HUBUNGAN PEMAHAMAN AGAMA MASYARAKAT MUSLIM DUSUN TAWANG REJO KELURAHAN PAGUTAN KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH TAHUN 2007

  

HUBUNGAN PEMAHAMAN AGAMA MASYARAKAT MUSLIM DUSUN

TAWANG REJO KELURAHAN PAGUTAN KECAMATAN MANYARAN

KABUPATEN WONOGIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM

PENGEMBANGAN MADRASAH

TAHUN 2007

SKRIPSI

  Diajukan untuk M emenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna M emperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Disusun Oleh :

S A M S U D I N

NIM . 111 02 021

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2008

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : \v\v\v. slai nsal at i ga. ac. i d E-mail:

  

D E K L A R A S I

B ism illahirrahm anirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jaw ab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup iftfempertanggungj awabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Maret 2008 Peneliti

  S A M S U D I N

KELURAHAN PAGUTAN

  Jl. Raya Manyaran - Semin Km. 1.5 Telp.(0273) 531164 No. Kode Kelurahan

  1211295066001

  

SURAT KETERANGAN

Nomor : ...... / . £ $ . .

  Yang bertanda tangan dibawah i n i :

  1. N am a : Samsudin

  2. NIM : 11102021

  3. Alamat : Alasombo RT 02/05, Weru, Sukoharjo Telah melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi di Wilayah Kelurahan Pagutan, Dengan J u d u l: HUBUNGAN PEMAHAMAN AGAMA MASYARAKAT MUSLIM TAWANGREJO KELURAHAN PAGUTAN KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH * Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Pagutan,

  SALATIGA

  Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

  

P E N G E S A H A N

  SKRIPSI Saudara : Samsudin dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 021 yang berjudul HUBUNGAN PEMAHAMAN AGAMA

  MASYARAKAT MUSLIM DUSUN TAWANG REJO KELURAHAN PAGUTAN KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH TAHUN 2007 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu, 19 Maret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 11 Rabiul Awal 1429 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  _ . .

  19 Maret 2008 M Salatiga,----------------------------

  11 Rabiul Awal 1429 H Panitia Ujian

  

MOTTO

Cintailah apa-apa yang kgmu miliki,

jangan mencintai apa-apa yang tidia^^gm u m iliki

dan bersyukurlah kepada A lla h atas segala pem6erianNya

serta 6ersa6artah atas segala ujian yang menimpa PERSEMBAHAN

  S krip si in i penulis persembahkan kepada:

  

1. Ibu dan ayah tercinta yang telah memberikan motivasi dan do’any a. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi

  

2. K a k a k -k a k a k k u yang senantiasa memberikan semangat dan do’any a sehingga

penulis dapat menyelesaikan berbagai masalah dalam menempuh studi.

  

3. Teman-teman yang selalu mendampingi dan membantu dalam pembuatan

S krip si maupun dalam studi, khususnya N anang dan Rosyid.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmatNya kepada hamba- hambaNya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga kita senantiasa diberi kemudahan untuk berittiba’ terhadap sunnah-sunnahnya.

  Motivasi penulis menyusun skripsi ini adalah untuk memberikan sumbang sih kepada seluruh insan, khususnya bagi para pembaca.

  Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat pertolongan Allah melalui berbagai pihak, karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

  2. Bp. W inamo, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan Waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Bp. Drs. H.M. Zulfa, M.Ag, selaku pembimbing akademik selama menempuh pendidikan di Jurusan Tarbiyah Progdi PAI di STAIN Salatiga.

  4. Seluruh civitas akademik STAIN Salatiga

  5. Ibu, ayah, kakak dan teman-temanku yang telah memberi support dan membesarkan hati penulis untuk menyelesaikan studi ini.

  Penulis menyadari susunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk skripsi ini.

  Salatiga, 1 M aret 2008 Penulis

  Samsudin 111 02 021

  DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  A. Gambaran Umum Lingkungan Tawang Rejo Kelurahan

  

   BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  3. Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengemangan

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  TABEL XV NILAI PRODUCT MOMENT....................................................

  46

  INTERVAL PARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH.............................................................................. TABEL XIII TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL Y ...............

  TABEL XII

  53 DAFTAR TABEL TABEL I SARANA PENDIDIKAN......................................................... TABEL II SARANA PERIBADATAN.................................................... TABEL III KLASIFIKASI PENDUDUK BERDASAR KELOMPOK USIA.......................................................................................... TABEL IV KLASIFIKASI PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN...................................................................... TABEL V KLASIFIKASI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN.......................................................................... TABEL VI DATA ANGKET TENTANG PEMAHAMAN AGAMA..... TABEL VII DATA ANGKET TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN MADRAS AH............................. TABEL VIII NILAI ANGKET TENTANG PEMAHAMAN AGAMA.......... TABEL IX INTERVAL PEMAHAMAN AGAMA..................................... TABELX TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X .................. TABEL XI NILAI ANGKET TENTANG PARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH........................................... # '

  50

  50

  48

  46

  44

  32

  42

  39

  37

  36

  34

  34

  33

  • TABEL XIV TABEL KERJA KOEFISIEN VARIABEL X DAN VARIABEL Y .............................................................................

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP : Samsudin

  Nama Tempat/Tanggai Lahir : Sukohaijo, 27 Februari 1984

  : Alasombo Rt. 02 Rw. 05 Weru, Sukohaijo Alamat

  Nama Ayah : Hadi Purwanto : - TK Aisyah Alasombo lulus tahun 1990

  Pendidikan

  • SD N 1 Alasombo lulus tahun 1996
  • MTs Manvaran Wonogiri lulus tahun 1999
  • MAN Sukohaijo lulus tahun 2002
  • STAIN Salatiga, Progdi Pendidikan Agama Islam Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

  

BABI

PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan, karena Islam sangat menghargai akal manusia dan Allah sendiri juga menyingung tentang akal ini dalam Al Qur'an, salah satunya adalah surat

  Ali Imran ayat 118

  sesungguhnya telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat

  Artinya :

  (Kami), jik a kamu mengertf

  Hal ini menunjukkan bahwa Islam menuntut umatnya untuk berfikir dengan menggunakan akal yang telah diberikan oleh Allah, karena dengan akal inilah yang bisa membedakan antara manusia dengan hewan sebagai sesama makhluk Allah. Untuk dapat berfikir dengan baik perlu proses belajar sehingga hasil pemikiran tersebut bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan alam sekitar. Dengan belajar akan menuntut akal untuk senantiasa berfikir ilmiyah.

  Dalam hadis dikatakan bahwa menuntut ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimah. Dengan demikian kewajiban belajar ini dibebankan kepada setiap individu, baik perempuan maupun laki- laki.

  Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajari anak-anak mereka tentang ilmu agama maupun ilmu umum agar anak-anak tahu cara beribadah sesuai agamanya dan cara bergaul dengan sesamanya dan dengan lingkungan yang heterogen. Orang tua juga mempunyai kewajiban atas penghidupan mereka baik yang berupa sandang, pangan, maupun papan. Oleh karena itu banyak orang tua yang sulit mengajari anak-anak mereka secara langsung karena waktu mereka yang terbatas, mereka disibukkan aktivitas untuk mencari penghidupan bagi keluarganya dan kegiatan-kegiatan bermasyarakat seperti kerja bakti, membantu tetangga yang mempunyai hajat dan lain-lain. Selain itu kalaupun ada waktu belum tentu mereka sanggup mengajari anak- anak mereka dengan maksimal karena kurangnya ilmu atau metode-metode yang tepat serta peralatan-peralatan yang minim.

  Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut saat ini banyak sekali madrasah yang sudah tersedia, baik yang dikelola oleh negara maupun oleh swasta. Bahkan hampir di setiap desa ada sekolah yang bertaraf SD/MI, SMP di setiap kecamatan dan SMA di setiap kabupaten. Setiap sekolah-sekolah yang telah tersedia biasanya sudah dilengkapi dengan guru-guru dan alat-alat yang memadai, jadi orang tua tidak perlu lagi susah atau bingung untuk mengayomi anak-anak mereka. Namun meskipun demikian keberadaan madrasah ini tidak lepas dari keterlibatan masyarakat selaku wali murid. Oleh karena itu peran serta masyarakat sangat berpengaruh dalam rangka mengembangkan kualitas madrasah yang ada. Namun kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan madrasah masih kecil, terbukti

  3 pada keadaan masyarakat di desa sekitar tempat tinggal penulis. Mereka memandang acuh tak acuh terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini disebabkan karena orang tua sudah merasa lepas tangan atas anak-anak mereka dan menjadi tanggung jawab guru yang mengajar mereka di sekolah. Mereka cukup mengganti atau membayar kepada sekolah untuk keperluan- keperluan pendidikan anak-anak mereka.

  Apalagi pada masa sekarang ini dimana alat-alat canggih semakin menjamur, seperti komputer, handphone dan alat-alat canggih lainnya, tentunya dengan alat yang serba modern dan canggih harus diimbangi dengan ilmu dan wawasan siswa yang lebih luas. Siswa diharapkan bisa memanfaatkan alat-alat yang tersedia tersebut dan yang paling penting adalah siswa bisa menyaring untuk mengambil segi positif dari setiap informasi yang diperoleh. Oleh sebab itu yang paling bertanggung jawab adalah madrasah yang bersangkutan. Untuk mengembangkan mutu daripada madrasah haruslah didukung dengan peranan orang tua murid, (masyarakat sekitar madrasah).

  Dari uraian di atas jelaslah bahwa partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam upaya pengembangan madrasah setempat. Oleh sebafer itu penulis merasa bahwa perdebatan terhadap masyarakat tentang arti penting kemajuan madrasah dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan madrasah sangatlah menentukan. Hal ini didasarkan pada peranan orang tua yang sangat penting dalam pembentukan pribadi anak, sebagaimana hadis

  N a b i:

  j j u u j

  A jL o i^ tU jI Aji

  V I ol L5Jc-

  4 Artinya: Setiap anak yang lahir dalam keadaan furan, mana orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau nasrani, atau majusi.

  (Riwayat Ahmad) Dari hadis ini terlihat jelas akan fungsi dan arti penting orang tua dalam pendidikan anak, bahwa anak sesuai dengan kehendak orang tuanya, mau dijadikan anak yang bagaimana tergantung orang tuanya. Orang tua adalah lingkungan pertama kali yang sangat berperan terhadap pembentukan kepribadian anak. Hal ini disebabkan kepribadian anak yang masih kecil bergaul paling banyak adalah dengan orang tuanya. Namun setelah anak tumbuh agak besar dan mulai bergaul dengan lingkungan masyarakat, maka masyarakat juga berperan dalam pembentukan watak dan kepribadian anak.

  Dengan demikian kata “abawahu” yang berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak dalam hadits riwayat Ahmad diatas, juga bisa ditunjukkan kepada masyarakat. Artinya masyarakat ikut membentuk kepribadian seorang anak sesuai dengan keadaan masyarakat tersebut.

  Selain itu Allah juga telah menegaskan tentang kewajiban orang tua terhadap keluarganya dalam Al Qur'an sebagai berikut: Artinya : Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu

  dari api neraka. (At Tahrim : 6)

  Selain orang yang beriman bertanggung jawab untuk menjaga diri dari api neraka, maka juga berkewajiban untuk menjaga keluarga termasuk anak- anak. Dan tidak ada cara lain yang dipandang tepat melainkan dengan pendidikan dan bimbingan tentang agama. Jadi jelaslah bahwa mengenai perkembangan dan kemajuan pendidikan anak (madrasah) selain kewajiban

  5 pemerintah, juga merupakan tanggung jawab orang tua murid atau masyarakat sekitar madrasah. Sebagaimana oleh Arifin dalam bukunya yang berjudul Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama penanggung jawab Pendidikan adalah kelurga, masyarakat dan pemerintah”. Untuk mengetahui peranan agama dalam pengembangan madrasah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “HUBUNGAN PEMAHAMAN AGAMA

  MASYARAKAT MUSLIM DUSUN TAWANG REJO KELURAHAN PAGUTAN KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN MADRASAH TAHUN 2007".

  Penulis memilih penelitian di Tawang Rejo Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri, karena penulis memandang daerah tersebut adalah daerah yang dekat dengan madrasah dan warganya terkenal dengan warga yang agamis, dan kebanyakan adalah para guru agama.

  Penulis juga melihat banyak kegiatan agama seperti pengajian yasinan, tahlilan dan kegiatan lainnya. Penulis mencoba untuk menghubungkan antara pengaruh kegiatan-kegiatan agama di daerah tersebut dengan kepedulian warga terhadap pendidikan yang terwujud dengan partisipasi dalam pengembangan madrasah. Karena partisipasi masyarakat sangat berpengaruh terhadap kemunduran ataupun kemajuan dalam perkembangan madrasah baik kualitas maupun kuantitas. B. Penegasan Istilah

  1. Pengaruh Adalah “Daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang atau benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”.1

  2. Pemahaman Agama Pemahaman adalah “cara memahami”.2 3 memahami adalah

  “mengerti benar akan, mengetahui benar, menguasai benar”.’ Berarti pemahaman adalah cara orang mengetahui atau menguasai tentang sesuatu dengan benar. Jadi pemahaman agama adalah cara orang mengetahui atau menguasai tentang ilmu agama dengan benar.

  3. Partisipasi Masyarakat Adalah ‘hal ikut serta dalam kegiatan’.4 Maksudnya adalah keikut sertaan masyarakat khususnya wali murid MTs atau MI di Dusun Tawang

  Rejo Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

  4. Pengembangan Madrasah Adalah proses perubahan untuk menjadi lebih bagus atau lebih besar pada sebuah sekolah khususnya kualitas atau mutu dari MTs dan MI di Dusun Tawang Rejo Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

  C. Rumusan M asalah Untuk mempermudah dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah-masalahnya sebagai berikut:

  1. Bagaimana tingkat pemahaman agama masyarakat muslim di Dusun Tawang Rejo Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri ?

  1 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, him. 741

  2 EM Zul Fajri, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publiser, him. 608

  3 Ibid., him. 608

  7

  2. Bagaimana partisipasi masyarakat muslim di Dusun Tawang Rejo Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri ?

  3. Apakah ada hubungan antara pemahaman agama terhadap partisipasi dalam pengembangan madrasah pada masyarakat muslim di Dusun Tawang Rejo Kelurahan Padgutan Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri ?

  D. Tujuan Penelitian Kaitannya dengan permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui pemahaman agama masyarakat muslim di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

  2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat muslim di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri

  3. Untuk mengetahui tingkat pengaruh pemahaman agama terhadap partisipasi dalam pengembangan madrasah pada masyarakat muslim di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

  E. M anfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya hubungan antara pemahaman agama dengan partisipasi dalam pengembangan madrasah. Dari informasi tersebut di harapkan dapat memberikan sumbangan wawasan dalam ilmu pengetahuan.

F. Hipotesis Penelitian

  Untuk memperoleh jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, maka perlu dirumuskan hipotesis. Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.3

  Bertolak dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis : “Makin baik pemahaman agama masyarakat, maka makin besar partisipasi dalam pengembangan madrasah ’.

G. Metode Penelitian

  Salah satu langkah yang penting dalam penelitian ini adalah menentukan populasi dan sampel.

  1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.5

  6 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat muslim Dusun Tawang Rejo Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak di sekolah MTs atau MI.

  2. Sampel Sampel adalah sebagian dari individu yang diselidiki disebut

  ‘conto’ atau 'monster’.7

  5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta, 1996, him. 667

6 Masri Singarimbun, Safian Effendi, M etode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989,

  9 Dalam pengambilan sampel tidak ada ketentuan yang pasti berupa banyaknya. Namun menurut Suharsimi Arikunto ‘... sekedar sebagai ancer-ancer, bila populasinya besar bisa diambil 10%-15% atau 20%- 25 % \7

  8 Jumlah warga Tawang Rejo, Pagutan, Manyaran,Wonogiri adalah: 483 jiwa, yang menjadi populasi sbanyak 240 orang (yang sudah berkeluarga) dan penulis mengambil sampel sebanyak 15% yaitu 36 orang.

  3. Teknik Sampling Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan cara sederhana (sampel random sampling), yaitu ‘suatu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel’.9

  7 Cholid Narbuka, M etodologi Penelitian Sosial, IAIN Walisongo, Semarang, 1988, him. 89

8 Suharsimi Arikunto, op. c it, him. 120

H. Variabel Penelitian

  Variabel diartikan sebagai “segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian”.10 Variabel dalam penelitian ini adalah :

  1. Pemahaman agama adalah sebagai variabel bebas yang indikatornya antara lain : a. Mengetahui tata cara ibadah dengan baik dan benar

  b. Mengetahui cara bergaul dengan orang lain, Mengetahui cara bergaul dengan orang lain. Mengetahui cara bergaul dengan orang lain

  c. Mengetahui hukum syari’at Islam

  2. Partisipasi dalam pengembangan madrasah adalah sebagai variabel terikat, yang indikatornya adalah sebagai berikut: a. Memberi bantuan tenaga atau materi dalam penbangunan fisik.

  b. Memberi saran dan kritik yang positif terhadap madrasah

  c. Mengadakan kegiatan di luar madrasah yang menunjang pendidikan madrasah d. Aktif dalam memenuhi undangan rapat wali murid

  e. Selalu aktif dalam proses rapat sekolah

I. Metode Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka penulis menggunakan data sebagai berikut:

  M etodologi ,0Sumadi Suryabrata, Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1985, him. 79

  1. Metode Observasi Observasi adalah metode penelitian dengan pengamatan yang dicatat dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.11 Penulis menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung partisipasi orangtua dalam pengembangan madrasah. .

  2. Metode Interview Metode interview adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikeijakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.12

  Metode ini digunakan untuk menanyakan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menunjang dalam pengembangan madrasah. Dalam metode ini penulis mewancarai kepala dusun Tawang Rejo, ketua komite sekolah di dusun Tawang Rejo dan dua orang warga, yaitu: bapak Taufiq Anwar yang berprofesi sebagai guru dan saudara Sigit Widodo.

  3. Metode Dokumentasi Dokumentasi berarti kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan.13 Metode ini di perlukan untuk mendapatkan dokumen tentang gambaran umum masyarakat dan kondisi MTs serta MI di Tawang Rejo kelurahan Pagutan kecamatan Manyaran kabupaten Wonogiri.

11 Cholid Narbuko, op. cit., him. 67

  12Sutrisno Hadi, M etodologi Research, UGM, Yogyakarta, Jilid IH, cet. VDI, 1979, him. 229

  13Kuncoroningrat, M etode-m etode Penelitian M asyarakat, Gramedia, Jakarta, cet. VH[,

  4. Metode Angket Angket adalah suatu penyelidikan mengenai masalah sosial dengan jalan mengedarkan daftar pertanyaan kepada jumlah besar individu, yang harus dijawab secara tertulis.14

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pemahaman agama pada komunitas muslim di Tawang Rejo, Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

  J. Metode Analisis Data

  Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data statistik dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Analisis Pendahuluan Pada tahap ini data yang terkumpul dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi dengan penolakan data seperlunya dari setiap variabel penelitian.

  Sedangkan angket pada setiap item meliputi kegiatan penskoran dengan menggunakan standar skor sebagai berikut: a. Untuk alternatif a dengan skor 3

  b. Untuk alternatif b dengan skor 2

  c. Untuk alternatif c dengan skor 1

14 Kartini Kartono, Psikologi Umum, CV. Mandar Maju, Bandung, 1996, him. 28

  Dengan rumus prosentase sebagai berikut:

  P = — xl00% N

  Keterangan : P : Prosentase

  F : Frekuensi N : Jumlah total sampel15 1

  6

  2. Analisis Uji Hipotesis Dalam analisis ini penulis menggunakan rumus korelasi “product

  m om ent’ sebagai berikut: (ZT)(Z 7) ZAT 16 Keterangan

  : Koefisien korelasi product moment dari variabel X (pemahaman agama) dan variabel Y (partisipasi dalam pengembangan madrasah)

  X : Skor variabel X Y : Skor variabel Y N

  : Jumlah Responden

  15 Anas Sudjino, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali, Jakarta, 1987, him. 40

  16 Sutrisno Hadi, Statistik II, UGM, Yogyakarta, 1977, him. 294 K. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini, penulis membuat sistematika yang sedemikian rupa, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

  Penulisan disajikan meliputi lima bab dengan rincian sebagai berikut:

  Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub pokok pembahasan yaitu : A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis Penelitian F. Metode Penelitian G. Variabel Penelitian H. Metode Pengumpulan Data L Metode Analisis Data J. Sistematika Penulisan Bab II : Landasan Teori Dalam bab ini terdiri dari tiga sub pokok pembahasan yaitu : A. Pemahaman Agama, meliputi

  1. Pengertian

  2. Pentintingnya Pemahaman Agama

  3. Arti Penting Pendidikan dalam Agama Bab III Bab IV Bab V B. Partisipasi Pengembangan Madrasah

  1. Pengertian

  2. Pentingnya Pengembangan Madrasah

  3. Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Madrasah

  : Laporan Hasil Penelitian Dalam Bab ini akan disajikan

  A. Gambaran Umum Dusun Tawang Rejo, Manyaran, Wonogiri

  B. Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat C. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan madrasah.

  : Analisa Data Dalam bab ini analisis pendahuluan dan analisis uji hipotesis.

  : Penutup Dalam bab ini berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup.

  BABU

LANDASAN TEORI

A. Pemahaman Agama Islam

  1. Pengertian Islam adalah agama Samawi yang terakhir, yang berfiingsi sebagai

  Artinya : "...pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,

  dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku- ridhai Islam itu ja d i agama bagimu...” (QS. Al Maidah (5): 3)

  Ayat tersebut menjelaskan bahwa Islam adalah nikmat yang sangat besar yang diberikan Allah kepada manusia, bahkan dengan turunnya Islam ini merupakan penyempurnaan nikmat Aallah kepada manusia. Hanya dengan Islam inilah manusia akan bisa mencapai tujuan hidup yang hakiki, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam Al

  Qur’an surat Ali Imran ayat 19 A rtinya: Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah rahmat dan nikmat bagi manusia seluruhnya.1 Allah berfirman dalam Al Qur'an surat Al Maidah : 5 ayat 3

  L J J u J a j j ^ a a x .) j Ak. jjjJl (j)

  Islam ..."(Q S . Ali Imran : 19) Ayat tersebut menjelaskan bahwa hanya dengan Islam manusia akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai tujuan tersebut manusia harus memahami terlebih dahulu tentang Islam.

  Dalam memahami ajaran Islam hendaknya secara komprehensif dan tidak secara parsial sebagaimana perintah Allah (Q.S. Al-Baqarah :208) “Masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan”.

  Banyak sebagian orang masih memahami Islam secara parsial bahkan mereka ada yang hanya melihat sebagian dari yang dilakukan oleh umat Islam, kemudian dipahami bahwa Islam seperti apa yang dilihat. Karena tidak dilatari dengan pemahaman yang menyeluruh dan budaya Islam, biasanya kajian tentang Islam cenderung mengarah kepada penafsiran yang keliru. Misalnya beberapa tulisan khususnya dalam kajian ketimuran (orientalisme) menyatakan bahwa Islam adalah agama yang (hanya) mengajarkan shalat, puasa, poligami dan perbudakan. Apabila meluaskan wilayahnya pasti menggunakan pedang dan mereka hidup di dalam kemah dan berpuak-puak.2 Pemahaman yang demikian akan menimbulkan rasa takut dan khawatir apabila mendengar kata Islam.

  Padahal Islam yang sesungguhnya adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

2 Muhammad A. Al Burasy, Islam Landasan A ltern a tif Adm inistrasi Pembangunan,

  Adapun yang menjadi dasar keyakinan Islam atau rukun iman adalah : a. Iman kepada Allah

  b. Iman kepada malaikatNya

  c. Iman kepada kitab-kitabNya

  d. Iman kepada para RasulNya

  e. Iman kepada hari kiamat

  f. Iman kepada ketetapan Allah atau takdir Disamping itu juga ada tiang-tiang Islam atau rukun Islam, yaitu :

  a. Mengucap dua kalimat syahadat

  b. Mengerjakan shalat

  c. Berpuasa di bulan Ramadhan

  d. Menunaikan zakat

  e. Melaksanakan ibadah haji (apabila kuasa) Islam adalah agama yang benar dan ajaran-ajaran Islam sama sekali benar dan dapat diuji kebenarannya secara ilmiah.3 Ajaran-ajaran

  Islam itu dapat dibagi menjadi tiga macam : 4

  a. Keyakinan atau akidah Akidah ini merupakan fondamen bagi setiap muslim. Akidah inilah yang menjadi dasar yang memberi arah bagi hidup dan kehidupan seorang muslim. Akidah ini merupakan tema bagi dakwaan

  3 H.M. Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan M oral, Al Amin Press, Yogyakarta, 1997, him. I him. 11-14

  4 Ibid.,

  Nabi Muhammad SAW ketika beliau pertama kali melakukan dakwah di Mekah. Hal ini dapatlah dilihat di dalam kandungan ayat-ayat Makiyah. Akidah ini juga merupakan tema bagi dakwah para rasul yang diutus sebelumnya. Akidah ini merupakan keimanan kepada Allah SWT, para malaikat as, kitab-kitab-Nya, para rasul as, adanya hari kiamat dan adanya qadha dan qadar serta masalah-masalah yang berkaitan dengan pokok-pokok keimanan itu. Pokok-pokok keimanan yang menjadi akidah islamiyah ini pernah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW. ketika beliau menjawab pertanyaan malaikat Jibril as sebagai berikut:

  I J a L joi ^ j

  A. j g J A j ASiLj (jl ( j-oc. <jc. fJjuM ol j j )

  kepada Allah, para

  Artinya: “Hendaknya engkau beriman

  malaikaiNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir dan adanya takdir baik dan buru (yang diciptakan oleh)N yd\

  (HR. Muslim dan Umar)

  b. Hukum-hukum Hukum-hukum itu merupakan peraturan-peraturan atau sistem- sistem yang disyariatkan oleh Allah SWT untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun pokok-pokoknya saja, kemudian Rasulullah

  SAW yang memberikan keterangan dan penjelasan. Hukum-hukum ini meliputi lima bagian: Bagian pertama ialah ibadah, yaitu suatu sistem yang mengatur hubungan manusia sebagai hamba dengan Tuhannya sebagai Dzat yang wajib disembah. Ibadah ini meliputi tata cara shalat, zakat, puasa,

  20 haji dan ibadah-ibadah lainnya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

  <jl j Ai! VI 4_l! V (jt

  j

  I j S X ^ o J l ^ l i l J alll .V a w o

  • S L S j l l ^ L j j

  J±A\ ( J-c - 0*' ( > ci o 'j j ) u ^ - ^ j f j ' - a j

  Artinya : “Islam dibangun di atas lima perkara : 1. bersaksi bahwa

  tiada Tuhan yang wajib disembah dengan hak kecuali Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah, 2. mendirikan shalat, 3. menunaikan zakat, 4. beribadah haji, dan 5. berpuasa di bulan Ramadhan”.

  (HR Al Bukhari dari Ibnu Umar) Bagian kedua hukum keluarga atau al ahwalusy syakhshiyah meliputi hukum pernikahan, nasab, waris, nasakah dan masalah- masalah yang berada dalam lingkupnya.

  Bagian ketiga hukum-hukum yang mengatur tentang ekonomi atau Al Muamalatul maliyah, meliputi hukum jual beli, gadai, perburuhan, pertanian dan masalah-masalah yang berada dalam lingkupnya.

  Bagian keempat hukum pidana, meliputi hukum qishash, za’zir dan masalah-masalah yang berada dalam lingkupnya. Bagian kelima hukum-hukum ketatanegaraan, meliputi hubungan perang, perdamaian, ghonimah, perjanjian dengan negara-negara lain dan masalah-masalah yang berkaitan dan berada dalam lingkup kenegaraan.

  Kelima hukum ini dikemukakan oleh Mahmud Saltut dalam bukunya "M in Hudal Q ur’an” sedangkian kitab fikih yang lama membaginya menjadi empat bagian pokok, yaitu :

  1 . ibadah, 2 . muamalah (perdata), 3. munakahah (perkawinan) dan 4. jinayah (pidana).

  Hukum-hukum itu semuanya telah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau membina masyarakat Islam di Madinah dan dilanjutkan oleh khalifah-khalifah yang menggatikannya.

  c. Akhlak dan moral Akhlak atau moral merupakan pendidikan jiwa agar jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat yang tercela dan dihiasi dengan sifat-sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong menolong antara sesama manusia, sabar, tabah, belas kasih, pemurah dan sifat-sifat terpuji lainnya. Akhlak yang mulia ini merupakan buah dari imannya dan amal perbuatannya. Pendidikan jiw a ini amat penting. Sebab jiwa ini merupakan sumber dari perilaku manusia. Kalau jiwa seseorang baik niscaya baiklah perilakunya dan kalau jiwa seseorang buruk niscaya buruklah perilakunya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

  ,\i>a >11 gr,\ Ijl

  A J u y \ \ ^ j L a a ll o l j j ) l l s i l j ^

  I ( jUaill jC.

  Artinya \uIngatlah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada sekerat

  daging. Jika ia baik maka baiklah tubuh semuanya dan jik a ia rusak maka rusaklah tubuh itu semuanya. Ingatlah! Sekerat daging itu adalah h a tf\ (HR. Al Bukhari dan Muslim dari An

  Nu’man bin Basyir) Tiga macam bidang ajaran Islam ini tidaklah dapat dipisah- pisahkan. Sebab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan amat erat, sekalipun bisa dibeda-bedakan. Kalau penulis menggambarkan tiga macam bidang ajaran-ajaran Islam itu bagaikan sebuah pohon yang amat indahnya yang terdiri dari akar yang berada di dalam perut bumi berupa akidah, sedang batang pohonnya ialah hukum-hukum yang disyariatkan oleh Allah SWT dan buah serta dedaunannya adalah akhlak karimah. Bisa jadi pepohonan itu mengering tidak berbuah dan daunnya juga berguguran, bahkan batang pohonnya pun mulai goyah hendak rubuh karena akarnya tidak kuat. Demikianlah halnya dengan kadar iman seseorang. Bilamana iman seseorang mulai menipis, maka engganlah ia beribadah dan enggan pula ia mematuhi syariat Islam yang diundangkan oleh Tuhannya, akhirnya ia bergelimang dalam perbuatan-perbuatan yang sesat dan jatuh ke dalam lembah akhlak yang sayyiah. Dari sinilah benar apa yang dikatakan orang budiman ibadah bahwa “iman seseorang itu bisa bertahan dan bisa berkurang kadarnya”. Hal ini dapat ditilik dari perbuatannya. Kalau ia tekun melakukan ibadah, taat kepada Allah SWT dan menghiasi dirinya dengan akhlak karimah maka bertambahlah kadar keimanannya dan sebaliknya apabila ia melakukan perbuatan makshiat dan bergelimang dengan akhlak sayyiah maka berkuranglah kadar keimanannya.

  2. Pentingnya Pemahaman Agama Islam hadir dengan membawa rahmatan bagi alam semesta. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al Qur'an surat Al Anbiya’ ayat 107:

  .(jjLaJtxil V) tilULujjl Loj

  Artinya : Daw tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

  rahmat bagi semesta alam. ( Al Anbiya 107)

  Kalau saja orang-orang, khususnya muslimin mau memahami dan mencermati ayat tersebut, maka akan muncul banyak sekali kejanggalan apabila dihubungkan dengan realitas yang ada dalam masyarakat muslim. Sebagai contoh di Indonesia, Indonesia adalah negara yang mayoritas rakyatnya adalah muslim, justru menghadapi problem yang kompleks yang nampak bertentangan dengan kandungan ayat 107 dalam surat Al Anbiya’. Hal ini bisa kita lihat dari pernyataan Prof. Dr. H. Muslim A.

  Kadir, M.A. dalam bukunya yang beijudul Ilmu Islam Terapan, di Indonesia sekarang ini dimana mayoritas penduduk memeluk agama Islam, keberhasilan tersebut belum dikatakan tercapai kalau tidak dipandang mengalami kegagalan. Problem nasional seperti merebaknya praktek korupsi, kolusi, nepotisme melemahnya supremasi hukum, kecenderungan penjarahan oleh massa yang tidak terkendali, dan konflik antar pemeluk Islam sendiri, serta gejala serupa lainnya, menjadi sampel yang teramat jelas bagi pengamat sosial. Problem ini hampir tidak perlu diuji kebenaran informasinya, bukan karena tidak perlu melainkan karena

  .3

  sudah menjadi gejala yang memasyarakat Kenyataan seperti ini bukanlah suatu yang menunjukkan ketidak benaran ayat Al Qur'an surat Al Anbiya’ 107. karena menurut sejarah Islam telah tercatat bahwa Islam memang rahmatan bagi alam semesta. Hal ini sesuai dengan ayat Al Qur'an di atas, 5

  24 dan menjadi bukti akan kebenaran Al Qur'an. Dalam sejarah keberhasilan Islam untuk membangun dunia, dan sekaligus memeratakan rahmah dan kesejahteraan manusia masih dapat diakui .6 Dengan demikian teijadinya kesenjangan antara ajaran Islam dengan realitas umat Islam bukan karena kesalahan pada ajaran Islam (Al Qur'an), namun disebabkan lemahnya umat Islam khususnya dalam memahami ajaran-ajaran Islam. Kebanyakan umat Islam memandang bahwa Islam hanya kegiatan-kegiatan ritualitas semata yang hanya mengajarkan hubungan makhluk kepada sang Kholik semata. Mereka lupa bahwa hubungan secara horizontal antara sesama makhluk juga diatur dalam ajaran-ajaran Islam. Sebagaimana ungkapan

  Prof. Dr. H. Muslim A. Kadir, M.A. tentang terminologi Islam : “Lebih dari itu, terminologi Islam tidak hanya dipahami sebagai ajaran atau wahyu Tuhan semata, melainkan juga sebagai bentuk pelaksanaannya

  ” .7

  dalam kehidupan masyarakat Dalam proses turunnya Islam, yaitu pertama di gua hiro, dan terakhir pada haji wada. Muhammad berperan sebagai Rasul Allah. Verbalisasi peran ini disebut hadits atau sunnah. Beliau sebagai penjelas yang juga sebagai suri tauladan untuk mencapai tujuan risalah “rahmatan lil alamin”. Konsep ini adalah rumusan ideal wujud kehidupan bagi manusia, baik di dunia ataupun di akhirat baik yang

  .8

  mau beriman atau tidak, bahkan juga kebaikan untuk alam semuanya

  6 Lothrop Staddard, The New World o f Islam , The University o f Chicago Press, Chicago,

1950, him. 6 dikutip oleh Muslim A. Kadir, Ilm u Islam Terapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

2005, him. 3

7 Ibid., him. 4

  25 Demikian sedikit tentang arti penting pemahaman agama, yaitu sebagai rahmatan lil alamin. Selain itu penulis akan menyampaikan arti penting pemahaman agama secara umum,

  a. Sebagai Pengendali Moral Sehubungan dengan peran penting agama dalam pengendalian moral Dr. Zakiah Daradjat pernah menyampaikan : Dalam pembinaan moral agama mempunyai peranan yang penting, karena nilai-nilai moral yang datang dari agama tetap tidak berubah-ubah karena waktu dan tempat .9 Tetapnya nilai-nilai moral yang diajarkan oleh agama

  Islam akan menghilangkan perbedaan norma-norma dalam masyarakat Sebagai contoh tentang hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Di daerah Eropa dan negara Barat biasa saja melihat anak muda atau orang dewasa berciuman di jalan, berpelukan di pekarangan sekolah, di depan teman-teman dan guru-gurunya, bahkan tidak menjadi soal jika mereka sampai mengadakan hubungan seks . 10 Hal ini bertentangan dengan norma-norma kesusilaan yang ada di Indonesia.

  Masyarakat Indonesia akan memandang rendah terhadap orang yang melakukan perbuatan zina di sekitar mereka. Jika mengambil nilai- nilai moral yang ditentukan oleh agama, maka tidak akan ada perbedaan dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Karena itu agama mempunyai peranan penting dalam pengendalian moral seseorang.

9 Zakiah Daradjat, Ilm u Jiwa Agam a, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 79

  b. Menumbuhkan Rasa Optimisme dalam Bekerja Allah berfirman dalam Al Qur'an surat Ar Ra’d 11

  A rtinya: Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga

  mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

  Ayat ini mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa berusaha menjaga apa yang telah diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak Allah. Selain itu dalam ayat lain Allah juga berfirman : A rtinya: Maka sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan

  (QS. 9 4 : 5) Ayat ini akan menumbuhkan optimisme bagi manusia meskipun ia sedang menghadapi banyak kesulitan, karena ia yakin bahwa setelah ia melewati berbagai kesulitan, asalkan ia tetap sabar dan berusaha dengan keras, maka ia akan mendapati kesenangan sesuai janji Allah. Agama juga memberikan harapan ketika manusia berada dalam situasi ketidakpastian, penderitaan, kekecewaan, frustasi

  . *

  11

  atau kemiskinan

  c. Menumbuhkan Motivasi dalam Belajar Islam adalah agama yang menuntut umatnya untuk mencari ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda:

  '° Ibid., him. 79

  11 Moh. Soleh Isre, ed. K onflik E tno Religius Indonesia Kontemporer, Departemen Agama RI, Jakarta, 2003, him. 90

  Artinya : Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi orang Islam laki-laki

  dan perempuan

  Selain itu Allah juga memerintahkan manusia untuk menggunakan akalnya untuk senantiasa berfikir guna mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Sebagaimana diungkapkan ibu Maslikhah, S.Ag, M.Si manusia dititahkan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang terbaik, dengan akal dan pikirannya untuk mengatur bagaimana manusia harus hidup bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat . ' 2 Dengan akal budi inilah yang dpaat membedakan antara manusia dan makhluk Tuhan lainnya. Sehingga manusia dikatakan makhluk yang paling tinggi. Orang yang paham akan Islam, ia akan tahu bahwa betapa pentingnya pendidikan dalam Islam.

12 Maslikhah, H arm onisasi dan H um anisasi Lingkungan H idup, STAIN Salatiga Press,

B. Partisipasi Pengembangan Madrasah

  1. Pengertian Partisipasi adalah keikut sertaan yang dimaksud adalah masyarakat sekitar madrasah. Partisipasi pengembangan madrasah dalah keikut sertaan masyarakat sekitar madrasah dalam perubahan untuk menjadi lebih bagus atau lebih besar pada sebuah madrasah, khususnya kualitas atau mutunya.

  Masyarakat merupakan salah satu elemen yang bertanggung jawab atas berlangsungnya proses pendidikan yang ada di Indonesia. Seluruh bangsa Indonesia adalah mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan kemampuannya (fitrahnya) masing-masing. Sedangkan penanggung jawab pendidikan adalah keluarga, masyarakat dan pemerintah. Di dalam pelayanan pendidikan tersebut ketiga instansi ini perlu dijalin dalam kerjasama yang serasi demi suksesnya usaha

  . 13

  mewujudkan tujuan yang hendak dicapai

Dokumen yang terkait

ALASAN PARTISIPASI UMAT MUSLIM TERHADAP UPACARA OGOH-OGOH UMAT HINDU PADA MASYARAKAT DESA SUKORENO KECAMATAM UMBULSARI KABUPATEN JEMBER

4 65 14

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN (STUDI DI DUSUN WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN MALANG)

5 23 30

ANALISIS YURIDIS "KAWIN MODIN" PADA MASYARAKAT DUSUN BANGUNSARI KELURAHAN SUKOWINANGUN KECAMATAN MAGETAN

0 4 47

ARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN (STUDI KASUS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TAHAP PERENCANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2010 DI KELURAHAN PATRANG, KECAMATAN PATRANG, KABUPATEN J

0 6 15

PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP POITIK TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI POLITIK DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA MASYARAKAT DESA MATARAM BARU KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

11 69 87

PERANAN PKK DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN WANITA DI KELURAHAN ENDANG REJO KECAMATAN SEPUTIH AGUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015

0 24 71

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR RETRIBUSI KEBERSIHAN DI KELURAHAN SIMPANG TIGA KECAMATAN BUKIT RAYA KOTA PEKANBARU

0 0 14

PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

0 0 10

KEBIASAAN MEMELIHARA KEBERSIHAN GIGITIRUAN PADA MASYARAKAT PEMAKAI GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012

0 0 16

PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PERENCANAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH ALIYAH HIDAYATUL MUHSININ LABULIA KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH

0 0 14