TESIS MODEL DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PEREMPUAN MENOPAUSE DI KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
TESIS MODEL DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PEREMPUAN MENOPAUSE DI KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
i
SITI KOTIJAH 131614153019
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018
ii
MODEL DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PEREMPUAN MENOPAUSE DI KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Keperawatan (M.Kep) dalam Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
SITI KOTIJAH 131614153019
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018
iii iv
vKATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tesis dengan judul ”Model Dukungan
Sosial untuk Menurunkan Kecemasan Perempuan Menopause di Kecamatan Diwek
Jombang” dapat terselesaikan dengan baik. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada: 1.
Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam penyusunan Tesis.
2. Dr. Sestu Retno DA, S.Kp., M.Kes, selaku Pembimbing kedua yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam penyusunan Tesis.
3. Dr. Esty Yunitasari, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Penguji Tesis.
4. Dr. Dwi Ananto Wibarta, SST.,M.Kes selaku Penguji Tesis.
5. Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked. Trop selaku Penguji Tesis.
6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk pelaksanaan penelitian.
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
8. Kedua orang tua, Bapak Suhadi (Alm.) dan Ibu Siti Umi Hazaroh yang telah memberikan doa serta dukungan baik moril maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan Program Studi Magister Keperawatan. vi vii 9. Teman-teman Magister Keperawatan angkatan IX yang telah saling memberi semangat untuk menyelesaikan pendidikan magister.
10. Responden penelitian di Kecamatan Diwek Jombang yang telah bersedia membantu peneliti dari awal sampai akhir penelitian
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini. Kami sadar bahwa tesis ini jauh dari kata sempurna, tetapi kami berharap tesis ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.
Surabaya, April 2018 Penulis viii
EXECUTIVE SUMMARY SOCIAL SUPPORT MODEL TO DECREASE ANXIETY AMONG FEMALE MENOPAUSE IN DIWEK – JOMBANG REGENCY By: Siti Kotijah
Menopause is a developmental phase or natural change of women‟s lives when menstrual periods stop permanently due to the depletion of ovarian follicles. Most people perceive menopause as a terrifying phase of the woman that causes the psychological symptom. This condition is influenced by the change of hormone growth and needs to adapt to new things. It makes menopause more difficult and effects to psychological symptoms, such as anxiety. The female menopause with anxiety has high motivation to solve the problem and seek social support from family and friends. Social support is mental assistance in the form of emotional support, appreciation, instrument, and information that allow female menopause to feel safe and comfortable instead of anxiety. This study aimed at reducing the anxiety among female menopause using social support developed by Sheldon Cohen and adaptation theory developed by Lazarus and Folkman in Diwek – Jombang Regency.
This study applied explanatory research design with Cross-sectional
- – approach. This study involved 197 female menopause in 11 villages in Diwek Jombang Regency. The villages in Jombang Regency were Kayangan, Puton, Bendet, Bulurejo, Grogol, Jatirejo, Cukir, Ceweng, Bandung, Kedawong, and Ngudirejo. The data were collected using structured questionnaire and then analyzed by using Partial Least Square test. The independent variables were an individual factor, social network, stress, social support, and stress evaluation while dependent variable was anxiety. The researcher tried to identify and examine the strategic issue to each aspect in those variables. Afterward, the researcher pursued with model test and recommendation.
The results of the study showed that (1) individual factor did not significantly influence social network. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was 0.054 and t=0.75 (t<1.96); (2) Social network did not significantly influence stress. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was -0.161 and t=2.28 (t>1.96); (3) Stress did not significantly influence social support. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was -0.026 and t=0.37 (t>1.96); (4) Individual factor significantly influenced stress evaluation. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was -0.056 and t=3.74 (t>1.96); (5) Social network significantly influenced stress evaluation. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was -0.147 and t=2.13 (t>1.96); (6) Stress did not significantly influence stress evaluation. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was 0.022 and t=0.32 (<1.96); (7) Social support significantly influenced stress evaluation. The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was -0.117 and t=2.02 (t>1.96); (8) Social support significantly ix influenced anxiety (path coefficient of -0.326 and t=5.25(t>1.96); and (9) stress evaluation significantly influenced anxiety The result of path coefficient using Partial Least Square Analysis was 0.196 and t=9.07 (t>1.96).
Finally, social support aimed at reducing anxiety among female menopause in Diwek
- – Jombang Regency. The strategic issue based on the result of Partial Least Square Analysis. This model showed that individual factor strongly influences stress evaluation; social network strongly influences stress and its evaluation; social support strongly influences stress evaluation and anxiety; and stress evaluation strongly influences anxiety. Hence, social support is highly recommended to reduce anxiety among female menopause by increasing stress evaluation from close relations.
x
ABSTRAK MODEL DUKUNGAN SOSIAL UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PEREMPUAN MENOPAUSE DI KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG Oleh: Siti Kotijah Pendahuluan: Menopause merupakan proses perkembangan normal dalam
kehidupan perempuan ditandai dengan penghentian menstruasi secara permanen yang berdampak pada gangguan psikologis berupa kecemasan. Metode: Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian eksplanatif survey dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini meliputi 11 Desa di Kecamatan Diwek Jombang. Besar sampel penelitian 197 perempuan menopause. Teknik sampling penelitian menggunakan Cluster Random Sampling. Variabel Independen penelitian yaitu faktor individu, jaringan sosial, kejadian stress, dukungan sosial, penilaian stress dan variabel dependen penelitian yaitu kecemasan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terstruktur. Analisa data menggunakan uji
Partial Least Square (PLS). Hasil dan analisis: 1) Faktor individu tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap jaringan social (koefisien jalur 0,054, t =0,75). 2) Jaringan sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian stress (koefisien jalur -0,161, t=2,28). 3) Kejadian stres tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dukungan social ( koefisien jalur -0,026, t =0,37). 4) Faktor individu memiliki pengaruh signifikan terhadap penilaian stress (koefisien jalur -0,256, t=3,74). 5) Jaringan sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap penilaian stress (koefisien jalur -0,147, t =2,13). 6) Kejadian stres tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penilaian stress (koefisien jalur 0,022, t=0,32). 7) Dukungan sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap penilaian stress (koefisien jalur - 0,117, t=2,02). 8) Dukungan sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap kecemasan (koefisien jalur -0,326, t=5,25). 9) Penilaian stres memiliki pengaruh signifikan terdapat kecemasan (koefisien jalur 0,196, t=9,07). Kesimpulan: Model dukungan sosial yang ditemukan sangat baik menurunkan kecemasan perempuan menopause dengan cara meningkatkan penilaian stres yang baik dan dukungan sosial dari orang-orang terdekat.
Keywords: Penilaian Stres, menopause, kecemasan
xi
ABSTRACT SOCIAL SUPPORT MODEL TO DECREASE ANXIETY AMONG FEMALE MENOPAUSE IN DIWEK – JOMBANG REGENCY By: Siti Kotijah Introduction: Menopause is a developmental phase or natural change of
women‟s lives when menstrual periods stop permanently and cause the psychological symptom, anxiety. Method: This study applied explanatory research design with Cross-sectional approach. This study also involved 197 female menopause in 11 villages in Diwek
- – Jombang Regency. The participants were selected using Cluster Random Sampling. The independent variables were individual factor, social network, stress, social support, and stress evaluation while dependent variable was anxiety. The data were collected by using structured questionnaire and then analyzed by using Partial Least Square test. Results and
Analysis: The results of the study showed that (1) individual factor did not
significantly influence social network (path coefficient of 0.054, t=0.75); (2) social network did not significantly influence stress (path coefficient of -0.161, t=2.28); (3) stress did not significantly influence social support (path coefficient of -0.026, t=0.37); (4) individual factor significantly influenced stress evaluation (path coefficient of -0.056, t=3.74); (5) social network significantly influenced stress evaluation (path coefficient of -0.147, t=2.13); (6) stress did not significantly influence stress evaluation (path coefficient of 0.022, t=0.32); (7) social support significantly influenced stress evaluation (path coefficient of - 0.117, t=2.02); (8) social support significantly influenced anxiety (path coefficient of -0.326, t=5.25); and (9) stress evaluation significantly influenced anxiety (path coefficient of 0.196, t=9.07). Conclusion: Social support is highly recommended to decrease anxiety among female menopauses by promoting stress evaluation and social support from close relations.
Keywords: stress evaluation, menopause, anxiety
xii
xiii
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause ....................................... 14
2.3.4 Pentingnya dukungan sosial masa menopause ........................................ 35
2.3.3 Faktor yang mempengaruhi dukungan sosial .......................................... 34
2.3.2 Bentuk-bentuk dukungan sosial ............................................................... 32
2.3.1 Dukungan sosial masa menopause........................................................... 32
2.3 Konsep Dasar Dukungan Sosial ......................................................................... 32
2.2.4 Tingkat kesemasan ................................................................................... 26
2.2.3 Tanda dan gejala kecemasan .................................................................... 25
2.2.2 Faktor-faktor penyebab kecemasan ......................................................... 23
2.2.1 Definisi kecemasan .................................................................................. 22
2.2 Konsep Dasar Kecemasan .................................................................................. 22
2.1.5 Perubahan emosional dan kognitif wanita menopause ............................ 20
2.1.4 Adaptasi psikologis masa menopause ...................................................... 15
2.1.2 Macam-macam menopause ...................................................................... 10
DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................................. i Halaman Prasyarat Gelar .............................................................................................. ii Halaman Pernyataan Orisinalitas ................................................................................ iii Halaman Pengesahan Pembimbing Tesis .................................................................... iv Halaman Penetapan Panitia Penguji ............................................................................. v Halaman Kata Pengantar .............................................................................................. vi Halaman Pernyataan Publikasi .................................................................................. viii Halaman Ringkasan ....................................................................................................... ix Halaman Abstrak ......................................................................................................... xiii Halaman Daftar Isi ....................................................................................................... xv Halaman Daftar Tabel ............................................................................................... xviii Halaman Daftar Gambar ............................................................................................ xix
2.1.1 Pengertian menopause ............................................................................... 8
2.1 Konsep Dasar Menopause .................................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1.5.2 Manfaat praktis .......................................................................................... 7
1.5.1 Manfaat teoritis .......................................................................................... 7
1.5 Manfaat ................................................................................................................ 7
1.4.2 Tujuan khusus ............................................................................................ 6
1.4.1 Tujuan umum ............................................................................................. 6
1.4 Tujuan .................................................................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
BAB 1 PENDAHULUAN
2.4 Teori Dukungan Sosial Sheldon Cohen ............................................................. 37
2.4.1 Konsep dukungan..................................................................................... 37
2.4.2 Model transaksional stress ....................................................................... 38
2.4.3 Dukungan sosial dan gangguan stress...................................................... 40
2.4.4 Jaringan sosial, stres dan gangguan ......................................................... 40
2.4.5 Persepsi dukungan sosial dan model stres-buffering ............................... 42
2.5 Teori Adaptasi Stress Lazarus & Folkman ........................................................ 43
2.5.1 Sumber stres ............................................................................................. 44
2.5.2 Reaksi terhadap stres ................................................................................ 46
2.5.3 Penilaian kognitif ..................................................................................... 48
2.5.4 Penilaian primer (Primary Appraisal) ..................................................... 49
2.5.5 Penilaian sekunder (Secondary Appraisal) .............................................. 49
2.5.6 Penilaian kembali (Reappraisal).............................................................. 50
2.6 Keaslian Penelitian ............................................................................................. 51
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................... 64
3.2 Hipotesis ............................................................................................................ 66
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ............................................................................................... 67
4.2 Populasi, Sampel, Teknik Sampling .................................................................. 67
4.2.1 Populasi .................................................................................................... 67
4.2.2 Sampel...................................................................................................... 68
4.2.3 Teknik sampling....................................................................................... 70
4.3 Variabel Penelitian ............................................................................................. 70
4.3.1 Variabel independen ................................................................................ 70
4.3.2 Variabel dependen ................................................................................... 70
4.4 Definisi Operasional .......................................................................................... 71
4.5 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 79
4.5.1 Variabel independen ................................................................................ 80
4.5.2 Variabel dependen ................................................................................... 81
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 81
4.6.1 Validitas Kuesioner Social Network ....................................................... 84
4.6.2 Validitas Kuesioner Stressful Event ........................................................ 85
4.6.3 Validitas Kuesioner Social Support ........................................................ 86
4.6.4 Validitas Kuesioner Stress Appraisal ..................................................... 87
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 88
4.7.1 Lokasi penelitian ..................................................................................... 88
4.7.2 Waktu penelitian ..................................................................................... 88
4.8 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ................................................ 88
4.9 Analisa Data ...................................................................................................... 89
4.10 Kerangka Operasional ..................................................................................... 93
4.11 Etika Penelitian ............................................................................................... 94
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................. 98
5.2 Hasil Penelitian Deskriptif ................................................................................ 99
5.2.1 Karakteristik Responden Penelitian ....................................................... 99 xiv
5.2.2 Tingkat Kecemasan Perempuan Menopause .......................................... 99
5.2.3 Jaringan Sosial Perempuan Menopause ............................................... 100
5.2.4 Kejadian Stress Perempuan Menopause ............................................... 100
5.2.5 Dukungan Sosial Perempuan Menopause ............................................ 101
5.2.6 Penilaian Stress Perempuan Menopause .............................................. 102
5.2.7 Kecemasan Perempuan Menopause ..................................................... 103
5.3 Hasil Penelitian Analisis Inferensial ............................................................... 104
5.3.1 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 104
5.3.1.1 Pengujian measurement (outer) model .............................................. 104
5.3.1.2 Pengujian model struktural (inner) model ......................................... 108
5.4 Interpretasi Model ........................................................................................... 110
5.5 Model akhir Dukungan Sosial untuk Menurunkan Kecemasan .................... 112
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Faktor Individu ................................................................................................ 113
6.2 Jaringan Sosial ................................................................................................ 114
6.3 Kejadian Stress ................................................................................................ 115
6.4 Dukungan Sosial ............................................................................................. 116
6.5 Penilaian Stres ................................................................................................. 117
6.6 Kecemasan ...................................................................................................... 119
6.7 Faktor Individu terhadap jaringan sosial ........................................................ 121
6.8 Faktor Individu terhadap penilaian stres ........................................................ 123
6.9 Jaringan sosial terhadap kejadian stress ......................................................... 124
6.10 Jaringan Sosial terhadap penilaian stres ........................................................ 125
6.11 Kejadian stress terhadap penilaian stress ....................................................... 125
6.12Dukungan sosial terhadap penilaian stress .................................................... 126
6.13 Dukungan sosial dalam menurunkan kecemasan perempuan menopause . 127
6.14 Penilaian stress terhadap kecemasan perempuan menopause ....................... 129
6.15 Model dukungan sosial memiliki predictive relevance ................................ 129
6.16 Temuan Hasil Penelitian ............................................................................... 130
6.17 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 130
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 132
7.2 Saran................................................................................................................ 133
7.2.1 Saran bagi kebijakan kesehatan ............................................................ 133
7.2.2 Saran bagi pelayanan keperawatan ....................................................... 133
7.2.3 Saran untuk penelitian selanjutnya ....................................................... 133
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keaslian Penelitian .......................................................................................... 51Tabel 4.1 Jumlah sampel masing-masing cluster ............................................................ 69Tabel 4.2 Variabel penelitian model dukungan sosial menurunkan kecemasan ............. 70Tabel 4.3 Definisi Operasional ....................................................................................... 71Tabel 4.4 Blueprint Jaringan Sosial ................................................................................ 80Tabel 4.5 Blueprint Kejadian Stress................................................................................ 80Tabel 4.6 Blueprint Dukungan Sosial ............................................................................. 80Tabel 4.7 Blueprint Penilaian Stress ............................................................................... 80Tabel 4.8 Uji Validitas kuesioner dukungan sosial ......................................................... 86Tabel 4.9 Uji Validitas kuesioner penilaian stress .......................................................... 87Tabel 5.1 Karakteristik Responden ................................................................................. 99Tabel 5.2 Distribusi Tingkat kecemasan ....................................................................... 100Tabel 5.3 Distribusi Jaringan sosial .............................................................................. 100Tabel 5.4 Distribusi Kejadian stress.............................................................................. 100Tabel 5.5 Distribusi Dukungan Sosial .......................................................................... 101Tabel 5.6 Distribusi Penilaian Stress ............................................................................ 102Tabel 5.7 Distribusi Kecemasan ................................................................................... 103Tabel 5.8 Hasil Convergent Validity ............................................................................. 105Tabel 5.9 Hasil Average Variance Extracted (AVE) .................................................... 106Tabel 5.10 Hasil Cross Loading ................................................................................... 107Tabel 5.11 Koefisien Jalur dan t-statistics .................................................................... 108Tabel 5.12 Goodness of Fit ........................................................................................... 109Tabel 5.13 Direct Effect, Indirect Effect dan Total Effect ............................................. 110xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Identifikasi Masalah Dukungan Sosial Perempuan Menopause ................ 5Gambar 2.1 Konsep dan Mekanisme Stres dan Dukungan Sosial ............................... 38Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Model Dukungan Sosial ....................................... 64Gambar 4.1 Kerangka Analisis Dukungan Sosial perempuan Menopause.................. 92Gambar 4.2 Kerangka Operasional Model Dukungan Sosial ...................................... 93Gambar 5.1 Path model dan nilai outer loading ........................................................ 104Gambar 5.2 Model Akhir dan nilai outer loading ..................................................... 105Gambar 5.3 Model Keperawatan ............................................................................... 11xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menopause merupakan proses perkembangan yang penting dan normal dalam kehidupan seorang perempuan yang ditandai dengan penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikel ovarium (Kim MJ, 2014). Sebagian besar orang beranggapan menopause adalah sesuatu yang menakutkan sehingga berdampak pada gangguan psikologis. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perubahan gelombang hormon dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan cara-cara baru yang membuat masa menopause menjadi sangat sulit (Jorge et al. 2016). Perubahan tingkat hormon terjadi saat estrogen menurun, kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormon (LH) meningkat, dan juga penurunan kadar hormon prolaktin, tiroid
dan paratiroid. Perubahan ini dapat menyebabkan gejala vasomotor, berkeringat di malam hari, hot flushes, masalah otot dan tulang, penyakit sistem kardiovaskular, atrofi payudara juga kulit, dan senile vaginitis (Gumusay, 2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Jorge et al. (2016) dari 11 Negara di Amerika Latin menyatakan perempuan menopause mengalami gangguan kecemasan (61,9%), gangguan berat yang mempengaruhi kualitas hidup (13,7%), urogenital (25,5%), psikologis (18,5%), dan somatik (4,5%). Kecemasan yang terjadi pada perempuan menopause di Amerika Latin berkaitan dengan gangguan Quality of Life (QoL). Penelitian lain yang
1
2 dilakukan oleh Li-Yu Hu et al. (2016) dari Taiwan National Health Insurance menyatakan bahwa terjadinya gangguan psikologis pada perempuan
Research
yang mengalami transisi menopause dengan gangguan psikologis terbanyak adalah gangguan depresi (4,6%), gangguan kecemasan (3,6%) dan gangguan tidur (2,8%). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa masa peralihan menopause dapat meningkatkan resiko gangguan psikologis terutama gangguan depresi, kecemasan dan gangguan tidur.
Jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai 1,2 miliar orang pada tahun 2030 (WHO : 2014). Di Indonesia, pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta perempuan menopause. Jumlah penduduk perempuan usia produktif (15-64 tahun) sebesar 66,27 %. Pada usia tersebut terdapat perempuan usia subur (15-49 tahun) sebanyak 68,63 juta jiwa dan kelompok umur paling tua atau akhir masa reproduksi, yaitu umur 45-49 tahun (8,23 juta jiwa). Artinya, di Indonesia terdapat 28 juta perempuan menopause atau 10,7 % dari total populasi yang ada. Hasil Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 menyatakan prevalensi penduduk dengan jenis kelamin perempuan di Jawa Timur pada kelompok usia 45-54 tahun yang diperkirakan sudah mengalami menopause sebesar 14,39% (BPS, 2015).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di kota Jombang pada tahun 2016 sebesar 212.042 pasangan. Perempuan yang telah memasuki usia menopause sebanyak 3,406 jiwa dengan kelompok tertinggi terdapat di Kecamatan
3 Diwek sebesar 402 jiwa pada tahun 2017. Kecamatan Diwek terdiri dari 11 desa yang merupakan cakupan wilayah kerja Puskesmas Cukir. Peneliti mengambil sampel pada perempuan menopause di Puskesmas Cukir sebanyak 10 orang dan melakukan wawancara di dapatkan 6 dari 10 perempuan tersebut mengalami gangguan psikologis yang berupa kecemasan, gangguan tidur, mudah emosi dan harga diri rendah.
Perempuan menopause mengalami perubahan fisik, psikologis dan sosial. Transisi menopause yang terjadi pada perempuan dipandang sebagai konstruksi bio-psiko-sosial yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman perempuan pada fase kehidupannya. Faktor tersebut adalah demografi sosial, sikap, kepercayaan, pengetahuan, dan masalah kesehatan mental. Faktor-faktor tersebut
komorbiditas
mempengaruhi vasomotor, mood dan stres selama transisi menopause yang berdampak pada kesehatan fisik dan emosional perempuan. Emosi negatif yang terjadi secara terus-menerus dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan psikologi yang berdampak pada gangguan kecemasan (R. Sood et al. 2016).
Kecemasan yang dialami perempuan menopause, mendorong perempuan untuk memecahkan masalah melalui cara mencari bantuan dan dukungan dari keluarga dan teman-temannya. Adanya bantuan tersebut akan membuat perempuan merasa lebih tentram dan lega sehingga akan menurunkan kecemasannya. Rook dalam Sarafino mendefinisikan Dukungan Sosial sebagai salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat
4 dan kualitas umum dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi cemas bahkan stres (Uly Artha, 2016).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan kecemasan pada perempuan saat menopause berupa dukungan sosial. Dukungan sosial yang dimaksud dalam hal ini adalah bantuan atau tindakan nyata berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan informatif yang akan memberikan manfaat emosional atau efek perilaku bagi perempuan dalam masa menopause sehingga kecemasan yang sebenarnya bisa dihindari menjadi tidak terasa sama sekali (Ita & Reni, 2016).
Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok. Hasil penelitian oleh Uly Artha (2016), menyatakan bahwa dukungan sosial dapat menurunkan tingkat kecemasan perempuan menopause di Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang. Sehingga perlunya pengetahuan menopause bukan hanya pada perempuan, tetapi melibatkan peran serta suami dalam menghadapi masa menopause.
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu sehat, resiko maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal (Alligood & Tomey, 2006). Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar berupa peningkatan kemampuan yang ada pada individu untuk mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari
5 suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu. Perawat memberikan asuhan keperawatan pada perempuan menopause melalui proses interaksi yang mengatur respon terhadap stresor membutuhkan suatu model perawatan yang tepat dalam memberikan dukungan sosial untuk mengurangi kecemasan.
Salah satu model yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah Model Dukungan Sosial untuk Menurunkan Kecemasan Perempuan Menopause di Kecamatan Diwek Jombang berbasis teori Dukungan Sosial Sheldon Cohen dengan integrasi teori Adaptasi Lazarus & Folkman.
Konsep teori Adaptasi Lazarus & Folkman bertujuan untuk mengembangkan adaptasi dan mampu memberikan makna dari suatu peristiwa yang dialami terhadap perubahan fisik dan psikologis akibat menopause serta mampu mempersepsikan secara positif melalui penggunaan mekanisme koping yang tepat yang di integrasikan dengan konsep teori Dukungan Sosial Sheldon Cohen.
1.2 Identifikasi Masalah
Kecemasan Perempuan Menopause
Perkiraan tahun 2025, di Indonesia terdapat 28 juta perempuan menopause a. Perubahan pada status reproduksi, sekresi hormon, fungsi tubuh, penampilan, harapan, hubungan, dan keadaan sosial gangguan psikologis b. Perempuan menopause mengalami gangguan kecemasan Prevalensi gangguan psikologis perempuan menopause :
1. Kecemasan (61,9%)
2. Gangguan yang mempengaruhi kualitas hidup (13,7%)
3. Urogenital (25,5%)
Gambar 1.1 Identifikasi Masalah Model Dukungan Sosial untuk Menurunkan5. Somatik (4,5%)
a. Perempuan menopause di Kabupaten Jombang sebanyak 3,406 jiwa
b. 6 dari 10 perempuan menopause di Puskesmas Cukir mengalami gangguan psikologis yang berupa
1. Kecemasan
2. Mudah emosi
3. Gangguan tidur
4. Harga diri rendah
4. Psikologis (18,5%)
6
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana Model Dukungan Sosial untuk Menurunkan Kecemasan Perempuan Menopause di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum Mengembangkan Model Dukungan Sosial untuk Menurunkan Kecemasan
Perempuan Menopause di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
1.4.2 Tujuan Khusus 1.
Menganalisis Pengaruh Faktor Individu terhadap Jaringan Sosial pada Perempuan Menopause 2. Menganalisis Pengaruh Jaringan Sosial terhadap Kejadian Stres pada
Perempuan Menopause 3. Menganalisis Pengaruh Kejadian Stres terhadap Dukungan Sosial pada
Perempuan Menopause 4. Menganalisis Pengaruh Faktor Individu terhadap Penilaian Stres pada
Perempuan Menopause 5. Menganalisis Pengaruh Jaringan Sosial terhadap Penilaian Stres pada
Perempuan Menopause 6. Menganalisis Pengaruh Kejadian Stres terhadap Penilaian Stres pada
Perempuan Menopause 7. Menganalisis Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Penilaian Stres pada
Perempuan Menopause
7
8. Menganalisis Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Kecemasan pada
Perempuan Menopause 9. Menganalisis Pengaruh Penilaian Stres terhadap Kecemasan pada
Perempuan Menopause
1.5 Manfaat
1.5.1 Teoritis 1.
Mengembangkan Ilmu Keperawatan untuk meningkatkan kualitas Asuhan Keperawatan dalam menurunkan kecemasan berbasis teori Dukungan Sosial Sheldon Cohen dengan integrasi teori Adaptasi Lazarus & Folkman pada perempuan menopause 2. Mengembangkan Ilmu Keperawatan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan menopause dalam mencegah kecemasan berbasis teori
Dukungan Sosial Sheldon Cohen dengan integrasi teori Adaptasi Lazarus & Folkman pada perempuan menopause
1.5.2 Praktis 1.
Bagi Komunitas Model Dukungan Sosial untuk Menurunkan Kecemasan Perempuan Menopause di Kecamatan Diwek Jombang dapat digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki pelayanan kesehatan khususnya keperawatan di komunitas pada perempuan menopause dalam identifikasi kelompok resiko tinggi, situasi stres, kejadian stres dalam kehidupan yang berpotensi bisa menimbulkan gangguan jiwa
8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Menopause
2.1.1 Pengertian Menopause
Kata menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata „men‟ yang berarti bulan dan kata „peuseis‟ yang berarti penghentian sementara. Secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang berarti masa berhentinya menstruasi. Pandangan medis, menopause diartikan sebagai masa penghentian menstruasi untuk selamanya. Masa menopause ini tidak bisa serta-merta diketahui, tetapi biasanya akan diketahui setelah setahun berlalu. Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron. Pengertian menopause adalah kejadian biasa yang dihadapi perempuan ketika tahun-tahun kesuburannya menurun, sehingga bagi sebagian perempuan menimbulkan rasa cemas atau risau, sementara bagi yang lain mendatangkan rasa percaya diri (Nirmala, 2003). Menurut Prawiroharjo (2006) menopause adalah berhentinya haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir setelah terdapat sekurang-kurangnya 1 tahun. Pengertian menopause yang lain menurut Kuntjoro (2006) menopause merupakan suatu tahap di mana perempuan tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya kemampuan
8 perempuan untuk bereproduksi antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Sedangkan Andrews (2003) mendefinisikan menopause merupakan satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan menstruasi terakhir dalam kehidupan seorang perempuan. Pengertian ini hampir serupa dengan yang dikemukakan Varney (2007) bahwa menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen. Dengan demikin dapat disimpulkan bahwa menopause adalah terhentinya menstruasi pada seorang perempuan yang sekaligus merupakan tanda berakhirnya kemampuan perempuan untuk bereproduksi.
International Menopause Society (IMS) pada tahun 1999, menyampaikan rekomendasi berdasarkan definisi World Health Organization (WHO) tahun 1996, sebagai berikut :
1. Menopause alamiah adalah berhentinya menstruasi secara permanen, sebagai akibat dari hilangnya aktifitas ovarium. Menopause alami ini dikenal, bila tejadi amenore selama 12 bulan berturut-turut, tanpa ditemukan penyebab patologi atau fisiologi yang jelas.
2. Perimenopause adalah waktu antara segera sebelum menopause (terjadi perubahan gambaran endoktrinologik, biologik, dan klinik) dan satu tahun sesudah menopause.
3. Transisi menopause adalah waktu sebelum masa menstruasi terakhir, pada umumnya terjadi kenaikan variabilitas siklus menstruasi. Meskipun istilah ini sinonim dengan perimenopause, namun cukup membingungkan sehingga dianjurkan untuk tidak digunakan lagi.
4. Premenopause adalah satu atau dua tahun sebelum menopause (seluruh masa reproduksi sebelum menopause).
10
5. Pascamenopause, dimulai dari menstruasi berakhir tanpa memandang apakah itu menopause spontan atau buatan.
6. Induced menopause adalah berhentinya menstruasi sebagai akibat dari operasi pengangkatan kedua ovarium, tanpa atau dengan histerektomi atau ablasi iatrogenik fungsi ovarium karena kemoterapi atau radiasi.
7. Menopause premature adalah menopause yang terjadi pada usia dibawah 40 tahun.
8. Klimakterium adalah masa penuaan, merupakan peralihan dari masa reproduksi ke non reproduksi. Fase ini mencakup perimenopause dan
memperpanjang periode sebelum dan sesudah perimenopause.
9. Sindroma klimakterik adalah simptomatologi yang berhubungan dengan klimakterium.
10. Usia lanjut adalah usia 65 tahun atau lebih. Menopause tidak identik dengan
lanjut usia (lansia), tetapi pascamenopause termasuk lansia.
2.1.2 Macam-Macam Menopause 1.
Macam-macam menopause. Menopause dibedakan menjadi lima macam, yaitu: 1)
Menopause Prematur (dini) Usia rata-rata perempuan untuk mencapai menopause alami atau berhentinya haid adalah 50 tahun. Meskipun demikian, sebagian perempuan telah mengalaminya dalam usia 40 tahun, sebagian lagi bahkan dalam usia masih sangat mudah, yaitu 20 hingga 30 tahun. Bagi sebagian besar perempuan diagnosa menopause dini yang juga dikenal dengan istilah Premature Ovarian Failure (POF), adalah pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Sebagian besar perempuan muda yang
11
didiagnosa dengan POF, bahkan belum berkesempatan untuk melahirkan anak, menyadari bahwa kesempatan untuk memiliki anak dari uterus sendiri akan hilang (Nirmala, 2003).
Pada menopause dini 75 % perempuan telah mengalami keluhan vasomotorik dan pada hampir 50 % perempuan telah terjadi osteoporosis.
Banyak sekali penyebab yang memungkinkan terjadinya menopause dini yaitu penggunaan obat-obat diet yang bekerja sentral dapat meningkatkan kadar hormon prolactin. Kadar prolactin tinggi dapat menekan sekresi FSH dan LH, sehingga folikel tidak dapat tumbuh dan dengan sendirinya akan terjadi menopause. Penyinaran terhadap ovarium atau pengaruh pemberian kemoterapi dapat juga menyebabkan menopause dini.
Penyakit autoimun seperti miastenia, lupus eritematosus, trombositopenia idiopatik, glomerulonefritis, arthritis rheumatoid dan penyakit crohn dapat menyebabkan terjadinya menopause dini. 2) Menopause yang alami dan umumnya terjadi pada usia di akhir 40 tahun atau di awal 50 tahun (Adrews, 2010). Menopause ini yang paling banyak terjadi pada perempuan. Hal ini disebabkan jumlah folikel yang mengalami artesia terus meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan tidak terjadi haid lagi, yang berakhir dengan terjadinya menopause. 3) Menopause terlambat
Menopause yang terjadi apabila seorang perempuan masih mendapat haid di atas 52 tahun (Prawirohardjo, 2006). Ada beberapa faktor yang menyebabkan menopause terlambat. Faktor tersebut adalah konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan
12
estrogen. Salah satu faktor yang memungkinkan seorang perempuan akan mengalami keterlambatan menopause adalah apabila memiliki kelebihan berat badan. Sebagian besar estrogen dibuat di dalam endometrium, akan tetapi sejumlah kecil estrogen juga dibuat di bagian tubuh yang lain, termasuk di sel-sel lemak. Apabila seorang perempuan mengalami obesitas maka perempuan tersebut akan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dalam seluruh masa hidupnya. 4) Menopause karena operasi