HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENDENGARKAN MUSIK “RB” DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA

  

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENDENGARKAN

MUSIK “R&B” DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

DINA MARIANA

  

NIM: 029114119

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2007

PESAN TUHAN

  Ketika mimpimu pudar dan sepertinya menjauh, Ketika engkau terus jatuh dan tak mengerti harus berbuat apa, Ketika engkau merasa sendiri, sepi dan tak ada teman, Ketika hari demi hari terasa semakin berat dan kacau, Ketika engkau sudah menyerah dan muak dengan segala-galanya, Ketika engkau menangis dan ingin menjerit sekeras-kerasnya, Aku tahu. Aku menangis dan berdoa untukmu ingin kau kembali.

  Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia, Aku tahu betapa keras engkau sudah berusaha. Ketika kau menangis meneteskan air mata sekian lama dan hatimu masih terasa pedih, Aku sudah menghitung air matamu.

  Jika kau pikir hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu dengan begitu saja, Aku setia menunggu bersama denganmu. Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menemanimu, Aku selalu berada di sampingmu.

  Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segala-galanya, sepertinya gagal dan tidak tahu harus berbuat apa lagi, Aku punya jawabannya. Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa pusing dan tertekan, Aku dapat menenangkanmu.

  Ketika kau disakiti dan sepertinya semua tak memperhatikanmu lagi, Aku lebih sakit dan Aku tetap peduli dan sayang padamu. Tetapi mengapa kau sakiti hatiKu, kau tikam jiwaKu dengan dosamu,

Mengapa kau membenci orang, mengapa kau iri hati, berkata sia-sia, menghakimi dan tetap

melanggar ketentuanKu.

  Ingat bahwa di manapun kau atau ke manapun kau menghadap, Aku tahu dan peduli karena engkau berharga di mataKu.

  Tuhan yang menyayangimu . Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.

  Matius 21: 22 Hiduplah untuk belajar dan kau akan belajar Hidup!!!

  Pepatah Portugis

Karya ini kupersembahkan kepada sosok-sosok yang kusayangi:

  Jesus Christ, Sorry 4 blaming u 4 everything I couldn’t do! Jesus Christ, Sorry 4 blaming u 4 everything I couldn’t do!

  • Holy Mary, thank you 4 sweeping my tears in my lonely nights! Holy Mary, thank you 4 sweeping my tears in my lonely nights!

  Amang, it’s not easy to be patience and a better man at the same Amang, it’s not easy to be patience and a better man at the same time. Thank you 4 everything u done! I love u dad!!! time. Thank you 4 everything u done! I love u dad!!!

  • Inang, I never mean to hurt you. I just try my best. I love u mom!!! Inang, I never mean to hurt you. I just try my best. I love u mom!!!

  Elisabeth, sometimes live isn’t fair, so I learn to be a patience Elisabeth, sometimes live isn’t fair, so I learn to be a patience person!!! person!!! Elferida. Sssstt……t! Yak! Pertahankan! Because there’s nothing

  • Elferida. Sssstt……t! Yak! Pertahankan! Because there’s nothing

  about you I would change!!! about you I would change!!!

  • • • Emelyana, nobody is perfect! But it’s okay if you want to be Emelyana, nobody is perfect! But it’s okay if you want to be

  perfect!!! perfect!!!

  Emerentiana, If you think that God isn’t fair to you, it’s wrong! This Emerentiana, If you think that God isn’t fair to you, it’s wrong! This I promise you!!! I promise you!!!

  Eve, you have too many joke! Don’t give up, because you’re loved!!! Eve, you have too many joke! Don’t give up, because you’re loved!!!

  My brother, don’t forget to send me your happiness in your My brother, don’t forget to send me your happiness in your heaven!!! heaven!!!

  

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 26 Januari 2007 Penulis Dina Mariana

  

Abstrak

Hubungan Antara Frekuensi Mendengarkan Musik R&B dengan

Tingkat Stres Pada Remaja

  

Dina Mariana

NIM: 029114119

Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara frekuensi mendengarkan musik R&B dengan tingkat stres pada

remaja. Variabel penelitian ini adalah frekuensi mendengarkan musik R&B

(variabel bebas) dan tingkat stres pada remaja (variabel tergantung).

  Frekuensi mendengarkan musik R&B diukur dengan angket, sedangkan

tingkat stres pada remaja diukur dengan skala. Koefisien korelasi item-total (r ix ) >

0.20 dan koefisiesn reliabilitas skala adalah 0.888. Hipotesis penelitian dianalisis

dengan uji korelasi Product Moment Pearson. Data diperoleh dari 84 subyek

penelitian yaitu mahasiswa angkatan 2006 dengan usia 17-20 tahun.

  Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi (r xy ) adalah -0.262,

dengan taraf signifikasi 0.008 (p<0.01), yang berarti bahwa hipotesis diterima atau

ada hubungan negatif antara frekuensi mendengarkan musik R&B dengan tingkat

stres pada remaja. Semakin tinggi frekuensi mendengarkan musik R&B maka

semakin rendah tingkat stres pada remaja dan sebaliknya. Koefisien determinasi

  2

(R ) adalah 0.069, yang berarti bahwa frekuensi mendengarkan musik R&B

memberikan sumbangan sebesar 6.9% terhadap penurunan tingkat stres pada

remaja.

  Kata kunci: frekuensi mendengarkan musik R&B, stres, remaja.

  

Abstract

The Correlation Between The Frequencies of Listening R&B Music and

Stress Level on Teenage

  

Dina Mariana

NIM: 029114119

This research was a correlation research which aimed to find the

relationship between the frequencies of listening R&B music and stress level on

teenage. The variables used in this research were the frequencies of listening R&B

music (independent variable) and stress level on teenage (dependent variable).

  The frequencies of listening R&B music was measured by questionnaire,

while stress level on teenage was measured using scale. The coefficient

ix

correlation item-total (r ) > 0.20 and the reliability coefficient of scale were 0.888.

  

The hypothesis of the research was analyzed using correlation test Product

Moment Pearson. The data was gained from 84 student class 2006, aged 17-20

years old.

  The result of this research showed coefficient correlation (r xy ) was -0.262

in rate significant 0.008 (p<0.01), meaning to say the hypothesis was accepted or

there was negative correlation between the frequencies of listening R&B music

and stress level on teenage. In other words, higher the frequencies of listening

R&B music, lower stress level on teenage, and vice versa.

2 Coefficient determination (R ) was 0.069 which was meant that the

  

frequencies of listening R&B music gave contribution as big as 6.9% over stress

level declined on teenage.

  Key words: frequency of listening music R&B, stress, teens.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria

yang telah memberikan karunia dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Pada kesempatan ini penulis hendak berterima kasih kepada seluruh pihak

yang telah memberikan dorongan, semangat, dukungan, dan bantuan dalam bentuk

waktu, tenaga, pikiran dan materi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Maka sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

  1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi yang telah membantu dan memberi kesempatan pada penulis untuk melaksanakan penelitiannya.

  2. Ibu Sylvia CMYM., S.Psi.,M.Si selaku Kaprodi Fakultas Psikologi yang telah membantu dan membimbing penulis selama ini baik di dalam maupun di luar kelas.

  3. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi.,Psi.,M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas waktu, tenaga dan sumbangan pikiran yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Ibu MM. Nimas Eki Suprawati, S.Psi., Psi yang telah menjadi pembimbing

  

5. Bapak Y. Agung Santoso, S.Psi yang telah menjadi pembimbing akademik

yang senantiasa membantu penulis selama 4 tahun terakhir.

  

6. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si yang telah membimbing dan membantu

penulis selama 1 semester pada awal penyusunan skripsinya.

  

7. Pegawai sekretariat Psikogi, Mas Gandung, Mbak Nanik dan Pak Gie yang

dengan sabar membantu dan melayani kebutuhan administrasi penulis.

  

8. Mas Muji dan Mas Doni selaku pengurus Laboraturium dan Ruang Baca

Psikologi yang dengan sabar membantu dan melayani penulis selama pratikum psikodiagnostik dan juga peminjaman koleksi buku dan literature.

  

9. Kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dan mendidik dengan

sepenuh hati dan membantu dalam segala hal serta memberikan dukungan, semangat dan doa. Suatu kebanggaan bagiku memiliki kalian.

  

10. My sisters, terima kasih atas semangat, doa, bantuan dan kegembiraan

selama ini yang tidak akan berkesudahan. Dari kalian aku belajar banyak hal dan belajar untuk menjadi orang yang lebih baik dari yang ada. Terima kasih ya… sudah mau menjadi testee selama praktikumku.

  

11. Adek Yohanes, Daniel, Iko, Chris dan Bang Rian yang telah bersedia

menjadi testee untuk tugas praktikumku, kalian memang sepupu yang baik.

  

12. My friends, Sutri yang telah menjadi sahabatku sejak di bangku SMU hingga kini yang dengan setia membantu dan menemani setiap saat juga waktu pulang kuliah. Cicil, Winda, Kathy, terimakasih sudah menjadi makan, kelompok tugas, tempat curhat, diskusi, debat dan saling ejek satu

sama lain. Sungguh seru dan menyenangkan mengenal kalian semua.

  13. Teman-teman angkatan 2002, yang cewek maupun cowok yang telah menjadi teman yang baik bagiku, terima kasih atas pertemanannya, bantuan, saran, masukan dan konsultasinya selama ini.

14. Subyek penelitian yang telah dengan rela memberikan waktunya untuk membantu penulis dengan mengisi angket yang diberikan.

  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah membantu, baik secara materi maupun moril selama ini. Terima kasih yang sebesar-sesarnya penulis sampaikan kepada semua pihak.

  Skripsi ini telah disusun oleh penulis dengan usaha yang maksimal.

Namun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena

keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu penulis menerima segala

bentuk saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar skripsi ini dapat

lebih baik. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

pengetahuan dan wawasan pembaca dan semua pihak yang terkait.

  Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL Halaman Persetujuan .................................................................................... i

Halaman Pengesahan..................................................................................... ii

Halaman Motto ............................................................................................. iii

Halaman Persembahan ................................................................................. iv

Pernyataan Keaslian Penelitian ..................................................................... v

Abstrak ......................................................................................................... vi

Abstract ......................................................................................................... vii

Kata Pengantar .............................................................................................. viii

Daftar Isi ...................................................................................................... xi

Daftar Tabel .................................................................................................. xiv

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8 C. Tujuan penelitian ......................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9

  1. Manfaat Praktis .................................................................... 9

  2. Manfaat Teoritis ................................................................... 9

  BAB II. LANDASAN TEORI A. Stres Pada Remaja ....................................................................... 10

  1. Stres .................................................................................... 10

  a. Definisi Stres ................................................................. 10

  b. Sumber Stres ................................................................. 12

  c. Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Stres ................ 14

  d. Gejala-gejala Stres ........................................................ 17

  e. Respon Tubuh Terhadap Stres ...................................... 20

  f. Cara Menangani Stres ................................................... 22

  2. Remaja .............................................................................. 30

  a. Definisi dan Batasan Remaja ........................................ 30

  b. Tugas Perkembangan Remaja ....................................... 33

  3. Stres Pada Remaja ............................................................... 33

  

B. Musik R&B .............................................................................. 37

  1. Definisi Musik R&B ........................................................... 37

  2. Karakteristik dan Elemen Umum Musik R&B ................... 39

  3. Pengaruh Musik R&B ......................................................... 42

  

C. Hubungan Antar Variabel ............................................................ 45

  

D. Hipotesis .................................................................................... 50

Skema Hubungan Antar variabel ................................................. 51

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................... 52

B. Variabel Penelitian ...................................................................... 52

C. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 52

  1. Frekuensi Mendengarkan Musik R&B ............................... 52

  2. Tingkat Stres ....................................................................... 53

D. Subyek Penelitian ...........................................................................

  54 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .......................................... 55

  1. Metode Angket ............................55

  2. Metode Skala ............................55

  

F. Prosedur Penelitian ................................................................56

  1. Pembuatan Skala Tingkat Stres Pada Remaja...................... 56

  a. Penyusunan Item Skala .................................56

  b. Try out / Uji coba skala .................................58

  c. Pertanggungjawaban Mutu .................................58 1). Validitas .................................58 2). Analisis Item .................................59 3). Reliabilitas .................................61

  2. Pembuatan Angket Frekuensi .....................62

  a. Angket Frekuensi Mendengarkan Musik R&B.............. 62

  b. Batasan Mendengarkan Musik R&B .....................63

  d. Instruksi Pengisian Angket .....................65

  G. Metode Analisis Data ............................................................... 65

  

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 66 B. Hasil Penelitian ..................................................................... 66

  1. Deskripsi Data Penelitian..................................................... 66

  2. Hasil Uji Asumsi ................................................................. 68

  a. Uji Normalitas ............................................................... 68

  b. Uji Linearitas ................................................................. 69

  3. Hasil Uji Hipotesis ....................................................70

  C. Hasil Analisis Tambahan ............................................................. 71

  1. Kategorisasi Skor Skala ...................................................... 71

  D. Pembahasan .............................................................................. 73

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................. 77 B. Saran ............................................................................................ 77

  1. Bagi remaja ......................................................................... 77

  2. Bagi pihak yang bergerak dalam bidang kesehatan ........... 78

  3. Bagi penelitian selanjutnya ................................................. 78

Daftar Pustaka ............................................................................................ 80

  DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Item Skala Stres ...................................................................... 55

Tabel 2. Blue Print Item Skala Stres............................................................... 57

Tabel 3. Distribusi Item Skala Stres................................................................ 57

Tabel 4. Distribusi Item Setelah Uji Coba ..................................................... 60

Tabel 5. Distribusi Item Skala Stres ............................................................... 61

Tabel 6. Data Empiris Frekuensi Mendengarkan Musik R&B ..................... 66

Tabel 7. Deskripsi Frekuensi Mendengarkan Musik R&B............................. 67

Tabel 8. Deskripsi Data Tingkat Stres ............................................................68

Tabel 9. Uji Normalitas ................................................................................. 69

Tabel 10. Uji Linearitas ................................................................................. 70

Tabel 11. Kriteria Kategorisasi Skor ............................................................... 71

Tabel 12. Kategorisasi Skor Skala Stres........................................................... 72

Tabel 13. Persentase Subyek Skala Tingkat Stres............................................ 71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu periode peralihan dari satu tahap

  

perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya, yaitu dari masa kanak-kanak

ke masa dewasa (Hurlock, 1990). Masa remaja juga diartikan sebagai masa

peralihan dari masa anak ke masa dewasa, ketika remaja dituntut untuk dapat

berdiri sendiri pada masa tersebut (Gunarsa, 1984).

  Pada masa peralihan tersebut terjadi beberapa perubahan dalam diri

remaja. Menurut Hurlock (1990) ada beberapa perubahan yang terjadi pada masa

remaja. Pertama adalah meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada

tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua adalah perubahan

tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial atau masyarakat.

Ketiga timbulnya masalah baru akibat dari perubahan pada tubuh, minat dan

peran. Masalah tersebut tampak lebih banyak dan sulit diselesaikan dibandingkan

masalah yang dihadapi sebelumnya. Keempat berubahnya nilai-nilai akibat dari

perubahan minat dan pola perilaku. Kelima sikap remaja yang ambivalen terhadap

setiap perubahan. Hal tersebut jauh berbeda dengan pendapat Anna Freud

(Gunarsa, 1984) yang memandang perubahan-perubahan yang terjadi pada masa

remaja lebih cenderung dalam hal motivasi seksual, organisasi ego, hubungan

dengan orang tua, orang lain dan cita-cita yang dikejarnya.

  Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa peralihan tersebut tidaklah

mudah untuk dijalani oleh remaja. Banyak hal yang harus dihadapi oleh remaja

selama masa tersebut sehingga dapat menyebabkan timbulnya rasa cemas, takut

dan juga berbagai masalah. Masalah yang terjadi pada remaja kadangkala

diekspresikan melalui perilaku yang negative seperti tawuran, merokok, minum

minuman keras, dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Perilaku tersebut secara

statistik angkanya semakin banyak jumlahnya dan semakin bertambah setiap

harinya (Hartini, 1999).

  Pada dasarnya remaja memiliki kemampuan untuk mengatasi segala

permasalahan yang terjadi pada dirinya. Gordon (Hartini, 1999) memandang

bahwa remaja sebagai individu yang sudah mampu mengambil keputusan sendiri

dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapinya.

  

Remaja merasa bahwa pada masa ini dirinya sudah mampu untuk mandiri

sehingga mampu mengatasi masalahnya sendiri dan menolak bantuan orang lain

(Hurlock, 1990). Pada kenyataannya kadangkala masalah yang timbul sering

menjadi masalah yang sulit untuk diatasi dengan baik oleh remaja. Hal ini dapat

disebabkan karena sepanjang masa kanak-kanak, masalah mereka sebagian besar

diselesaikan oleh orang tuanya atau oleh guru mereka sehingga sebagian besar

remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalahnya.

  Anna Freud (Hurlock, 1990) berpendapat bila remaja tidak mampu

mengatasi masalah yang dihadapinya menurut cara yang diyakini dan bila

penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi tidak sesuai dengan harapannya,

  

tragis. Kegagalan yang dialami oleh remaja karena ketidakmampuannya

menyelesaikan masalah sesuai dengan yang diharapkan cenderung menimbulkan

stres dalam diri remaja (Gusniarti, 2002).

  Menurut Goodyer (Smet, 1994), remaja sama halnya dengan mereka yang

berada pada masa pertengahan kanak-kanak, dan mereka dihadapkan pada

kejadian atau peristiwa yang terjadi sehari-hari yang menimbulkan stress.

Tanumidjojo, Basoeki & Yudiarso (2004) mengemukakan bahwa remaja memiliki

potensi untuk mengalami stres. Menurut mereka masa remaja merupakan suatu

masa penting dalam rentang kehidupan seseorang dan saai itu terjadi berbagai

perubahan dan masalah serta pencarian identitas yang berpengaruh dalam pola

stres dan coping yang akan dilakukannya. Pada penelitian Tanumidjojo, dkk

(2004), ditemukan bahwa secara keseluruhan tingkat stres yang dialami oleh

remaja lebih tinggi pada stres psikologis dan perilaku dibandingkan stres fisiknya.

  Penelitian Gusniarti (2002) menunjukkan bahwa remaja memiliki

kecenderungan mengalami stres. Menurutnya semakin remaja mempersepsikan

tuntutan dan harapan sebagai ancaman dan beban maka semakin tinggi stres yang

cenderung dirasakan oleh remaja. Selain itu stres yang dialami oleh remaja dapat

merupakan suatu hasil persepsi yang subyektif dari ketidaksesuaian antara

tuntutan dan harapan dengan kemampuan yang dimiliki oleh remaja.

  Pada dasarnya stres merupakan suatu respon yang terjadi ketika individu

melakukan interaksi dengan lingkungannya. Menurut Sarafino (Smet, 1994) ketika

interaksi antara individu dengan lingkungannya menimbulkan suatu kesenjangan

  

timbul dalam diri individu. Hal tersebut serupa dengan Handoyo (2001), yang

berpendapat bahwa stres terjadi bila dalam interaksi individu dengan

lingkungannya terdapat tuntutan yang lebih besar daripada sumber yang

dimilikinya. Stress dapat pula timbul ketika individu memberikan respon terhadap

peristiwa atau kejadian yang terjadi di lingkungannya yang dianggap mengganggu

atau mengancam dirinya (Santrock, 2003).

  Stres yang muncul dalam diri individu tentu saja mengakibatkan gangguan

dan perubahan dalam diri individu. Hal tersebut akan tampak pada gejala-gejala

yang timbul pada aspek fisiologis, emosi, kognisi dan juga perilaku yang

cenderung bersifat negatif (Hardjana, 1994). Agar remaja mampu bertahan dan

mengatasi stres dan gangguan atau perubahan yang dihadapinya, remaja

membutuhkan suatu ketahanan pada dirinya. Garmezy (Santrock, 2003)

menyimpulkan bahwa ada 3 faktor yang seringkali muncul membantu remaja agar

dapat memiliki ketahanan terhadap stres, yaitu: 1.) Keterampilan kognitif

(perhatian, pemikiran reflektif) dan respon positif terhadap orang lain, 2.)

Keluarga yang ditandai dengan adanya kehangatan, keterikatan satu sama lain, 3.)

Ketersediaan sumber dukungan eksternal.

  Di samping memiliki ketahanan dalam dirinya, remaja dapat pula

menggunakan cara lain untuk mengatasi stress yang dialaminya. Solusi yang dapat

diberikan pada remaja yang mengalami stres adalah dengan membiasakan mereka

untuk bereaksi secara sehat yaitu dengan melepaskan emosi dan mengurangi

ketegangan dalam dirinya, misalnya dengan cara menangis, berteriak, atau

  

istirahat atau waktu senggangnya, seperti melakukan suatu hobi atau kegiatan

kreatif di bidang seni dapat pula membantu mengurangi stres yang dialami remaja

(Hardjana, 1994).

  Sebagian besar remaja menghabiskan waktu senggangnya dengan

mendengarkan musik dari radio atau rekaman kaset (Soekanto, 1989), rekaman

CD musik kesukaannya juga menonton video musik di televisi (Santrock, 2003).

Menurut Soekanto (1989), mendengarkan musik merupakan suatu kegiatan yang

tidak mengeluarkan energi tetapi menghasilkan kenikmatan yang relatif maksimal

sehingga cenderung disukai oleh remaja karena tidak menuntut dan menghabiskan

tenaga. Pada saat mendengarkan musik, remaja dibantu untuk mengistirahatkan

pikirannya dan juga fisiknya untuk beberapa saat.

  Musik merupakan salah satu bentuk suara yang sudah akrab dengan

manusia dan memiliki pengaruh yang positif maupun negatif terhadap diri

manusia (Natalia, 1998). Pendengar setia musik rock akan cenderung brutal, dan

pendengar musik klasik akan cenderung tenang (Utomo & Natalia, 1999). Musik

juga mampu membuat seseorang terharu, gembira, takut, gelisah, tenang bahkan

geli. Menurut Hart (Utomo & Natalia, 1999), musik tertentu dapat digunakan

untuk meredam stres atau depresi dan ketika individu menikmati suatu musik

maka emosinya menjadi cenderung naik dan menjadi lebih sensitif.

  Menurut Christenson & Roberts (Santrock, 2003), musik memenuhi

beberapa kebutuhan pribadi dan sosial remaja terutama dalam kebutuhan pribadi

yang penting bagi remaja yaitu pengendalian perasaan dan pengisian keheningan.

  

dan perasaan remaja (Santrock, 2003). Pada saat remaja tertekan atau mengalami

frustrasi maka remaja akan cenderung lebih menyukai musik dengan lirik yang

bertemakan kekecewaan dalam hidup dan sebaliknya ketika remaja tidak merasa

tertekan atau rasa tertekan tersebut sudah mulai teratasi maka remaja cenderung

menyukai musik dengan lirik yang menggambarkan kehidupan yang penuh

optimis (Soekanto, 1989).

  Pada saat ini musik R&B (Rhythm & Blues), yaitu jenis musik yang

memadukan musik jazz dan blues dengan irama yang kuat (Wehmeir, 2003),

merupakan salah satu jenis musik yang cukup digemari oleh masyarakat terutama

remaja. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey (www.voice.com) yang

menunjukkan bahwa musik R&B/Rap/Hip-hop memperoleh persentase 14% yang

cenderung lebih besar daripada musik pop yang memperoleh persentase 11% dan

dangdut dengan persentase 3%. Selain itu cara berpenampilan ABG (Anak Baru

Gede) pada saat ini cenderung meniru gaya atau penampilan serta perilaku

penyanyi R&B yang sebagian besar masih berusia remaja terutama penyanyi yang

menjadi idolanya sebagai panutan bagi remaja yang masih mencari identitas diri

(Lutvia, 2002). Oleh karena itu musik dapat memenuhi kebutuhan remaja untuk

mengidentifikasikan dirinya dengan seseorang yang dianggap sebagai idola

dengan melakukan modeling terhadap idolanya (Soekanto, 1989).

  Musik R&B pada perkembangannya sekarang ini merupakan musik yang

memadukan musik pop, jazz, funk, soul hingga hip-hop dengan irama serta bit

yang kuat dan cenderung diulang (www.spider.georgetowncollege.edu). Pada

  

musik tersebut memiliki dampak terhadap diri individu. Penelitian Sarosa (2002)

menunjukkan bahwa musik pop dapat meningkatkan kemampuan kognitif serta

kemampuan untuk berkonsentrasi. Musik lembut seperti jazz, soul atau blues

mampu membuat pendengarnya lebih stabil dan tenang (Natalia, 1998), serta

mampu menurunkan kecemasan (Dwita & Natalia, 2002).

  Penelitian Cremin (Utomo & Natalia, 1999) menunjukkan bahwa individu

yang mendengarkan musik pop atau jazz cenderung menjadi akrab, ramah dan

reaktif meski belum kenal sama sekali. Tempo atau beat yang kuat pada suatu

jenis musik (funk atau hip-hop) mampu membuat pendengarnya lebih

bersemangat (Gunawan, 2003). Menurut Halim (Dwita, Natalia & Soewono,

2002), variasi tinggi nada, pola ritme, tempo dan volume suara dapat

mempengaruhi denyut jantung, tekanan darah, pernafasan dan kelenjar-kelenjar

tertentu. Musik R&B memiliki variasi timbre, tempo, irama serta aransemen

vokal sehingga dapat dikatakan pula bahwa musik R&B memiliki dampak

terhadap denyut jantung, tekanan darah, pernafasan dan kelenjar-kelenjar tertentu

yang mengalami perubahan pada saat terjadi stres dalam diri individu (Santrock,

2003). Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa musik R&B

memiliki unsur-unsur jenis musik yang memiliki dampak terhadap aspek kognisi,

aspek emosi, aspek fisik maupun aspek perilaku pendengarnya.

  Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa musik

R&B pada saat ini cukup digemari oleh remaja baik dari segi musik maupun

liriknya. Musik R&B yang memadukan jenis musik pop, jazz, funk, soul hingga

  

terhadap aspek fisiologis, emosi, kognisi dan perilaku pendengarnya. Di sisi lain

stres yang dialami oleh remaja menyebabkan dampak negatif pada aspek

fisiologis, emosi, kognisi dan perilaku. Hal tersebut membuat peneliti tertarik

untuk melihat bagaimanakah hubungan antara musik R&B dengan stres yang

cenderung dialami oleh remaja pada masa peralihan yang sedang dihadapinya.

  Berbicara tentang musik maka tidak akan lepas dengan frekuensi individu

tersebut dalam mendengarkan musik. Frekuensi adalah seberapa sering atau

kekerapan individu mendengarkan suatu musik dalam kurun waktu tertentu.

Frekuensi individu dalam mendengarkan musik tentunya juga memiliki peran

tertentu dalam keseharian individu. Misalnya penelitian Hart (Utomo & Natalia,

1999) menunjukkan bahwa subyek yang sering mendengarkan musik rock

cenderung agresif dan subyek yang mendengarkan musik klasik cenderung lebih

kalem. Maka pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui dan melihat apakah

frekuensi seorang remaja dalam mendengarkan musik R&B memiliki hubungan

dengan tingkat stres yang dialami remaja.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah:

“Apakah ada hubungan negative antara frekuensi mendengarkan musik R&B

dengan tingkat stres pada remaja?”

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara ilmiah

apakah terdapat hubungan yang bersifat negative antara frekuensi mendengarkan

musik R&B dengan tingkat stres pada remaja.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pembaca terutama remaja tentang musik R&B dan hubungannya dengan stres yang dialami masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.

  Memberikan informasi pada remaja tentang stress yang cenderung dialami dan beberapa cara pengatasan yang dapat dilakukan dengan musik terutama musik R&B.

  2. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah menambah kepustakaan dalam bidang psikologi khususnya dalam melihat permasalahan yang berhubungan dengan musik dan tingkat stres pada remaja.

BAB II LANDASAN TEORI A. STRES PADA REMAJA

1. STRES

a. Definisi Stres

  Kata stres dapat diartikan berbeda bagi tiap-tiap individu. Sebagian

individu mendefinisikan stres sebagai tekanan, desakan, tuntutan atau respon

emosional individu terhadap suatu peristiwa atau situasi tertentu. Menurut

Budiman (1999), stres adalah tantangan yang terjadi setiap harinya dengan kadar

dan intensitas yang berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya.

Pramadi & Lasmono (2003), mengatakan stres sebagai suatu proses yang meliputi

stressor dan strain dengan melibatkan dimensi hubungan antara individu dengan

lingkungan. Sedangkan Lazarus dan Launier (Tanumidjojo, Basoeki & Yudiarso,

2004), mendefinisikan stres sebagai konsekuensi dari proses penilaian individu,

yakni pengukuran apakah sumber daya yang dimilikinya cukup untuk menghadapi

tuntutan dari lingkungan.

  Sarafino (Smet, 1994), mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi yang

disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungannya yang

menimbulkan kesenjangan antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari lingkungan

dengan sumber-sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.

  Seseorang cenderung mengalami stres apabila dirinya kurang mampu

mengadaptasikan keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada

dalam diri maupun di luar dirinya. Hal tersebut dapat pula disebabkan oleh

ketidaktahuan individu akan keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam dirinya

(Anoraga, 1992). Stres dapat terjadi bila transaksi antara individu dengan

peristiwa, situasi atau hal tertentu yang dianggap mendatangkan stres dapat

membuat individu tersebut melihat adanya ketidaksepadanan, baik secara nyata

atau tidak nyata, antara keadaan atau kondisi dengan sistem sumber daya biologis,

psikologis dan sosial yang ada pada dirinya (Hardjana, 1994).

  Menurut Santrock (2003), stres adalah respon individu terhadap keadaan

atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu

kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Pada saat individu

menderita stres karena mengalami situasi di mana individu tersebut berhadapan

dengan tuntutan dari lingkungannya, maka individu cenderung diharuskan atau

terpaksa untuk berubah dalam suatu hal atau cara tertentu untuk menangani stres

yang dideritanya (Darley, Glucksberg & Kinchla, 1991).

  Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa stres adalah

suatu respon individu sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan

lingkungannya terhadap kondisi, hal atau kejadian yang mengancam, menekan

atau mengganggu individu, di mana dalam interaksi itu sendiri terjadi kesenjangan

antara tuntutan dari lingkungan dengan sumber daya yang dimilikinya sehingga

menyebabkan terjadinya perubahan pada fisiologis, psikologis (emosi dan kognisi)

b. Sumber Stres (Stressor)