Aplikasi Giberelin dan Bakteri Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pembungaan dan Hasil Bawang Merah - UNS Institutional Repository

SKRIPSI APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH

  

Oleh

Meilysa Wulandari

H0713115

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

  

2017

  

APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK

MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH

SKRIPSI

untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

  

Oleh

Meilysa Wulandari

H0713115

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

  

2017

  

PERNYATAAN

  Dengan ini saya Nama : Meilysa Wulandari NIM : H0713115 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK

  MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH

  ” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada unsur plagiarisme, falsifikasi, fabrikasi karya, data atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti ada penyimpangan dari pernyataan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

  Surakarta, ................. Yang menyatakan

  Meilysa Wulandari H0713115 Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi Giberelin Dan Bakteri Pelarut Fosfat Untuk Meningkatkan Pembungaan Dan Hasil Bawang Merah ” ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya pada akhir zaman.

  Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan yang harus ditempuh dalam jenjang Strata-I Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini tentu tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak yang selalu mendukung secara materiil maupun moriil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan rasa terimakasih sepenuh hati kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Bambang Pujiasmanto, M.S selaku Dekan Fakultas Pertanian UNS yang telah mengesahkan skripsi ini

  2. Bapak Dr. Ir. Eddy Triharyanto, M.P selaku pembimbing utama yang selalu memberikan bimbingan, dukungan moriil dan materiil kepada penulis sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik

  3. Bapak Dr. Ir. Sudadi, M.P selaku pembimbing pendamping yang selalu memberikan bimbingan, nasihat dan waktunya selama penulisan skripsi ini

  4. Ayah dan Ibu atas segala yang telah diberikan kepada penulis dengan tulus ikhlas penuh cinta kasih sayang dan selalu mendukung secara materiil dan moriil semenjak kecil hingga dewasa, skripsi ini sebagai salah satu bukti bakti penulis

  5. Kakak tercinta, Agestyna Suktiningrum yang selalu memberikan semangat, perhatian dan kasih sayang nya semenjak penulis terlahir di dunia ini dan selalu menjadi alasan untuk merubah diri menjadi yang lebih baik

  6. Bangkit Hermanto yang telah memberikan dukungan, semangat dan setia menemani dalam penyelesaian skripsi ini. Sahabat-sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka Jojo, Nico, Ria, Ricyi, Desna dan Vandiga. Serta teman-teman yang membantu penelitian saya Iffah, Dea, Septi, Lintang, dan Yahya. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah dilakukan dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima degan senang hati. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pertanian dan pendidikan di Indonesia, khususnya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  Surakarta, Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

  PERNYATAAN ........................................................................................ v KATA PENGANTAR ................................................................................ vi DAFTAR ISI ............................................................................................. vii DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi RINGKASAN ........................................................................................... xii

  

SUMMARY .............................................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A. Latar Belakang ...............................................................................

  1 B. Perumusan Masalah .......................................................................

  3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................

  3 II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

  4 A. Bawang Merah ...............................................................................

  4 B. Pembungaan Bawang Merah .........................................................

  5 C. Pengaruh Giberelin (GA

  3 ) terhadap Pembungaan dan Hasil Bawang Merah .............................................................................................

  9 D. Pengaruh Bakteri Pelarut Fosfat terhadap Pembungaan dan Hasil Bawang Merah ...............................................................................

  10 E. Hipotesis .........................................................................................

  13 III. METODE PENELITIAN .......................................................................

  14 A. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................

  14 B. Bahan dan Alat Penelitian...............................................................

  14 C. Perancangan Penelitian ..................................................................

  14 D. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................

  15 E. Pengamatan Peubah ......................................................................

  18 F. Metode Analisis Data ......................................................................

  20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................

  21 A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian .....................................................

  21 B. Pengaruh Perlakuan terhadap Komponen Pertumbuhan Tanaman

  22 C. Pengaruh Perlakuan terhadap Komponen Pembungaan dan Pembentukan Biji ............................................................................. 24

  

DAFTAR ISI

(Lanjutan)

Halaman

  D. Pengaruh Perlakuan terhadap Komponen Hasil Tanaman ................ 30

  V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 35

  A. Kesimpulan ..................................................................................... 35

  B. Saran ......................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 36 LAMPIRAN ................................................................................................. 40

  DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Kondisi lingkungan di sekitar pertanaman .........................................

  21 2. Karakteristik sifat kimia tanah awal ....................................................

  22

  3. Variabel tinggi tanaman dan jumlah daun pada berbagai perlakuan konsentrasi giberelin dan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) .....................

  23

  4. Pengaruh bakteri pelarut fosfat dan GA

  3 terhadap pembungaan bawang merah ..................................................................................

  25

  5. Pengaruh konsentrasi giberelin dan aplikasi BPF terhadap variable jumlah biji per tangkai dan berat biji per tangkai ................................

  29

  6. Pengaruh Konsentrasi giberelin (GA ) dan bakteri pelarut fosfat

  3 (BPF) terhadap komponen hasil tanaman bawang merah .................

  30 7. Kebutuhan Pupuk Tanaman Bawang Merah .....................................

  42 8. Kebutuhan GA .................................................................................

  43

  3

  9. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)

  3 dan konsentrasi GA terhadap tinggi tanaman ..................................

  46

  3

  10. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3 (BPF) dan konsentrasi GA terhadap jumlah daun ............................

  46

  3

  11. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) terhadap tinggi tanaman ....................................................................

  47

  12. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) terhadap jumlah daun........................................................................

  48

  13. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA , dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3

  (BPF) dengan konsentrasi GA

  3 terhadap saat muncul bunga bawang merah ..................................................................................

  49

  14. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA

  3 , dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  (BPF) dengan konsentrasi GA terhadap persen tanaman berbunga

  3 per petak ...........................................................................................

  49

  15. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA , dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3

  (BPF) dengan konsentrasi GA

  3 terhadap jumlah tangkai bunga per petak .................................................................................................

  49

  16. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA

  3 , dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  (BPF) dengan konsentrasi GA

  3 terhadap jumlah bunga per tangkai bunga bawang merah........................................................................

  50

  DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Nomor Judul Halaman

  17. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA , dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3

  (BPF) dengan konsentrasi GA terhadap jumlah biji per tangkai

  3 bunga bawang merah........................................................................

  50

  18. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA

  3 , dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  (BPF) dengan konsentrasi GA

  3 terhadap berat biji per tangkai bunga bawang merah ..................................................................................

  50

  19. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA

  3 dan interaksi antara aplikasi Bakteri Pelarut

  Fosfat (BPF) dan konsentrasi GA terhadap jumlah umbi per

  

3

tanaman ............................................................................................

  51

  20. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3

  (BPF) dan konsentrasi GA

  3 terhadap berat segar umbi per tanaman

  51

  21. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3

  (BPF) dan konsentrasi GA 3 terhadap berat kering umbi per Petak ....

  51

  22. Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), konsentrasi GA dan interaksi aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat

  3

  (BPF) dan konsentrasi GA 3 terhadap berat segar umbi per Petak .....

  52

  23. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) terhadap jumlah umbi per rumpun tanaman bawang merah ..............

  53

  24. Hasil analisis uji Duncan interaksi aplikasi BPF dan GA

  3 terhadap jumlah umbi per tanaman ..................................................................

  54

  25. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) terhadap berat segar umbi per tanaman ...........................................

  55

  26. Hasil analisis uji Duncan interaksi aplikasi BPF dan GA terhadap

  3 berat segar umbi per tanaman ..........................................................

  56

  27. Hasil analisis uji T pengaruh aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) terhadap berat segar umbi per tanaman ...........................................

  57

  

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

  1. Rerata berat segar umbi bawang merah per petak ............................

  32 2. Rerata berat kering umbi bawang merah per petak ...........................

  33

  

RINGKASAN

APLIKASI GIBERELIN DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK

MENINGKATKAN PEMBUNGAAN DAN HASIL BAWANG MERAH. Skripsi:

  Meilysa Wulandari (H0713115). Pembimbing: Eddy Triharyanto, Sudadi dan Djoko Purnomo. Program Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

  Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Peningkatan luas panen bawang merah di Indonesia tidak disertai dengan peningkatan produksi sehingga produktivitas menurun. Penggunaan bahan tanam umbi membuat produktivitas bawang merah mengalami penurunan karena adanya patogen. Biji bisa menjadi salah satu solusi, namun di Indonesia pembentukkan biji masih sulit karena kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Giberelin (GA ) memiliki peranan menggantikan fungsi suhu

  3

  dingin untuk tanaman bawang merah sehingga dapat berbunga. Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) mampu membantu menyediakan unsur P bagi tanaman. Unsur P berperan dalam pembungaan dan pemasakan buah serta biji. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh GA

  3 dan BPF terhadap pembungaan dan

  hasil bawang merah, serta menentukan berapa konsentrasi GA yang sesuai untuk

  3 pembungaan dan hasil bawang merah.

  Penelitian ini dilaksanakan di desa Gunung Mijil, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ketinggian 98 m dpl pada bulan Mei sampai Desember 2016. Bibit bawang merah yang digunakan adalah varietas Bima yang diaplikasikan dengan

  6 GA

3 konsentrasi 0, 50, 100, 150 dan 200 ppm dan penambahan inokulasi BPF 1.10

  sel/g tanah dan tanpa penambahan yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor yaitu BPF dan konsentrasi GA yang

  3

  diulang tiga kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, saat muncul bunga, persentase tanaman berbunga per petak, jumlah tangkai bunga per petak, jumlah bunga per tangkai, jumlah biji per tangkai dan berat biji per tangkai. Pengamatan pada komponen hasil meliputi jumlah umbi per tanaman, berat umbi segar per tanaman, berat umbi segar per petak, dan berat umbi kering per petak.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPF berpengaruh nyata terhadap komponen pertumbuhan dan hasil. Respon tanaman dengan perlakuan aplikasi BPF lebih baik dari tanaman tanpa aplikasi BPF. Namun, aplikasi BPF tidak menunjukkan data yang terdistribusi normal pada komponen pembungaan dan pembentukan biji. Secara deskriptif aplikasi BPF memberikan hasil yang lebih baik dari tanaman tanpa aplikasi BPF pada variabel saat muncul bunga dan jumlah tanaman berbunga per petak. Aplikasi GA

  3 tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan

  sehingga tidak dapat diketahui konsentrasi yang optimal untuk pembungaan dan hasil bawang merah. Kombinasi aplikasi BPF dan GA menunjukkan hasil yang

  3

  signifikan pada variabel jumlah umbi per tanaman dan berat segar umbi per tanaman. Aplikasi BPF memberikan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per tanaman, dan berat segar umbi per tanaman yang lebih baik daripada tanaman bawang merah yang tanpa aplikasi BPF. Kombinasi BPF dan GA

  3 yang paling baik

  untuk jumlah umbi per tanaman dan berat segar umbi per tanaman adalah BPF+GA

  3 0 ppm.

  xii

  

SUMMARY

APLICATIONS GIBBERELIN AND PHOSPHATE SOLUBILIZING BACTERIA TO

  

INCREASE FLOWERING AND YIELD OF SHALLOT. Thesis: Meilysa Wulandari

(H0713115). Supervisor: Eddy Tri Haryanto, Sudadi and Djoko Purnomo.

  Agrotecnology Studies Program, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (UNS) Surakarta

  Shallot is a horticultural commodity that has many benefits and high economic

value so that the market prospect is good. Increasing shallot harvest area in

Indonesia is not accompanied by increasing production so that the productivity of

shallot decrease. Planting use bulbs, make shallot productivity decreased due to

pathogen disease. Seeds can be one solution, but in Indonesia the formation of

seeds is still difficult because of the environment conditions that are less supportive.

Gibberelin (GA ) has a role to replace cold temperature function for shallot crops that

  3

can flower. Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB) is able to help provide P elements

for plants. Phosphate plays a role in the flowering and ripening of fruits and seeds.

  

This study was conducted to determine the effect of GA and BPF to increase

  3 flowering and shallot yield, and to know how much concentration of GA 3 that good to flowering and shallot yield.

  This research was conducted in Gunung Mijil village, Jaten sub district,

Karanganyar regency height of 98 m asl in May to December 2016. Shallot bulbs

used were Bima variety that applied with GA in concentration 0, 50, 100, 150 and

  3

  

6

200 ppm and inoculation of PSB 1.10 cells/g of the soil and without addition

prepared with Completely Randomized Block Design (RAKL) with 2 factors: BPF and

GA concentration repeated three times. Observed variables were plant height,

  3

number of leaves, the appearance of flowers, the percentage of flowering plants per

plot, the number of flower stalks per plot, the number of flowers per stalk, the number

of seeds per stalk and the weight of the seeds per stalk. Observations on the yield

components included the number of tubers per plant, the weight of fresh bulbs per

plant, the weight of fresh bulbs per plot, and the weight of the dry bulb per plot.

  The results showed that PSB significantly affected the growth and yield

components. Plant response with PSB application is better than plants without PSB

application. However, PSB applications do not show normally distributed data on

flowering and seed forming components. Descriptively PSB application gives better

result from plant without PSB application on variable when flower appear and

number of flowering plants per plot. Gibberelin (GA ) application has no significant

  3

effect on all observation variables so it can not be known the optimal concentration

to flowering and shallot yield. Combination of PSB and GA

  3 applications showed

significant results on the variable number of tubers per plant and fresh weight of

tubers per plant. Phosphate Solubilizing Bacteria (PSB) application provides plant

height, number of leaves, number of tubers per plant, and fresh weight of tubers per

plant better than crops without PSB application. The best combination of PSB and

GA for tuber amount per plant and fresh weight of tuber per plant is PSB + GA

  3 3 ppm.

  xiii