STRATEGI PEMASARAN GULA SEMUT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO DI KULON PROGO - STIE Widya Wiwaha Repository
STRATEGI PEMASARAN GULA SEMUT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO DI KULON PROGO
SKRIPSI Disusun Oleh :
Nama : YULY LESTARI Nomor Mahasiswa : 121113387 Jurusan : MANAJEMEN Bidang Konsentrasi : MANAJEMEN PEMASARAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2016
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
STRATEGI PEMASARAN GULA SEMUT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO DI KULON PROGO
SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Akhir guna memperoleh Gelar
Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Disusun Oleh : Nama : YULY LESTARI Nomor Mahasiswa : 121113387 Jurusan : MANAJEMEN Bidang Konsentrasi : MANAJEMEN PEMASARAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2016
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi , dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain , kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam Referensi.Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar saya sanggup menerima hukuman / sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku. “
Wiwaha Plagiat Widya
Yogyakarta , Maret 2016 Penulis
Jangan STIE
Yuly Lestari
STRATEGI PEMASARAN GULA SEMUT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO DI KULON PROGO
Disusun Oleh : Nama : Yuly Lestari Nomor Mahasiswa : 121113387 Jurusan : Manajemen Bidang Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Yogyakarta , Maret 2016 Telah di setujui dan disahkan oleh
Dosen Pembimbing Drs. Muhammad Mathori, M.si
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat STRATEGI PEMASARAN GULA SEMUT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO DI KULON PROGO
Yuly Lestari Manajemen
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
Abstrak : Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat
dilakukan oleh KSU Jatirogo. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data terkumpul dianalisa menggunakan matriks Strength, Weakness, Opportunities and
Threats
(SWOT). Hasil penelitian menunjukkan strategi pemasaran gula semut KSU Jatirogo berdasarkan matriks SWOT yaitu strategi SO (Strength-
Opportunity
) yang terdiri dari: Memenuhi permintaan pasar dengan kualitas, kemasan, dan rasa yang inovatif; Brand Image yang baik berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dan produk yang terkoordinir; Meningkatkan kegiatan promosi produk; Menjaga kontinuitas produk dengan menjaga hubungan baik dengan mitra kerja; Harga yang bersaing dengan kualitas tinggi; Memenuhi target
Wiwaha
permintaan produk pasar didukung sumber daya perusahaan dan tenaga kerja yang memadai; Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Kata kunci Plagiat
: Strategi Pemasaran, Gula Semut, KSU Jatirogo
Widya Jangan STIE Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nikmat iman, Islam dan sehat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “STRATEGI PEMASARAN GULA S
EMUT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO DI KULON PROGO”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang penulis harapkan syafa’atnya dihari perhitungan kelak.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Wiwaha
dalam jenjang perkuliahan Strata 1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta. Dalam penulisan ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun
Plagiat
berkat bimbingan, bantuan, nasehat dan saran, serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan dan kesulitan tersebut dapat
Widya diatasi dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan,
Jangan STIE
semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Mohammad Mahsun, SE, M. Si. Ak. CA. CPA, selaku ketua STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
2. Drs. Muhammad Mathori, M. Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dra. Uswatun Hasanah, M. Si, selaku ketua jurusan Manajemen di STIE Widya Wiwaha mendidik dan membagi ilmunya kepada penulis.
5. Staff karyawan STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
6. Segenap staff dan karyawan Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo, yang telah berkenan untuk membantu penyusunan selama melakukan penelitian.
Wiwaha
7. Bapak Ayah Sadji dan Ibu Kliyem, yang telah menjadi orangtua yang baik buat penulis sekaligus teladan bagi penulis, yang telah memberikan segala
Plagiat
cinta, perhatian, dukungan, dan doa yang tidak pernah berujung kepada penulis.
Widya
8. Kakak Murdiana yang telah memberikan kasih sayang, bantuan serta selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis selama ini.
9. Sahabat di Yogyakarta, Chotimatul Hasanah, Andita Putri Deviana, Desi Dwi Lestari, dan Wulan Sari (teman sekamar di asrama), yang selalu
Jangan STIE
memberikan motivasi dan kebahagiaan dalam menjalin persahabatan selama ini.
10. Sahabat di Kulon Progo (Yuni Dwi Rahayu, Rinawati Rahayu, Anche Boy), yang telah membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman di Asrama STIE Widya Wiwaha Yogyakarta, yang selalu memberikan semangat dan keceriaan selama tinggal di asrama dan memberikan dorongan yang positif dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
12. Serta teman-teman satu angkatan jurusan Manajemen, yang telah berbagi Yogyakarta.
13. Semua pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan baik waktu, tenaga, pikiran, materi, moril dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih belum Wiwaha sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
Plagiat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Widya
Yogyakarta, Maret 2016
Jangan STIE
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Widya Wiwaha Jangan Plagiat
11 STIE
1.3 Pertanyaan Penelitian
10
1.2 Rumusan Masalah
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Halaman Judul i
Halaman Sampul Depan Skripsi ii
Daftar Tabel xv
Daftar Isi xi
Kata Pengantar viii
Abstrak vii
Halaman Pengesahan Ujian vi
Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme iv Halaman Pengesahan Skripsi v
Halaman Judul Skripsi iii
Daftar Gambar xvi
1.4 Tujuan Penelitian
21
35 STIE
2.2.7 Strategi Pertumbuhan
28
2.2.6 Pengembangan Strategi Pemasaran
25
2.2.5 Pengertian Strategi Pemasaran
24
2.2.4 Manajemen Pemasaran
24
2.2.3 Konsep Pemasaran
22
2.2.2 Pengertian Pemasaran
21
2.2.1 Pengertian Strategi
2.2 Landasan Teori
11
20
2.1 Penelitian Terdahulu
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.8 Sistematika Penulisan
13
1.7.3 Metode Analisis Data
12
1.7.1 Sumber Data
12
1.7 Metodologi Penelitian
11
1.6 Manfaat Penelitian
11
1.5 Batasan Masalah
Widya Wiwaha Jangan Plagiat
2.2.8 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
47
61 STIE
3.9 Alur Penerimaan Gula Semut
60
3.8 Ketentuan Grade Produk Gula Semut KSU Jatirogo
56
3.7 Cara Memproduksi Gula Semut
55
3.6 Daftar Harga Produk
53
3.5 Produk
52
3.4 Ketenagakerjaan
3.3 Struktur Organisasi
38
47
3.2.2 Misi KSU Jatirogo
47
3.2.1 Visi KSU Jatirogo
47
3.2 Visi dan Misi
45
3.1 Sejarah KSU Jatirogo
44 BAB III GAMBARAN UMUM
2.3 Kerangka Pemikiran
39
2.2.9 Analisis SWOT
Widya Wiwaha Jangan Plagiat BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Strategi Pemasaran yang telah dilakukan KSU Jatirogo
62
4.2 Pengembangan Strategi Pemasaran KSU Jatirogo
62
4.3 Analisis SWOT KSU Jatirogo
71 BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
79 Wiwaha
5.2 Saran
80 Plagiat DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Widya Jangan STIE
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas Area Komoditas Kelapa DIY tahun 20123 Tabel 1.2 Produsen Gula Kelapa KSU Jatirogo
5 Tabel 1.3 Data Produksi Gula Semut KSU Jatirogo
7 Tabel 1.4 Data Penjualan Gula Semut KSU Jatirogo
8 Tabel 1.5 Analisis Matriks SWOT
16 Tabel 2.1 Analisis Matriks SWOT
42 Tabel 3.1 Khasiat Gula Semut
53 Tabel 3.2 Daftar Harga Gula Semut
55 Tabel 4.1 Analisis Matriks SWOT KSU Jatirogo
73 STIE
Widya Wiwaha Jangan Plagiat
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian44 Gambar 3.1 Struktur Organisasi
51 Gambar 3.2 Alur Penerimaan Gula Semut
61 STIE
Widya Wiwaha Jangan Plagiat
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Gula merupakan salah satu kebutuhan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia yang sudah tidak asing lagi terutama bagi ibu rumah tangga. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula digunakan untuk mengubah
Wiwaha
rasa menjadi manis dari keadaan makanan atau minuman. Gula termasuk dalam bumbu dapur yang dapat memberikan rasa manis dan bisa digunakan untuk pengawet makanan, sebagai bahan pewarna. Gula
Plagiat
tersebut dapat diperoleh dari tebu, air bunga kelapa, aren enau, palem atau lontar, hingga bit, jagung.
Widya
Salah satu gula yang dimanfaatkan adalah gula yang berasal dari pohon kelapa (nira kelapa) atau pohon aren yang telah berumur 8 sampai 20 tahun. Nira kelapa yang diambil dengan cara disadap yang memiliki
Jangan STIE
manfaat selain menjadi gula merah tetapi menjadi minuman yang menyegarkan dan berkhasiat untuk obat.
Seiring berkembangnya teknologi nira kelapa tidak hanya dimanfaatkan sebagai gula jawa, namun mulai merambah pada gula semut kerap pula disebut dengan palm sugar atau palm zuiiker. Gula semut merupakan gula merah versi bubuk yang sering disebut sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang ditanah. Bahan dasar pembuatan gula semut itu sendiri adalah nira dari pohon kelapa atau pohon aren. ( www.wikipedia.com diakses pada 11 Oktober 2015)
Gula semut memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan gula dan dapat ditambahkan berbagai macam flavoring agent alami diantaranya jahe, kencur, temulawak sehingga dapat digunakan sebagai bahan minuman alami. Gula semut memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dan memiliki aroma yang khas serta umur simpan yang lebih panjang
Wiwaha
(dengan kadar air dua hingga tiga persen dengan pengemasan yang tertutup rapat). Sebagai pengganti gula pasir, gula semut sangat nikmat
Plagiat bila dikonsumsi sebagai pemanis minuman teh ataupun kopi.
Menurut para peneliti, kandungan gula kelapa cukup baik
Widya
dibanding gula yang dibuat dari bahan yang lain serta mengandung kalori yang tinggi dan efek sampingnya tidak begitu besar pada tubuh. Selain glukosa, terdapat protein kasar, mineral, vitamin C, riboflavin, thiamine,
fosfor
dan kalsium. Gula semut memiliki indeks glycemic yang rendah
Jangan STIE
sehingga aman dikonsumsi oleh para penderita diabetes serta dapat membantu mengontrol berat badan.
Selain sebagai penguat rasa dan penguat khasiat minuman kesehatan, gula semut juga dapat ditambahkan ke dalam seduhan kunyit asem, temulawak, wedang jahe dan mengkudu. Minuman ini tidak hanya bermanfaat terhadap kebugaran tubuh tapi juga ramah di lidah. Selain berfungsi sebagai pemanis biasa, gula semut juga digunakan dalam industri roti (bakery), kue-kue, kecap, sirup, makanan bayi dan makanan lainnya. Selain rasanya yang manis, warna coklat yang cantik dapat memperkuat tampilan fisik makanan yang alami dan menyehatkan.
Indonesia dengan luas areal tanam komoditas kelapa yang cukup luas. Luas areal tanam komoditas kelapa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut :
Wiwaha
Tabel 1.1
Luas Areal Tanam Komoditas Kelapa Daerah Istimewa
Plagiat
Yogyakarta pada Tahun 2012
No Kabupaten/Kota Luas (Ha)
Widya Kulon Progo 17.955,49
1 Bantul 10.460,35
2 Gunung Kidul 9.534,50
3 Sleman 5.399,32
4 Yogyakarta 21,72
43.371,38
Jumlah
5 Jangan STIE
Sumber : BPS DIY 2013 Data BPS diatas menunjukkan bahwa kabupaten Kulon Progo memiliki luas areal tanaman komoditas kelapa terbesar. Dimana masyarakat Kulon Progo memanfaatkan nira dari tanaman kelapa untuk diolah menjadi gula kelapa. Gula kelapa sendiri saat ini mulai dikembangkan menjadi gula semut.
Salah satu industri yang mengolah nira kelapa menjadi gula semut adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo di Kabupaten Kulon Progo.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo adalah Koperasi Produsen produk perkebunan organik di Kabupaten Kulon Progo dengan produk spesifik gula semut organik. KSU Jatirogo merupakan perusahaan yang memproduksi Gula Kelapa Organik, baik itu gula semut mampun gula cetak. Koperasi ini didirikan pada 26 November 2008 dan beralamatkan di Wiwaha Jalan Sentolo-Pengasih Km 3,1 Kaligalang, Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo. Dulunya merupakan perusahaan yang bekerja sama dengan forum
Plagiat
petani Jatirogo untuk mengembangkan sistem penjamin kualitas produk kelapa organik. Perusahaan dikukuhkan melalui badan hukum Koperasi
Widya
Serba Usaha (KSU) Jatirogo BH no 24/BH/XV.3/2008 pada 3 Desember 2008. Pada awal tahun 2012, gudang gula semut koperasi Jatirogo diresmikan oleh Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG (K).
Jangan STIE Gudang gula semut yang beralamatkan di Jl. KH. Ahmad Dahlan Km.2
Tambak desa Triharjo atau tepatnya di depan Pabrik Wig Sunchang ini merupakan bantuan dari Bank Indonesia (BI).
Produk KSU Jatirogo sendiri merupakan usaha kecil dan menengah dari para masyarakat sekitar Kulon Progo. Keberadaan KSU Jatirogo saat ini dapat membantu petani gula kelapa untuk lebih berkembang, memiliki jaringan pemasaran, dan memudahkan petani dalam memperoleh sertifikat organik.
Potensi penyadapan nira sebagai bahan dasar gula kelapa yang sangat besar di Kabupaten Kulon Progo yang meliputi gula merah dan gula kristal atau gula semut yaitu di Kecamatan Kokap, Kecamatan Girimulyo, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Lendah, dengan wilayah yang memiliki sertifikasi organik. Berikut jumlah produsen gula kelapa yang telah bergabung dengan KSU Jatirogo :
Wiwaha
Tabel 1.2
Produsen Gula Kelapa yang Terorganisir ICS (Internal Control Systems) KSU Jatirogo
Plagiat
Tahun Produsen Gula Kelapa (orang) 2008 1260
Widya
2009 1596 2010 1620 2011 1620 2012 1554 2013 2024
Jangan STIE
Sumber : KSU Jatirogo Dari tabel di atas, jumlah produsen gula kelapa yang sudah terorganisir oleh ICS (Internal Control Systems) KSU Jatirogo mulai dari tahun 2008 sampai 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jumlah produsen gula kelapa mengalami penurunan sebanyak 66 orang, kemudian pada tahun 2013 jumlah produsen gula kelapa bertambah 470 orang yang meningkat menjadi 2024 orang. Dengan adanya produk kelapa organik yang dikembangkan oleh KSU Jatirogo dapat dijadikan sebagai produk unggulan daerah Kulon Progo. Semakin meningkatnya jumlah produsen gula kelapa, maka akan semakin meningkat pula jumlah produk yang
KSU Jatirogo memiliki potensi dalam meningkatkan perekonomian nasional khususnya daerah di sekitar Kulon Progo. Dengan produk unggulan yang tergolong dalam usaha kecil dan menengah ini menjadikan masyarakat lebih inovatif dan tertantang untuk mengembangkan usahanya.
Wiwaha
Selain meningkatkan produk unggulan, KSU Jatirogo bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar dan berusaha mempertahankan
Plagiat
kelangsungan hidup perusahaan dengan menggunakan segala kemampuan serta sumber daya yang tersedia. Di mana keuntungan suatu perusahaan
Widya
akan menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga upaya-upaya dalam kegiatan pemasaran memegang peranan yang cukup penting. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan, meliputi kegiatan perencanaan dan menetukan produk, harga,
Jangan STIE
mempromosikan dan mendistribusikan baik berupa barang maupun jasa kepada konsumen dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Strategi pemasaran mempunyai peranan sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Strategi pemasaran merupakan alat utama bagi perusahaan untuk dapat menguasai pasar yang diharapkan. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat agar mencapai target omzet yang diharapkan.
Untuk dapat mencapai target omzet yang diharapkan, dapat dilihat terlebih dahulu data produksi gula semut KSU Jatirogo selama lima tahun:
Tabel 1.3
Data Produksi Gula Semut KSU Jatirogo Tahun Jumlah Produksi
Wiwaha
2011 64.439 kg 2012 359,973,5 kg 2013 580.061 kg
Plagiat
2014 593.771,74 kg 2015 407.968,1 kg Sumber : KSU Jatirogo
Widya
Dari tabel produksi diatas, menunjukkan bahwa pada tahun 2011
Jangan STIE
hingga tahun 2014 proses produksi gula semut KSU Jatirogo mengalami peningkatan karena banyaknya permintaan pasar luar negeri. Akan tetapi pada tahun 2015 produksi gula semut mengalami penurunan dikarenakan terhambatnya proses perpanjangan izin sertifikasi luar negeri dan pengaruh cuaca yang tidak menentu membuat produk gula kelapa organik yang diproduksi menjadi gula semut menurun. Dari penurunan proses produksi tersebut tidak menutup kemungkinan untuk KSU Jatirogo tidak menjual produk gula semut. Berikut data penjualan gula semut yang dilakukan oleh KSU Jatirogo selama lima tahun terakhir :
Tabel 1.4
Data Penjualan KSU Jatirogo Tahun Penjualan 2011 97.252 kg
2012 349.947,44 kg
Wiwaha
2013 568.519,8 kg 2014 585.671,2 kg 2015 411.751,41 kg
Plagiat
Sumber: KSU Jatirogo
Widya
Dari tabel diatas, dapat dilihat penjualan yang telah dilakukan oleh KSU Jatirogo selama 5 tahun terakhir. Mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2014 penjualan gula semut yang telah dilakukakan KSU Jatirogo selalu mengalami peningkatan. Akan tetapi pada tahun 2015 KSU Jatirogo
Jangan STIE
mengalami penurunan penjualan. Walaupun mengalami penurunan proses produksi dan penjualan gula semut pada tahun 2015 KSU Jatirogo tidak mengalami kerugian, kejadian tersebut dikarenakan terhambatnya proses perpanjangan izin sertifikasi luar negeri dan pengaruh cuaca yang tidak menentu membuat produk gula kelapa organik yang diproduksi menjadi gula semut mengalami penurunan. Area pemasaran produk gula semut yang dilakukan KSU Jatirogo ini menembus pasar lokal, nasional, dan Internasional dan negara tujuan ekspor yakni Amerika, Eropa, Australia, Asia, dan Afrika.
Dari melihat tabel data produksi dan data penjualan di KSU Jatirogo cukup berhasil karena setiap tahunnya mengalami peningkatan penjualan, walaupun pada tahun 2015 mengalami penurunan penjualan dari tahun sebelumnya itu tidak membuat KSU Jatirogo pada posisi rugi dan tetap memperoleh laba yang diinginkan.
Wiwaha
Prospek pasar gula semut yang cukup menarik ini belum dapat dimanfaatkan masyarakat. Di mana produk gula semut belum banyak
Plagiat
digunakan khususnya oleh masyarakat Indonesia sendiri. Maka untuk memanfaatkan potensi gula semut perlu dilihat strategi pemasaran yang
Widya
saat ini dilakukan serta peluang dan tantangan pengembangan gula semut di KSU Jatirogo.
Keberhasilan bisnis gula semut karena menerapkan strategi yang tepat tidak hanya menguntungkan koperasi saja akan tetapi juga
Jangan STIE
menguntungkan petani gula kelapa dengan kata lain pencapaian tujuan koperasi yaitu untuk mensejahterakan petani gula kelapa akan terwujud, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai strategi bisnis yang berjudul : “STRATEGI PEMASARAN GULA SEMUT DI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) JATIROGO KULON PROGO”
1.2 RUMUSAN MASALAH Produksi gula kelapa harus ditunjang dengan kegiatan pemasaran, dimana produksi dan pemasaran mempunyai kaitan erat. Dalam hubungan ini pengrajin sebagai produsen dan lembaga pemasaran dengan segala fungsi pemasaran yang dilakukan mempunyai kontribusi menentukan dan diantaranya kualitas dan kontinuitas produk yang belum terjamin dan jarang melakukan inovasi produk dan inovasi pemasaran, termasuk kemasan produk yang kurang menarik, dan pemasaran yang terbatas.
Selain itu dalam pengolahan gula kelapa, umumnya pengrajin
Wiwaha
masih berorientasi pada kebutuhan keluarga (subsistem) dan belum berorientasi pada pasar (market oriented). Pengolahan gula kelapa
Plagiat
umumnya dikelola oleh masyarakat setempat secara tradisional sebagai industri skala rumah tangga. Pemasaran hasil produksi gula kelapa
Widya
umumnya masih terbatas di kawasan Kabupaten Kulon Progo dan pasar tradisional di Kecamatan-kecamatan.
Diversifikasi produk olahan gula kelapa berupa gula semut telah dilakukan oleh KSU Jatirogo di Kabupaten Kulon Progo. Dalam usaha
Jangan STIE
gula semut ini KSU Jatirogo di Kabupaten Kulon Progo menghadapi kendala, selain itu juga terdapat peluang karena berbeda dengan produk gula kelapa yang umum diproduksi masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Untuk mengembangkan potensi produk gula semut sebagai variasi produk olahan gula kelapa di daerah Kabupaten Kulon Progo dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat
1.3 PERTANYAAN PENELITIAN Strategi pemasaran apa yang tepat untuk diterapkan oleh KSU
1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dilakukan oleh KSU Jatirogo.
Wiwaha
1.5 BATASAN MASALAH
Plagiat
Agar penelitian ini dapat dilakukan secara lebih terarah, maka diperlukan suatu pembatasan terhadap masalah yang diteliti, yaitu :
Widya
a. Objek penelitian adalah KSU Jatirogo di Kulon Progo
b. Fokus penelitian adalah strategi pemasaran KSU Jatirogo di Kulon Progo
Jangan STIE
1.6 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan untuk :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan saran dan masukan yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam menentukan kebijakan perusahaan khususnya dalam hal strategi pemasaran.
2. Bagi Akademis pengetahuan khususnya mengenai strategi pemasaran.
3. Bagi Peneliti Sebagai media bagi penulis untuk menguji kemampuan penulis dalam melakukan analisis dan untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah penulis peroleh selama ini.
1.7 METODOLOGI PENELITIAN
1.7.1 Sumber Data Sumber data terdiri dari data :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian melalui wawancara langsung dengan para staf maupun karyawan di KSU Jatirogo.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat situs-situs internet dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan obyek yang diteliti yaitu KSU Jatirogo.
1.7.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
Metode observasi adalah metode pengamatan yang didukung dengan pengumpulan dan pencatatan data secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode observsi digunakan agar pokok permasalahan yang ada dapat diteliti secara
Wiwaha langsung pada KSU Jatirogo.
b. Metode Wawancara
Plagiat
Metode wawancara adalah metode pencarian data dengan melakukan wawancara yaitu cara yang dilakukan untuk
Widya
mengumpulkan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan secara langsung kepada seorang informan ataupun praktisi. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara dengan Ketua KSU Jatirogo.
Jangan STIE
1.7.3 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Rangkuti
(2003) mendefinisikan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keputusan strategi perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Maka dari itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting untuk analisis
Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain :
a. Kekuatan (Strenght) Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki ketrampilan dan berbeda dengan produk lain, sehingga dapat membuat lebih kuat dari pesaingnya.
Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan, atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, citra kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor-faktor lain.
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat b. Kelemahan (Weakness) Kelemahan merupakan kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu ketrampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang atau penghambat bagi kinerja perusahaan. Sumber kelemahan seperti fasilitas, sumber dan citra merek. Dalam hal ini perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang perusahaan mereka miliki terhadap kinerja perusahaan dan harus menindaklanjuti kelemahan yang dimiliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu
Wiwaha untuk menembus pasar.
c. Peluang (Opportunity)
Plagiat
Peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan
Widya kebutuhan berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran.
Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang telah dimiliki.
d. Ancaman (Threat)
Jangan STIE
Ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat perbedaan suatu tujuan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor ekonomi, sosial budaya, pasar, dan lain-lain.
Tabel 1.5
INTERNAL EKSTERNAL STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Matrik ini tergambar
ANALISIS MATRIKS SWOT
- Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal
- Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
- Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal
THREATS (T)
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
- Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal
Sumber : Rangkuti, 2003
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya.
Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut antara lain :
a. Strategi SO (Strength-Opportunity) Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada sebesar-besarnya.
b. Strategi ST (Strength-Threat) Strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengatasi segala ancaman yang ada.
c. Strategi WO (Weaknesses-opportunity) Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT (Weaknesses-Threat) Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
STIE Widya Wiwaha
Jangan Plagiat
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan adalah suatu pola dalam menyusun karya ilmiah untuk memperoleh gambaran secara garis besar bab demi bab yang telah disusun secara sistematis. Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian ini.
BAB 1 Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan Wiwaha penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
Plagiat
BAB II Tinjauan Pustaka Widya Bab ini menguraikan tentang penelitian terdahulu, landasan teori, dan kerangka pemikiran. Jangan STIE BAB III Gambaran Umum Bab ini menegaskan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti.
2.1 PENELITIAN TERDAHULU Whilyana Retno Wijayanti (2012), Strategi Pemasaran Toko
Koperasi Angkasa Pura 1 (KOKAPURA) Balikpapan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peneliti, bahwa Toko KOKAPURA mempunyai faktor-faktor sebagai berikut :
Wiwaha Kekuatan : harga, kualitas pelayanan, kualitas produk, variasi produk.
Kelemahan : kualitas sumber daya manusia, lokasi, dan promosi.
Plagiat Peluang : daya beli konsumen, pajak, dan pertumbuhan pasar.
Ancaman : persaingan dan inflasi.
Widya
Posisi Toko KOKAPURA berada di kuadran I yang berarti memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar daripada pesaing. Strategi pemasaran Toko KOKAPURA saat ini yaitu Mendukung Strategi Agresif. Dalam hal ini bisa menggunakan variasi strategi yang berupa Horizontal
Jangan STIE Integration
. Toko KOKAPURA dapat menjadi monipoli di bidang jual beli barang kebutuhan sehari-hari yang dapat bersaing dalam bisnis yang sedang berkembang. Toko KOKAPURA juga dapat melakukan ekspansi dalam usahanya memuaskan konsumen. Toko KOKAPURA juga dapat melakukan Market Penetration dengan menaikkan biaya pemasaran sehingga dapat menaikkan volume penjualan produk-produknya.
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 Pengertian Strategi Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik
Wiwaha
terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai
Plagiat
tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat.
Widya
Menurut Rangkuti (2003), strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditentukan
Jangan STIE
sebelumnya.
Menurut Kotler (1997), strategi menunjukkan arah tujuan yang akan dituju oleh suatu bisnis,yang menjabarkan cara untuk mencapai sasaran itu. Setiap bisnis harus merancang strategi untuk mencapai sasaran yang harus dijabarkan ke dalam program khusus yang diterapkan secara efisien dan diperbaiki jika gagal mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan dari definisi diatas bahwa startegi perusahaan adalah gabungan dari kegiatan yang direncanakan dan reaksi untuk mengantisipasi persaingan dan perkembangan yang tidak terduga.
2.2.2 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti yang sangat luas tidak hanya sekedar
Wiwaha
penjualan saja. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut
Plagiat
disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
Widya
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip
Jangan STIE
oleh Nurbiyati & Machfoedz (2005), mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan perusahaan.
Menurut Khotler (2001), mendefinisikan bahwa pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci sukses dari suatu perusahaan.
Menurut Khotler & Amstrong (1997), pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Wiwaha
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
Plagiat
barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Widya
Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen
Jangan STIE
untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab terhadap kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
2.2.3 Konsep Pemasaran Menurut Nurbiyati & Machfoedz (2005), konsep pemasaran berpedoman pada tercapainya tujuan perusahaan yang ditentukan oleh terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan terciptanya kepuasan yang diinginkan lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing.
Wiwaha
Konsep pemasaran dimulai dari pasar yang telah ditentukan, berfokus pada kebutuhan konsumen, mengkoordinasikan semua aktivitas
Plagiat
pemasaran yang berpengaruh terhadap konsumen, dan menciptakan keuntungan dengan terwujudnya kepuasan konsumen. Dengan konsep
Widya
pemasaran, perusahaan membuat produk yang diinginkan oleh konsumen, dengan demikian mewujudkan kepuasan konsumen dan tercapainya keuntungan perusahaan.
Jangan STIE
2.2.4 Manajemen Pemasaran Untuk mencapai tujuan kegiatan pemasaran dibutuhkan manajemen pemasaran. Hal ini bertujuan agar kegiatan pemasaran dapat dikelola dan berjalan dengan baik sehingga mendatangkan pendapatan untuk perusahaan serta dapat memuaskan pelanggan. Definisi manajemen pemasaran menurut Persatuan Pemasaran Amerika tahun 1985, adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
2.2.5 Pengertian Strategi Pemasaran Secara umum, strategi pemasaran merupakan suatu pengambilan
Wiwaha
keputusan mengenai biaya, bauran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan serta kondisi
Plagiat persaingannya.
Menurut Khotler & Amstrong (1997), strategi pemasaran adalah
Widya
sebuah pola pikir pemasaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan, bisa berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran
Jangan STIE
pemasaran.
Menurut Hair & Daniel (2001), menjelaskan bahwa strategi pemasaran adalah suatu kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan konsumen dengan pasar yang dituju.
Menurut Tull & Kahle (1990) yang dikutip oleh Tjiptono (1997), mendefinisikan bahwa strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang dipakai untuk melayani
Jadi, strategi pemasaran dikatakan berhasil apabila konsumen mencapai tingkat kepuasan yang diharapkan oleh perusahaan.
Menurut Corey (dalam Dolan, 1991) yang dikutip oleh Tjiptono
Wiwaha
(1997), strategi pemasaran terdiri dari lima elemen yang saling berkaitan, yaitu :
Plagiat 1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani.
Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor (Jain, 1990) yaitu :
Widya
a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi.
b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit.
Jangan STIE
c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-
error di dalam menanggapi peluang dan tantangan.
d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langsung atau pasar yang terproteksi.
Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan produk manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan Wiwaha penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual.
Plagiat
3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
Widya
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
Jangan STIE
5. Komunikasi pemasaran (promosi), yaitu meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), pemasaran langsung (direct
marketing) , dan hubungan masyarakat (public relations).
2.2.6 Pengembangan Strategi Pemasaran Dalam perkembangannya, strategi pemasaran mengalami perkembangan pada aspek-aspek didalamnya. Ada 5 konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran, antara lain :
1. Segmentation (Segmentasi Pasar) Menurut Tjiptono (1997), Segmentasi adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Dasar-dasar di dalam
Wiwaha
melakukan segmentasi pasar antara lain :
a. Segmentasi Geografis, merupakan kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti wilayah, kota, provinsi, desa,
Plagiat negara dan sebagainya.
b. Segmentasi Demografis, adalah kegiatan membagi-bagi pasar ke
Widya
dalam unit-unit demografis seperti usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan, ras, agama, kewarganegaraan, dan sebagainya.
Kebanyakan perusahaan melakukan segmentasi pasar berdasarkan
Jangan STIE
variabel demografis.