MOTIVASI BERIBADAH MAHDHAH PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI TEGAL PANAS DESA JATI JAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

MOTIVASI BERIBADAH MAHDHAH PADA

PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI TEGAL

PANAS DESA JATI JAJAR KECAMATAN BERGAS

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

MUHAMMAD YUSUF

  

11110111

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website Dr. phil. Asfa Widiyanto, M.A.

  DOSEN IAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Muhammad Yusuf Kepada Yth. Ketua IAIN Salatiga di Salatiga

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Muhammad Yusuf NIM : 11110111 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : Motivasi Beribadah Mahdhah Pada PSK di Tegal

  Panas Desa Jati jajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2015 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 12 Februari 2015 Pembimbing Dr. phil. Asfa Widiyanto, M.A.

  NIP. 19751122 200003 1 001

  

SKRIPSI

MOTIVASI BERIBADAH MAHDHAH PADA PEKERJA SEKS

KOMERSIAL (PSK) DI TEGAL PANAS DESA JATI JAJAR

KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

  

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD YUSUF

11110111

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

  Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Muh. Saerozi, M. Ag.

  Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Penguji I : Mufiq, M.phil Penguji II : Fatchurrohman, M.Pd .

  Salatiga, 28 Maret 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M. Pd NIP. 19670121 199903 1 002

KEMENTERIAN AGAMA RI

  NIP. 9670112 199203 1 005

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Muhammad Yusuf NIM : 111 10 111 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 12 Februari 2015 Yang menyatakan Muhammad Yusuf NIM : 111 10 111

  Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang

boleh di rebut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri

  

“Manusia tidak merancng untuk gagal, mereka gagal untuk

merancang

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan untuk:  Keluarga tercinta bapak, ibu,

  kakek dan nenek yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidikku dengan penuh kerelaan dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restunya.

   Seluruh keluarga besar sampai ,

  adik-adik saya, terima kasih atas dorongan, motivasi nya, serta do’anya yang telah memperlancar saya dalam menyelesaikan tanggung jawab ini.

  

   Kepada bapak Dr. phil. Asfa Widiyanto., MA.selaku pembimbing dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai selesainya penulisan skripsi ini

   Kepada seluruh sahabat-

  sahabatku yang selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan

  skripsi ini. Kawan-kawan seperjuangan anggakatan 2010 terlebih khusus kelas PAI.C yang telah memberikan motivasi, inspirasi dan semangat belajar. Serta teman seperjuangan saya dari SMA yang senantiasa membantu saya dan memotivasi saya untuk tetap semangat belajar.

   Kepada teman-temanku dirumah

  yang selalu memberikan semangat kepadaku KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, taufik, nikmat serta hidayahnya sehigga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah di jalan-Nya. Yang telah menunjukan kepada kita agama yang benar dan menuntun kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah penulisan skripsi ini selesai.

  Oleh karena itu tak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih setulus- tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku ketua IAIN Salatiga 2.

  Bapak Rasimin, S. Pdi., M. Pd selaku ketua jurusaan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak Dr. phil. Asfa Widiyanto, M.A. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.

  4. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis

  5. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya rasa syukur yang dapat penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian, akhirnya penulis mengucapakan banyak terimakasih dan tentunya dalam penulisan atau penyusunana skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Amin Salatiga, 12 Februari 2015

  Penulis Muhammad Yusuf NIM : 111 10 111 ABSTRAK Muhammad Yusuf. 2015. Motivasi Beribadah Mahdhah pada Pekerja Seks Komersial (PSK) Di Tegal Panas Desa Jati jajar Kec. Bergas Kab.

  Semarang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. phil. Asfa Widiyanto, M. A.

  Kata Kunci: Motivasi Beribadah

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi beribadah mahdhah pada pekerja seks komersial di Tegal Panas Desa Jati jajar Kec. Bergas Kab. Semarang, meliputi; (1) Untuk mengetahui motivasi beribadah mahdhah pada PSK di Tegal Panas, (2) Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi PSK saat akan melaksanakan ibadah, (3) Untuk mengetahui langkah-langkah PSK dalam menghadapi masalah yang ada ketika ingin melaksanakan ibadah mahdhah,

  Pengkajian penelitian ini dilakukan secara kualitatif terhadap informan meliputi, PSK, ketua paguyupan dan sesepuh (orang yang paling tua) di Tegal Panas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif. Dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dari data-data yang diperoleh dari obyek penelitian, yang kemudian dilakukan analisis dengan cara: a. mendiskripsikan data dari informan b. memilah-milah sesuai dengan analisis penelitian kemudian dianalisis oleh penulis c. disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitiaan

  Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tentang Motivasi Beribadah Mahdhah Pada Pekerja Seks Komersial di Tegal Panas Desa Jatijajar Kec. Bergas Kab. Semarang. adalah (1). Motivasi Beribadah pada PSK adalah: a). untuk bekal di akhirat b). supaya bisa taubat dan lepas dari dunia prostitusi c). untuk mencari ketenangan d) untuk mengurangi dosa e) untuk memenuhi kewajiban sebagai manusia beragama f) untuk mendapat pahala dari Tuhan (2) masalah-masalah yang dihadapi PSK saat akan melaksanakan ibadah mahdhah adalah a) pelanggan datang ketika waktu ibadah tiba b) ketika waktu ibadah tiba PSK masih bekerja (menyanyi atau berhubungan seks) c) pengaruh minuman beralkohol dan takut dengan ibu asuh untuk menolak tamu. (3) langkah langkah yang ditempuh PSK untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah a) memberikan pengertian kepada pelanggan (tamu) untuk memberi kesempatan mereka melaksanakan ibadah sebentar b) pasrah terhadap keadaan dan tetap melayani tamu.

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR BERLOGO……………………………………………………………i

  HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………...i

  PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………….........ii PENGESAHAN KELULUSAN.

  ……………………….………………………..iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  ……………….………………………iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………….……………….........v KATA PENGANTAR…………………………………….……………….........vii ABSTRAK………………………………………………….……………………ix DAFTAR ISI

  ………………………………………………..……………….........x DAFTAR TABEL

  …………………………………………..………………......xiii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………..……………..........xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………….……………………..1 B. Fokus Penelitian..………………………………….……………………....6 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….6 D. Kegunaan Penelitian………………………………………………….…....7 E. Penegasan Istilah……..………………………………………….………...7 F. Kajian Pustaka......…….…………………………………………….….….9 G. Metode Penelitian......…….………………………………………….…...10 H. Sistematika Penulisan.................................................................................16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi..........….......……………………..…..…......18 2. Bentuk-bentuk Motivasi.................................................................19

  B.

  Ibadah Mahdhah 1.

  Pengertian Ibadah Mahdhah...... ……………………………..…..22 2. Macam-macam Ibadah Mahdhah.... ……………………….…….23 3. Kiat diterimanya Ibadah Mahdhah……….........…………………27 C. Penyimpangan Perilaku Sosial 1.

  Hubungan Seks di luar nikah.........................................................28 2. Pelacuran.......................................................................................29

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data 1. Sejarah Tegal Panas…......…………………….............................31 2. Kondisi Sosio-Kultural Tegal Panas..............................................38 3. Gambaran Informan.......................................................................50 B. Temuan Penelitian 1. Motivasi beribadah mahdhah pada PSK Tegal Panas....................51 2. Masalah-masalah yang dihadapi PSK Tegal Panas.......................58 3. Langkah-langkah PSK dalam menghadapi masalah......................62 BAB IV PEMBAHASAN A. Motivasi beribadah mahdhah pada PSK Tegal Panas 1. Pengertian PSK Tegal Panas tentang ibadah mahdhah..................65 2. Ibadah yang dikerjakan PSK Tegal Panas.....................................66 3. Motivasi PSK Tegal Panas melakukan Ibadah.............................67 4. Faktor-faktor penyebab PSK bekerja di Tegal Panas....................71 B. Masalah-masalah yang dihadapi PSK Tegal Panas 1. Pelanggan datang ketika waktu shalat............................................77

  2. Ketika waktu shalat tiba masih di dalam ruang karaoke atau kamar tidur bersama pelanggan................................................................78

  3. Pengaruh minuman beralkohol dan Tidak berani dengan ibu asuh................................................................................................78 C.

  Langkah-langkah PSK Tegal Panas dalam menghadapi masalah- masalah ketika ingin melaksanakan ibadah

  1. Memberi pengertian pelanggan untuk beribadah ..........................80 2.

  Pasrah terhadap keadaan dan tetap melayani tamu........................81

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan….….……………………………………………………85 B. Saran …………..……….…………………………………………….86 DAFTAR PU STAKA………..…….…………………………………………….89 DAFTAR RIWAYA T HIDUP…...……………………………………………...91

  DAFTAR TABEL 1.

  Tabel I Daftar Penduduk Tetap di Tegal Panas……..…………………… 2. Tabel II Usia PSK di Tegal Panas..............................................................

  3. Tabel III Pendidikan PSK da Tegal Panas.................................................

  4. Tabel IV Status Agama PSK di Tegl Panas...................................................

  5. Tabel V Status Pernikahan PSK di Tegal Panas..........................................

  6. Tabel VI Rata-rata Penghasilan PSK di Tegal Panas....................................

  7. Tabdel VII Tempat Kos di Tegal Panas.......................................................

  8. Table VIII Daftar Nama Informan………………………………………...

  DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar Riwayat Hidup…………………………………………………… 2. Lembar Konsultasi Skripsi……………………………………………….

  3. Pedoman Wawancara…………………………………………………….

  4. Transkip Wawancara……………………………………………………..

  5. Proposal Penelitian……………………………………………………….

  6. Surat Ijin/Rekomendasi Penelitian……………………………………… 7.

  Laporan SKK…………………………………………………………….

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang akan mengakui bahwa upaya mempelajari dan

  memahami tingkah laku, terutama dalam hal ini tingkah laku manusia, adalah suatu upaya yang tidak mudah. Hampir setiap saat manusia dihadapkan kepada pertanyaan-pertanyaan yang berkisar pada tingkah laku yang ditunjukkan pada orang lain yang ada disekitarnya. Salah seorang penemu teori psikonalisis yakni Freud memiliki gagasan yang menganggap tingkah laku manusia pada dasarnya ditentukan oleh kecenderungan untuk mempertinggi kesenangan dan merupakan sesuatu yang tidak hanya dipengaruhi oleh pilihan yang sadar tetapi juga oleh dorongan-dorongan dari ketidaksadaran (bawah sadar) (Thouless.1992:15). Nico Syukur Dister ofm (1988:72) menyatakan bahwa setiap kelakuan manusia, termasuk kelakuan beragama, merupakan buah hasil hubungan dinamika timbal balik antara tiga faktor. Ketiga- tiganya memainkan peranan dalam melahirkan tindakan insani, walaupun dalam tindakan yang satu faktor yang satu lebih besar peranannya dan dalam tindakan yang lain faktor yang lain lebih berperan. Ketiga faktor yang kami maksudkan ialah: (a) sebuah gerak atau dorongan yang secara spontan dan alamisah terjadi pada manusia; (b) ke-aku-an manusia sebagai inti pusat kepribadiannya; (c) situasi manusia atau lingkungan hidupnya. Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi.

  Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Gufron & Rini Risnawati. 2014:83).

  Dalam disiplin ilmu psikologi, motivasi mengacu pada konsep yang digunakan untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku individu tersebut (Koeswara, 1989:1). Tri Rusmini Widayatun (1999:112) berpendapat bahwa motivasi itu mempunyai arti dorongan yang berasal dari bahasa latin Movrer yang berarti mendorong atau menggerakkan. Sedangkan menurut

  Zaenal Ma‟arif (2007:67) Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Berkaitan dengan hal itu Nico Syukur Dister ofm (1988:71) juga berpendapat bahwa motif atau motivasilah penyebab psikologis yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan manusia. Penyebab ini bersifat kausal dan final sekaligus. Artinya manusia melakukan perbuatannya baik karena terdorong maupun karena tertarik. Dalam bahasa arab motivasi disebut ba‟its, dalam kamus mujid kata tersebut disinonimkan dengan kata as- sabab dan ad- da‟iy. Dari ketiga arti kata dasar itu, motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan kebutuhan jasmani (nafsu) dan seruan paling dalam pada diri manusia (rohani) guna memenuhi kebutuhannya (Rafiudinn, 2007:56). Umat islam memandang penting motivasi dalam ritual peribadatan, karena motivasi tersebut diperuntukkan sebagai dorongan tercapainya sesuatu yang diinginkan dan yang dibutuhkan. Kata Prayer kadang-kadang hanya diartikan sebagai kegiatan yang menggunakan kata-kata baik secara terbuka bersama-sama atau secara pribadi untuk mengajukan tuntutan-tuntutan (petitions) kepada Tuhan (Thouless. 1992:165). Dalam islam kata prayer lebih dikenal dengan doa atau ibadah,

  Aunur Rahim Faqih dan Amir Mu‟alim ( dalam Ash- Shidiiqy.1954:4) mendefinisikan ibadah menurut istilah berarti penghambaan diri yang sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat. Memenuhi tujuan penciptaan manusia, menurut penjelasan Tuhan di dalam Al Qur‟an, tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah sebagai mana dalam QS

  Adz Dzariat ayat 56.

  نوُدُبْعَ يِل لاِإ ََسْنلإاَو َ نِْلْا َُتْقَلَخ اَمَو

  Dan tidaklah Saya ciptakan jin dan manusia itu kecuali agar beribadah kepada-Ku. (QS Adz Dzariat ayat 56).

  Motivasi menjadi unsur penentu dalam ritual peribadatan. Di dalam islam ritual peribadatan dibagi menjadi dua, yaitu ritual ibadah mahdhah dan ritual ibadah ghairu mahdhah. Penulis disini hanya akan menjelaskan ritual ibadhah mahdhah. Dalam bukunya Didiek Ahmad Supardie ( 2010:27) menjelaskan bahwa ibadah dalam arti khusus yaitu ibadah yang macam dan cara pelaksanaannya telah ditentukan oleh syari‟at

  (ketentuan dari Allah dan Rasullulah), bersifat mutlak, manusia tidak ada wewenang untuk merubah, menambah, mengurangi, atau membuat cara sendiri dalam beribadah.

  Pekerja Seks Komersil (PSK) ataupun mucikari juga melaksanakan ritual peribadatan, sebagaimana manusia pada umumnya.

  Berkaitan dengan hal ter sebut, Marzuki Umar Sa‟abah (2001:1) menyatakan sebagai berikut, Kata seks dapat berarti proses reproduksi atau perbedaan karakter jenis kelamin, dan bisa juga mengenai segala hal yang berkenaan dengan kesenangan atau kepuasan organ di gabung dengan rangsangan-rangsangan organ kemaluan atau terkait dengan percumbuan atau hubungan badan. Pengertian Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah seseorang yang menjual jasanya untuk melakukan hubungan seksual untuk uang (dikutip pada tanggal 6 Februari 2015

  . Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa pekerja

  seks komersial adalah seseorang yang menjual jasa seksual demi untuk mendapatkan uang. Seperti di daerah Tegal Panas, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang yang merupakan lokalisasi PSK dimana di tempat itu mereka melangsungkan pekerjaannya sebagai penjual jasa seksual.

  Tegal Panas yang dahulunya dikenal dengan tempat pangkalan truk, kemudian sejak kedatangan para mucikari dari luar kota membeli tanah di Tegal Panas untuk didirikan warung remang - remang. Mulai itulah Tegal Panas menjadi tempat praktik prostitusi karena para sopir truk yang menurunkan wanita pelacur (PSK) disitu. Pada tahun 1980 warung remang - remang menjadi ramai dan bertambah banyak. Kemudian tahun 1999 yang semula warung remang - remang kemudian diganti menjadi tempat karaoke dan menyediakan kamar dan PSK yang sampai sekarang masih ramai dikunjungi para kaum lelaki. Dan para PSK di Tegal Panas kebanyakan bukan dari daerah sekitar namun justru dari daerah kota lain (Azhari, 2012:4).

  Terjadi fenomena yang unik di Tegal Panas, dimana masyarakatnya yang mayoritas bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) namun mereka juga tetap melaksanakan ritual ibadah sebagaimana mestinya umat beragama. Di Tegal Panas juga terdapat masjid yang cukup besar yang digunakan untuk tempat beribadah masyaraakat Tegal Panas. Tidak hanya itu, PSK juga senantiasa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan satu bulan penuh (dikurangi masa haid).

  Dari pemaparan di atas penulis berpendapat bahwa para Pekerja Seks Komersil (PSK) memiliki kepercayaan adanya Allah SWT. Mungkin faktor lingkungan ataupun ekonomi yang membuat mereka terpaksa

  • – melakukan pekerjaan haram ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Berangkat dari permasalahan ini maka penulis ingin melakukan penelitian tentang

  “Motivasi Beribadah Mahdhah Pada Pekerja Seks Komersil ( PSK ) di Tegal Panas, Desa Jati Jajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2015 B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apa motivasi para PSK Tegal Panas dalam melaksanakan ibadah mahdhah?

  2. Permasalahan apa saja yang dialami PSK Tegal Panas dalam melaksanakan ibadah mahdhah?

  3. Bagaimana langkah-langkah PSK Tegal Panas dalam menyikapi permasalahan yang timbul ketika ingin melaksanakan ibadah mahdhah? C.

   Tujuan Penelitian

  Agar memberikan gambaran konkrit serta alasan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai yaitu : 1.

  Untuk menegetahui motivasi para PSK Tegal Panas dalam melaksanakan ibadah mahdhah.

2. Untuk mengetahui permasalahan yang dialami PSK Tegal Panas dalam melaksanakan ibadah mahdhah.

  3. Untuk mengetahui langkah-langkah PSK Tegal Panas dalam menyikapi permasalahan yang timbul ketika ingin melaksanakan ibadah mahdhah D.

   Kegunaan Penelitian 1.

  Secara Teoritis a.

  Memberikan informasi yang jelas tentang motivasi PSK dalam melaksanakan ibadah mahdhah.

  b.

  Penelitian dapat memberikan khasanah keilmuan c. Tulisan ini memberikan gambaran akan pentingnya mempelajari dan mengamalkan Pendidikan Agama Islam.

  d.

  Memberikan motivasi terhadap pendidik (GPAI) untuk bisa menciptakan generasi yang berpendidikan dan berakhlak mulia.

2. Secara Praktis a.

  Tulisan ini dapat memberikan masukan kepada semua pihak terkait yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai motivasi beribadah mahdhah pada PSK.

  b.

  Tulisan ini menjadi sumbangan penalitian alternatif untuk masyarakat mengenai gambaran motivasi beribadah mahdhah pada PSK E.

   Penegasan Istilah

  Untuk mendapatkan pemahaman yang pasti serta untuk menentukan arah yang jelas dalam menyusun skripsi ini, maka penulis memberikan penegasan dan maksud penulisan judul sebagai berikut

  1.Motivasi beribadah mahdhah Tri Rusmini Widayatun (1999:112) berpendapat bahwa motivasi itu mempunyai arti dorongan yang berasal dari bahasa latin Movrer yang berarti mendorong atau menggerakkan. Sedangkan menurut Zaenal Ma‟arif (2007:67) Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.

  Aunur Rahim Faqih dan Amir Mu‟alim ( dalam Ash-Shidiiqy, 1954:4) mendefinisikan ibadah menurut istilah berarti penghambaan diri yang sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat.

  Ibadah mahdahah merupakan ibadah yang macam dan cara pelaks anaanya ditentukan dalam syara‟ (ditentukan oleh Allah dan Nabi

  Muhammad SAW). Ibadah mahdah ini bersifat tetap dan mutlak, manusia tinggal melaksanakan sesuai dengan peraturan dan tuntunan yang ada, tidak boleh mengubah, menambah, dan mengurangi, seperti tuntunan bersuci (wudlu), salat, puasa ramadhan, ketentuan nisab zakat (Faqih dan Amir Mu‟alim, 1998:7). Dalam hal ini penulis hanya akan membahas tentang salat dan puasa.

  2.Pekerja Seks Komersil Kata seks dapat berarti proses reproduksi atau perbedaan karakter jenis kelamin, dan bisa juga mengenai segala hal yang berkenaan dengan kesenangan atau kepuasan organ digabung dengan rangsangan-rangsangan organ kemaluan atau terkait dengan percumbuan atau hubungan badan (Marzuki Umar Sa‟abah.2001:1). Pengertian Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah seseorang yang menjual jasanya untuk melakukan hubungan seksual untuk uang (dikutip pada tanggal 6 Februari 2015

   F. Kajian Pustaka

  M. Fahrul Azhari (2012), menyimpulkan dalam skripsinya yang berjudul “ METODE PEMBINAAN KEAGAMAAN ISLAM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIL (PSK) DI LOKALISASI TEGAL PANAS DESA JATI JAJAR KEC BERGAS

  KAB SEMARANG TAHUN 2012” bahwa pembinaan yang dilakukan di daerah lokalisasi Tegal Panas berisi tentang dimensi keyakinan atau akhlak, ibadah (praktik ibadah), dimensi akhlak. Maka dari itu PSK yang sudah mendapatkan pembinaan praktik ibadah tentu sudah bisa melakukan ibadah dengan baik khususnya ibadah mahdhah. Hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara langsung dengan pembina keagamaan islam di lingkungan lokalisasi Tegal Panas. Berangkat dari permasalahan ini maka penulis ingin melakukan penelitian tentang

  “ Motivasi Beribadah Mahdhah Pada Pekerja Seks Komersil ( PSK ) di Tegal Panas, Desa Jati Jajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2015 dimana data hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara langsung oleh PSK Tegal Panas.

  G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Milner adalah tradisi tertentu dalam ilmu penegtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan perselisihannya (Moloeng ,2008:4)

  Penelitian kualitatif bersifat generating theory bukan hipotesis testing. Sehingga teori yang dihasilkan bukan teori substantif dan teori yang di angkat dari dasar. Dalam penelitian kualitatif ini penulis hanya mencari gambaran dan data yang bersifat deskriptif yang berada di Tegal Panas Kec Bergas, Kab Semarang dimana kemudian data yang sudah kami dapat akan kami narasikan, kami uraikan, dan kami jelaskan secara terperinci.

  2. Kehadiran peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data , instrumen aktif dan pengamat penuh dalam upaya mengumpulkan data-data dilapangan. Oleh karena itu kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan atau sumber data lainnya disini mutlak diperlukan.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Tegal Panas Kec. Bergas Kab. Semarang provinsi Jawa Tengah. Adapun letak geografisnya di jalan Soekarno-

  Hatta Km 29 Bergas.

  Sebab penulis memilih lokasi Tegal Panas karena fenomena unik yang terjadi dimana para Pekerja Seks Komersil (PSK) tetap menjalankan ibadah selayaknya orang muslim lainnya dan adanya bimbingan rutin keagamaan yang dilakukan di masjid tempat PSK hidup dan melangsungkan pekerjaannya.

  4. Sumber Data Ada dua sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu: a. Data Primer

  Yaitu data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan. Kata- kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan wawancara secara mendalam. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang Motivasi Beribadah Mahdhah Pada Pekerja Seks Komersil ( PSK ) di Tegal Panas Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun 2015. Adapun sumber data langsung penulis dapatkan dari PSK Tegal Panas.

  b.

  Data Sekunder Yaitu data yang di dapat dari sumber bacaan. Data ini dapat berupa majalah, hasil-hasil studi, hasil survey, studi historis dan sebagainya.

  Peneliti menggunakan data skunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan PSK Tegal Panas.

  5. Prosedur Pengumpulan Data a.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka

  (face to face) dengan maksud tertentu. (Suprayogo & Tobroni,

  2003:172). Wawancara dilakukan satu persatu terhadap informan secara mendalam. Adapun teknik ini penulis gunakan untuk mencari data tentang motivasi beribadah mahdhah pada PSK di Tegal Panas Kec. Bergas Kab. Semarang tahun 2015 b. Observasi

  Observasi merupakan salah satu metode utama dalam penelitian sosial keagamaan terutama pada penelitian kualitatif.

  Secara umum observasi adalah penglihatan atau pengamatan. Sedangkan seara khusus dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam dan memotret guna penemuan data analisis (Suprayogo & Tobroni, 2003:167). Adapun teknik ini penulis gunakan untuk mencari data tentang motivasi beribadah mahdhah pada PSK di Tegal Panas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 2015.

  c.

  Dokumentasi Sejumlah besar data dan fakta tersimpan dalam bahan dan yang berbentuk dokumentasi. Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu (Suprayogo & Tobroni, 2003:164). Sifat utama data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Adapun teknik ini penulis gunakan untuk mencari data tentang motivasi beribadah mahdhah pada PSK di Tegal Panas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 2015.

6. Analisis Data

  Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif (Moloeng ,2008:10), artinya menggunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya secara teoritis. Sedangkan pengolahan datanya dilakukan secara rasional dengan menggunakan pola induktif, yaitu suatu metode berfikir yang bertolak dari fenomena yang khusus, konkrit kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka (Moloeng ,2008:11). Prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang berupa kata- kata tertulis atau orang-orang dari pelaku yang dapat diamati dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dari data- data yang diperoleh dari obyek penelitian, yang kemudian dilakukan analisis dengan cara: a.

  Mendiskripsikan data dari informan b. Memilah-milah sesuai dengan analisis penelitian kemudian dianalisis oleh penulis c.

  Disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian

  Pertanyaan dengan kata tanya mengapa, alasan apa, dan bagaimana akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti (Moloeng ,2008:11) 7.

  Pengecekan Keabsahan Temuan Ada empat kriteria yaitu: Kepercayaan (credibility), keteralihan

  (transferability), Ketergantungan (dependability), Kepastian (Confirmability). (Moleong, 2008:324)

  Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti memakai tiga macam anatara lain sebagai berikut: a.

  Kepercayaan (Credibility) Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya.

  b.

  Ketergantungan (dependability) Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga data dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

  c.

  Kepastian (Confirmability) Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta interprestasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit (Moleong, 2008:324)

8. Tahap-tahap Penelitian

  a.

  Tahap sebelum kelapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan, dan pemohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian dan penyusunan usulan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Peneliti lapangan biasanya membuat catatan lapangan secara ekstensif yang kemudian dibuatkan kodenya dan kemudian dianalisis dengan berbagai cara (Moleong, 2008:26). Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan peribadahan para PSK di Tegal Panas Kec. Bergas Kab. Semarang Tahun 2015.

  c.

  Tahap analisis data Data dianalisis secara deskriptif yang sebagian besar berasal dari wawancara dan catatan pengamatan; catatan dianalisis untuk memperoleh tema dan pola-pola yang dideskripsikan dan diilustrasikan dengan contoh-contoh, termasuk kutipan-kutipan dan rangkuman dari dokumen; koding data dan analisis verbal (Moleong, 2008:36)

  Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dengan PSK.

  d.

  Tahap penulisan laporan

  Tahap ini meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data. Setelah itu konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan dan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skripsi ini, maka dibuat sistematika penulisan skripsi. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud adalah:

  BAB 1 : Pendahuluan meliputi: Latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

  BAB ll : Kajian Pustaka meliputi : Motivasi :Pengertian motivasi, bentuk-bentuk motivasi, ibadah mahdhah : Pengertian ibadah mahdhah, macam-macam ibadah mahdhah, kiat untuk meningkatkan ibadah mahdhah, Penyimpangan Perilaku Sosial: hubungan seks di luar nikah, Pelacuran

  BAB lll : Paparan data dan Temuan Penelitian meliputi: Sejarah tegal panas, Kondisi sosio-kultural tegal panas, Gambaran informan

  Bab lV : Pembahasan yang berisi tentang : Motivasi para PSK Tegal Panas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 2015 untuk tetap malaksanakan ibadah mahdhah. Masalah-masalah yang dialami PSK Tegal Panas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 2015 dalam melaksanakan ibadah mahdhah. Langkah PSK Tegal Panas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun 2015 dalam menyikapi permasalahan yang timbul ketika ingin melaksanakan ibadah mahdhah.

  BAB V : penutup meliputi: Kesimpulan dan saran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi 1. Pengertian motivasi Tri Rusmini Widayatun (1999:112) berpendapat bahwa motivasi itu mempunyai arti dorongan yang berasal dari bahasa latin Movrer yang berarti mendorong atau menggerakkan. Budi Ardiansyah (dalam bukunya Nasution 1995:73) mengatakan bahwa motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berkaitan dengan hal tersebut, Zainal Ma‟arif (2007:67) menyatakan sebagai berikut. Motif adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari sesuatu kepuasan atau mencapai suatu tujuan. Atau motif adalah daya gerak yang mendorong seseorang berbuat sesuatu. Sedangkan motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi, motivasi berarti membangkitkan motif (daya gerak) untuk berbuat sesuatu dalam mencapai kepuasan dan tujuan.

  Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat-saat tertentu menuntut pemuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. Prinsip yang umum berlaku sebagai kebutuhan manusia adalah, setelah kebutuhan itu terpuaskan, maka setelah beberapa waktu kemudian, muncul kembali dan menuntut pemuasan kembali (Pandji Anoraga.2006:34). Pada saat kebutuhan manusia mendesak, munculah tegangan yang menuntut pemenuhan. Kecenderungan-kecenderungan yang ada pada manusia seperti makan, minum, cinta, nafsu memang telah diciptakan Tuhan. Berkaitan dengan kebutuhan fisik Tuhan, berfirman,

  ُّ ب ِحُي لا ُُّهَّنِإ اوُف ِرْسُت لاَو اوُبَرْشاَو اوُلُكَو ُّ د ِجْسَم ُِّّلُك َُّدْنِع ُّْمُكَتَني ِز اوُذُخ َُّمَدآ يِنَب اَي َُّنيِف ِرْسُمْلا Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-

  lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan. (QS Al-

  A‟raf: 31) 2. Bentuk-bentuk Motivasi Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi.

  Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Gufron & Rini Risnawati.

  2014:83). Menurut Tri Rusmi Widayatun ( 1999:114) bentuk-bentuk motivasi ada 4, yaitu a.

  Motivasi intrinsik atau motivasi yang datangnya dari dalam diri individu itu sendiri.

  b.

  Motivasi Ekstrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu c. Motivasi terdesak yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi tercepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali munculnya pada perilaku aktifitas seseorang.

  d.

  Motivasi yang berhubungan dengan idiologi politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

  Sedangkan menurut Nur Gufron & Rini Risnawati (2014:83) secara garis besar motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

  Pada psikologi barat motivasi yang ditekankan pada garis fisik dan kejiwaan, maka dalam psikologi Islami penekanannya pada kebutuhan jiwa dan ruh. Berkaitan dengan hal ini Rafiudin (2007:60) menjelaskan motivasi tertinggi yang dibutuhkan oleh jiwa dan ruh manusia, yaitu a.

  Hidayah Dorongan untuk mendapatkan hidayah membuat seseorang mau melaksanakan ibadah shalat, zakat dengan perasaan takut kepada Allah dan penuh keimanan karena nur iman dapat mengusir gelapnya kemusyrikan.

  b.

  Memeluk Islam Ajaran islam yang telah terpatri dalam diri seseorang akan mengusir gelapnya kekafiran dan kemaksiatan dengan nur islam.

  c.

  Cinta Abu Abdullah al-Qarasyiy berkata: Cinta adalah kesanggupan memberikan seluruh dirimu kepada yang engkau cintai tanpa ada yang tersisa sedikitpun.

  d.

  Surga Dalam ilmu psikologi surga merupakan dunia spiritual, dimana orang melakukan doa dan perbuatan untuk mencapai apa yang diyakini.

  Menurut islam, surga memiliki banyak tingkatan dan semua itu diperuntukkan hanya bagi orang-orang yang mau susah payah mendapatkannya.

  e.

  Pertolongan

  Pertolongan- Nya dapat berupa syafa‟at yaitu pertolongan melalui perantara makhluk-Nya yang mulia, shaleh, dan baik.

  f.

  Persatuan Bersatu dalam segala bidang merupakan motivasi setiap makhluk.

  Setiap makhluk menginginkan persatuan dalm hidupnya.

  g.