PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KAB WAJO
PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KAB WAJO SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar
Oleh:
IBNU MUNZIR HUSAIN 20100112008 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2016
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ibnu Munzir Husain NIM : 20100112008 Tempat/Tgl. Lahir : Belawa, 14-Maret-1994 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Alamat : Komp Pesona Prima Griya Blok G No 4 Judul : Pengaruh Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) terhadap Hasil Belajar Fiqih Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kab Wajo
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain sebagian atau seluruhnya, maka disertasi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Makassar, 15 Maret 2016 Penulis
Ibnu Munzir Husain NIM. 20100112008
KATA PENGANTAR
Tiada kata y a yang lebih patut penulis ucapkan kecuali hany nya ucapan syukur
yang sedalam-dalamnya nya disertai puja dan puji kehadirat Ilahi rabbi, Tuh , Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melim limpahkan rahmatnya, kesehatan dan inayahnya hnya kepada penulis,
sehingga penulis dapat m pat menyelesaikan skripsi ini melalui proses yang pa panjang. Salam dan
shalawat kepada Rasul sulullah saw yang telah mengantarkan umat manus nusia menuju jalan
yang benar. Penulis me menyadari bahwa banyak kekurangan yang terdap dapat dalam skripsi
ini, maka penulis bersik rsikap positif dalam menerima saran maupun kritik itikan yang sifatnya
membangun.Melalui tulisan an ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima a kasih yang tulus,
teristimewa kepada Aya yahanda terhormat Drs H. Husain Malik dan Ibunda Ibunda Hj Wardah
Yunus Martan yang ng telah membesarkan dan mendidik penulis deng dengan penuh kasih
sayang, harapan dan ci n cita-cita luhur keduanya senantiasa memotivasi un i untuk berbuat dan
menambah ilmu, juga m a memberikan dorongan moral maupun material s al serta atas doanya
yang tulus buat penulis lis, serta keluarga besar yang telah membesarkan, kan, mengasuh, dan
mendidik penulis deng ngan limpahan kasih sayangnya. Do’a restu dan dan pengorbanannya
yang tulus dan ikhlas y s yang telah menjadi pemacuh dan pemicuh yang ng selalu mengiringi
langkah penulis dalam pe m perjuangan meraih masa depan yang bermanfaat. at.Penulis juga uga menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipa sipasi dari berbagai
pihak skripsi ini tidak m k mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapk rapkan. Oleh karena
itu penulis patut menyam nyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepa epada :1. Prof. Dr. H. Musafir Pabbabari, M.Si. selaku Rektor UIN Alauddin Makasar beserta Wakil Rektor I, II, III, dan IV, yang telah meberikan segala perhatiannya terhadap kelangsungan dan kemajuan lembaga ini.
2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta pembantu dekan I,II, dan
III.
3. H. Erwin Hafid, Lc., M.Th.I., M.Ed. dan Usman, S.Ag M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Alauddin Makassar.
4. Drs. Chaeruddin B. M.Pd.I dan Drs H. Andi Achruh M.Pd.I selaku dosen pembimbing yang secara konkrit memberikan bantuannya dalam penyususnan skripsi ini.
5. Para Dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.
6. M Sain M.Pd.I selaku Kepala Sekolah MAN Wajo yang memberikan izin untuk melaksankan peneltian di MAN Wajo
7. Dra Hj Bulkis dan Nurasia S.Ag selaku guru bidang studi Fiqih, yang sangat memotivasi penyusun, dan seluruh staf serta adik-adik siswa kelas X terkhusus kelas X-1 dan MAN Wajo atas segala pengertian dan kerjasamanya selama penyusun melaksanakan penelitian.
8. Rekan-rekan seperjuangan KKNP Angk VI dan semua teman-teman Pendidikan Agama Islam angkatan 2012 terutama Pendidikan Agama Islam 1,2 yang tidak dapat kusebutkan satu persatu
9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penulisan skripsi ini.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis selama
menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, sehingga tidak
akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas ini,
kepada mereka semua tanpa terkecuali, penulis mengucapkan terimah kasih yang teramat
dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang memiliki kebenaran
mutlak, tak ada kekutan dan kesempurnaan, semuanya hanya milik Allah Swt, karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini
senantiasa di nantikan dengan penuh keterbukaanSemoga Allah Swt membalas kasih sayang, cinta dan ketulusan yang telah dicurahkan kepada penulis Amiiin. Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
Makassar, 15 Februari 2016 Penulis
IBNU MUNZIR HUSAIN NIM: 20100112008
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................iPERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................ii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi
ABSTRAK .........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...............................................................1 B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah .....................................5 C. Hipotesis.......................................................................................6 D. Definisi Operasional Variabel dan Ruang Lingkup Penelitian ....6 E. Kajian Pustaka..............................................................................7 F. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………….8 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,. Efeketif, dan Menyenangkan (PAIKEM)...........................................................9
1. Pengertian Pembelajaran…………………………………….13
2. Pengertian Aktif…………………………………………….15
3. Pengertian Inovatif………………………………………....17
4. Pengertian Kreatif………………………………………….17
5. Menyenangkan……………………………………………..20
B. Hasil belajar ……………………………………………………20
C. Bidang Studi Fiqih……………………………………………...29
B. Pendekatan Penelitian...................................................................34
C. Populasi dan Sampel.....................................................................35
D. Metode Pengumupulan Data ........................................................37
E. Instrumen Penelitian .....................................................................37
F. Validasi………………………………………………………….38
G. Teknik Pengolahan Data………………………………………...40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil dan Lokasi Peneltian...........................................................45 B. Hasil Penelitian.............................................................................62
1. Gambaran Pembelajaran PAIKEM MAN Wajo ....................62
2. Gambaran Hasil Belajar Fiqih peseta didik MAN Wajo .......66
3. Pengaruh Pembelajaran PAIKEM terhadap hasil belajar Fiqih ……………………………………………………................74
C. Pembahas……………………………………………………......78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................81 B. Implikasi Penelitian......................................................................82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................84
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
Nama : Ibnu Munzir Husain Nim : 20100112008 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul : Pengaruh Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM) terhadap Hasil Belajar Fiqih Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wajo Kab. WajoSkripsi ini membahas tentang pengaruh pembelajaran Aktif, inovatif, efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) terhadap hasil Belajar Fiqih Peserta Didik Madrasah aliyah Negeri (MAN) Wajo. Masalah penelitian ini yaitu 1) Bagaimana gambaran pembelajaran PAIKEM di MAN Wajo? 2) bagaimana gambaran hasil belajar Fiqih peserta didik MAN Wajo? 3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran PAIKEM terhadap hasil belajar peserta didik MAN Wajo?
Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan menggunakan metode peneletian Expos facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MAN Wajo yang berjumlah 205. Sedangkan jumlah sampel adalah sebanyak 20 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar fiqih dan angket. Teknik Analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistiik inferensial.
Sedangkan hasil analisis pada pegujian statistic signifikan t tes diperoleh nilai t hitung = 4,34 dan t tabel = 1,34 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga disimpulkan t >t maka H ditolak dan H diterima. Dengan demikian, dapat
hitung tabel a
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran PAIKEM terhadap hasil belajar fiqih MAN Wajo Penelitian ini memiliki implikasi bagi sumber data yang telah memberikan jawaban- jawaban kepada Mengamati secara seksama ketiga kesimpulan tersebut, maka kita dapat terus melakukan upaya peningkatan dalam hasil dan prestasi peserta didik dengan menigkatkan Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan secara lebih maksimal. Melihat keadaan tersebut agar pihak yang terkait berusaha untuk terus menigkatkan dan memaksimalkan penerapan pembelajran akitf, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan di MAN Wajo pada khususnya dan seluruh sekolah pada umumnya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kependidikan, persoalan yang berkenaan dengan guru dan jabatan guru
senantiasa menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri di tengah-tengah ilmu kependidikan yang begitu luas dan kompleks. Sehubungan dengan kemajuan pendidikan kebutuhan guru yang semakin meningkat, baik dalam mutu maupun jumlahnya, maka program pendidikan guru menjadi proritas pertama dalam program pembangunan pendidikan di negara reublik Indonesia. Tujuan pembelajaran dipahami adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat
1
dikerjakan oleh peserta didik pada kondisi dan tingkat kompetensi guru Suatu proses pembelajaran peran guru di sekolah sangat dibutuhkan dalam
2
membantu siswanya untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Saat ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa belajar adalah sesuatu yang sulit, menjemukan dan membosankan, sehingga tidak sedkit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
Dari kesulitan siswa dalam menerima pelajaran tersebut terlihat bahwa
pelajaran itu sangat bergantung bagaimana cara guru mengajarkan mata pelajaran yang bersangkutan kepada siswa. Guru dapat mengubah rasa takut anak terhadap suatu pelajaran dengan mengusahakan dalam penyampain materi pelajaran membuat 1 Nurkhalisa Latuconsina, Pengelolaan dalam Kelas Pembelajaran (Makassar: Alauddin
University Press 2013), h. 9 siswa senang, sehingga membangkitkan motivasi siswa, keaktifan serta keterampilan proses siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan membuat siswa merasa senang, diantaranya adalah menggunakan pendektan yang tepat dan dibantu dengan adanya media yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
Permendiknas nomor 55 tahun 2007 tentang standar Proses Pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan Menengah di jelaskan bahwa ‘’Proses pembelajran pada setiap satuan pendidikan Dasar dan Menegah harus interaktif, insipiratif, menyenagkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakasa, kreatifitas dan kemandirian sesuai denga bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Proses pembelajran yang tidak disampaikan oleh pendidik secara kreatif akan menjadikan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Melihat kondisi berdasarkan penejelasan yang telah dipaparkan diatas, maka diterapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, Islami dan untuk mencipatkan PAIKEMI diperlukan berbagai keterampilan membelajarkan dan keterampilan mengajar. Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan . ia diibaratkan sebagai jantung dari keseluruhan proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik cenderung
3 menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula.
Guru dalam menyampaikan mata pelajaran menggunakan metode/ model dan media pembelajaran yang menarik agar siswa lebih mudah dalam menangkap pelajaran tersebut, selain itu juga dapat menarik minat siswa dan tidak menjemukan dalam penyampaian. Model yang digunakan oleh guru yang bersangkutan juga dapat dikombinasikan dengan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih harus bersifat baru, unik dan menarik untuk belajar sehingga diharapkan dapat menigkatkan prestasi belajar.
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Islami (PAIKEMI) merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan pelaksanaan pembelajaran PAIKEMI, diharapkan berkembangya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
4 parisipatif, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
Pendekatan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan merupakan salah satu model/ pendektan pembelajran yang menekankan agar dalam pembelajaran peserta didik sebagai subjek yang aktif, sementara guru sebagai fasilitator. Dalam pendekatan ini, peserta didik diharapkan mampu mengintegrasikan gagasan baru dengan gagasan/ pengalaman awal yang telah dimiliki oleh peserta didik. Dengan belajar Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan, siswa dapat diharapkan mampu membangun fenomena makna yang berbeda. Dalam pendekatan ini siswa dapat berperan aktif mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman dengan penekanan pada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai 4 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih bermakna, menarik dan menyenangkan.
Sejak diberlakukannya Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Dalam Permendiknas tersebut diatur pelaksanaan sertifikasi guru melalui penilaian portofolio dengan sepuluh komponen yang bertujuan mengukur empat kompetensi pendidik, yaitu kompetensi, pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Bagi guru yang lulus penilaian, memperoleh sertifikasi pendidik dan dinyatakan sebagai guru professional. Sebaliknya bagi guru yang belum lulus diwajibkan mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan profesi guru atau dikenal dengan singkatan PLPG. Dalam buku rambu- rambu penyelenggaraan PLPG yang berlaku secara nasional (Depdinas, 2007), salah satu materi pokok yang harus diberikan adalah materi PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Maka sejak akhir tahun 2007 istilah
5 PAIKEM mulai dikenal luas dalam praktik dunia pendidikan di Indonesia
Model ini dikembangkan untuk menciptakan situasi pembelajaran yang dialami para siswa lebih menggairahkan dan memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif yang pada akhirnya mencapai hasil belajar yang
5 Ismail, Strstegi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) , (Semarang: RaSAIL,2008), h.48
6
optimal. . Di maksudkan bahwa proses pembelajaran aktif menuntut siswa dan guru secara aktif melakukan tugas dan fungsinya masing-masing. Guru secara aktif merancang dan mengkondiskan siswanya untuk belajar, bahkan berupaya memfasilitasi kebutuhan siswa aktif melakukan tugasnya sebagai pelajar untuk belajar.
Bentuk aktifitas yang dilakukan siswa bukan hanya aktifitas fisik tetapi yang terutama aktifitas mental, karena inti dari kegiatan belajar adanya aktifitas mental.
Tanpa keterlibatan mental dalam suatu aktifitas yang dilakukan siswa maka tidak akan pernah terjadi proses belajar di dalam dirinya. Pembelajaran aktif ini merupakan proses terhadap pembelajaran yang selama ini bersifat pasif , dimana para siswa hanya menerima informasi dari gurunya melalui metode ceramah.
Dari uraian di atas maka penulis melakukan suatu penelitian yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) terhadap Hasil Belajar Fiqih Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wajo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenagkan 6 (PAIKEM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wajo?
Ditjen Dikdasmen Depdiknas, Paket Pelatihan untuk Sekolah dan Masyarakat (Jakarta: balai
2. Bagaimana gambaran hasil belajar Fiqih siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wajo?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) terhadap hasil belajar siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wajo?
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap jawaban atas sub masalah yang membuktikannya. Tujuannya adalah untuk memberikan arah yang jelas bagi penelitian yang berupaya melakukan verifikasi terhadap kesahihan dan kesalahan
7
suatu teori Adapun hipotesis penelitian ini adalah bahwa Penerapan model pembelajaran
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) berpangaruh terhadap hasil belajar siswa.
D. Definisi Operasional Variable
Pada penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas (independent
variabel ) dan variabel terikat (dependent varibel). PAIKEM sebagai variabel bebas
yang dinyatakan dengan notasi X, sedangkan hasil belajar sebagai variabel terikat dinyatakan dengan notasi Y.
7 Mulyono Domopoli,Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah UIN Alauddin Makassar (Cet. I
Untuk mendapatkan pemahaman dari judul skirpsi ini seperti yang dikehendaki, maka penulis terdahulu memberikan pengertian yang dianggap penting dalam judul draf proposal ini. Dengan demikian dapat diperoleh kesatuan pengertian dari judul tersebut secara utuh. Ini dimaksudkan penulis supaya nantinya pembaca tidak salah memahami isi dari skripsi ini.
E. Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu
Adapaun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siti Azkiyati dari Jurusan Manajemen Pendidikan Islam - Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dengan judul skripsi Pengaruh Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenagkan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Pesantern IMMIM Makassar. Dengan hasil penelitian bahwa penerapan pembelajaran PAKEM mempunyai pengaruh yang terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2. Annisa Amelia dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang dengan Judul Skirpisi Model Pembelajaran PAKEM terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia Aspek Membaca Siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjung Pinang
3. Halijah dari jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Alaudddin Makassar dengan judul skripisi Efektifitas menigkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA, SMA Negeri 1 Rlau Ale Kec Rilau Kab Bulukumba.
Walaupun penelitian di atas membahas model pembelajaran PAKEM, namun berbeda dengan penelitian ini, karena mengkhusus ke materi Fiqih dan lokasi penelitian yang berbeda penelitian ini di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kab Wajo dengan demikian, penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini.
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu:
a. Untuk mengetahui gambaran pembelajaran PAIKEM di MAN Wajo
b. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar Fiqih siswa MAN Wajo
c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara PAIKEM terhadap hasil belajar Fiqih siswa MAN Wajo
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang ingin dicapai, yaitu:
a. Kegunaan teoritis, yaitu penelitian yang dilakukan sebagai sarana untuk menyampaikan idea atau gagasan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
b. Kegunaan praktis, yaitu hasil peneletiaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada sekolah, guru, dan siswa mengenai PAIKEM dalam upaya peningkatan hasil belajar khususnya di MAN Wajo.
BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) PAIKEM berasal dari konsep bahwa pelajaran harus berpusat pada anak
(Student-centered learning) dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan (learning fun), agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintahkan dan agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintahkan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut menjadi salah satu aspek atau takut. Untuk itu, maka
aspek fun is learning menjadi salah satu aspek penting dalam pembelajaran PAIKEM
, disamping upaya untuk terus memotivasi agar anak mengadakan ekspolarasi, kreasi dan berekspresirimen terus dalam pembelajaran.
66. Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku
ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"PAIKEM adalah penerjemahan dari empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO; (1) learning to know, yaitu mempelajari ilmu pengetahuan berupa aspek kogntif dalam pembelajaran , (2) learnihg to do, yaitu belajar melakukan yang merupakan aspek pengalaman dan pelaksanaanya, (3) learnig
to be, yaitu belajar menjadi diri sendir berupa aspek kepripadian dan kesesuaian
dengan diri anak (in juga sesuai dengan konsep „’multiple intellgence’’ dari Howard gerdner. Dan (4) learning to life togehther, yaitu belajar hidup dalam kebersamaan yang merupakan aspek kesosialan anak, bagaimana bersosialisai, dan bagaimna hidup
1 toleransi dalam keberagaman yang ada disekeliling siswa.
Tujuan PAIKEM ini adalah terdapatnya perubahan paradigma dibidang pendidikan, seperti yang dicanagkan oleh Depdiknas bahwa pendidikan di Indonesia saat sudah harus beranjak dari: (1) scholling menjadi learning, (2) instructive manjadi
facilitative , (3) government role menjadi community role, dan (4) centralistic menjadi
decentralistic . Ini berarti pada saat sekarang, pendidikan tidak hanya bertanggung
jawab lembaga formal seperti sekolah, tapi sudah menjadi tanggung jawab semua pihak.
1 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI;
Berdasarkan pada konsep tripusat pendidikan yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu (1) pendidikan dilembaga pendidikan, pendidikan di masyrakat dan
2 pendidikan dikeluarga .
Perubahan paradigma juga harus terjadi bahwa pada kondisi sekarang ini, peran guru menjadi seorang fasilitator yang dapat membantu siswanya dalam belajar, bukan sekedar menyampaikan materi saja tanpa mengetahui apakah materi yang disampaikan itu sudah bisa dipihami oleh siswa atau belum.Perubahan paradigma juga berkenaan dengan engambilan keputusan.Dulunya keputusan selalu ada di tangan pemerintah pusat (puskur-depsiknas) tanpa memperhatikan aspek-aspek yang terjadi di masing-masg daerah atau satuan pendidikan, namun sekarang menjadi kepuusan yang bisa diambil oleh masing-masing daerah atau satuan pendidikan dengan acuan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat.
Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak darilandasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu.Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat.Dalam Al-
Qur‟an banyak sekali ayat yang berhubungan dengan pembelajaran dan metodenya.
Pendidikan bagi kehidupan manusia sangat penting dan Allah SWT sendiri menganjurkan kepada manusia agar senantiasa membaca ayat-ayat kauniyah dan 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; ayat-ayat kauliyah agar manusia mengetahui siapa sebenarnya yang telah menciptakan alam semesta ini, hal ini sesuai dengan surah Al- „Alaq ayat satu sampai dengan ayat lima surat Al Alaq
ۡ ۡۡ ٣ ۡ ۡ ۡۡ ٢ ۡ ۡۡ ١ ۡ ۡ ِ٘ذَّنٱ ۡ َقَهَخ ۡ َقَهَخ ِ٘ذَّنٱ ِۡىۡسٱ
ُۡو َزۡكَ ۡلۡٱ ۡ َكُّب َر َٔ ۡۡأَزۡقٱ ٍۡقَهَعۡ ٍِۡي ٍَََٰۡسَِ ۡلۡٱ ۡ َكِّبَر ِۡۡب ۡۡأَزۡقٱ ٥ ۡ ۡ ٤ ۡ ِۡىَهَقۡنٱ ۡ ۡىَهۡعَٚۡ ۡىَنۡبَي ٍَََٰۡسَِ ۡلۡٱًََّهَع
ِۡبَۡىَّهَع
Terjemahnya: Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. bacalah, dan tuhanmulah yang maha mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, dia mengajarkan
3 manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa secara langsung Allah mewajibkan kepada manusia untuk belajar agar supaya manusia bisa selamat dunia dan akhirat dengan syarat ilmu yang didapatkan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena pentingnya pendidikan bagi manusia, maka sebagian dari manusia membentuk suatu organisasi pendidikan baik itu formal, nonformal, maupun informal untuk mengorganisir jalannya kegiatan belajar secara efektif dan efisien.Ayat ini jelas menunjukkan perintah untuk megadakan pembelajaran.Karena membaca dan menulis merupakan wahana pelestari dan pengembangilmu pengetahuan.Dengan membaca maka orang bisa mengenal semuanyatermasuk mengenal dirinya sendiri.
3 Departemen Agama RI
, Al Qur’an dan terjemahnya (Jakarta:CV Penerbit Jumanatul,2004), PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan meyenangkan aktif dimaksudkan bahwa dalam proses belajar guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari pesrta didik dalam membangun pengetahuan dan keterampilannya. Peserta didik bukanlah gelas kosong yang fasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang pendidik tentang pengetahuan atau informasi, tetapi peserta didik adalah orang yang
4
menrima sentuhan dan pendekatan yang variatif menjadikannya belajar PAIKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAIKEM, diharapkan mampu berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenagkan.
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di sekolah dari kurikulum yang sudah dirancang dan menunut aktivitas dan kreatvitas guru dan siswa sesuai dengan rencana yang telah dprogramkan secara efektif dan menyenagkan.
Ini sesuai dengan dinyatakan oleh Brooks bahwa „‟pembaruan dalam pendidikan harus dimulai dari berbagai „bagaimana anak beajar‟ dan „bagaimana guru mengajar‟ bukan dari ketentuan-ketentuan hasil. 4 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan (Cet III,Alfabeta:
Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika siswa belum dapat membentuk kompetensi dasar dan dasar kompetensi berdasarkan interkasi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran partisipatif aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenagkan supaya kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah dirancang dapat tercapai. Seperti didalam Q.S. An-Nahl/16: 89
ۡ ۡبَُۡن َّزََ َٔۡ ِِۚءَٰٓ َلَُؤَََْٰٰٓۡ ََٰٗهَعۡاًذَِٛٓشۡ َكِبۡبَُۡئ ِج َٔۡ ۡۖۡىِِٓسُفََأۡ ٍِّۡيۡىَِٓۡٛهَعۡاًذَِٛٓشۡ ٖتَّيُأۡ ِّمُكِۡٙفۡ ُثَعۡبََ َۡو َٕۡٚ َٔ ٨
ۡ ۡ ۡ ٩
َۡبََٰتِكۡنٱ َۡكَۡٛهَع ًٍَِِۡٛه ۡسًُۡهِنۡ َٰٖ َز ۡشُب َٔۡٗتًَ ۡح َر َٖٔۡٗذُْ َۡٔۡ ٖء َۡٙشِّۡمُكِّنۡبََُٰٗٛۡبِت
Terjemahnya: (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
5 serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompelks. Artinya pembelajaran tersebut harus menujukkan kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan dan guru pun harus mengerti bahwa siswa-siswa pada umunya memiliki taraf perkembangan berbeda- beda. Cara memahami materi yang diajarkan berbeda-beda , ada yang mengusai materi lebih cepat dengan ketrampilan motororik (kinetetik), aada yang mengusai 5 Departemen Agama RI , Al Qur’an dan Terjemahnya(Jakarta:CV Penerbit Jumanatul,2004),
h .277 lebih cepat dengan mendegar (auditif), dan ada juga yang mengusai materi lebih cepat
6 dengan melihat atau membaca (visual).
2. Pengertian Aktif Aktif adalah dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan menemukan gagasan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat
7
belajar . Maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuanmaupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dalam proses belajar siswatidak semestinya diperlakukan seperti bejana kosong yang pasif yang hanyamenerima kucuran ceramah sang guru tentang ilmu pengetahuan atauinformasi. Karena itu, dalam proses pembelajaran guru dituntut mampumenciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru.
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktifitas siswa dalam megakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kemampuan dan 6 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 323. 7 Miftahul A‟la, Quantum Teaching „‟ Buku Pintar dan Praktis’’ (cet I; Diva Press, kompetensinya. Lebih dari itu pembelajaran aktif memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai perisitiwa belajar dan menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan model pembelajaran discovery learning, yakni pembelajaran yang dilakukan oleh siswa menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai nilai baru dapat dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran aktif guru lebih banyak memposisikan dirinya sebagai fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (to facilite of learnig) kepada siswa.
Belajar aktif adalah giat bekerja, berusaha dan melakukan sesuatu perbuatan untuk menemukan pengetahuan melalui: (1) belajar dengan berbuat, akan dapat pengalaman; (2) banyak indera yang terlibat, bangunan semakin kuat; (3) interaksi yang terjadi, belajar kelompok dan diskusi; (4) bangunan makna terjadi, makna yang segera akan terkoreksi; (5) komunikasi dilakukan, presentasi dan laporan; (6) makna terkomunikasikan dapat tanggapan; (7) refleksi, umpan balik dan guru;dan (8) kurang
8
lebih aku tahu, makna terbangun. QS Al-Baqarah/2:31
ۡ ۡ ۡ ٱ ۡ ٱ ۡ ۡ ۡ ۡىُتُُكٌِۡنِۡءَٰٓ َلَُؤَََِْٰٰٓۡءَٰٓبًَۡسَسِبَِٕۡٙ ِۡبََۢأَۡلبَقَف ِۡتَكِئَََٰٰٓهًَۡن َۡٗهَعۡ ۡىَُٓض َزَعَّۡىُثۡبََّٓهُك َۡءَٰٓبًَۡسَ ۡلۡ َۡوَداَء َۡىَّهَع َٔ ۡ ٣١
ٍَِۡٛقِذ ََٰص
8 Syaiful Sagala
„’Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan‟‟ (cet IV
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda
itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"Siswa terlibat secara aktif dan berperan dalam proses pembelajran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran.
3. Pengertian Inovatif
Inovatif adalah usaha seseorang mendaya gunakan pemikiran, kemampuan imajinasi berbagai stimulan, dan individu yang mengelilingya dalam menghasilkan sesuatu yang baru, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Dalam pembelajaran siswa dapat berpikir yang menghasilkan
9
solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif
4. Pengertian Kreatif
Dimaksudkan memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas siswa, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak berhenti. Dengan demikian guru dituntut mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi siswa dapat berkembang secara maksimal
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran 9 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.
Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreatifitas siswa, baik dalam megembangkan kecapakan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan.Berpikir kreatif selalu dimulai dengan berpikir kritis, yakni menemukan dan
10 melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu.
Salah satu cara- untuk menciptakan pembelajaran kreatif adalah:
1. Menggunakan Keterampilan Bertanya
a) Keterampilan bertanya dasar
b) Keteramplan bertanya lanjutan
2. Memberi Penguatan
a) Penguatan harus diberikan dengan sungguh-sungguh
b) Penguatan yang diberikan harus memiliki makna yang sesuai denga kompetensi yang diberi penguatan c) Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta didik
d) Penguatan harus dilakukan segera setelah suatu kompetensi ditampilkan
e) Penguatan yang diberika hendaknya bervariasi
3. Mengadakan Variasi
a) Variasi dalam pengunaan metode pembelajaran
b) Varias dalam penggunaan media pembelajaran 10 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; c) Variasi dalam pemberian contoh ilustrasi
d) Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik
4. Menjelaskan
a) Membuat suatu perencanaan yang baik agar cara menjelaskan dapat terarah
b) Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami membuat penyajian
5. Membuka dan menutup pelajaran
a) Menarik perhatian peserta didik
b) Membangkitkan motivasi
c) Memberikan acuan
11
d) Membuat kaitan Berpikir kritis harus dikembangkan dalam proses pembelajaran agar siswa terbiasa mengembangkan kreativitasnya. Pada umumnya berpikir kreatif memiliki empat tahapan 1) Tahap pertama ; Persiapan, yaitu proses pengumpulan informasi untuk di uji.
2) Tahap kedua :Inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan hipotesis tersebut rasional.
3) Tahap ketiga ;iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan kenyakinan bahwa hipotesis tersebut benar-benar tepat dan rasional.\ 4) Tahap keempat ;verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk dijadikan 11 sebuah rekomdasi, konsep, teori.
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; Jakarta: PT
5) Siswa dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu yang menghasilkan
12
sesuatu 5.
Menyenangkan
Pembelajaran menyenagkan adalah suatu pembelajaran yang mempunyai suasana mengasikkan sehingga perhatian peserta didik terpusat secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Serta pembelajaran yang didalamnya terdapat kohesiyang kuat antra guru dan peserta didik dalam suasana yang sama sekali tidak ada tekanan, baik fisik maupun psikologis . Jika pembelajaran berada dalam kondisi tekanan, maka akan mengekerdilkan pikiran siswa, sedangkan kebebasan apapun wujudnya akan dapat mendorong terciptanya iklim pembelajaran
13
yang kondusif . Pembelajaran menyenangkan ini dapat terwujud apabila guru mampu mendesai materi pembelajran dengan baik serta mengkombinasikannya dengan strategi pembelajran yang mengedepankan keterlibatan aktif pesetrta didik di kelas.
B.
Hasil belajar
a. Pengertian Hasil Belajar Secara umum, hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh para pelajar yang menggambarkan hasil usaha kegiatan pendidik dalam memfasilitasi dan menciptakan
12 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (cet. VI; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 325 13 Suparlan, Dasim Budiansyah, Danny Meirawan, PAKEM pembelajran aktif, Kreatif, Efektif kondisi kegiatan belajar mereka.Dengan kata lain, tujuan usaha pendidik itu diukur dengan hasil belajar peserta didik.
Istilah hasil belajar tersusun dari dua kata yakni, kata hasil dan belajar. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia modern hasil berarti suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh suatu usaha. Sedangkan „belajar‟ mempunyai pengertian diantaranya, adalah: belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
14 jenjang pendidikan.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Modern diartikan sebagai sesuatu yang
15
diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha. Jadi hasil adalah suatu yang diadakan dan dicapai melalui proses dan usaha.
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisitmaupun emplisit (tersembunyi). Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan komperhensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat dipahami sebagai berusaha dan berlatih supaya mendapat suatu
14 Rosdinar, Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara Metode Ceramah dengan Pembelajaran
Kooperatif Pendekatan STAD siwa KELAS II MTS, Negeri Model Makassar, Skripsi ( Makassar UNM, 2004), h. 6. 15 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern (Jakarta: Pustaka Amani, kepandaian. Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memeroleh