HUBUNGAN POLA ASUH IBU PEKERJA DENGAN AKHLAK ANAK DI DESA KLEGO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 SKRIPSI

  

HUBUNGAN POLA ASUH IBU PEKERJA DENGAN AKHLAK

ANAK DI DESA KLEGO KECAMATAN KLEGO

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  

OLEH :

EKA PRADITA AGNA LUHSARI

NIM : 11111185

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  Moto: Pendidikan yang baik akan membentuk akhlak yang baik.

  Pendidikan untuk hidup dan kecerdasan adalah kekuatan.

  Persembahan

  Sekripsi ini penulis persembahkan untuk : 

  Kedua orang tuaku bapak Surono & ibu Suharti tersayang yang telah membersarkanku dengan penuh cinta dan kasih sayang. 

  Kedua saudara kandungku, adik-adikku tersayang Muhammad Aminudin dan Hendrik Putra Pamungkas atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai. 

  Ibu Dr. Lilik Sriyanti M.Si yang telah membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini dengan ikhlas dan tulus. 

  Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I, Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberkan bimbingan dan pengarahan selama menempuh pendidikan di STAIN Salatiga. 

  Seluruh sahabat-sahabati PAI angkatan 2011, khususnya PAI E kalian akan selalu aku kenang dengan catatan tinta emas dalam lembaran sejarah kehidupanku. 

  Rekan-rekan Resimen Mahasiswa (MENWA) 953 Kalimosodo IAIN Salatiga, Senior maupun Junior, terimakasih atas doa dan motivasinya sehingga dalam penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

KATA PENGANTAR

  

   

Assalamu’alaikumWr.Wb.

  Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

  nikmat Iman, Islam, dan Ihsan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang benar. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah Hubungan Pola Asuh Ibu Pekerja dengan Akhlak Anak di .

  Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali Tahun 2016

  Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala namun itu tidak terlalu berarti karena adanya dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan bimbingan, arahan dan meluangkan waktunya selama proses penyusunan skripsi.

  5. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberi dukungan dan pengarahan selama masa perkuliahan di IAIN Salatiga.

  6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengalaman berharga selama perkuliahan di jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  7. Seluruh staf dan karyawan IAIN Salatiga.

  8. Kedua orang tua terhebat (Bapak Surono dan Ibu Suharti) yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

  9. Adik-adikku tersayang (Muhammad Aminudin, Hendrik Putra Pamungkas) yang selalu mendukung penulis.

  10. Fatchur Rohman yang selalu menemani dan memberikan dukungan.

  Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, serta penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya.

  Wassalamu’alaikum wr. wb.

  Salatiga, 14 Maret 2016 Penulis Eka Pradita Agna L

  NIM: 11111185

  

ABSTRAK

  L Agna, Eka Pradita. 2016. Hubungan Pola Asuh Ibu Pekerja dengan Akhlak

  Anak di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali Tahun 2015 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pendidikan Agama

  Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

  Kata Kunci : pola asuh ibu pekerja, akhlak anak.

  Penelitian ini membahas tentang Hubungan Pola Asuh Ibu Pekerja dengan Akhlak Anak Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Peran ibu awalnya mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya telah beralih peran sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya. Perubahan peran ibu, dari yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) menjadi pekerja. Hal ini membuat saya peneliti tertarik melakukan penelitian ini, karena perubahan peran ibu rumah tangga menjadi pekerja ini merupakan bentuk terjadinya pergeseran nilai peran seorang ibu, perubahan peran ini memhubungani pola asuh yang diterapkan oleh ibu kepada anak. Secara tidak langsung perubahan pola asuh ini akan berhubungan pada akhlak anak juga mengingat peran ibu adalah pengasuh sekaligus pendidik anak-anaknya. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pola asuh ibu pekerja pada anak di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali (2) Bagimana akhlak yang berada dalam pengasuhan ibu pekerja di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali , dan (3) Adakah hubungan antara pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan deksriptif dan metode korelasional. Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan angket. Untuk memudahkan pemecahan masalah, analisis data dilakukan dengan cara uji statistik. Untuk mengetahui hasil data masing-masing variabel dilakukan dengan mencari interval sehingga dapat mengetahui kategori setiap responden, kemudian mencari prosentase frekuensinya. Kemudian data dari kedua variabel ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data koefisien korelasi product moment.

  Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pola asuh ibu pekerja tergolong baik dengan persentase 5%, cukup dengan prosentase 90%, dan kurang 5%. (2) Akhlak siswa tergolong baik dengan persentase 15%,cukup dengan prosentase 77,5%, dan kurang 7,5%. (3) Ada hubungan positif dan signifikan antara pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak. Hal ini ditunjukkan dengan r h > r t (0,792 > 0,403).

  DAFTAR TABEL 1.

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Desa Klego Menurut Kelompok Usia.............46 2.Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Desa Klego Menurut Mata Pencaharian.........46 3.Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Desa Klego Menurut Agama...........................47 4.Tabel 3.4 Daftar Nama Responden...............................................................50 5.Tabel 3.5 Hasil Angket Tentang Pola Asuh Ibu pekerja..............................51 6.Tabel 3.6 Hasil Angket Tentang Akhlak Anak............................................52 7.Tabel 4.1 Data Nilai Angket Pola Asuh Ibu pekerja....................................54 8.Tabel 4.2 Interval Pola Asuh Ibu pekerja`...................................................55 9.Tabel 4.3 Persentase Pola Asuh Ibu pekerja................................................57 10.Tabel 4.4 Data Nilai Angket Akhlak Anak................................................58 11.Tabel 4.5 Interval Akhlak Anak.................................................................59 12.Tabel 4.6 Persentase Akhlak Anak ...........................................................61 13.Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Hubungan Pola Asuh Ibu pekerja dengan Akhlak Anak...............................................................................64

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Desa Klego.............................

  ……………………………

  43

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL............................................................................. i LEMBAR BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN ............................................................ v HALAMAN MOTTO .......................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................ viii ABSTRAK .......................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................. x DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN...................................................................

  A.

  1 Latar Belakang Masalah .......................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah .................................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ..................................................................

  D.

  6 Hipotesis Penelitian ..............................................................

  E.

  6 Manfaat Penelitian ................................................................

  F.

  7 Definisi Operasional .............................................................

  G.

  10 Metode Penelitian .................................................................

  H.

  13 Sistematika Penulisan ...........................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................. A. Pola Asuh...................................................................................

  1.

  15 Pengertian Pola Asuh ..........................................................

  2. Faktor-faktor yang memhubungani pola asuh .....................

  22 B. Akhlak .....................................................................................

  1.

  28 Pengertian Akhlak...............................................................

  2.

  29 Dasar, Tujuan, dan Ruang Lingkup Akhlak .......................

  3.

  31 Macam-macam Akhlak ......................................................

  4.

  32 Urgensi Pendidikan Anak ...................................................

  C.

  40 Pola Asuh Ibu Dengan Akhlak Anak .....................................

  BAB III HASIL PENELITIAN ......................................................... A.

  40 Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian.........................

  1.

  43 Keadaan Goegrafi....................................................................

  2.

  46 Keadaan Monografi.................................................................

  B.

  50 Laporan Data Penelitian ...............................................................

  1.

  50 Data Responden .................................................................

  2.

  51 Data Hasil Penyebaran Angket ..........................................

  BAB IV ANALISIS DATA ............................................................... A.

  53 Analisis Pendahuluan....................................................................

  B.

  62 Analisis Pengolahan Data .............................................................

  C.

  66 Analisis Uji Hipotesis ..................................................................

  BAB V PENUTUP .............................................................................. A.

  67 Kesimpulan..............................................................................

  B.

  68 Saran dan Kata Penutup ............................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. LAMPIRAN ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah buah hati bagi orang tua dalam sebuah keluarga

  sekaligus sebagai generasi yang akan meneruskan perjuangan orang tua dalam keluarga. Setiap orang tua memiliki tanggung jawab yang besar di dalam mengasuh ,mendidik, dan membentuk anak agar masa depan anak menjadi generasi yang baik dan bermanfaat bagi keluarga, bangsa, dan Negara.

  Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan tugas yang mulia yang tidak lepas dari berbagai tantangan. Telah banyak cara yang dilakukan orang tua untuk membekali pengetahuan – pengetahuan yang berkaitan dengan akhlak anaknya. Dalam perkembangan akhlak anak, keluarga menjadi sorotan utama dalam penelitian ini.

  Pada umumnya, sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak yang memiliki perannya masing- masing. Seperti ayah yang mencari nafkah, serta melindungi keluarganya. Kemudian ibu yang mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak. Dan anak berperan sesuai tingkat perkembangannya. Namun, dilihat dari kenyataan yang ada, sebagian besar yang memegang peranan penting dalam mengatur peranan rumah tangga,terutama mengasuh anak-anak, dan memberikan pendidikan kehidupan sehari-hari adalah ibu. Pendidikan seorang ibu dengan anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat di abaikan sama sekali. Oleh karena itu,seorang ibu hendaklah bijaksana dan pandai mendidik anak- anaknya.

  Sebagian orang mengatakan bahwa, kaum ibu adalah pendidik bangsa. Dengan demikian, nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga, baik atau buruknya pendidikan seorang ibu dengan anaknya akan berhubungan dengan perkembangan dan watak dan akhlak anak di kemudian hari.

  Masa kanak-kanak merupakan fase terpenting dari seluruh proses pertumbuhan manusia, karena pada masa inilah karakter dasar seseorang dibentuk baik yang bersumber dari otak (IQ), emosional (EQ), maupun spiritual (SQ). Berkualitas atau tidaknya seseorang pada masa dewasa sangat dipengaruhi oleh proses pengasuhan dan pendidikan yang diterima pada masa kanak-kanak, terutama anak-anak usia sekolah yang memang butuh perhatian ekstra dari seorang ibu karena selain pendidikan sekolah yang diampu oleh guru peran ibu juga sangat diperlukan dalam mendidik anak ketika berada di rumah (Abdullah, 2010: 154).

  Anak adalah pengikat batin dalam keluarga, yang di amanatkan Allah SWT kepada ayah dan ibu mereka. Anak-anak yang berakhlak baik adalah sumber kebahagiaan keluarga, namun sebaliknya anak yang berakhlak tidak baik bisa menjadi fitnah bagi keduanya. Anak-anak belum sanggup menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, maka perlu adanya contoh-contoh, pembiasaan-pembiasaan, dan latihan-latihan karena masa kanak-kanak adalah masa terbaik menanamkan dasar-dasar pendidikan akhlak (Zainuddin 1991 :106). Apabila anak melakukan kebaikan maka orang tua akan ikut mendapatkan pahalanya dan juga sebaliknya, apabila anak melakukan dosa maka orang tuanya ikut memikul dosanya. Dalam hal ini, Al-Ghazali mengatakan bahwa:

  “Apabila anak itu dibiasakan untuk mengamalkan apa-apa yang baik, diberi pendidikan ke arah itu, pastilah ia akan selamat sentosa di dunia dan akhirat. Kedua orang tuanya dan semua pendidik, pengajar, serta pengasuh ikut serta memperoleh pahalanya. Sebaliknya jika anak itu sejak kecil sudah dibiasakan mengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu saja tanpa dihiraukan pendidik dan pengajarnya, yakni sebagaimana halnya memelihara binatang, maka akibatnya anak itupun akan celaka dan rusak binasa akhlaknya, sedang dosanya yang utama dipikulkan kepada orang tuanya, p endidiknya, dan pengasuhnya ” (Zainuddin, 1991 :107).

  Lebih jelasnya bahwa pada dasarnya anak itu telah membawa fitrah beragama dan kemudian tergantung pada pendidikan selanjutnya.

  Kalau mereka mendapatkan pendidikan baik, maka mereka akan menjadi orang yang berakhlak mulia. Tetapi sebaliknya, jika mereka tidak mendapat pendidikan, pola asuh yang salah mereka akan jauh dari agama dan berakhlak tercela.

  Firman Allah SWT, dalam surat Al- lukman 17-19 :

  

                

                

  

             

 

  Artinya : “Wahai anakku! Laksanakanlah sholat dan suruhlah (manusia)

  berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena kesombongan) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. Dan sederhanakan dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruknya suara ialah suara keledai

  ”. (QS.Lukman: 17-19)

  Berdasarkan ayat di atas jelas bahwa orang tua haruslah mendidik anaknya dengan mengajarkn sholat, menyeru kepada yang makruf dan mencegah kepada yang mungkar, sabar, tidak sombong serta berkata baik. Jika pola asuh yang diterapkan salah maka akan berakibat buruk bagi akhlak anak.

  Rosulullah SAW bersabda :

   ، " ِهِناَكِِّرَشُي ْوَأ ِهِناَرِّ ِصَنُي ْوَأ ِهِناَدِِّوَهُي ُهاَوَبَأَف ِةَّلِمْلا ىَلَع ُدَلوُي ٍدوُل ْوَم ُّلُك " : : َليِق َلاَق ؟َكِلَذ َلْبَق َكَلَه ْنَمَف ،ِ َّللَّا َلوُسَر اَي َنيِلِماَع اوُناَك اَمِب ُمَلْعَأ ُ َّللَّا ِهِب

  Artinya : “ setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu-

  bapaknyalah (yang akan berperan) “mengubah” anak itu menjadi seorang yahudi, nasrani, atau majusi…” (HR.

  Bukhori) (Muallifah, 2009: 57). Berdasarkan hadis diatas, dijelaskan bahwa lingkungan yang mempengaruhi akhlak anak, keluarga merupakan faktor utama dalam pembentukan akhlak anak terutama dalam mengasuh, memelihara, merawat dan mendidiknya karena anak pada dasarnya adalah fitrah yang dibawanya sejak lahir.

  Dalam hukum islam, seorang ibu jauh lebih baik berhak dengan pemeliharaan daripada seorang ayah, oleh karena itu hak mengasuh didahulukan pihak perempuan. Namun saat ini, peran ibu sebagai ibu rumah tangga telah berubah menjadi pencari nafkah. Peran ibu awalnya adalah sebagai istri, ibu dari anak-anaknya, mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya telah beralih peran sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya.Perubahan peran ibu, dari ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) menjadi ibu pekerja ini sangat menyita waktu para ibu yang mulanya bersama anak-anaknya menjadi tak punya waktu karena harus bekerja, hal ini membuat saya peneliti tertarik melakukan penelitian ini, karena perubahan peran ibu rumah tangga menjadi ibu pekerja ini merupakan betuk terjadinya pergeseran nilai peran seorang ibu, perubahan peran ini memhubungani pola asuh yang diterapkan oleh ibu kepada anak. Secara tidak langsung perubahan pola asuh ini akan berhubungan pada akhlak anak juga mengingat peran ibu adalah pengasuh sekaligus pendidik anak-anaknya.

  Penelitian mengenai hubungan pola asuh ibu pekerja dan dengan akhlak anak ini akan dilakukan di Kelurahan Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali dengan alasan karena di Desa Klego ini baru berdiri pabrik garment yang merekrut karyawan dalam jumlah besar sehingga, sebagian besar masyarakat yang bermukim di daerah tersebut merupakan Ibu rumah tangga yang beralih peran sebagai Ibu pekerja (pencari nafkah).

  Sehingga memiliki kemungkinan besar untuk dapat dilakukan penelitian terkait judul yang saya ajukan. Beberapa hal yang telah diuraikan di atas, merupakan alasan peneliti dalam penyusunan naskah skripsi, sehingga penulis memilih judul “HUBUNGAN POLA ASUH IBU PEKERJA DENGAN AKHLAK ANAK DI DESA KLEGO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 " B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan pikiran yang telah penulis sampaikan, maka penulis dapat merumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana pola asuh ibu pekerja pada anak di Desa Klego, Kec.

  Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016 ? 2. Bagaimana akhlak anak yang berada dalam pengasuhan keluarga ibu pekerja di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016 ?

  3. Apakah ada hubungan antara pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak di Desa Klego,Kec. Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bagaimana pola asuh ibu pekerja pada anak di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui bagaimana akhlak anak yang berada dalam pengasuhan keluarga ibu pekerja di Desa Klego, Kec. Klego, Kab.

  Boyolali Tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu pekerja dengan pendidikan anak di Desa Klego Kec. Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016.

  D. Hipotesa penelitian

  Kata hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” artinya “di bawah” dan“thesa” artinya “kebenaran”. Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dengan permasalahan penelitian sampai terbukti data permasalahan yang terkumpul (Arikunto, 1998:67). Dalam arti kata hipotesis adalah pernyataan yang bersifat proposisi, baik sederhana maupun komplek. Ini berarti hasil pernyataan yang dihasilkan dari proses penelitian harus di uji kebenarannya.

  Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh Ibu pekerja dengan akhlak anak di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016 ”.

  E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada atau tidaknya hubungan pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak. Dari informasi tersebut dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis yaitu :

  1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan pengetahuan, perilaku dan khususnya dapat memberi sumbangan di bidang psikologi pendidikan yang diperoleh di lapangan.

  2. Secara praktis, apabila ternyata ada hubungan pola asuh ibu pekerja dengan pendidikan anak, maka kaum ibu memperoleh pemahaman tentang pola asuh yang baik untuk anak, selanjutnya dapat memilih bagaimana pola asuh yang terbaik yang harus dilakukan.

  F. Definisi Operasional

  Skripsi ini berjudul “HUBUNGAN POLA ASUH IBU PEKERJA DENGAN AKHLAK ANAK DI DESA KLEGO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016

  ” untuk menghindari kekeliruan dan kesalah pahaman dalam penafsiran judul yang dimaksudkan, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan disini: 1.

  Pola asuh Pola asuh adalah merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua (pengasuh) dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab dengan anaknya (Mansur, 2005: 350). Menurut Horlock, ada tiga jenis pola asuh orang tua dengan anak-anaknya, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis,dan pola asuh laisses fire (Mansur, 2005: 354). Pola asuh tersebut biasa di gunakan orang tua atau pengasuh bagi anak-anaknya.

  Dari uraian di atas, maka peneliti mengambil tentang pola asuh seperti bagaimana merawat, memelihara, mendidik dan mengarahkan yang bertujuan baik. Dalam islam juga dijelaskan tentang seni mendidik anak (Muallifah, 2009: 145). Maka hal ini, dapat dijelaskan dengan indikator sebagai berikut : a. Membiasakan anak untuk sholat tepat waktu.

  b. Mengajarkan tentang musyawarah.

  c. Menasehati anak bila salah.

  d. Menyuruh anak untuk belajar Al- Qur’an.

  e. Menegur anak ketika berkata bohong.

  f. Mengajarkan kemandirian pada anak.

  g. Menanamkan rasa percaya diri pada anak.

  h. Mendukung proses belajar anak. i. Mengajarkan kedisiplinan pada anak. j. Memberikan pujian dan hadiah.

2. Ibu Pekerja

  Ibu pekerja adalah ibu yang melakukan suatu kegiatan di luar rumah dengan tujuan untuk mencari nafkah untuk keluarga (Santrock, 2007).

  Jadi yang penulis maksudkan dalam penelitian ini ibu pekerja adalah seorang ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik yang sebagian waktunya dihabiskan untuk bekerja, dan tak jarang mereka tak bisa meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anaknya.

3. Akhlak anak

  Menurut Al-Ghozali, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dari sifat itu sendiri timbul perbuatan-perbuatan yang mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Dalam pengertian sehari-hari akhlak di artikan dengan budi pekerti, kesusilaan,dan sopan santun. Dalam bahasa Indonesia, tidak berbeda pula dengan arti kata moral (Mansur, 2005: 222).

  Menurut Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan (Yunahar, 2007: 2)

  Dalam pasal 1 ayat 2 UU NO. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak. Menyebutkan bahwa “Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 ta hun dan belum menikah ”. Usia secara jelas mendefinisikan karakteristik yang memisahkan anak-anak dengan orang dewasa. Maka dalam penelitian ini, yang peneliti ajukan adalah anak yang berumur 7 sampai 13 tahun.

  Jadi pengertian akhlak anak dalam penelitian ini adalah suatu kondisi secara umum akhlak anak-anak di desa Klego, Klego, Boyolali yang berada dalam asuhan ibu pekerja dari umur 7 sampai 13 tahun. Persoalan akhlak menurut Kahar masyur (1985) yaitu bagaimana seorang bersikap pada penciptanya, dengan sesama manusia dengan keluarganya, serta dengan masyarakat (Yunahar, 2007: 5). Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut : a.

  Mendirikan sholat tepat waktu.

  g.

  Penelitian korelasi adalah penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedang rancangan penelitian ini adalah penelitian korelasi.

  Mecintai keluarga.

  Mengajak kepada perbuatan baik dan mencegah yang mungkar. j.

  Memuliakan tamu. i.

  h.

  Bersikap sabar dan pemaaf.

  Membiasakan hidup sehat.

  b.

  f.

  Menghargai dan menghormati orang tua.

  e.

  Malu berbuat jahat.

  d.

  Berani bicara jujur.

  c.

  Rajin berdoa.

G. Metode Penelitian.

1. Pendekatan dan Rancangan penelitian

  (Arikunto, 2005: 247). Penelitian hanya mencari hubungan dari variable X, yaitu pola asuh ibu pekerja dengan variable Y, yaitu akhlak anak.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan difokuskan di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, mulai tanggal 29 februari sampai 6 februari.

  Peneliti memilih lokasi tersebut karena di daerah tersebut banyak ibu rumah tangga yang beralih peran sebagai ibu pekerja (pencari nafkah).

  Sehingga memiliki kemungkinan besar untuk dapat dilakukan penelitian terkait judul yang saya ajukan.

  3. Populasi dan Sampel Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya (Burhan, 2010: 99). Dalam penelitian ini, keseluruhan dari jumlah anak dari umur 7 sampai 13 tahun yaitu 273. Kemudian dari penentuan sumber data, maka jenis populasi dalam penelitian ini yaitu populasi terbatas, populasi yang memiliki sumber data yang jelas secara batas-batasnya secara kuantitatif. Artinya, dalam pengambilan jumlah populasi dari anak mulai dari 7 sampai 13 tahun yang dalam pengasuhan ibu pekerja di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali Tahun 2016.

  Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti serta dianggap mewakili dengan seluruh populasi yang diambil dengan teknik tertentu. Jenis sampel ini merupakan sampel total yaitu keseluruhan populasi yang merangkap sebagai sampel penelitian (Burhan, 2010: 101). Teknik pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah apabila subyeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

  Selanjutnya, jika penelitian subyeknya lebih besar dapat diambil 10 % - 15 % atau lebih (Arikunto, 1997: 112). Dan karena populasi ada 273 anak atau lebih dari 100 maka peneliti mengambil 15% yaitu 40 anak saja.

4. Prosedur Pengumpulan Data a.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang- barang tertulis. Metode dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa gambar, catatan, traskip buku, surat kabar, notulen, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236). Metode ini digunakan untuk mengetahui luas dan batas- batas wilayah, keadaan penduduk, jumlah penduduk, keadaan pemeluk agama, kondisi soaial budaya, dokumen dari subjek, nilai anak dan sebagainya.

  b.

  Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1977:136).

  Metode ini peneliti gunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kondisi secara umum Desa Klego, seperti letak geografis, aktifitas, mata pencaharian dan lain sebagainya.

  c.

  Metode Angket Angket adalah cara pengumpulan data dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden (Sandjaya, 2006: 149). Metode ini digunakan untuk mencari data tentang perilaku pola asuh ibu pekerja dan juga akhlak anak yang ditujukan kepada objek yang di teliti yaitu anak. Dan menganalisis bagaimana pola asuh yang diterapkan ibu pekerja kepada anak dan juga menganalisis bagaimana akhlak anak-anak dalam pola asuh ibu pekerja.

  d.

  Analisis Data Dalam penelitian ini, setelah data semuanya terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data atau mengolahnya.

  Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1)

  Analisis pendahuluan Menentukan variable bebas dan variable terikat, yaitu:

  Variable bebas (X) = Pola asuh ibu pekerja Variable terikat (Y) = Akhlak anak

  Untuk mengetahui variasi dari masing-masing variable digunakan tehnik analisis data prosentase frekuensi dengan rumus: Keterangan: P : Presentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah responden.

  2.) Analisis pengolahan data

  Untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak maka dalam penelitian ini digunakan, teknik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis data koefisien korelasi product moment dengan rumus:

  Keterangan : rxy = koefisien korelasi product moment (X dan Y) X = variabel pengaruh (pola asuh ibu pekerja) Y = variable terpengaruh (akhlak anak) N = jumlah obyek yang diteliti ∑ = sigma xy = perkalian antara x dan y

  3.) Analisis uji hipotesis

  Dalam analisis uji hipotesis yaitu perhitungan dari rxy atau hasil perhitungan product moment dibandingkan dengan r tabel. Jika rxy < r tabel maka hipotesis nihil/ ditolak, dan rxy > r tabel maka diterima. Dari uji analisis tersebut maka dapat diketahui apakah ada hubungan yang signifikan atau tidak.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh serta memudah pemahaman dengan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dikelompokkan menjadi 5 bab. Dimana antara bab satu dengan bab yang lainnya saling berhubungan.

  Bab I, bagian ini merupakan pendahuluan, yang dikemukakan dalam bab ini merupakan pengantar dari keseluruhan isi pembahasan. Pada bagian pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

  Bab II, berisi landasan pijak teoritis dari penelitian. Pada bagian ini dikemukakan teori yang menjadi landasan teori penelitian,khususnya berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori-teori tentang pola asuh, teori-teori tentang akhlak anak dan pola asuh yang diterapkan ibu pekerja dengan anaknya.

  Bab III, dalam bab ini, dicantumkan tentang gambaran umum lokasi dan obyek penelitian dan laporan data penelitian. Lokasi dalam penelitian ini adalah dilakukan di Desa Klego, Kec. Klego, Kab. Boyolali tahun 2016. Dengan menjadikan anak menjadi obyek penelitian yang mana dalam pola asuh ibu pekerja.

  Bab IV, pada bab ini akan dilakukan analisis dengan data yang terkumpul dengan melakukan analisis pendahuluan, analisis pengolahan data, analisis uji hipotesis. Yaitu dengan mendeskripikan hasil interview, observasi, dokumen serta angket tentang hubungan pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak, kemudian menganalisis hubungan antar teori dengan observasi, dokumen serta angket.

  Bab V, merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada bagian ini berisi kesimpulan penulis dari pesan dan saran penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola Asuh Menurut kamus besar bahasa indo

  nesia “Pola” berarti cara atau model (Poerwodarminto, 1982: 763). Menurut Theresia Indira Shanti, Psi. Msi., pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak. Lebih jelasnya yaitu bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak. Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai atau norma, memberikan perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, sehingga dijadikan contoh atau panutan bagi anaknya (Muallifah, 200: 43).

  Menurut Baumrind, menerangkan bahwa pola asuh pada perinsipnya merupakan parental control, yaitu bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan menuju dewasa. Menurut Hurlock pola asuh yaitu mendidik anak agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya atau supaya dapat diterima oleh masyarakat (Muallifah, 2009: 42).

  Sedangkan menurut Kohn juga mengatakan bahwa pola asuh adalah cara pengasuh berinteraksi dengan anak meliputi pemberian aturan, hadiah, hukuman, pemberian perhatian, serta tanggapan orang tua dengan setiap perilaku anak.(Maria, Abdullah,2010: 154).

  Dalam buku Pendidikan Anak usia dini dalam Islam pengertian pola asuh adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya (Mansur, 2005: 350).

  a.

  Macam-macam Pola Asuh Dalam buku Pendidikan Anak usia dini dalam Islam

  Mansur membagi macam-macam pola asuh menjadi 3 yaitu : 1)

  Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan ketat, seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (pengasuh), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi. Pola asuh yang bersifat otoriter ini ditandai dengan hukuman-hukuman yang dilakukan dengan keras atau hukuman badan. Kadang orang tua mengatur jadwal perbuatan anak, jam istirahat, cara membelanjakan uang, warna pakaian yang cocok bahkan memilih teman. Dengan demikian sampai menginjak dewasa kemungkinan besar nanti anaknya mempunyai sifat-sifat yang ragu-ragu dan lemah kepribadian serta tidak mampu mengambil keputusan tentang apapun yang dihadapi, sehingga akan menggantungkan pada orang lain.

  2) Pola Asuh Demokratis

  Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai dengan pengakuan orang tua dengan kemampuan anak-anaknya, dan kemudian anak diberi kesempatan untuk tidak selalu bergantung kepada orang tua atau pengasuh. Dalam pola asuh yang demokratis, anak bebas memilih apa yang dikehendaki dan apa yang diinginkan yang menurut anak terbaik bagi dirinya.

  Dalam hal-hal tertentu orang tua perlu ikut campur tangan, misalnya dalam keadaan yang membahayakan hidupnya dan keselamatan anak. Demikian pula dengan hal-hal yang sangat prinsip mengenai pilihan agama, orang tua dapat memaksakan kehendaknya dengan anak karena anak belum memiliki alasan yang cukup tentang hal itu. Dengan demikian tidak semua materi pelajaran agama seluruhnya diajarkan secara demokratis. 3)

  Pola Asuh Laisses fire Pola asuh ini adalah pola asuh dengan cara orang tua mendidik anak secara bebas, anak dianggap orang dewasa atau muda, ia diberi kelonggaran seluas-luasnya apa saja yang mereka kehendaki. Jadi semua yang dilakukan anak adalah benar dan tidak perlu mendapat teguran, arahan, atau bimbingan. Hasilnya, anak-anak biasanya tidak belajar mengontrol diri atas tingkah lakunya dan menemui banyak kesulitan psikologis karena ketidak mandirian mereka.

  Menurut Baumrind sebagaimana dikutip oleh Mualifah bahwa, pola asuh orang tua ada tiga macam, yaitu pola asuh

  

authoritarian (otoriter), authoritative (demokratis), dan pola asuh

permisif (Muallifah,2009: 45).

  1) Pola asuh Authoritarian (otoriter)

  Menurut Baumrind, bentuk pola asuh otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikiut : a) Memperlakukan anak dengan tegas.

  b) Suka menghukum anak yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan orang tua.

  c) Kurang memiliki kasih sayang.

  d) Kurang simpatik.

  e) Mudah menyalahkan segala aktifitas anak. 2)

  Pola asuh Authoritative (demokratis) Sedangkan pola asuh Authoritative mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a)

  Hak dan kewajiban antara orang tua dan anak diberikan secara seimbang.

  b) Saling melengkapi satu sama lain.

  c) Memiliki tingkat pengandalian tinggi dan mengharuskan anak-anaknya bertindak pada tingkat intelektual dan sosial sesuai usia dan kemampuan mereka, tetapi mereka tetap memberikan kehangatan, bimbingan dan komunikasi.

  d) Memberikan penjelasan dan alasan atas hukuman dan larangan yang telah diberikan orang tua kepada anak.

  e) Selalu mendukung apa yang dilakukan anak tanpa membatasi segala potensi yang dimiliki, namun tetap membimbing dan mengarahkan anaknya.

  3) Pola asuh Permisif

  Sedangkan pola asuh permisif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a)

  Orang tua memberi kebebasan pada anak seluas mungkin.

b) Anak tidak dituntut untuk belajar bertanggung jawab.

  c) Anak diberi hak yang sama dengan orang dewasa, dan diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri.

  d) Orang tua tidak banyak mengatur dan mengontrol, sehingga anak tidak mendapat kesempatan untuk mandiri karena ketergantungan pada orang lain.

  Pola asuh di atas merupakkan pola asuh yang biasa dilakukan orang tua, jadi dari berbagai pola asuh atau cara mendidik, merawat, dan mengasuh anak haruslah memperhatikan kondisi anak.

  Rachmadi Usman (2006: 351), Mengenai kewajiban dan tanggung jawab keluarga dan orang tua dengan anak juga ditegaskan dalam ketentuan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 yang menentukan sebagai berikut:

1. Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: a.

  Mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak.

  b.

  Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

  c.

  Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak.

  2. Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud pasal (1) dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Jika mengkaji ayat-ayat al- Qur’an dan hadist maka banyak ayat al-

  Qur’an yang memerintahkan kepada para pendidik atau pengasuh untuk benar-benar memikul tanggung jawab dan memberi peringatan kepada keluarga dan tidak lupa untuk menjaga diri dari dosa dan kejahatan.

  Allah berfirman: ...

          Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu

  dan keluargamu dari api neraka...” (QS. At Tahrim: 6).

  Dan dalam hadist Nabi SAW : ْمُكِنَمَز َرْيَغ ِنَمَزِل َن ْوُقُلْخُم ْمُهَّن ِأَف ْمُكَد َلَ ْوَا ا ْوُمِلَع

  Artinya : “ Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara : mencintai

  Nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca Al Qur’an (HR. Ath thirmidzi). (Huda, 2009: 67).

  Dari ayat Al- Qur’an dan hadis di atas akan dapat diambil inti sari bahwa setiap orang tua berfungsi sebagai pendidik, pemelihara, pengasuh seluruh anggota keluarganya dengan tidak melupakan dirinya sendiri dari siksa api neraka. Kemudian bila ayat tersebut dikaitkan dengan hadis di atas maka akan ada kesesuaian dan kesamaan maksud dan tujuan yang erat sekali dengan proses pendidikan dan pengajaran orang tua tehadap anaknya. Ayat dan hadis di atas memiliki hubunganerat di mana hadis tersebut menjelaskan ayat, jika orang tua ingin memelihara dan terhindar dari api neraka, maka sesuai dengan hadis di atas orang tua di perintahkan untuk mendidik anaknya tentang 3 perkara antara lain : 1.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK USIA PRASEKOLAH DI DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER

1 12 124

Keywords: child nutritional status, mother's education level PENDAHULUAN - HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI DESA BANYUURIP KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

1 1 5

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015-2020

0 0 33

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI POSYANDU DESA MAYAHAN KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

0 0 12

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD KECAMATAN MAGELANG SELATAN

0 0 11

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD KECAMATAN MAGELANG SELATAN

0 0 15

HUBUNGAN JENIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-12 TAHUN DI DESA JOHO KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

0 0 115

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH GIZI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA 0-5 TAHUN DI POSYANDU CEMPAKA DESA PEJAGAN KABUPATEN BANGKALAN

0 0 19

PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008. - Test Repository

1 2 75

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI DUSUN KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96