Pengaruh pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) terhadap kompetensi berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nuryani, Esti. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Skype dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Terhadap
Kompetensi Berbicara. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemanfaatan
multimedia skype dalam pembelajaran BIPA terhadap kompetensi berbahasa,
yaitu kompetensi berbicara pada pembelajar BIPA. Penelitian ini merupakan studi
kasus pada pembelajar asing yang mengikuti program pembelajaran e-learning
dengan menggunakan skype di Wisma Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini
diberlakukan pada sampel yang berjumlah 6 siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatn multimedia skype memiliki
pengaruh terhadap kompetensi berbicara. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan
statistika yang menunjukkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh R sebesar
0,817 dan nilai presentase R Squared yang diperoleh sebesar 66,8%. Dari hasil uji
t yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai t tabel lebih besar daripada nilai t

hitung (2,838 > 2,776). Oleh karena itu, maka Ho ditolak, atau pemanfaatan
multimedia skype memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kompetensi berbicara
siswa.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Nuryani, Esti. 2012. The Influence of SKYPE Toward The Speaking Competence of
Non-Native Speakers of Bahasa Indonesia. A Thesis. Yogyakarta:
Language Education Study Program, Indonesian Art and Area, Education
and Teacher Faculty, Sanata Dharma University.
This study aimed to describe the influence of Skype toward the speaking
competence of non-native speakers of Bahasa Indonesia. This research was a case
study on an foreign learner who followed e-learning program using skype in
Wisma Bahasa Yogyakarta. The samples of study were 6 students. The data
collection methods used were questionnaires, observation, and documentation.
The analysis technique used in this study were Simple Linear Regression and T
test.

The results showed that skype has an influence on the samples’ speaking
competences. This was proven through statistical calculations showing that the
correlation coefficient R value obtained was 0.817 and the percentage of R
Squared value obtained was 66.8%. The results of t tests conducted indicate that
the t table value was greater than t hitung value (2.838 > 2.776). Therefore, the Ho
was rejected, or the use of multimedia skype had a high influence on student’s
speaking competences.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMANFAATAN MULTIMEDIA SKYPE
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR
ASING (BIPA) TERHADAP KOMPETENSI BERBICARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah


Disusun oleh :
Esti Nuryani
NIM : 081224069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMANFAATAN MULTIMEDIA SKYPE
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR
ASING (BIPA) TERHADAP KOMPETENSI BERBICARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh :
Esti Nuryani
NIM : 081224069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini akan saya persembahkan untuk yang terkasih:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta bimbingan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tuaku, Bapak Sukemi dan Ibu Tukinem yang tercinta.
3. Adikku Novita Wahyu Ningsih yang tersayang
4. Keluarga besarku yang tercinta
5. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan dorongan

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

M OT O


Tidak ada yang mustahil bagi ia yang serius dan merindukan
perbaikan hidup dan tidak pernah berhenti berjuang
(Mario Teguh)

Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu
sekali-kali tidak sanggup menolaknya
(Al An’am:134)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Oktober 2012
Penullis


Esti Nuryani

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Esti Nuryani
NIM

: 081224069

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH

PEMANFAATAN


MULTIMEDIA

SKYPE

DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING
(BIPA) TERHADAP KOMPETENSI BERBICARA
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 29 Oktober 2012
Yang menyatakan,


Esti Nuryani

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nuryani, Esti. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Skype dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Terhadap
Kompetensi Berbicara. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemanfaatan
multimedia skype dalam pembelajaran BIPA terhadap kompetensi berbahasa,
yaitu kompetensi berbicara pada pembelajar BIPA. Penelitian ini merupakan studi
kasus pada pembelajar asing yang mengikuti program pembelajaran e-learning
dengan menggunakan skype di Wisma Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini
diberlakukan pada sampel yang berjumlah 6 siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis

data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatn multimedia skype memiliki
pengaruh terhadap kompetensi berbicara. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan
statistika yang menunjukkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh R sebesar
0,817 dan nilai presentase R Squared yang diperoleh sebesar 66,8%. Dari hasil uji
t yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai t tabel lebih besar daripada nilai t
hitung (2,838 > 2,776). Oleh karena itu, maka Ho ditolak, atau pemanfaatan
multimedia skype memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kompetensi berbicara
siswa.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Nuryani, Esti. 2012. The Influence of SKYPE Toward The Speaking Competence of
Non-Native Speakers of Bahasa Indonesia. A Thesis. Yogyakarta:
Language Education Study Program, Indonesian Art and Area, Education
and Teacher Faculty, Sanata Dharma University.
This study aimed to describe the influence of Skype toward the speaking

competence of non-native speakers of Bahasa Indonesia. This research was a case
study on an foreign learner who followed e-learning program using skype in
Wisma Bahasa Yogyakarta. The samples of study were 6 students. The data
collection methods used were questionnaires, observation, and documentation.
The analysis technique used in this study were Simple Linear Regression and T
test.
The results showed that skype has an influence on the samples’ speaking
competences. This was proven through statistical calculations showing that the
correlation coefficient R value obtained was 0.817 and the percentage of R
Squared value obtained was 66.8%. The results of t tests conducted indicate that
the t table value was greater than t hitung value (2.838 > 2.776). Therefore, the Ho
was rejected, or the use of multimedia skype had a high influence on student’s
speaking competences.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
kasih-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh
Pemanfaatan Multimedia Skype dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing (BIPA) Terhadap Kompetensi Berbicara. Skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam perjalanannya, peneliti menyadari bahwa banyak kesulitan dan
kendala yang mengiringi penulisan skripsi ini. Skripsi ini tidak aka nada dan
tertulis hingga selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari banyak pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

3.

Bapak Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta kritik
dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

4.

Seluruh dosen PBSID yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan.

5.

Bapak Agus Soehardjono, S.S, M.M., selaku Direktur Wisma Bahasa
Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di
Wisma Bahasa Yogyakarta.

6.

Bapak Agung Siswanto, S.Pd, selaku Manager Pengajaran Wisma Bahasa
Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan selama proses penelitian
berlangsung.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7.

Staf pengajar Wisma Bahasa Yogyakarta Mas Frans dan Mbak Roro serta
karyawan dan staf lainnya yang telah memberikan bantuan selama proses
penelitian.

8.

Kedua orang tuaku Bapak Sukemi dan Ibu Tukinem, serta adikku Novita
Wahyu Ningsih yang selalu senantiasa memberikan dukungan doa, semangat
dan cinta kasih yang telah diberikan selama ini.

9.

Semua teman-teman PBSID 2008 khususnya kelas B atas kerjasama,
kebersamaan dan dukungan selama ini.

10. Teman-teman seperjuangan dalam kelompok penelitian Hartiyah Margaretha,
Puspita Martha Palupi, Agustinus Bayu, dan Wahyuni, terima kasih atas
dukungan dan semangatnya.
11. Sahabat-sahabatku Ida dan Vicky yang senantiasa memberikan semangat dan
dukungan.
12. Teman-teman kost Brojowikalpo 14B Ami, Kurniasari, Rani, Ayu, Netty,
Erika, Anggi, dan Sari yang senantiasa memberikan dukungan selama ini.
13. Dan untuk semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan
dukungan yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penyusun

Esti Nuryani

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………

ii

MOTO…………………………………………………………………………… ..

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………. .

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………..

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………..........

vi

ABSTRAK…………………………………………………………………………

vii

ABSTRACT……………………………………………………………………….

viii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..

ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................

5

1.5 Variabel Penelitian……………………………………………………

6

1.6 Batasan Istilah………………………………………………………..

6

BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................

8

2.1 Penelitian yang Relevan ...................................................................

8

2.2 Kajian Teori………………………………………………………….

9

2.2.1 Pemanfaatan Multimedia……………………………..

9

a. Multimedia ……………………………………….

9

b. Media Berbasis Komputer……………………......

10

c. Karakteristik Multimedia…………………………

12

d. Kelebihan Multimedia…………………………….

13

e. Kelemahan Multimedia…………………………...

14

2.2.2 Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Leaarning)………

15

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Distance
Learning)………………………………………….
b. Prinsip

Pembelajaran

Jarak

Jauh

15

(Distance

Learning)………………………………………….

16

c. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Distance
Learning)…………………………………………

18

2.2.3 E-Learning……………………………………………

19

a. Pengertian E-Learning……………………………

19

b. Karakteristik E-Learning…………………………

20

c. Manfaat E-Learning………………………………

21

d. Pengembangan Model E-Learning……………….

22

e. Kelebihan E-Learning……………………………

23

f. Kelemahan E-Learning…………………………..

25

2.2.4 Skype…………………………………………………

26

a. Pengertian Skype…………………………………

26

b. Langkah-Langkah Mengoperasikan Skype………

26

c. Keunggulan Skype………………………………..

29

d. Kelemahan Skype………………………………...

30

2.2.5 Kompetensi Berbahasa……………………………… .

30

a. Pengertian Kompetensi…………………………...

30

b. Aspek-Aspek Kompetensi………………………..

31

c. Kompetensi Berbahasa……………………………

32

d. Kompetensi Berbicara…………………………….

34

e. Unsur-Unsur Berbicara…………………………...

35

2.3 Kerangka Berpikir…………………………………………………...

37

2.4 Hipotesis …………………………………………………………….

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................

39

3.1 Jenis Penelitian...........................................................................................

39

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................

39

3.3 Subyek dan Obyek Penelitian .....................................................................

39

3.4 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................

40

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.5 Teknik Pengujian Instrumen .......................................................... ..............

42

1. Uji Validitas…………………………………………………………….

42

2. Uji Reliabilitas………………………………………………………….

45

3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................................

47

3.6.1 Analisis Regresi Linier Sederhana…………………………………

47

3.6.2 Uji T………………………………………………………………...

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………… .....................

49

4.1 Deskripsi Data……………………………………………………………..

49

4.1.1 Deskripsi Data Pemanfaatan Multimedia Skype……………………..

49

4.1.2 Deskripsi Data Kompetensi Berbicara Bahasa Indonesia…………….

50

4.2 Analisis Data……………………………………………………………….

52

4.2.1 Regresi Linier Sederhana……………………………………………..

52

4.2.2 Pengujian Hipotesis………………………………………………… ..

55

4.3 Pembahasan………………………………………………………………..

56

4.3.1 Hubungan Pemanfaatan Multimedia Skype dengan Kompetensi
Berbicara…………………………………………………………….

57

4.3.2 Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Skype Terhadap Kompetensi
Berbicara……………………………………………………………...

59

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN..............................

61

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………

61

5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………………….

61

5.3 Saran ……………………………………………………………………….

62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ ................................

63

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

A. Kuesioner………………………………………………………… 65
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas………………………………. 79
C. Data Penelitian Pemanfaatan Skype……………………………..

81

D. Daftar Nilai Kompetensi Berbicara Siswa……………………….

82

E. Hasil Uji Normalitas……………………………………………..

83

F. Hasil Uji Hipotesis………………………………………………

84

G. PAP II……………………………………………………………

86

H. Patokan Presentase ………………………………………………

88

I. Tabel r……………………………………………………………

90

J. Tabel t……………………………………………………………

92

K. Surat Izin Penelitian

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia, zaman, dan teknologi adalah tiga hal yang saling berhubungan.
Manusia hidup sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan zaman
mempengaruhi perkembangan teknologi. Dalam kehidupan masyarakat di era
global saat ini, masyarakat dituntut untuk menguasai informasi dan ilmu
pengetahuan yang lebih cepat, serta penguasaan ilmu teknologi. Pada hakikatnya,
teknologi adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah untuk menghasilkan produk
yang bermanfaat (Munir, 2009:29). Teknologi saat ini mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Bahkan teknologi telah mempengaruhi manusia dalam setiap
aspek kehidupan. Teknologi tidak hanya digunakan oleh pekerja dan orang
dewasa saja, tetapi juga dimanfaatkan oleh anak-anak. Sehingga tidak heran
dengan adanya teknologi semua informasi dapat kita peroleh dengan cepat.
Sebagaimana teknologi, informasi dan komunikasi juga mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Teknologi informasi dan komunikasi adalah
berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa, dan teknik pengelolaan yang
digunakan dalam pengendalian dan pemprosesan informasi serta penggunaannya,
hubungan komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial,
ekonomi, dan kebudayaan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
juga mempengaruhi berbagai kehidupan dan memberikan perubahan terhadap
gaya hidup dan aktivitas sehari-hari, tidak terkecuali pada dunia pendidikan.
Munir (2009:29) menyebutkan bahwa pendidikan mengalami perkembangan yang
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

sangat pesat, diantaranya dengan adanya pembelajaran jarak jauh (distance
learning). Sehubungan dengan hal ini, Munir juga berpendapat bahwa dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat mulai dari desa hingga kota.
Sehingga tujuan pendidikan untuk mengoptimalkan kemampuan pembelajar dapat
tercapai. Sejalan dengan Munir, Hamzah B. Uno (2010:60) mengemukakan
bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang
memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya berorientasi pada gedung.
Selain

kemunculan

pembelajaran

jarak

jauh

(distance

learning),

perkembangan yang tidak kalah menarik adalah kemunculan teknologi
multimedia. Robin dan Linda via Darmawan (2011:32) menyebutkan multimedia
sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan visual. Kehadiran media ini
diharapkan mampu mengembangkan potensi pembelajar secara optimal dan
menjadikan pembelajar menjadi lebih menarik.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, bahasa
juga mengalami perkembangan. Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer
yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana dalam Kentjono,
1984:2). Melalui bahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap
bahasa memiliki peranan yang penting bagi negara yang memilikinya. Begitu pula
dengan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia

adalah bahasa yang penting di

kawasan Republik Indonesia, karena bahasa Indonesia mencerminkan identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

bangsa Indonesia. Setiap bahasa di dunia ini juga memiliki kekhasan yang unik,
tidak terkecuali bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki daya tarik yang
tinggi bagi bangsa lain. Hal ini terbukti dengan tingginya minat orang asing untuk
mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia kini dipelajari lebih dari 45
negara di dunia, bahkan di Vietnam bahasa Indonesia resmi dijadikan sebagai
bahasa kedua mereka pada bulan Desember 2007 (Irdamis Ahmad via situs
www.pusatbahasaalazhar.wordpress.com pada tanggal 5 Februari 2012).
Melihat fakta di atas, tidaklah heran kalau banyak lembaga bahasa yang
bermunculan dan menawarkan program pembelajaran BIPA. BIPA merupakan
suatu program pembelajaran bagi orang asing yang ingin mempelajari bahasa
Indonesia. Setiap pembelajar yang mengikuti program pembelajaran BIPA ini
diharapkan dapat menguasai kompetensi berbahasa Indonesia dengan baik.
Menurut Brown via Nurgiyantoro (2010:280) kompetensi bahasa seseorang
berkaitan dengan pengetahuan sistem bahasa, tentang struktur, kosakata, atau
seluruh aspek kebahasaan itu, dan bagaimana tiap aspek tersebut saling
berhubungan.
Wisma Bahasa merupakan salah satu lembaga bahasa di Yogyakarta yang
menyelenggarakan program pembelajaran bahasa Indonesia untuk orang asing
(BIPA). Wisma Bahasa berlamat di Jl. Affandi Gg. Bromo No.15A, Mrican,
Yogyakarta 55281. Pembelajar asing yang belajar bahasa di sini berasal dari
berbagai negara seperti Australia, Jepang, dan Vietnam. Pembelajaran bahasa
Indonesia untuk orang asing yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi berbahasa pembelajar yang meliputi kompetensi menullis, membaca,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

menyimak, dan berbicara. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka di
setiap pembelajaran tentu menggunakan media pembelajaran. Salah satu program
yang ditawarkan di Wisma Bahasa adalah program e-learning melalui skype.
Menurut Librero dalam Uno (2010:109), e-learning adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape,
bahkan web, yang semuanya menggunakan media komputer online. Media yang
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah skype. Wisma Bahasa
memilih media skype, karena skype merupakan salah satu program bebas berbasis
internet yang menyediakan sarana komunikasi untuk semua orang dari berbagai
belahan dunia dengan kualitas suara yang tinggi dan penggunannya juga mudah.
Berdasarkan beberapa hal di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pemanfaatan multimedia dan kompetensi berbahasa.
Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Skype
dalam Pembelajaran BIPA Terhadap Kompetensi Berbicara”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa tinggi pengaruh
pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran BIPA terhadap
kompetensi berbicara siswa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemanfaatan
multimedia skype dalam pembelajaran BIPA terhadap kompetensi berbahasa,
yaitu kompetensi berbicara pada pembelajar BIPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
1. Bagi Lembaga
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi Wisma Bahasa
Yogyakarta sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan terhadap
praktisi dalam pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran BIPA yang
berpengaruh terhadap kompetensi berbahasa pembelajar.
2. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru/praktisi, peneliti diharapkan mendapatkan referensi
pengalaman dalam memanfaatkan multimedia dalam pembelajaran BIPA
sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan tujuan pembelajaran
dapat diwujudkan dengan lebih mudah.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bagi Peneliti Lain
Setelah membaca laporan ini diharapkan akan mendapat informasi dan
pengetahuan tentang pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran
BIPA serta pengaruhnya terhadap kompetensi berbicara.
1.5 Variabel Penelitian
Variabel adalah atribut seseorang atau obyek, yang memiliki variasi antara
satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiyono, 2010:38). Agar tercapai kesatuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

pemahaman yang mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka perlu
adanya rumusan variabel. Rumusan variabel tersebut adalah
1. Variabel Bebas
Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab terjadinya perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pemanfaatan
multimedia skype dalam pembelajaran BIPA.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y)
dalam penelitian ini adalah kompetensi berbahasa: berbicara.
1.6 Batasan Istilah
Batasan istilah perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan pemahaman
dalam penafsiran. Adapun istilah yang perlu dibatasi pengertiannya adalah
(1) Multimedia
Multimedia adalah alat, metode, dan pendekatan yang digunakan
untuk membuat komunikasi di antara pengajar dan pembelajar selama
proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.
(2) Skype
Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P
(peer to peer). Program ini merupakan program bebas dan dibuat
dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara berkualitas tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

yang murah berbasiskan internet untuk semua orang diberbagai
belahan dunia.
(3) Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki peserta didik.
(4) Kompetensi berbahasa
Kompetensi berbahasa kemampuan mepergunakan bahasa secara
nyata untuk maksud berkomunikasi. Kompetensi berbahasa ini
dikelompokkan menjadi dua, yaitu kompetensi berbahasa reseptif dan
kompetensi berbahasa produktif.
(5) Kompetensi Berbicara
Kompetensi berbicara adalah.kemampuan untuk mengucapkan kata
atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai media sudah cukup banyak dilakukan di Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID). Peneliti mencatat ada
dua penelitian tentang media yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti. Kedua penelitian itu adalah penelitian yang dilakukan oleh
Hartiningsih (2003) dan penelitian yang dilakukan oleh Andy Prasetya (2007).
Hartiningsih (2003) melakukan penelitian dengan judul Kemampuan
Menyimak Dongeng Detektif Kancil melalui Media Audio-Visual Siswa Kelas
Satu Sekolah Dasar Pius Satu Wonosobo Tahun Ajaran 2002/2003. Hasil
penelitian yang dia lakukan menunjukkan bahwa kemampuan menyimak siswa
kelas satu Sekolah Dasar Pius Satu Wonosobo melalui audio-visual baik.
Andy Prasetya (2007) melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Media
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di LEmbaga
Kursus BIPA Puri Indonesian Language Plus Yogyakarta. Penelitian ini memiliki
empat tujuan, yaitu (1) mendeskripsikan media-media pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam pembelajaran BIPA di Puri ILP Yogyakarta, (2)
mendeskripsikan penggunaan media-media belajar yang digunakan oleh guru
dalam pembelajaran BIPA di Puri ILP Yogyakrta, (3) mendeskripsikan hambatanhambatan yang dialami oleh guru ketika menggunakan media dalam pembelajaran
BIPA di Puri ILP Yogyakarta, dan (4) mendeskripsikan langkah-langkah
pemecahan masalah yang ditempuh oleh guru untuk mengatasi hambatan-

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

hambatan yang muncul ketika menggunakan media dalam pembelajaran BIPA di
Puri ILP Yogyakarta.
Dari hasil penelitian terdahulu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa topik
pengaruh pemanfaatan multimedia skype dalam pembelajaran bahasa Indonesia
untuk penutur asing (BIPA) terhadap kompetensi berbicara masih relevan untuk
diteliti. Hal tersebut karena belum ada penelitian yang dilakukan dengan topik itu.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Pemanfaatan Multimedia
a. Multimedia
Secara umum multimedia diartikan sebagai suatu istilah bagi suatu
media yang menggabungkan teks, audio, dan visual. Sedangkan pengertian
yang diungkapkan oleh para ahli seperti D’Lgnazio via Munir (2009:210),
multimedia adalah teknologi baru yang dapat memberikan banyak manfaat
mengembangkan

dunia

pendidikan

yaitu

memberikan

kehidupan

pembelajarlebih bermakna. Sedangkan menurut KBBI (2008:937),
multimedia adalah berbagai jenis sarana; penyediaan informasi pada
komputer yang menggunakan suara, grafika, animasi, dan teks. Sedangkan
Robin dan Linda via Darmawan (2011:32) menyebutkan multimedia
sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video.
Selaras dengan pendapat di atas, Hofsteder via Darmawan (2011:32)
menyebutkan

bahwa

multimedia

dapat

dipandang

sebagai

suatu

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

audio, gambar bergerak dengan menggabungkan link dan tool yang
memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, dan
berkomunikasi. Menurut Munir (2009:210), multimedia adalah alat,
metoda, dan pendekatan yang digunakan untuk membuat komunikasi
diantara pengajar dengan pembelajar selama proses pembelajaran,
sehingga lebih menarik.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
multimedia adalah alat, metode, dan pendekatan yang menggabungkan
teks, gambar, grafik, audio, dan video yang digunakan dalam
pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik. Sedangkan
pemanfaatan multimedia adalah suatu perbuatan memanfaatkan gabungan
berbagai teks, grafik, animasi, audio, dan video.
b. Media Berbasis Komputer
Teknologi multimedia merupakan salah satu teknologi baru dalam
bidang komputer yang memiliki kebisaan untuk menjadikan media
pembelajaran lebih lengkap. Multimedia meliputi berbagai media dalam
satu program sehingga memudahkan pengajar untuk menyampaikan
materi pembelajaran dan pembelajar merasa dilibatkan dalam proses
belajar. Pada masa sekarang komputer menjadi salah satu media
pembelajaran yang efektif. Hal ini karena semua media seperti teks,
grafik, gambar, suara, dan video berada dalam satu program komputer.
Heinich via Uno (2010:137-138) menyebutkan ada enam bentuk interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran
melalui komputer, berupa
(1) Praktik dan latihan
Program ini pada umumnya digunakan apabila peserta didik
diasumsikan telah mempelajari konsep, prinsip, dan prosedur
sebagai materi pembelajaran. Tujuan dari program ini adalah
melatih kecakapan dan keterampilan peserta didik.
(2) Tutorial
Program ini menyajikan informasi dan pengetahuan dalam topiktopik

tertentu.

Keunggulan

dari

program

ini

adalah

kemampuannya menyajikan informasi dalam bentuk bercabang,
yaitu memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
mempelajari bahan ajar yang lebih disukai terlebih dahulu.
(3) Permainan
Permainan merupakan salah satu program yang menarik untuk
diikuti. Program yang berisi permainan ini dapat memberikan
motivasi bagi siswa untuk mempelajari informasi yang ada
didalamnya.
(4) Simulasi
Program simulasi berusaha untuk melibatkan siswa dalam
persoalan yang mirip dengan situasi sebenarnya. Melalui program
simulasi, setiap peserta didik diajak untuk membuat keputusan
yang tepat dengan beberapa alternatif solusi yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

(5) Penemuan
Melalui program ini, program komputer dapat menayangkan
masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Peserta didik
harus mencoba sampai berhasil menemukan solusi yang
diperlukan untuk memecahkan masalah.
(6) Pemecahan masalah
Program pemecahan masalah dibedakan menjadi dua jenis yaitu
berdasarkan cara yang ditempuh siswa dalam memberikan
respons. Pada cara yang pertama, siswa merumuskan sendiri
solusi masalah yang ditampilkan lewat computer dan memasukan
program ke dalamnya. Pada cara yang kedua, komputer
menyediakan jawaban yang mewakili respons siswa terhadap
masalah yang ditayangkan oleh komputer.
c. Karakteristik Multimedia
Hofsteder via Darmawan (2011:32-33) menyatakan bahwa multimedia dapat
dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer

untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)
dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk
melakukan navigasi, interaksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Dalam konteks

pembelajaran, sebuah pembelajaran dapat dikatakan menggunakan
multimedia jika di dalamnya memiliki karakteristik sebagai berikut
(1) Melalui media elektronik
(2) Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi
(3) Respons pembelajaran dan penguatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

(4) Dapat digunakan secara klasikal atau individual
d. Kelebihan Multimedia
Teknologi multimedia adalah salah satu teknologi baru dalam bidang
komputer yang memiliki kebiasaan untuk menjadikan media pembelajran
lebih lengkap (Munir, 2009:212). Sebagai teknologi yang baru memiliki
beberapa kelebihan. Menurut Munir (2009:214-218) beberapa kelebihan
tersebut adalah
(1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan
kemudahan umpan balik
Multimedia memiliki unsur interaktif di antara pengajar dan
pembelajar yang akan menimbulkan hubungan dialog dengan
memanfaatkan komputer. Karena komputer memiliki kapasitas
multimedia yang akan mampu menjadikan proses belajar menjadi
interaktif. Sedangkan konsep umpan balik yang disediakan itu
dapat menentukan kreativitas pembelajar untuk mengerjakannya.
Dalam kegiatan umpan balik itu setidaknya ada dua kreativitas
yang ditunjukkan pembelajar. Pertama, kreativitas

dalam

memperluas pengetahuan bahasa, menambah penguasaan bahasa,
dan mempunyai pemahamn antara teks bahasa dengan konteks
bahasa. Kedua, kreativitas pembelajar dalam keterampilan
menggunakan arahan dan simbol yang disediakan dalam program
proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

(2) Multimedia memberikan kebebasan kepada pembelajar dalam
menentukan topik proses belajar
Pembelajar diharapkan mampu untuk menentukan topik
proses belajar yang sesuai dan disukainya. Kebebasan menentukan
topik merupakan karakteristik proses belajar dengan menggunakan
multimedia.
(3) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis
dalam proses belajar
Multimedia menyediakan peluang yang sangat besar
terhadap kontrol pembelajar dibandingkan media-media lainnya.
Pembelajar tidak hanya mempunyai kontrol terhadap kedalaman,
penelusuran, dan pemilihan bahan tetapi juga interaktif yang
memungkinkan pembelajar menjalin komunikasi dengan program.
e. Kelemaham Multimedia
Segala sesuatu di dunia ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Begitu
pula dengan multimedia, di samping memiliki beberapa kelebihan yang
telah disebutkan di atas, multimedia juga memiliki beberapa kelemahan.
Beberapa kelemahan dari multimedia adalah
(1) Desain yang buruk menyebabkan kebingungan dan kebosanan,
sehingga pesan tidak dapat tersampaikan dengan baik.
(2) Multimedia merupakan kendala bagi orang yang memiliki
kemampuan terbatas/cacat/disable.
(3) Adanya tuntutan terhadap spesifikasi komputer yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2.2.2 Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)
Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang pesat
memberikan pengaruh yang positif pada dunia pendidikan. Pengaruh positif
itu adalah munculnya pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang
berbasis teknologi. Lalu, apakah yang dimaksud dengan pembelajaran jarak
jauh (distance learning) dan bagaimana karakteristik pembelajaran jarak jauh
(distance learning). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai
pengertian, prinsip, dan karakteristik pembelajaran jarak jauh (distance
learning).
a.

Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)
Pembelajaran jarak jauh adalah ketika proses pembelajaran tidak

terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan
pembelajar (Munir, 2009:16). Dalam pembelajaran ini komunikasi
berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media seperti computer,
televisi, radio, telepon, internet, dan video. Menurut Peter via Munir
(2009:18), pembelajaran jarak jauh sebagai metode penyampaian ilmu,
keterampilan, dan sikap yang dipengaruhi cara-cara mengelola suatu
industri.
Sejalan dengan kedua pendapat tadi, Moore via Munir (2009:19),
mengajukan batasan pembelajaran jarak jauh sebagai metode pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk belajar secara
terpisah dari kegiatan mengajar pengajar, sehingga komunikasi antara
pembelajar dan pengajar harus dilakukan dengan bantuan media. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dogmen

via

Munir

(2009:19),

pembelajaran

jarak jauh

16

adalah

pembelajaran yang menekankan pada cara belajar mandiri (self study)
yang diorganisasikan secara sistematis.
b. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)
Pembelajaran jarak jauh bertujuan untuk memberikan kesempatan
pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pembelajaran konvensional secara tatap muka. Untuk itu, penyelenggaraan
pembelajaran jarak jauh harus sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
jarak jauh. Munir (2009:22-23) menyebutkan ada enam prinsip dalam
pembelajaran jarak jauh. Keenam prinsip itu adalah sebagai berikut.
(1) Prinsip kebebasan
Prinsip kebebasan artinya sistem pendidikan sifatnya demokratis
karena dirancang agar bebas bisa diikuti oleh siapa saja. Oleh
karena itu, isi program pendidikan, cara penyajian program, dan
proses pembelajaran dirancang secara khusus, yaitu tidak terbatas
pada materi pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya,
tempet, jarak, waktu, usia, jenis kelamin, dan persyaratan non
akademik lainnya.
(2) Prinsip kemandirian
Prinsip kemandirian ini diwujudkan dengan adanya kurikulum
atau program pendidikan yang dapat dipelajari secara mandiri,
belajar perorangan atau belajar kelompok. Dalam prinsip ini
pengajar hanya sebagai fasilitator yang memberikan bantuan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

kemudahan kepada pembelajar untuk belajar. Materi pembelajaran
juga dirancang agar pembelajar dapat belajar mandiri, seperti
disediakannya paket-paket pembelajaran yang dapat dipelajari
sendiri, adanya program tutorial, dan memberikan bimbingan.
(3) Prinsip keluwesan
Prinsip keluwesan ini memungkinkan pembelajar untuk fleksibel
mengatur jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian atau
penilaian kemajuan belajar, dan mengakses sumber belajar sesuai
dengan kemampuan pembelajar.
(4) Prinsip kesesuaian
Prinsip kesesuaian menunjukkan pada program belajar yang
relevan dengan kebutuhan pembelajar sendiri, tuntutan lapangan
kerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau
perkembangan yang terjadi di masyarakat. Jadi, dalam prinsip ini
pembelajar belajar sesuai dengan keinginan, minat, kemempuan,
dan pengalamannya sendiri.
(5) Prinsip mobilitas
Prinsip mobilitas ini memungkinkan pembelajar belajar dengan
cara

berpindah

tempat

sesuai

dengan

keadaan

memungkinkan untuk terjadinnya proses pembelajaran.

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

(6) Prinsip efisiensi
Prinsip efisisensi adalah memberdayakan berbagai macam sumber
daya, seperti sumber daya manusia atau teknologi yang tersedia
dengan seoptimal mungkin agar pembelajar bias belajar.
c.

Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning)
Sistem pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik yang berbeda

dengan pembelajaran konvensional secara tatap muka. Ada beberapa
karakteristik yang harus terpenuhi agar sebuah pembelajaran dapat
dikatakan sebagai pembelajaran jarak jauh. Menurut Munir (2009:25)
sistem pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik sebagai berikut.
(1) Program disusun disesuaikan dengan jenjang, jenis, dan sifat
pendidikan.
(2) Dalam proses pembelajaran tidak ada pertemuan langsung secara
tatap muka antara pengajar dan pembelajar.
(3) Pembelajar dan pengajar terpisah sepanjang proses pembelajaran,
sehingga bantuan belajar belajar yang diperoleh dari orang lain
sangat terbatas.
(4) Adanya lembaga pendidikan yang mengatur pembelajar untuk
belajar mandiri.
(5) Lembaga

pendidikan

merancang

dan

menyiapkan

materi

pembelajaran, serta memberikan pelayanan bantuan belajar
kepada pembelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

(6) Materi pembelajaran disampaikan melalui media pembelajaran,
seperti computer dengan internet atau dengan program e-learning.
(7) Tidak ada kelompok belajar yang bersifat tetap sepanjang masa
belajarnya, karena itu pembelajar menerima belajarnya secara
individual bukan kelompok.
(8) Peran pengajar lebih sebagai fasilitator yang memberikan bantuan
atau kemudahan belajar bagi pembelajar.
(9) Pembelajar dituntut aktif, interaktif, dan partisipatif.
(10) Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dikembangkan secara
sengaja sesuai kebutuhan dengan berdasar kurikulum.
2.2.3 E-Learning
a.

Pengertian E-Learning
E-learning adalah program aplikasi berbasis internet yang memuat

semua informasi tentang informasi seputar pendidikan yang jelas, dinamis,
dan akurat serta memberikan kemudahan bagi pembelajar untuk
melakukan pembelajaran secara online (Munir, 2009:170). Menurut Libero
dalam

Uno

(2010:109),

e-learning

adalah

pembelajaran

yang

pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
videotape, bahkan web yang semuanya menggunakan media komputer
online. Rusman (2011:335), mendefinisikan e-learning sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.
Sejalan dengan pendapat ketiga ahli di atas, Rosenberg dalam Rusman
(2011:346) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Menurut Jaya Kumar dalam
Rusman (2011:346), e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi, atau bimbingan. Janet Hanson dalam Munir (2009:168)
berpendapat bahwa e-learning adalah proses belajar yang difasilitasi dan
didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi. Selaras
dengan beberapa pengertian sebelumnya, menurut Vaughan Waller dalam
Munir (2009:168), e-learning adalah proses belajar secara efektif yang
dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi pembelajaran
secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
a. Karakteristik E-Learning
Menurut

Libero

dalam

Uno

(2010:109),

e-learning

adalah

pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti
telepon, audio, videotape, bahkan web yang semuanya menggunakan
media komputer online. Menurut Munir (2009:170), ada lima karakteristik
e-learning, karakteristik itu adalah sebagai berikut.
(1) Memanfaatkan

jasa

teknologi

elektronik,

sehingga

da pa t

memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah
dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar atau
sebaliknya.
(2) Memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (digital
media dan computer network)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

(3) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri
(self learning materials)
(4) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat
diakses pengajar atau pembelajar kapan saja dan dimana saja.
(5) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan untuk
mengetahui hasil kemajuan belajar atau administrasi pendidikan,
serta untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber.
b. Manfaat E-Learning
Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Pembelajaran
dengan menggunakan jasa internet akan mempengaruhi tugas pengajar
dalam proses pembelajaran dan cara belajar dari pembelajar itu sendiri.
Ada beberapa manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya
dalam pembelajaran jarak jauh. Menurut Munir (2009:171-172), manfaat
e-learning dengan penggunaan internet dalam pembelajaran jauh, yaitu:
(1) Pengajar dan pembelajar dapat berkomunikasi secara mudah dan
cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak, tempat,
dan waktu.
(2) Pengajar dan pembelajar dapat menggunakan materi yang ruang
lingkup dan urutannya sudah sistematis terjadwal melalui internet.
(3) Dengan e-learning dapat menjelaskan materi pembelajaran yang
sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana.
(4) Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh
banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

(5) Internet dapat dijadikan media diskusi antara pembelajar dengan
pengajar.
(6) Peran pembelajar menjadi lebih aktif mempelajari materi
pembelajaran.
(7) Relatif lebih efisien dari segi tempat, waktu, dan biaya.
(8) Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi
pembelajar karena dapat berinteraksi langsung.
(9) Administrasi dan pengurusan yang terpusat sehingga memudahkan
dalam melakukan akses atau dalam operasionalnya.
(10) Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.
c. Pengembangan Model E-Learning
Haugey

dalam

Rusman

(2011:350)

mengungkapkan

tentang

pengembangan e-learning adalah ada tiga kemungkinan dalam
pengembangan

sistem

pembelajaran

berbasis

internet.

Ketiga

kemungkinan itu adalah:
(1) Web course
Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan
pendidikan, yang mana pembelajar dang pengajar sepenuhnya
terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan
ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan
pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

(2) Web centric course
Web centric course penggunaan internet yang memadukan antara
belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi
disampaikan melalui internet dan sebagian lagi melalui tatap
muka.
(3) Web enhanced course
Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk
menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di
kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan
komunikasi

antara

pembelajar,

anggota

pembelajar
kelompok,

dengan
a ta u

pengajar,

sesame

pembeelajar

dengan

naasumber lain.
d. Kelebihan E-Learning
Penggunaan e-learning untuk pembelajaran jarak jauh sudah sering
digunakan, karena ada beberapa kelebihannya. Kelebihan-kelebihan dari elearning (Bates dan Wulf dalam Munir, 2009:174), yaitu:
(1) Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance interactivity)
Pembelajaran jarak jauh online yang dirancang dan dilaksanakan
secara cermat dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran
antara pembelajar dengan materi pembelajaran, pembelajar dengan
pengajar, dan antara pembelajar dengan pembelajar lainnya.
Dalam kegiatan pembelaja