UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN) DI SD MUHAMMADIYAH SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2014-2015 - Test Repository

  

UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA (PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN)

DI SD MUHAMMADIYAH SLEMAN YOGYAKARTA

TAHUN 2014-2015

  Disusun Oleh :

  

EVIN NURPRIYASNI

NIM : M112023

Artikel Publikasi Ilmiah

Untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

PERNYATAAN KEASLIAN

  “Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagaimana bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

  Salatiga, 6 April 2015 Yang Membuat Pernyataan

  Evin Nurpriyasni, S.E

  MOTTO ”Dengan ilmu hidup menjadi mudah,

  • dengan iman hidup menjadi terarah, dengan seni hidup menjadi indah, dan dengan cinta hidup menjadi gairah. ” ( Al-Ghazali )

  

  • Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) myang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

  ( QS.AlInsyirah : 5-8 ) PERSEMBAHAN Tensis ini dipersembahkan untuk :

  1. SSuamiku Widodo 2.

  KKedua orangtua S. HaryantodanSitiMartilah 3. 2 putriku Nadia Rahma Nur Widodo & Nashifa Asa Nur Widodo

  4. KKakak dan adik tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, pengertian, dan mendoakan yang terbaik untuk penulis

  

5. Sahabat, kerabat dan seluruh pihak yang telah

menyayangi, mendukung dan memotivasi penulis.

  ABSTRAK

  Evin Nurpriyasni: Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui manajemen sumber daya manusia (pendidik dan tenaga kependidikan) di SD Muhammadiyah Sleman Yogyakarta Tahun 2014-2015 1.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sumber daya manusia terhadap peningkatan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman, mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi manajemen sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman, mengetahui implikasi manajemen sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman.

  2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data dalam bentuk deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden. Jumlah responden sebagai sumber informasi terdiri dari 10 guru, dua tenaga administrasi, dan dua penjaga sekolah. Metode penyajian data dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi.

  3. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa, implementasi manajemen sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan, dalam bentuk pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar yang menekankan pada penanaman kompetensi siswa bersumber dari kurikulum yang telah ditetapkan dan dikembangkan oleh pendidik dan tenaga kependidikan. Program tersebut dibawah pengawasan Kepala Sekolah dengan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi serta selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan yang dapat mengikuti perkembangan zaman.

  

PRAKATA

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul:

  “Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen

  

Sumber Daya Manusia (Pendidik Dan Tenaga Kependidikan) Di SD

Muhammadiyah Sleman Yogyakarta” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam.

  Disamping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.,selaku Direktur Pascasarjana STAIN Salatiga yang telah memberikan restu dan selalu mendoa’akan pada penulisan tesis ini.

  3. Dr.ImamSutomo, M.Ag. dan Dr. Winarno, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini cepat selesai.

  4. Seluruh dosen Pascasarjana STAIN Salatiga yang telah memberikan banyak bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.

  5. Bapak Muh Tantowi, S.Pd.,selaku kepala sekolah di SD Muhammadiyah Sleman Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk meneliti di tempat yang beliau pimpin.

  6. Kepada seluruh narasumber, yang bersedia memberikan berbagai informasi guna terselesaikannya penyusunan tesis ini.

  7. Suamiku Widodo, dan anakku Nadia Rahma Nur Widodo, Nashifa Asa Nur Widodo, yang selalu mensuport dan memberikan inspirasi hingga selesainya penulisan ini.

  8. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang setia yang tak dapat saya sebut satu persatu lagi yang sediki tmaupun banyak telah membantu dalam proses penulisan tesis ini. Sungguh kami tidak dapat memberikan balasanapapun, kecuali do’a semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlibat atas amal kebaikan yang telah diberikan.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena hanya sebatass inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk kritik dan saran kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang lebih lanjut.

  Salatiga, Maret 2015 Penulis,

  Evin Nurpriyasni, S.E

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PENGESAHAN ............................................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii MOTTO ......................................................................................................... iv PERSEMBAHAN .......................................................................................... v ABSTRAK ..................................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xiii

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 10 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10 D. Kegunaan Penelitian..................................................................... 11 E. Kajian Pustaka .............................................................................. 12 F. Metode Penelitian......................................................................... 14 BAB II: KAJIAN TEORI A. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia .......................... 24 B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 29 C. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia .......................... 34 D. Implementasi dan Proses Manajemen Sumber Daya Manusia ... . 36 E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Manajemen Sumber Daya Manusia............................................................................... 63 F. Mutu Pendidikan .......................................................................... 68 G. Kriteria Pendidikan Bermutu ....................................................... 77 BAB III: GAMBARAN UMUM SD MUHAMMADIYAH SLEMAN A. Sejarah Berdirinya ........................................................................ 82 B. Letak Geografis dan Sarana Prasarana ......................................... 83

  C.

  Struktur Organisasi ...................................................................... 84 D.

  Visi dan Misi ................................................................................ 89 E. Keadaan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Siswa .................. 90 F. Kegiatan Ekstra Kurikuler............................................................ 94 G.

  Prestasi ......................................................................................... 95

  BAB IV: PEMBAHASAN A. Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia ...................... 96 B. Visi Sekolah ................................................................................ 101 C. Misi Sekolah ............................................................................... 104 D. Budaya Sekolah ........................................................................... 105 E. Faktor-faktor Determinan........................................................... 126 F. Implikasi Manajemen Sumber Daya Manusia ............................ 130 G. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia .............................. 135 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 149 B. Saran ........................................................................................... 150 DAFTARPUSTAKA ................................................................................... 152 LAMPIRAN ................................................................................................. 184 RIWAYAT HIDUP PENULIS .................................................................... 185

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Struktur Organisasi SD Muhammadiyah Sleman .......................... 88Tabel 3.2 Tenaga kependidikan SD Muhammadiyah Sleman ....................... 91Tabel 3.3 Tenaga Administrasi dan kesiswaan .............................................. 93Tabel 3.4 Tabel Penjaga Sekolah ................................................................... 93

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1: Hasil Prestasi anak .................................................................... 152 Lampiran 3: Riwayat Hidup Penulis ............................................................. 173 Lampiran 4: Dokumentasi ............................................................................. 174

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah era globalisasi seperti ini Indonesia masih menghadapi kenyataan tentang rendahnya mutu sumber daya manusia di mata dunia. Dengan dasar kenyataan tersebut sebagai insan pendidikan harus terpanggil

  untuk bangkit mengejar ketertinggalan. Salah satu upaya yang ditempuh dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia tentunya diawali dari meningkatkan mutu pendidikan. Suatu lembaga pendidikan akan bisa bermutu apabila sumber daya manusianya dikelola dan dimenej dengan baik.

  Memang di sebagian sekolah/lembaga pendidikan sudah mulai melangkah dan berusaha meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai proses, yang semula Sekolah Bertaraf Nasional (SBI), meningkat menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) kemudian Sekolah Bertaraf Internasional. Itu semua dapat terjadi apabila bisa melalui proses panjang, dan salah satunya adalah dapat menunjukkan mutu pendidikan. Seperti yang terjadi di SD Muhammadiyah Sleman. Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan pengetahuan dan teknologi. Agar mampu berperan dalam era persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh sebab itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. Kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

  Penulis ingin mengkaji dari segi manajemen sumber daya manusia khusus pendidik dan tenaga kependidikanya. Harapan ke depan dapat menjadi percontohan bagi lembaga yang lain dan menjadi penggerak insan pendidikan untuk selalu berkompetisi dalam meningkatkan mutu pendidikan, sehingga mampu mengejar ketertinggalan di dunia pendidikan dan menjadi bangsa yang mandiri. Padahal era globalisasi berciri khas persaingan bebas dengan latar belakang pada kemajuan pengetahuan dan teknologi informasi maupun komunikasi. Pada satu sisi merupakan tantangan bagi kehidupan pada masa depan sisi lain merupakan harapan, sekaligus ancaman bagi seluruh bangsa

  1

  yang belum siap menghadapinya . Sumber daya manusia perlu diadaptasikan dengan teknologi maju tersebut baik melalui pendidikan maupun pelatihan, dan kemampuan berkompetisi dengan bekal keunggulan komperatif. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah wacana yang sangat tepat dan mendesak untuk direalisasikan.

  Perencanaan sumber daya manusia sebagai bagian integral dari manajemen sumber daya manusia ataupun manajemen secara umum, merupakan tahapan awal dalam menentukan arah, strategi, serta proyeksi kebutuhan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya juga merupakan langkah kritis dalam menentukan strategi sumber daya manusia dalam jangka pendek maupun jangaka panjang. Jangka pendek merupakan menahapan periode atau jangka waktu satu tahun sampai lima tahun. Sedangkan jangka panjang merupakan penahapan jarak waktu 10 sampai 15 tahun atau sesuai

  2 ketetapan berlaku.

  Guru memiliki posisi yang paling strategis dalam kegiatan pendidikan di jalur sekolah. Peningkatan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah dalam memberdayakan pengajar. Peran utama kepala sekolah mengembangkan agar sekolah menjadi lembaga pendidikan yang baik dan mampu mencapai tujuan pendidikan, kepala sekola bertanggung

  1 H. A. R. Tilar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era globalisasi, Jakarta: PT Gramedia 2 Widiasarana, 1997, 105.

  

Sudarmanto, Kinerja Pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Pustaka jawab menjaga dan memotivasi guru, peserta didik agar mau dan mampu

  3 melaksanakan ketentuan dan peraturan yang berlaku disekolah.

  Karakteristik guru yang ideal yaitu: memiliki semangat juang yang tinggi serta kualitas iman dan taqwa yang mantap, mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan pandangan dengan tuntunan lingkungan dan perkembangan iptek, mampu belajar dan bekerja sama dengan profesi lain, memiliki etos kerja yang kuat, memiliki kejelasan dan memiliki pengembangan jenjang karir, memiliki profesionalisme yang tinggi, memiliki

  4 wawasan masa depan, dan mampu melaksanakan fungsi dan perannya.

  Dalam rangka pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas ini, maka keberadaan lembaga pendidikan menjadi faktor penting yang harus mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Maka upaya dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar bangsa ini dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, untuk terciptanya manusia Indonesia seutuhnya dan diakui dimata dunia. Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif. Menurut pandangan agama, masa depan mencakup kehidupan di dunia dan di akhirat.

  Menurut Moh.Fadhil Al-djamaly, bahwa harus melakukan usaha 3 pendidikan aspek eksternal (mempegaruhi dari luar diri anak didik). Dan

  

Sudarwan Danim, Manajemen dan kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan, 4 Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, 13

H.mohamad Surya, “Aspirasi Peningkatan Kemampuan Profesional dan Kesejahtaraan Guru” dengan kemampuan yang ada dalam diri anak didik yang menumbuhkan dan mengembangkan keterbukaan diri terhadap pengaruh eksternal (dari luar) yang bersumber dari fitrah itulah maka pendidikan secara operasional adalah

  5

  bersifat hidayah (menunjukkan). Perencanaan tidak hanya memfokuskan perhatian pada aspek kuantitas, tetapi juga aspek kualitas dan kompetensi yang harus dimiliki. Didalam penyusunan rencana sumber daya manusia sangat mempengaruhi oleh faktor lingkungan untuk dapat membuat perencanaan sumber daya manusia dengan baik, harus terlebih dahulu dipahami perencanaan strategi profil dan kualifikasi sumber daya manusia tidak berhenti pada sekedar kecocokan kualifikasi pendidikan, tetapi juga kompetensi atau

  6 perilaku yang cocok yang mampu mewujudkan visi dan misi.

  Perencanaan sumber daya manusia dalam organisasi merupakan seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, perencanaan jangka pendek dan jangka panjang seluruhnya merupakan suatu pekerjaan yang mutlak harus dilakukan. Jika tidak dapat menyediakan jumlah, kualitas, maupun waktu yang tepat, maka perencanaan yang disusun akan mengalami banyak kegagalan. Sumber daya manusia memungkinkan setiap bagian organisasi untuk menempatkan orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam jumlah yang tepat. Selain itu, perencanaan sumber daya manusia tidak hanya berguna untuk mencapai tujuan yang

  5 Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: 6 Pustaka Pelajar, 2009, 206.

  

Justine T. Sirait, Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, disetujui, tetapi juga menolong untuk melaksanakan perencanaan jangka pendek dan perencanaan strategi jangka panjang.

  Manajemen sumber daya manusia dilaksanakan dengan metode efesien dan efektif, dari segi tenaga, dana, waktu untuk mengacu pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Bahwa faktor manusia merupakan kunci dari pada proses manajemen, yang melibatkan sumber-sumber yang digunakan, cara yang ditempuh, tujuan yang hendak dicapai dan kuncinya adalah faktor manusia itu sendiri. Manajemen adalah suatu istilah yang sulit

  7 didefenisikan, dan sulit untuk diidentifikasi secara tepat (persis).

  Sesuai dengan pernyataan tersebut langkah pemerintah saat ini sudah tepat, yakni mulai dilaksanakan tunjangan bagi guru profesional. Selain itu yang tak kalah pentingnya sistem manajemen. Karena setiap upaya yang dilakukan untuk membenahi dan meningkatkan kualitas akan tidak terarah jika tidak diterapkan manajemen yang baik dan benar. Dalam penelitian ini terfokus untuk memenej dan memberdayakan sumber daya manusia bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

  Upaya ke arah peningkatan profesionalisme menjadi satu hal yang sangat urgen untuk dilakukan dalam penataan pendidik dan tenaga kependidikan. Karena hanya dengan sikap professional yang berciri khas memiliki keahlian yang memadai, komitmen yang tinggi terhadap tugas dan adanya semangat untuk selalu meningkatkan kemampuan secara 7 berkelanjutan, sumber daya manusia akan dapat memberikan kontribusinya

  

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, yang sangat berarti bagi upaya perbaikan kualitas pendidikan Nasional. Dalam rangka memenej sumber daya manusia inilah maka diperlukan strategi yang tepat agar para pendidik dan tenaga kependidikan dapat benar-benar terampil secara lebih professional dalam mengemban tugasnya. Sumber daya manusia itu terdiri dari akar kreatif, kewibawaan dan kedaulatan. Kelima unsur tersebut harus dimiliki oleh seseorang apabila ingin tetap survive eksistensinya ditengah-tengah komunitas masyarakat dunia yang terus maju dan

  8 berkembang.

  Hal itu juga di dukung oleh UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 42 ayat (1) menyebutkan pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Uraian

  pasal 42 itu cukup jelas bahwa untuk menjadi pendidik, sebagai tahapan awal harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal (latar belakang pendidikan keguruan/umum yang memliki akta mengajar). Setelah seorang pendidik memiliki persyaratan kualifikasi, maka pendidik akan berada pada tahapan

  9 kompetensi.

  Dalam mengkaji persoalan tersebut perlu bertolak dari suatu pandangan dasar, agar tidak salah paham dan salah arah dalam mengaktualisasikan makna profesionalisme. Beberapa pandangan dimaksud sebagai berikut : 1). Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta 8 didik, yang menyangkut rasa ingin tahu, percaya diri, ketrampilan

  

Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam,Pendekatan Historis,Teoritis danPraktis Jakarta: Ciputut 9 pers, 2002, 117. berkomunikasi dan kesadaran diri. 2). Pengembangan kemampuan baca tulis, hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

  10 kepada tuhan Yang Maha Esa. 3). Pondasi bagi pendidikan berikutnya.

  Sumber daya manusia harus direncanakan dan digunakan sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang semaksimal mungkin sehingga sunber daya manusia dapat terpenuhi dengan baik sesuai dengan tujuannya. Perencanaan yang matang memungkinkan hal yang terjadi, terdapat manfaat

  11 melalui suatu perencanaan sumber daya manusia secara mantap.

  Sekolah Dasar adalah pendidikan formal jenjang terendah, sedangkan pendidikan dasar merupakan pembekalan umum dasar bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam hidup sosial, ekonomi, politik, budaya dan hidup keagamaan secara baik. Karena itu, jika pendidikan sebagai upaya: 1).

  Menumbuhkan kreativitas peserta didik. 2). Memperkaya khazanah budaya manusia, memperkaya isi nilai-nilai insan dan Ilahi. 3). Menyiapkan tenaga kerja produktif. Pendidikan adalah upaya normatif untuk membantu orang lain berkembang ke tingkat normatif lebih baik.

  Pendidikan dipandang sebagai proses penumbuhan, pengembangan dan penanaman seperangkat nilai dan norma, baik melalui kegiatan belajar- mengajar maupun penciptaan suasana dan/atau interaksi mendidik bukan hanya guru, tetapi pegawai administrasi, pegawai perpustakaan, laboran, BP, pesuruh dan lain-lainnya di sekolah perlu diberi pembekalan tertentu untuk

  10 11 Muhaimin, Wacana pengembangan Pendidikan Islam , Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2003, 221.

  dapat membantu menciptakan interaksi mendidik atau suasana yang

  1112 menunjang ke perkembangan yang normatif lebin baik.

  Lingkungan pendidikan perlu dibenahi agar tercipta kondisi saat manusia dapat berkembang sebagaimana mestinya. Proses pendidikan yaitu suatu kondisi yang ditunjang oleh unsur-unsur pelaku proses dibidang pendidikan, yaitu guru, dengan sumber-sumber pendidikan yang diperlukan serta kelembagaan pendidikan dan pelatihan nasional menunjang terwujudnya

  13 pendidikan nasional.

  Salah satu harapan masyarakat Indonesia adalah terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Harapan itu bisa tercapai apabila ada upaya peningkatan kualitas pendidikan, yakni tersedianya sumber daya manusia yang professional dan berkualitas serta mampu berkompetensi, baik dari Kepala Sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan yang ada, kemudian ditata dalam manajemen secara tepat, serta di dukung dari seluruh stakeholder yakni: masyarakat, keluarga dan pemerintah demi terciptanya pendidikan yang berkualitas tersebut. Karena dengan pendidikan yang berkualitaslah yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa kita di mata dunia maupun di hadapan Allah SWT.

  Berdasar dari problem yang telah di paparkan, peneliti terdorong untuk melakukan kajian lebih lanjut terhadap manajemen Sumber Daya 12 Manusia, baik pendidik maupun tenaga kependidikan yang ada di SD 13 Muhaimin, Wacana pengembangan Pendidikan Islam , Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2003, 221.

H. A. R. Tilar, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 197,138.

  Muhammadiyah Sleman. Alasan mendasar peneliti adalah menuntun arah pemikiran peneliti untuk mempelajari dari unsur manajemen Sumber Daya Manusia khususnya pendidik dan tenaga kependidikannya. Peneliti berfikir bahwa suatu lembaga akan mengalami kemajuan dan peningkatan mutu apabila manajemennya tertata dengan professional.

B. Rumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana implementasi manajemen Sumber Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikan di SD Muhammadiyah Sleman?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi manajemen Sumber

  Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman?

  3. Apa implikasi manajemen Sumber Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikan terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dalam penelitian ini adalah 1.

  Untuk mengetahui implementasi manajemen Sumber Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikan di SD Muhammadiyah Sleman.

  2. Untuk mengungkap faktor pendukung, penghambat dan solusi terhadap manajemen sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman.

3. Untuk mengetahui implementasi manajemen Sumber Daya Manusia terhadap peningkatan mutu pendidikan di SD Muhammadiyah Sleman.

D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian secara teoritis adalah: suatu analisis dengan menggunakan dugaan/pemikiran yang logis dan bersifat hipotesis serta abstrak, serta pengalaman dan peluang-peluang untuk mendapatkan suatu kesimpulan baru, pendekatan teoritis biasanya lebih terarah karena teori sejatinya merupakan akumulasi dari berbagai percobaan yang telah teruji, pendekatan ini meliputi berbagai teori antara lain, teori ketuhanan, teori kekuasaan, teori hokum alam.

  Penelitian secara praktis merupakan informasi yang didapat dari hasil pengamatan di lapangan, sehingga informasi/data yang diambil langsung dapat dimelihat dan diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Sehingga data sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan tanpa menambah maupun mengurangi dari informasi yang ada. Adapun kegunaan dari penalitian ini, di harapkan bermanfaat untuk : 1.

  Memberikan informasi tentang konsep dan teori pendidikan, khususnya tentang manajemen sumber Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang dapat menghasilkan output yang berkualitas dan sesuai kebutuhan dalam perkembangan zaman.

  2. Memberikan sumbangan dalam mengembangkan khasanah keilmuan khususnya tentang manajemen Sumber Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikan bagi lembaga yang lain, yang berupaya meningkatkan mutu pendidikan.

3. Bahan masukan dan menambah wawasan bagi penulis dan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia.

E. Kajian Pustaka

  Dalam kontek peningkatan Sumber Daya Manusia, sepanjang yang meneliti telusuri belum banyak yang membahas bagaimana menejemen Sumber Daya Manusia secara lengkap mencakup pendidikan dan tenaga kependidikan, maka dalam kajian ini peneliti mencoba mengkaji beberapa penelitian tentang Sumber Daya Manusia yang ada kaitannya dengan manajemen.

  Untuk mengetahui posisi penelitian ini, penulis mempelajari beberapa kajian diantaranya :

1. Tesis, Enceng Fu’ad Syukron, berjudul Manajemen Pengembangan

  Sumber Daya Pendidik di Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo UIN Sunankalijaga Yogyakarta. Penelitian ini membahas tentang peningkatan profesionalitas guru di lingkungan Madrasah melalui pendekatan

  14 menejemen Sumber Daya Manusia.

2. Tesis, M. Kholil Asy’ari, berjudul Manajemen Peningkatan Mutu

  Pendidikan Di SMP Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan UIN Sunankalijaga

15 Yogyakarta. Penelitian ini membahas tentang manajemen peningkatan

  mutu pendidikan secara keseluruhan dilihat dari hasil nilai yang merupakan output sekolah tersebut.

  3. Tesis, Asna Farida, berjudul, Manajemen Sumber Daya Guru Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di SMA As-Salam Sukoharjo

  16

  (Analisis Proses Perekrutan dan Pengembangan Guru). Membahas tentang manajemen sumber daya manusia khususnya pada proses perekrutan dan pengembangan guru.

  4. Tesis, Fathur Majib, judul Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru Swasta di Madrasah Aliyah Negeri Kediri (Tinjauan dari Teori

  17 Manajemen Sumber Daya Manusia). Membahas tentang peningkatan

  profesionalitas guru di lingkungan Madrasah melalui pendekatan teori manajemen Sumber Daya Manusia dan mencoba menganalisa perencanaan dan kebutuhan guru, yang meliputi rekrutmen dan seleksi guru, 14 penempatan serta pengembangan karir guru.

  

Enceng Fu’ad Syukron, Manajemen Pengembangan Sumberdaya Pendidik di Madrasah Aliyah

Negeri Maguwoharjo, Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. 15 Kholil Asy’ari, Manajemen Mutu Pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan 16 (Perspektif Total Quality Manajemen), Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

  

Asna Farida, Manajemen Sumber Daya Guru Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di

17 SMA As-Salam Sukoharjo , Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.

  

Fathur Majib, Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru Swasta di Madrasah Aliyah Negeri

Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000.

  Kediri,

5. Tesis, Sumanto, judul Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan di

  Madrasah Tsanawiyah Negri Karangmojo Gunungkidul dan Implikasinya

  18 Terhadap Pencitraan Madrasah . Membahas tentang usaha mewujudkan

  tujuan pendidikan melalui manajemen yang harus dikelola oleh tenaga administrator yang professional, dan harus adanya kerja sama semua unsure yang ada serta mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan. Berdasarkan penelusuran referensi tersebut, sebagian besar penelitian mereka tentang peningkatan kualitas pendidikan yang bersifat umum.

  Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah terfokus pada manajemen sumber daya manusia sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan khusus pada tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SD Muhammadiyah Sleman dilihat dari hasil nilai input sekolah

F. Metode Penelitian 1.

  Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Sleman, karena dari segi kualitas yang berani berkompetisi mendorong Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman, serta menjadi percontohan dari MI/SD yang lain.

  Yang tadinya biasa-biasa saja tentunya mengalami kemajuan yang bagus dan signifikan berbeda dari yang lainnya, sehingga dapat menunjang 18 keberhasilan lembaga tersebut. Inilah kemudian membawa peneliti tertarik

  

Sumanto, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negri Karangmojo untuk mengadakan penelitian tentang Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang difokuskan kepada tenaga pendidik dan kependidikan di SD Muhammadiyah Sleman.

2. Pendekatan Penelitian

  Fokus peneliti ini, adalah upaya memahami proses penyelenggaraan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan di SD Muhammadiyah Sleman. Sasaran yang hendak dicapai memakai proses pelaksanaan manajemen sumber daya manusia yang ada di SD Muhammadiyah Sleman. Oleh karena itu metode yang dianggap sesuai adalah metode kualitatif. Melalui metode kualitatif ini diharapkan diperoleh pemahaman yang mendalam mengenai fakta yang relevan dalam penelitian.

  Metode kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yag menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode kualitatif juga biasa digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya mendalam, suatu data yang mengandung makna. Keberadaan peneliti dalam penelitian kualitatif sangat menentukan, sehingga menuntut peneliti untuk mampu mengkonstruksikan situasi sosial agar penelitian jelas dan bermakna. Metode penelitian kualitatif sering juga disebut penelitian naturalistic, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alami “natural setting”. Penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh seorang atau peneliti yang tertarik secara alamiah, dengan maksud bahwa hal ini merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perilaku individu atau kelompok orang untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar. Penelitian kualitatif yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainya. Jelas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun

  19 tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif.

  Pendekatan penelitian kualitatif lebih banyak menggunakan logika. Pendekatan tersebut mulai berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empris. Penelitian kualitatif lebih

  20 menekankan pada indeks-indeks dan pengukuran empris.

  Penelitian kualitatif memerlukan ketajaman analisis, objektif, sistematik, dan sistemik sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi.

  Analis yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif- analitik yang berarti interpretasi terhadap isi dibuat dan disusun secara sistemik/menyeluruh dan sistematis. Penelitian kualitatif mengadakan penelitian pada konteks dari suatu keutuhan sebagaimana adanya (alami) 19 tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti. 20 Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rusdakarya, 2000,3-5.

  Peristiwa-peristiwa (sosial, pendidikan) merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Analisis data di dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.

  Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil. Perencanaan penelitian disusun bersifat lentur dan terbuka disesuaikan dengan kondisi sebenarnya dilapangan. Hasil penelitian

  

21

merupakan kesepakatan bersama.

  Dengan demikian untuk memahami respon dan perilaku yang berkaitan dengan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, peneliti perlu pengamatan mendalam dan penghayatan terhadap gejala yang terjadi fokus penelitian. Oleh karena itu, kehadiran peneliti dalam setting penelitian dalam proses pengelolaan di SD Muhammadiyah Sleman ini perlu, agar dapat memahami secara menyeluruh tentang manajemen pendidik yang dilaksanakan di lembaga tersebut.

3. Sumber Data Penelitian

  Sumber data penelitian, menurut Suharsimi Arikunto adalah benda,

  22

  hal atau orang, tempat variable penelitian melekat. Sumber data dalam penelitian ini ada kelompok sumber yang pertama berupa manusia, meliputi seluruh anggota personalia yang terlibat dalam proses manajemen di lembaga tersebut, yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, dan karyawan.

  Mengingat bahwa penelitian ini tidak dimasukkan untuk membuat suatu 21 generalisasi, maka tidak diperlukan teknik samling. Kemudian sumber 22 Suharsimi Arikunto,Manajemen Penelitian , Jakarta: Rineka Cipta, 1198, 130.

  yang kedua adalah benda yang berupa dokumen, laporan, notulen rapat, program kerja, surat dinas dan sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Dari berbagai sumber data tersebut, kemudian dikumpulkan dengan beberapa teknik diantaranya : a.

  Wawancara Wawancara yakni percakapan langsung yang dilakukan oleh dua pihak dengan satu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan mendalam terhadap sumber daya manusia. Sumber yang pertama adalah Kepala Sekolah sebagai pelaku utama (top manajer) dalam kegiatan manajemen. Kemudian para guru, staf dan karyawan. Proses wawacara dalam hal ini dilakukan secara semi struktur, artinya wawancara yang tidak menggunakan pedoman yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data, tetapi tetap berpedoman pada garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

  Metode ini dilakukan agar proses wawancara dapat berlangsung secara tepat, tidak kaku serta terarah, untuk menggali informasi yang benar-benar dibutuhkan dan berkaitan dengan materi penelitia sesuai dengan kebutuhan, dari hasil wawancara mendapatkan data berupa tulisan/dokumen dari sekolah maupun informasi yang diinginkan berbentuk percakapan. b.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, buku traskrip, dokumen sekolah, prestasi, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Masalah penelitian dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu dari pengalaman bekerja sehari-hari, dari hasil membaca dan menelaah buku-buku atau dari apa yang dirasakan masalah oleh orang lain. Yang penting penelitian adalah bahwa penelitian harus memahami permasalahan penelitiannya. Hasil penelitian merupakan perkayaan

  23

  dari pengetahuan. Dengan metode ini, dapat diambil data mengenai pelaksanaan manajemen yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Sleman. Dokumen yang peneliti gunakan adalah dari berbagai data, yakni: berupa laporan, program kerja, notulen rapat, surat-surat dan sebagainya.

c. Observasi

  Metode observasi digunakan untuk menggali informasi melalui pengamatan secara langsung terhadap kondisi obyek penelitian.

  Observasi sebagai metode ilmiah yang biasa diartikan suatu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang venomena- venomena yang diselidiki. Observasi sebagai alat pengumpulan data banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun 23 proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Penelitian pendidikan dan ilmu sosial banyak hal yang dapat diukur melalui observasi.

  Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. Observasi terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku

  

24

apa yang hendak diobservasi.

  Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan, dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dari metode lain. Penelitian ini dilakukan dengan patisipasi pengamat atau pengamat ikut sebagai partisipan atau tanpa partisipasi pengamat (non partisipasi). Dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang sebenarnya tanpa usaha mempengaruhi, mengatur dan memanipulasinya. Observasi juga dilakukan bila belum banyak keterangan dimiliki tentang masalah yang kita selidiki. Observasi sebagai alat pengumpulan data harus sistematis artinya observasi serta pencatatan dilakukan menurut prosedur dan aturan- aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lain. Metode observasi hendaknya dilakukan sedemikan rupa sehingga dapat diuji validitas dan reliabilitasnya. Observasi harus sistematis

  25 agar dapat dijadikan dasar yang cukup ilmiah untuk generalisasi. 24 Peneliti akan mengobservasi tentang penyelenggaraan manajemen

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Panduan Pendidikan ,Bandung : Sinar Baru, 1989,

25 109.

  S.Nasution.Metode Research ( Penelitian Ilmiah ), Jakarta: Bumi Aksara,2007, 108. tenaga pendidik dan kependidikan yang dilaksanakan, dari hasil observasi dapat mengetahui kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningkatan mutu professional guru, mengetahui rencana kegiatan sekolah, kegiatan yang berhubungan dengan tugas kepala sekolah, guru serta peserta didik, mengetahui pelaksanaan program, serta mengetahui evaluasi belajar tahap akhir.

5. Metode Analisa Data

  Analisa data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti, serta dapat menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Untuk meningkatkan pemahaman tentang analisis data perlu dilanjutkan dengan mencari makna. Metode analisis data dalam penelitian kualitatif yang peneliti dilakukan adalah : a.

  Metode Deskriptif, yakni metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek yang sesuai dengan kenyataan.

  b.

  Metode Interpretasi, yakni metode penafsiran dari data deskriptif yang dianalisa, sehingga mendapatkan data yang baik sebagai hasil penelitian. Interpretasi merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol, yang berupa lisan, tulisan, gambar, atau berbagai bentuk bahasa lainnya.

  Langkah-langkah analisis data yang peneliti lakukan adalah : menentukan sumber data yang dapat dipercaya (baik sumber observasi maupun wawancara), mencari data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan fokus penelitian, kemudian mendokumentasikannya dalam bentuk catatan atau transkip. Pekerjaan peneliti selanjutnya adalah mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi, menyajikan dan menarik kesimpulan atau verivikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman, yang mengatakan bahwa proses analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data melalui beberapa tahapan, mulai dari proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau

  26 verifikasi.

  Reduksi data maksudnya sebagai proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhaan baik dalam bentuk ringkasan, pengkodean, menelusuri tema sampai pada klarifikasi data untuk ditampilkan. Penyajian data adalah tahapan kedua dari kegiatan analisa data, yakni menyampaikan hasil temuan penelitian ke dalam penelitian, mungkin dalam bentuk naratif, grafik, bagan, matrik atau gambar. Penarikan kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian kualitatif tidak terlepas dari besarnya kumpulan catatan lapangan, pengkodean, penyimpanan, metode pencarian ulang 26 yang digunakan serta kecakapan peneliti. .

  

Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya,Cat. Ke-5 Jakarta: Bumi

Aksara, 2008, 157-158.

6. Sistematika Penulisan

  Untuk lebih memudahkan dalam memahami keseluruhan isi dari tesis ini, peneliti menyusun dalam lima bab yang merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Adapun sistem penulisannya sebagai berikut :

  Bab pertama pendahuluan, yang menggambarkan serangkaian ketentuan formal isi tesis, yakni : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.