MAJAS SARKASME PADA RUBRIK KRIMINAL DALAM KORAN METEOR Majas Sarkasme Pada Rubrik Kriminal Dalam Koran Meteor.
MAJAS SARKASME PADA RUBRIK KRIMINAL
DALAM KORAN
METEOR
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
MARATUS SOLEKAH A 310 090 165
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 Website: http//www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi: Nama : Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, MM., M. Hum NIP : 130811578
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa:
Nama : Maratus Solekah NIM : A 310 090 165
Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Judul Skripsi : Majas Sarkasme pada Rubrik Kriminal dalam Koran Meteor
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persutujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 06 Februari 2013 Pembimbing
Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, MM., M. Hum NIP : 130811578
(3)
iii
PENGESAHAN
MAJAS SARKASME PADA RUBRIK KRIMINAL DALAM KORAN METEOR
Yang dipersiapkan dan disusun oleh: MARATUS SOLEKAH
A 310 090 165
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,...
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Dewan Penguji
1. Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, M.M., M. Hum. ( )
2. Dra. Atiqa Sabardila, M. Hum. ( )
3. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum. ( )
Surakarta,...
Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK 547
(4)
1 MAJAS SARKASME PADA RUBRIK KRIMINAL
DALAM KORAN METEOR
Oleh:
Maratus Solekah, A 310 090 165, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013, 43 halaman. ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana bentuk majas sarkasme pada judul rubrik kriminal dalam koran Meteor dan bagaimana judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk majas sarkasme pada judul rubrik kriminal dalam koran Meteor dan mendeskripsikan judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor. Objek penelitian ini adalah majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa dan kalimat yang berhubungan dengan majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dan catat. Metode ini digunakan untuk melakukan penyimakan langsung data yang diteliti, kemudian dilakukan teknik catat. Teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika mendapatkan data dalam menerapkan metode simak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ekstralingual. Alat penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengawet bahasa (tulisan). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk majas sarkasme pada judul rubrik kriminal dalam koran Meteor yang terdiri dari bentuk ejekan dan bentuk sindiran dan judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor supaya lebih sopan untuk dibaca ataupun didengar.
(5)
2 A.PENDAHULUAN
Pemakaian bahasa dalam koran atau surat kabar sudah selayaknya dikemas dalam bentuk yang menarik dan berkarakter. Dengan demikian akan memotivasi masyarakat untuk membaca surat kabar. Selain itu dapat membantu mempertahankan kedudukan surat kabar itu sendiri sebagai salah satu jenis komunikasi massa yang tetap digemari mereka yang haus akan informasi.
“Majas disebut juga gaya bahasa. Menurut Keraf (2004: 112-113) gaya bahasa retorika disebut style. Kata style diturunkan dari kata latin stilus, semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Kelak pada waktu penekanan dititik beratkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah. Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa)”.
“Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2005: 965) rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk rencana, surat pembaca, atau dongeng anak. Selain dalam surat kabar, rubrik juga dimuat dalam majalah.Misalnya rubrik pengetahuan, arena kecil, atau apa kabar kawan. Isi rubrik ada yang secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersurat) dan ada yang tidak secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersirat). Isi rubrik merupakan pokok masalah yang dibicarakan dalam rubrik. Rubrik memuat isi dan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Isi rubrik merupakan hal pokok yang dibahas dalam rubrik. Sementara itu pesan rubrik merupakan anjuran atau nasihat penulis yang terdapat dalam rubrik yang ditujukan kepada pembaca”.
Dalam media cetak khususnya, ada beberapa rubrik berita yang tersaji diantaranya rubrik olahraga, rubrik iklan dan rubrik kriminal. Rubrik-rubrik tersebut hampir setiap hari mendominasi dalam surat kabar harian, surat kabar harian tersebut menjadi tumpuan utama masyarakat dalam memperoleh informasi atau berita. Berita-berita yang ada dalam rubrik setiap hari topiknya selalu berbeda sehingga pembaca selalu berkeinginan hasratnya untuk membaca dan mengetahui. Selain itu, surat kabar yang beredar itu dijual dengan harga terjangkau sehingga mereka dapat membelinya setiap hari.
(6)
3
“Rubrik kriminal merupakan salah satu rubrik yang membahas masalah dunia kriminal atau perilaku yang ada dalam dunia nyata, baik yang berupa pencurian, pembunuhan, penipuan dan lain sebagainya. Kriminal adalah kejahatan (pelanggaran hukum) yang dapat dihukum menurut undang-undang (KBBI, 2005: 600). Dengan adanya berita kriminal tersebut, isi surat kabar tersaji menjadi lengkap dan masyarakat menjadi tertarik untuk membacanya. Dapat diakui bahwa berita kriminal itu lebih menarik dan menjadi pusat perhatian oleh pembaca bila dibandingkan berita lainnya. Bisa dikatakan bahwa bahasa yang digunakan dalam rubrik kriminal itu lebih terbuka dan cenderung kasar”.
“Majas sarkasme merupakan suatu acuan yang lebih kasar dari ironi dan sinisme. Ia adalah suatu acuan yang mengandung kepahitan dan celaan yang getir. Sarkasme ini akan menyakiti hati dan kurang enak didengar (Keraf, 2004: 143-144). Bahasa yang digunakan pada koran Meteor sebagian besar mengandung olok-olok dan ejekan”.
Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan (Lestari, 2008: 22). Bila dibandingkan dengan ironi dan sinisme, maka sarkasme ini lebih kasar. Sarkasme adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung olok-olok atau sindiran pedas dan menyakiti hati (Purwadinata, 1976: 876 dalam Tarigan, 1985: 92 ).
“Keraf (2004: 124-145) membagi gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang meliputi: a. klimaks; b. antiklimaks; c. paralelisme; d. antitesis; dan e. repetisi (epizeuksis, tautotes, anafora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanolepsis, dan anadiplosis). Kemudian berdasarkan langsung tidaknya makna, meliputi: 1) gaya bahasa retoris terdiri dari aliterasi, asonansi, anastroa, apofasis, apostrof, asindenton, polisindenton, kiasmus, elipsis, eufemisme, litotes, histeron prosteron, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis, erotesis, silepsis dan zeugma, koreksio, hiperbola, paradoks dan oksimoron; 2) gaya bahasa kiasan, meliputi persamaan atau simile, metafora, alegori, parabel, fabel, personifikasi, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antonomasia, hipalase, ironi, sinisme dan sarkasme, satire, innuendo, antifrasis, dan paronomasia”.
Moeljatno (dalam Hendrojono, 2005: 6) kriminologi merupakan ilmu pengetahuan tentang kejahatan dan kelakuan jelek dan tentang orang yang tersangkut pada kejahatan dan kelakuan jelek.
(7)
4 “Noach (dalam Sri Utari, 2012: 2-3) membagi pengertian kriminologi atas dua kategori, yakni kriminologi dalam arti luas dan kriminologi dalam arti sempit. Kriminologi dalam arti luas mencakup kriminologi dalam arti sempit dan kriminalistik. Dalam arti sempit, kriminologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk penjelmaan, sebab-sebab dan akibat-akibat dari kriminalitas (kejahatan dan perbuatan-perbuatan buruk). Sedangkan kriminalistik merupakan ilmu yang memepelajari kejahatan sebagai masalah teknik, sebagai alat untuk mengadakan pengejaran atau penyelidikan perkara kejahatan secara teknis dengan menggunakan alam kimia dan lain-lain seperti ilmu kedokteran kehakiman (ilmu kedokteran forensik), ilmu alam kehakiman antara lain ilmu sidik jari (daktiloskopi) dan ilmu kimia kehakiman antara lain ilmu tentang keracunan (ilmu taksikologi)”.
Penelitian ini membahas bentuk majas sarkasme pada judul rubrik kriminal dalam koran Meteor. Bentuk majas sarkasme terdiri dari bentuk ejekan dan bentuk sindiran.
Melalui teori di atas terdapat sepuluh penelitian yang relevan yang memiliki perbedaan dan persamaan. Persamaannya sama-sama mengkaji majas atau gaya bahasa, sedangkan perbedaannya terdapat pada data yang dikaji. Penelitian Miftahurrosyad yang berjudul “Gaya Bahasa Sarkasme Pada Judul Rubrik Kriminal di Surat Kabar Harian Meteor Edisi Maret 2010” rubrik kriminal dalam surat kabar harian Meteor edisi April 2010.
Penelitian Saleh Ibrahim yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Mimpi Bayang Jingga Karya Sanie B. Kuncoro” menyoroti penggunaan gaya bahasa berdasarkan struktur langsung tidaknya makna.
Penelitian Jessika Fitriani yang berjudul “Diksi Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi 4-8 Bulan Februari-Maret 2010” meneliti gaya bahasa berdasarkan nada, struktur kalimat dan makna gaya bahasa kiasan.
Penelitian Bambang Apriyanto yang berjudul “Analisis Majas Sarkasme dan Campur Kode pada Film PUNK IN LOVE yang disutradarai oleh Ody C. Harahap” meneliti majas sarkasme yang digunakan pada film Punk In Love yang berupa bagian anggota tubuh, berupa seruan, berupa nama binatang, berupa sifat, berupa nama kotoran, berupa nama makhluk halus, dan berupa keadaan.
(8)
5 Penelitian Tri Wahyudi yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa pada Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral”. Penelitian ini menganalisis keseluruhan gaya bahasa yang digunakan novel Sang Pencerah, beberapa gaya bahasa diantaranya (a) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang meliputi: klimaks, antithesis, epizeuksis, tautotes, anaphora, dan mesodiplosis, (b) gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang meliputi: gaya bahasa retoris, gaya bahasa kiasan, metafora, personifikasi, alusio, epitet, dan sinekdoke.
Penelitian Fajar Eko Yulianto yang berjudul “Diksi dan Gaya Bahasa Wacana Iklan pada Majalah Cita-Cinta Edisi Bulan Desember 2009- Februari 2010”. Perbedaannya penelitian Fajar Eko Yulianto yang berjudul “Diksi dan Gaya Bahasa Wacana Iklan pada Majalah Cita-Cinta Edisi Bulan Desember 2009- Februari 2010” menggunakan wacana iklan pada majalah Cita Cinta.
Penelitian Lanjar Joko Purwanto yang berjudul “Analisis Campur Kode dan Gaya Bahasa Sarkasme pada Pementasan Ludruk Kirun Campursari Gobyok” menganalisis wujud majas sarkasme berupa bagian anggota tubuh, berupa seruan, berupa nama binatang, berupa sifat, berupa nama kotoran, berupa nama makhluk halus, dan berupa keadaan.
Penelitian Lestari dalam skripsi berjudul “Analisis Gaya Bahasa Sarkasme dalam Wacana Coretan atau Tulisan di Kursi Perkuliahan Gedung Lantai II Universitas Muhammadiyah Surakarta”. Penelitian ini mendeskripsikan bahwa (1) bentuk-bentuk/ ragam gaya bahasa sarkasme pada coretan di kursi perkuliahan terdiri atas ragam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan ragam bahasa campuran (bahasa Indonesia-bahasa Jawa, Indonesia-bahasa gaul, bahasa Indonesia-bahasa Inggris). (2) maksud gaya bahasa sarkasme di kursi perkuliahan pada O2 yang telah dikenal atau mahasiswa secara umum berupa pemberitahuan atau informasi, ajakan, dan umpatan. Kalimat yang berupa umpatan sering menggunakan kata-kata kasar. Adapun maksud gaya bahasa sarkasme yang berupa informasi/ pemberitahuan serta ajakan dapat dikatakan sarkasme sebab kalimat-kalimat informasi/ pemberitahuan serta ajakan tersebut mengandung kepahitan dan celaan yang getir, menyakiti hati,
(9)
6 dan kurang enak didengar. (3) simpulan dari interpretasi mahasiswa dalam memberi makna tulisan di kursi perkuliahan antara laki-laki dan perempuan ada yang sama dan ada yang berbeda.
Penelitian Arsyi Resvitayani yang berjudul “Majas Sarkasme dalam Penulisan Komentar pada Grup Facebook Cicak Vs Buaya”. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk pemakaian majas sarkasme dalam penulisan komentar pada grup facebook Cicak Vs Buaya dan mendeskripsikan maksud dari majas sarkasme yang terdapat dalam penulisan komentar pada facebook Cicak Vs Buaya.
Penelitian Ramlan Kurniawan yang berjudul “Majas Sarkasme dalam Penulisan Komentar pada Grup Facebook 1.000.000 Facebooker Menuntut Nurdin Halid Mundur sebagai Ketua Umum PSSI”. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan maksud penulisan komentar pada grup facebook 1.000.000 facebooker menuntut Nurdin Halid Mundur sebagai ketua umum PSSI.
B.METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah rubrik kriminal dalam koran Meteor. Objek penelitian ini adalah majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa dan kalimat yang berhubungan dengan majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor. Sumber data pada penelitian ini ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer pada penelitian ini adalah rubrik kriminal dalam koran Meteor. Sedangkan sumber data sekunder pada penelitian ini berupa buku acuan, analisis di internet yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dan catat. Metode ini digunakan untuk melakukan penyimakan langsung data yang diteliti, kemudian dilakukan teknik catat. Teknik catat adalah teknik
(10)
7 lanjutan yang dilakukan ketika mendapatkan data dalam menerapkan metode simak. Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber karena dalam menganalisis data penulis mengumpulkan data menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yaitu koran Jateng Pos dengan edisi yang berbeda-beda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ekstralingual. Alat penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengawet bahasa (tulisan).
C.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bentuk majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor terdiri dari bentuk ejekan dan bentuk sindiran. Jumlah data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel pemerolehan data
Bentuk majas sarkasme Jumlah a. Bentuk ejekan
b. Bentuk sindiran
32 1
Jumlah data 33
Tabel judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor
No. Kata sarkasme Judul yang sebaiknya digunakan
Alasan
1. Gasak motor korban laka, dibekuk
Curi motor korban laka, ditangkap
Cenderung kasar
2. Pasar darurat disatroni rombongan maling
Pasar darurat didatangi sekumpulan
pencuri
Kurang enak didengar
(11)
8 3. Toko pertanian
dibobol 25 juta
Toko pertanian dicuri 25 juta
Cukup kasar
4. Rampung karaoke dikepruk botol
Selesai karaoke dipukul botol
Kurang enak didengar 5. Melamar kerja tiga
gadis Tegal dimangsa penipu
Melamar kerja tiga gadis Tegal dijadikan
sasaran penipu
Sangat kasar
6. Toko baju muslim dibobol
Toko baju muslim dicuri
Tidak enak didengar
7. Penjudi Wonogiri kota diringkus
Penjudi Wonogiri kota ditangkap
Cenderung kasar
8. Dibacok, motor dirampas
Dipukul dengan benda tajam (pedang), motor diambil dengan paksa
tidak enak didengar
9. Keponakan dicabuli paman
Keponakan diperkosa paman
Kurang enak didengar 10. 200 penjudi digulung 200 penjudi ditangkap Cenderung kasar 11. Ganti baju motor
bablas
Ganti baju motor lenyap
Cukup kasar
12. Lima penjudi dibekuk Lima penjudi ditangkap
Cukup kasar
13. Nyabu, wakil rakyat Jepara diganjar 4
tahun
Nyabu, wakil rakyat Jepara dihukum 4
tahun
Cenderung kasar
14. Digendam, mahasiswi IAIN kehilangan 3
laptop
Dihipnotis, mahasiswi IAIN kehilangan 3
laptop
Kurang enak didengar
15. Empat roda mobil dipretheli pencuri
Empat roda mobil dicopoti pencuri
Kurang enak didengar
(12)
9 16. Toko pakaian diobras
maling
Toko pakaian didicuri maling
Cukup kasar
17. Ngutil 4 setrika ibu RT diringkus
Nyuri 4 setrika ibu RT ditangkap
Cenderung kasar
18. Didodos maling pabrik garmen rugi
jutaan rupiah
Dicuri maling pabrik garmen rugi jutaan
rupiah
Tidak enak didengar
19. Blandangke motor tetangga
Membawa lari motor tetangga
Cenderung kasar
20. Jual togel calo angkot dikukut
Jual togel calo angkot ditangkap
Kurang enak didengar 21. Nunggu angkot tas
dijambret
Nunggu angkot tas direbut pencuri
Cenderung kasar
22. Maling kualat! Gasak motor orang sakit
disatroni dhemit
Pencuri mendapatkan akibatnya! Curi motor orang sakit didatangi
makhluk halus
Tidak enak didengar
23. Nyolong kambing disembelih di TKP
Nyuri kambing disembelih di TKP
Tidak enak didengar
24. Toko pakaian dikukuti maling
Toko pakaian diambili pencuri
Kurang enak didengar 25. Rumah dibobol, tiga
motor digondol
Rumah dijebol, tiga motor dibawa lari
Cenderung kasar
26. Ngaku sarjana kuburan sikat motor
Ngaku musafir curi motor
Tidak enak didengar
27. Main PS, motor dimainin malmot
Main PS, motor dicuri malmot
Tidak enak didengar
28. Terlalu! Dipinjami motor malah dibawa
kabur
Terlalu! Dipinjami motor malah dibawa
lari
(13)
10 29. Nyetrum tikus tewas
kesetrum dewe
Memasang setrum untuk tikus meninggal
tersetrum sendiri
Kurang enak didengar
30. Judi siang hari, dicekut polisi
Judi siang hari, ditangkap polisi
Cenderung kasar
31. Kapolres baru mulai berburu penjudi
Kapolres baru mulai berusaha mencari
penjudi
Kurang enak didengar
32. ATM nyangkut, 12.5 juta amblas
ATM tersangkut, 12.5 juta hilang
Kurang enak didengar
33. PNS “digarap” tiga
pemuda
PNS “dikerjai” tiga pemuda
Cenderung kasar
D.SIMPULAN
Uraian di atas tentang analisis majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor, dapat disimpulkan bahwa bentuk majas sarkasme pada judul rubrik kriminal dalam koran Meteor terdiri dari bentuk ejekan dan bentuk sindiran dan judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor supaya lebih sopan untuk dibaca atau didengar.
(14)
11 DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, Bambang. 2011. “Analisis Majas Sarkasme dan Campur Kode Pada Film PUNK IN LOVE yang disutradarai oleh Ody C. Harahap”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hendrojono. 2005. Kriminologi Pengaruh Perubahan Masyarakat dan Hukum. Surabaya: Srikandi.
Ibrahim, Saleh. 2011. “Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Mimpi Bayang Jingga Karya Sanie B. Kuncoro”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. 2005. Jakarta: Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Lanjar Joko Purwanto. 2012. “Analisis Campur Kode dan Gaya Bahasa Sarkasme pada Pementasan Ludruk Kirun Campursari Gobyok”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lestari. 2007. “Analisis Gaya Bahasa Sarkasme dalam Wacana Coretan atau Tulisan di Kursi Perkuliahan Gedung Lantai II Universitas
Muhammadiyah Surakarta”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Lestari, Rika. 2008. Sukses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2009. Jakarta: Media Pusindo.
Miftahurrosyad. 2011. “Gaya Bahasa Sarkasme Pada Judul Rubrik Kriminal
di Surat Kabar Harian Meteor Edisi Maret 2010”. Skripsi SI.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ramlan Kurniawan. 2011. “Majas Sarkasme dalam Penulisan Komentar pada Grup Facebook 1.000.000 Facebooker Menuntut Nurdin Halid
Mundur sebagai Ketua Umum PSSI”. Skripsi SI. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Resvitayani, Arsyi. 2010. “Majas Sarkasme dalam Penulisan Komentar pada Grup Facebook Cicak Vs Buaya”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sri Utari, Indah. 2012. Aliran dan Teori dalam Kriminologi. Yogyakarta: Thafa Media.
(15)
12 Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Wahyudi , Tri. 2011. “Analisis Gaya Bahasa pada Novel Sang Pencerah
Karya Akmal Nasery Basral”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yulianto, Fajar Eko. 2010. “Diksi dan Gaya Bahasa Wacana Iklan pada Majalah Cita-Cinta Edisi Bulan Desember 2009- Februari 2010”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(1)
7 lanjutan yang dilakukan ketika mendapatkan data dalam menerapkan metode simak. Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber karena dalam menganalisis data penulis mengumpulkan data menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yaitu koran Jateng Pos dengan edisi yang berbeda-beda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ekstralingual. Alat penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengawet bahasa (tulisan).
C.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bentuk majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor terdiri dari bentuk ejekan dan bentuk sindiran. Jumlah data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel pemerolehan data
Bentuk majas sarkasme Jumlah
a. Bentuk ejekan b. Bentuk sindiran
32 1
Jumlah data 33
Tabel judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor
No. Kata sarkasme Judul yang sebaiknya digunakan
Alasan
1. Gasak motor korban laka, dibekuk
Curi motor korban laka, ditangkap
Cenderung kasar
2. Pasar darurat disatroni rombongan maling
Pasar darurat didatangi sekumpulan
pencuri
Kurang enak didengar
(2)
8 3. Toko pertanian
dibobol 25 juta
Toko pertanian dicuri 25 juta
Cukup kasar
4. Rampung karaoke dikepruk botol
Selesai karaoke dipukul botol
Kurang enak didengar 5. Melamar kerja tiga
gadis Tegal dimangsa penipu
Melamar kerja tiga gadis Tegal dijadikan
sasaran penipu
Sangat kasar
6. Toko baju muslim dibobol
Toko baju muslim dicuri
Tidak enak didengar
7. Penjudi Wonogiri kota diringkus
Penjudi Wonogiri kota ditangkap
Cenderung kasar
8. Dibacok, motor dirampas
Dipukul dengan benda tajam (pedang), motor diambil dengan paksa
tidak enak didengar
9. Keponakan dicabuli paman
Keponakan diperkosa paman
Kurang enak didengar 10. 200 penjudi digulung 200 penjudi ditangkap Cenderung kasar 11. Ganti baju motor
bablas
Ganti baju motor lenyap
Cukup kasar
12. Lima penjudi dibekuk Lima penjudi ditangkap
Cukup kasar
13. Nyabu, wakil rakyat Jepara diganjar 4
tahun
Nyabu, wakil rakyat Jepara dihukum 4
tahun
Cenderung kasar
14. Digendam, mahasiswi IAIN kehilangan 3
laptop
Dihipnotis, mahasiswi IAIN kehilangan 3
laptop
Kurang enak didengar
15. Empat roda mobil dipretheli pencuri
Empat roda mobil dicopoti pencuri
Kurang enak didengar
(3)
9 16. Toko pakaian diobras
maling
Toko pakaian didicuri maling
Cukup kasar
17. Ngutil 4 setrika ibu RT diringkus
Nyuri 4 setrika ibu RT ditangkap
Cenderung kasar
18. Didodos maling pabrik garmen rugi
jutaan rupiah
Dicuri maling pabrik garmen rugi jutaan
rupiah
Tidak enak didengar
19. Blandangke motor tetangga
Membawa lari motor tetangga
Cenderung kasar
20. Jual togel calo angkot dikukut
Jual togel calo angkot ditangkap
Kurang enak didengar 21. Nunggu angkot tas
dijambret
Nunggu angkot tas direbut pencuri
Cenderung kasar
22. Maling kualat! Gasak motor orang sakit
disatroni dhemit
Pencuri mendapatkan akibatnya! Curi motor orang sakit didatangi
makhluk halus
Tidak enak didengar
23. Nyolong kambing disembelih di TKP
Nyuri kambing disembelih di TKP
Tidak enak didengar
24. Toko pakaian dikukuti maling
Toko pakaian diambili pencuri
Kurang enak didengar 25. Rumah dibobol, tiga
motor digondol
Rumah dijebol, tiga motor dibawa lari
Cenderung kasar
26. Ngaku sarjana kuburan sikat motor
Ngaku musafir curi motor
Tidak enak didengar
27. Main PS, motor dimainin malmot
Main PS, motor dicuri malmot
Tidak enak didengar
28. Terlalu! Dipinjami motor malah dibawa
kabur
Terlalu! Dipinjami motor malah dibawa
lari
(4)
10 29. Nyetrum tikus tewas
kesetrum dewe
Memasang setrum untuk tikus meninggal
tersetrum sendiri
Kurang enak didengar
30. Judi siang hari, dicekut polisi
Judi siang hari, ditangkap polisi
Cenderung kasar
31. Kapolres baru mulai berburu penjudi
Kapolres baru mulai berusaha mencari
penjudi
Kurang enak didengar
32. ATM nyangkut, 12.5 juta amblas
ATM tersangkut, 12.5 juta hilang
Kurang enak didengar
33. PNS “digarap” tiga
pemuda
PNS “dikerjai” tiga pemuda
Cenderung kasar
D.SIMPULAN
Uraian di atas tentang analisis majas sarkasme pada rubrik kriminal dalam koran Meteor, dapat disimpulkan bahwa bentuk majas sarkasme pada judul rubrik kriminal dalam koran Meteor terdiri dari bentuk ejekan dan bentuk sindiran dan judul yang sebaiknya digunakan pada rubrik kriminal dalam koran Meteor supaya lebih sopan untuk dibaca atau didengar.
(5)
11 DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, Bambang. 2011. “Analisis Majas Sarkasme dan Campur Kode Pada Film PUNK IN LOVE yang disutradarai oleh Ody C. Harahap”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hendrojono. 2005. Kriminologi Pengaruh Perubahan Masyarakat dan Hukum. Surabaya: Srikandi.
Ibrahim, Saleh. 2011. “Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Mimpi Bayang Jingga Karya Sanie B. Kuncoro”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. 2005. Jakarta: Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Lanjar Joko Purwanto. 2012. “Analisis Campur Kode dan Gaya Bahasa Sarkasme pada Pementasan Ludruk Kirun Campursari Gobyok”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lestari. 2007. “Analisis Gaya Bahasa Sarkasme dalam Wacana Coretan atau Tulisan di Kursi Perkuliahan Gedung Lantai II Universitas
Muhammadiyah Surakarta”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Lestari, Rika. 2008. Sukses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP 2009. Jakarta: Media Pusindo.
Miftahurrosyad. 2011. “Gaya Bahasa Sarkasme Pada Judul Rubrik Kriminal
di Surat Kabar Harian Meteor Edisi Maret 2010”. Skripsi SI.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ramlan Kurniawan. 2011. “Majas Sarkasme dalam Penulisan Komentar pada Grup Facebook 1.000.000 Facebooker Menuntut Nurdin Halid
Mundur sebagai Ketua Umum PSSI”. Skripsi SI. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Resvitayani, Arsyi. 2010. “Majas Sarkasme dalam Penulisan Komentar pada Grup Facebook Cicak Vs Buaya”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sri Utari, Indah. 2012. Aliran dan Teori dalam Kriminologi. Yogyakarta: Thafa Media.
(6)
12 Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Wahyudi , Tri. 2011. “Analisis Gaya Bahasa pada Novel Sang Pencerah
Karya Akmal Nasery Basral”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yulianto, Fajar Eko. 2010. “Diksi dan Gaya Bahasa Wacana Iklan pada Majalah Cita-Cinta Edisi Bulan Desember 2009- Februari 2010”. Skripsi SI. Universitas Muhammadiyah Surakarta.