PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA.

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP
MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA
DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Manajemen

Oleh :

PRIYO BAGUS WINARKO
0812310226 / FEB / EM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP
MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA
DI GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA
Disusun Oleh :

PRIYO BAGUS WIBNARKO
0812310226 / FEB / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 19 Desember 2014

Pembimbing
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua


Dra. Ec. Nuruni Ika K, MM

Dra. Ec. Nuruni Ika K, MM
Sekretaris

Dra. Ec. Kustini, M.Si
Anggota

Dr s. Ec. Pandji Sugiono, MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Prof. Dr. Syamsul huda, Se, MT
NIP. 19590828 199003 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN


PENGARUH IKLAN TERHADAP MINAT BELI
HANDPHONE NOKIA LUMIA

Yang diajukan

PRIYO BAGUS WINARKO
NPM : 0812310226

Telah disetujui untuk mengikuti seminar

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM

Tanggal ……………………..

Mengetahui
Ketua Program Studi
Manajemen


Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP. 19650907 1991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH IKLAN TERHADAP MINAT BELI
HANDPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL
TELESHOP DI WTC SURABAYA

Yang diajukan

PRIYO BAGUS WINARKO
NPM : 0812310226

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi


Pembimbing Utama

Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM

Tanggal ……………………..

Mengetahui
Ketua Program Studi
Manajemen

Dra. Ec. Kustini, M.Si
NIP. 196304291991032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH IKLAN TERHADAP MINAT BELI
HANDPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL

TELESHOP DI WTC SURABAYA

Yang diajukan

PRIYO BAGUS WINARKO
NPM : 0812310226

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM

Tanggal ……………………..

Mengetahui
Wakil Dekan I

Dr s. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul : “PENGARUH DAYA
TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI HANDPHONE NOKIA LUMIA DI
GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA”
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian
studi pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MM , selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

3. Ibu Dra. Ec. Kustini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM , selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan

yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.

Surabaya, Desember 2014
Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
ABSTRAKSI ............................................................................................... viii
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 10
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 10
2.2. Landasan Teori......................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Pemasaran. .......................................................... 12
2.2.2.Konsep Pemasaran ................................................................. 12
2.2.3. Merek.................................................................................... 15
2.2.4. Daya Tarik Iklan .................................................................. 19
2.2.5. Minat beli ............................................................................ 21
2.2.6. Indikator Minat Beli. ............................................................ 24
2.2.7. Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat beli .................. 24

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.3. Kerangka Konseptual ............................................................... 25
2.4. Hipotesis .................................................................................. 25

BAB

III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................

26

3.2 Teknik Penentuan Sampel...................................................

27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................

28

3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ...........................

29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................

33

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................

37

4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................

37

4.2.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................

39

4.2.4. Uji Reliabilitas

........................................................

41

4.2.5 R Square

........................................................

45

4.3 Pembahasan

........................................................

46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 47
5.2. Saran

.................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin .................................. 38
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan ....................................... 38
Tabel 4.3 Identitas Responden Menurut Umur ............................................... 39
Tabel 4.4. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel X ................. 40
Tabel 4.5.Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan
Variabel Y ...................................................................................... 41
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas .......................................................................... 42
Tabel 4.7. Pengujian Reliability Consistency Internal...................................... 43
Tabel 4.8. R-square ......................................................................................... 44

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Konseptual.................................................................. 28

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI
HANDPHONE NOKIA LUMIA DI GLOBAL TELESHOP DI
WTC SURABAYA
Priyo Bagus Winarko

ABSTRAK
Pada umumnya konsumen bersedia untuk membeli apabila produk sesuai
dengan harapan mereka, ketika akan mengkonsumsinya. Konsumen mau
mengorbankan uang yang dimilikinya untuk membeli produk tertentu bila produk
tersebut mampu memenuhi harapannya. Daya tarik periklanan harus dibuat
semenarik mungkin karena, salah satu tujuan periklanan menurut Shimp
adalah meningkatkan sikap. Iklan memegang peran penting untuk
membangun opini dan sikap khalayak. Tanpa kita sadari pengaruh iklan selalu
ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Iklan bersifat persuasif untuk
merangsang, membujuk khalayak untuk membeli dan tetap mengkonsumsi
produk tertentu. Iklan juga berfungsi sebagai media membangun kembali citra
positif yang mungkin telah hilang pada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat
Beli Handphone Nokia Lumia Di Global Teleshop Di WTC Surabaya.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peminat Handphone Nokia
Lumia di Global Teleshop WTC Surabaya. Pengujian hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis multivariate dengan PLS.
Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab
permasalahan sebagai berikut : Variabel daya tarik iklan memberikan kontribusi
terhadap minat beli produk Nokia Lumia.

Keywords :

Daya Tarik Iklan dan Minat Beli

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini ditandai dengan revolusi tehnologi
informasi dan tehnologi komunikasi mengakibatkan terjadinya perubahan
(change) yang luar biasa. Perkembangan tehnologi dan informasi mengalami
kemajuan

semakin

pesat.

Selaras

dengan

perkembangan

tersebut,

mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat dari yang semula
untuk memenuhi kebutuhan dasar, mulai mengarah pada kebutuhan non
dasar, salah satunya adalah komunikasi.
Melihat klasifikasi statistik perubahan kehidupan diawal abad 21
ini telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana yang
cepat bagi masyarakat untuk berkomunikasi, komunikasi merupakan sesuatu
yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang melakukan
hubungan komunikasi karena ingin menyampaikan dan mendapatkan
informasi.

Informasi

bisa

didapat

dengan

sangat

cepat

melalui

komunikasi.oleh sebab itu sangat diperlukan sarana transformasi dan
komunikasi yang handal untuk mewujudkan tujuan tersebut. Banyak faktor
yang mempengaruhi konsumen untuk menilai, memberi dan memilih
produk. Salah satu produk komunikasi yang mempunyai peran vital dalam
memenuhi kebutuhan konsumen dibidang komunikasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Menghadapi selera yang semakin beragam, perusahaan handphone
dituntut untuk selalu meningkatkan inovasi dan peka terhadap perubahan
dan keinginan pasar sehingga mampu memberikan derajat kepuasan yang
memenuhi harapan. Berbagai karakteristik banyak ditawarkan produsen
ponsel dalam upaya untuk menarik pembeli, misalnya tentang kualitas
produk yang dihasilkan, kemampuan dan keistimewaan produk tersebut,
kehandalan produk, kemudahan pengoperasian produk tersebut serta
penampilan produknya baik itu corak dan warna dari handphone tersebut
sebab umumnya konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian
atas suatu produk yang berkualitas baik dengan harga yang sesuai dengan
kemampuan belinya serta tingkat kepuasan yang menarik.
Daya tarik iklan adalah struktur informasi dan

susunan

komunikasi non personal yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasif,
tentang produk, barang, jasa dan gagasan oleh sponsor yang teridentifikasi
melalui berbagai macam media (Widyatama, 2006:13). Menurut Kasali,
periklanan itu bertujuan untuk menanamkan informasi/ mengembangkan
sikap/ mengharapkan suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan
(Kasali, 1992:51). Karena dari adanya tayangan iklan, maka konsumen
akan merasakan keberadaan dari produk tersebut. Oleh karena itu penting
untuk membuat suatu iklan yang efektif, agar pesan yang terdapat dalam
iklan tersebut dapat tepat pada
untuk

mempengaruhi

khalayak

sasaran.

Iklan

ditujukan

perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau
merek (Durianto, 2003:2).
Daya tarik periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan
merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai figur dan manfaat
merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Karena
merupakan suatu bentuk komunikasi yang

efektif,

menjangkau

perkontrak yang relatif

khalayak

luas

dengan

biaya

berkemampuan

rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan (introduction) merek-merek
baru meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah
ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen (TOMAtop of mind awarness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam
kategori matang.” (Shimp, 2003:357).
Dalam kegiatan periklanan para produsen memerlukan media
massa sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan pesan tentang produk
yang mereka hasilkan kepada audience sasaran mengenai kehebatan produk
mereka (Sutrisna, 2002:276). Secara umum, tujuan periklanan mengacu
pada keputusan perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penentuan
posisi dasar dan marketing mix. Menurut Philip Kotler (2003), tujuan
periklanan
menjadi

yang
tiga

berkaitan

macam

yaitu

dengan sasarannya
(1)

iklan

dapat

digolongkan

untuk memberi informasi

(Informative) kepada khalayak tentang seluk beluk

suatu produk.

Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

tahap peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan
awal.
Daya t arik periklanan

harus dibuat semenarik mungkin karena, salah satu

tujuan periklanan menurut Shimp adalah meningkatkan sikap (2003:368).
Iklan memegang peran penting untuk membangun opini dan sikap khalayak.
Tanpa kita sadari pengaruh iklan selalu ada dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Iklan bersifat persuasif untuk merangsang, membujuk khalayak
untuk membeli dan tetap mengkonsumsi produk tertentu. Iklan juga berfungsi
sebagai media membangun kembali citra positif yang mungkin telah hilang
pada masyarakat. Menumbuhkan kembali pola pikir dan citra positif khalayak
agar tetap setia pada produk tertentu. Dari uraian tersebut agar suatu iklan
menjadi efektif.
Untuk

menarik

perhatian

konsumen,

pihak

perencana

iklan

dalam membuat iklan harus dibuat yang sedemikian rupa sehingga audiens
memberikan respon yang baik terhadap iklan tersebut. Promosi penjualan
merupakan salah satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar.
Sebagai satu elemen bauran promosi, promosi penjualan merupakan unsur
penting dalam kegiatan promosi produk. Promosi penjualan tidak

biasa

dilakukan terus-menerus sepanjang tahun, karena selain akan menimbulkan
kerugian bagi pemasar, juga konsumen tidak akan lagi mampu membedakan
periode promosi penjualan dan hasilnya juga tidak akan efektif (Sutisna,
2003:299).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Nama Nokia dalam jajaran ponsel memang tidak usah diragukan lagi
kemampuannya, namun pada era Smartphone yang saat ini sedang banyak
digemari oleh para pengguna Nokia harus mengikuti perkembangan zaman. Nokia
pun merilis Smartphone yang mempunyai System Operasi pintar seperti OS
Window Mobile Phone yang diberi nama Nokia Lumia. Bahkan perkembangan
teknologi pada saat ini yang sangat maju membuat para produsen gadget untuk
menghadirkan Tablet, termasuk juga Nokia. Setelah kehadiran tablet pertama dari
Nokia yaitu Nokia 2520 yang telah berhasil diperkenalkan Nokia beberapa waktu
yang lalu. Kini terdengar kabar bahwa Nokia tengah mempersiapkan tablet
keduanya yang akan membawa nama Nokia Lumia 2020. Tetapi dalam
perkembangannya produk Nokia mengalami penurunan dari tahun 2012 – 2013,
seperti yang dijelaskan pada table berikut ;
Tabel
Market Share Smartphone di Indonesia Tahun 2012-2013

Sumber : Gartner 2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.1 Data Penjualan dan Biaya Iklan Nokia Lumia

750
591
500

527
425

250

177

183

162

0
2011

2012

2013

Penjualan Nokia Lumia (dalam ribuan unit )
Iklan Nokia Lumia (dlm M iliar)

Dari table diatas dapat dilihat bahwa, Nokia memiliki belanja iklan
sebesar Rp 162 miliar. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa
efektivitas iklan menjadi satu strategi yang digunakan oleh perusahaan Nokia
untuk menawarkan produknya agar menarik minat konsumen. Sebuah iklan
itu harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar dimata konsumen terlihat
berbeda atau unik dari iklan-iklan yang lainnya dan dalam penyampaian
pesan pun harus jelas dan terarah. Dan agar dapat menciptakan daya tarik
tersendiri terhadap produk yang di iklankan tersebut, sehingga akan
terciptanya minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Jika iklan tidak
efektif dan frekuensi penayangannya sangat sering akan menimbulkan biaya
yang tinggi tapi tidak menambah minat beli konsumen dan penjualan.
Menurut Jefkins (1997 : 5), daya tarik periklanan merupakan pesanpesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon
pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan
biaya yang semurah-murahnya. Pendapat lain menyebutkan bahwa iklan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

adalah usaha mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara
atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan pada masyarakat secara
luas dan secara tidak langsung (Nitisemito, 1977 : 137).
Pada umumnya konsumen bersedia untuk membeli apabila produk
sesuai dengan harapan mereka, ketika akan mengkonsumsinya. Sesuai
dengan pendapat Parasuraman (1991), konsumen mau mengorbankan uang
yang dimilikinya untuk membeli produk tertentu bila produk tersebut
mampu memenuhi harapannya. Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian
ini peneliti mengambil judul “PENGARUH DAYA TARIK IKLAN
TERHADAP MINAT BELI SMARTPHONE NOKIA LUMIA DI
GLOBAL TELESHOP DI WTC SURABAYA”.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap minat beli ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini:
1.

Untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli.

1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut diharapkan akan diperoleh manfaat :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1. Bagi ilmu pengetahuan
Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya Manajemen
Pemasaran terutama bagi akademisi yang ingin menganalisis pengaruh
kualitas produk, citra merek dan harga dan bermuara pada pembelian.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan informasi tambahan untuk penyempurnaan dalam perbaikan
atau peningkatan kualitas produk, serta penngkatan inovasi di setiap
produknya agar dapat diminati oleh masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Bachriansyah, 2010, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan,
dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel
Nokia (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Semarang)
Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota
Semarang yang menggunakan ponsel Nokia. Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas
(Independent) yaitu: kualitas produk (X1), daya tarik iklan (X2), dan harga
(X3), terhadap variabel terikat (Dependent) minat beli (Y) produk telepon
seluler Nokia.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh tingkat signifikansi untuk
variable kualitas produk sebesar 0,012. Nilai signifikansi tersebut lebih
kecil dari α (0,05), hal ini menunjukan bahwa secara individu variabel
kualitas produk berpengaruh positif terhadap variabel dependen minat beli.
Selanjutnya, pada variabel daya tarik iklan diperoleh tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari α (0,05), hal ini
menunjukan bahwa secara individu variabel daya tarik iklan berpengaruh
positif terhadap variabel dependen minat beli. Pada variabel harga
diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,018. Nilai signifikansi tersebut
lebih kecil dari α (0,05), hal ini menunjukan bahwa secara individu
variabel harga berpengaruh positif terhadap variabel dependen minat beli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Triyono, 2010, dengan judul : Dampak Periklanan Terhadap Minat Beli
Pada Hp Samsung Galaxy
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan pada
pembeli kepentingan Samsung Galaxy pengguna ponsel di Semarang.
Mengetahui dan menganalisis faktor apa pesan dalam iklan, model iklan,
dan frekuensi siaran iklan di televisi dapat mempengaruhi minat beli dari
Samsung Pengguna ponsel Galaxy.
Analisis data menggunakan teknik reduksi data, data yang menyajikan,
dan penutup. Hasil penelitian ini berdasarkan tanggapan responden pada
pertanyaan-pertanyaan dari wawancara. kesimpulan dari wawancara
adalah pesan, model, dan frekuensi iklan memiliki pengaruh pada minat
beli dari Samsung Galaxy pengguna ponsel di Kota Semarang.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok
yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk meningkatkan
laba, aktivitas pemasaran memegang peranan penting dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan. Menurut Kotler (1997 : 8) "Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya mendapatkan
apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain".
Jadi menurut definisi diatas, semua manusia harus menemukan
kebutuhanya dulu baru kemudian berusaha memenuhinya dengan cara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

mengadakan hubungan dengan pihak lain. Pemasaran mencakup usaha
perusahaan yang dimulai dengan mengidentitikasi kebutuhan dan
keinginan konsumen, menentukan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen, menentukan tingkat harga yang sesuai, menentukan
jenis Iklan dan media Iklan yang tepat, serta menentukan saluran distribusi
yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang
diinginkan. Sehingga pemasaran bukanlah hal yang sederhana yang hanya
sekedar menghasilkan uang.
Rangkaian kegiatan-kegitan pemasaran yang saling berhubungan
sebagai usaha untuk mencapai hasil pertukaran yang diinginkan dengan
pasar sasarannya (target market) sehingga dikenal istilah manajemen
pemasaran.
Menurut Kotler (1997 : 13) "Manajemen Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga dan Iklan serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran uang
dan memuaskan tujuan individu organisasi.
Dari definisi diatas terdapat fungsi-fungsi manajemen meliputi
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan. Perencanaan
merupakan upaya pemeliharaan tindakan yang diikuti suatu usaha, juga
merupakan upaya untuk memutuskan sebelumnya apa yang dilakukan,
bagaimana, bila dan siapa yang akan melakukannya. Perencanaan
menjembatani kesenjangan antara keadaan yang diinginkan di masa depan.
Penganalisaan merupakan fungsi yang penting sebagai dasar suatu rencana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

yang dibuat dengan lebih matang dan tepat. Sedangkan pelaksanaan
merupakan tindakan yang diambil sesuai dengan rencana. Pengawasan
(Controlling) adalah pengukuran dan koreksi terhadap kegiatan para
bawahan untuk menjamin bahwa apa yang terlaksana itu sesuai dengan
rencana.

2.2.2. Konsep Pemasaran
Pemasaran akan berhasil mencapai tujuannya apabila pemasaran
menitik-beratkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kepuasan konsumen tersebut baru akan diperoleh apabila barang atau jasa
yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan konsumen.
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat tentunya membawa
dampak pada situasi persaingan yang semakin ketat pula. Untuk mengatasi
persaingan

tersebut

salah

satunya

dengan

menggunakan

konsep

pemasaran, karena konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Disinilah
pemasaran berperan untuk menjembatani permasalahan yang ada sehingga
memungkinkan bagi konsumen untuk membuat pilihan yang nantinya akan
coba dipenuhi oleh penjual.
Sedangkan Kotler dan Amstrong (2001:23), berpendapat bahwa
konsep pemasaran bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi tergantung
pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta memuaskan
pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh
para pesaing.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Konsep pemasaran merupakan suatu kunci atau keseluruhan sistem
untuk meraih tujuan perusahaan yang berhubungan dengan kegiatankegiatan usaha dalam merencanakan, menentukan hingga melaksanakan
kegiatan pemasaran.
Tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran
menurut Swastha dan Handoko (2006:6-8), meliputi:
a. Orientasi Konsumen
Perusahaan yang benar-benar memperhatikan konsumen
maka harus:
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
2. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan
sasaran penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,
menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah
laku mereka.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik,
apakah pada mutu yang tinggi atau pada harga yang
murahserta model yang menarik.
b. Penyusunan kegiatan secara integral
Untuk memberikan kepuasan yang optimal, semua elemenelemen harus dikoordinasikan dan diintegrasikan, selain itu
juga berusaha untuk menghindari adanya pertentangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

didalam maupun diluar perusahaan dengan pasar. Semua
bagian yang ada dalam perusahaan harus menyadari bahwa
bahwa setiap perilaku dan pola pikir mereka sangat
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan
dan mempertahankan pelanggan, jadi dapat dikatakan bahwa
setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan harus
mampu berkoordinasi untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Kepuasan Konsumen
Faktor yang menentukan apakah dalam jangka panjang
perusahaan akan mendapatkan laba adalah tingkat kepuasan
konsumen

yang

pencerminan

dari

dapat
usaha

terpenuhi.

Laba

perusahaan

merupakan

yang

berhasil

memberikan kepuasan kepada konsumen, dimana perusahaan
dapat menyediakan atau menjual barang atau jasa yang paling
baik, yang sesuai dengan keinginan konsumen dan dengan
harga yang layak.
Berdasarkan

pengertian

diatas,

konsep

pemasaran

merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas
pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan
pasar, selanjutnya memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga
tercapai tingkat kepuasan yang melebihi dari kepuasan yang
diberikan oleh para pesaing.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Tetapi semenjak keruntuhan rezim Orde Baru, masyarakat semakin
berani untuk beraspirasi dan mengekspresikan tuntutannya terhadap
perkembangan dunia bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan
mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Hal ini menuntut
para pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya dengan semakin
bertanggungjawab. Pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk memperoleh
keuntungan dari lapangan usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk
memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sosialnya. (Daniri,
2007:1)

2.2.3. Merek
Menurut American Marketing Associattion (dalam Kotler, 2000 :
460) mendefinisikan merek sebagi berikut :
Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi dari
hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya
dari produk pesaing.
Keegan, Moriarty, dan

Duncan (1995 : 318) mendevinisikan merek

sebagai satu kumpulan yang kompleks dari citra, janji, dan pengalaman
dalam pikiran konsumen yang menghadirkan janji oleh perusahaan tentang
produk tertentu. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara
konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli.
Nilai dari suatu merek muncul dari presepsi dan asaosiasi positif yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dipegang oleh seseorang dan tidak hanya terdiri dari idwe tentang fungsi
perasaan dan asosiasi (Keegan, Moriarty, dan Duncan, 1995 : 145).

Merek dapat memiliki enam tingkatan pengertian : (Kotler, 2000 : 460)
1. Atribut (attributes)
Suatu merek membawa atribut-atribut dalam benak konsumen Merek
mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Mercedes memberi kesan sebagi
mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan lama,
bergengsi tinggi.
2. Manfaat (benefits)
Artribut harus diterjemahkan ke dalam manfaat fungsional dan emosional.
Atribut “tahan lama” dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional. Atribut
“mahal” mungkin diterjemahkan menjadi manfaat emosional.
3. Nilai (Value)
Merek yang menyatakan sesuatu tentang nilai yang dimiliki oleh produsen.
Jadi Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.
4. Budaya (culture)
Merek juga mewakili kriteria budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya
Jerman : terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.
5. Kepribadian (personality)
Mercedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang
memerintah (binatang), atauistana yang agung (obyek).
6. Pemakai (user)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Merek menunjukkan konsumen mana yang membeli atau menggunakn produk
tersebut.

Suatu merek mempunyai lima komponen (Assael, 1993 : 393-400)
1. Nama merek (brand name)
Nama merek merupakan indicator inti yang mendasar dari merek, basis
untuk kesadaran maupun usaha-usaha komunikasi. Bahkan sering kali
nama

merek

bisa

menghasilkan

asosiasi-asosiasi

yang

mampu

menggambarkan merek tersebut. Dengan kata lain, nama merek bisa
membentuk esesnsi dari konsep suatu merek (Aaker, 1997: 277).
2. Simbol (symbol)
Simbol adalah bagian yang penting dari suatu merek yang mempunyai
bentuk yang unik. Suatu simbol dapat mengkomunikasikan asosiasiasosiasi atau bahkan atribut-atribut yang spesisfik (Aaker, 1997). Sebuah
symbol bisa dengan sendirinya menciptakan kesadaran, asosiasi, dan rasa
suka atau perasaan mempengaruhi loyalitas atau kesan kualitas (Aaker,
1997: 294).
3. Pengemasan (the package)
Pengemasan

mencakup

kegiatan-kegiatan

dalam

mendesain

dan

memproduksi kontainer atau pembungkus untuk suatu produk. Fungsi
utama kemasan adalah untuk membungkus dan melindungi produk. Selain
itu, kemasan juga berfungsi untuk menarik perhatian, menjelaskan produk,
hingga membuat penjualan (Aaker. 1997: 287)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

4. The warranty
Pernyataan tertulis yang menggambarkan komitmen perusahaan untuk
mengganti atau memperbaiki produk yang rusak / cacat.
5. Citra merek (brand image)
Keseluruhan kesan yang terbuentuk dalam benak konsumen oleh
karakteristik fisik merek, nama, symbol, keriaasan, reputasi untuk jasa.
Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari produk, dan
pamberian merek dapat menambah nilai produk tersebut (Kotler dan Amstrong,
1997: 267). Pemberian merek dapat bernilai bagi perusahaan dan pelanggan.
Keuntungan pemberian merek bagi perusahaan (Assael, 1993: 400) :
1. Bila nama merek diasosiasikan dengan produk yang sukses, hal ini akan
menarik loyalitas pelanggan
2. Merek yang telah membangun dasar loyalitas konsumen telah mempunyai
kekuatan.
3. Merek dengan loyalitas konsumen juga memlihara pendukung distribusi lebuih
mudah.
4. Merek yang kuat dapat diturunkan dengan menerapkannya pada spin-offs
dalam lini produk.
Keuntungan pemberian merek (branding) bagi konsumen
1. Nama

merek

mengidentifikasi

manfaat

produk

sehingga

konsumen

mengetahui apa yang akan mereka peroleh.
Konsumen tidak perlu kawatir tentang variasi dalam isi dan kualitas dari satu
pembeli ke pembelian berikutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Branding memfasilitasi belanja.
Penghargaan nama merek mengijinkan konsumen untuk membeli dengan
sedikit waktu yang diperlukan untuk membandingkan dan mencari informasi.
3. Nama merek juga memberikan informasi kepada konsumen
Konsumen ingat rasa, isi, harga, dan kinerja suatu merek. Konsumen ingat
merek mana yang memuaskan mereka dan mana yang tidak. Karena hal inilah
branding membentuk kesempatan bagi konsumen untuk menjadi loyal pada
merek.

2.2.4. Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahu dan menyampaikan pesan mengenai barang yang ditujukan
pada para calon pembeli dan juga berperan mempengaruhi masyarakat untuk
melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Adapun kegiatan-kegiatan
yang termasuk Iklan adalah : (Kotler 1997: 257)
1. Advertasi, merupakan suatu bentuk penyajian dan Iklan dari gagasan,
barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat
non personal. Contoh : radio, TV, majalah, Koran dll.
2. Personal selling, yang merupakan penyajian secara lisan dalam suatu
pembicaraan dengan calon pembeli dengan tujuan agar dapat
terealisasinya penjualan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

3. Iklan penjualan (sales promotion), yang merupakan segala kegiatan
pemasaran yang merangsang pembelian konsumen dan keefektifan agen
seperti : demonstrasi produk.

Publisitas

(publicity),

merupakan

usaha

untuk

merangsang

permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik yang
berupa berita di dalam media tercetak atau tidak.
Selain daya tarik iklan masih ada alat Iklan masa lainnya, yakni
Iklan penjualan dan hubungan masyarakat. Iklan penjualan terdiri dari
insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan
produk atau jasa. Kalu iklan menyodorkan alasan untuk membeli suatu
produk atau jasa, maka Iklan penjualan menekankan alasan mengapa kita
harus membeli sekarang juga. (Kotler, 1997:257).
Daya tarik iklan merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahu dan menyampaikan pesan mengenai barang yang ditujukan
pada para calon pembeli. Menurut Kurniawati (2009:5) terdapat indikator
utama, yaitu :
1. Tema yang ditampilkan
2. Endorser yang dipakai
3. Visual gambar yang ditampilkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.6 Minat beli
Minat adalah selera masing-masing orang yang menjadi dasar
pemilihan sesuatu, minat membeli menunjukkan pada kecenderungan
seseorang untuk lebih menyukai produk dengan merek tertentu.
Menurut Sukardi (1994) minat adalah suatu perangkat mental yang
terdiri dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan,
prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Menurut Aiken (1983) pada umumnya minat beli sebagai salah
satu aspek tingkah laku afektif memiliki ciri-ciri antara lain bersosialisasi
dengan aktivitas, bersifat tetap dan terus menerus, mempunyai intensitas
dan kecenderungannya untuk menerima atau menolak untuk melakukan
suatu aktivitas.

Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian

yang

diukur

dengan

tingkat

kemungkinan

konsumen

melakukan pembelian (Assael, 2001). Mehta (1994: 66) mendefinisikan
minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek
atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Pengertian minat beli menurut Howard (1994) (Durianto dan Liana, 2004:
44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak
unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan
bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli
konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi
menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen
dimasa yang akan datang.
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali
diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar
dirinya, baik

berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari

lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai
dengan karakteristik

pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan

pembelian. Karakteristik pribadi

konsumen yang dipergunakan untuk

memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah
motivasi konsumen untuk membeli.
Menurut Keller (1998), minat konsumen adalah seberapa besar
kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar
kemungkinan

konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek

lainnya. Sedangkan Mittal (1999) menemukan bahwa fungsi dari minat
dari minat konsumen merupakan

fungsi dari mutu produk dan mutu

layanan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Minat
bertindak

beli adalah tahap kecenderungan responden untuk

sebelum

keputusan

membeli

benar-benar

dilaksanakan.

Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian.
Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan
oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan
pembelian

pada

kesempatan

mendatang.

Meskipun

merupakan

pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang
namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya dilakukan
guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri
(Kinnear dan Taylor, 1995). Intention juga didefinisikan sebagai
pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana
dari pembeli untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode
waktu tertentu
Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor (1995)
(Thamrin, 2003: 142) adalah merupakan bagian dari komponen perilaku
konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Rossiter
dan Percy (1998: 126) mengemukakan bahwa minat beli merupakan
instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk,
melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan
seperti

mengusulkan

(pemrakarsa)

merekomendasikan

(influencer),

memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang
memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai
motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong
untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya
rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang
bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan
orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang
ditawarkan pemasaran atau tidak.

2.2.7 Indikator Minat Beli.
Indikator dari minat beli menurut Karmela (2009 : 98) adalah sebagai
berikut :
1. Frekuensi mencari informasi
2. Keinginan segera membeli
3. Minat prefensial

2.2.8 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat beli
Perusahaan

perlu melakukan promosi untuk memperkenalkan

produknya kepada konsumen. Dalam strategi promosi, periklanan
merupakan salah satu variabel promosi yang paling sering digunakan
perusahaan untuk mempromosikan produknya, karena sifatnya yang
memasyarakat, yaitu dapat menjangkau masyarakat dengan cepat dan luas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Menurut Jefkins (1997 : 5), daya tarik iklan merupakan pesanpesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon
pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan
biaya yang semurah-murahnya. Pendapat lain menyebutkan bahwa iklan
adalah usaha mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar,
suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan pada masyarakat
secara luas dan secara tidak langsung (Nitisemito, 1977 : 137).

2.3. Kerangka Konseptual

Daya Tarik
Iklan (X1)

Minat Beli
(Y)

2.4. Hipotesis
1. Didiuga bahwa daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang
pengoperasiaan atau pendefinisian konsep penelitian termasuk penetapan cara dan
satuan pengukuran variabelnya, adalah sebagai berikut:
1. Daya Tarik Iklan (X)
Daya

tarik

iklan

merupakan

komponen

yang

dipakai

untuk

memberitahu dan menyampaikan pesan mengenai barang yang ditujukan pada
para calon pembeli. Menurut Kurniawati (2009:5) terdapat indikator utama,
yaitu :
1. Tema yang ditampilkan adalah suatu ide atau gagasan yang ditampilkan
2. Endorser yang dipakai adalah bintang iklan yang dipakai dalam iklan
3. Visual gambar yang ditampilkan adalah kualitas gambar yang ada di iklan
4. Minat Beli (Y) diindikatori oleh (Karmela, 2009 : 98) :
1. Frekuensi mencari informasi merupakan tingginya konsumen dalam
mencari informasi produk tersebut.
2. Keinginan segera membeli merupakan keinginan untuk membeli produk
tersebut.
3. Minat prefensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

3.1.1. Pengukuran Variabel
Variabel ini diukur dengan data yang berskala interval, sedangkan
teknik pengukurannya menggunakan semantik diferensial. Skala ini disusun
dalam satu garis kontinue dengan jawaban sangat positifnya terletak
disebelah kanan, jawaban sangat negatifnya terletak disebelah kiri.

1
Sangat Tidak Baik

5
Sangat Baik

Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor
yang berada dalam rating nilai 1 sampai dengan 5 pada masing-masing
skala, dimana nilai 1 menunjukan nilai terendah dan nilai 5 nilai tertinggi.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan kelompok subyek / obyek yang memiliki ciriciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok
subyek / obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi
dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44). Populasi dalam penelitian ini
adalah keseluruhan peminat smartphone Nokia Lumia di Global Teleshop
WTC Surabaya.

3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan
karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu sample harus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

representative dari sebuah populasi (Sumarsono, 2004 : 45). Metode
pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan teknik
Accidental Sampling yaitu teknik penarikan sampel berdasarkan siapa saja
yang ditemui saat membeli smartphone Nokia Lumia di Global Teleshop
WTC Surabaya
Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah berdasarkan
pedoman pengukuran sampel menurut (Ghozali,2011), antara lain : Sepuluh
kali skala terbesar dari indikator (kausal) formatif (catatan skala untuk
konstruk yang didesain dengan refleksif indikator dapat diabaikan), data
yang digunakan untuk menggunakan software PLS adalah sebanyak 30 –
100 data. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna Handphone Nokia
sebesar 60 responden (yang berasal dar jumlahi indikator formatif yang
berjumlah 6, kemudian dikali 10 = 60).

3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. J enis Data
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari para
responden melalui pengisisan kuesioner yang diberikan kepada
responden, berkaitan dengan variabel penelitian.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban
responden mengenai variabel yang berkaitan dengan penelitian dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

data dari Handphone Nokia serta sumber data lainnya yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
3.3.3. Pengumpulan Data
Terkait dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan,
berikut disajikan metode pengumpulan data terkait dengan penelitian
yang dilakukan:
a. Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan, dimana responden diminta memberikan penilaian
atas pertanyaan yang diberikan oleh peneliti sehubungan dengan
permasalahan yang diteliti.

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan antara
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
multivariate dengan Structural Equation Modeling (SEM) PLS.
Penaksiran pengaruh pada masing – masing variabel bebas terhadap
variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur, hal ini dikarenakan pada
penelitian ini memiliki beberapa indikator dari masing-masing variabel
bebas dan terikat.
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial
Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation