PENGARUH METODE EKSPERIMEN SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN KALOR TERHADAP SIKAP DAN PRESTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CAWAS KLATEN

  PENGARUH METODE EKSPERIMEN SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN KALOR TERHADAP SIKAP DAN PRESTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CAWAS KLATEN

  SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

   Disusun oleh : Nama : Mareta Nugraha Putri NIM : 041424031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENGARUH METODE EKSPERIMEN SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN KALOR TERHADAP SIKAP DAN PRESTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CAWAS KLATEN

  SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

   Disusun oleh : Nama : Mareta Nugraha Putri NIM : 041424031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Mareta Nugraha Putri. Pengaruh Metode Eksperimen Sederhana Dalam

Pembelajaran Kalor Terhadap Sikap dan Prestasi Siswa Kelas VII SMP

Negeri 1 Cawas Klaten. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh metode eksperimen sederhana dalam pembelajaran kalor terhadap sikap siswa kelas VII dan (2) Pengaruh metode eksperimen sederhana dalam pembelajaran kalor terhadap prestasi belajar siswa kelas VII.

  Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober-November 2008, dengan mengambil sampel sebanyak 60 siswa pada kelas VII SMP Negeri 1 Cawas Klaten.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni, yaitu penelitian yang menggunakan treatment yang jelas dan melihat akibat dari treatment tersebut. Penelitian ini menggunakan kelas kontrol yang digunakan sebagai kelas pembanding dalam penggunaan metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

  Instrumen yang digunakan adalah pretes, postes dan kuesioner. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa digunakan tes prestasi belajar (pretes dan postes) dan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metode eksperimen sederhana digunakan kuesioner sikap. Data tes prestasi belajar siswa yang diperoleh dianalisis dengan membandingkan skor pretes dan skor postes. Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah tes-t dependen dan independent. Sedangkan data skor sikap siswa terhadap metode eksperimen sederhana diskor kemudian dikategorikan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Metode eksperimen sederhana pada pembelajaran kalor berpengaruh terhadap sikap siswa. (2) Metode eksperimen sederhana pada pembelajaran kalor mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Putri, Mareta Nugraha. The Influence of a Simple Experiment

method in the Learning of Heat for Students Attitude and Achievement of

SMP Negeri 1 Cawas Klaten Seven Graders. Physics Education Study

Program, Department of Science and Mathematics Education, Faculty of

Teachers and Training Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta

2009.

  This research was aimed to find out (1) The influence of a simple experiment in the learning of heat for seven grader students attitude and (2) The influence of a simple experiment method in the learning of heat for seven grader students achievement.

  This research was held on October to November 2008. The sample of this research were 60 students of SMP Negeri 1 Cawas Klaten. The type of this research was pure experimental which using clear treatment and seeing the effects from the treatment. This research also used a control class used at the comparator class in the use of the method. This research was a quantitative research.

  The instrument were pre-test, pos-test and questionnaire. To find out students learning achievement was learning achievement tests (pre-test and post- test) and the data gathering technique which was to find out students attitude to wards learning with a simple experiment teaching was attitude questionnaire. The data of students learning achievement gathered were analyzed by comparing the pre-test score and the pos-test score. Statistical methods used to analyze the data were dependent t-test and independent t-test. Where as of the data of students attitude toward learning a simple experiment method was made and then it was categorized.

  The results of the research were (1) A simple experiment in the learning of heat influence for seven grader students attitude (2) A simple experiment method in the learning of heat influence for seven grader students achievement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Kami panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skipsi dengan judul “Pengaruh Metode Eksperimen Sederhana Dalam Pembelajaran Kalor Terhadap Sikap dan Prestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cawas Klaten”

  Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan, pada program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Skripsi ini tidak akan tersusun tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segenap hati kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

  1. Romo Dr. Paulus Suparno, S.J, M.S.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan segala kasih, perhatian dan kesabaran.

  2. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd., selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah membantu dalam memperlancar proses penyelesaian skripsi.

  3. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membantu selama proses perkuliahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi.

  4. Bapak Sugeng, Ibu Heni, Bapak Sunarjo dan Mas Agus selaku staf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak Trihono S.Pd selaku kepala sekolah SMP N 1 Cawas, Klaten yang telah memberikan kesempatan, kerjasama dan dukungan selama penelitian.

  6. Almarhum Bapak Benny Suprapto Amd. Pd selaku guru pembimbing yang dengan semangat membantu sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan.

  7. Adik-adikku tersayang kelas VII SMP N 1 Cawas, yang dengan semangat membantu sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan.

  8. Bapak dan Ibuku Sugiyono yang selalu mengasihiku dan memberikan seluruh cintanya untuk keberhasilanku.

  9. Tunanganku Mas Agung Nugroho yang telah memberikan perhatian, dorongan, semangat serta cinta kasihnya untukku. Kau sangat berarti dalam hidupku.

  10. Kakak dan adikku terkasih : Tiwi Kristanti, Setyo Tri Atmojo, Cahyo Asih Gunawan, Exellabia Goenti Tiatiara dan Shema Tienwan Gavriel atas kasih, doa, dukungan dan semangat yang telah diberikan.

  11. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Fisika : Aris, Dwi, Ika, Tia.

  12. Teman-teman KKN : Reni dan Ison yang memberikan semangat dan membantu dalam mengerjakan skripsi.

  13. Spesial untuk kekasih jiwaku, Yesus Kristus. Bagi Dia sgala kemuliaan, hormat pujian dan kuasa sampai selama-lamanya.

  Kami menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati. Akhirnya kami

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman Judul ................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing.................................................................... ii Halaman Pengesahan .......................................................................................iii Lembar Pernyataan Persetujuan ...................................................................... iv Halaman Persembahan...................................................................................... v Pernyataan Keaslian Karya .............................................................................. vi Abstrak ........................................................................................................... vii Abstract ......................................................................................................... viii Kata Pengantar................................................................................................. ix Daftar Isi ......................................................................................................... xi Daftar Gambar ............................................................................................... xiv Daftar Tabel.................................................................................................... xv Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6 A. Pembelajaran Fisika .............................................................................. 6

  1. Pandangan Konstruktivisme terhadap pembelajaran......................... 6

  2. Alat peraga ...................................................................................... 8

  a. Klasifikasi alat peraga................................................................ 9

  b. Jenis Alat peraga........................................................................ 9

  c. Manfaat alat peraga.................................................................. 10

  B. Metode Eksperimen............................................................................. 10

  C. Sikap................................................................................................... 11

  1. Komponen sikap............................................................................ 12

  2. Ciri-ciri sikap ................................................................................ 13

  D. Prestasi Belajar.................................................................................... 14

  E. Kalor ................................................................................................... 16

  F. Hubungan Teori dengan Penelitian ...................................................... 23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................... 24 B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 24 C. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................. 25 D. Treatment............................................................................................ 25 E. Instrument ........................................................................................... 34

  F. Validitas Instrumen ............................................................................. 45

  G. Metode Analisis Data .......................................................................... 45

  1. Kuesioner Sikap Siswa .................................................................. 45

  2. Pretes dan postes ........................................................................... 48

  BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 51 B. Data Penelitian .................................................................................... 53

  1. Kuesioner Sikap Siswa .................................................................. 53

  2. Tes Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 56

  C. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................ 60

  1. Analisis Sikap Siswa ..................................................................... 60

  2. Analisis Prestasi Belajar Siswa ...................................................... 62

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 68 A. Kesimpulan ......................................................................................... 68 B. Saran................................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69 LAMPIRAN ................................................................................................... 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1

  Rangkaian percobaan perubahan wujud mencair dan membeku.......... 28

  Rangkaian percobaan perpindahan kalor secara konveksi .................... 33

  Gambar 3.6

  Rangkaian percobaan perpindahan kalor secara konduksi .................... 32

  Gambar 3.5

  Rangkaian percobaan perubahan wujud menguap dan mengembun ..... 30

  Gambar 3.4

  Rangkaian percobaan perubahan wujud melenyap dan menyublim ..... 29

  Gambar 3.3

  Gambar 3.2

  Molekul zat padat................................................................................ 18

  Rangkaian percobaan pengaruh kalor terhadap suhu benda.................. 26

  Gambar 3.1

  Skema perubahan wujud...................................................................... 19

  Gambar 2.4

  Molekul zat gas ................................................................................... 19

  Gambar 2.3

  Molekul zat cair .................................................................................. 18

  Gambar 2.2

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data percobaan pengaruh kalor tehadap suhu .................................. 27Tabel 3.2 Data percobaan pengaruh kalor terhadap wujud benda.................... 28Tabel 3.3 Data percobaan melenyap dan meyublim......................................... 30Tabel 3.4 Data percobaan menguap dan mengembun ..................................... 31Tabel 3.5 Distribusi soal kuesioner sikap menurut indikatornya ..................... 35Tabel 3.6 Soal Pretes dan Postes berdasarkan materi dan kriteria pemahaman yang dicapai............................................................... 37Tabel 3.7 Jumlah soal menurut materi, kriteria................................................ 43Tabel 3.8 Skor dan kriteria jawaban ............................................................... 46Tabel 3.9 Jumlah skor jawaban kuesioner sikap setiap siswa........................... 46Tabel 3.10 Distribusi sikap setiap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan alat peraga................................................. 47Tabel 3.11 Kategori Sikap Siswa ................................................................... 47Tabel 3.12 Penskoran Untuk Setiap Kriteria .................................................. 48

  Tabel. 4.1 Skor dan kategori Sikap Siswa kelas Eksperimen .......................... 53 Tabel. 4.2 Skor dan kategori Sikap Siswa Kelas kontrol.................................. 55

Tabel 4.3 Skor Pretes dan Postes Kelas Eksperimen........................................ 57Tabel 4.4 Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol ............................................. 58Tabel 4.5 Jumlah siswa menurut kategori sikap pada kelas eksperimen........... 60

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.9 Analisis Skor Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ............. 65Tabel 4.10 Analisis Skor Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ........... 66

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat permohonan ijin penelitian................................................. 72 Lampiran 2. Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................... 73 Lampiran 3. Surat Permohonan Peminjaman Alat ........................................... 74 Lampiran 4.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas eksperimen................. 75 Lampiran 5.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol....................... 88 Lampiran 6. Soal Pretes-Postes ....................................................................... 97 Lampiran 7. Jawaban Pretes-Postes............................................................... 101 Lampiran 8. Jawaban Tes siswa .................................................................... 105 Lampiran 9. Kuesioner.................................................................................. 108 Lampiran 10 Jawaban Kuesioner siswa ......................................................... 109 Lampiran 11. Foto Pembelajaran................................................................... 110 Lampiran12. Gambar Alat peraga ................................................................ 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang kegiatannya

  didominasi oleh siswa. Yang ditekankan bukan bagaimana guru mengajar, melainkan bagaimana guru menciptakan situasi, merancang kegiatan, membimbing dan membantu siswa, sehingga siswa terlibat dalam kegiatan yang relevan dan berkesinambungan. Dengan kata lain kualitas pembelajaran tidak terletak bagaimana baik tidaknya guru memberi informasi atau menerangkan, tetapi terletak pada kualitas dan kuantitas keterlibatan siswa dalam proses belajar, seberapa banyak siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan aktif membentuk pengetahuannya sendiri serta memunculkan motivasi untuk menemukan pengetahuan baru. Pelajaran fisika bertujuan agar siswa menguasai konsep-konsep fisika dan mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi oleh sikap-sikap ilmiah untuk memecahkan masalah fisika.

  Banyak anggapan di kalangan masyarakat bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit, terutama dikalangan siswa. Untuk mempelajari fisika diperlukan kemauan, kemampuan, ketrampilan dan kecerdasan. Dengan adanya tuntutan ini mengakibatkan banyak siswa yang merasa tidak senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  senang dan tidak senang itu berpengaruh terhadap prestasi siswa dalam pembelajaran fisika. Rasa senang tidaknya dalam diri siswa seharusnya mendapat perhatian khusus dari guru, sehingga siswa tidak takut pada pelajaran fisika.

  Dunia pendidikan semakin dituntut peranannya untuk dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama merupakan tempat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan tidak dapat lepas dari proses belajar mengajar. Peningkatan kualitas pendidikan harus diawali dari proses belajar mengajar karena proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama di sekolah. Proses belajar mengajar sendiri nantinya akan terkait dengan masalah prestasi belajar sebagai hasil akhir dari belajar itu sendiri.

  Dalam pelajaran fisika saat ini guru harus mengacu pada satu sumber atau kurikulum dan tidak mempunyai waktu cukup, sehingga guru merasa harus dapat menyelesaikan materi yang ditargetkan. Dalam pembelajaran fisika siswa hanya menerima secara langsung dari guru yaitu konsep-konsep, definisi, rumus yang sudah ada dan dibuktikan tanpa mengetahui dari mana datangnya konsep, definisi dan rumus. Siswa tidak tahu kaitan setiap materi yang dipelajarinya dengan kehidupannya secara langsung dan hanya mengunakan teori yang sudah diberikan oleh guru untuk menyelesaikan soal-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari masalah-masalah yang timbul seperti diatas, maka untuk meningkatkan mutu pendidikan fisika dalam proses pembelajaran perlu memaksimalkan penggunaan alat peraga dan alat laboratorium. Salah satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam proses membangun pengetahuan adalah metode eksperimen sederhana.

  Metode eksperimen sederhana akan menimbulkan minat siswa terhadap materi yang akan disampaikan oleh pengajar, sehingga siswa tertarik untuk terlibat dalam proses kegiatan belajar. Dengan demikian pembelajaran khususnya fisika dengan metode eksperimen sederhana diharapkan lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah. Untuk melakukan perubahan tersebut, yang perlu dilakukan dalam pembelajaran fisika adalah menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dengan mengoptimalkan penggunaan alat peraga dan alat laboratorium. Ketika siswa sudah mulai senang dan tertarik dengan metode eksperimen sederhana diharapkan dapat mempengaruhi sikap siswa dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya prestasi siswa dapat meningkat.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti sikap dan prestasi siswa yang disebabkan oleh penggunaan alat peraga serta alat laboratorium dalam pembelajaran kalor.

  Penulis tertarik untuk mengangkat judul “PENGARUH METODE

  EKSPERIMEN SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN KALOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan diskripsi latar belakang ini, maka dapat ditarik beberapa pokok permasalahan yang perlu dikaji dalam penelitian :

  1. Bagaimana pengaruh metode eksperimen sederhana dalam pembelajaran kalor terhadap sikap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cawas Klaten ?

  2. Apakah metode eksperimen sederhana dalam pembelajaran kalor mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cawas Klaten ?

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen sederhana pada pembelajaran kalor terhadap sikap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cawas Klaten

  2. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen sederhana dalam pembelajaran kalor mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cawas Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi guru dan calon guru Menambah pengetahuan dan wawasan terhadap metode eksperimen sederhana terhadap sikap dan prestasi belajar siswa.

  2. Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam hal menentukan kebijaksanaan dan dalam evaluasi kebijaksanaan terutama yang berkaitan dengan upaya peningkatan kemampuan fisika siswa yang akhirnya akan menambah mutu sekolah.

  3. Universitas Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian yang berkaitan dengan bidang pendidikan khususnya pelajaran fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Fisika

1. Pandangan Konstruktivisme terhadap pembelajaran

  Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan merupakan bentukan (konstruksi) orang yang sedang belajar. Dalam konteks sekolah, pengetahuan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran merupakan hasil bentukan siswa sendiri. Pengalaman bersentuhan langsung dengan obyek belajarnya menjadi penting. Dengan cara ini siswa dapat menjalani proses mengkonstruksi pengetahuan baik berupa konsep, ide maupun pengertian tentang sesuatu yang sedang dipelajarinya. Agar proses pembentukan pengetahuan dapat berkembang, maka kehadiran pengalaman baru menjadi penting bila tidak membatasi pengetahuan siswa. Pengetahuan yang dibentuk dengan sendirinya harus memunculkan dorongan untuk mencari atau menemukan pengalaman baru. Pembelajaran yang menekankan proses pembentukan pengetahuan oleh siswa sendiri dinamakan pembelajaran yang konstruktivis. Dalam konteks belajar seperti ini, aktivitas siswa sebagaimana yang dipaparkan didepan menjadi syarat mutlak agar siswa mampu, bukan untuk mengumpulkan banyak fakta melainkan dapat menemukan sesuatu (pengetahuan) dan mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Piaget (dalam Suparno, 2001:117-118), pengetahuan seseorang merupakan abstraksi atas suatu obyek atau hal. Piaget membedakan adanya dua macam abstraksi: abstraksi sederhana dan abstraksi reflektif.

  a. Abstraksi sederhana adalah abstraksi yang didasarkan pada obyek itu sendiri. Dalam abstraksi ini, orang menemukan sifat- sifat obyek itu sendiri secara langsung. Pengetahuan tersebut merupakan abstraksi langsung atas obyek itu.

  b. Abstraksi reflektif adalah abstraksi yang didasarkan pada koordinasi, relasi, operasi, dan penggunaan yang tidak langsung keluar dari sifat obyek-obyek itu. Abstraksi ditarik tidak dari obyek itu sendiri, tetapi dari tindakan terhadap obyek itu. Teori pengetahuan Piaget menekankan pentingnya kegiatan seorang siswa yang aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Hanya dengan keaktifannya mengolah bahan, bertanya secara aktif, dan mencerna bahan dengan kritis, siswa akan dapat menguasai bahan dengan lebih baik.

  Oleh karena itu, kegiatan aktif dalam proses belajar perlu ditekankan. Bahkan kegiatan siswa secara pribadi dalam mengolah bahan, mengerjakan soal, membuat kesimpulan, dan merumuskan suatu rumusan dengan kata-kata sendiri adalah kegiatan yang sangat diperlukan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyediakan alat-alat yang mendorong agar siswa aktif (Suparno, 2001:143).

  Secara khusus Moates mengatakan bahwa konsepsi sebagai gambaran mental tentang suatu konsep terbentuk sebagai hasil aktivitas manusia baik mental maupun fisik yang disebutkan sebagai proses persepsi, yaitu proses memberi arti pada sederetan informasi yang berhasil ditangkap dan direkam oleh indra, dan menempatkannya pada stuktur kognitif yang telah terbentuk sebelumnya (Kartika Budi, 1998: 168).

  2. Alat peraga Banyak cara untuk mencapai keberhasilan dalam mengajar.

  Keaktifan siswa dalam mencoba atau mengerjakan sesuatu amat besar artinya dalam pendidikan dan pengajaran. Percobaan-percobaan yang siswa lakukan akan memantapkan hasil studinya. Untuk menjadikan sesuatu yang sulit atau belum diketahui menjadi jelas dan mudah maka guru dapat menggunakan alat peraga sebagai alat yang digunakan untuk mempermudah siswa memahami pelajarannya.

  Pada dasarnya siswa lebih mudah mengerti dan memahami sesuatu yang konkrit dari pada sesuatu yang abstrak. Untuk memahami konsep abstrak siswa memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Alat peraga merupakan sarana yang bermanfaat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Alat peraga menurut (Adimassana, 2007:52) adalah salah satu bentuk dari alat bantu pembelajaran yang berfungsi untuk meragakan atau merepresentasikan suatu benda, karena benda yang sebenarnya tidak dapat ditunjukkan secara langsung atau tidak dapat dibawa. Contoh: gambar, lukisan, foto dan lain-lain.

  Dengan menggunakan alat peraga di dalam pengajaran berarti memberikan pengalaman belajar kepada siswa mulai dari sesuatu yang abstrak menuju kepada sesuatu yang konkrit

  a. Alat peraga menurut (Sriyono, 1992:123) diklasifikasikan sebagai berikut : 1). Alat peraga visual

  Segala sarana yang dapat mempengaruhi daya pikir siswa lewat panca inderanya, dengan cara memperlihatkan benda aslinya, benda tiruan, gambar atau yang sejenisnya. 2). Alat peraga auditif

  Segala sarana yang dapat mempengaruhi daya pikir siswa dengan cara menerangkan, memberikan persamaan kata, contoh-contoh kalimat dan sebagainya.

  b. Jenis alat peraga menurut (Sriyono, 1992:123) diklasifikasikan sebagai berikut : 1). Alat peraga dua dimensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2). Alat peraga tiga dimensi Benda asli dan model. Alat ini mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi.

  c. Manfaat alat peraga menurut (Ruseffendi 1979:1) 1). Proses belajar mengajar termotivasi. Baik murid maupun guru, dan terutama murid, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran.

  2). Konsep abstrak tersajikan dalam bentuk konkrit dan karena itu lebih dapat dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah. 3). Hubungan antara konsep abstrak dengan benda-benda di alam sekitar akan lebih dapat difahami.

  Konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model, dapat dipakai sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak.

  B. Metode Eksperimen Menurut Paul Suparno (2007:77), secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Metode eksperimen dibedakan menjadi dua diantaranya : 1. Eksperimen terbimbing atau terencana.

  Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa.

  Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus dimati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan dituju cukup jelas.

  2. Eksperimen bebas.

  Dalam eksperimen bebas, guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan secara rinci. Dengan kata lain, siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan.

C. Sikap

  Sikap merupakan tindakan seseorang untuk cenderung menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai hal yang bergun bagi dirinya atau tidak. Apabila siswa menganggap belajar di sekolah atau bidang studi tertentu sebagai sesuatua yang bermanfaat bagi dirinya maka dia akan bersikap positif. Sebaliknya jika siswa tersebut menganggap semua itu tidak berguna maka dia akan memiliki sikap negatif. Penilaian spontan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sikap merupakan suatu respon evaluatif terhadap suatu rangsangan berupa informasi, obyek, gejala, atau peristiwa yang dialami. Respon tersebut dapat berupa pernyataan atau perilaku, misalnya menyenangkan, membosankan, menarik, bermanfaat, dan sebagainya. Sikap seseorang tampak dari pernyataan setuju atau tidak, mendukung atau tidak, senang atau tidak, sedangkan perilaku yang menyatakan sikap antara lain bekerja dengan sungguh, tekun, dan melakukan dengan senang hati.

  Komponen-komponen sikap (menurut Azwar Syarifudin : 1996), sikap seseorang dipengaruhi oleh 3 komponen yang saling berhubungan yaitu komponen kognitif, komponen affektif, dan komponen tingkah laku.

  a. Komponen kognitif Berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan obyek. Komponen kognitif yang melekat pada sistem tersebut meliputi menguntungkan atau tidak menguntungkan, baik atau buruk, dan diterima atau ditolak.

  b. Komponen affektif Komponen affektif menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan obyek. Obyek yang dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan dan disukai atau tidak disukai.

  c. Komponen tingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kognotif dan affektif. Bila individu mempunyai sikap yang positif terhadap obyek, ia akan bersedia membantu, memperhatikan, dan membuat suatu yang menguntungkan obyek tersebut. Sebaliknya, jika ia mempunyai sikap yang negatif, ia kan mengencam, mencela, menyerang dan membicarakan kejelekan obyek tersebut. Menurut Theresia Warsini (2000:13) ciri-ciri sikap terhadap suatu obyek sebagai berikut : a. Merupakan gejala psikologis yang berhubungan dengan motivasi, emosi, persepsi dan proses kognitif.

  b. Disertai perasaan atau emosi yang menimbulkan suatu penilaian terhadap suatu obyek mengenai rasa tertarik/tidak tertarik, baik/buruk, berguna/tidak berguna dan lain-lain.

  c. Penilaian dan perasaan terhadap obyek menimbulkan sikap positif atau negatif.

  d. Sikap menyebabkan kecenderungan untuk berbuat yaitu mendekati atau menjauhi obyek.

  e. Bila terjadi kecenderungan untuk mendekati obyek maka ada keinginan untuk tahu dan belajar serta melibatkan diri.

  f. Mengandung tiga komponen, meliputi komponen kognitif, komponen affektif, dan komponen tingkah laku g. Sikap ditampakkan dalam bentuk pernyataan tingkah laku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  atau perilaku, misalnya menyenangkan, membosankan, menarik, bermanfaat, dan sebagainya. Sikap seseorang tampak dari pernyataan setuju atau tidak, mendukung atau tidak, senang atau tidak, sedangkan perilaku yang menyatakan sikap antara lain bekerja dengan sungguh, tekun, dan melakukan dengan senang hati.

D. Prestasi Belajar

  Menurut Winkel (1986) prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dicapai. Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan- perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman dalam bidang ketrampilan, nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan siswa terhadap pertanyaan, tugas atau ujian yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar itu berbeda-beda sifatnya, tergantung dari bidang yang didalamnya siswa menunjukkan prestasi, misalnya dalam bidang pengetahuan dan pemahaman. Prestasi belajar adalah bukti yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar dilakukan.

  Menurut Fudyartanto (1975) prestasi belajar berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan hingga seberapa jauh kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi ujian untuk menyelesaikan soal-soal dengan baik. Pengertian prestasi belajar adalah taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diperoleh setiap orang adalah berbeda-beda. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui dari evaluasi hasil belajarnya, yaitu dengan diberikannya tes prestasi atau test hasil belajar. Yang dimaksud dengan test hasil belajar adalah suatu test yang mengukur prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil belajar yang khas, yang dilakukan secara sengaja yaitu dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan nilai. Hasil belajar yang khas dilakukan secara sengaja sebagai suatu hasil pengukuran disebut prestasi belajar, apabila hasil proses belajar merupakan kemampuan yang sungguh- sungguh aktual yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran. Fungsi utama test hasil belajar adalah mengukur keberhasilan belajar siswa dan sekaligus pula mengukur keberhasilan guru dalam mengajar suatu mata pelajaran

  Menurut Zainal Arifin (1990), ada 5 fungsi utama prestasi belajar antara lain :

  1. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik

  2. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

  3. Sebagai bahan informasi dalam motivasi pendidikan, artinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam mengingatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan, sedangkan indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik dalam masyarakat.

  5. Dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Apabila orang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya yaitu perubahan dalam dirinya. Sedangkan hasil yang diperoleh setiap orang adalah berbeda- beda. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraihnya dan prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya, yaitu dengan memberikan test.

E. Kalor

1. Pengertian Kalor Kalor menurut Widagdo (2007:77) merupakan suatu bentuk energi.

  Kalor adalah perpindahan energi panas dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalori (kal) merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk untuk menyatakan kandungan energi. Satu kalori adalah (1 kal) adalah yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 g air agar suhunya naik 1

  C. Satuan yang lebih besar adalah satu kilokalori (1 kkal). Yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar suhunya naik 1

  C. Hubungan satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kalor tergolong energi, maka satuan kalor juga dapat dinyatakan dalam joule (J). Hubungan satuan kalori dengan joule adalah : 1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal

2. Pengaruh kalor terhadap wujud benda

  Kalor merupakan energi panas yang terima atau dilepaskan oleh sebuah benda. Kalor yang diterima oleh sebuah benda dapat mengubah suhu benda. Makin banyak kalor yang diberikan, makin banyak pula perubahan suhu pada benda. Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda (Widagdo, 2007:79)

  Menurut Widagdo (2007:80) pada perubahan wujud benda terjadi karena pengaruh kalor. Perubahan wujud dapat terjadi karena benda menerima kalor. Perubahan wujud juga dapat terjadi karena benda melepaskan kalor. Wujud benda menurut (Agustiyanti, 2008:48) dibedakan menjadi tiga diantaranya :

  a. Zat padat Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan, teratur dan saling menarik. Partikel zat padat tidak bebas bergerak, hanya bergetar ditempat. Hal inilah yang menyebabkan zat padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Dibawah ini gambaran molekul- molekul zat padat (Gambar 2.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.1 Gambar molekul zat padat

  b. Zat cair Letak partikel-partikelnya masih berdekatan tetapi susunannya tidak teratur. Tarik menarik antar partikelnya tidak begitu kuat sehingga partikel-partikel itu dapat bergeser dari tempatnya tetapi sukar untuk lepas dari kelompoknya. Hal ini yang menyebabkan bentuk zat cair tidak tetap tetapi volumenya berubah. Gambar 2.2 menunjukkan gambaran molekul pada zat cair.

Gambar 2.2 Gambar molekul zat cair

  c. Gas Letak pertikel-partikel berjauhan. Tarik-menarik antarpartikel lemah tetap gerakannya bebas. Hal ini yang menyebabkan gas mempunyai bentuk dan volume yang berubah-ubah mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.3 Gambar molekul zat gas.

  Perubahan wujud zat menurut Widagdo (2008:82) dapat digambarkan pada skema berikut (Gambar 2.4) : c b

  Gas d e a

  Padat Cair f

Gambar 2.4 Gambar skema perubahan wujud.

  Pada peristiwa perubahan wujud ada yang memerlukan kalor, tetapi ada juga yang melepaskan kalor. Perubahan wujud yang memerlukan kalor adalah menguap, mencair, memuai sedangkan yang melepaskan kalor adalah mengembun, membeku, menyublim.

  Perubahan wujud benda diantaranya: a. Mencair, peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi cair.

  b. Menguap, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi uap atau gas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Melenyap, peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas.

  e. Mengembun, peristiwa perubahan wujud dari uap atau gas menjadi cair.

  f. Membeku, peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat.

3. Kalor jenis dan kapasitas kalor

  Menurut Widagdo (2008:90) kalor menyatakan banyaknya energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu benda.

  Pemberian kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut makin tinggi. Sehingga kalor sebanding dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan perubahan suhu, kalor yang diperlukan agar suhu benda naik juga bergantung pada jenis zat. Maka kalor yang diperlukan agar suhu benda naik adalah :

  Q = m c T

  ∆

  Keterangan : Q = banyaknya kalor (kal atau joule) c = kalor jenis zat (J/kg C atau kal/gr C ) m = massa zat (kg)

  T = perubahan suhu (C )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan m gram zat agar suhunya naik 1C. Kapasitas kalor dirumuskan sebagai : C = m c

  Keterangan : C = kapasitas kalor ( J/kg ) c = kalor jenis zat (J/kg C atau kal/gr C ) m = massa zat (kg)

4. Perpindahan Kalor

  Ada tiga cara perpindahan kalor menurut Widagdo (2008:97) diantaranya :

  a. Konduksi Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu benda tanpa disertai perpindahan partikel benda itu. Perpindahan kalor secara konduksi berlangsung pada benda padat. Misalnya tembaga dipanaskan dan pada salah satu ujung tembaga kita pegang, tidak lama setelah ujung tembaga mengenai api ujung yang kita pegang terasa panas. Pada peristiwa konduksi partikel benda tidak berpindah, tetapi pertikel hanya bergetar disekitar posisinya saja. Penerapan perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari contohnya setrika b. Konveksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  konveksi terjadi pada benda cair atau gas yang mengalami pemanasan. Pada benda cair misalnya ketika merebus air pada panci. Pemanasan mengakibatkan air pada bagian bawah panci menjadi cepat panas, akibatnya air panas pada bagian panci akan naik dan air dingin pada permukaan panci kan turun. Dengan demikian terjadi perpindahan kalor. Sedangkan peristiwa perpindahan kalor di udara contohnya gerak asap pabrik yang mengalir ke atas. Pada perpindahan kalor secara konveksi disertai perpindahan partikel benda tersebut. Penerapan perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari contohnya saa memasak air dalam panci.

  c. Radiasi Radiasi ialah perpindahan kalor tanpa memerlukan perantara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG

0 2 55

EFEKTIVITAS SISWA DALAM METODE PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 SALATIGA

0 6 126

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 246

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009/2010.

0 5 11

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WONOGIRI.

0 0 18

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 CAWAS KLATEN JAWA TENGAH.

0 1 118

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

0 1 9

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERHADAP SIKAP KESANTUNAN BERBAHASA DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 18

UPAYA MENINGKATAN SIKAP DISIPLIN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI LEDUG - repository perpustakaan

0 0 15