ANALISIS FUNGSI DAN FITUR PADA WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

(1)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS FUNGSI DAN FITUR PADA WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Oleh :

AKBAR NURSEPTIAN 0907032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2014

ANALISIS FUNGSI DAN FITUR PADA

WEBSITE RESMI PARIWISATA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Oleh Akbar Nurseptian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Akbar Nurseptian 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014


(3)

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

AKBAR NURSEPTIAN 0907032

ANALISIS FUNGSI DAN FITUR PADA WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Cepi Riyana, S.Pd., M.Pd NIP. 19751230 200112 1 001

Pembimbing II,

Fitri Rahmafitria, S. P., M. Si. NIP. 19741018 200812 2 001

Mengetahui,


(4)

Fitri Rahmafitria, S. P., M. Si. NIP. 19741018 200812 2 001


(5)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS FUNGSI DAN FITUR PADA WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Oleh : Akbar Nurseptian (0907032)

Penelitian yang dikaji pada penelitian ini yaitu fungsi dan fitur pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung (www.bandungtourism.com). Website pemerintah ini kurang dikenal oleh para pengguna internet , para wisatawan yang menggunakan internet dalam mencari informasi seputar pariwisata, bahkan masyarakat kota Bandung itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung saat ini. Hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak penyelenggara sebagai upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas fungsi dan fitur website ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode mixed methods,

metode yang menggunakan metode kombinasi dari metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan desain explanatory sequential design. Desain ini digunakan oleh peneliti apabila ingin membentuk kelompok yang didasarkan pada hasil kuantitatif dan akan menindaklanjuti (follow up) kelompok tersebut melalui penelitian kualitatif. Data diperoleh dari pengumpulan data berupa observasi website yang dilakukan oleh peneliti dan kuesioner yang disebarkan kepada para responden secara online.

Hasil penelitian menunjukan website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung. Pada saat ini belum dikenal oleh para wisatawan dan masyarakat luas bahkan masyarakat kota Bandung sendiri. Hasil rekapitulasi data yang didapat untuk faktor sukses situs memiliki jumlah total skor sebesar 1782 atau 70.7% yaitu para responden menyatakan biasa saja atau dapat dikatakan website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung ini belum menjadi website yang akan dijadikan acuan untuk mencari informasi seputar kota Bandung. Lalu berdasarkan hasil rekapitulasi data faktor penghambat memiliki jumlah total skor sebesar 563 atau 78.2% responden menyatakan tidak terdapat hambatan- hambatan untuk mengakses situs ini. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung dapat dibagi kedalam empat faktor yaitu, faktor desain, faktor aksesibilitas, faktor isi situs dan faktor fungsi dan fitur.


(6)

ii ABSTRACT

ANALYSIS OF THE FUNCTIONS AND FEATURES OF THE OFFICIAL WEBSITE TOURISM IN THE CITY GOVERNMENT OF BANDUNG

By : Akbar Nurseptian (0907032)

Studies reviewed in this study , is about analysis of the functions and features of the official website tourism in the city government of bandung or www.bandungtourism.com. In this case the government website is less known by Internet users , the tourists who use the Internet to search for information about tourism , even society itself Bandung . The purpose of this study is to analyze the conditions , functions and features of the official website of tourism city government today , which is expected to be the input for the organizers as efforts to improve the quality of the functions and features of this website .

The method used in this study is the method of mixed methods, the method using a combination of qualitative research methods and quantitative research methods. This research uses a sequential explanatory design design. This design can also be used by researchers if they want to form groups based on quantitative results and will follow up (follow-up) the group through qualitative research. Data were obtained from a data collection site observation conducted by researchers and questionnaires distributed to respondents online.

The results of the study of tourism 's official website city government is based on the current research results can not be known by the tourists and the public community even the city itself . After the process of observation and surveys conducted site users , the recapitulation of the data obtained for site success factors have a total score of 1782 or 70.7 percent of the respondents stated that normal or can be said to be the official website of tourism city government is not yet a website that will serve as reference to find out the information about the city of Bandung . Then based on the results of data summary inhibiting factors have a total score of 563 , or 78.2 percent of respondents said there were no obstacles to access this site . Efforts can be made to improve the quality of functions and features the official website of tourism city government can be divided into four factors , design factors , the accessibility factor , fill factor and factor site functionality and features .


(7)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...7

D. Manfaat Penelitian ...7

E. Struktur Organisasi Skripsi ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9

A. Tinjauan Mengenai Pariwisata ...9

B. Tinjauan Mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi ...11

1. Internet ...13

2. World Wide Web ...14

3. Search Engine ...15

C. Tinjauan Mengenai E-Tourism ...15

1. E-Destination ...16

2. E-Government ...17

D. Analisis Fungsi dan Fitur ...18


(8)

viii

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN ...23

A. Subjek Penelitian ...23

B. Metode Penelitian ...23

1. Desain Penelitian ...24

2. Sample Penelitian ...25

3. Variabel Penelitian ...25

4. Teknik Pengumpulan Data ...33

5. Alat Pengumpulan Data ...35

6. Instrumen Penelitian ...35

7. Analisis Data ...37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...39

A. Gambaran Umum Lokasi ...39

1. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ...39

2. Gambaran Umum Kepariwisataan Kota Bandung ...41

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ...43

1. Gambaran Umum Situs Resmi Pariwisata Pemerintah Kota Bandung ...43

a. Header (Bagian Paling Atas) ...47

i. Home ...47

ii. Things to Do ...54

iii. Maps ...55

iv. Events ...55

v. Hotels ...56

vi. Restaurants ...56

vii. Tourism Office ...62

viii. Alat Pencarian ...64

ix. Media ...64

b. Main (Bagian Utama) ...65


(9)

2. Observasi Situs dan Survei Persepsi Pengguna Situs Resmi

Pariwisata Pemerintah Kota Bandung ...66

a. Hasil Observasi Situs ...66

b. Hasil Survei Persepsi Pengguna Situs ...71

c. C. Upaya-upaya yang Dapat Diterapkan Untuk Meningkatkan Kualitas Fungsi dan Fitur Situs Resmi Pariwisata Pemerintah Kota Bandung ...105

1. Faktor Desain ...105

2. Faktor Aksesibilitas ...106

3. Faktor Isi Situs ...106

4. Faktor Fungsi dan Fitur ...108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...113

A. Kesimpulan ...113

B. Saran ...114

DAFTAR PUSTAKA ...116 LAMPIRAN


(10)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pariwisata adalah sebuah industri yang di dalamnya terdapat suatu sistem yang besar, dimana komponennya saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya dan Pariwisata telah diakui sebagai industri terbesar abad ini. Indonesia merupakan Negara beriklim tropis yang kaya akan sumber daya alam baik hayati maupun non hayati. Di daratan terdapat banyak atraksi alam yang dapat dipergunakan sebagai kawasan-kawasan yang memiliki keunggulan kompetitif bahkan ada juga sebuah kawasan yang memiliki keunggulan komparatif. Sementara di danau, sungai dan laut dapat ditemukan diversitas yang tinggi pada komponen perairan yang unik dan langka. Sehingga Negara Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara tropika di dunia sebagai negara megabiodiversitas atau negara yang kaya akan keanekaragaman sumber daya alam hayati. Indonesia memiliki banyak pulau-pulau, hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah pulau yang ada di Indonesia, namun dapat diperkirakan sekitar 13.466 pulau yang ada di Indonesia, itu termasuk pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia. Dilihat dari jumlah pulau yang dimiliki sangat banyak maka Indonesia merupakan negara yang berpulau-pulau dan dapat disebut dengan Negara Maritim. Memiliki banyak pulau bukan hanya kaya akan sumber daya alam nya saja, kaya akan budaya, bahasa, etika, bahkan hingga makanan khas, kegiatan wisata, dan cinderamata yang beragam dari setiap pulau pun dapat dimiliki. Dengan demikian di bidang pariwisata negara Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi para wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri untuk melakukan kegiatan wisata.

Kota Bandung, hingga saat ini merupakan salah satu destinasi wisata di provinsi Jawa Barat bahkan Indonesia, dikarenakan kota bandung memiliki berbagai macam produk wisata seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata pendidikan, wisata kuliner, wisata belanja, wisata budaya, wisata religi dan berbagai macam kegiatan wisata lainnya. Namun kota Bandung memiliki ciri khas


(11)

sebagai sebuah destinasi wisata, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu Irwana et al. (2011) bahwa “Bandung terkenal dengan citra 4F yaitu fun, food, fashion danfemale”.

Banyaknya kegiatan wisata yang dapat dilakukan dan dinikmati oleh para wisatawan pada suatu destinasi wisata haruslah dapat diimbangi juga dengan penyediaan informasi yang lengkap dan akurat, baik informasi yang berupa fisik maupun yang berupa non-fisik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan sebelum melakukan kegiatan wisata pada suatu destinasi wisata. Kepuasan wisatawan juga dapat tergantung dari penyediaan informasi pariwisata yang lengkap dan akurat dan kemampuan sebuah organisasi dalam menyediakan fasilitas untuk memberikan

informasi pariwisata, seperti yang dikemukakan oleh Buhalis dan O’Connor

(2003:204) bahwa “Customer satisfaction depends highly on the accuracy and comprehensiveness of tourism information and the ability of organization to

provide tools for customization”. Pada kenyataannya sangat disayangkan sekali informasi-informasi pariwisata yang ada masih minim, terkadang tidak up to date

dan hanya dimiliki oleh beberapa instansi, tetapi terkadang sangat sulit untuk didapatkan oleh para wisatawan baik itu informasi berupa fisik maupun non fisik. Dengan demikian diperlukannya sebuah fasilitas yang dapat menampung dan memberikan informasi-informasi yang jelas, lengkap, akurat dan menarik bagi para wisatawan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin dirasakan manfaatnya terhadap beberapa sektor industri, salah satunya adalah industri pariwisata. Hal ini disebabkan karena

“Pariwisata merupakan industri yang membutuhkan penyediaan informasi yang beragam, dan hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan multimedia, teknologi komunikasi,dan sistem informasi” (P.J.Sheldon, 1993). Dengan demikian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu fasilitas dari kemajuan teknologi di seluruh dunia termasuk Indonesia, fasilitas ini sangat mudah sekali untuk di akses oleh semua kalangan, dari kalangan remaja hingga dewasa dan dari tingkat ekonomi menengah kebawah hingga menengah


(12)

3

keatas. Dengan melihat kemajuan teknologi hingga saat ini, kapan pun, dimana pun kita dapat mengakses dengan menggunakan akses internet. Menurut survey dari MarkPlus Insight dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2012)

“Jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 telah mencapai 63 juta orang atau 24,23% dari total populasi negara ini”. Tidak menutup kemungkinan peningkatan akan pengguna internet di Indonesia akan terus bertambah di setiap tahunnya. “Angka pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia akan meningkat sekitar 30% atau mencapai 82 juta pengguna di tahun 2013, dan diasumsikan akan bertambah terus menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50% total populasi pada 2015” (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2012) . Melihat dari pemaparan dari Markplus Insight dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, TIK akan sangat mempermudah dalam memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para wisatawan, Seperti yang dikemukakan oleh

Buhalis dan O’Connor (2003:204) “ICTs enable travelers to access reliable and

accurate information as well …”, bahwa TIK akan sangat memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan tentang informasi pariwisata yang akan dicari oleh para wisatawan. Website resmi dari pemerintah merupakan website yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi-informasi akan wilayahnya. Website resmi dari pemerintah khusunya dalam bidang pariwisata akan lebih fokus memberikan semua informasi-informasi pariwisata seperti informasi tentang akomodasi, aktivitas, atraksi, fasilitas, sarana dan prasarana, lokasi, dan kondisi sebuah destinasi wisatanya, seperti contoh web resmi yang ada di kota Bandung yaitu www.bandungtourism.com.

Pra-penelitian dilakukan untuk melihat kemudahan dalam mengakses web resmi pariwisata pemerintah kota Bandung dengan cara mengukur jumlah web yang dapat terindeks pada tiga alat pencarian di dunia maya (internet) , tiga alat pencarian web yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu, google, yahoo, dan bing, lalu dengan menggunakan 10 kata kunci yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata di Bandung yaitu, wisata heritage di Bandung, tempat wisata di Bandung, factory outlet di Bandung, fashion Bandung, wisata kuliner di Bandung, wisata belanja di Bandung, info wisata Bandung, tempat makan di


(13)

Bandung, wisata alam di Bandung, wisata sejarah di Bandung. Proses pra-penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, berikut proses pra-pra-penelitian yang dilakukan :

1. Tahap pertama yaitu dengan membuka alamat-alamat web yang hanya muncul pada tiga halaman awal dalam alat pencarian.

2. Tahap kedua yaitu dengan cara membagi alamat web kedalam tiga kategori, kategori web resmi pemerintah seperti yang memiliki domain .go.id ataupun .com namun tertera keterangan bahwa web tersebut merupakan web resmi pemerintah seperti www.bandungtourism.com, web komersial seperti web yang memiliki domain .com, .net, .info, dan .org, dan web media sosial seperti facebook, twitter, wordpress, blogspot, blogger, dan thumblr.

3. Tahap ketiga yaitu mencatat dan menghitung semua web yang terindeks oleh alat pencarian sesuai dengan kategori.

Hasil yang didapat dari pra-penelitian yaitu dengan total keseluruhan 855 alamat web. Dalam pembagian kategori nya mendapatkan hasil, sembilan persen atau 77 alamat web pemerintah, 59% atau 506 alamat web komersial, dan 32% atau 272 alamat web media sosial. Dilihat dari hasil pra-penelitian yang telah dilakukan ternyata web resmi pemerintah dalam bidang pariwisata sangat sedikit yang terindeks oleh alat pencarian.

Pra-penelitian kembali dilakukan kembali namun dengan mempersempit populasi pencarian menjadi hanya di kota Bandung saja dan dengan satu alat pencarian alamat web yang paling terkenal dan banyak digunakan yaitu google,

dan hanya menggunakan enam kata kunci yang berkaitan dengan fun, food, dan

fashion, yaitu; wisata kuliner di Bandung, tempat makan di Bandung, wisata belanja di Bandung, factory outlet di Bandung, tempat liburan di Bandung, tempat rekreasi di Bandung, lalu dengan menggunakan proses pra-penelitian yang sama.

Pra-penelitian kedua mendapatkan hasil yaitu dengan total keseluruhan 178 alamat web yang terdiri dari; dua persen atau empat alamat web pemerintah, 64% atau 113 alat web komersial dan 34% atau 61 alamat web media sosial. Empat alamat web pemerintah yang muncul dalam hasil pra-penelitian kedua


(14)

5

yaitu www.bandung.go.id, www.bandungtourism.com muncul dua kali,

www.dgip.go.id. Dilihat dari hasil penelitian ini ternyata tetap alamat web resmi pemerintah yang terindeks sangat sedikit, dan hal ini menyebabkan web resmi pemerintah sulit untuk di akses dan dikenal oleh masyarakat khususnya para wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata ke kota Bandung, seperti yang telah dikemukakan oleh Budi Sutedjo et al (2007;171) “Alasan lain mengembangkan web adalah seseorang tidak mungkin menghapal atau

mengetahui informasi yang dibutukan “. Dengan demikian semestinya sebuah

web atau web harus dapat mempermudah seseorang atau pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

Dalam pembuatan sebuah website faktor yang paling mudah yaitu

“Creating a Web site is a step ; Getting people to visit the site . . .“ (Buhalis, D., 2003; 488), salah satu faktor pembuatan website yaitu agar para pengunjung mengunjungi website, Maka salah satu cara agar sebuah web dapat dengan mudah di akses dan dikunjungi oleh pengguna yaitu dengan menggunakan search engine

atau mesin pencari, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Budi Sutedjo et al.

(2007;173) “Beberapa keuntungan menggunakan search engine yaitu, mempermudah pengguna dalam mencari produk yang ada di web, membantu

mencari artikel atau jurnal, dan mencari alamat website“. Namun dalam

pengunaannya mesin pencari ini memiliki peraturan dalam mencari apa yang akan

kita cari yaitu “… mencari dokumen dengan kata kunci tertentu dan memberikan

hasil berupa sekumpulan dokumen dimana kata kunci ditemukan“ (Budi Sutedjo

et al, 2007;173). Dengan demikian sebuah web akan sangat mudah untuk di akses dan dikunjungi dengan cara memiliki konten yang mengandung kata kunci yang sesuai dengan tema pada sebuah web itu sendiri. Setelah sebuah web mudah untuk di akses melalui konten yang mengandung kata kunci yang sesuai, langkah selanjutnya yaitu sebuah web harus dapat memberikan informasi yang berguna dan dibutuhkan oleh pengguna melalui konten yang ada pada sebuah web, seperti yang telah dikemukakan oleh Buhalis (2003:489) bahwa “Effective web site contain deep and useful information …“.


(15)

Dalam sebuah publikasi yang dibuat World Tourism Organization,

Tourism E-commerce”, dituliskan bahwa pengertian “e-tourism adalah penggunaan teknologi untuk meningkatkan hubungan pariwisata, membantu perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata untuk meningkatkan proses bisnis, serta meningkatkan proses knowledge-sharing. E-tourism memanfaatkan beberapa fitur dari teknologi informasi, seperti basis data informasi pariwisata …”. Namun

pada kenyataan nya “Banyak web e-tourism yang berkembang, namun belum ada pembelajaran serta evaluasi terhadap layanan-layanan atau fitur-fitur yang terdapat pada web tersebut“ (Murtadho. Et al., 2011). Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan mengenai potensi kota Bandung sebagai destinasi wisata, jumlah alamat web resmi pariwisata pemerintah kota Bandung yang terindeks sangat sedikit, dan cara mempermudah pengguna dalam mengunjungi sebuah web, dan minimnya pembelajaran serta evaluasi terhadap layanan-layanan atau fitur-fitur yang terdapat pada web maka dengan ini penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan menarik judul “ ANALISIS FUNGSI DAN FITUR PADA WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BANDUNG , dan sebagaimana yang dikemukakan oleh Damanik (2006)

“Ketersediaan informasi yang menarik tentang produk wisata di suatu daerah akan

memudahkan orang untuk melakukan pilihan”, dan memanfaatkan institusi

pemerintah sebagai institusi yang dapat dipercaya. Dengan harapan web resmi pariwisata pemerintah kota Bandung dapat menjadi web yang memiliki ketersediaan informasi yang lengkap, akurat dan menarik.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan mengenai fenomena yang terjadi pada web resmi pariwisata pemerintah kota Bandung yaitu

www.bandungtourism.com menghasilkan rumusan masalah, berikut perumusan masalah dalam penelitian ini :

1. Bagaimana gambaran umum website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung saat ini ?


(16)

7

2. Bagaimana kondisi fungsi dan fitur yang ada pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung ?

3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas fungsi dan fitur pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini yaitu menjawab perumusan masalah sehingga dapat memberikan rekomendasi sehingga terciptanya web resmi pariwisata yang dapat memfasilitasi kebutuhan para wisatawan akan informasi pariwisata. Berikut tujuan penelitian dalam penelitian ini :

1. Untuk mengetahui gambaran umum akan fungsi dan fitur pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung saat ini.

2. Menganalisis kondisi fungsi dan fitur yang ada pada web resmi pariwisata pemerintah kota Bandung melalui observasi website dan survey persepsi pengguna website.

3. Menemukan upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil dari penelitian ini semoga dapat menjadi suatu acuan untuk pemerintah dalam membangun dan mengembangkan web resmi pariwisata pemerintah kota bandung.

2. Praktis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dan hasil nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.


(17)

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur penulisan pada penelitian ini terdiri atas atas lima bab. Uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitaian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini terdapat uraian mengenai teori-teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini.

BAB III : SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdapat subjek yang akan diteliti dan metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan pembahasan berdasarkan teori dan data yang didapat.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini terdapat uraian mengenai kesimpulan penelitian dan beberapa rekomendasi.


(18)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung merupakan website yang menampilkan semua informasi-informasi tentang pariwisata yang ada di kota Bandung, baik dari segi destinasi, akomodasi, transportasi, fasilitas, atraksi, kuliner, budaya dan lain-lainnya, yang disediakan oleh pemerintah kota Bandung bagi kebutuhan para wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Informasi-informasi ini sangat dibutuhkan oleh para wisatawan untuk memberikan pengetahuan sebelum mereka datang ke kota Bandung, sehingga mereka dapat mengetahui apa yang harus dipersiapkan, apa yang akan didapat dan apa yang akan dibeli. Informasi-informasi ini juga yang dapat menentukan keputusan dan kepuasan para wisatawan yang akan berkunjung ke kota Bandung, dengan demikian ketersediaan informasi-informasi ini haruslah menarik, akurat dan lengkap.

Dalam penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel, melainkan oleh Spradley (Sugiyono, 2009;390) “dinamakan ‘Social Situation’ atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu, tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas

(activity) yang berinteraksi secara sinergis”. Melihat pemaparan yang telah dijabarkan maka situasi sosial dalam penelitian ini yaitu,

www.bandungtourism.com sebagai tempat, pengguna website sebagai pelaku, dan kegiatan dalam mengakses website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung sebagai aktifitas. Dalam penelitian ini subjek penelitian berfokus pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung atau www.bandungtourism.com.


(19)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods

(Metode Kombinasi). Metode penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian yang menggabungkan dua bentuk penelitian yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Creswell (2010:5), “Penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif”. Menurut pendapat Sugiyono (2011:404) menyatakan bahwa “Metode penelitian kombinasi (mix methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable, dan obyektif”.

1. Desain Penelitian

Jenis desain penelitian dalam penelitian mixed methods ini menggunakan desain explanatory sequential design, yaitu desain yang menggunakan a two-phase mixed. Tujuan umum desain ini adalah data kuantitatif membantu memperjelas dan membentuk hasil kualitatif yang inisial. Desain ini dapat juga digunakan oleh peneliti apabila ingin membentuk kelompok yang didasarkan pada hasil kuantitatif dan akan menindaklanjuti (follow up)

kelompok tersebut melalui penelitian kualitatif.

Desain ini dimulai dengan fase pertama pengumpulan dan analisis data kuantitatif. Pada fase pertama ini berikutnya dilakukan pengumpulan dan analisis tambahan terhadap data kualitatif. Fase kedua adalah fase kualitatif, yaitu mendesain studi yang dihubungkan dengan hasil fase pertama. Karena desain explanatory dimulai secara kuantitatif maka peneliti lebih banyak menekankan pada metode kuantitatif dibandingkan meoda kualitatif. Dengan demikian peneliti menempuh prosedur melakukan survey kuantitatif dan mengidentifikasi perbedaan signifikansi dan hasil penelitian dengan analisis statistik, dan selanjutnya hasil tersebut digali secara lebih dalam dengan metode kualitatif sehingga dapat memperjelas mengapa hasil tersebut terjadi.


(20)

25

Pada penelitian ini, data kualitatif digunakan untuk memperjelas data kuantitatif, data kuantitatif ini didapatkan melalui survey persepsi pengguna website dengan menyebarkan kuesioner (angket) kepada para pengguna website. Metode kuantitatif digunakan untuk memperoleh data mengenai persepsi para pengguna website terhadap fungsi dan fitur pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung. Kuesioner yang disebar menilai dua faktor, yaitu faktor sukses website dan faktor penghambat website.

2. Sampel Penelitian

Dikarenakan dalam penelitian ini terdapat metode kuantitatif dan data kuantitatif merupakan data yang berasal dari kuesioner yang disebar kepada para responden, maka dalam penelitian ini memiliki sampel penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu “Teknik yang digunakan dalam memilih

sample secara khusus berdasarkan tujuan penelitian”(Sukamdinata, 2007:251). Responden untuk penelitian ini harus membuka website

www.bandungtourism.com, sehingga responden ini harus merupakan orang yang terbiasa menggunakan teknologi internet, memiliki akses untuk membuka internet, memiliki ketertarikan dalam dunia pariwisata, khusunya pariwisata kota Bandung, dan orang-orang yang membutuhkan informasi seputar pariwisata, khususnya pariwisata kota Bandung. Peneliti memilih untuk menyebarkan kuesioner ke beberapa milis pariwisata yang tergabung dalam yahoo group, kemudian ke beberapa orang yang aktif dalam twitter dan memposting tentang wisata kota Bandung, lalu ke beberapa anggota atau

follower dari akun twitter @bandung_tourism,beberapa akun twitter yang berkaitan dengan kegiatan wisata, dan dengan beberapa orang yang mereka telah berinteraksi langsung dengan www.bandungtourism.com. Para responden-responden ini dapat memberikan penilaian yang lebih fair terhadap website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung.


(21)

Pada penelitian ini variable penelitian merupakan kriteria-kriteria standar yang akan digunakan untuk menganalisis fungsi dan fitur dari

www.bandungtourism.com dengan observasi website dan survey persepsi pengguna website. Kriteria-kriteria standar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan model dari peneliti terdahulu dalam penelitian tentang “Analisis Website E-Tourism Indonesia: Studi Terhadap Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Website Serta Pemanfaatan Fungsi dan Fitur”(Murthado dan Rifki, 2011), berikut variable penelitian dalam penelitian ini :

Table 3.1

Evaluasi Fungsi dan Fitur

Konsep Fungsi Fitur

Evaluasi Fungsi dan Fitur pada Website Resmi Pariwisata Indonesia

1. General publicity

1. Informasi daya tarik 2. Berita pariwisata 3. Kebijakan

4. Catatan pariwisata 5. Jumlah pengunjung 6. Buku pengunjung 7. Terjemahan 8. Onlinequery

9. Onlinesurvey

10.Membangun pertemanan 11.Menemukan orang hilang 12.Peta

13.Penelitian pariwisata 14.Call for advertisement

15.layanan investasi 16.lowongan online


(22)

27

product/service 2. Produk dan souvenir lokal 3. Informasi pasar

4. Artikel pariwisata pribadi 5. Panduan pariwisata(guide) 3. Advertising

product/service with price

1. Harga transport

2. Harga paket pariwisata 3. Harga aktivitas pariwisata 4. Harga souvenir

5. Harga tiket masuk 4. Email enquiry

and interaction

1. Contact email

2. Online exchanging experience

3. Online complain 4. Online forum

5. Information feedback

5. Registration with user ID

1. Member application 2. Website registration

3. Special service for member

Pada variabel penelitian evaluasi fungsi dan fitur ada beberapa variabel yang dihilangkan dikarenakan ketidaksesuaian dengan subjek penelitian, variabel yang dihilangkan yaitu Email Booking dan On-line Payment. Kedua variabel ini tidak sesuai dalam penelitian. Menurut Budi Sutedjo et al (2007;4) “Penyerapan teknologi internet dalam lingkungan pemerintahan telah melahirkan suatu aplikasi yang disebut e-government. E-government

merupakan satu aplikasi berbasis komputer dan internet yang digunakan untuk meningkatkan hubungan layanan pemerintah kepada warga masyarakatnya…”. Dengan demikian dua variabel dihilangkan, dikarenakan


(23)

pihak pemerintah tidak seharusnya meemiliki fasilitas untuk proses pembayaran, melainkan hanya untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warga masyarakat nya.

Variabel penelitian dalam proses survey persepsi pengguna terhadap website www.bandungtourism.com menggunakan indikator faktor sukses website dari Park dan Gretzel, 2007) dan Faktor penghambat dari Murthado. Berikut variabel penelitian dalam proses survey persepsi pengguna :

Tabel 3.2 Faktor sukses website

Konsep No Variabel

Sub-variabel

Indikator Penjelasan Ukuran Faktor

Sukses Website

1 Ease Of Use Usability Isi website (konten) Mudah dipelajari, mudah dimengerti dan mudah untuk digunakan Tingkat Kemudahan menggunakan website

Accessible Isi website (konten) dan Tampilan informasi Websites can be displayed on devices that connect in many different ways and display information to very different people Tingkat kejelasan tampilan isi dan informasi

Navigability Isi Website (konten)

Memiliki alur yang mudah dimengerti

Tingkat Kemudahan menggunakan website dan mendapatkan informasi

2 Responsive Costumer Service

Fungsi dan Fitur Ketersediaan, akan fitur

Tingkat Ketersediaan,


(24)

29 customer service akan fitur customer service Informasi Kontak

Isi Website (konten) Ketersediaan akan informasi kontak Tingkat ketersediaan dan kejelasan informasi Fungsi Bantuan

Fungsi dan fitur (telepon bebas pulsa dan online help)

Ketersediaan fungsi dan fitur

Tingkat ketersediaan fungsi dan fitur 3 Fullfillment Keakuratan

Layanan

Fungsi dan Fitur ( Costumer service, online help dan fungsi batuan)

Keakuratan tanggapan akan fungsi bantuan dan fitur yang tersedia

Tingkat keakuratan pelayanan

Proses Layanan yg cepat

Fungsi dan Fitur ( Costumer service, online help dan fungsi batuan)

Kecepatan tanggapan akan fungsi bantuan dan fitur yg tersedia

Tingkat kecepatan pelayanan

Keakuratan harga dan waktu

Isi website (konten)

Keakuratan informasi yang tersedia

Tingkat keakuratan informasi 4 Security /

Privacy

Keamanan informasi

Isi website (konten)

Kemanan informasi yang ada pada website.

Tingkat keamanan informasi 5 Personalizat

ion Adanya perhatian terhadap profil pengguna website

Fungsi dan fitur Memperhatika n profil pengguna website, baik yang akan memberikan komentar nya ataupun keluhan nya.

Tingkat ketersediaan fungsi dan fitur

6 Visual Appearance Tampilan Website menarik perhatian Tampilan website Desain website yag menarik Tingkat kemenarikan desain website Website memiliki

gambar-Tampilan dan isi website (konten)

Tersedianya gambar-gambar yang

Tingkat kualitas


(25)

gambar-gambar yang baik dan menarik

baik dan menarik

gambar pada website 7 Information

Quality

Variasi dan cakupan berita luas

Isi website (konten) dan informasi

Ragam berita yang ditampilkan Tingkat keragaman informasi Informasi yang diberikan akurat Keakuratan informasi yang tersedia

Tingkat keakuratan Informasi Memiliki informasi-informasi unik mengenai tempat pariwisata

Tersedia nya informasi-informasi yang unik

Tingkat ketersediaan informasi yang unik

Berita yang ditampilkan ringkas dan jelas

Kejelasan berita yang ditampilkan

Tingkat kejelasan berita yang ditampilkan Informasi yang ditampilkan jelas sumbernya. Kejelasan informasi yang ditampilkan Tingkat kejelasan informasi yang ditampilkan 8 Trust Memiliki

nama yang popular

Alamat website Memiliki alamat website yang mudah untuk di ingat dan populer

Tingkat dikenal website oleh pengguna dan kemudahan untuk di ingat. Informasi dan pelayanan yang diberikan konsisten

Isi website (konten), fungsi dan fitur

Kesesuaian informasi dan pelayanan yang diberikan

Tingkat kesesuaian pelayanan dan informasi Kredibilitas

dari website terlihat dari layanan yang diberikan

Fungsi dan fitur Tingkat pelayanan yang

diberikan oleh website

Tingkat pelayanan

9 Interactivity Layanan fungsi –

Ketersediaan Fungsi dan fitur

Ketersediaan Fungsi dan

Tingkat ketersediaan


(26)

31

fungsi interaktif

fitur yang interaktif bagi pengguna Layanan

komunikasi interaktif

Ketersediaan Fungsi dan fitur

Ketersediaan Fungsi dan fitur yang membuat komunikasi menjadi interaktif antara

pengguna dan pengguna ataupun antara pengguna dengan penyedia jasa ataupun dengan investor

Tingkat ketersediaan

Tabel 3.3 Faktor Penghambat

Konsep No Variabel

Sub-variabel

Indikator Penjelasan Ukuran

“Tujuh faktor hambatan pengguna”

1 Connection speed

Hardware Jenis Perangkat Perangkat apa yang digunakan oleh pengguna dalam mengakses website Jenis Perangkat

Content Kemampuan dalam mengakses website Mengukur tingkat hambatan dalam mengakses website melalui

perangkat dan jaringa yang digunakan

Tingkat hambatan


(27)

oleh Pengguna 2 hard to use Website Website Kemudahan

pengguna dalam menggunakan website Tingkat hambatan

3 lack of information

Website Isi Website Apakah informasi yang

diberikan oleh website telah memenuhi kebutuhan penguna

Tingkat kepuasan

4 lack of Skill User Kemampuan Kemampuan pengguna dalam melakukan akses (surfing) internet Tingkat Kemampuan

5 lack of trust Isi website (konten)

Informasi dan Berita

Informasi dan berita yang diberikan kepada pengguna

Tingkat kepercayaan

Fungsi dan Fitur

Manfaat Fungsi dan fitur yang disediakan untuk pengguna

Tingkat kepercayaan

6 connection fee

Accessibility Cost / Price Apakah faktor uang

menghambat pengguna untuk dapat mengakses internet

Tingkat Hambatan

Pada variabel penelitian faktor penghambat ada beberapa variabel yang dihilangkan dikarenakan ketidaksesuaian dengan subjek penelitian, variabel yang dihilangkan yaitu security problem. Variabel ini tidak sesuai dalam


(28)

33

penelitian, dikarenakan variabel ini berfungsi untuk mengukur tingkat keamanan dalam melakukan transaksi seperti hal nya booking online.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap subjek yang diteliti. Oleh karena itu agar memperoleh data yang konkrit atau valid maka teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan ialah :

a. Studi Pustaka

Studi kepustakaan yang akan dilakukan peneliti yaitu dilakukan dengan cara mempelajari berbagai alamat website dan dokumen yang terkait dengan tujuan penelitian. Peneliti memperlajari beberapa jurnal-jurnal yang terkait yang membahas mengenai analisis website pariwisata, seperti jurnal penelitian tentang “Analisis Website E-Tourism Indonesia: Studi Terhadap Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Website serta Pemanfaatan Fungsi dan Fitur”(Murthado dan Rifki, 2011), kemudian dari Jie Lu dan Zi Lu dalam penelitiannya mengenai

Development, Distribution and Evaluation of Online Tourism Services in China, dan dari Inversini dalam penelitiannya mengenai

Applying a Conceptual Framework to Analyze Online Reputation of Tourism Destinations.

b. Observasi Situs

Observasi adalah proses mengadakan pengamatan terhadap suatu objek, gejala, peristiwa, atau proses yang terjadi dalam suatu situasi baik yang terjadi pada manusia atau pada lingkungannya (soendari, 2011). Pada penelitian ini observasi dilakukan dengan melalui pengamatan langsung pada fungsi dan fitur di


(29)

Peneliti mengakses website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung secara terus menerus untuk mendapatkan gambaran website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung, sehingga peneliti dapat mengetahui alur website, fungsi, fitur dan konten website, sehingga akan didapatkan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung, sehingga para pengunjung website dapat terpenuhi segala kebutuhan informasinya seputar pariwisata kota Bandung sebelum mereka melakukan perjalanan ke kota Bandung dan berkunjung ke kota Bandung. Khususnya bagi para wisatawan dalam negeri ataupun luar negeri dapat mempersiapkan apa saja yang harus dibawa dan yang tidak, dan dapat mengetahui apa yang dilakukan, harus kemana, apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang akan mereka dapatkan.

c. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2011-192), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Lembar-lembar kuesioner hanya akan dibagikan kepada responden untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap website.

Kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti kemudian disebar secara online untuk para pengguna website, namun tidak semua pengguna website yang akan mendapatkan kuesioner ini, dikarenakan peneliti menyebarkan kuesioner hanya kepada beberapa sosial media yang memiliki unsur kepariwisataan. Seperti akun twitter @bandung_tourism, milis yahoo yang membahas seputar pariwisata dan grup-grup dalam facebook yang membahas mengenai pariwisata juga. Hal ini dilakukan agar responden yang mengisi form kuesioner ini merupakan responden-responden yang


(30)

35

aktif menggunakan fasilitas internet, meraka yang sudah terbiasa menggunakan internet untuk mencari informasi, dan para responden yang sering membutuhkan informasi pariwisata dan mencarinya menggunakan falitias internet. Dengan demikian responden yang mengisi kuesioner ini merupakan responden fair

dalam melakukan penilaian terhadap fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung.

d. Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menganalisi, mempelajari dan memahami setiap bahan tertulis maupun tidak tertulis yang ada di tempat penilitian, yaitu website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung. Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan gambar-gambar yang terdapat dalam website sehingga peneliti dapat menggambarkan alur website ini kedalam penelitian.

5. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laptop, PC, Modem, telepon genggam, lembar kuesioner, alat tulis, dan Penulis sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Basrowi dan Suwandi (2008;26) “Peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama“.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi website, lembar kuesioner dan dokumen-dokumen. Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Untuk metode kualitatif, peneliti menggunakan instrumen lembar observasi yang digunakan untuk menganalisis fungsi dan fitur pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung, dan pada metode kuantitatif menggunakan lembar kuesioner yang digunakan untuk


(31)

mendapatkan data mengenai persepsi pengguna website terhadap fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung.

a. Skala Likert

Pendekatan skala likert dilakukan dalam penelitian ini, menurut Sugiyono (2010:93), bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Setiap item instrument dalam sebuah kuesioner dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban dari setiap instrument yang menggunakan skala likert memiliki gradasi dari penilaian sangat positif hingga sangat negatif yang berupa kata-kata serta setiap jawaban memiliki bobot sesuai dengan urutannya. Kriteria bobot nilai alternatif dalam skala likert dapat dilihat dalam tabel 3.4 dibawah ini :

Tabel 3.4

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Nilai / Skor Jawaban

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Tidak Berkomentar

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono(2004)

b. Garis Kontinum

Garis kontinum ini digunakan untuk mempermudah dalam menafsirkan data tanggapan pengunjung mengenai tingkat sub variabel dan variabel yang diteliti. Berikut langkah-langkah perhitungan dalam teknik garis kontinum menurut Sudjana(2005:79) :


(32)

37

Nilai indeks maks = skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden

2) Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks min = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah responden

3) Mencari panjang kelas interval

Panjang kelas interval = nilai indeks maks – nilai indek min Jumlah kategori

Berikut merupakan contoh bentuk garis kontinum yang dapat dilihat pada gambar 3.1 :

Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Biasa Saja Setuju Sangat Setuju

Gambar 3.1. Garis Kontinum 7. Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman (1992:16) mengatakan bahwa analisis data kualitatif terdiri dari 3 (tiga) alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun alur kegiatan analisis kualitatif dijelaskan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi dalam “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di data yang diperoleh di lapangan kemudian direduksi oleh peneliti dengan cara pengkodean dan klasifikasi data selanjutnya. Dilakukan penelitian terhadap data yang diperoleh, kemudian tidak relevan

62.4 81.6 100.8


(33)

dengan permaslahan dan fokus penelitian dilapangan sampai laporan akhir secara lengkap dan tersusun.

b. Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan penyajian data, kita dapat memahami apa yang sedang terjadi apa yang harus dilakukan. Hal ini di gunakan untuk memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan gambar dan teks atau kumpulan kalimat.

c. Penarikan Kesimpulan (verifikasi)

Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan dari penelitian sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data yang utuh selama penelitian berlangsung. Dari hasil data yang dikumpulkan dan dianalisa itu dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan.


(34)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi dan Suwandi (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Buhalis, D. (2003). eTourism : Information technology for strategic tourism management. Gosport : Ashford Colour Press.

Hidayat, I. et al. (2011). “Pengaruh Citra dan Sarana Terhadap Loyalitas Wisatawan Jakarta dalam Berkunjung ke Kota Bandung“. Bandung.

Kotler, P., Bowen, J.T., dan Makens, J.C. (2010). Marketing for Hospitality and Tourism (Fifth Edition). New Jersey : Pearson

Murtadho, A. dan Rifki, M.S. (2011). “Analisis Situs e-Tourism Indonesia : Studi Terhadap Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Situs serta Pemanfaatan

Fungsi dan Fitur“. Journal of Information System. 7, (1), 13-25. Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar. Jakarta : INDEKS

Sekaran, U (2006). Buku 1 : Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi 1). Jakarta : Salemba Empat

Sekaran, U (2011). Buku 2 : Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi 4). Jakarta : Salemba Empat

Sutedjo, B.D.O. et al. (2007). Pengantar Teknologi Informasi Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung : Alfabetha.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan

UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

EbisMBA. (2013). Top 15 Most Popular Search Engines [Online]. Tersedia :

http://www.ebizmba.com/articles/search-engines [1 April 2013]

Amink. (2012). Pengguna Internet Indonesia mencapai 61 juta orang pertahun 2012 [Online]. Tersedia : http://www.indonesiawifi.com/news/pengguna-internet-indonesia-mencapai-61-juta-orang-pertahun-2012 [11 Maret 2013]


(1)

Peneliti mengakses website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung secara terus menerus untuk mendapatkan gambaran website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung, sehingga peneliti dapat mengetahui alur website, fungsi, fitur dan konten website, sehingga akan didapatkan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung, sehingga para pengunjung website dapat terpenuhi segala kebutuhan informasinya seputar pariwisata kota Bandung sebelum mereka melakukan perjalanan ke kota Bandung dan berkunjung ke kota Bandung. Khususnya bagi para wisatawan dalam negeri ataupun luar negeri dapat mempersiapkan apa saja yang harus dibawa dan yang tidak, dan dapat mengetahui apa yang dilakukan, harus kemana, apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang akan mereka dapatkan.

c. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2011-192), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Lembar-lembar kuesioner hanya akan dibagikan kepada responden untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap website.

Kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti kemudian disebar secara online untuk para pengguna website, namun tidak semua pengguna website yang akan mendapatkan kuesioner ini, dikarenakan peneliti menyebarkan kuesioner hanya kepada beberapa sosial media yang memiliki unsur kepariwisataan. Seperti akun twitter @bandung_tourism, milis yahoo yang membahas seputar pariwisata dan grup-grup dalam facebook yang membahas mengenai pariwisata juga. Hal ini dilakukan agar responden yang mengisi form kuesioner ini merupakan responden-responden yang


(2)

aktif menggunakan fasilitas internet, meraka yang sudah terbiasa menggunakan internet untuk mencari informasi, dan para responden yang sering membutuhkan informasi pariwisata dan mencarinya menggunakan falitias internet. Dengan demikian responden yang mengisi kuesioner ini merupakan responden fair dalam melakukan penilaian terhadap fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung.

d. Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menganalisi, mempelajari dan memahami setiap bahan tertulis maupun tidak tertulis yang ada di tempat penilitian, yaitu website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung. Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan gambar-gambar yang terdapat dalam website sehingga peneliti dapat menggambarkan alur website ini kedalam penelitian.

5. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laptop, PC, Modem, telepon genggam, lembar kuesioner, alat tulis, dan Penulis sendiri, seperti

yang dikemukakan oleh Basrowi dan Suwandi (2008;26) “Peneliti sendiri atau

dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama“.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi website, lembar kuesioner dan dokumen-dokumen. Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Untuk metode kualitatif, peneliti menggunakan instrumen lembar observasi yang digunakan untuk menganalisis fungsi dan fitur pada website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung, dan pada metode kuantitatif menggunakan lembar kuesioner yang digunakan untuk


(3)

mendapatkan data mengenai persepsi pengguna website terhadap fungsi dan fitur website resmi pariwisata pemerintah kota Bandung.

a. Skala Likert

Pendekatan skala likert dilakukan dalam penelitian ini, menurut

Sugiyono (2010:93), bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang / sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Setiap item instrument dalam sebuah kuesioner dapat

berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban dari setiap instrument yang menggunakan skala likert memiliki gradasi dari penilaian sangat positif hingga sangat negatif yang berupa kata-kata serta setiap jawaban memiliki bobot sesuai dengan urutannya. Kriteria bobot nilai alternatif dalam skala likert dapat dilihat dalam tabel 3.4 dibawah ini :

Tabel 3.4

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Nilai / Skor Jawaban

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Tidak Berkomentar

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Sumber : Sugiyono(2004)

b. Garis Kontinum

Garis kontinum ini digunakan untuk mempermudah dalam menafsirkan data tanggapan pengunjung mengenai tingkat sub variabel dan variabel yang diteliti. Berikut langkah-langkah perhitungan dalam teknik garis kontinum menurut Sudjana(2005:79) :


(4)

Nilai indeks maks = skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden

2) Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks min = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah responden

3) Mencari panjang kelas interval

Panjang kelas interval = nilai indeks maks – nilai indek min Jumlah kategori

Berikut merupakan contoh bentuk garis kontinum yang dapat dilihat pada gambar 3.1 :

Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Biasa Saja Setuju Sangat Setuju

Gambar 3.1. Garis Kontinum

7. Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman (1992:16) mengatakan bahwa analisis data kualitatif terdiri dari 3 (tiga) alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun alur kegiatan analisis kualitatif dijelaskan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi dalam

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di data yang diperoleh di lapangan kemudian direduksi oleh peneliti dengan cara pengkodean dan klasifikasi data selanjutnya. Dilakukan penelitian terhadap data yang diperoleh, kemudian tidak relevan

62.4 81.6 100.8


(5)

dengan permaslahan dan fokus penelitian dilapangan sampai laporan akhir secara lengkap dan tersusun.

b. Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan penyajian data, kita dapat memahami apa yang sedang terjadi apa yang harus dilakukan. Hal ini di gunakan untuk memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan gambar dan teks atau kumpulan kalimat.

c. Penarikan Kesimpulan (verifikasi)

Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan dari penelitian sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data yang utuh selama penelitian berlangsung. Dari hasil data yang dikumpulkan dan dianalisa itu dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan.


(6)

AKBAR NURSEPTIAN, 2014

ANALISIS FUNGSI D AN FITUR PAD A WEBSITE RESMI PARIWISATA PEMERINTAH KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi dan Suwandi (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Buhalis, D. (2003). eTourism : Information technology for strategic tourism management. Gosport : Ashford Colour Press.

Hidayat, I. et al. (2011). “Pengaruh Citra dan Sarana Terhadap Loyalitas Wisatawan Jakarta dalam Berkunjung ke Kota Bandung“. Bandung.

Kotler, P., Bowen, J.T., dan Makens, J.C. (2010). Marketing for Hospitality and Tourism (Fifth Edition). New Jersey : Pearson

Murtadho, A. dan Rifki, M.S. (2011). “Analisis Situs e-Tourism Indonesia : Studi Terhadap Persebaran Geografis, Pengklasifikasian Situs serta Pemanfaatan

Fungsi dan Fitur“. Journal of Information System. 7, (1), 13-25. Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar. Jakarta : INDEKS

Sekaran, U (2006). Buku 1 : Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi 1). Jakarta : Salemba Empat

Sekaran, U (2011). Buku 2 : Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi 4). Jakarta : Salemba Empat

Sutedjo, B.D.O. et al. (2007). Pengantar Teknologi Informasi Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung : Alfabetha.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan

UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

EbisMBA. (2013). Top 15 Most Popular Search Engines [Online]. Tersedia : http://www.ebizmba.com/articles/search-engines [1 April 2013]

Amink. (2012). Pengguna Internet Indonesia mencapai 61 juta orang pertahun 2012 [Online]. Tersedia : http://www.indonesiawifi.com/news/pengguna-internet-indonesia-mencapai-61-juta-orang-pertahun-2012 [11 Maret 2013]