d ipa 0707208 chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil analisis data yang
diperoleh melalui kegiatan dalam penelitian ini, serta mengacu pada pertanyaanpertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, dapat dirumuskan
kesimpulan sebagai berikut.
1. Konten dan konteks budaya Bali yang relevan dengan topik-topik praktikum
Kimia Dasar berkaitan dengan bidang (1) pangan, meliputi: pembuatan garam
dapur, arak, tuak, cuka, daluman dan santan, pelunakan daging, serta
pemeraman buah pisang; (2) sandang, yaitu pewarnaan kain tenun ikat
Gringsing; (3) ritual, meliputi: upacara ngaben, panca mahabhuta, dan
pancadhatu; (4) kerajinan tradisional, meliputi: pembuatan dan perawatan
keris pusaka, penyepuhan emas, dan pembuatan bokor dan dulang; (5) obatobatan, meliputi: obat penghentian candu, obat sengatan lebah, dan obat
gigitan ular; dan (6) pertanian, yaitu pestisida alami
2. Karakteristik dari MPKD-BBB meliputi: (1) materi praktikum dibingkai
dalam fenomena budaya Bali sebagai stimulus belajar; (2) mahasiswa
bertanggung jawab untuk memikirkan dan membuat rancangan praktikum, (3)
pertanyaan konseptual untuk membantu mahasiswa menguasai konsep-konsep
Kimia Dasar; (4) pertanyaan kritis untuk mengembangkan ide-ide mahasiswa;
dan (5) membahas topik asam-basa dan elektrolisis.


145

3. MPKD-BBB lebih baik dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa
dibandingkan praktikum Kimia Dasar reguler. Peningkatan penguasaan
konsep mahasiswa untuk keseluruhan konsep pada topik asam-basa berada
pada kategori rendah, yaitu rerata gain ternomalisasi sebesar 27,48 %.
Peningkatkan tertinggi (48,89 %) terjadi pada konsep indikator, sedangkan
terendah (15,24 %) terjadi pada konsep derajat ionisasi. Peningkatan
penguasaan konsep mahasiswa untuk keseluruhan konsep pada topik
elektrolisis berada pada kategori sedang, yaitu rerata gain ternomalisasi
sebesar 31,05 %. Peningkatan tertinggi (32,64 %) terjadi pada konsep anoda,
katoda, dan elektroda, sedangkan terendah (16,36 %) terjadi pada konsep
elektroplating.
4. MPKD-BBB lebih baik dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis
mahasiswa dibandingkan praktikum Kimia Dasar reguler. Peningkatan
keterampilan berpikir kritis mahasiswa untuk keseluruhan indikator pada topik
asam-basa tergolong rendah, yakni rerata gain ternormalisasi sebesar 27,48 %.
Peningkatan tertinggi (38,56 %) terdapat pada indikator mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang mungkin,

sedangkan terendah (22,31 %) terjadi pada indikator menarik kesimpulan atau
merumuskan hipotesis. Peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa
untuk keseluruhan indikator pada topik elektrolisis tergolong sedang, yakni
rerata gain ternormalisasi sebesar 31,05 %. Peningkatan tertinggi (85,71 %)
terdapat pada indikator memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang
mungkin,

sedangkan

terendah

(17,58

%)

terjadi

pada

indikator


146

mengaplikasikan prinsip-prinsip yang dapat diterima.
5. Keterampilan proses sains mahasiswa pada keseluruhan indikator untuk topik
elektrolisis lebih tinggi daripada topik asam-basa. Pada topik asam-basa,
keterampilan proses sains mahasiswa pada keseluruhan indikator tergolong
baik (rerata skor 76,09), rerata skor tertinggi (89,49) terjadi pada indikator
melakukan percobaan, dan rerata skor terendah (67,59) terjadi pada indikator
menginterpretasikan. Pada topik elektrolisis, keterampilan proses sains
mahasiswa pada keseluruhan indikator tergolong sangat baik (rerata skor
87,33), rerata skor tertinggi (95,11) terjadi pada indikator melakukan
percobaan, dan rerata skor terendah (80,95) terjadi pada indikator mengamati.
6. Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan MPKD-BBB adalah
pelaksanaan praktikum membutuhkan waktu yang lama, sehingga diperlukan
adanya penambahan waktu.
7. Keunggulan dari MPKD-BBB adalah: (1) praktikum lebih menarik,
menantang, dan kondusif; (2) mempermudah dosen mengelola praktikum; (3)
memotivasi dosen mempelajari berbagai sumber informasi; (4) membantu
dosen


menggali

ide-ide

mengembangkannya,

(5)

mahasiswa

secara

mempermudah

lebih

dosen

mendalam


dalam

dan

membimbing

mahasiswa; (6) memumbuhkan keingintahuan mahasiswa; (7) menumbuhkan
sikap positif mahasiswa terhadap praktikum; dan (8) praktikum dapat
meningkatkan

penguasaan

konsep,

keterampilan

berpikir kritis,

dan


keterampilan proses sains mahasiswa.

147

8. Tanggapan dosen terhadap MPKD-BBB sangat positif, yaitu MPKD-BBB
dapat: (1) memperluas wawasannya tentang praktikum berbasis budaya Bali;
(2) memperoleh gambaran tentang keterampilan berpikir kritis mahasiswa; (3)
mempermudah

mengelola

dan

membimbing

mahasiswa;

serta


(4)

mempermudah dalam meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa.
9. Sebagian besar mahasiswa (92,71 %) memberikan respon positif terhadap
MPKD-BBB. Mahasiswa merasakan bahwa: (1) adanya keunikan dari
praktikum ini dalam menghubungkan budaya Bali dengan materi praktikum;
(2) memiliki pengalaman merancang praktikum sendiri; (3) praktikum
menyenangkan dan mempermudah pemahaman materi Kimia Dasar; (4)
praktikum memberikan motivasi untuk mempelajari lebih banyak referensi
dan terlibat aktif dalam kegiatan praktikum; dan (5) praktikum meningkatkan
kemampuan berkomunikasi. Mahasiswa menyarankan agar praktikum ini terus
dipertahankan dan dikembangkan untuk praktikum-praktikum kimia lainnya.
B. Implikasi Penelitian
Temuan-temuan

yang

dirumuskan

dalam


kesimpulan

penelitian,

memberikan beberapa implikasi sebagai berikut.
a. Untuk dosen kimia
1) Memanfaatkan MPKD-BBB untuk meningkatkan penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis mahasiswa.
2) Mengadaptasikan MPKD-BBB pada praktikum kimia yang lain, agar terjadi
peningkatan pengetahuan konsep dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa.

148

b. Untuk institusi
Sebagai bahan pertimbangan untuk merancang kurikulum, pendekatan,
metode, dan strategi pengelolaan praktikum dengan mengadopsi dan
mengadaptasi MPKD-BBB.
c. Untuk penelitian selanjutnya
1) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan model

praktikum berbasis budaya lokal untuk mata kuliah/praktikum kimia yang
lain, misalnya Kimia Anorganik, Kimia Fisika, Kimia Analitik, dan Biokimia.
2) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengetahui apakah MPKD-BBB
ini dapat digunakan untuk melatihkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang lain, misalnya keterampilan berpikir kreatif.
3) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan adalah mengembangkan asesmen
keterampilan berpikir kritis berbasis budaya Bali yang bebas konten atau
berbasis konten kimia.

149