HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN HASIL BELAJAR FIQIH SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20142015

  

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT

DENGAN HASIL BELAJAR FIQIH SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh NURUNNISA’ INNAFINGAH NIM. 111 11 206 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

  

MOTTO

Ba r a n g si a p a y a n g m en ger ja k a n k eb ai k a n seb er a t

d z a r r a h p u n , n i sca y a d i a a k a n m el i h a t (b a l a sa n )

n y a (7 ). D a n b a r a n g si ap a y a n g m en ger ja k a n

k eja h a ta n seb esa r d z ar r a h p u n , n i sca y a d i a a k a n

m el i h a t (b a l a sa n ) n y a p u l a (8 ).

  (Q.S Al-Zalzalah ayat 7-8) “Set er j al apapun j alan hid up m an usia, suat u saat past i akan d ibukakan jalan d ar i ser ibu j alan yan g A llah m iliki”

  

PERSEMBAHAN

  Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Kedua orang tuaku, bapak Wiwin Khaulawi dan ibu Istikomah tercinta yang senantiasa mendukung baik secara moril maupun materiil.

  2. Adik-adikku Kuni Africhani Latifah dan Nilma Syarifah, serta Mas Anggit yang selalu memberi semangat, semoga menjadi orang-orang yang senantiasa

  3. Ibu Sri Suryani, S.Pd., M.Pd selaku guru MAN sekaligus pembimbing penelitian yang dengan penuh kesabaran dan totalitas telah membimbing dan mengarahkanku dari awal sampai selesai.

  4. Guru-guruku yang tidak dapat saya sebut satu per satu yang telah memberikan saya ilmu tanpa pamrih sehingga saya menjadi seperti sekarang ini.

  5. Saudara-saudaraku (Mbak Nisa dan Mbak Nurul).

  6. Teman-temanku seperjuangan PAI angkatan 2011 dan teman-teman (Nurus, Lida, Arifah, Fatimah, Dian, Nurul, Luluk, Risalatul Mu’awanah).

  7. Dan seluruh pihak yang telah mendo’akanku yang tidak bisa peneliti sebut satu per satu.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang peneliti susun dalam bentuk skripsi. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari zaman kegelapan sampai zaman yang terang benderang ini.

  Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas guna melengkapi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Penerapan Reward dan Punishment Terhadap Hasil Belajar

  

Fiqih pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo Tahun

Pelajaran 2014/2015”.

  Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan berbagai dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga 3. Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PAI.

  4. Rasimin, S.PdI., M.Pd., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti dalam menyusun skripsi.

  5. Segenap dosen dan civitas Akademik IAIN Salatiga yang telah membantu kelancaran peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

  6. Drs. H. Wachid Adib, M.SI., selaku Kepala Madrasah yang telah memberikan ijin penelitian.

  Hanya ucapan terima kasih yang bisa peneliti haturkan, semoga Allah membalas ketulusan mereka dan senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua.

  Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu peneliti mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun. Peneliti juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri maupun pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi Agama, nusa dan bangsa.

  Salatiga, 23 Mei 2015 Peneliti

  ABSTRAK

  Innafingah, Nurunnisa. 2015. 11111206. Pengaruh Pemberian Reward dan

  Punishment terhadap Hasil Belajar Fiqih pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.PdI., M.Pd.

  Kata Kunci: Reward dan Punishment, dan Hasil Belajar

  Penulisan skripsi ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan pemberian reward dan punishment dengan hasil belajar Fiqih pada siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan reward dan punishment dalam pembelajaran Fiqih?, 2. Bagaimana hasil belajar Fiqih siswa kelas X di MAN Purworejo?, 3. Adakah hubungan dari penerapan reward dan punishment 2014/2015?. Dalam penelitian ini pendekatan yang peneliti terapkan adalah pendekatan korelasional kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode angket, dokumentasi, dan observasi. Kemudian dianalisis dengan rumus product moment. Sampel yang peneliti ambil adalah 64 responden (20% dari jumlah populasi yaitu 320).

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan reward dan punishment memiliki keberhasilan yang baik yang ditunjukkan dengan jumlah persentase dari tiap kategori yang ditunjukkan yaitu pada tigkat tinggi/sangat baik sebesar 10.9% berdasarkan jawaban 7 orang siswa/responden, kategori baik sebesar 71.9% berdasarkan jawaban dari 46 siswa, dan pada kategori cukup 17.2% dari jawaban 11 siswa. Sedangkan hasil belajar Fiqih siswa kelas X menunjukkan dua kategori sesuai kurikulum 2013 yaitu baik dan sangat baik. Dengan jumlah persentase yang ditunjukkan yaitu 20.3% untuk kategori sangat baik dengan jumlah siswa sebanyak 13 siswa, dan 79.7% untuk kategori baik sebanyak 51 siswa. Uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan yang positif antara penerapan reward dan

  

punishment dengan hasil belajar Fiqih siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun

  Pelajaran 2014/2015, hal ini dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r hitung) sebesar 0.560 lebih besar dari taraf signifikansi 1% (0.317) dan 5% (0.244). Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan positif dari penerapan reward dan punishment dengan hasil belajar Fiqih pada siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015. Reward dan punishment merupakan salah satu alat pendamping pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v MOTTO....................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

  BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang ..............................................................................

  1 b. Rumusan Masalah .........................................................................

  5 c. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  5 d. Hipotesis Penelitian .......................................................................

  6 e. Kegunaan Penelitian ......................................................................

  6 f. Definisi Operasional ......................................................................

  8 g. Metodologi Penelitian ....................................................................

  10 1. Pendekatan Penelitian .............................................................

  10 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................

  10

  3. Populasi dan Sample ...............................................................

  28 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .....................

  a. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo

  36 BAB III HASIL PENELITIAN

  35 d. Reward dan Punishment dan Hasil Belajar Fiqih ........................

  34 c. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih SMA/MA .................................

  33 b. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah .......................

  31 C. Mata Pelajaran Fiqih a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih ................................................

  30 d. Teori-teori Belajar ...................................................................

  28 b. Bentuk-bentuk Hasil Belajar ...................................................

  11 4. Metode Pengumpulan Data .....................................................

  24 B. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar ..........................................................

  19 10. Indikator Reward dan Punishment ...........................................

  15 8. Unsur-unsur dalam Pemberian Reward dan Punishment ..........

  7. Pengertian Reward dan Punishment ........................................

  13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reward dan Punishment.

  13 h. Sistematika Penulisan ....................................................................

  11 5. Analisis Data ..........................................................................

  1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

  Purworejo ...............................................................................

  41 2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo ......

  43 3. Reward dan punishment ..........................................................

  45 4. Hasil belajar Fiqih ...................................................................

  55 BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Pendahuluan ....................................................................

  60 2. Pengujian Hipotesis .......................................................................

  62 3. Pembahasan ...................................................................................

  65 a. Kesimpulan ...................................................................................

  67 b. Saran-saran ....................................................................................

  67 DAFTAR PUSTAKA

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Responden Lampiran 2 Angket Reward dan Punishment Lampiran 3 Raport siswa kelas X MAN Purworejo Lampiran 4 Surat Ijin Meneliti Lampiran 5 Surat Keterangan Meneliti dari MAN Purworejo Lampiran 6 Nota Pembimbing Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 9 Lampiran permendikbud Lampiran 10 Nilai SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kunci untuk semua kemajuan dan

  perkembangan pendidikan yang berkualitas, dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Oleh sebab itu peranan pendidikan sangat seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Untuk mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi, maka harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Belajar adalah proses mendapatkan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman. Menurut Sriyanti, dkk (2013:14) belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh seseorang dari pengalamannya. Kekayaan atau harta yang dimilki seseorang tanpa adanya ketiga unsur tersebut (ilmu, pengetahuan, dan pengalaman) akan terasa kurang lengkap dan hidup seseorang akan terasa gersang. Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut tentunya juga harus diimbangi dengan adanya do’a sebagai wujud tawakal kepada Allah setelah melakukan ikhtiar.

  Dalam konsep Islam, pendidikan tidak hanya mengajarkan teori saja, tapi juga penerapan sikap (afektif) sebagai wujud hasil belajar yang berlandaskan konsep ketuhanan dan akhlakul karimah. Ilmu tanpa adanya penerapan dan sentuhan akhlakul karimah akan terasa kurang sempurna. Hal tersebut, sesuai dengan kurikulum yang sekarang diterapkan di Indonesia walaupun hanya beberapa sekolah atau kelas yang telah menerapkannya.

  Yaitu pembelajaran dengan berbasis kurikulum 2013. Merupakan suatu kurikulum yang tidak hanya mengedepankan nilai kognitif semata namun disampaikan oleh pendidik, namun juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya landasan akhlakul karimah tersebut, diharapkan suatu proses belajar mampu menghasilkan out put yang tidak hanya pandai dalam materi tapi juga berkarakter. Sebab tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan manusia Indonesia sesuai dengan fitrahnya untuk menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki ketrampilan hidup yang berharkat dan bermanfaat, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas.

  Hal ini merupakan salah satu tugas seorang guru (pendidik) untuk mendidik sekaligus membimbing siswa siswi nya, mengingat guru merupakan orang tua kedua di sekolah. Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa (Syam, 2014:1). Tidak terkecuali dengan pelajaran Fiqih. Dalam penelitian ini peneliti lebih fokus pada mata pelajaran Fiqih untuk siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purworejo. Dengan beberapa pertimbangan, diantaranya yaitu karena Fiqih merupakan salah satu ilmu agama yang membahas tentang dasar-dasar hukum islam yang menjadi panduan seseorang khususnya kaum Belajar Fiqih merupakan hal yang sangat penting dimana dalam kehidupan ini semua manusia tidak akan terhindar dari problematika kehidupan, baik itu kerusakan moral ataupun persoalan hidup lain yang mengharuskan seseorang tersebut menggunakan dasar hukum dalam Islam.

  Sebab ilmu Fiqih mengatur segala hukum Allah atau syari’at islam yang berhubungan dengan segala pekerjaan atau aktivitas mukalaf, yang mana hukum ini diambil dari Al-Qur’an dan as-Sunnah dengan jalan ijtihad. Oleh sebab itu, sangat penting bagi individu muslim untuk mempelajari ilmu Fiqih agar bisa memahami adanya suatu hukum dalam islam sebagai rujukan yang diambil dari beberapa sumber hukum islam.

  Hasil belajar sangat beragam bentuknya, diantaranya adalah nilai/angka, sikap atau tingkah laku, prestasi dan masih banyak lagi.

  Biasanya dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dalam bentuk sikap/perilaku (afektif) merupakan penunjang berlangsungnya pembelajaran kurikulum 2013. Menurut Sukanti (2011:2-3) hal tersebut mencakup beberapa unsur diantaranya ialah penerimaan, tanggapan, menilai, pengorganisasian dan menghayati nilai. Termasuk belajar ilmu Fiqih. Dalam skripsi ini penulis akan memfokuskan pada satu mata pelajaran agama untuk dijadikan fokus penelitian yaitu ilmu Fiqih. Pelajaran Fiqih cenderung dianggap mudah oleh sebagian besar siswa. Akan tetapi banyak siswa yang meremehkan pelajaran ini dan siswa cenderung bosan pada waktu pelajaran Fiqih, terlebih guru pembelajaran. Selain bosan dengan metode mengajar yang monoton, siswa juga kurang termotivasi untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran Fiqih kedalam kehidupan sehari-hari mereka.

  Seseorang akan berhasil dalam belajar, apabila pada diri seseorang tersebut ada keinginan untuk belajar.

  Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah menerapkan pemahaman tentang reward dan punishment dalam pembelajaran sebagai alat pendamping metode pembelajaran untuk memicu semangat belajar agar siswa mendapatkan hasil belajar yang optimal. Reward dan punishment ini merupakan salah satu bentuk peduli atau usaha guru dalam membangkitkan semangat belajar siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.

  

Reward dan Punishment sebenarnya dapat dijadikan alat yang efektif dalam

pencapaian tujuan pendidikan atau boomerang (serangan baik) bagi anak.

  Berkenaan dengan hal tersebut Qosim (2010) menyatakan sebagai berikut.

  Hal ini dalam pendidikan Islam sudah begitu dikenal namun dibeberapa dekade belakangan ini alat pendaming tersebut kurang populer lagi karena banyak pendidik Islam yang lebih menyukai konsep Barat yang cenderung menyampingkan aspek afektif, yang mana dapat menghilangkan kemurnian tujuan pendidikan sendiri yaitu membentuk manusia bukan saja pandai dalam keintelektualannya, tapi juga aspek spiritulnya perlu di bangun secara serempak.

  Namun juga perlu diperhatikan, ketika pemberian reward dan punishment harus sesuai dengan dosis atau ukuran agar berdampak positif terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Berawal dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut melalui skripsi yang berjudul “Hubungan Penerapan Reward dan

  

Punishment dengan Hasil Belajar Fiqih pada Siswa Kelas X Madrasah

  Aliyah Negeri (MAN) Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis dalam penelitian ini mengambil pokok-pokok masalah sebagai berikut:

  11. Bagaimana penerapan reward dan punishment dalam pembelajaran fiqih di kelas X MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015?

  12. Bagaimana hasil belajar Fiqih pada siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015?

  13. Adakah hubungan reward dan punishment dengan hasil belajar fiqih siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 5.

   Untuk mengetahui reward dan punishment yang diterapkan dalam pembelajaran fiqih di kelas X MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  6. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran fiqih pada siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  7. Untuk mengetahui adakah hubungan reward dan punishment dengan hasil belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Penelitian

  “thesa” artinya kebenaran (Arikunto, 1990:68). Suatu teori sementara yang kebenarannya masih diuji (di bawah kebenaran). Hipotesis penelitian ialah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka (STAIN Salatiga, 2008:16). Hipotesis tersebut sebagai tuntutan sementara dalam penelitian untuk mencari jawaban yang benar. Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan sebuah hipotesis penelitian yaitu reward dan punishment yang diterapkan berhasil, hasil belajar Fiqih yang cukup baik, dan ada hubungan yang positif antara reward dan punishment dengan hasil belajar Fiqih pada siswa kelas X di MAN Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015.

  E. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini memiliki beberapa keguaan, baik kegunaan teoritis maupun kegunaan praktis.

  1. Kegunaan Teoritis

  Dengan diadakan penelitian tentang hubungan reward dan dengan hasil belajar akan menambah wawasan dan

  punishment

  pengetahuan tentang adanya hubungan antara reward dan punishment terhadap hasil belajar.

  2. Kegunaan praktis

  e. Bagi guru Memberi sumbangan ide bagi guru tentang alat pendamping pembelajaran yang aktif, kreatif, dan interaktif untuk meningkatkan kreatifitas dalam proses pembelajaran.

  b. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini, siswa akan lebih tertarik dalam proses pembelajaran dan lebih bersemangat dalam meraih hasil belajar yang optimal, serta melatih siswa untuk lebih kreatif dan interaktif baik terhadap materi maupun terhadap guru.

  c. Bagi sekolah Dengan adanya penelitian ini, sekolah dapat melihat perkembangan hasil belajar siswa melalui kekreatifan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, selain itu dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan menggunakan reward dan punishment ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang baik bagi sekolah tersebut.

  d. Bagi peneliti Penelitian ini menjadi penambah pengalaman dan wawasan yang mendidik bagi peneliti serta menambah motivasi untuk melatih diri agar mampu menjadi guru yang tidak sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik, namun juga menjadi pendidik yang mampu membimbing siswa agar memilki karakter yang baik yang berlandaskan akhlakul karimah.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari terjadinya salah pengertian terhadap skripsi ini serta untuk menjaga sebagai wujud antisipasi timbulnya kesalahpahaman tentang skripsi ini terlebih dahulu ditegaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini:

  6. Reward dan Punishment Dalam kamus bahasa Inggris Reward yaitu ganjaran, hadiah atau memberi penghargaan (Echols, 2006: 485). Sedangkan Punishment merupakan suatu perbuatan, dimana kita secara sadar dan sengaja menjatuhkan hukuman kepada orang lain (Rasimin, 2011:5).

  Beberapa indikator reward yang sesuai dengan jenjang SMA diantaranya yaitu: a. Guru memberikan motivasi saat pembelajaran.

  b. Guru memberikan pandangan dan senyuman kepada siswa yang menyapa.

  c. Tepukan punggung (apresiasi).

  d. Guru memberikan hadiah berupa benda atau materi kepada siswa yang berhasil melakukan sesuatu yang positif.

  e. Guru memberikan pujian atau sanjungan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan.

  f. Imbalan berupa tambahan nilai kepada siswa yang aktif.

  g. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan.

  h. Guru memberikan acungan jempol kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar.

  Berikut bentuk-bentuk punishment yang sesuai atau masih pantas diberikan pada siswa tingkat SMA ialah: i. Guru memberi peringatan atau teguran kepada siswa yang melanggar peraturan. j. Guru menberi sanksi kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas. k. Hukuman fisik misalnya memukul atau menjewer, melempar sesuatu seperti penghapus. l. Guru memberi ancaman kepada siswa yang sulit diatur. m. Guru memberi sindiran kepada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. n. Pemberian alfa atau tanda khusus bagi yang tidak masuk tanpa keterangan dan terlambat masuk kelas. o. Guru memberikan nasihat kepada siswa yang mendapatkan nilai dibawa rata-rata.

  7. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Universitas Sumatera

  Utara: 13). Bentuk-bentuk hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  8. Fiqih Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran dari rumpun

  Pendidikan Agama Islam yang terdapat di sekolah terutama sekolah yang Secara substansial, Fiqih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada pesrta didik untuk mempraktikan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari (Kementrian Agama, 2014:2).

G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional ialah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih.

  Penelitian ini dilakukan ketika ingin mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Lokasi penelitian peneliti pusatkan di MAN Purworejo, tepatnya yaitu di Jl. Kartini No. 17 Purworejo. Kampus yang terletak di Jl. Kartini tersebut merupakan kampus satu yang digunakan untuk belajar siswa kelas X. Sedangkan kelas XI dan XII berada di kampus dua yang terletak di Jl. Brigjen Katamso, Pangen Juru Tengah, Purworejo. Penelitian ini peneliti lakukan pada Tahun Pelajaran 2014/2015 tepatnya pada pertengahan semester genap, satu bulan sebelum pengumpulan data peneliti melakukan observasi dan 3 hari mulai hari Kamis, 27 Februari 2015 sampai 02 Maret 2015 merupakan pengumpulan data.

   Populasi dan Sampel

  c. Populasi

  Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Menurut Wasito (1993: 49) populasi adalah keseluruahan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memilki karakteritik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas X yang mendapat mata pelajaran Fiqih, yaitu berjumlah kurang lebih 320 siswa.

  d. Sampel

  Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 siswa.

4. Metode Pengumpulan Data b. Metode Angket

  Metode angket adalah metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi objek penelitian. Angket atau kuesioner dapat juga diartikan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab sebagai data untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2010: 194). Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan reward dan punishment.

  c. Dokumentasi

  Metode dokumentasi yaitu suatu metode yang digunakan dapat dilihat secara langsung. Dokumentasi, berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis (Arikunto, 2010).

  Metode ini digunakan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan hasil belajar Fiqih, gambaran umum situasi dan kondisi sekolah MAN Purworejo kelas X Tahun Ajaran 2014/2015 yang meliputi letak geografis, keadaan guru dan siswa, administrasi sekolah dan berbagai hal yang bersifat dokumentatif berupa catatan, buku, arsip, dan lainnya sebagai data pelengkap.

  d. Observasi

  Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti. Dalam teknik pengamatan, peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematik terhadap subyek penelitian (Wasito, 1993: 75).

5. Analisis Data

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang mana berkaitan dengan angka-angka. Penelitian ini menggunakan rumus statistik Product Moment.

  Berikut adalah rumus dari Product Moment:

  • =
  • 2 2 2 2<

  { }{ } å å å å å å å

  ) ( ) ( ) )( (

  N y y x x N N y x xy rxy

  Keterangan: xy

  r = nilai koefisien korelasi antara x dan y

  x = variabel pertama y = variabel kedua xy = nilai dari variabel x dan y N = banyaknya subjek pemilik nilai

  å

  = sigma (jumlah) H.

   Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

  BAB I: Pendahuluan, dalam halaman ini dikemukakan: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II: Kajian Pustaka, dalam bab ini berisi: Pengertian Reward dan Punishment dan Perkembangan Hasil Belajar Siswa. Dengan uraian sebagai berikut: Pengertian Reward dan Punishment, Macam-macam Reward dan Punishment, Fungsi Reward dan Punishment, dan Teori-teori Pembelajaran. Kemudian tinjauan Hasil Belajar Siswa meliputi: Pengertian Hasil Belajar, Klasifikasi Hasil Belajar, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar, dan Membahas sedikit mengenai mata pelajaran Fiqih. Serta Hubungan

  Reward dan Punishment dengan hasil Fiqih belajar siswa.

  BAB III: Hasil Penelitian, dalam bab ini menguraikan tentang Hasil Penelitian. Halaman ini berisi: Gambaran umum MAN Purworejo, yang terdiri dari Visi dan Misi, Sejarah singkat MAN Purworejo, dan Penyajian Data.

  BAB IV: Analisis Data, pada bab ini berisi tentang analisis data yang Pembahasan Hasil Penelitian. BAB V: Kesimpulan dan Saran-saran, halaman ini terdiri dari kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka dan lampiran -lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA I. Reward dan Punishment 4. Pengertian Reward dan Punishment Proses belajar mengajar merupakan salah satu aspek untuk

  meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan guru dan peserta didik yang sama-sama berperan aktif di dalamnya. Untuk mendukung hal mampu menggunakan berbagai macam ketrampilan, strategi, dan metode pembelajaran yang interaktif. Sebab dengan meningkatnya kefahaman dan pengetahuan siswa, akan berpengaruh pada hasil belajar.

  Dalam jaringan rekayasa paedagogis, harus memuat sebuah upaya untuk membuat anak mau dan dapat belajar atas dorongan sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, dan potensi secara optimal. Hal tersebut berkaitan dengan reward (hadiah) dan punishment (hukuman) sebagai salah satu alat pendamping metode pembelajaran yang sering dipergunakan. Selain mendidik, guru juga mempunyai hak mengarahkan pribadi siswa agar tidak hanya pandai dalam prestasinya namun juga pandai dalam mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari.

  Berikut akan dijelaskan mengenai ragam pengertian reward (hadiah) sebagai salah satu metode pendidikan sebagai pendorong meningkatnya hasil belajar siswa.

  Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hadiah merupakan suatu pemberian, ganjaran (untuk pemenang diperlombaan, sayembara atau pertandingan) (Poerwadarminta, 1982:337). Seseorang berhak mendapat sebuah hadiah atau pemberian, setelah ia melakukan sesuatu yang baik dan sesuai dengan harapan.

  Sedangkan menurut Hamid dalam Husen (2012:3) menyatakan bahwa reward adalah suatu alat pendidikan yang bersifat menyenangkan lebih baik. Selain itu, reward juga berfungsi sebagai sarana untuk mempertahankan sesuatu yang baik. Suatu cara yang digunakan untuk memberikan penghargaan kepada seseorang karena sudah mengerjakan suatu hal yang benar, sehingga menimbulkan rasa semangat lagi untuk mengulangi atau mengerjakan hal yang sama, juga disebut reward (Jannah, 2013:15).

  Dalam teori-teori pembelajaran dikenal efek yang dirasakan oleh seseorang sebagai sesuatu yang menyenangkan, maka efek tersebut disebut sebagai Reward atau hadiah (Sriyanti, dkk., 2009:72). Dalam Islam pendidikan yang berkaitan dengan pemberian reward adalah adanya ganjaran yang diberikan kepada pemeluknya untuk senantiasa menjadi seorang yang taat. Rosululloh menyebutnya dengan Targhib. Seperti yang diungkapkan oleh Munawar berikut:

  Targhib ialah janji yang disertai dengan bujukan dan membuat senang terhadap sesuatu maslahat, kenikmatan atau kesenangan akhirat yang pasti dan baik demi mendapat ridho Allah (Munawar, 1990:4) .

  Bahkan banyak ayat yang menerangkan balasan yang diberikan kepada orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8:

  ْ ُ ُ هَﺮَﯾ اﺮَﺷ ٍةﱠرَذ َل ﺎَﻘْﺜِﻣ ْﻞَﻤْﻌَﯾ ْﻦَﻣَو ُُ ُ هَﺮَﯾ اًﺮْﯿَﺧ ٍة ر َذ َل ﺎَﻘْﺜِﻣ ْﻞَﻤْﻌَﯾ ْﻦَﻤَﻓ

  Artinya : barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya(7). Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula (8) (Menara Kudus:599). Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil satu kesimpulan bahwa pemberian hadiah atau reward merupakan salah satu alat pendamping dalam proses pembelajaran yang diberikan guru kepada anak didik sebagai suatu pendorong, penyemangat dan motivasi agar peserta didik lebih termotivasi untuk meningkatkan dan mempertahankan hasil belajarnya sesuai yang diharapkan, baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotorik. Dan diharapkan dengan adanya pemberian hadiah tersebut muncul adanya keinginan dari anak untuk lebih membangkitkan minat belajar dan meningkatkan hasil belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa tersebut tanpa adanya paksaan.

  Selanjutnya akan dipaparkan juga mengenai beberapa definisi punishment atau hukuman yang juga sebagai salah satu alat pendidikan sekaligus sebagai bentuk konsekuensi tingkah laku yang sudah dilakukan, terutama tingkah laku atau sesuatu yang tidak sesuai dengan peraturan.

  Punishment merupakan siksaan atas perilaku yang telah diperbuat

  (Echols, 1992:456). Bila seseorang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan harapan atau aturan, maka ia akan mendapatkan hukuman atau punishment.

  Menurut Rasimin (2011:06), hukuman dapat diartikan sebagai pemberian sesuatu yang tidak menyenangkan, karena seseorang tidak melakukan apa yang diharapkan . Dalam proses pembelajaran,

  

punishment harus mampu memberi efek mendidik atau penguat bagi

Dalam konteks Islam, hukuman dikenal dengan istilah tarhib.

  Membahas mengenai tarhib atau hukuman, Munawar (1990:4) mengungkapkan tentang pengertian tarhib, yaitu ancaman dari Allah yang dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa takut pada hamba Nya dan memperlihatkan sifat-sifat kebesaran Tuhan agar mereka selalu berhati-hati dalam bertindak serta melakukan kesalahan. Konsekwensi atau hukuman bagi seseorang yang melanggar syari’at Allah bisa berupa teguran, ujian atau cobaan yang bertujuan agar orang tersebut bisa mengoreksi diri sendiri dan mengambil hikmahnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

  Berkaitan dengan hal ini, dalam memberikan hukuman hendaknya memperhatikan kondisi anak atau peserta didik, sebab hukuman yang diberikan kepada anak atau siswa supaya dapat mengena di hatinya dan tercapai sesuai harapan.

  Dari beberapa pemaparan mengenai definisi hukuman di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian hukuman ialah pemberian penderitaan atau sesuatu yang tidak menyenangkan kepada seseorang (anak atau peserta didik) karena anak tersebut melanggar atau berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan atau aturan, dan dengan tujuan memberikan efek jera kepada anak agar tidak mengulangi kesalahannya kembali. Karena pada dasarnya sebuah hukuman akan memberikan efek jera berupa perilaku.

5. Unsur-unsur dalam Pemberian Reward dan Punishment

  Reward dan punishment merupakan salah satu metode pendidikan

  yang sering digunakan pendidik sebagai pemacu semangat belajar siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Pemberian reward dan

  punishment hendaknya disesuaikan dengan kaidah atau nilai-nilai yang sesuai dan mendidik.

  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian reward atau hadiah menurut Brophy dalam buku Arikunto (1980:165-166), diantaranya sebagai berikut:

  a. Hadiah hendaknya diberikan secara spontan, artinya jangan sampai ditangguhkan terlalu lama.

  b. Hadiah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari aspek yang menunjukkan keistimewaan prestasi.

  c. Hadiah hendaknya disesuaikan dengan prestasi yang dicapai anak.

  d. Jangan memberikan hadiah atau penghargaan sebelum siswa berbuat.

  e. Pada waktu menyerahkan hadiah hendaknya disertai dengan penjelasan rinci tentang alasan dan sebab musabab mengapa yang bersangkutan menerima hadiah.

  Pemberian hadiah atau penghargaan tidak selamanya bersifat baik, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pemberian reward merupakan salah satu hal yang bersifat positif. Adakalanya pemberian

  

reward yang tidak sesuai dengan kaidah atau dosis yang sesuai akan

  menimbulkan salah arti bagi penerima hadiah. Menurut Armai Arif dalam jurnal Rasimin berpendapat mengenai implikasi pemberian penghargaan akan bersifat negatif apabila pelaksanaan pemberian penghargaan digunakan sebagai pembanding antara kemampuan si rendah(Rasimin, 2011:4).

  Selain reward, punishment atau hukuman juga mempunyai beberapa unsur atau hal penting yang harus diperhatikan dalam penerapannya, terutama dalam ranah pendidikan. Selain itu pendidik (guru) dalam memberikan punishment harus menjelaskan kesalahan apa yang dilakukan oleh anak agar hukuman tersebut bisa diterima dan berhasil dalam tugas edukatifnya.

  Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian suatu

  punishment atau hukuman ialah sebagai berikut:

  1. Punishment harus disesuaikan dengan permasalahan dan kondisi anak.

  2. Besar kecilnya pelanggaran serta perbedaan individual mempengaruhi bentuk punishment yang diberikan.

  3. Hukuman yang diberikan bersifat konsisten.

  4. Hukuman harus diimbangi dengan penjelasan dari sang pemberi hukuman (Rasimin, 2011:13).

6. Tujuan Reward dan Punishment

  Secara substansi Reward dan Punishment memiliki tujuan yang sama, yaitu sebagai reinforcement (penguatan) demi tercapainya kemandirian belajar anak. Tujuan pemberian penghargaan sama dengan pemberian hukuman, yaitu sama-sama membangkitkan perasaan dan tanggung jawab.

  a. Reward (hadiah) Penghargaan atau hadiah bertujuan agar anak lebih yang sudah dianggap baik, misalnya seperti hasil belajar. Hasil belajar bisa berupa prestasi (dalam bentuk angka/nilai), sikap atau tingkah laku. Reward merupakan salah satu teknik yang dianggap berguna sebagai penguatan akan perilaku positif yang dilakukan oleh peserta didik.

  Pemberian hadiah adalah bentuk reinforcement atau penguatan yang positif. Berkaitan dengan ini Marno dalam Musfiroh (2012:26-27) berpendapat mengenai beberapa tujuan pemberian

  Reward yang disertai reinforcement atau penguatan diantaranya

  yaitu: 1) Meningkatkan perhatian siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.

  2) Membangkitkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

  3) Mengendalikan serta membenahi tingkah laku siswa yang kurang positif.

  4) Mendorong munculnya sikap atau tingkah laku yang positif dan produktif.

  Kesimpulan dari keempat poin tersebut ialah bahwa tujuan pemberian reward kepada peserta didik yang disertai reinforcement atau penguat ialah sebagai pendorong, langkah untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkah laku atau sesuatu yang

  Jadi reward merupakan alat, bukan merupakan suatu tujuan, oleh sebab itu perlu diperhatikan oleh para pemberi hadiah bahwa jangan sampai hadiah/reward tersebut menjadi suatu tujuan atau salah arti bagi anak atau calon penerima hadiah.

  Tujuan pemberian reward menurut Hamalik dalam sistem pembelajaran sebagaimana dikutip oleh Rasimin dalam jurnalnya ialah bahwa setelah seseorang menerima reward atau penghargaan karena telah melakukan kegiatan belajar dengan baik, dan kemudian ia akan terus melakukan kegiatan belajarnya secara mandiri di luar kelas atau sekolah (Rasimin, 2011:7). Kegiatan belajar tidak semuanya harus berbau akademik, namun semua hal yang dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan atau pengalaman juga disebut belajar, termasuk belajar memperbaiki atau mempertahankan sikap yang baik dalam kehidupan. b. Punishment (hukuman) Hukuman merupakan suatu konsekwensi yang harus diterima seseorang karena melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau suatu kesalahan. Tujuan pemberian suatu hukuman adalah agar seseorang tersebut merasa jera dan diharapkan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bukti menunjukkan, bahwa memberi hukuman atas kelakuan siswa yang tak pantas lebih efektif dari pada tidak menghukum (Psikologi hukuman itu diterapkan, namun dalam ranah pendidikan atau pembelajaran suatu hukuman juga diberlakukan bagi siswa yang tidak mematuhi peraturan.

  Menurut Ahmadi dalam jurnal Rasimin, memaparkan bahwa dalam proses pembelajaran, hukuman merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga pemberian hukuman harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu:

  1) Hukuman diadakan karena pelanggaran, dan kesalahan yang diperbuat oleh anak didik. 2) Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa. Meskipun hukuman diartikan sebagai pemberian beban atau nestapa kepada seseorang yang telah melakukan suatu pelanggaran, namun disisi lain hukuman memiliki maksud atau tujuan positif bagi peneriman hukuman tersebut agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Merujuk dari beberapa pemaparan mengenai tujuan suatu hukuman dapat disimpulkan bahwa hukuman yang diberikan kepada penerima hukuman harus mampu membangkitkan kesadaran yang timbul dari dalam diri anak terhadap kesalahan yang diperbuat oleh anak. Sebab hukuman dapat mengatasi tingkah laku yang tidak diinginkan dalam waktu singkat, namun harus disertai dengan

  reinforcement , selain itu, hukuman juga menunjukkan apa yang tidak boleh dilakukan oleh siswa (Psikologi Belajar, 2013:221).

   Indikator Reward dan Punishment

  Seorang pendidik/guru dalam pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment) harus memiliki kekreatifan dan daya inovatif yang mumpuni. Sebab dalam proses pembelajaran, kondisi psikis tiap peserta didik berbeda-beda, selain itu pemberian hadiah dan hukuman juga harus disesuaikan dengan hal yang dilakukan oleh anak. Oleh sebab itu, dibawah ini akan dipaparkan mengenai beberapa bentuk dari reward dan punishment dalam konteks pendidikan. Secara umum ada berbagai macam bentuk reward dan punishment dalam ranah pendidikan baik dalam bentuk materi ataupun non materi, diantaranya yaitu:

  Indikator Reward menurut Rasimin (2011:8) ialah Pemberian kepercayaan, senyuman, pandangan, tepukan punggung. Selain itu beberapa bentuk reward lainnya dalam pembelajaran adalah pujian, imbalan materi/hadiah, memandang dan tersenyum, menulis namanya di papan tulis, menunjukkan kebaikan, menganggap guru bagian dari mereka (murid), dan motivasi.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN SASTRA MELAYU KLASIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH ALIYAH PEMBANGUNAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

0 5 115

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

KEMAMPUAN MENGUBAH KALIMAT AKTIF MENJADI KALIMAT PASIF SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH MATHLAUL ANWAR GISTING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 28 55

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR EKONOMI BERBASIS EKONOMI SYARIAH UNTUK SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI KELAS X

0 7 160

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI PRINGSEWU SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 7 76

ANALISIS PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONTIANAK

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL LISTENING TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS X MADRASAH ALIYAH

0 0 8

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GETASAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20172018

0 5 16

HUBUNGAN KEAKTIFAN SHALAT BERJAMAAH DENGAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 117

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS IX MTs MA’ARIF ARROSYIDIN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 107