DOCRPIJM 1508997024BAB 5 RPIJM KAB. PANGKEP Kerangka Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya diarahkan
dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang
meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan
Kegiatan pembangunan (Bang).
Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan sudah
diserahkan kepada pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, oleh
karena itu peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen. Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas
pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui
penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK),
dan penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan
perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk pemberian bimbingan
dan bantuan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk Tugas pengawasan, peran pemerintah pusat
dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan
pengawasan ini didanai oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam penyelenggaran tugas pembangunan pola penyelenggaraan terdiri dari kegiatan
pembangunan yang bersifat pulih biaya (cost recovery) serta kegiatan pembangunan yang bersifat
tidak pulih biaya (non cost recovery). Untuk kegiatan pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana
pemerintah pusat (APBN) dan dilakukan dengan pengusahaan dan mandiri oleh swasta dan
masyarakat. Untuk kegiatan yang bersifat tidak pulih biaya, maka diperlukan peran pemerintah pusat
dan daerah, dimana peran pemerintah pusat hanya sebagai stimulan.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost recovery serta non
cost recovery, Ditjen. Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan dengan pendekatan pola
pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan
lingkungannya.
Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa bantuan
khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat pola Hibah, yaitu bantuan
yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan
strategis nasional yang mendesak.
Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber dana bagi
dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu sumber dana nasional (APBN),
sumber dana lokal (APBD Provinsi, Kabupaten/Kota), serta sumber dana intenasional (bantuan luar
negeri berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari lembaga multilateral (World Bank, Asian
Development Bank, dll) serta lembaga donor bilateral. Selain itu kebijakan pembiayaan diarahkan
untuk dapat memanfaatkan sumber dana non-pemerintah, yaitu sumber dana swasta dan sumber
dana masyarakat.
5.1 Potensi Pendanaan APBD
Realisasi belanja daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2011 lebih
banyak dikontribusikan untuk belanja pelayanan aparatur/belanja tidak langsung sedangkan pada
tahun 2012 sampai dengan 2015 sama dengan tahun 2011 lebih banyak dikontribusikan untuk
belanja pelayanan aparatur/belanja tidak langsung. Belanja aparatur/belanja tidak langsung
mendapat kontribusi dari belanja daerah, pada tahun 2011 sebesar Rp 374,46 M (57,62%). Pada
tahun 2012 mendapat kontribusi sebesar Rp 458,09 M (61,34%). Selanjutnya pada tahun 2013,
belanja daerah memberikan kontribusi kepada belanja aparatur/belanja tidak langsung sebesar Rp
465,67 M (53,96%). Pada tahun 2014, memberikan kontribusi sebesar Rp 572,68 M (53,96%).
Sedangkan tahun 2015 memberikan kontribusi sebesar Rp. 597,35 M (48.53%).
Sedangkan belanja pelayanan publik/ belanja langsung dari tahun 2011 mendapat kontribusi
dari belanja daerah sebesar 275,38 M (42,38%). Pada tahun 2012 belanja pelayanan publik/belanja
langsung mendapat kontribusi sebesar Rp 288,65 M (38,66%). Pada tahun 2013 mendapat
kontribusi sebesar Rp. 397,25 M (46,04%). Pada tahun 2014 belanja daerah memberikan kontribusi
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
kepada belanja publik sebesar Rp 488,56 M (46,04%). Selanjutnya pada tahun 2015 belanja daerah
memberikan kontribusi kepada belanja publik sebesar Rp 633,31 M (51,47%).
Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 5 tahun terakhir. Proporsi belanja
Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur
yang sudah ada. Berikut matriks potensi pendanaan APBD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Tabel 5.1 : Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
REALISASI
SEKTOR
TAHUN -5
PROYEKSI
TAHUN -4
TAHUN -3
TAHUN -2
TAHUN -1
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
717.480.000
1.404.708.000
9.749.658.000
4.093.473.750
3.793.752.150
6.263.790.000
7.580.636.900
8.000.000.000
8.500.000.000
9.121.910.000
0
0
3.118.219.000
0
0
6.331.180.000
6.475.348.500
7.284.776.100
12.414.282.400
8.858.374.500
0
0
3.234.434.000
7.724.478.000
5.091.411.000
4.840.000.000
5.960.000.000
5.680.000.000
4.538.081.750
2.750.000.000
602.000.000
323.428.000
5.184.667.250
5.184.667.250
7.849.425.000
4.279.200.650
1.483.369.500
1.775.100.000
1.423.910.000
1.928.353.200
1.319.480.000
1.728.136.000
21.286.978.250
17.002.619.000
16.734.588.150
21.714.170.650
21.499.354.900
22.739.876.100
26.876.274.150
22.658.637.700
723,945,311,593.68
747,261,807,070.67
913,802,938,297.92
1,025,589,186,074.30
1,241,199,388,773.48
1.397.474.730.658,95
1.485.626.594.952,73
1.584.272.953.880,35
1.693.943.877.133,13
1.815.900.600.358,03
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Pengembangan
SPAM
Pengembangan PLP
Total Belanja APBD
Bidang Cipta Karya
Total Belanja APBD
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
5.2 Potensi Pendanaan APBN
Pada bagian ini membahas mengenai potensi pendanaan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya melalui APBN Direktorat Jenderal Cipta Karya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi pembangunan
khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 5 tahun terakhir yang bersumber dari APBN.
Meskipun pembangunan infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda,
Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah
agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan
dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku
(Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang dialokasikan untuk Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya
di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Tabel 5.2 : Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN
REALISASI
SEKTOR
(1)
TAHUN -5
TAHUN -4
TAHUN -3
TAHUN -2
TAHUN -1
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengembangan Kawasan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengembangan SPAM
0
0
2.299.088.000
0
1.760.000.000
Pengembangan PLP
0
0
293.170.000
0
0
DAK Air Minum
0
0
0
0
0
DAK Sanitasi
0
0
0
0
0
Total Alokasi APBN
0
0
2.592.258.000
0
1.760.000.000
Permukiman
Penataan Bangunan dan
Lingkungan
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
5.3 Alternatif Sumber Pendanaan
Pada bagian ini berisikan alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya, diluar APBN dan APBD, antara lain KPS, CSR, dan Sebagainya. Untuk kegiatan yang layak
secara finansial dapat dibangun dengan skema KPS, sedangkan kegiatan yang tidak layak secara
finansial dapat diusulkan kepada swasta sebagai CSR.
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu untuk
menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented) sekaligus untuk
menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (profit
oriented). Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta
Karya, seperti di sektor air minum, persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi
perusahaan daerah perlu dipahami untuk melihat kemampuan perusahaan daerah dalam
meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan
daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya.
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka
dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui
skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan
dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang
Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Tabel 5.3 : Matriks Potensi Alternatif Pembiayaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya Melalui KPS
NAMA KEGIATAN
(1)
Dukungan PSD
Lingkungan Permukiman
Kumuh Kws.
Pabundukang
DESKRIPSI
BIAYA KEGIATAN
KELAYAKAN
KEGIATAN
(Rp)
FINANSIAL
(2)
(3)
(4)
1.000.000.000
300.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up
Sampah Kec. Pangkajene
560.000.000
150.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up
Sampah Kec. Minasate'ne
150.000.000
150.000.000
Pengadaan Tempat
Sampah Terpilah
Ditempat Umum/Jalan
(Kec. Pangkajene,
Minasate'ne dan Bungoro)
37.000.000
15.000.000
Kampanye Tatacara
Pemilihan Sampah dan
Pengurangan Sampah
dari Sumbernya (Kec.
Pangkajene, Minasate'ne
dan Bungoro)
165.000.000
55.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up
Sampah Kec. Bungoro
530.000.000
70.000.000
Pengadaan Gerobak
Sampah Kec. Pangkajene
114.000.000
60.000.000
Pengadaan Gerobak
Sampah Kec. Bungoro
108.000.000
36.000.000
KET
(5)
5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Untuk melihat kemampuan keuangan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi perusahaan
daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
Beberapa Kabupaten/Kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang
pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun persampahan. Dalam hal ini,
perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke depan dalam bentuk
business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk
pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu
RPIJM.
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema
kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar
proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan kegiatan setiap
sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari program tersebut.
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan
dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber
pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha dan masyarakat.
Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya
dengan mendorong pemanfaatan pendanaan dari berbagai sumber.
Analisa ini dipergunakan untuk melihat kemampuan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dalam membiayai investasi yang direncanakan di dalam Program Jangka Menengah (PJM). Dari
hasil analisa perhitungan yang dilakukan terhadap proyeksi pendapatan yang ada dalam 5 tahun
terakhir, maka dana yang dapat disisihkan sebagai pendamping didalam program investasi ini,
antara 1,5 Milyar s/d 2 Milyar.
Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah
Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk sektor air minum, limbah dan sampah
biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintah kabupaten/kota,
sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro, pemerintah pusat lebih
dominan.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten/kota
sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri,
dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/kota dan masyarakat (community based development).
Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh pemerintah kabupaten/kota, maka selanjutnya
adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan pembiayaan, maka semua
sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat
termasuk
dana bantuan luar negeri dirumuskan dalam Project Memorandum (Kesepakatan
Pelaksanaan Program).
Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka
Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi
pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPIJM daerah
agar merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya,
yang meliputi beberapa aspek antara lain:
1.
Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan provinsi;
2.
Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran;
3.
Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan;
4.
Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;
5.
Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltiasi infrastruktur
permukiman yang sudah ada;
6.
Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 9
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya diarahkan
dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang
meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas), dan
Kegiatan pembangunan (Bang).
Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan sudah
diserahkan kepada pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, oleh
karena itu peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen. Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas
pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui
penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK),
dan penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat penyusunan
perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk pemberian bimbingan
dan bantuan teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk Tugas pengawasan, peran pemerintah pusat
dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan
pengawasan ini didanai oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam penyelenggaran tugas pembangunan pola penyelenggaraan terdiri dari kegiatan
pembangunan yang bersifat pulih biaya (cost recovery) serta kegiatan pembangunan yang bersifat
tidak pulih biaya (non cost recovery). Untuk kegiatan pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana
pemerintah pusat (APBN) dan dilakukan dengan pengusahaan dan mandiri oleh swasta dan
masyarakat. Untuk kegiatan yang bersifat tidak pulih biaya, maka diperlukan peran pemerintah pusat
dan daerah, dimana peran pemerintah pusat hanya sebagai stimulan.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost recovery serta non
cost recovery, Ditjen. Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan dengan pendekatan pola
pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan
lingkungannya.
Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa bantuan
khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya dengan kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat pola Hibah, yaitu bantuan
yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan
strategis nasional yang mendesak.
Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber dana bagi
dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu sumber dana nasional (APBN),
sumber dana lokal (APBD Provinsi, Kabupaten/Kota), serta sumber dana intenasional (bantuan luar
negeri berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari lembaga multilateral (World Bank, Asian
Development Bank, dll) serta lembaga donor bilateral. Selain itu kebijakan pembiayaan diarahkan
untuk dapat memanfaatkan sumber dana non-pemerintah, yaitu sumber dana swasta dan sumber
dana masyarakat.
5.1 Potensi Pendanaan APBD
Realisasi belanja daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2011 lebih
banyak dikontribusikan untuk belanja pelayanan aparatur/belanja tidak langsung sedangkan pada
tahun 2012 sampai dengan 2015 sama dengan tahun 2011 lebih banyak dikontribusikan untuk
belanja pelayanan aparatur/belanja tidak langsung. Belanja aparatur/belanja tidak langsung
mendapat kontribusi dari belanja daerah, pada tahun 2011 sebesar Rp 374,46 M (57,62%). Pada
tahun 2012 mendapat kontribusi sebesar Rp 458,09 M (61,34%). Selanjutnya pada tahun 2013,
belanja daerah memberikan kontribusi kepada belanja aparatur/belanja tidak langsung sebesar Rp
465,67 M (53,96%). Pada tahun 2014, memberikan kontribusi sebesar Rp 572,68 M (53,96%).
Sedangkan tahun 2015 memberikan kontribusi sebesar Rp. 597,35 M (48.53%).
Sedangkan belanja pelayanan publik/ belanja langsung dari tahun 2011 mendapat kontribusi
dari belanja daerah sebesar 275,38 M (42,38%). Pada tahun 2012 belanja pelayanan publik/belanja
langsung mendapat kontribusi sebesar Rp 288,65 M (38,66%). Pada tahun 2013 mendapat
kontribusi sebesar Rp. 397,25 M (46,04%). Pada tahun 2014 belanja daerah memberikan kontribusi
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
kepada belanja publik sebesar Rp 488,56 M (46,04%). Selanjutnya pada tahun 2015 belanja daerah
memberikan kontribusi kepada belanja publik sebesar Rp 633,31 M (51,47%).
Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 5 tahun terakhir. Proporsi belanja
Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur
yang sudah ada. Berikut matriks potensi pendanaan APBD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Tabel 5.1 : Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
REALISASI
SEKTOR
TAHUN -5
PROYEKSI
TAHUN -4
TAHUN -3
TAHUN -2
TAHUN -1
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
717.480.000
1.404.708.000
9.749.658.000
4.093.473.750
3.793.752.150
6.263.790.000
7.580.636.900
8.000.000.000
8.500.000.000
9.121.910.000
0
0
3.118.219.000
0
0
6.331.180.000
6.475.348.500
7.284.776.100
12.414.282.400
8.858.374.500
0
0
3.234.434.000
7.724.478.000
5.091.411.000
4.840.000.000
5.960.000.000
5.680.000.000
4.538.081.750
2.750.000.000
602.000.000
323.428.000
5.184.667.250
5.184.667.250
7.849.425.000
4.279.200.650
1.483.369.500
1.775.100.000
1.423.910.000
1.928.353.200
1.319.480.000
1.728.136.000
21.286.978.250
17.002.619.000
16.734.588.150
21.714.170.650
21.499.354.900
22.739.876.100
26.876.274.150
22.658.637.700
723,945,311,593.68
747,261,807,070.67
913,802,938,297.92
1,025,589,186,074.30
1,241,199,388,773.48
1.397.474.730.658,95
1.485.626.594.952,73
1.584.272.953.880,35
1.693.943.877.133,13
1.815.900.600.358,03
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Pengembangan
SPAM
Pengembangan PLP
Total Belanja APBD
Bidang Cipta Karya
Total Belanja APBD
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
5.2 Potensi Pendanaan APBN
Pada bagian ini membahas mengenai potensi pendanaan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya melalui APBN Direktorat Jenderal Cipta Karya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi pembangunan
khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 5 tahun terakhir yang bersumber dari APBN.
Meskipun pembangunan infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda,
Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah
agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan
dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku
(Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang dialokasikan untuk Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya
di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Tabel 5.2 : Matriks Potensi Pendanaan Bersumber APBN
REALISASI
SEKTOR
(1)
TAHUN -5
TAHUN -4
TAHUN -3
TAHUN -2
TAHUN -1
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pengembangan Kawasan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pengembangan SPAM
0
0
2.299.088.000
0
1.760.000.000
Pengembangan PLP
0
0
293.170.000
0
0
DAK Air Minum
0
0
0
0
0
DAK Sanitasi
0
0
0
0
0
Total Alokasi APBN
0
0
2.592.258.000
0
1.760.000.000
Permukiman
Penataan Bangunan dan
Lingkungan
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
5.3 Alternatif Sumber Pendanaan
Pada bagian ini berisikan alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya, diluar APBN dan APBD, antara lain KPS, CSR, dan Sebagainya. Untuk kegiatan yang layak
secara finansial dapat dibangun dengan skema KPS, sedangkan kegiatan yang tidak layak secara
finansial dapat diusulkan kepada swasta sebagai CSR.
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu untuk
menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented) sekaligus untuk
menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (profit
oriented). Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta
Karya, seperti di sektor air minum, persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi
perusahaan daerah perlu dipahami untuk melihat kemampuan perusahaan daerah dalam
meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan
daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya.
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka
dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui
skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan
dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang
Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Tabel 5.3 : Matriks Potensi Alternatif Pembiayaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya Melalui KPS
NAMA KEGIATAN
(1)
Dukungan PSD
Lingkungan Permukiman
Kumuh Kws.
Pabundukang
DESKRIPSI
BIAYA KEGIATAN
KELAYAKAN
KEGIATAN
(Rp)
FINANSIAL
(2)
(3)
(4)
1.000.000.000
300.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up
Sampah Kec. Pangkajene
560.000.000
150.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up
Sampah Kec. Minasate'ne
150.000.000
150.000.000
Pengadaan Tempat
Sampah Terpilah
Ditempat Umum/Jalan
(Kec. Pangkajene,
Minasate'ne dan Bungoro)
37.000.000
15.000.000
Kampanye Tatacara
Pemilihan Sampah dan
Pengurangan Sampah
dari Sumbernya (Kec.
Pangkajene, Minasate'ne
dan Bungoro)
165.000.000
55.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up
Sampah Kec. Bungoro
530.000.000
70.000.000
Pengadaan Gerobak
Sampah Kec. Pangkajene
114.000.000
60.000.000
Pengadaan Gerobak
Sampah Kec. Bungoro
108.000.000
36.000.000
KET
(5)
5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Untuk melihat kemampuan keuangan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi perusahaan
daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
Beberapa Kabupaten/Kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang
pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun persampahan. Dalam hal ini,
perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke depan dalam bentuk
business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk
pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu
RPIJM.
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan skema
kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar
proyek potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan kegiatan setiap
sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari program tersebut.
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan
dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber
pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha dan masyarakat.
Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya
dengan mendorong pemanfaatan pendanaan dari berbagai sumber.
Analisa ini dipergunakan untuk melihat kemampuan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dalam membiayai investasi yang direncanakan di dalam Program Jangka Menengah (PJM). Dari
hasil analisa perhitungan yang dilakukan terhadap proyeksi pendapatan yang ada dalam 5 tahun
terakhir, maka dana yang dapat disisihkan sebagai pendamping didalam program investasi ini,
antara 1,5 Milyar s/d 2 Milyar.
Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah
Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk sektor air minum, limbah dan sampah
biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintah kabupaten/kota,
sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro, pemerintah pusat lebih
dominan.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Tahun 2017-2021
Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten/kota
sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri,
dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/kota dan masyarakat (community based development).
Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh pemerintah kabupaten/kota, maka selanjutnya
adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan pembiayaan, maka semua
sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat
termasuk
dana bantuan luar negeri dirumuskan dalam Project Memorandum (Kesepakatan
Pelaksanaan Program).
Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka
Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi
pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini, Satgas RPIJM daerah
agar merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya,
yang meliputi beberapa aspek antara lain:
1.
Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan provinsi;
2.
Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran;
3.
Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan;
4.
Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya;
5.
Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltiasi infrastruktur
permukiman yang sudah ada;
6.
Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
LAPORAN FINAL
Halaman 5 - 9