INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Study Empiris Pada PDAM Se-Eks Karesidenan Surakarta).

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS DALAM
HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK
(Study Empiris Pada PDAM Se-Eks Karesidenan Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

Rina Ismawati
B.200.060.096

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi baik sektor

publik

maupun sektor

swasta

memerlukan sistem penilaian kinerja yang menjamin terciptanya tujuan
organisasi secara efisien dan efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut,
organisasi memerlukan informasi akuntansi terutama untuk menentukan
indikator kinerja (performance indicator). Indikator kinerja tersebut dapat
bersifat financial maupun non financial. Salah satu elemen penting dalam
sistem pengendalian manajemen adalah anggaran. Anggaran merupakan alat
bantu manajemen dalam mengalokasikan keterbatasan sumber daya dana yang
dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan. Adapun Supriyono dalam Riyadi
(2002) menyatakan bahwa anggaran memiliki dua peranan penting yaitu
sebagai perencanaan dan kriteria kinerja. Anggaran sebagai perencanaan berisi

tentang rencana-rencana keuangan organisasi di masa yang akan datang,
sedangkan anggaran sebagai kriteria kinerja berfungsi sebagai bagian dari
proses pengendalian manajemen yang dapat dinyatakan secara formal.
Dalam waktu relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar
terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah.
Perusahaan milik Negara/Daerah dan berbagai organisasi publik lainnya
dibanding dengan pada masa-masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih

1

2

besar dari masyarakat untuk dilakukan transparansi dan akuntabilitas publik
oleh lembaga-lembaga sektor publik.
Tuntutan akan partisipasi anggaran yang sangat tinggi mengakibatkan
diskursus partisipasi anggaran semakin marak dikalangan manager disemua
perusahaan. Banyak praktisi akuntansi melakukan penelitian-penelitian untuk
mengetahui fakta empiris terhadap diskursus ini, tetapi ketidak konsistenan
hasil penelitian yang menyebabkan diskursus ini semakin menarik untuk

dikaji.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk
lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomis dan biaya sosial, serta
dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut
menyebabkan akuntansi dapat dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu
yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor
publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu
profesi yang relatif kecil. Namun demikian. Saat ini akuntansi sektor publik
sedang mengalami proses untuk menjadi displin ilmu yang lebih dibutuhkan
dan substansial keberadaannya.
Partisipasi

penganggaran adalah proses

yang

menggambarkan

individu-individu terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai
pengaruh terhadap target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian

target anggaran tersebut (Browell, 1982 dalam fitri, 2004). Masalah yang
sering muncul dari adanya keterlibatan manajer tingkat bawah/menengah
dalam penyusunan anggaran adalah penciptaan budgetary slack. Budgetary

3

slack biasanya dilakukan dengan meninggikan biaya atau menurunkan

pendapatan dari yang seharusnya, supaya anggaran mudah dicapai (Merchant,
1981).
Anthony dan Govindradjan (2001) menyatakan bahwa mekanisme
anggaran akan mempengaruhi perilaku bawahan yaitu mereka akan merespon
positif atau negatif tergantung pada penggunaan anggaran. Bawahan dan
atasan akan berperilaku positif apabila tujuan pribadi bawahan dan atasan
sesuai dengan tujuan organisasi. Selanjutnya bawahan akan berperilaku
negatif apabila anggaran tidak diadministrasikan dengan baik, sehingga
bawahan dapat menyimpang dari tujuan organisasi. Perilaku dysfungtional ini
merupakan perilaku bawahan yang mempunyai konflik dengan tujuan
organisasi (Hansen dan Mowen, 1997). Proses penganggaran dapat dilakukan
dengan metode top down, bottom-up, dan partisipasi. Tetapi yang sering

digunakan

adalah

pendekatan

partisipasi

atau

bottom-up,

karena

memungkinkan terjadinya negoisasi diantara para Manajer untuk mencapai
tujuan organisasi.
Akuntansi menemukan bahwa budgetary slack dipengaruhi oleh
beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam penyusunan
anggaran (Yuwono,1999). Penelitian yang menguji hubungan partisipasi
dengan budgetary slack masih menunjukkan hasil yang bertentangan. Young

(1985) dan Merchant (1985) telah menguji secara empiris bahwa budgetary
slack terjadi karena bawahan memberi informasi yang bias kepada atasan

dengan cara melaporkan biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan

4

yang lebih rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karena adanya
keinginan untuk menghindari resiko, bawahan yang terlibat dalam penyusunan
anggaran cenderung untuk melakukan budgetary slack. Semakin tinggi resiko,
bawahan yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan melakukan
budgetary slack.

Informasi dikatakan dalam kondisi asimetri jika satu pihak memiliki
pengetahuan lebih dari pihak lain. Dalam konteks teori keagenan, asimetri
informasi didefinisikan sebagai perbedaan informasi yang dimiliki oleh agen
dan prinsipal sehingga prinsipal tidak dapat memonitor kemampuan atau
potensi sesungguhnya yang dimiliki oleh agen (Kaplan & Atkinson, 1998).
Sepengetahuan peneliti, sebagian besar penelitian mengenai pengaruh
partisipasi penganggaran terhadap budgetary slack dilakukan disektor swasta

khususnya perusahaan manufaktur. Penelitian mengenai budgetary slack di
sektor publik khususnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum banyak
dilakukan. Padahal di organisasi sektor publik yang meliputi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, Orsospol, Yayasan, LSM, dan
Koperasi (Mardiasmo, 2002) mempunyai karakteristik anggaran yang sangat
berbeda baik sifat, penyusunan, maupun pelaporannya. Perbedaan dalam
perencanaan dan persiapan anggaran sektor publik, serta adanya pendanaan
dari pemerintah daerah cenderung menyebabkan ketergantungan keuangan
yang dapat menimbulkan slack (Mardiasmo, 2001).
Penelitian ini meneliti mengenai budgetary slack di sektor publik
khususnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dan penelitian ini terfokus

5

pada PDAM yang mempunyai karakteristik anggaran yang sangat berbeda.
Maka dalam penelitian ini penulis

mengambil judul INTERAKSI

INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS DALAM

HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY
SLACK PADA PDAM SE- EKS KARESIDENAN SURAKARTA.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada judul dan latar
belakang diatas maka pokok masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap budgetary slack?.
2. Apakah informasi asimetri dan Group Cohesiveness sebagai variabel
pemoderasi dapat memperkuat pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap budgetary slack?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menguji pengaruh partisipasi penganggaran terhadap budgetary slack.
2. Menguji informasi asimetri Group Cohesiveness sebagai variabel
pemoderasi dalam memperkuat pengaruh partisipasi penganggaran
terhadap budgetary slack.

6


D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan akan dapat
memberikan manfaat bagi:
1. Peneliti dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang baik secara
teori maupun praktek mengenai partisipasi penganggaran.
2. Pihak manajemen PDAM diharapkan penelitian ini dapat memberikan
pemikiran dan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan partisipasi
penganggaran sehingga tidak menimbulkan slack (senjangan anggaran).

E. Sistematika Penulisan
BAB I:

PENDAHULUAN
Dalam bab ini peneliti melakukan pembahasan mengenai latar
belakang masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II:


TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang teori partisipasi
penganggaran,

budgetary

slack,

informasi

asimetri,

group

cohesiveness, dan disertakan juga hasil-hasil dari penelitian

terdahulu, kerangka penelitian, dan perumusan hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai metode penelitian dan
metode analisis data.


7

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum
perusahhaan secara garis besar, deskripsi responden atau
karakteristik responden, pengujian instrumen penelitian, uji asumsi
klasik, dan pengujian hipotesis.
BAB V:

PENUTUP
Pada bab ini, dimuat kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran-saran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh asimetri informasi dan sistem imbalan terhadap hubungan antara partisipasi panganggaran dan budgetary slack : studi empiris pada lembaga keuangan perbankan di DKI Jakarta dan Bekasi

2 15 15

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARAPARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Studi kasus pada rumah sakit umum daerah...

0 3 20

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Group Cohesiveness dan Informasi Asimetri Terhadap Budgetary Slack Dengan Pertimbangan Etika sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Mandailing Natal)

10 43 124

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Survey Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 8

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, KULTUR ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK DI PDAM “DELTA TIRTA” SIDOARJO.

1 5 109

PENGARUH SELF ESTEEM, ETIKA, SKEMA KOMPENSASI SLACK INDUCING DAN TRUTH INDUCING SERTA ASIMETRI INFORMASI TERHADAP BUDGETARY SLACK: STUDI EKSPERIMEN PADA KONTEKS PENGANGGARAN PARTISIPATIF.

3 28 247

ASPP01. INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

0 0 24

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI, GROUP COHESIVENESS DAN MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK

0 0 16

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, KULTUR ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK DI PDAM “DELTA TIRTA” SIDOARJO

0 0 22

Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Budgetary Slack Dengan Penekanan Anggaran Dan Asimetri Informasi Sebagai Pemoderasi (Studi Kasus : PT Artolite Indah Mediatama) - Unika Repository

0 0 17