NALISA MANAJEMEN KUALITAS DENGAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT(TQM) BERBASIS DEMING PRIZE DI CV. EMWE RONA JAYA – SIDOARJO.

ANALISA MANAJ EMEN KUALITAS
DENGAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT(TQM)
BERBASIS DEMING PRIZE
DI CV. EMWE RONA J AYA – SIDOARJ O

SKRIPSI

Oleh :
WHISNU PERDANA
NPM : 0932010039

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN


SKRIPSI
ANALISA MANAJ EMEN KUALITAS
DENGAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT(TQM)
BERBASIS DEMING PRIZE
DI CV. EMWE RONA J AYA – SIDOARJ O

Oleh :

WHISNU PERDANA

0932010039
Telah disetujui untuk mengikuti Seminar II
TahunAjar an 2012 – 2013
Surabaya, Mei 2013

Mengetahui

Dosen Pembimbing I


Ir. Tri Susilo,MM
NIP.19550708 198903 1 001

Dosen Pembimbing II

Suseno Budi Prasetyo, ST, MT
NIP.19760503 200501 1 002

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISA MANAJEMEN KUALITAS
DENGAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT(TQM)
BERBASIS DEMING PRIZE
DI CV. EMWE RONA JAYA-SIDOARJO
Disusun oleh :
WHISNU PERDANA
NPM: 0932010039
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Jawa Timur
Pada tanggal : 31 Juli 2013
Tim Penguji :
Pembimbing :
1.
1.

Ir. Yustina Ngatila. MT
NIP. 19570306 198803 2 001
2
.

Ir. Tri Susilo. MM
NIP. 19550708 198903 1 001
2

Ir. Akmal Suryadi, MT
NIP. 19650112 199003 1 001
3.


Suseno Budi P. ST. MT
NIP. 19760503 2000501 1 002

Ir. Budi Santoso. MMT
NIP. 19561205 198703 1 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industry
Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Jawa Timur
Surabaya

Ir. Sutiyono, MT
NIP 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISA MANAJEMEN KUALITAS
DENGAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT(TQM)

BERBASIS DEMING PRIZE
DI CV. EMWE RONA JAYA-SIDOARJO
Disusun oleh :
WHISNU PERDANA
NPM: 0932010039
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Jawa Timur
Pada tanggal : 31 Juli 2013
Tim Penguji :
Pembimbing :
2.
1.

Ir. Yustina Ngatila. MT
NIP. 19570306 198803 2 001
2
.

Ir. Tri Susilo. MM

NIP. 19550708 198903 1 001
2

Ir. Akmal Suryadi, MT
NIP. 19650112 199003 1 001
3.

Suseno Budi P. ST. MT
NIP. 19760503 2000501 1 002

Ir. Budi Santoso. MMT
NIP. 19561205 198703 1 001
Mengetahui
Kajur Fakultas Teknologi Industry
Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Jawa Timur
Surabaya

Dr.Ir. Minto Waluyo, MM
NIP 19611130 199003 1 001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dengan judul: Analisa
manajemen kualitas dengan penerpan Total Quality Manajemen berbasis Deming
Prize di CV. Emwe Rona Jaya
Skripsi ini disusun guna mengikuti syarat kurikulum tingkat sarjana ( S1 )
bagi setiap mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
UPN “Veteran” Jawa Timur. Kami menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih
kurang

sempurna,

penulis

menerima


adanya

saran

dan

kritik

untuk

membenahinya.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak sekali
bimbingan dan juga bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dan Ayah tersayang terima kasih sebesar-besarnya atas doa dan
dukungannya, tanpa kalian saya tidak akan bisa menyelesaian tugas akhir
ini
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Sutiyono, MT.


selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM selaku Ketua Jurusan Teknik Industri,
Fakultas

Teknologi

Industri

Universitas

Pembangunan

“Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Nasional

5. Bapak Drs. Pailan selaku Sekertaris Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknologi

Industri

Universitas

Pembangunan

Nasional

“Veteran” Jawa Timur.
6. Bapak Ir.Tri Susilo, MM (almarhum) selaku dosen pembimbing I semoga
amal dan ibadahnya ditrima disisiNya dan bapak Suseno Budi P, ST, MT
selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing saya hingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Bapak dan Ibu penguji yang membantu dalam


pembenahan laporan

skripsi saya ini serta bantuan-bantuan lainnya.
8. Semua dosen yang pernah mengajar dan membimbing saya dan juga staff
UPN yang membantu saya dalam proses pencapaian Tugas Akhir ini.
9. Teman – teman Angkatan 2009 dan 2008 yang sudah membantu saya
baik melalui waktu maupun pendapat saya ucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang
dapat membantu penulis dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat sekaligus dapat menambah wawasan serta berguna bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Sidoarjo, Juli 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 3
1.4 Asumsi-asumsi .......................................................................... 4
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................... 5
BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA ..................................................................
2.1 Definisi Kualitas ....................................................................... 8
2.2 Manajemen Kualitas ................................................................. 11
2.3 Total Quality Management ...................................................... 14
2.3.1 Sejarah Perkembangan Total Quality Management ....... 14
2.3.2 Pengertian Total Quality Management .......................... 16
2.2.3 Prinsip Utama Total Quality Management .................... 19
2.2.4 Manfaat Total Quality Management .............................. 23

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4 DMAIC Model ........................................................................ 25
2.4.1 Define ........................................................................... 27
2.4.2 Mesure.......................................................................... 27
2.4.3 Analyze ........................................................................ 28
2.4.4 Improve ......................................................................... 28
2.4.5 Control........................................................................... 29
2.5 Deming Prize ........................................................................... 30
2.6 Kreteria Deming Prize ............................................................ 33
2.7 Siklus Deming (Deming Cycle) ............................................... 34
2.8 Kategori Deming Prize ........................................................... 36
2.9 Konsep Pemilihan Deming Prize ............................................. 41
2.10 Pengujian Data………………………………………………..46
2.7.1 Uji Validitas……………………………………………..46
2.7.2 Uji Reabilitas………………………………………….…47
2.8 Penelitian Terdahulu……………………………………….…..48
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 50
3.2 Sumber dan Pengumpulan Data ................................................ 50
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian ............................................... 51
3.3.1 Variabel Bebas .............................................................. 51
3.3.2 Variabel Terikat ............................................................. 51
3.4 Metode Analisa Data ............................................................... 54
3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah ................................... 59

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6 Penyusunan Kuisioner…...……………..……………………...63
3.7 Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data……………… ........ 64
3.8 Pengolahan Data………………………………….....................64
2.8.1 Uji Validitas……………………………………………. 65
2.8.2 Uji Reabilitas………………………………………….…66
3.9 Analisa Hasil dan Pembahasan ……………………………… . 67
3.10 Kesimpulan dan Saran………………………………………. 67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………
4.1 Pengumpulan Data………………………………………….... . 68
4.1.1 Teknik Pengambilan Sampel………………………….... 68
4.1.2 Pembuatan Kuisioner…………………………………... 69
4.1.3 Pengisian Kuisioner…………………………………….. 69
4.2 Uji Validitas…………………………………………………… 69
4.2.1 Uji Validitas untuk Variabel Organisasi……………….. 69
4.2.2 Uji Validitas untuk Variabel Standarisasi…………........70
4.2.3 Uji Validitas untuk Variabel Pengendalian……………..71
4.2.4 Uji Validitas untuk Variabel Analisis………………..….73
4.2.5 Uji Validitas untuk Variabel Pengaruh.……………..…..74
4.2.6 Uji Validitas untuk Variabel Kebijakan dan Saran……...75
4.2.7 Uji Validitas untuk Variabel Pendidikan dan Pelatihan...,76
4.2.8 Uji Validitas untuk Variabel Pengumpulan dan Penyebaran..76
4.2.9 Uji Validitas untuk Variabel Jaminan Mutu…………….77
4.2.10 Uji Validitas untuk Variabel Rencana Masa Depan.…..78

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Uji Reabilitas…………………………………………………..79
4.3.1 Uji Reabilitas untuk Variabel Organisasi……………......79
4.3.2 Uji Reabilitas untuk Variabel Standarisasi …………..….79
4.3.3 Uji Reabilitas untuk Variabel Pengendalian…………......79
4.3.4 Uji Reabilitas untuk Variabel Analisis ………………......79
4.3.5 Uji Reabilitas untuk Variabel Pengaruh..……………......80
4.3.6 Uji Validitas untuk Variabel Kebijakan dan Saran……….80
4.3.7 Uji Validitas untuk Variabel Pendidikan dan Pelatihan.....80
4.3.8 Uji Validitas untuk Variabel Pengumpulan dan Penyebaran..81
4.3.9 Uji Validitas untuk Variabel Jaminan Mutu……………..81
4.3.10 Uji Validitas untuk Variabel Rencana Masa Depan.……81
4.4 Perhitungan Score Variabel Deming Prize………………….….82
4.4.1 Organisasi……………….. ………………………………82
4.4.2 Standarisas ..................................................................... 86
4.4.3 Pengendalian……………………………………………..90
4.4.4 Analisis………………..…………………………………93
4.4.5 Pengaruh.……………..………………………………….96
4.3.6 Kebijakan dan Saran…………………………………….100
4.3.7 Pendidikan dan Pelatihan................................................103
4.3.8 Pengumpulan danPenyebaran…………………………..105
4.3.9 Variabel Jaminan Mutu…………………………………106
4.3.10 Rencana Masa Depan.…………………………………109

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5 Usulan Rencana Perbaikan Bagi Perusahaan…………………..110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………
5.1 Kesimpulan……………………………………………………..113
5.2 Saran…………………………………………………………....116
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

Suatu perusahaan perlu meningkatkan preformansinya terutama dari segi
kualitas dalam usaha mempertahankan diri dan bersaing dengan perusahaan lain.
Oleh karena itulah, perusahaan perlu melakukan pengukuran terhadap
preformansinya sehingga dapat mengetahui dimana posisi perusahaan saat ini dan
bagaimana dapat menigkatkan preformansinya tersebut. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan mengetahui presepsi para karyawan mengenai perusahaan
berdasarkan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan sehingga perusahaan dapat
mengetahui preformansinya dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
CV Emwe Rona Jaya adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam
produk furniture mulai lemari, meja, sofa, kitchen set dll. Untuk sementara, perbaikan
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut lebih banyak dititik beratkan terhadap
kualitas produk (eksternal). Padahal kualitas produk harus ditunjang oleh kualitas
internal perusahaan. Sehingga dengan sendirinya akan mempengaruhi kualitas produk
yang dihasilkan.
Salah satu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha dan berorientasi pada kepuasan konsumen dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi adalah Total Quality Management. Salah satu cara pendekatan dari aspekaspek yang termasuk dalam Total Quality Management ialah dengan menggunakan
Deming Prize . Deming Prize sendiri akan meninjau kualitas internal termasuk
berdasarkan kategori yang terdapat didalam Deming Prize. Dimana dari kategori
tersebut akan digunakan sebagai variabel untuk menganalisa kondisi internal
perusahaan.
Berdasarkan hasil dan analisa data, dapat diketahui bahwa score untuk
variabel organisasi sebesar 3,18 ; standarisasi sebesar 3,00 ; pengendalian sebesar
2,70 ; analisis sebesar 2,61 dan pengaruh sebesar 3,22. Dimana nilai-nilai tersebut
telah melebihi target score yang telah ditetapkan dari masing-masing variabel.
Namun, ada kategori yang terdapat dalam variabel yang nilainya lebih rendah dari
target score antara lain masukan dari karyawan, bonus dan penghargaan bagi
karyawan. Perusahaan harusnya mendengar masukan serta saran-saran dari para
karyawan sertamengatasi maslah minimnya pemberian bonus dan penghargaan bagi
karyawan.

Kata kunci

: Total Quality Management, Deming Prize, Presepsi Karyawan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Abstract
A company needs to increase preformansinya especially in terms of quality in
an effort to defend itself and compete with other companies. Therefore, companies
need to take measurements of preformansinya order to know where the company's
current position and how it can boost the preformansinya. One way to do is to know
the perception of the employees of the company based on the measures that have
been established so that the company can find preformansinya and achieve the goals
set.
CV Emwe Rona Jaya is a company that produces a wide range of furniture
products ranging cabinets, tables, sofas, kitchen sets, etc.. For a while, the
improvement made by the company more emphasis on product quality (external).
Though the quality of the product must be supported by the company's internal
quality. So that in itself will affect the quality of the resulting product.
One that elevates the quality management system as a business strategy and
customer satisfaction oriented by involving all members of the organization is Total
Quality Management. One way to approach the aspects included in Total Quality
Management is using the Deming Prize. Deming Prize itself will be an internal
quality review, including by category contained within the Deming Prize. Where
from that category will be used as variables to analyze the internal condition of the
company.
Based on the results and analysis of data, it can be seen that the score of 3.18
for the variable organization; standardization of 3.00; restraint of 2.70; analysis of the
effect of 2.61 and 3.22. Where the values exceeded predefined targets score of each
variable. However, there are categories contained in the variable whose value is lower
than the target score include input from employees, bonuses and awards for
employees. Companies should hear feedback and suggestions from employees
sertamengatasi issue with the lack of bonuses and awards for employees.

Keywords: Total Quality Management, Deming Prize, Employee perceptions

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Berlakunya Asean free Trade Area (AFTA), menyebabkan perusahaan di

setiap Negara khususnya di wilayah Asean dihadapi pada situasi persaingan global.
Persaingan global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka
semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam
meminta produk dan jasa yang berkualitas tinggi, untuk dapat bertahan dan berhasil
dalam lingkungan seperti itu, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen
dalam bentuk produk dan jasa serta pelayanan berkualitas, sehingga perusahaan juga
memperoleh value.
Perusahaan manufaktur maupun jasa menghadapi persaingan khusus karena
adanya perbedaan kualitas antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya.
Oleh karena itu perusahaan manufaktur maupun jasa perlu mengutamakan konsistensi
melalui pengembangan suatu sistem yang dapat mendukung kinerja para pekerjanya.
CV. Emwe Rona Jaya yang bergerak di bidang produksi, perdagangan dan
distribusi furniture. Dituntut untuk tetap menjaga eksistensinya atau kelangsungan
hidup perusahaan dengan terus meningkatkan kualitas perusahaan. Untuk mencapai
misi tersebut CV Emwe Rona Jaya menerapkan manajemen mutu terpadu (Total
QuaityManagement). Dimana dalam manajemen mutu terpadu semua usaha

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

manajemen diarahkan pada satu tujuan yaitu terciptanya kepuasan konsumen, dengan
perkataan lain fokus perusahaan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Kualitas menjadi hal utama bagi setiap perusahaan. Kualiatas yang
ditampilakan perusahaan selalu mengarah pada produk, harga dam waktu. Artinya
setiap pelanggan selalu menginginkan produk dengan kualitas yang bagus dengan
harga murah dan dapat diperoleh pada saat dibutuhkan oleh pelanggan.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka pihak-pihak yang terlibat
dalam perusahaan harus bekerja dengan maksimal. Secara garis besar, kinerja
manajemen perusahaan yang bagus akan bersinergi terhadap kualitas produk yang
diharapkan pelanggan.
Di tengah perkembangan teknologi, menjamurnya perusahaan-perusahaan
baru, dan bermunculnya konsumen yang lebih kritis menimbulkan masalah baru bagi
perusahaan dalam hal peningkatan kualitas:
1. Tuntutan konsumen terhadap barang yang semakin bermutu
2. Kesetian konsumen terhadap produk semakin berkurang
3. Persaigan harga yang tidak sehat
Dalam situasi persaigan yang seperti ini, perusahaan dituntut untuk
menggunakan sistem manajemen yang baik dimana sistem manajemen ini dapat
dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu alat
manajemen yang bisa digunakan adalah Total Quality Manajemen(TQM). TQM
merupakan suatu teknik yang sering digunakan perusahaan baik yang bergerak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dibidang manufaktur atau jasa dalam rangka membantu meningkatkan kepuasan
konsumen,produktifitas karyawan dan kualitas perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini diberi
judul

“Analisa

Manajemen

Kualitas

Dengan

Metode

Total Quality Management (TQM) Berbasis Deming Prize Di CV. Emwe Rona Jaya
Sidoarjo ? ``

1.2

Per umusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan ,rumusan penelitian

ini adalah sebagai berikut : ``Bagaimana kualitas manajemen perusahaan CV. Emwe
Rona Jaya

dan

bagaimana usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas

manajemen perusahaan? ``

1.3

Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih terarah, maka batasan–batasan masalah yang

digunakan adalah :
1. Responden yang diambil adalah respon mereka tentang tempat mereka bekerja,
yaitu CV. Emwe Rona Jaya .
2. Responden diambil terhadap para karyawan yang telah bekerja di perusahaan
minimal selama 1 tahun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Pengukuran akan mengunakan sepenuhnya konsep dan prosedur dan prosedur
Deming prize, yakni 14 point deming yang merupakan terbentuknya 10 kategori
Deming prize.
4. Penelitian dilaksakan pada bulan Februari sampai data terpenuhi.
5. Variabel yang digunakan sebanyak 5 yang diambil dari 10 kategori Deming Prize,
yang telah disesuaikan dengan data yang ada seta kegiatan yang terjadi di
perusahaaan.Variabel yang akan digunakan adalah Organisasi, Standarisasi,
Pengendalian, Analisis dan Pengaruh.

1.4

Asumsi Penelitian
Sedangkan Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Keadaan perusahaan yang dianalisa dalam keadaan normal
2. Responden mampu memahami dan menjawab kuisioner
3. Faktor-faktoryang terdapat dalam koisioner dianggap sudah baik
(kuisioner dibuat didasarkan atas beberapa kategori Deming prize)

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kualitas manajemen perusahaan CV. Emwe Rona Jaya.
2. Memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas manajemen
perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.6

Manfaat Penelitian
Latar belakang yang dibahas dalam penelitian ini mempunyai manfaat yaitu :

1. Bagi Perusahaan
Memberikan tambahan informasi yang bermanfaat sebagai pertimbangan dalam
meningkatkan kinerja organisasi agar lebih produktif, efektif dan efesien, serta
menentukan langkah – langkah peningkatan sumber daya manusia.
2. Bagi Akademisi
Memberikan tambahan wawasan dan aplikasinya terhadap dunia kerja nyata,
sehingga dapat menciptakan Link and Match bagi masyarakat akademisi secara
umum, secara khususnya bagi pengembangan pemikiran.
3. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding antara teori yang
didapat selama di bangku kuliah dengan aplikasi yang ada di lapangan.
4. Bagi Universitas :
Sebagai bahan perbendaharaan perpustakaan dan studi banding bagi mahasiswa di
masa yang akan datang.

1.7

Sistematika Penelitian
Dalam memudahkan memahami pembahasannya,maka laporan ini secara

sistimatika adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menjelaskan latar belakang permasalahan, ruang
lingkup dan perumusan masalah yang dapat ditarik, tujuan penelitian dan
manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, batasan serta asumsi yang
digunakan selama penelitian dan penjelasan sistematika penulisan tugas
akhir.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan untuk mengolah dan
menganalisa data-data yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian, yaitu
teori mengenai metode total quality management

BAB III

METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan langkah-langkah penelitian, mulai daru dari tahap
rumusan masalah, penilaian kinerja, yaitu pembagian kuisioner,
pengolahan dan analisa kuisioner dilanjutkan dengan perencanaan
strategi berdasarkan analisa kecocokan kriteria Deming.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pengolahan dari data yang telah dikmpulkan dan melakukan
analisa, langkah-langkah pemecahan masalah dan metode analisis serta
pembahasan penelitian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari analisis yang telah dilakukan
sehingga dapat memberikan suatu rekomendasi sebagai masukan bagi
perusahaan..

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Kualitas
Ketika kata “Kualitas” digunakan, kita selalu berpikir dalam pola sebuah

produk atau jasa yang memenuhi atau melampaui harapan kita. Berdasarkan
pemikiran tersebut, Besterfield (1995) menjelaskan pengertian kualitas sebagai
sesuatu yang tidak teraba yang didasarkan pada persepsi. Kualitas dapat
dikuantifikasikan sebagai :
Q=P/E
Dimana :

Q = Quality ( kualitas )
P = Performance ( performasi )
E = Expectations ( harapan )

Jika Q 1, maka konsumen mempunyai perasaan yang baik tentang produk
atau jasa tersebut. Penentuan P dan E akan lebih didasarkan pada persepsi dengan
performansi yang ditentukan oleh organisasi dan harapan yang ditentukan oleh
konsumen.
Banyak pakar lain dan organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas
berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Performansi terhadap standar yang diharapkan konsumen
2. Memenuhi kebutuhan konsumen pertama kali dan setiap waktu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Menyediakan bagi konsumen produk dan jasa yang secara konsisten memenuhi
kebutuhan dan harapan mereka
4. Melakukan hal yang tepat pada waktu yang tepat, selalu berusaha dan
berkembang dan selalu memuaskan konsumen
5. Sebuah sistem pragmatis dari perbaikan berkelanjutan, sebuah cara untuk
mengelola manusia dengan mesin dengan baik
6. Memberi makna keunggulan
7. Usaha yang keras dan berkelanjutan dari setiap orang dalam organisasi untuk
mengerti, memenuhi dan melampaui kebutuhan konsumennya
8. Produk terbaik yang bisa dihasilkan dengan material yang dimiliki
9. Produk yang senantiasa baik yang dapat dipercaya oleh konsumen
10. Tidak hanya memuaskan konsumen, tetapi menyenangkan mereka, berinovasi
dan berkreasi
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara
universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam
elemen-elemen sebagai berikut :
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melampaui harapan konsumen
2. Kualitas mencakup produk, jasa, orang, proses dan lingkungan
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa
mendatang)
Dengan berdasarkan elemen-elemen tersebut, Goetsch dan Davis (1997),
mendefinisikan kualitas sebagai suatu keadaan dinamis yang berhubungan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

produk, jasa, orang, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melampaui
harapan. Yang dimaksud dengan keadaan dinamis disini adalah adanya fakta
bahwa apa yang dipertimbangkan sebagai kualitas dapat dan sering berubah jika
waktu berlalu dan keadaan berubah, sedangkan adanya unsur produk, jasa, orang,
proses dan lingkungan itu memberikan suatu poin bahwa kualitas diaplikasikan
tidak hanya pada produk dan jasa yang disediakan, melainkan juga terhadap orang
dan proses yang menyediakannya dan lingkungan tempat produk dan jasa tersebut
disediakan.
Kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kemampuan bersaing
suatu produk atau jasa (Goetsch, 1997). Semakin tinggi level persaingan,
kemampuan para kompetitor semakin meningkat. Perusahaan yang telah melalui
persaingan di level lokal, regional atau nasional sekarang menemukan bahwa
mereka bersaing melawan perusahaan dari seluruh dunia. Beberapa perusahaan
menemukan bahwa persaingan menjadi lebih hebat dari pada yang pernah mereka
jumpai. Hanya mereka yang dapat menghasilkan kualitas kelas dunia yang dapat
bersaing pada level ini. Karena itu, semakin tinggi kualitas sebuah perusahaan,
akan semakin tinggi pula kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain.

2.2

Manajemen Kualitas b
Dalam

kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar orang

membicarakan masalah kualitas, misalnya mengenai kualitas produk buatan luar
negeri telah lebih baik dari pada produk dalam negeri. Konsep kualitas itu sendiri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sering dianggap sebagai ukuran relative dari kebaikan suatu produk atau jasa.
Kuslitas mencakup usaha untuk memenuhi harapan pelanggan.
Pada dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Manajement) didefinisikan
sebagai suati cara meningkatkan preformansi secara terus-menerus (Continous
Performance Improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap
area fungsional dari suatu organisasi,dengan menggunakan sumber daya manusia
dan modal yang tersedia. (Gaspersz,2003)
ISO 8402 (Quality Vocabulary) mendifinisikan Manajemen Kualitas
sebagai semua aktivitas dari fungsi

manajemen secara keseluruhan yang

menentukan kebijaksanaan kualitas, yang tujuan dan tanggung jawab serta
mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (Quality
Control), jaminan kualitas (Quality Assurance) dan peningkatan kualitas (Quality
Improvement). Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level
dari manajemen, tetapi

harus dikendalikan oleh manajemen puncak (Top

Management) dan implementasinya harus melibatkan seluruh anggota organisasi.
Meskipun manajemen kualitas dapat didefinisikan dalam berbagai versi,
namun dasarnya manjemen kualitas berfokus pada perbaikan terus menerus
untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Dengan demikian manajemen kualitas
berorientasi pada proses yang mengintegrasikan semua Sumber Daya Manusia
pemasok-pemasok

(Suppliers)

dan

pelanggan

(Customer)

perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dilingkungan

Manajemen Kualitas (Quality Management) meninjau dimana ispeksi
dilakukan. Beberapa Modus manajement kualitas antara lain (Hardjosoedarmo,
2004) :
A. Quality by inspection

Supplier

I

I
A

B

C

Customer

Tujuan :
1. Mencegah defect atau non-conforming product masuk pasar atau sampai
pada pelanggan.
2. Mencegah bahan baku yang buruk masuk proses produksi.
Kelemahan :
1. Kesalahan baru diketahui pada akhir produksi.
2. Umpan balik yang diperlukan untuk analisis persoalan dan pecegahan
sering terlambat sampai pada bagian yang membuat kesalahan dan harus
membetulkannya.
3. Operator tidak peduli terhadap kesalahan yang dilakukan karena sudah
ada bagian yang menanganinya.
4. Pekerjaan ulang kadang-kadang dilakukan tanpa sepengetahuan bagian
yang bertanggung jawab akan kesalahan yang terjadi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

B.

Quality Control
Para inspektur ditempatkan pada awal dan akhir tiap proses

Supplier

I

A

I

I

I
B

C

Customer

Kerugian :
1. Membutuhkan lebih banyak inspektur
2. Para operator hanya bergantung pada hasil evaluasi inspektur
C. Built-in Quality Control

I
Supplier

A+I

B+I

C+I

Customer

Inpeksi dilakukan oleh operator sendiri. Mereka diberdayakan untuk mencek
pekerjaannya sendiri. Pada awal proses ditempatkan inspektur. Dengan cara
ini setiap pekerja dimotivasi untuk melakukann pekerjaannya secara benar
sejak awal dan bertanggung jawab penuh untuk mencegah defect pada proses
atau operator berikutnya yang berfungsi sebagai internal customer. Untuk
melakukan cara ini secara berhasil maka kecakapan tentang kualitas harus
dilatih terlebih dahulu dan juga ditanamkan sikap kualitas.
D. Total Quality

Supplier

A+I

B+I

C+I

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Customer

Disini seluruh inspektur ditiadakan, termasuk inspektur untuk bahan baku
yang masuk. Hal ini dimungkinkan karena ada supplier-customer partnership
sehingga supplier dilatih pelanggan tentang quality management. Dengan
melatih supplier dan operator untuk melakukan pekerjaannya secara benar
sejak awal maka kualitas tinggi dapat dicapai pada seluruh tahap produksi.
Dengan modus total quality dan tanpa inspeksi maka akan menurunkan biaya
operasi,memperpendek manufacturing lead time dan dapat mengendalikan
inventories dengan baik.

2.3

Total Quality Management

2.3.1 Sejarah Per kembangan TQM
Evolusi gerakan total quality dimulai dari munculnya konsep dan metode
tentang produksi dan adanya keterlibatan pekerja dalam sektor industri di
Amerika. Frederick W. Taylor menganut prinsip ilmu manajemen dan mulai
memperkenalkan waktu standar dan insentif. Pada tahun 1911, Taylor
mempublikasikan bukunya The Principles of Scientific Management , yang
melahirkan berbagai teknik seperti studi waktu dan gerak.
Kemudian Walter A. Shewart dari Bell Laboratories mengembangkan
pendekatan statistik pada berbagai variasi dalam proses manufaktur agar dapat
meningkatkan proses ekonomi. Metodenya didasarkan pada continual on-line
monitoring of process variation (memonitor variasi proses secara langsung dan
berkesinambungan). Ia memperkenalkan statistical quality control dalam bukunya
Economic Control of Quality of Manufactured Products pada tahun 1931.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pada tahun 1940, W. Edwards Deming membantu U.S. Bureau of Cencus
dalam menerapkan teknik-teknik sampling statistik. Setahun kemudian, ia
mengajarkan teknik-teknik pengendalian kualitas di U.S. War Department. Dan
pada tahun 1950, Deming mengajarkan mata kuliah mengenai kualitas kepada
para

ilmuwan,

insinyur

dan

eksekutif

perusahaan

Jepang.

Deming

mengembangkan dasar statistik untuk meningkatkan kualitas setelah sebelumnya
pernah dilakukan Shewart. Deming lebih menekankan pada tanggung jawab yang
harus dipegang oleh top manajemen dalam menjalankan industrinya. Manajemen
Deming tidak begitu banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat Amerika,
namun mendapat perhatian dari Jepang sehingga Jepang berkembang dan menjadi
market leader. Baru pada tahun 1980, Amerika memberi pengakuan terhadap
pendekatan Deming dan mereka mulai menggunakan filosofi Deming untuk
meningkatkan kualitas dan sektor industri Amerika mulai berkembang pesat.
Pada tahun 1951, Juran mempublikasikan bukunya yang berjudul Quality
Control Handbook. Ia terkenal dengan Juran′s Three Basic Steps to Progress,
Juran′s Ten Steps to Quality Improvement, The Pareto Principle dan The Juran
Trilogy. Selain itu,, ia juga mengembangkan konsep Managing Business Process
Quality, yang merupakan suatu teknik untuk melaksanakan penyempurnaan
kualitas secara cross-functional.
Philip B. Crosby mulai memperkenalkan konsep zero defects pada tahun
1970 dan sembilan tahun kemudian ia mempublikasikan bukunya yang berjudul
Quality is Free. Ia terkenal dengan Quality Vaccine dan Croby′s Fourteen Steps
to Quality Improvement.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Setelah masa itu, banyak sekali penelitian yang dilakukan dalam
mengembangkan Total Quality Management. TQM diterapkan diberbagai
perusahaan dan berbagai penghargaan diadakan untuk menghargai perusahaanperusahaan yang berhasil menerapkan TQM. Sampai saat ini, masih banyak
ilmuwan yang meneliti dan memperbaharui kriteria dan dimensi-dimensi kualitas
dalam TQM, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh McCarthy dan Keefe
(1999 ).
2.3.2

Pengertian Total Quality Management
Defenisi TQM begitu banyak serta bermacam-macam. TQM diartikan

sebagai suatu cara meningkatkan preformansi secara terus menerus pada setiap
operasi atau proses dalam setiap fungsional dari suatu organisasi dengan
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. (Gasperz,
2003)
TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam
falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa,1993)
.Definisi lain menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa,1992)
Untuk memudahkan pemahammannya, pengertian TQM dapat dibedakan
dalam dua aspek. Aspek pertama menguraikan apa TQM itu dan aspek kedua
membahas bagaimana mencapainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Total

Quality

Mangement

merupakan

suatu

pendekatan

dalam

menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungannya.
TQM mencakup semua fungsi dari sebuah fungsi. TQM merupakan
perpaduan dari fungsi-fungsi dan proses yang berkaitan kedalam siklus hidup
produk pada tahap yang berbeda-beda, seperti desain, perencanaan, produksi,
distribusi dan pelayanaan. Ukuran keberhasilan TQM merupakan kepuasan
pelanggan dan cara mencapainya, terutama melalui sistem desain sistem dan
peningkatan terus-menerus.
TQM merupakan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas sebuah bisnis
secara keseluruhan, dengan berpusat disekitar mutu. TQM pada prinsipnya adalah
cara mengorganisasi dan mengerahkan seluruh organisasi, setiap departemen,
setiap aktivitas dan setiap individu disetiap tingkatan untuk mencapai kualitas.
TQM berkaitan dengan masalah strategi, masalah pemasaran dan aspek-aspek
manusia dari organisasi tersebut. Sebuah perusahaan yang menerapkan Total
Quality Management (TQM) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Berusaha menyusun sistem manajemen mutu. Sistem ini harus relevan dengan
semua kegiatan dan tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan.
2. Mengupayakan peningkatan disemua bidang. Misalnya,tidak cukup jika hanya
meningkatkan aspek yang berpusat produk dan mengabaikan bidang
pelayanan atau sebaliknya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Perusahaan yang menggunakan pendekatan TQM harus menyadari bahwa ini
merupakan proses perbaikan yang terus menerus, berlangsung kontinyu dan
bukan program peningkatan mutu dalam

jangka waktu yang ditentukan.

Harus dipahami bahwa pemenuhan sasaran tertentu hanyalah sebuah langkah
menuju TQM, karena tudak ada satu program atau sasaran yang dicapai dalam
kerangka waktu tertentu dapat cukup memenuhi persyaratan TQM.
Meskipun manajemen kualitas (Quality Management) atau manajemen
kualitas terpadu (Total Quality Management) dapat didefinisikan dalam berbagai
versi, namun pada dasarnya TQM berfokus pada perbaikan terus menerus untuk
memenuhi kepuasan pelanggan. Dengan demikian TQM berorientasi pada prosesproses yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok (Suppliers)
dan para pelanggan (Customer) dilingkungan perusahaan.
2.3.4

Prinsip Utama Total Quality Management
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem

manajemen kulitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam
budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Ada empat prinsip utama TQM
(Tjiptono,2001) :
a. Kepuasan Pelanggan
Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi
tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu
sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Kebutuhana
pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala

aspek, termasuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

didalamnya harga, keamanan dan ketepatan waktu. Oleh karena itu segala
aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan pelanggan.
b. Respek Terhadap Setiap Orang
Dalam perusahaan yang kualitas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai
individu yang memiliki talenta dan kreativitas tersendiri yang unik. Dengan
demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai.
Oleh karena itu setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan
diberi kesempatan untuk terlibat dan berpatisipasi dalam tim pengambil
keputusan.
c. Manajemen Berdasarkan Fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Masudnya bahwa setiap
keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan (Felling).
Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini. Pertama, prioritas
(Priorization) yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada
semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya
yang ada. Konsep yang kedua, variasi (Variation) bahwa manajemen dapat
diprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
d. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis
dalam melaksanakan perbaikan berkisinambungan. Konsep yang berlaku disini
adalah PDCA yang terdiri dari perencaan, pelaksaan rencana, pemeriksaan
hasil perlaksanaan dan tindakan korelatif terhadap hasil yang diperoleh.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Ada sepuluh karakteristik TQM yang dikembangkan oleh Goetsch dan
Davis dalam nasution (2005:22).
a) Fokus Pada Pelanggan
Dalam TQM,baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupan
driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang
disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar
dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan linkungan yang
berhubungan dengan produk dan jasa.
b) Obsesi Terhadap Kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal dan eksternal
menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,organisasi
harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan mereka.Hal
ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan
setiap aspek pekerjaannya

berdasarkan perspektif.

Bagaimana kita dapat

melakukan dengan kebih baik? Bila suatu organisasi terobsesi dengan kualitas,
maka berlaku prinsip `good enough is never good enough `.
c) Pendekatam Ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk
mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Degan
demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam patok duga (benchmark),
memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan jangka panjang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

d). Komitmen Jangka Panjang
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melakuakan bisnis. Untuk itu,
dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen
jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar
penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
e). Kerjasama Tim (Teamwork)
Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali diciptakan
persaigan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
saing terdongkrak. Sementara itu, dalam organisasi yang menerapkan TQM,
kersama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan
perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah dan
masyarakat sekitarnya.
f). Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
Setiap produk dan jasa dihasilkan dengan memenfaatkan proses-proses tertentu
didalam suatu sistem/lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang perlu di perbaiki
secara terus menerus agar kualitas yang di hasilkan dapat maikin meningkat.
g). Pendidikan dan Pelatihan
Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap
pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi ini menyebabkan
perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan
perusahaan lain, apa lagi dalm era global. Sedangkan dalam organisasi yang
menerapkan organisasi TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan factor
yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk belajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Degan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan
keterampilan teknis dan keahlihan profesionalnya.
h). Kebebasan yang terkendali
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal
ini dikarenakan unsur tersebut meningkatkan `rasa memiliki` dan tanggung
jawab karyawan terhadap keputusan yang dibuat. Meskipun demikian,
kebebasn yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut
merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan
baik.
i). Kesatuan Tujuan
Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki
kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan
yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu
ada persetujuan/kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya
mengenai upah dan kondisi kerja.
j). Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Keterlibatan dan pembardayaan karyawan dapat meanningkatan kemungkinan
dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan lebih
efektif, karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang
langsung berhubungan dengan situasi kerja serta meningkatkan `rasa
memiliki`.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.5 Manfaat Total Quality Management
Manfaat TQM adalah memperbaiki kinerja manajerial dalam mengelola
perusahaan agar dapat meningkatkan penghasilan perusahaan perusahaan. Ada
beberapa keuntungan pengendalian mutu yang digambarkan Ishikawa (1992)
dalam bukunya, antara lain:
a)

Pengendalian mutu memungkinkan untuk membangun mutu di setiap
langkah proses produks demi menghasilkan produk yang 100% bebas cacat.

b)

Pengendalian mutu memungkinkan perusahaan menemukan kesalahan atau
kegagalan sebelum akhirnya berbuah menjadi musibah bagi perusahaan.

c)

Pengendalian mutu memungkinkan desain produk mengikuti keinginkan
pelanggan secara efisien sehingga produknya selalu di buat sesuai pilihan
pelanggan.

d)

Pengandalian mutu dapat membantu perusahaan menemukan data-data
produksi yang salah.
TQM juga digunakan untuk memperbaiki posisi persaigan perusahaan

dipasar dan sebagai alat untuk meningkatkan kemempuan dalam menghasilakan
output dengan mutu berkualitas. Produk yang berkualitas yang mampu memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen secara bekelanjuatan(sustainable satisfaction)
akan menimbulkan pembelian yang

bekelanjutan yang akhirnya dapat

meningkatkan produktivitas perusahaan mencapai skala ekonomi dengan akibat
penurunan biaya produksi(Ibraim,2000:22).
Perbaikan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak lain bertujuan
untuk meningkatkan penghasilan perusahaan dan tujuan akhirnya adalah untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

meningkatkan laba perusahaan agar perusahaan dapat terus berjalan dan tetap
hidup dalam persaigan perdaganan yang semakin ketat saat sekarang ini.
Perbaikan kualitas juga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata pelangaa