ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus pada Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Taruna Sejahtera) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN

KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP

KOMITMEN ORGANISASI

(Studi Kasus pada Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

Taruna Sejahtera)

  

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

  Syari’ah

Oleh

EKA SULISTIYOWATI

  

NIM : 21310040

JURUSAN SYARI ’AH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI ’AH S1

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

  

ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN

KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP

KOMITMEN ORGANISASI

(Studi Kasus pada Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

Taruna Sejahtera)

  

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

  Syari’ah

Oleh

EKA SULISTIYOWATI

  

NIM : 21310040

JURUSAN SYARI ’AH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI ’AH S1

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari: Nama : Eka Sulistiyowati NIM : 21310040 Jurusan : Syari

  ‟ah Program Studi : PerbankanSyari ‟ah S1

  Judul : ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus pada Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Taruna Sejahtera).

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, Nopember 2014 Pembimbing Dr. Faqih Nabhan, S.E., M.M.

  NIP. 19741230 200212 1002 KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  SALATIGA

  Jl. TentaraPelajar 02 Telp.323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN KEPUASAN

KERJA KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI

  

(Studi Kasus pada Baitul Maal WaTamwil (BMT) Taruna Sejahtera)

DISUSUN OLEH:

EKA SULISTIYOWATI

NIM : 21310040

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 25

  November 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi Syariah Susuna Panitia Penguji

  Ketua Penguji : Benny Ridwan, M. Hum Sekretaris Penguji : Ilyya Muhsin, S. HI., M.Si. Penguji I : Fetria Eka Yudiana, M.S., Penguji II : Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc, M.Si Penguji III : Nafis Irkhami, M. Ag.

  Salatiga, Nopember2014 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd

  NIP. 19670112 199203 1 005

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. TentaraPelajar 02 Telp.323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]

DEKLARASI

  

ِِمْي ِحَّرلاِنَمْحَّرلاِهللاِمْسِب

  Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Eka Sulistiyowati NIM : 21310040 Jurusan : Syari

  ‟ah Program Studi : Perbankan Syari

  ‟ah S1 Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Nopember 2014 Yang menyatakan,

  Eka Sulistiyowati NIM : 21310040

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

MOTTO

Kebanggaan terbesar dalam hidup adalah bila kita

berhasil melakukan apa yang menurut orang lain tidak

bisa kita lakukan.

Manusia terbaik adalah manusia beriman dan berilmu,

jika diperlukan dia berguna, jika tidak diperlukan dia

dapat mengurus dirinya sendiri.

Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi

manusia yang lainnya.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

   Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam melakukan penulisan skripsi ini.

   Ayahanda tercinta Sulih dan Ibunda tercinta Asiyah, atas kasih sayang yang tidak pernah terputus dan kesabaran yang mendu kung serta do‟a yang tiada henti. 

Adikku tersayang Ahmad Rifai yang

selalu membantuku dalam segala hal.

Calon suamiku Doni, terima kasih atas

kasih sayang, dukungan, doa, perhatian, dan pengertiannya.

  

Sahabat-sahabat tercinta Nunung, Dwi,

Dhiny, Alfi, Idhoet, Ainy, Any, Afiana dan teman-teman MKS-B yang selalu memberikan support, do„a dan sarannya.

  

KATA PENGANTAR

ِِمْي ِحَّرلاِنَمْحَّرلاِهللاِمْسِب

Alhamdulillahi robbil alamin . Segala puji syukur penulis haturkan

  kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penelitian dan penulisan skripsi dengan judul "ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA

  ISLAM DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus pada Baitul Maal WaTamwil (BMT) Taruna Sejahtera)" telah dapat dilaksanakan dan diselesaikan.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat akhir guna memperoleh gelar sarjana Eko nomi Syari‟ah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak menghadapi kesulitan-kesulitan, namun berkat pertolongan Allah SWT dan bimbingan, saran, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Maka dari itu, perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga dalam kesempatan ini, kepada :

  1. Bapak dan Ibu yang terhormat, atas kasih sayang dan doanya.

  2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga.

  3. Bapak Dr. Faqih Nabhan, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing, atas segala bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

  4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.S., selaku Ketua Program Studi Perbankan Syari‟ah.

  5. Bapak Drs. H. Alfred L., M.SI selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak Ibu dosen PS-S1 yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Keluarga besar BMT Taruna Sejahtera yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini.

  8. Ahmad Rifai yang selalu membantuku dalam segala hal.

  9. Doni Mawardianto yang selalu ada disetiap suka maupun duka, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, doa, pengertian, dan perhatian sehingga dapat memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Nunung Wuri Kurnia Dewi yang selalu memberikan semangat, teman sharing dalam pembuatan skripsi ini.

  11. Alfath Andhini dan Dwi Rokhayati sebagai teman seperjuangan dalam pembuatan skripsi ini.

  12. Idhoet, Ainy, Tandi, Alfi, Any, Afiana, Icha, Yogi, Saiful, yang telah berkenan menjadi sahabat terbaik ketika kuliah.

  13. Sahabat-sahabat tercinta yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

  14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral dan material hingga selesainya proses belajar.

  Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

  

َِنْيِمَلاَعْلاِ ِّبَرِِ َّ ِلِلَُِدْمَحْلَا

  Salatiga, Nopember 2014 Penulis

  Eka Sulistiyowati NIM: 21310040

  

ABSTRAK

  Sulistiyowati, Eka. 2014. Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam dan Kepuasan

  

Kerja Karyawan Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus pada Karyawan

Baitul Mal wat Tamwil Taruna Sejahtera). Skripsi. Jurusan Syariah. Program

  Studi Perbankan Syariah S1. Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Salatiga: Dr. Faqih Nabhan, S.E., M.M.

  

Kata kunci: Etika Kerja Islam, Kepuasan Kerja Karyawan dan Komitmen

Organisasi.

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi BMT Taruna Sejahtera dan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi BMT Taruna Sejahtera. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif, dan alat analisis yang digunakan yaitu SPSS versi 20. Sedangkan uji instrument yang digunakan adalah uji reabilitas, uji validitas, regresi (regresi berganda), dan uji

  2

  statistik (uji T test, F test dan uji R / koefisien determinasi) dan uji asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, uji normalitas dan uji linieritas).

  Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa etika kerja Islam dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan secara individu terhadap komitmen organisasi BMT Taruna Sejahtera. Hal itu dapat dibuktikan dari perbandingan antara nilai t test yang lebih besar dari t table dan nilai sig. yang kurang dari 0,05 dari variable etika kerja Islam dan kepuasan kerja karyawan dengan komitmen organisasi. Dengan demikian, hipotesis pertama dan kedua yang diajukan terbukti kebenarannya. Etika kerja Islam dan kepuasan kerja karyawan secara bersama-sama juga berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi BMT Taruna Sejahtera, hal itu dapat dilihat dari nilai F test yang lebih besar dari F table. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah kepuasan kerja karyawan, hal ini disebabkan karena variabel kepuasan kerja karyawan memiliki nilai beta terbesar dibandingkan variabel lain yaitu sebesar: 0,7321.

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR BERLOGO .................................................................................... i HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ...................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ..........................................................

  B.

  Rumusan Masalah .................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

  D.

  Kegunaan Penelitian ................................................................ 8 E. Sistematika Penulisan .............................................................. 9

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ......................................................................... 11 B. Kerangka Teori ........................................................................ 12 1. Etika Kerja Islam ................................................................ 12 2. Kepuasan Kerja Karyawan ................................................. 21 a. Pengertian Kepuasan Kerja ............................................ 21 b. Teori Kepuasan Kerja .................................................... 22 c. Aspek-aspek Kepuasan Kerja ......................................... 28 3. Komitmen Organisasi ......................................................... 30 a. Komponen Komitmen Organisasi .................................. 31 b. Faktor-faktor Komitmen Organisasi .............................. 31 c. Proses Terjadinya Komitmen Organisasi ........................ 32 C. Hipotesis .................................................................................. 33 D. Kerangka Berfikir .................................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN

  A.

  Jenis Penelitian .................................................................................... 37 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 37 C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 37 D.

  Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 39 E. Skala Pengukuran ................................................................................ 40 F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................ 41 G.

  Instrumen Penelitian ............................................................................ 44 H. Uji Instrumen Penelitian ..................................................................... 52 I. Alat Analisis ........................................................................................ 54

  BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................... 57 1. Gambaran Umum Responden .......................................... 59 2. Uji Instrumen .................................................................... 60 3. Uji Statistik ....................................................................... 63 4. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 68 5. Simpulan Pengujian Hipotesa dan Pembahasan ............... 73

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 79 B. Saran .................................................................................................... 80 C. Penutup ................................................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penemuan Research Gap Penelitian .......................................... 6Tabel 3.1 Definisi Operasioal Variabel ..................................................... 50Tabel 3.2 Indikator dan Isi Pernyataan Kuessioner .................................... 51Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 59Tabel 4.2 Deskripsi Responden Menurut Jabatan ...................................... 60Tabel 4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen ................................................... 61Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen .................................................... 62Tabel 4.5 Perbandingan Antara t test dan T Tabel ...................................... 64

  a

Tabel 4.6 Coefficients ............................................................................... 65

  a

Tabel 4.7 Anova ........................................................................................ 66Tabel 4.8 Model Summary ........................................................................ 67

  a

Tabel 4.9 Coefficients ............................................................................... 68Tabel 4.10 Model Summary ........................................................................ 72

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................. 36Gambar 3.1 Indikator Pengukuran Etika Kerja Islam ............................... 46Gambar 3.2 Indikator Pengukuran Kepuasan Kerja Karyawan ................ 48Gambar 3.3 Indikator Pengukuran Komitmen Organisasi ........................ 49Gambar 4.1 Scatterplot ............................................................................. 69Gambar 4.2 Histogram .............................................................................. 70 Gambar 4.3 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ........

  71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BMT adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan

  prinsip bagi hasil (syari‟ah), menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin (BMT Primadinar, 2013). Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi: pertama, Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan Harta) dan kedua, (Bait = Rumah, Maal = Harta). Fungsi Baitul Tamwil yaitu melakukan kegiatan pengembangan usaha- usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Sedangkan fungsi yaitu menerima titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

  Potensi yang dipunyai BMT sangatlah besar dalam mengurangi kemiskinan dan pembukaan peluang kerja yang sangat luas. BMT juga terbukti dapat menggantikan fungsi rentenir yang sangat menjerat. Manfaat itulah yang dirasakan oleh masyarakat akan kehadiran lembaga BMT. Disamping itu relatif resisten terhadap krisis moneter yang terjadi karena dana yang ada langsung disalurkan ke sektor riil, sehingga aman dari pengaruh gejolak moneter. Hal ini yang mendorong perkembangan dan pertumbuhan BMT di seluruh daerah di Indonesia, serta tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran lembaga dengan sistem bagi hasil ini.

  Meskipun demikian, berbagai realita di lapangan menunjukkan ada beberapa BMT yang gulung tikar dan menghentikan operasionalnya karena menghadapi berbagai kendala terutama berkaitan dengan profesionalisme sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia memegang peran kunci dalam pengelolaan organisasi termasuk BMT. BMT sebagai organisasi yang berorientasi keuntungan (profit oriented) dan juga memiliki fungsi sosial kemasyarakatan (baitul mal) dengan menyalurkan zakat, infak, dan shodaqoh dalam bentuk pinjaman kebajikan (qordul hasan), oleh karena itu BMT harus dikelola secara profesional agar fungsi intermediasi (wa tamwil) dapat dilakukan dengan baik. Fungsi itu dilakukan dengan cara menyalurkan dana yang telah diamanahkan kepada pengusaha atau usahawan kecil yang layak dan amanah dalam memanfaatkan pinjaman yang diberikan kepadanya.

  Perkembangan BMT yang cukup pesat ini juga memicu persaingan yang cukup ketat tidak hanya diantara BMT tetapi juga bersaing dengan bank- bank Islam dan konvensional dalam fungsi intermediasi. Melihat potensi yang besar itu bank-bank besar mulai melihat kredit mikro ini, hal ini ditandai dengan berdirinya unit-unit usaha yang khusus melayani pengusaha kecil seperti unit di Bank Danamon, BRI, dan BCA. Tantangan ini yang menjadi pemicu BMT untuk lebih profesional dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan tetap memegang teguh etika kerja yang dimiliki. Sebagai lembaga keuangan yang berbasis Islam, lembaga BMT dituntut untuk memiliki etika kerja yang sesuai dengan konsep yang diajarkan oleh Islam. Karena dengan memegang teguh etika kerja Islam akan menjadi daya tarik masyarakat terhadap BMT dibanding lembaga sejenis lainnya.

  Sebagai agama yang sempurna, Islam mengatur dan membimbing pengikutnya di setiap aspek kehidupan. Etika sangat diperlukan dalam hidup karena mengandung nilai dan prinsip yang dianut dalam masyarakat. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok (Salam, 1997). Sehingga etika adalah salah satu faktor penting bagi terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik dan dapat menjadi penentu dan arahan bagi manusia dalam berperilaku. Etika yang Islami tidak hanya menggunakan rasio dalam menilai perbuatan, tetapi juga didasarkan pada Al-

  Qur‟an dan Hadits. Sehingga tindakan yang dinilai etika Islam adalah berdasarkan akal pikiran yang sesuai dengan ajaran Syari‟at Islam.

  Dalam bekerja, etika diperlukan sebagai aturan yang mengarahkan bagaimana individu bekerja dengan baik dan benar. Aspek etika merupakan hal mendasar yang harus selalu diperhatikan. Seperti bekerja dengan baik, didasari iman dan taqwa, sikap baik budi, jujur dan amanah, kuat, kesesuaian upah, tidak menipu, tidak merampas, tidak mengabaikan sesuatu, tidak semena-mena (proporsional), ahli dan professional, serta tidak melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan hukum Allah atau Syari‟at Islam (Al-Qur‟an dan Hadits). Etika kerja merupakan acuan yang dipakai oleh suatu individu atau perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya, agar kegiatan yang mereka lakukan tidak merugikan individu atau lembaga yang lain (Rudito dan Famiola, 2007). Etika kerja yang Islami adalah serangkaian aktiviatas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang/jasa), namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram (Muhammad dan Alimin, 2004). Sesuai apa yang diajarkan dalam Islam, individu harus memiliki pekerjaan yang bermanfaat dan berarti.

  Bekerja juga dipandang sebagai bukti prestasi dan kemandirian. Orang akan menjadi sukses dan maju dikarenakan bekerja keras. Keadilan dan transparansi sebuah pekerjaan juga merupakan hal yang penting bagi seorang muslim, karena akan memberikan pandangan bahwa tak ada perbedaan dan kelas sosial bagi mereka. Seorang muslim juga harus dapat memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahliannya, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan ketidaksesuaian yang akan ditimbulkan. Prestasi yang dihasilkan dari pekerjaan yang dilakukan serta memberikan manfaat bagi orang lain dan adanya rasa keadilan yang dirasakan, dapat menimbulkan rasa kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan sehingga dapat terciptanya komitmen organisasi.

  Jika terjadi ketidakpuasan pada anggota organisasi dalam pekerjaannya akan membawa akibat yang kurang menguntungkan baik bagi suatu organisasi maupun bagi diri anggota organisasi itu sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Wijono (2010), bahwa ketidakpuasan kerja akan menyebabkan masalah terhadap anggota organisasi yaitu kecenderungan berhenti bekerja, seringkali absen (bolos), bahkan bisa menyebabkan stres pada pekerja. Dengan demikian individu yang memiliki kepuasan kerja tinggi akan lebih berkomitmen terhadap organisasinya.

  Alasan dilakukannya penelitian ini karena pertama, bukti empiris pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi yang dilakukan Aji (2003) menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Alwiyah Jamil (2007) yang dalam penelitiannya ditemukan bahwa perkembangan individu yang baik dan hubungan sosial yang baik dari para akuntan akan berpengaruh pada affective commitment, continuance commitment, dan

  

normative commitment . Jadi mereka yang etika kerja Islamnya tinggi akan

  lebih berkomitmen pada organisasinya. Lailatirrohmah (2014) menyatakan bahwa etika kerja Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Berbeda dengan penelitian Sekarani Yuteva Augustia (2010) tentang analisis pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen profesi internal auditor, komitmen organisasi, dan sikap perubahan organisasi.

  Hasilnya yaitu variabel etika kerja Islam tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap komitmen organisasi. Alasan penolakan hipotesis ini diduga karena seorang internal auditor yang memiliki etika kerja Islam yang tinggi tidak selalu memiliki komitmen yang tinggi pula terhadap organisasinya. Selain itu adanya sifat- atau zuhud) sifat kesederhanaan (qana‟ah yang dituntunkan dalam etika Islam.

  Penelitian tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi oleh Andini (2006), dalam hasil uji hipotesanya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif secara keseluruhan terhadap komitmen organisasi. Penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Wijayanti (2013) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Ansel (2013) dalam hasil penelitianya menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Muhadi (2007) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Sedangkan menurut Nugroho (2009), beliau menyatakan bahwa secara parsial variabel kepuasan kerja pada pekerjaan tidak berpengaruh positif terhadap variabel komitmen organisasi.

  Tabel 1.1 Penemuan Research Gap Penelitian Isu: Pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi.

  Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi.

  Pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi.

  Aji, 2003 Etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Alwiyah Jamil, 2007

  Etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Lailatirrohmah, 2014

  Etika kerja Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Augustia, 2010 Variabel etika kerja Islam tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap komitmen organisasi. Isu: Pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi. Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi. Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

  Andini, 2006 Kepuasan kerja berpengaruh positif secara keseluruhan terhadap komitmen organisasi. Muhadi, 2007 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Wijayanti, 2013

  Kepuasan kerja memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Ansel, 2013 Terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Nugroho, 2009 Variabel kepuasan kerja pada pekerjaan tidak berpengaruh positif terhadap variabel komitmen organisasi

  Sumber: Aji (2003), Jamil (2007), Lailatirrohmah (2014), Augustia (2010), Andini (2006), Muhadi (2007), Wijayanti (2013), Ansel (2013), Nugroho (2009).

  Penelitian tentang etika kerja Islam masing jarang yang meneliti, padahal etika kerja Islam itu penting untuk diterapkan dalam Lembaga Keuangan Syariah. Disini peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang berbeda dan pada kondisi kultur yang berbeda guna memperkuat atau menyangkal temuan penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas yang melatar belakangi penelitian ini, maka penelitian diberi judul sebagai berikut:

  “ANALISIS PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI (Studi Kasus pada Karyawan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Taruna Sejahtera)”

B. Rumusan Masalah

  Terdapat perbedaan hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh etika kerja Islam dan kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi.

  Atas dasar hal tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.

  Apakah etika kerja Islam berpengaruh terhadap komitmen organisasi? 2. Apakah kepuasan kerja karyawan berpengaruh terhadap komitmen organisasi?

C. Tujuan Penelitian

  Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1.

  Untuk mengetahui bahwa etika kerja Islam berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

2. Untuk mengetahui bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

D. Kegunaan Penelitian

  Adapun dari hasi penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan- kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang berkelanjutan.

  2. Bagi STAIN Salatiga, penelitian bermanfaat untuk menyediakan informasi dan referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya.

  3. Bagi BMT Taruna Sejahtera, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi atau bahan masukan bagi BMT Taruna Sejahtera terutama kebijakan yang dapat diambil mengenai etika kerja Islam dan kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi pada BMT Taruna Sejahtera.

E. Sistematika Penulisan

  Untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan, penelitian ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, pada Bab I ini di dalamnya diuraikan diantaranya, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, pada bab ini diuraikan beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan penelitian. Hal yang dikemukakan dalam landasan teori diantaranya meliputi beberapa teori mengenai etika kerja Islam, kepuasan kerja, faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja, komitmen organisasi, serta penarikan hipotesis.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab III ini diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen Penelitian, uji instrumen penelitian, serta alat analisis yang digunakan oleh penulis.

  BAB IV, merupakan bab dimana peneliti akan mengolah data yang telah diperolehnya. Uraian dalam bab ini meliputi deskripsi obyek penelitian, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

  Bab V yang merupakan titik terakhir dalam sebuah penelitian. Bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian, saran yang diberikan berkaitan dengan penelitian dan penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang

  telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh etika kerja Islam terhadap komitmen organisasi telah diteliti pada berbagai penelitian terdahulu. Jamil (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Hasil tersebut juga diperkuat dengan penelitian Aji (2003), beliau mengindikasikan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Lailatirrohmah (2014) menyatakan bahwa etika kerja Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Berbeda dengan penelitian Augustia (2010) yang menyatakan bahwa variabel etika kerja Islam tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap komitmen organisasi.

  Hubungan variabel lain yang perlu diteliti adalah bagaimana pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi. Andini (2006), dalam hasil uji hipotesanya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif secara keseluruhan terhadap komitmen organisasi. Penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Ansel (2013), hasilnya terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Akan tetapi, yang menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini adalah adanya penelitian Nugroho (2009) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel kepuasan kerja pada pekerjaan tidak berpengaruh positif terhadap variabel komitmen organisasi.

  Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu. Pertama, kesamaan terdapat pada dugaan bahwa etika kerja Islam berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Kedua, terdapat pada pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Ketiga, kesamaan juga terdapat pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian terdahulu, yaitu penggunaan analisis data untuk menganalisis pengaruh etika kerja Islam dan kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasi.

  Hal lain yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan kedua variabel yaitu etika kerja Islam dan kepuasan kerja sebagai variabel bebas sebagai faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah subyek dan obyek penelitiannya yaitu karyawan di BMT Taruna Sejahtera yang tergolong baru dan belum pernah diteliti.

B. Kerangka Teori

1. Etika Kerja Islam

  Etika berasal dari bahasa Yunani, ethikos yang mempunyai beragam arti: Pertama, sebagai analisis konsep-konsep mengenai apa yang harus, mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar-salah, wajib, tanggung jawab, dan lain-lain. Kedua, pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, pencarian kehidupan yang baik secara moral (Ismanto, 2009). Menurut kamus umum bahasa Indonesia, etika pada umumnya didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individual dan sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup. Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

  Pada mulanya, etika adalah masalah sifat pribadi yang membicarakan bagaimana menjadi manusia yang baik, tetapi juga merupakan masalah sifat keseluruhan segenap masyarakat. Jadi etika adalah bagian dari pengertian etos, yaitu usaha untuk mengerti aturan sosial yang menentukan dan membatasi tingkah laku manusia, terutama aturan yang fundamental (Solomon, 1987). Menurut Salam (1997) etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Etika menurut Frans Magins Suseno (dalam Faqih, 2011) merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran-ajaran moral, yang bersifat rasional, kritis, sistematis, mendasar dan normatif. Berarti tidak sekedar melaporkan pandangan-pandangan moral, melainkan menyelidiki pandangan moral yang seharusnya.

  Etika merupakan alasan-alasan rasional tentang semua tindakan manusia dalam semua aspek kehidupannya. Sementara itu etika kerja Islami muncul ke permukaan dengan landasan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Islam merupakan kumpulan aturan-aturan ajaran (doktrin) dan nilai-nilai yang dapat menghantarkan manusia dalam kehidupannya menuju tujuan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Dari berbagai pengertian di atas, definisi etika adalah aturan tentang baik buruk perilaku manusia berdasarkan akal pikiran dan moralitas. Etika yang Islami tidak hanya menggunakan rasio dalam menilai perbuatan, tetapi juga didasarkan pada Al-Quran dan Hadits. Sehingga tindakan yang dinilai etika Islam adalah berdasarkan akal pikiran yang sesuai dengan ajaran syariat Islam.

  Menurut Ali (2009), ada empat pilar utama dalam konsep etika kerja Islami yaitu:

  1. Berusaha (effort), seorang muslim diwajibkan untuk berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya, keluarga dan masyarakat. Islam sangat menjunjung tinggi produktifitas kerja karena akan meminimalisir berbagai permasalahan sosial dan ekonomi.

  2. Persaingan (competition), seorang pekerja harus mampu bersaing dengan karyawan lain secara fair dan jujur dengan niat fastabiqul

  koirat (berlomba untuk mencapai kebajikan).

  3. Keterbukaan (transparency), keterbukaan terhadap berbagai kegiatan yang ada dalam organisasi.

  4. Moralitas (morality), segala bentuk kegiatan harus berdasarkan etika Islam, karena agama Islam tidak mengenal dikotomis antara urusan keduniaan dan agama.

  Sebagai agama yang menekankan arti penting amal dan kerja, Islam mengajarkan bahwa kerja itu harus dilaksanakan berdasarkan beberapa prinsip berikut ini (Jannah: 2013):

  1. Bahwa perkerjaan itu dilakukan berdasarkan pengetahuan sebagaimana dapat dipahami dari firman Allah dalam Alquran,

  “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan mengenainya.”(Q.S, 17: 36).

  2. Pekerjaan harus dilaksanakan berdasarkan keahlian sebagaimana dapat dipahami dari hadis Nabi saw,

  “Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (Hadis Shahih riwayat al-Bukhari).

  3. Berorientasi kepada mutu dan hasil yang baik sebagaimana dapat dipahami dari firman Allah,

  “Dialah Tuhan yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji siapa di antara kalian yang dapat melakukan amal (pekerjaan) yang terbaik; kamu akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu tentang apa yang telah kamu kerjakan.”

  (Q.S. Al-Mulk: 67: 2). Dalam Islam, amal atau kerja itu juga harus dilakukan dalam bentuk saleh sehingga dikatakan amal saleh, yang secara harfiah berarti sesuai, yaitu sesuai dengan standar mutu.

  4. Pekerjaan itu diawasi oleh Allah, Rasul dan masyarakat, oleh karena itu harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sebagaimana dapat dipahami dari firman Allah,

  “Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul dan orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu.”(Q.S. 9: 105).

  5. Pekerjaan dilakukan dengan semangat dan etos kerja yang tinggi.

  Pekerja keras dengan etos yang tinggi itu digambarkan oleh sebuah hadis sebagai orang yang tetap menaburkan benih sekalipun hari telah akan kiamat.

  6. Orang berhak mendapatkan imbalan atas apa yang telah ia kerjakan.

  Ini adalah konsep pokok dalam agama. Konsep imbalan bukan hanya berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan dunia, tetapi juga berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan ibadah yang bersifat ukhrawi. Di dalam Alquran ditegaskan bahwa:

  “Allah membalas orang-orang yang melakukan sesuatu yang buruk dengan imbalan setimpal dan memberi imbalan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan.”(Q.S. 53:

  31). Dalam hadis Nabi dikatakan,

  “Sesuatu yang paling berhak

untuk kamu ambil imbalan atasnya adalah Kitab Allah.” (H.R. al-

  Bukhari). Jadi, menerima imbalan atas jasa yang diberikan dalam kaitan dengan Kitab Allah; berupa mengajarkannya, menyebarkannya, dan melakukan pengkajian terhadapnya, tidaklah bertentangan dengan semangat keikhlasan dalam agama.

  7. Berusaha menangkap makna sedalam-dalamnya sabda Nabi yang amat terkenal bahwa nilai setiap bentuk kerja itu tergantung kepada niat-niat yang dipunyai pelakunya: jika tujuannya tinggi (seperti tujuan mencapai ridha Allah) maka ia pun akan mendapatkan nilai kerja yang tinggi, dan jika tujuannya rendah (seperti, hanya bertujuan memperoleh simpati sesama manusia belaka), maka setingkat itu pulalah nilai kerjanya tersebut . Sabda Nabi saw. itu menegaskan bahwa nilai kerja manusia tergantung kepada komitmen yang mendasari kerja itu. Tinggi rendah nilai kerja itu diperoleh seseorang sesuai dengan tinggi rendah nilai komitmen yang dimilikinya. Dan komitmen atau niat adalah suatu bentuk pilihan dan keputusan pribadi yang dikaitkan dengan sistem nilai yang dianutnya. Oleh karena itu, komitmen atau niat juga berfungsi sebagai sumber dorongan batin bagi seseorang untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu, atau, jika ia mengerjakannya dengan tingkat-tingkat kesungguhan tertentu.

  8. Ajaran Islam menunjukkan bahwa “kerja” atau “amal” adalah bentuk keberadaan manusia. Artinya, manusia ada karena kerja, dan kerja itulah yang membuat atau mengisi keberadaan kemanusiaan. Jika filsuf Perancis, Rene Descartes, terkenal dengan ucapannya, “Aku berpikir maka aku ada” (Cogito ergo sum) – karena berpikir baginya bentuk wujud manusia

  • – maka sesungguhnya, dalam ajaran Islam, ungkapan itu seharu snya berbunyi “Aku berbuat, maka aku ada”. Pandangan ini sentral sekali dalam sistem ajaran Islam. Ditegaskan bahwa manusia tidak akan mendapatkan sesuatu apapun kecuali yang ia usahakan sendiri:

  “Belumkah ia (manusia) diberitahu tentang apa yang ada dalam lembaran-lembaran suci (Nabi Musa)? Dan Nabi Ibrahim yang setia? Yaitu bahwa seseorang yang berdosa tidak akan menanggung dosa orang lain. Dan bahwa tidaklah bagi manusia itu melainkan apa yang ia usahakan. Dan bahwa usahanya itu akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian ia akan dibalas dengan balasan yang setimpal. Dan bahwa kepada Tuhan- mulah tujuan yang penghabisan”.

  Etika kerja Islami diukur dengan teori yang dikemukakan oleh Mustaq Ahmad (2001) harus memiliki tata krama sebagai berikut: a.

  Murah Hati Karyawan senantiasa melakukan pelayanan dengan selalu bersikap ramah, sopan, murah senyum, suka mengalah namun penuh tanggung jawab. Sopan santun adalah pondasi dasar dan inti dari kebaikan tingkah laku. Sifat ini sangat dihargai dengan nilai yang tinggi, dan mencakup semua sisi hidup manusia. Allah memerintahkan orang Muslim untuk selalu rendah hati dan bersikap lemah lembut (Hasan, 2009). Sebagaimana di dalam firman-Nya QS. Ali Imron: 189:

    

  Artinya: