PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK-PELVIC TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN Pengaruh Pemberian Terapi Latihan Trunk-Pelvic Terhadap Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan.
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK-PELVIC
TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan
Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi
Disusun Oleh:
AMALIA DESI SAPTIWI
J 110 080 027
PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102
Website:http://www.ums.ac.id
Email: [email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
: Umi Budi Rahayu, SSt. Ft, M.Kes
NIP/NIK
: 750
Nama
: Agus Widodo, SST,Ft,M.Fis
NIP/NIK
: 1001018
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
: Amalia Desi Saptiwi
NIM
: J 110 080 027
Program Study: Fisioterapi DIV
Judul Skripsi
: PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK
PELVIC TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9
BULAN
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
Pembimbing I
(Umi Budi Rahayu, SSt. FT, M.Kes)
maret 2013
Pembimbing II
ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
AMALIA DESI SAPTIWI/J110080027
“PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK-PELVIC
TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN”
(Dibimbing oleh: Umi Budi Rahayu dan Agus Widodo)
Latar belakang: Terapi latihan trunk-pelvic adalah suatu latihan yang di dasarkan
kepada penguatan otot-otot panggul dan punggung bayi. Dimana trunk-pelvic
merupakan salah satu komponen keseimbangan untuk bayi agar berkembang
secara normal. Bila pada otot-otot bagian trunk-pelvic belum mampu untuk
menopang berat badan maka keseimbangan bayi untuk fase perkembangan masih
mengalami gangguan. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh terapi latihan
pada trunk-pelvic terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment
dengan design penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest design. Populasi
yaitu bayi-bayi yang berada di daerah Dusun Pager, Boyolali, Semarang yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 10 responden. Total sampel sebanyak 10
responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 5 responden, sedangkan
pada kelompok kontrol terdapat 5 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan
menggunakan uji Wilxocon. Hasil penelitian: Uji Wilxocon menunjukkan hasil
p= 0,039 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh terapi latihan trunk-pelvic
terhadap perkembangan bayi usia 9 bulan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol terhadap perkembangan bayi usia 9 bulan.
Kata kunci: terapi latihan, bayi 9 bulan, tumbuh kembang bayi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno pada tahun 2002, dari 98 anak yang
diteliti 60% tumbuh kembang yang baik dan sisanya mengalami perkembangan
yang terlambat yaitu 40%. Ditemukan bahwa ada hubungan antara status gizi
terhadap perkembangan tumbuh kembang bayi.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka dibutuhkan stimulasi khusus
berupa latihan penguatan pada trunk-pelvic. Menurut penelitian Frankenburg,
bahwa 70% bayi yang diberikan stimulasi jauh lebih baik perkembangannya dari
pada bayi yang tidak diberi stimulasi khusus.
Terapi latihan trunk-pelvic adalah suatu latihan yang di dasarkan kepada
penguatan otot-otot panggul dan punggung bayi. Dimana trunk-pelvic merupakan
salah satu komponen keseimbangan untuk bayi agar berkembang secara normal.
Bila pada otot-otot bagian trunk-pelvic belum mampu untuk menopang berat
badan maka keseimbangan bayi untuk fase perkembangan masih mengalami
gangguan. Dimana terapi latihan bertujuan untuk mencegah gangguan tumbuh
kembang,
meningkatkan
aktivitas
fisik,
memelihara
kesehatan
dan
mengoptimalkan kebugaran (Kisner, 2007).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan berupa: Apakah
ada pengaruh pemberian terapi latihan trunk-pelvic terhadap perkembangan bayi
usia 9 bulan?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk merancang penelitian
pemilihan metode yang tepat dan pengelolaan penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Mengetahui pengaruh terapi latihan
pada trunk-pelvic terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan.
Manfaat Penelitian
1.
Secara Teoritis
a.
Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang fisioterapi khususnya
pada pediatri.
b.
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
c.
Sebagai bacaan tentang kajian pengaruh terapi latihan pada trunk-pelvic
terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan.
2.
Secara Praktis
Peneliti dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian tentang pengaruh terapi latihan pada trunk-pelvic
terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan dan hasilnya dapat
digunakan sebagai acuan atau dasar penelitian selanjutnya.
KERANGKA TEORI
Perkembangan Anak Usia 9 Bulan
Menurut Milestone, bayi dengan usia 9 bulan mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan trunknya untuk menguatkan kaki, menggunakan rotasi trunk juga
menggerakan sendi hipnya, merangkak menggunakan tangan dan lututnya,
berpindah posisi dari duduk menggunakan keempat anggota geraknya, sudah bisa
membawa mainan dengan tangannya saat merangkak.
Pra Skrining Perkembangan
Menurut Depkes 2006, Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah
suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan
anak. Terdapat 10 pertanyaan mengenai kemampuan perkembangan anak, yang
harus diisi atau dijawab oleh orangtua dengan jawaban ya dan tidak, sehingga
hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. Dalam penelitian ini jika jawaban ya
kurang dari 9 dicurigai adanya masalah (suspek), jika jawaban ya 9-10 dianggap
tidak ada masalah (normal) (Kadi et al., 2008).
Terapi Latihan Pada Trunk-Pelvic
Terapi latihan adalah latihan yang tersusun secara sistematis, terencana,
sesuai dengan gerakan tubuh, postur, atau aktifitas fisik yang ditujukan untuk
pasien dengan tujuan mencegah gangguan tumbuh kembang, meningkatkan
aktivitas fisik, memelihara kesehatan dan mengoptimalkan kebugaran (Kisner,
2007).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu/quasi
experiment, disebut penelitian quasi experiment karena tidak semua variabel luar
dikontrol oleh peneliti (Pratiknya, 2001). Dengan design penelitian yang
digunakan adalah pretest-posttest design.
R
ࡻ
x
ࡻ
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2013
(satu bulan) di Dusun Pager, Boyolali, Semarang.
Populasi
Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bayi-bayi
yang berada di posyandu-posyandu Dusun Pager, Boyolali, Semarang, Jawa
Tengah pada tiap-tiap posyandu memiliki jumlah bayi 30 orang.
Sampel
Sampel yang di ambil berjumlah 10 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu
dilakukan secara purposive sampling.
Definisi Operasional
1.
Terapi Latihan Pada Trunk-Pelvic
Terapi latihan pada trunk-pelvic merupakan latihan penguatan otot-otot
stabilitas tubuh untuk perkembangan bayi. Menurut Barbara 1999, latihanlatihan tersebut berupa permainan gabungan yang lincah antara masingmasing anggota tubuh. Dengan begini anak akan dapat menggapai tubuhnya
dengan baik. Terapi latihan pada penelitian ini dilakukan 3-4 kali dalam
seminggu selama satu bulan waktu 15-20 menit.
2.
Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan
Perkembangan bayi usia 9 bulan sangat membutuhkan perhatian khusus
dari orang tua karena peran orang tua penting untuk menunjang cepatnya
tumbuh kembang bayi. Menurut Milestone, bayi dengan usia 9 bulan
memiliki kemampuan duduk, merangkak bahkan rambatan. Oleh karena itu,
untuk mencegah adanya gangguan tumbuh kembang metode deteksi dini
sangat diperlukan untuk melihat ketidak sesuaian tumbuh kembang bayi yang
bukan semestinya. Deteksi dini tersebut dilakukan menggunakan Kuisioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Jalannya Penelitian
1.
Melakukan observasi tempat penelitian.
2.
Mengajukan surat ijin dari pihak Fakultas Ilmu Kesehatan kepada Wakil
daerah Dusun Pager untuk mengajukan ijin penelitian.
3.
Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud juga tujuan penelitian kepada
pihak orangtua terkait.
4.
Mengajukan pertanyaan kepada pihak orangtua responsen untuk mendapatkan
data awal menggunakan KPSP.
5.
Melaksanakan penelitian sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
6.
Untuk seminggu sekali peneliti melakukan evaluasi dengan menggunakan
KPSP
7.
Pada hari akhir penelitian, responden di periksa kembali guna mendapatkan
data akhir atau hasil dari penelitian tersebut menggunakan KPSP.
8.
Pada saat data terkumpul lalu tahap selanjutnya melakukan pengolahan data
dengan menggunakan beberapa tahap editing, coding hingga tabulating dan
tahap akhir yaitu analisa data.
Teknik Analisa Data
Uji pengaruh
Uji data tidak berdistribusi normal Non Parametrik menggunakan uji
Wilxocon.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Penilaian KPSP
Tabel 1.2
Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian KPSP
No
Penilaian KPSP
Frekuensi
Presentase
1
2
Sesuai 9-10
Meragukan 7-8
Total
7
3
70
30
10
100
Sumber: Data primer diolah 2013
Berdasarkan pada gambar tabel 1.2 distribusi responden berdasarkan
penilaian KPSP yang memiliki nilai perkembangan sesuai berjumlah 7
orang bayi, sedangkan yang memiliki nilai perkembangan meragukan
berjumlah 3 orang bayi.
2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Keterangan Penilaian KPSP
Tabel 1.3
Distribusi Responden Berdasarkan Keterangan Penilaian KPSP
No Penilaian KPSP
Sesuai
Meragukan
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1
2
Eksperimen
Kontrol
5
2
50
20
0
3
0
30
Jumlah
7
70
3
30
Sumber: Data primer diolah 2013
Berdasarkan pada gambar tabel 1.3 distribusi responden berdasarkan
penilaian KPSP dengan nilai perkembangan sesuai. Pada kelompok
eksperimen yang berjumlah 5 orang bayi, semua memperoleh nilai sesuai
dan pada kelompok kontrol hanya 2 dari 5 orang bayi yang memperoleh
nilai dengan perkembangan sesuai. Sedangkan distribusi
responden
berdasarkan penilaian KPSP dengan nilai meragukan. Pada kelompok
eksperimen tidak ada yang memperoleh
dengan nilai meragukan,
sedangkan untuk kelompok kontrol 3 dari 5 orang bayi ada yang
mendapatkan
penilaian
KPSP
dengan
nilai
perkembangan
yang
meragukan.
3.
Hasil Analisis Data
a. Uji pengaruh terapi latihan trunk-pelvic terhadap perkembangan bayi
usia 9 bulan.
Uji pengaruh terapi latihan trunk-pelvic terhadap perkembangan
bayi usia 9 bulan menggunakan uji Wilxocon.
Tabel 1.4 Uji Wilxocon
Nilai P
Kesimpulan
Variabel
Trunk-pelvic pada
perkembangan bayi 7
bulan
0,039
Ha ditolak
Sumber: Data primer diolah 2013
Pada uji beda dengan menggunakan uji statistik Wilxocon, Hasil p=
0,039 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan
antara
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
terhadap
perkembangan bayi uisa 7 bulan.
Keterbatasan Penelitian
a.
Usia mutlak yang menyulitkan peneliti untuk mendapatkan jumlah responden
yang cukup banyak.
b.
Peneliti tidak mengontrol dari status gizi responden.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ada
pengaruh
pemberian
terapi
latihan
trunk-pelvic
terhadap
perkembangan bayi usia 9 bulan.
Saran
Meskipun dalam penelitian ini didapatkan hasil adanya percepatan
terhadap tumbuh kembang bayi usia 9 bulan setelah diberikan perlakuan terapi
pada trunk-pelvic, namun untuk memperkuat bukti bahwa terapi trunk-pelvic
dapat mempercepat tumbuh kembang pada bayi menyarankan : Diperlukan
penelitian dengan memperbanyak subyek dan waktu penelitian sehingga diperoleh
manfaat yang lebih reliable.
1.
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan dan mengontrol
latar belakang subyek penelitian.
2.
Dibutuhkan kerjasama yang baik antara peneliti dengan subyek penelitian
agar penelitian dapat berjalan dengan lancar.
3.
Diperlukan alat ukur yang lebih efektih lagi agar hasil penelitian dapat
mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Asiyah, S. Hardjito, K.Suwoyo. 2010. Efektifitas Metode Stimulasi Satu Jam
Bersama Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol. 1, no: 2, April 2010.
Departemen Kesehatan 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dhamayanti, Meita. 2006. Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak.
Sari Pediatri. Vol. 1, no: 1. Juni 2006: 9-15.
Kadi Fiva A, Garna Herry, Fadlyana Eddy. Et al. 2008. Kesetaraan Hasil
Skrining Risiko Penyimpangan Perkembangan Menurut Cara Kuesioner
Praskrining. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Kisner, Carolyn. 2007. Therapeutic Exercise Foundations and Techniques.
Definition of Therapeutic Exercise. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Milestone. 2005. Eigth Month. Motor Skill Milestones. 2005: 1-6.Perkembangan
(KPSP) dan Denver II pada Anak Usia 12-14 Bulan dengan Berat Lahir
Rendah. Sari Pediatri. Vol. 10, no: 1, Juni 2008.
Prabani A, Roekmy. 2012. Hubungan Penggunaan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) Dengan Penyimpangan Perkembangan Balita
Usia 13-59 Bulan Di Poskesdes Gudang. Vol. 1, no :1, Januari 2012.
Pratiknya, A. W, 2001. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Dan
Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan
Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi
Disusun Oleh:
AMALIA DESI SAPTIWI
J 110 080 027
PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102
Website:http://www.ums.ac.id
Email: [email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
: Umi Budi Rahayu, SSt. Ft, M.Kes
NIP/NIK
: 750
Nama
: Agus Widodo, SST,Ft,M.Fis
NIP/NIK
: 1001018
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
: Amalia Desi Saptiwi
NIM
: J 110 080 027
Program Study: Fisioterapi DIV
Judul Skripsi
: PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK
PELVIC TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9
BULAN
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
Pembimbing I
(Umi Budi Rahayu, SSt. FT, M.Kes)
maret 2013
Pembimbing II
ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
AMALIA DESI SAPTIWI/J110080027
“PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN TRUNK-PELVIC
TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 9 BULAN”
(Dibimbing oleh: Umi Budi Rahayu dan Agus Widodo)
Latar belakang: Terapi latihan trunk-pelvic adalah suatu latihan yang di dasarkan
kepada penguatan otot-otot panggul dan punggung bayi. Dimana trunk-pelvic
merupakan salah satu komponen keseimbangan untuk bayi agar berkembang
secara normal. Bila pada otot-otot bagian trunk-pelvic belum mampu untuk
menopang berat badan maka keseimbangan bayi untuk fase perkembangan masih
mengalami gangguan. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh terapi latihan
pada trunk-pelvic terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment
dengan design penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest design. Populasi
yaitu bayi-bayi yang berada di daerah Dusun Pager, Boyolali, Semarang yang
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 10 responden. Total sampel sebanyak 10
responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 5 responden, sedangkan
pada kelompok kontrol terdapat 5 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan
menggunakan uji Wilxocon. Hasil penelitian: Uji Wilxocon menunjukkan hasil
p= 0,039 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh terapi latihan trunk-pelvic
terhadap perkembangan bayi usia 9 bulan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol terhadap perkembangan bayi usia 9 bulan.
Kata kunci: terapi latihan, bayi 9 bulan, tumbuh kembang bayi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno pada tahun 2002, dari 98 anak yang
diteliti 60% tumbuh kembang yang baik dan sisanya mengalami perkembangan
yang terlambat yaitu 40%. Ditemukan bahwa ada hubungan antara status gizi
terhadap perkembangan tumbuh kembang bayi.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka dibutuhkan stimulasi khusus
berupa latihan penguatan pada trunk-pelvic. Menurut penelitian Frankenburg,
bahwa 70% bayi yang diberikan stimulasi jauh lebih baik perkembangannya dari
pada bayi yang tidak diberi stimulasi khusus.
Terapi latihan trunk-pelvic adalah suatu latihan yang di dasarkan kepada
penguatan otot-otot panggul dan punggung bayi. Dimana trunk-pelvic merupakan
salah satu komponen keseimbangan untuk bayi agar berkembang secara normal.
Bila pada otot-otot bagian trunk-pelvic belum mampu untuk menopang berat
badan maka keseimbangan bayi untuk fase perkembangan masih mengalami
gangguan. Dimana terapi latihan bertujuan untuk mencegah gangguan tumbuh
kembang,
meningkatkan
aktivitas
fisik,
memelihara
kesehatan
dan
mengoptimalkan kebugaran (Kisner, 2007).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan berupa: Apakah
ada pengaruh pemberian terapi latihan trunk-pelvic terhadap perkembangan bayi
usia 9 bulan?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk merancang penelitian
pemilihan metode yang tepat dan pengelolaan penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Mengetahui pengaruh terapi latihan
pada trunk-pelvic terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan.
Manfaat Penelitian
1.
Secara Teoritis
a.
Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang fisioterapi khususnya
pada pediatri.
b.
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
c.
Sebagai bacaan tentang kajian pengaruh terapi latihan pada trunk-pelvic
terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan.
2.
Secara Praktis
Peneliti dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian tentang pengaruh terapi latihan pada trunk-pelvic
terhadap kemajuan perkembangan pada bayi usia 9 bulan dan hasilnya dapat
digunakan sebagai acuan atau dasar penelitian selanjutnya.
KERANGKA TEORI
Perkembangan Anak Usia 9 Bulan
Menurut Milestone, bayi dengan usia 9 bulan mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan trunknya untuk menguatkan kaki, menggunakan rotasi trunk juga
menggerakan sendi hipnya, merangkak menggunakan tangan dan lututnya,
berpindah posisi dari duduk menggunakan keempat anggota geraknya, sudah bisa
membawa mainan dengan tangannya saat merangkak.
Pra Skrining Perkembangan
Menurut Depkes 2006, Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah
suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan
anak. Terdapat 10 pertanyaan mengenai kemampuan perkembangan anak, yang
harus diisi atau dijawab oleh orangtua dengan jawaban ya dan tidak, sehingga
hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. Dalam penelitian ini jika jawaban ya
kurang dari 9 dicurigai adanya masalah (suspek), jika jawaban ya 9-10 dianggap
tidak ada masalah (normal) (Kadi et al., 2008).
Terapi Latihan Pada Trunk-Pelvic
Terapi latihan adalah latihan yang tersusun secara sistematis, terencana,
sesuai dengan gerakan tubuh, postur, atau aktifitas fisik yang ditujukan untuk
pasien dengan tujuan mencegah gangguan tumbuh kembang, meningkatkan
aktivitas fisik, memelihara kesehatan dan mengoptimalkan kebugaran (Kisner,
2007).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu/quasi
experiment, disebut penelitian quasi experiment karena tidak semua variabel luar
dikontrol oleh peneliti (Pratiknya, 2001). Dengan design penelitian yang
digunakan adalah pretest-posttest design.
R
ࡻ
x
ࡻ
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2013
(satu bulan) di Dusun Pager, Boyolali, Semarang.
Populasi
Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bayi-bayi
yang berada di posyandu-posyandu Dusun Pager, Boyolali, Semarang, Jawa
Tengah pada tiap-tiap posyandu memiliki jumlah bayi 30 orang.
Sampel
Sampel yang di ambil berjumlah 10 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu
dilakukan secara purposive sampling.
Definisi Operasional
1.
Terapi Latihan Pada Trunk-Pelvic
Terapi latihan pada trunk-pelvic merupakan latihan penguatan otot-otot
stabilitas tubuh untuk perkembangan bayi. Menurut Barbara 1999, latihanlatihan tersebut berupa permainan gabungan yang lincah antara masingmasing anggota tubuh. Dengan begini anak akan dapat menggapai tubuhnya
dengan baik. Terapi latihan pada penelitian ini dilakukan 3-4 kali dalam
seminggu selama satu bulan waktu 15-20 menit.
2.
Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan
Perkembangan bayi usia 9 bulan sangat membutuhkan perhatian khusus
dari orang tua karena peran orang tua penting untuk menunjang cepatnya
tumbuh kembang bayi. Menurut Milestone, bayi dengan usia 9 bulan
memiliki kemampuan duduk, merangkak bahkan rambatan. Oleh karena itu,
untuk mencegah adanya gangguan tumbuh kembang metode deteksi dini
sangat diperlukan untuk melihat ketidak sesuaian tumbuh kembang bayi yang
bukan semestinya. Deteksi dini tersebut dilakukan menggunakan Kuisioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Jalannya Penelitian
1.
Melakukan observasi tempat penelitian.
2.
Mengajukan surat ijin dari pihak Fakultas Ilmu Kesehatan kepada Wakil
daerah Dusun Pager untuk mengajukan ijin penelitian.
3.
Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud juga tujuan penelitian kepada
pihak orangtua terkait.
4.
Mengajukan pertanyaan kepada pihak orangtua responsen untuk mendapatkan
data awal menggunakan KPSP.
5.
Melaksanakan penelitian sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
6.
Untuk seminggu sekali peneliti melakukan evaluasi dengan menggunakan
KPSP
7.
Pada hari akhir penelitian, responden di periksa kembali guna mendapatkan
data akhir atau hasil dari penelitian tersebut menggunakan KPSP.
8.
Pada saat data terkumpul lalu tahap selanjutnya melakukan pengolahan data
dengan menggunakan beberapa tahap editing, coding hingga tabulating dan
tahap akhir yaitu analisa data.
Teknik Analisa Data
Uji pengaruh
Uji data tidak berdistribusi normal Non Parametrik menggunakan uji
Wilxocon.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Penilaian KPSP
Tabel 1.2
Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian KPSP
No
Penilaian KPSP
Frekuensi
Presentase
1
2
Sesuai 9-10
Meragukan 7-8
Total
7
3
70
30
10
100
Sumber: Data primer diolah 2013
Berdasarkan pada gambar tabel 1.2 distribusi responden berdasarkan
penilaian KPSP yang memiliki nilai perkembangan sesuai berjumlah 7
orang bayi, sedangkan yang memiliki nilai perkembangan meragukan
berjumlah 3 orang bayi.
2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Keterangan Penilaian KPSP
Tabel 1.3
Distribusi Responden Berdasarkan Keterangan Penilaian KPSP
No Penilaian KPSP
Sesuai
Meragukan
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
1
2
Eksperimen
Kontrol
5
2
50
20
0
3
0
30
Jumlah
7
70
3
30
Sumber: Data primer diolah 2013
Berdasarkan pada gambar tabel 1.3 distribusi responden berdasarkan
penilaian KPSP dengan nilai perkembangan sesuai. Pada kelompok
eksperimen yang berjumlah 5 orang bayi, semua memperoleh nilai sesuai
dan pada kelompok kontrol hanya 2 dari 5 orang bayi yang memperoleh
nilai dengan perkembangan sesuai. Sedangkan distribusi
responden
berdasarkan penilaian KPSP dengan nilai meragukan. Pada kelompok
eksperimen tidak ada yang memperoleh
dengan nilai meragukan,
sedangkan untuk kelompok kontrol 3 dari 5 orang bayi ada yang
mendapatkan
penilaian
KPSP
dengan
nilai
perkembangan
yang
meragukan.
3.
Hasil Analisis Data
a. Uji pengaruh terapi latihan trunk-pelvic terhadap perkembangan bayi
usia 9 bulan.
Uji pengaruh terapi latihan trunk-pelvic terhadap perkembangan
bayi usia 9 bulan menggunakan uji Wilxocon.
Tabel 1.4 Uji Wilxocon
Nilai P
Kesimpulan
Variabel
Trunk-pelvic pada
perkembangan bayi 7
bulan
0,039
Ha ditolak
Sumber: Data primer diolah 2013
Pada uji beda dengan menggunakan uji statistik Wilxocon, Hasil p=
0,039 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan
antara
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
terhadap
perkembangan bayi uisa 7 bulan.
Keterbatasan Penelitian
a.
Usia mutlak yang menyulitkan peneliti untuk mendapatkan jumlah responden
yang cukup banyak.
b.
Peneliti tidak mengontrol dari status gizi responden.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ada
pengaruh
pemberian
terapi
latihan
trunk-pelvic
terhadap
perkembangan bayi usia 9 bulan.
Saran
Meskipun dalam penelitian ini didapatkan hasil adanya percepatan
terhadap tumbuh kembang bayi usia 9 bulan setelah diberikan perlakuan terapi
pada trunk-pelvic, namun untuk memperkuat bukti bahwa terapi trunk-pelvic
dapat mempercepat tumbuh kembang pada bayi menyarankan : Diperlukan
penelitian dengan memperbanyak subyek dan waktu penelitian sehingga diperoleh
manfaat yang lebih reliable.
1.
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan dan mengontrol
latar belakang subyek penelitian.
2.
Dibutuhkan kerjasama yang baik antara peneliti dengan subyek penelitian
agar penelitian dapat berjalan dengan lancar.
3.
Diperlukan alat ukur yang lebih efektih lagi agar hasil penelitian dapat
mencapai hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Asiyah, S. Hardjito, K.Suwoyo. 2010. Efektifitas Metode Stimulasi Satu Jam
Bersama Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol. 1, no: 2, April 2010.
Departemen Kesehatan 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dhamayanti, Meita. 2006. Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak.
Sari Pediatri. Vol. 1, no: 1. Juni 2006: 9-15.
Kadi Fiva A, Garna Herry, Fadlyana Eddy. Et al. 2008. Kesetaraan Hasil
Skrining Risiko Penyimpangan Perkembangan Menurut Cara Kuesioner
Praskrining. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Kisner, Carolyn. 2007. Therapeutic Exercise Foundations and Techniques.
Definition of Therapeutic Exercise. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Milestone. 2005. Eigth Month. Motor Skill Milestones. 2005: 1-6.Perkembangan
(KPSP) dan Denver II pada Anak Usia 12-14 Bulan dengan Berat Lahir
Rendah. Sari Pediatri. Vol. 10, no: 1, Juni 2008.
Prabani A, Roekmy. 2012. Hubungan Penggunaan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) Dengan Penyimpangan Perkembangan Balita
Usia 13-59 Bulan Di Poskesdes Gudang. Vol. 1, no :1, Januari 2012.
Pratiknya, A. W, 2001. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Dan
Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.