sosialisasi e faktur
Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak
PJ.091/PPN/S/001/2015-00
DASAR HUKUM
DEFINISI e-FAKTUR
MANFAAT e-FAKTUR
DASAR HUKUM
UU PPN
PMK
PERDIRJEN
KEPDIRJEN
Outline
Pasal 13 (8 ) UU PPN
(Tata Cara Pembuatan FP diatur
dengan atau berdasarkan PMK)
Pasal 19 PMK
151/PMK.03/2013
(Tata Cara Pembuatan FP
elektronik lebih lanjut diatur
dengan Perdirjen)
PER-16/PJ/2014
Membuat FP elektronik dengan
Aplikasi/Sistem DJP
Saat Pembuatan FP elektronik
Pelaporan FP & approval DJP
KEP-136/PJ/2014
Tahapan implementasi e-Faktur:
1 Juli 2014 PKP tertentu
1 Juli 2015PKP Jawa-Bali
1 Juli 2016seluruh PKP
PER-17/PJ/2014 (Perubahan Kedua
PER-24/PJ/2012)
Pemberian Nomor Seri FP dapat melalui:
- Petugas Khusus di KPP
- website DJP/eNOFA online
Wadah layanan perpajakan elektronik
(Akun PKP & Sertifikat elektronik)
DEFINISI
e-FAKTUR
Merupakan bukti
pungutan pajak
(PPN)
yang melakukan
Pasal 1 angka 23 UU PPN
e-Faktur
Faktur Pajak yang dibuat melalui
aplikasi atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/atau disediakan
oleh Direktorat Jenderal Pajak
Outline
Pasal 1 ayat (1) PER-16/PJ/2014
MANFAAT
e-FAKTUR
Kenyamanan Pengusaha
• Tanda tangan elektronik
• Tidak perlu printout
• Satu kesatuan dengan pelaporan SPT
Proteksi dari penyalahgunaan pihak yang
tidak bertanggungjawab
• Approval DJP
• Validasi FP dapat diketahui oleh pihak pembeli
Mempermudah Pengawasan
• Validasi PK-PM
• Data lengkap FP
Mempermudah Pelayanan
• Mempercepat pemeriksaan
• Mempercepat pelaporan
• Mempercepat pemberian nomor seri FP
Outline
TAHAPAN
IMPLEMENTASI
e-FAKTUR
Mulai 1 Juli 2014, bagi PKP tertentu (45 PKP)
sebagaimana
ditetapkan
dalam
KEP136/PJ/2014;
Mulai 1 Juli 2015, bagi PKP yang terdaftar di
KPP di wilayah Pulau Jawa dan Bali; dan
Mulai 1 Juli 2016, bagi seluruh PKP
Outline
KEWAJIBAN MEMBUAT
e-FAKTUR
Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang telah
ditetapkan dengan Keputusan
Direktur
Jenderal Pajak
Dirjen Pajak telah menetapkan 45 PKP yang
membuat e-Faktur mulai 1 Juli 2014
(Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP136/PJ/2014)
Faktur Pajak elektronik wajib dilaporkan oleh Pengusaha Kena Pajak ke
DJP untuk memperoleh persetujuan dari DJP
dibuat untuk setiap Penyerahan BKP (Pasal 4 ayat (1) huruf a
dan/atau Pasal 16D UU PPN) dan/atau Penyerahan JKP (Pasal
4 ayat (1) huruf c UU PPN).
Kecuali atas penyerahan BKP dan/atau JKP:
a. yang dilakukan oleh pedagang eceran (Pasal 20 PP No. 1
Tahun 2012);
b. yang dilakukan oleh PKP Toko Retail kepada orang
pribadi pemegang paspor luar negeri (Pasal 16E UU PPN);
c. yang bukti pungutan PPNnya berupa dokumen tertentu
yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak
(Pasal 13 ayat (6) UU PPN).
Outline
SERTIFIKAT
ELEKTRONIK
DJP akan memberikan sertifikat elektronik kepada PKP yang akan
digunakan untuk memperoleh layanan perpajakan secara
elektronik yang disediakan oleh DJP.
Layanan perpajakan secara elektronik tersebut berupa:
a. permintaan Nomor Seri Faktur Pajak melalui laman (website)
yang ditentukan dan/atau disediakan oleh DJP; dan
b. penggunaan aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau disediakan oleh DJP untuk pembuatan e-Faktur.
Pengajuan permintaan sertifikat elektronik dapat dilakukan oleh
PKP mulai 1 Januari 2015 melalui KPP tempat PKP dikukuhkan.
Syarat dan Ketentuan Sertifikat Elektronik
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani dan
disampaikan oleh pengurus PKP yang bersangkutan secara langsung ke
KPP tempat PKP dikukuhkan dan tidak diperkenankan untuk dikuasakan
ke pihak lain.
b. Pengurus dimaksud adalah:
1) orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang KUP; dan
2) namanya tercantum dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak
terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada
saat pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
c. SPT Tahunan PPh Badan dimaksud harus sudah disampaikan ke KPP
dengan dibuktikan asli SPT Tahunan PPh Badan beserta bukti
penerimaan surat/tanda terima pelaporan SPT.
d. Dalam hal pengurus namanya tidak tercantum dalam SPT Tahunan PPh
Badan, maka pengurus tersebut harus menunjukkan asli dan
menyerahkan fotocopy:
1) surat pengangkatan pengurus yang bersangkutan; dan
2) akta pendirian perusahaan atau asli penunjukan sebagai
BUT/permanent establishment dari perusahaan induk di luar negeri.
e. Pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy kartu
identitas berupa KTP dan KK (Bagi WNA, pengurus harus menunjukkan
asli dan menyerahkan fotocopy paspor, KITAS, atau KITAP).
f. Pengurus harus menyampaikan softcopy pas foto sebagai kelengkapan
surat permintaan sertifikat elektronik (file foto diberi nama: NPWP PKPnama pengurus-nomor kartu identitas pengurus).
Syarat dan Ketentuan Sertifikat Elektronik
Untuk PKP Cabang
1) Pengurus yang menandatangani Surat Permintaan Sertifikat
Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat
Elektronik harus menunjukkan dan menyampaikan fotocopy surat
penunjukan dari pengurus pusat PKP cabang tersebut.
2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh Badan pusatnya tahun
pajak terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh
tempo pada saat pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
3) SPT Tahunan PPh Badan dimaksud harus sudah disampaikan ke
KPP dengan dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/tanda
terima pelaporan SPT.
4) Pengurus pusat dimaksud pada bhutir 1) harus tercantum dalam
SPT Tahunan PPh Badan.
Syarat dan Ketentuan Sertifikat Elektronik
Untuk PKP berbentuk kerjasama operasi
1) Pengurus yang menandatangani Surat Permintaan Sertifikat
Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan
Sertifikat
Elektronik
harus
menunjukkan
dan
menyampaikan fotocopy akta kerja sama operasi tersebut.
2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh pemilik bentuk
kerja sama operasi tersebut tahun pajak terakhir yang jangka
waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada saat
pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
3) SPT Tahunan PPh dimaksud harus sudah disampaikan ke KPP
dengan dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/tanda
terima pelaporan SPT.
Outline
SAAT PEMBUATAN
e-FAKTUR
Saat penyerahan BKP
Saat penyerahan JKP
Saat penerimaan pembayaran
• dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP
dan/atau JKP
Saat penerimaan pembayaran termin
• dalam hal penyerahan sebagaian tahap pekerjaan
Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan
Outline
Pasal 3 PER-16/PJ/2014
PEMBUATAN
e-FAKTUR
Nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BPK/JKP
Nama, alamat, dan NPWP pembeli BPK/penerima JKP
Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga
PPN yang dipungut
PPnBM yang dipungut
Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak
Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak
berupa tanda tangan elektronik
Pasal 4 PER-16/PJ/2014
.
Kode transaksi & status
-
.
Nomor Seri
Terdiri dari 16 digit:
- 2 digit Kode Transaksi
- 1 digit Kode Status
- 13 digit Nomor Seri Faktur Pajak (Ditentukan
oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang
dihapus)
Kode Transaksi:
01 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang
terutang PPN dan PPNnya dipungut oleh PKP Penjual yang
melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP
02 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/ atau JKP kepada
Pemungut PPN Bendahara Pemerintah yang PPNnya
dipungut oleh Pemungut PPN Bendahara Pemerintah
03 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP kepada
Pemungut PPN Lainnya (selain Bendahara Pemerintah) yang
PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN Lainnya (selain
Bendahara Pemerintah)
04 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/ atau JKP yang
menggunakan DPP Nilai Lain yang PPNnya dipungut oleh
PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/ atau JKP
Kode Transaksi:
05 - Kode ini tidak digunakan
06 - digunakan untuk penyerahan lainnya yang PPNnya dipungut
oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau
JKP, dan penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor
luar negeri (turis asing) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16E Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.
07 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang
mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Ditanggung
Pemerintah (DTP)
08 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/ atau JKP yang
mendapat fasilitas Dibebaskan dari pengenaan PPN
09 - digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D yang PPNnya
dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP
Kode Status:
Kode Status:
• 0 (nol) untuk status normal;
• 1 (satu) untuk status penggantian.
Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak
pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka
Kode Status yang digunakan Kode Status '1'.
Nomor Seri:
terdiri dari 11 digit nomor urut yang dipisahkan oleh 2 digit tahun
penerbitan
KPP tempat PKP dikukuhkan akan memberikan Nomor Seri ke PKP
sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan ( Nomor Seri diberikan
dalam bentuk blok nomor dengan jumlah sesuai permintaan PKP)
Nomor Seri digunakan untuk membuat Faktur Pajak pada tanggal
yang sama dengan tanggal Surat Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak
atau tanggal sesudahnya dalam tahun yang sama dengan Kode
Tahun Penerbitan yang tertera pada Nomor Seri Faktur Pajak
tersebut
sejak tanggal 1 Januari 2015 permintaan Nomor Seri untuk Tahun
2014 tidak dapat dilayani oleh KPP
mulai tanggal 1 Januari 2015, pembuatan Faktur Pajak harus sudah
menggunakan Nomor Seri untuk Tahun 2015.
Outline
*) Apabila e-Faktur dicetak di atas
kertas yang disediakan secara khusus
oleh PKP, misalnya kertas yang telah
dicetak logo perusahaan, alamat,
atau informasi lainnya, maka eFaktur yang dicetak di atas kertas
tersebut tetap berfungsi sebagai
Faktur Pajak.
No
Keterangan
Faktur Pajak Kertas
e-Faktur
1
Format/lay out
Bebas tidak ditentukan dan
dapat mengikuti contoh di
lampiran PER-24/PJ/2012
Ditentukan oleh aplikasi/sistem yang
ditentukan dan atau disediakan oleh DJP
2
Tanda Tangan
Tanda tangan basah diatas
FP kertas
Tanda tangan elektronik berbentuk QR
code
3
Bentuk & lembar
Diwajibkan berbentuk kertas Tidak diwajibkan untuk dicetak dalam
dan jumlah lembar diatur
bentuk kertas
4
PKP yang membuat
Jenis Transaksi
Prosedur Lapor /upload
& persetujuan DJP
Mata Uang
Seluruh PKP
PKP yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak
seluruh
Penyerahan BKP/JKP saja
-
e-faktur dilaporkan ke DJP dengan cara
upload dan mendapat persetujuan DJP
Rupiah dan Dollar
Pelaporan SPT PPN
Menggunakan aplikasi
tersendiri
Rupiah (Selain Rupiah, dikonversi ke
Rupiah dengan menggunakan kurs Menteri
Keuangan pada saat pembuatan e-Faktur)
Menggunakan aplikasi yang sama dengan
aplikasi pembuatan e-Faktur
5
6
7
8
Outline
Pengusaha Kena Pajak
Direktorat Jenderal Pajak
Proses 9: DJP
Proses 1: PKP menutup kontrak/kesepakatan
Proses 4: DJP memberikan
penyerahan, membuat Faktur Pajak , dan melakukan
pencatatan baik secara manual/dengan sistem
pajak 2014
melakukan pengelolaan
data e-faktur untuk
pelayanan dan pengawasan
persetujuan/approval FP
Faktur
Pajak
elektronik
Proses 3: PKP melaporkan
Proses 5: PKP dapat create
PDF dan cetak e-Faktur
FP ke DJP via e-faktur + online
PKP
Proses 2: PKP memasukan
data faktur pajak secara
manual atau dengan impor
data ke aplikasi e-Faktur
SPT PPN
.csv
Keterangan: Ilustrasi di atas adalah gambaran
umum pembuatan e-Faktur melalui aplikasi client
Outline
Proses 6: PKP membuat
SPT PPN dalam aplikasi eFaktur
Proses 7: PKP
melaporkan SPT PPN
langsung ke KPP atau
via e-filling
Proses 8: KPP
membuat tanda
terima SPT Masa PPN
Cetak FP
5
Faktur
Pajak
Send melalui email
1
Faktur
Pajak
Elektronik
INTERNET
E-FAKTUR CLIENT
PKP PENJUAL
PKP PEMBELI
3
8
Penerbitan
Faktur Pajak
6
INTERNET
Pelaporan SPT
Nomor
Seri
Faktur
INTERNET
Permohonan
Nomor Seri
Faktur
Generate
Nomor Seri
Faktur
2
INTERNET
Konfirmasi
Faktur Pajak
Upload FP
Send Approval Code
4
Send e-SPT
NTTE
Outline
Download NTTE
7
Generate
Approval Code
Generate NTTE
E-FAKTUR/E-NOFA DJP
e-FAKTUR
PENGGANTI
sehingga
tidak memuat
keterangan yang
lengkap, jelas, dan
benar
melalui aplikasi atau sistem elektronik
yang ditentukan dan/atau disediakan Direktorat
Jenderal Pajak.
PEMBATALAN
e-FAKTUR
Transaksi batal
• didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa
telah terjadi pembatalan transaksi
berupa pembatalan kontrak atau dokumen lain
• PKP Penjual yang melakukan pembatalan Faktur Pajak harus
memiliki bukti dari PKP Pembeli yang menyatakan bahwa
transaksi dibatalkan
• melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau disediakan Direktorat Jenderal Pajak.
Jika belum
melaporkan
dalam SPT
Jika sudah
melaporkan
dalam SPT
tetap melaporkan e-Faktur Pajak tersebut
dalam SPT Masa PPN dengan
mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom
DPP, PPN atau PPN dan PPn BM
melakukan pembetulan SPT Masa PPN
Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara
tetap melaporkan e-Faktur yang dibatalkan
tersebut dan mencantumkan nilai 0 (nol)
pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn
BM.
Jika
e-Faktur yang
dibatalkan tersebut dalam SPT PPN
sebagai Faktur Pajak Masukan
melakukan
SPT Masa PPN
Masa Pajak yang bersangkutan
Outline
dengan cara
yang dibatalkan tersebut
dengan mencantumkan
pada kolom DPP, PPN atau PPN dan
PPn BM.
e-FAKTUR RUSAK
ATAU HILANG
cetak ulang melalui aplikasi
atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/atau
disediakan Direktorat
Jenderal Pajak
- mengajukan permintaan data
e-Faktur ke DJP (KPP tempat
PKP dikukuhkan) dengan
menyampaikan surat
permintaan data e-Faktur
- terbatas pada data e-Faktur
yang telah diunggah (upload)
ke DJP dan telah memperoleh
persetujuan dari DJP
Outline
Pasal 8 ayat (2) dan (3) PER-16/PJ/2014
KEADAAN
TERTENTU
PKP diperkenankan membuat Faktur Pajak
berbentuk kertas (hardcopy).
Yang
menyebabkan
PKP tidak dapat Keadaan Tertentu: keadaan yang disebabkan
oleh peperangan, kerusuhan, revolusi,
membuat
bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan
e-Faktur
sebab lainnya di luar kuasa PKP, yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Pasal 9
PER-16/PJ/2014
Outline
Apabila keadaan tertentu ditetapkan telah
berakhir, data Faktur Pajak hardcopy yang
dibuat dalam keadaan tertentu diunggah ke
DJP oleh PKP melalui aplikasi atau sistem
elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan
oleh DJP untuk mendapatkan persetujuan.
HAL-HAL LAIN YANG
PERLU DIKETAHUI
e-Faktur berbentuk elektronik, sehingga tidak
diwajibkan untuk dicetak dalam bentuk kertas
baik oleh pihak penjual dan/atau pihak pembeli,
e-Faktur dipersilahkan untuk dicetak sesuai
dengan kebutuhan.
e-Faktur ditandatangani secara elektronik
sehingga
tidak
disyaratkan
lagi
untuk
ditandatangani
secara
basah
oleh
pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh PKP.
e-Faktur menggunakan mata uang Rupiah.
Outline
Direktorat Jenderal Pajak
PJ.091/PPN/S/001/2015-00
DASAR HUKUM
DEFINISI e-FAKTUR
MANFAAT e-FAKTUR
DASAR HUKUM
UU PPN
PMK
PERDIRJEN
KEPDIRJEN
Outline
Pasal 13 (8 ) UU PPN
(Tata Cara Pembuatan FP diatur
dengan atau berdasarkan PMK)
Pasal 19 PMK
151/PMK.03/2013
(Tata Cara Pembuatan FP
elektronik lebih lanjut diatur
dengan Perdirjen)
PER-16/PJ/2014
Membuat FP elektronik dengan
Aplikasi/Sistem DJP
Saat Pembuatan FP elektronik
Pelaporan FP & approval DJP
KEP-136/PJ/2014
Tahapan implementasi e-Faktur:
1 Juli 2014 PKP tertentu
1 Juli 2015PKP Jawa-Bali
1 Juli 2016seluruh PKP
PER-17/PJ/2014 (Perubahan Kedua
PER-24/PJ/2012)
Pemberian Nomor Seri FP dapat melalui:
- Petugas Khusus di KPP
- website DJP/eNOFA online
Wadah layanan perpajakan elektronik
(Akun PKP & Sertifikat elektronik)
DEFINISI
e-FAKTUR
Merupakan bukti
pungutan pajak
(PPN)
yang melakukan
Pasal 1 angka 23 UU PPN
e-Faktur
Faktur Pajak yang dibuat melalui
aplikasi atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/atau disediakan
oleh Direktorat Jenderal Pajak
Outline
Pasal 1 ayat (1) PER-16/PJ/2014
MANFAAT
e-FAKTUR
Kenyamanan Pengusaha
• Tanda tangan elektronik
• Tidak perlu printout
• Satu kesatuan dengan pelaporan SPT
Proteksi dari penyalahgunaan pihak yang
tidak bertanggungjawab
• Approval DJP
• Validasi FP dapat diketahui oleh pihak pembeli
Mempermudah Pengawasan
• Validasi PK-PM
• Data lengkap FP
Mempermudah Pelayanan
• Mempercepat pemeriksaan
• Mempercepat pelaporan
• Mempercepat pemberian nomor seri FP
Outline
TAHAPAN
IMPLEMENTASI
e-FAKTUR
Mulai 1 Juli 2014, bagi PKP tertentu (45 PKP)
sebagaimana
ditetapkan
dalam
KEP136/PJ/2014;
Mulai 1 Juli 2015, bagi PKP yang terdaftar di
KPP di wilayah Pulau Jawa dan Bali; dan
Mulai 1 Juli 2016, bagi seluruh PKP
Outline
KEWAJIBAN MEMBUAT
e-FAKTUR
Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang telah
ditetapkan dengan Keputusan
Direktur
Jenderal Pajak
Dirjen Pajak telah menetapkan 45 PKP yang
membuat e-Faktur mulai 1 Juli 2014
(Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP136/PJ/2014)
Faktur Pajak elektronik wajib dilaporkan oleh Pengusaha Kena Pajak ke
DJP untuk memperoleh persetujuan dari DJP
dibuat untuk setiap Penyerahan BKP (Pasal 4 ayat (1) huruf a
dan/atau Pasal 16D UU PPN) dan/atau Penyerahan JKP (Pasal
4 ayat (1) huruf c UU PPN).
Kecuali atas penyerahan BKP dan/atau JKP:
a. yang dilakukan oleh pedagang eceran (Pasal 20 PP No. 1
Tahun 2012);
b. yang dilakukan oleh PKP Toko Retail kepada orang
pribadi pemegang paspor luar negeri (Pasal 16E UU PPN);
c. yang bukti pungutan PPNnya berupa dokumen tertentu
yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak
(Pasal 13 ayat (6) UU PPN).
Outline
SERTIFIKAT
ELEKTRONIK
DJP akan memberikan sertifikat elektronik kepada PKP yang akan
digunakan untuk memperoleh layanan perpajakan secara
elektronik yang disediakan oleh DJP.
Layanan perpajakan secara elektronik tersebut berupa:
a. permintaan Nomor Seri Faktur Pajak melalui laman (website)
yang ditentukan dan/atau disediakan oleh DJP; dan
b. penggunaan aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau disediakan oleh DJP untuk pembuatan e-Faktur.
Pengajuan permintaan sertifikat elektronik dapat dilakukan oleh
PKP mulai 1 Januari 2015 melalui KPP tempat PKP dikukuhkan.
Syarat dan Ketentuan Sertifikat Elektronik
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani dan
disampaikan oleh pengurus PKP yang bersangkutan secara langsung ke
KPP tempat PKP dikukuhkan dan tidak diperkenankan untuk dikuasakan
ke pihak lain.
b. Pengurus dimaksud adalah:
1) orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang KUP; dan
2) namanya tercantum dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak
terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada
saat pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
c. SPT Tahunan PPh Badan dimaksud harus sudah disampaikan ke KPP
dengan dibuktikan asli SPT Tahunan PPh Badan beserta bukti
penerimaan surat/tanda terima pelaporan SPT.
d. Dalam hal pengurus namanya tidak tercantum dalam SPT Tahunan PPh
Badan, maka pengurus tersebut harus menunjukkan asli dan
menyerahkan fotocopy:
1) surat pengangkatan pengurus yang bersangkutan; dan
2) akta pendirian perusahaan atau asli penunjukan sebagai
BUT/permanent establishment dari perusahaan induk di luar negeri.
e. Pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy kartu
identitas berupa KTP dan KK (Bagi WNA, pengurus harus menunjukkan
asli dan menyerahkan fotocopy paspor, KITAS, atau KITAP).
f. Pengurus harus menyampaikan softcopy pas foto sebagai kelengkapan
surat permintaan sertifikat elektronik (file foto diberi nama: NPWP PKPnama pengurus-nomor kartu identitas pengurus).
Syarat dan Ketentuan Sertifikat Elektronik
Untuk PKP Cabang
1) Pengurus yang menandatangani Surat Permintaan Sertifikat
Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat
Elektronik harus menunjukkan dan menyampaikan fotocopy surat
penunjukan dari pengurus pusat PKP cabang tersebut.
2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh Badan pusatnya tahun
pajak terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh
tempo pada saat pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
3) SPT Tahunan PPh Badan dimaksud harus sudah disampaikan ke
KPP dengan dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/tanda
terima pelaporan SPT.
4) Pengurus pusat dimaksud pada bhutir 1) harus tercantum dalam
SPT Tahunan PPh Badan.
Syarat dan Ketentuan Sertifikat Elektronik
Untuk PKP berbentuk kerjasama operasi
1) Pengurus yang menandatangani Surat Permintaan Sertifikat
Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan
Sertifikat
Elektronik
harus
menunjukkan
dan
menyampaikan fotocopy akta kerja sama operasi tersebut.
2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh pemilik bentuk
kerja sama operasi tersebut tahun pajak terakhir yang jangka
waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada saat
pengajuan surat permintaan sertifikat elektronik.
3) SPT Tahunan PPh dimaksud harus sudah disampaikan ke KPP
dengan dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/tanda
terima pelaporan SPT.
Outline
SAAT PEMBUATAN
e-FAKTUR
Saat penyerahan BKP
Saat penyerahan JKP
Saat penerimaan pembayaran
• dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP
dan/atau JKP
Saat penerimaan pembayaran termin
• dalam hal penyerahan sebagaian tahap pekerjaan
Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan
Outline
Pasal 3 PER-16/PJ/2014
PEMBUATAN
e-FAKTUR
Nama, alamat, dan NPWP yang menyerahkan BPK/JKP
Nama, alamat, dan NPWP pembeli BPK/penerima JKP
Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga
PPN yang dipungut
PPnBM yang dipungut
Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak
Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak
berupa tanda tangan elektronik
Pasal 4 PER-16/PJ/2014
.
Kode transaksi & status
-
.
Nomor Seri
Terdiri dari 16 digit:
- 2 digit Kode Transaksi
- 1 digit Kode Status
- 13 digit Nomor Seri Faktur Pajak (Ditentukan
oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang
dihapus)
Kode Transaksi:
01 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang
terutang PPN dan PPNnya dipungut oleh PKP Penjual yang
melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP
02 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/ atau JKP kepada
Pemungut PPN Bendahara Pemerintah yang PPNnya
dipungut oleh Pemungut PPN Bendahara Pemerintah
03 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP kepada
Pemungut PPN Lainnya (selain Bendahara Pemerintah) yang
PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN Lainnya (selain
Bendahara Pemerintah)
04 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/ atau JKP yang
menggunakan DPP Nilai Lain yang PPNnya dipungut oleh
PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/ atau JKP
Kode Transaksi:
05 - Kode ini tidak digunakan
06 - digunakan untuk penyerahan lainnya yang PPNnya dipungut
oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau
JKP, dan penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor
luar negeri (turis asing) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16E Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.
07 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/atau JKP yang
mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Ditanggung
Pemerintah (DTP)
08 - digunakan untuk penyerahan BKP dan/ atau JKP yang
mendapat fasilitas Dibebaskan dari pengenaan PPN
09 - digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D yang PPNnya
dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP
Kode Status:
Kode Status:
• 0 (nol) untuk status normal;
• 1 (satu) untuk status penggantian.
Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak
pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka
Kode Status yang digunakan Kode Status '1'.
Nomor Seri:
terdiri dari 11 digit nomor urut yang dipisahkan oleh 2 digit tahun
penerbitan
KPP tempat PKP dikukuhkan akan memberikan Nomor Seri ke PKP
sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan ( Nomor Seri diberikan
dalam bentuk blok nomor dengan jumlah sesuai permintaan PKP)
Nomor Seri digunakan untuk membuat Faktur Pajak pada tanggal
yang sama dengan tanggal Surat Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak
atau tanggal sesudahnya dalam tahun yang sama dengan Kode
Tahun Penerbitan yang tertera pada Nomor Seri Faktur Pajak
tersebut
sejak tanggal 1 Januari 2015 permintaan Nomor Seri untuk Tahun
2014 tidak dapat dilayani oleh KPP
mulai tanggal 1 Januari 2015, pembuatan Faktur Pajak harus sudah
menggunakan Nomor Seri untuk Tahun 2015.
Outline
*) Apabila e-Faktur dicetak di atas
kertas yang disediakan secara khusus
oleh PKP, misalnya kertas yang telah
dicetak logo perusahaan, alamat,
atau informasi lainnya, maka eFaktur yang dicetak di atas kertas
tersebut tetap berfungsi sebagai
Faktur Pajak.
No
Keterangan
Faktur Pajak Kertas
e-Faktur
1
Format/lay out
Bebas tidak ditentukan dan
dapat mengikuti contoh di
lampiran PER-24/PJ/2012
Ditentukan oleh aplikasi/sistem yang
ditentukan dan atau disediakan oleh DJP
2
Tanda Tangan
Tanda tangan basah diatas
FP kertas
Tanda tangan elektronik berbentuk QR
code
3
Bentuk & lembar
Diwajibkan berbentuk kertas Tidak diwajibkan untuk dicetak dalam
dan jumlah lembar diatur
bentuk kertas
4
PKP yang membuat
Jenis Transaksi
Prosedur Lapor /upload
& persetujuan DJP
Mata Uang
Seluruh PKP
PKP yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak
seluruh
Penyerahan BKP/JKP saja
-
e-faktur dilaporkan ke DJP dengan cara
upload dan mendapat persetujuan DJP
Rupiah dan Dollar
Pelaporan SPT PPN
Menggunakan aplikasi
tersendiri
Rupiah (Selain Rupiah, dikonversi ke
Rupiah dengan menggunakan kurs Menteri
Keuangan pada saat pembuatan e-Faktur)
Menggunakan aplikasi yang sama dengan
aplikasi pembuatan e-Faktur
5
6
7
8
Outline
Pengusaha Kena Pajak
Direktorat Jenderal Pajak
Proses 9: DJP
Proses 1: PKP menutup kontrak/kesepakatan
Proses 4: DJP memberikan
penyerahan, membuat Faktur Pajak , dan melakukan
pencatatan baik secara manual/dengan sistem
pajak 2014
melakukan pengelolaan
data e-faktur untuk
pelayanan dan pengawasan
persetujuan/approval FP
Faktur
Pajak
elektronik
Proses 3: PKP melaporkan
Proses 5: PKP dapat create
PDF dan cetak e-Faktur
FP ke DJP via e-faktur + online
PKP
Proses 2: PKP memasukan
data faktur pajak secara
manual atau dengan impor
data ke aplikasi e-Faktur
SPT PPN
.csv
Keterangan: Ilustrasi di atas adalah gambaran
umum pembuatan e-Faktur melalui aplikasi client
Outline
Proses 6: PKP membuat
SPT PPN dalam aplikasi eFaktur
Proses 7: PKP
melaporkan SPT PPN
langsung ke KPP atau
via e-filling
Proses 8: KPP
membuat tanda
terima SPT Masa PPN
Cetak FP
5
Faktur
Pajak
Send melalui email
1
Faktur
Pajak
Elektronik
INTERNET
E-FAKTUR CLIENT
PKP PENJUAL
PKP PEMBELI
3
8
Penerbitan
Faktur Pajak
6
INTERNET
Pelaporan SPT
Nomor
Seri
Faktur
INTERNET
Permohonan
Nomor Seri
Faktur
Generate
Nomor Seri
Faktur
2
INTERNET
Konfirmasi
Faktur Pajak
Upload FP
Send Approval Code
4
Send e-SPT
NTTE
Outline
Download NTTE
7
Generate
Approval Code
Generate NTTE
E-FAKTUR/E-NOFA DJP
e-FAKTUR
PENGGANTI
sehingga
tidak memuat
keterangan yang
lengkap, jelas, dan
benar
melalui aplikasi atau sistem elektronik
yang ditentukan dan/atau disediakan Direktorat
Jenderal Pajak.
PEMBATALAN
e-FAKTUR
Transaksi batal
• didukung oleh bukti atau dokumen yang membuktikan bahwa
telah terjadi pembatalan transaksi
berupa pembatalan kontrak atau dokumen lain
• PKP Penjual yang melakukan pembatalan Faktur Pajak harus
memiliki bukti dari PKP Pembeli yang menyatakan bahwa
transaksi dibatalkan
• melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/atau disediakan Direktorat Jenderal Pajak.
Jika belum
melaporkan
dalam SPT
Jika sudah
melaporkan
dalam SPT
tetap melaporkan e-Faktur Pajak tersebut
dalam SPT Masa PPN dengan
mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom
DPP, PPN atau PPN dan PPn BM
melakukan pembetulan SPT Masa PPN
Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara
tetap melaporkan e-Faktur yang dibatalkan
tersebut dan mencantumkan nilai 0 (nol)
pada kolom DPP, PPN atau PPN dan PPn
BM.
Jika
e-Faktur yang
dibatalkan tersebut dalam SPT PPN
sebagai Faktur Pajak Masukan
melakukan
SPT Masa PPN
Masa Pajak yang bersangkutan
Outline
dengan cara
yang dibatalkan tersebut
dengan mencantumkan
pada kolom DPP, PPN atau PPN dan
PPn BM.
e-FAKTUR RUSAK
ATAU HILANG
cetak ulang melalui aplikasi
atau sistem elektronik yang
ditentukan dan/atau
disediakan Direktorat
Jenderal Pajak
- mengajukan permintaan data
e-Faktur ke DJP (KPP tempat
PKP dikukuhkan) dengan
menyampaikan surat
permintaan data e-Faktur
- terbatas pada data e-Faktur
yang telah diunggah (upload)
ke DJP dan telah memperoleh
persetujuan dari DJP
Outline
Pasal 8 ayat (2) dan (3) PER-16/PJ/2014
KEADAAN
TERTENTU
PKP diperkenankan membuat Faktur Pajak
berbentuk kertas (hardcopy).
Yang
menyebabkan
PKP tidak dapat Keadaan Tertentu: keadaan yang disebabkan
oleh peperangan, kerusuhan, revolusi,
membuat
bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan
e-Faktur
sebab lainnya di luar kuasa PKP, yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Pasal 9
PER-16/PJ/2014
Outline
Apabila keadaan tertentu ditetapkan telah
berakhir, data Faktur Pajak hardcopy yang
dibuat dalam keadaan tertentu diunggah ke
DJP oleh PKP melalui aplikasi atau sistem
elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan
oleh DJP untuk mendapatkan persetujuan.
HAL-HAL LAIN YANG
PERLU DIKETAHUI
e-Faktur berbentuk elektronik, sehingga tidak
diwajibkan untuk dicetak dalam bentuk kertas
baik oleh pihak penjual dan/atau pihak pembeli,
e-Faktur dipersilahkan untuk dicetak sesuai
dengan kebutuhan.
e-Faktur ditandatangani secara elektronik
sehingga
tidak
disyaratkan
lagi
untuk
ditandatangani
secara
basah
oleh
pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh PKP.
e-Faktur menggunakan mata uang Rupiah.
Outline