010 : 245) Sedangkan instrument observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7. Instrumen Pengukuran Aspek Afektif No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah

Skor Nilai Kerjasama Keterbukaan

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:


(31)

36

Helmi Guntoro, 2014

(Arikunto, 2010 : 183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Pengukuran Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2010 : 180), pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti pada penilaian ranah afektif. Aspek yang dinilai yaitu keterampilan menggunakan alat ukur multimeter dan kerapihan dilihat dari langkah-langkah dan cara dalam mengukur arus, tegangan, dan tahanan listrik. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8. Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria Keterampilan menggunakan alat ukur

multimeter dan ketelitian dilihat dari langkah-langkah dan cara mengukur arus, tegangan, dan tahanan listrik dalam melakukan percobaan

80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal

Sedangkan instrument observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9. Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah

Skor Nilai Keterampilan Ketelitian

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:


(32)

37

(Arikunto, 2010 : 183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang penulis gunakan, antara lain :

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain : keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya.

3. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010 : 53). Tes, yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh


(33)

38

Helmi Guntoro, 2014

melalui sejumlah soal mengenai materi yang telah dipelajari oleh siswa dan disampaikan kepada siswa selaku responden secara tertulis. 4. Metode Observasi langsung, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.

3.9 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.

3.9.1 Analisis skor pre-test, post-test, dan gain Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum pembelajaran (pre-test) dan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan ( post-test), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) tingkat pemahaman siswa setelah diterapkannya iSpring Suite sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang peneliti lakukan agar dapat menganalisis data pre-test, post-test dan

gain siswa.

1. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai.

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan sebagai berikut :

Nilai siswa = 


(34)

39

2. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa).

Gain adalah selisih antara skor post-test dan skor pre-test. Secara matematis dituliskan sebagai berikut :

Gain = Nilai post-test– Nilai pre-test . . . (3.9)

Data gain tersebut dijadikan sebagai data peningkatan hasil belajar siswa. Adapun hasil belajar ini dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan yang positif sebelum dan sesudah pembelajaran (gain bernilai positif). 3. Menghitung rata-rata gain tiap seri pembelajaran.

Nilai rata-rata (mean) dari skor gain tiap seri pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus :

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang telah diberi treatment.

3.9.2 Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012 : 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b) dengan kurva normal baku/standar (a).

Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012 : 80)

34,13% 34,13% 13,53% 13,53%

2,7% 2,7%


(35)

40

Helmi Guntoro, 2014

Gambar 3.2 (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012 : 80)

Menurut Sugiyono (2012 : 80), untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan

chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).

2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu :

3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

Keterangan :

fo : Frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang

dikalikan dengan n)

4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

5. Memasukan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo– fh) dan

dan menjumlahkannya. Harga merupakan harga chi-kuadrat( χ2).

? ?

? ?

? ?


(36)

41

6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan :

Jika :

hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal 3.9.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari dua kelas yang homogen. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dari populasi yang sama dan layak untuk diuji statistik parametrik. Untuk menguji homogenitas kelompok menggunakan rumus:

Keterangan :

= Varian terbesar = Varian terkecil

Derajat kebebasan masing – masing dk1 = (n1 - 1) dan dk2 = (n2 - 1) dan jika

Fhitung < Ftabel, maka dinyatakan homogen.

3.9.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan penelitian ini menggunakan statistik inferensial. Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu statistik parametrik dan non parametrik. Jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan statistik parametrik dan jika datanya tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.


(37)

42

Helmi Guntoro, 2014

(tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan t-test. Untuk melakukan t-test syaratnya data harus homogen dan normal. Berdasarkan pertimbangan dalam memilih rumus t-test, yaitu bila n1 ≠ n2, varians

homogen ( 12 = 22), maka dapat digunakan rumus uji t-test dengan polled

varians, sebelum melakukan uji t, terlebih dahulu mencari nilai rata – rata dan simpangan baku. Berikut ini rumusnya :

1. Menghitung rata-rata data ( )

2. Menghitung simpangan baku (s)

(Sugiyono, 2012 : 57) Keterangan :

xi : Nilai pada tiap siswa : Nilai rata-rata s : Simpangan baku n : Jumlah siswa

3. Menghitung harga t. (Sugiyono, 2012 : 138)

Dengan derajat derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2) – 2


(38)

43

n1 : Jumlah sampel pada kelas eksperimen

n2 : Jumlah sampel pada kelas kontrol : Rata-rata gain kelas eksperimen : Rata-rata gain kelas kontrol

: Varians gain kelas eksperimen : Varians gain kelas kontrol

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel. Terima H1, jika thitung > ttabelpada taraf nyata α = (0,05) dengan dk =

n1+n2-2. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji satu pihak (One Tail Test) yaitu uji pihak kanan. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol

(H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatif / kerja

(H1) berbunyi “lebih besar (>)”.

Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kanan (Sugiyono, 2012 : 102)

3.10 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Daerah penolakan H0 Daerah

penerimaan H0

α


(39)

44

Helmi Guntoro, 2014

Tahap Persiapan

Dilakukan Terhadap Kelas Eksperimen dan Kontrol

Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Penelitian Studi Pendahuluan

Studi Literatur

Penentuan Materi & Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Observasi Tes

Uji Coba Instrumen

Pretest

Treatment

Pengolahan Data

Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Tahap Pelaksanaan Pertemuan

Treatment, observasi ranah afektif dan psikomotor

Posttest Pertemuan

Treatment Pertemuan

Tahap Akhir


(40)

45

Dari diagram alur proses penelitian diatas, dapat diuraikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan peralatan praktikum, dan penggunaan media pembelajaran pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar kelistrikan mata pelajaran penerapan konsep dasar listrik dan elektronika di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan dilakukan pada Kompetensi Dasar Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik dengan menggunakan 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan untuk 3 kali pertemuan tatap muka untuk masing-masing media pembelajaran, baik iSpring Suite


(41)

46

Helmi Guntoro, 2014

a. Memberikan pre-test (tes awal) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran

iSpring Suite untuk kelas eksperimen dan Courselab untuk kelas kontrol pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap siswa pada saat digunakannya iSpring Suite dan Courselab

sebagai media pembelajaran dilihat dari aspek afektif dan psikomotor siswa.

d. Memberikan tes daya serap siswa berupa post-test (tes akhir). Tes ini diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Kegiatan yang dilakuka pada tahap ini meliputi :

a. Mengolah data hasil pre-test dan post-test dari kedua kelompok.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.


(42)

47

3.9 Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian

Juli, minggu ke-

Agustus, minggu ke-

September, minggu ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Persiapan

Pelaksanaan Akhir

Penelitian berlangsung selama 11 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama empat minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama empat minggu, dan tahap akhir dilakukan selama tiga minggu.


(43)

Helmi Guntoro, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Perbandingan

Implementasi Media Pembelajaran iSpring Suite dengan Courselab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika”, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada ranah kognitif menunjukan pada akhir pembelajaran secara keseluruhan, nilai rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 83,29 lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang sebesar 71,87. Rata-rata gain (peningkatan) berdasarkan kelas, kelas eksperimen sebesar 28,14 dan kelas kontrol sebesar 20,77, selisih sebesar 7,37.

Gain pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.

2. Pada ranah afektif yang berkenaan dengan kerjasama dan keterbukaan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran PKDLE tentang arus, tegangan, dan tahanan listrik, kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar dari kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 78,04 untuk aspek kerjasama dan 78,93 untuk aspek keterbukaan, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 75,97 untuk aspek kerjasama dan 76,37 untuk aspek keterbukaan.


(44)

3. Pada ranah psikomotor yang berkenaan dengan keterampilan dan ketelitian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran PKDLE mengukur arus, tegangan, dan tahanan listrik, kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar dari kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 79,82 untuk aspek keterampilan dan 77,50 untuk aspek ketelitian, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 77,26 untuk aspek keterampilan dan 76,45 untuk aspek ketelitian. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan iSpring Suite lebih efektif dibandingkan media pembelajaran

Courselab untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika pada pembelajaran arus, tegangan, dan tahanan listrik dilihat dari hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pengujian hipotesis yaitu hipotesis (H1) diterima

dan (H0) ditolak.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Untuk pengajar, penulis menyarankan untuk menggunakan media pembelajaran iSpring Suite sebagai variasi dalam pelaksanan pembelajaran dalam menggunakan media selain papan tulis, karena dapat lebih menarik perhatian siswa dengan media interaktifnya.


(45)

Helmi Guntoro, 2014

2. Untuk peneliti, penulis menyarankan agar dapat mengembangkan media pembelajaran iSpring Suite untuk digunakan pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat. Selain itu hasil penelitian akan lebih baik lagi jika dibandingkan dengan minat dan motivasi belajar siswa.

3. Media pembelajaran harus digunakan sebaik mungkin dan selalu update

materi dengan menambahkan elemen-elemen video, flash, dan animasi agar media pembelajaran menjadi interaktif dan dapat memotivasi serta menarik perhatian siswa.

4. Pembelajaran siswa tidak boleh mengandalkan media pembelajaran iSpring Suite saja, namun harus didukung dengan sumber-sumber lainnya seperti modul belajar, buku paket, dan internet sebagai sumber belajar tambahan. 5. Diharapkan sekolah menggunakan media pembelajaran iSpring Suite agar

siswa lebih memahami pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan dengan materi arus, tegangan, dan tahanan listrik.


(46)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007) Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). Media Pendidikan (cetakan kelima). Bandung: Alumni. Kurikulum SMK Negeri 4 Bandung. (2013). Silabus Program Keahlian Teknik

Audio Video. Bandung: Tidak diterbitkan

Kusnandar, Ahmad dan Pahmi, Aji.W. (2001). Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Bandung : Armico.

Rohman, A. (2010). E-Book Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://datafilecom.blogspot.com/2010/04/ebook-media-pembelajaran.html [28 Mei 2013]

Rusman. (2009). Model Model Pembelajaran. Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santyasa, Wayan I. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran.

[Online].Tersedia :

http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf [28 Mei 2013]

Siregar, Syofian. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.


(47)

73

Helmi Guntoro, 2014

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sumardiono, Arif. (2013). Implementasi Perangkat Lunak Courselab 2.4 Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Elektronika Analog. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan. Susilana, R & Cepi R. (2008). Media Pembelajaran. Bandung. Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Bandung : UPI.

Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Bandung : UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2013. Bandung : UPI.


(1)

47

3.9 Waktu Penelitian

Adapun waktu kegiatan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11 Waktu Penelitian

Tahap Penelitian

Waktu Penelitian

Juli, minggu ke-

Agustus, minggu ke-

September, minggu ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Persiapan

Pelaksanaan Akhir

Penelitian berlangsung selama 11 minggu dari mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan studi pendahuluan dan pengamatan selama empat minggu. Kemudian tahap pelaksanaan dilakukan selama empat minggu, dan tahap akhir dilakukan selama tiga minggu.


(2)

Helmi Guntoro, 2014

Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran Ispring Suite Dengan Courselab Untuk BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran iSpring Suite dengan Courselab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika”, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada ranah kognitif menunjukan pada akhir pembelajaran secara keseluruhan, nilai rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 83,29 lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang sebesar 71,87. Rata-rata gain (peningkatan) berdasarkan kelas, kelas eksperimen sebesar 28,14 dan kelas kontrol sebesar 20,77, selisih sebesar 7,37. Gain pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.

2. Pada ranah afektif yang berkenaan dengan kerjasama dan keterbukaan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran PKDLE tentang arus, tegangan, dan tahanan listrik, kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar dari kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 78,04 untuk aspek kerjasama dan 78,93 untuk aspek keterbukaan, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 75,97 untuk aspek kerjasama dan 76,37 untuk aspek keterbukaan.


(3)

3. Pada ranah psikomotor yang berkenaan dengan keterampilan dan ketelitian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran PKDLE mengukur arus, tegangan, dan tahanan listrik, kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar dari kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 79,82 untuk aspek keterampilan dan 77,50 untuk aspek ketelitian, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 77,26 untuk aspek keterampilan dan 76,45 untuk aspek ketelitian. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan menggunakan iSpring Suite lebih efektif dibandingkan media pembelajaran

Courselab untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam Penerapan Konsep

Dasar Listrik dan Elektronika pada pembelajaran arus, tegangan, dan tahanan listrik dilihat dari hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor. Hal ini dibuktikan dengan keputusan pengujian hipotesis yaitu hipotesis (H1) diterima

dan (H0) ditolak.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Untuk pengajar, penulis menyarankan untuk menggunakan media pembelajaran iSpring Suite sebagai variasi dalam pelaksanan pembelajaran dalam menggunakan media selain papan tulis, karena dapat lebih menarik perhatian siswa dengan media interaktifnya.


(4)

Helmi Guntoro, 2014

Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran Ispring Suite Dengan Courselab Untuk 2. Untuk peneliti, penulis menyarankan agar dapat mengembangkan media

pembelajaran iSpring Suite untuk digunakan pada subjek dan kajian yang berbeda, sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang lebih baik dan bermanfaat. Selain itu hasil penelitian akan lebih baik lagi jika dibandingkan dengan minat dan motivasi belajar siswa.

3. Media pembelajaran harus digunakan sebaik mungkin dan selalu update materi dengan menambahkan elemen-elemen video, flash, dan animasi agar media pembelajaran menjadi interaktif dan dapat memotivasi serta menarik perhatian siswa.

4. Pembelajaran siswa tidak boleh mengandalkan media pembelajaran iSpring

Suite saja, namun harus didukung dengan sumber-sumber lainnya seperti

modul belajar, buku paket, dan internet sebagai sumber belajar tambahan. 5. Diharapkan sekolah menggunakan media pembelajaran iSpring Suite agar

siswa lebih memahami pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan dengan materi arus, tegangan, dan tahanan listrik.


(5)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007) Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). Media Pendidikan (cetakan kelima). Bandung: Alumni. Kurikulum SMK Negeri 4 Bandung. (2013). Silabus Program Keahlian Teknik

Audio Video. Bandung: Tidak diterbitkan

Kusnandar, Ahmad dan Pahmi, Aji.W. (2001). Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. Bandung : Armico.

Rohman, A. (2010). E-Book Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://datafilecom.blogspot.com/2010/04/ebook-media-pembelajaran.html [28 Mei 2013]

Rusman. (2009). Model Model Pembelajaran. Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santyasa, Wayan I. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran.

[Online].Tersedia :

http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf [28 Mei 2013]

Siregar, Syofian. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.


(6)

73

Helmi Guntoro, 2014

Perbandingan Implementasi Media Pembelajaran Ispring Suite Dengan Courselab Untuk Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sumardiono, Arif. (2013). Implementasi Perangkat Lunak Courselab 2.4 Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Elektronika Analog. Skripsi S1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung: tidak diterbitkan. Susilana, R & Cepi R. (2008). Media Pembelajaran. Bandung. Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Bandung : UPI.

Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Bandung : UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2013. Bandung : UPI.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT.

1 3 31

IMPLEMENTASI E-BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA DASAR.

1 6 54

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SESUAI STANDAR KOMPETENSI DI SMK NEGERI 4 BANDUNG.

0 0 42

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK COURSELAB 2.4 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ELEKTRONIKA ANALOG.

1 2 36

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK COURSELAB 2.4 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG ELEKTRONIKA ANALOG.

0 0 39

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM MATA PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA.

0 0 27

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA (PKDLE) BERBASIS ANDROID UNTUK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN DI SMK.

1 7 145

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Dengan Metode Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kompetensi Penerapan Konsep Dasar Listrik Elektronika Siswa Kelas X SMK N 1 Pleret.

0 4 106

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN ISPRING SUITE DENGAN COURSELAB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK - repositoryUPI S TE 0807816 Title

0 1 3

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK N 1 PLERET.

0 0 80