STUDI KOMPARATIF TENTANG PERBEDAAN RAKA'AT SHALAT TARAWIH MENURUT IMAM MADZHAB - UNISNU Repository

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG SHALAT TARAWIH A. Definisi Qiyamu Ramadhan ( Shalat Tarawih ) Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang kerjakan pada bulan

  ramadhan saja, shalat tarawih juga di kenal dengan qiyamu ramadhan, shalat qiyamu ramadhan dinamakan shalat tarawih karena pada awalnya kaum muslimin pada berkumpul untuk melaksanakan shalat tarawih,

  1 karena mereka beristirahat setiap kali selesai dua salam.

  Di dalam buku Fiqih puasa karangan gus Arifin mengatakan bahwa pengertian dari shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadhan, dinamakan shalat tarawih karena orang yang melakukan shalat malam bulan ramadhan berhenti sejenak di antara dua

  2

  kali salam atau setiap empat rakaat. Sebab dengan duduk tersebut, mereka beristirahat karena lamanya melakukan Qiyam Ramadhan. Bahkan, dikatakan bahwa mereka bertumpu pada tongkat karena lamanya berdiri. Dari situ kemudian, setiap empat rakaat (dengan 2 salam) disebut Tarwihah, dan semuanya disebut Tarawih. Hal itu sebagaimana dijelaskan

1 Syarief Muhammad Alaydrus, Macam-Macam Shalat Sunnah,( Bandung: Elex media,

  2009) hlm 152 2 oleh al-Hafiz Ibn Hajar al- ‘Asqallaniy dalam kitab Fath al-Bariy Syarh al-

  Bukhariy sebagai berikut:

  ََ َّوََ ْم ُهَّنَ ِّلِ َحيِّوا َرَّتلا َناَضَم َر يِّلاَيَل يِّف ِّةَعاَمَجْلا يِّف ُة َلََّصلا ِّتَيِّ مُس ِّنْيَتَميِّلْسَت ِّ لُك َنْيَب َن ْوُحي ِّرَتْسَي اوُناَك اَهْيَلَع ا ْوُعَمَتْجا اَم

  "Shalat jamaah yang dilaksanakan pada setiap malam bulan

  Ramadhan dinamai Tarawih karena para sahabat pertama kali

  3 melaksanakannya, beristirahat pada setiap dua kali salam”.

  Shalat Tarawih disebut juga shalat Qiyam Ramadhan yaitu shalat yang bertujuan menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan. Shalat Tarawih termasuk salah satu ibadah yang utama dan efektif guna mendekatkan diri kepada Allah.

  Pada zaman Rasulullah, istilah Tarawih belum dikenal. Rasulullah dalam hadis-hadisnya juga tidak pernah menyebut kata-kata Tarawih.

  Semua bentuk ibadah sunah yang dilaksanakan pada malam hari, lebih familiar disebut Qiyamu ramadhan, Pertama kali shalat tarawih ini dikerjakan Nabi saw pada tanggal 23 Ramadlan tahun kedua hijriyyah. Pada masa itu beliau Nabi saw mengerjakan shalat Tarawih tidak di masjid terus menerus, kadang di masjid, kadang di rumah. Sebagaimana dalam Hadis:

  3 .Ahmad Ibn Ali Ibn Hajar al-Asqalany, Fath al-Bari syarkh Al-Bukhary, ( Beirut : Dar

  ُ َّللَّا ىَّلَص ِّالله ََ وُس َر َّنََ :اَهْنَع ُ َّللَّا َي ِّضَر َنيِّنِّمْؤُمْلا ِّمَُ َةَشِّئاَع ْنَع ىَّلَص َّمُث ٌساَن ِّهِّت َلََصِّب ىَّلَصَف ِّد ِّجْسَمْلا يِّف ٍةَلْيَل َتاَذ ىَّلَص َمَّلَس َو ِّهْيَلَع ْمَلَف ِّةَعِّباَّرلا ْوََ ِّةَثِّلاَّثلا ِّةَلْيَّللا ْنِّم اوُعَمَتْجا َّمُث ُساَّنلا َرُثَكَف ِّةَلِّباَقْلا ْنِّم َُّللَّا ىَّلَص ِّ َّللَّا َُ وُس َر ْمِّهْيَلِّإ ْجُرْخَي ْدَق ََ اَق َحَبْصََ اَّمَلَف َمَّلَس َو ِّهْيَلَع ْنََ ُتيِّشَخ ي ِّنََ َّلَِّّإ ْمُكْيَلِّإ ِّجوُرُخْلا ْنِّم يِّنْعَنْمَي ْمَلَو ْمُتْعَنَص يِّذَّلا ُتْيَََر

  )ملسمو يراخبلا هاور( َناَضَم َر يِّف َكِّلَذ َو ْمُكْيَلَع َض َرْفُت “Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin ra: sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam hari shalat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, pada hari berikutnya beliau sholat dan pengikut semakin banyak. Kemudian pada hari ketiga dan keempat orang-orang banyak berkumpul menunggu Nabi saw, namun Nabi saw tidak datang ke masjid lagi. Pada pagi harinya Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. namun aku tidak datang ke masjid karena aku takut kalau shalat ini diwajibkan pada kalian”. Siti ‘Aisyah berkata:

“hal itu terjadi pada bulan Ramadlan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

  4 Hadist ini menerangkan bahwa Nabi saw suatu hari melaksanakan shalat

  tarawih, pada malam hari yang kedua beliau datang lagi mengerjakan shalat dan pengikutnya tambah banyak. Pada malam yang ketiga dan keempat Nabi saw tidak datang ke masjid, dengan alasan bahwa Nabi saw takut shalat Tarawih akan diwajibkan Allah, karena pengikutnya sangat antusias dan bertambah banyak, Nabi saw berfikir bahwa Allah sewaktu-waktu akan menurunkan wahyu mewajibkan shalat tarawih kepada umatnya, karena orang-orang muslimin sangat suka mengerjakannya. Jika hal ini terjadi tentulah akan menjadi berat bagi umatnya. Atau akan memberikan dugaan kepada umatnya, bahwa shalat Tarawih telah diwajibkan, karena shalat Tarawih adalah perbuatan baik yang selalu 4

  .Abu Hafs Umar Ibn Badr al-Mushili, Al- Jam’u baina Al- Shaihaini Bab Qiyamu Sahru dikerjakan beliau Nabi saw, sehingga umatnya akan menduga shalat Tarawih adalah wajib.

  Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Ibn Ismail al- Shan’aniy dalam kitab Subul al-Salam Syarh Bulugh al-Maram mengatakan:

  Penamaan shalat Tarawih itu seolah-olah yang menjadi dasarnya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al- Bayhaqiy dari Siti ‘Aisyah sebagai berikut:

  ِِّ يِّد َح ْنِّم ُّيِّقَهْيَبْلا ُهَج َرْخََ اَم ُهَهْج َو َّنَأَكَف ِّحيِّواَرَّتلاِّب اَهُتَيِّمْسَت اَّمََ َو ََ َب ْر ََ يِّ لَصُي َمَّلَس َو ِّهْيَلَع ُ َّللَّا ىَّلَص ِّ َّللَّا َُ وُسَر َناَك ْتَلاَق َةَشِّئاَع

  ِّقَهْيَبْلا ََ اَق ُهُتْم ِّح َر ىَّتَح ََ اَطَأَف ُح َّو َرَتَي َّمُث ِّلْيَّللا يِّف ٍتاَعَك َر ِّهِّب َََّرَفَت ُّي َت يِّف ٌلْصََ َوُهَف َت َبَث ْنِّإَف ِّ يِّوَقْلاِّب َسْيَل َو ٍباَيَِّ ُنْب ُةَريِّغُمْلا ِّحُّوَر

  ِّحيِّواَرَّتلا ِّة َلََص يِّف ِّماَمِّ ْلْا

  " Adapun penamaan shalat itu dengan nama Tarawih seakan-

  akan jalannya adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al- Bayhaqiy dari Siti ‘Aisyah ia berkata:”Sering kali Rasulullah mengerjakan shalat 4 rakaat pada malam hari, lalu beliau

  Yatarawwah (beristirahat) dan beliau melamakan istirahatnya hingga aku merasa iba”. Menurut Imam al-Bayhaqiy, bahwa hadis ini diriwayatkan melalui sanad al-Mughirah dan ia bukan orang yang kuat. Jika hadis ini memang jelas ketetapannya maka hadis inilah yang menjadi landasan Tarwihah (istirahat) imam

  5 pada waktu shalat Tarawih tersebut.

5 Muhammad Ibn Ismail al-

  Shan’aniy, Subul al-Salam Syarh Bulûgh al-Marâm,Juz 2 ( Dalam terjemahan kitab Fathul Muin juga diterangkan kenapa shalat Qiyamu ramadhan di sebut shalat tarawih, seperti hadits di bawah ini:

  ِّل َن ْوُحْي ِّرَتْسَي ْمُهَّنَ ِّلَّ َحْيِّوا َرَت ْتَيِّ مُس َو َت ِّ لُك َدْعَب ْمُهَماَيِّق َِّ ْوُط ِّنْيَتَمْيِّلْس “Dinamakan tarawih karena yang mengerjakannya merasakan rilek ( istirahat ), lantaran panjang mereka berdiri, tiap kali sesudah salam pada setiap dua raka’at”.

  6 Dari pengertian di atas, dapat di simpulkan yang dinamakan

  Qiyamul lail itu disebut juga dengan Shalat tarawih, yang dinamakan shalat tarawih adalah shalat sunnah yang di lakukan hanya pada malam bulan ramadhan, dan di setiap dua raka’at atau empat rakaat dilakukan istirahat.

B. Waktu Shalat Tarawih

  Secara umum, waktu mengerjakan shalat tarawih adalah ba’da shalat isya’ sampai terbit fajar

  7

  . Akan tetapi, waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat tarawih adalah sepertiga akhir malam. Bagi yang belum melaksanakan shalat Isya, tidak diperkenankan melakukan shalat Tarawih. Bahkan shalat Tarawihnya menjadi tidak sah.

  Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Yusuf Ibn Ibrahim al-Ardabiliy:

  6 Aliy As’ad, Terjemahan Fathul Mu’in, ( Kudus : Menara Kudus, 1979 ) hlm 254 7 Abu Ahmadi dan Joko Prasetyo, Keistimewaan dan hikmah Ramadhan,( Jakarta: PT

  َب ْرََ ىَّلـَص ْوَل َو , ٍتاَمْيِّلْسَت ِّرْشَعِّب ًةَعـْكَر َن ْوُرْشِّع ُحْيِّواَرـَّتلا َو اًع ََ ٍةَمْيِّلْسَتِّب ْتَلَطَب ِّءاَشِّعْلا ِّض ْرَف َلْبَق ْو

  .

  "Shalat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam.

  Seandainya seseorang shalat 4 rakaat dengan satu salam, atau ia shalat Tartawih sebelum shalat fardhu Isya maka batal shalat Tarawihnya.

8 Jika dilaksanakan dengan berjamaah, tentu shalat tarawih yang

  demikian mengandung kekuataan yang mendahsyat, kenapa kita di suruh menjalankan shalat di waktu sepertiga malam, karena di waktu itu adalah waktu yang lebih mudah mencapai kekhusukan dan jauh dari gangguan, seperti firman Allah dalam Al-

  Qur’an surat al-Muzammil Ayat 6-7:

  

   

    

        

  “ Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan , sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang banyak. (QS.Al-

  Muzzamil : 6-7)

  9

8 Abdur Rahman al-Jaziry, Kitab al-Fiqh al-Madzahib al- Arba’ah, ( Beirut: Dar al-Fikr,

  2009 ) juz 1, hlm 290 9

  Allah juga menjelaskan secara panjang lebar tentang ke afdzalan solat tarawih di dalam penghujung surat Al-Muzzamil :

                                                                         

               

  

  " Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

  (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al- Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al- Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. .(QS.Al-Muzzamil

  10

  : 20) Shalat tarawih yang dikerjakan pada waktu itu sangat afdzal, terlebih jika dilakukan secara berjama’ah dan doa bersama bisa dipastikan kekuatannya hampir-hampir tak terbayangkan sebelumnya, Akan tetapi permasalahannya adalah apakah mampu semua umat islam untuk melakukan shalat tarawih di waktu yang

  11 istimewa tersebut. 10 Mungkin para orang tua mampu mampu Ibid. hlm 575

  melaksanakan solat tarawih di waktu ini secara berjama’ah di masjid. Tapi bagaimana dengan pemuda dan anak-anak yang ingin turut meramaikan solat tarawih?.

  Mempertimbangkan berbagai hal tersebut, maka shalat tarawih tidak kalah afdzalnya jika di lakukan di awal waktu atau tepat setelah shalat isya’ selasai. Yang jelas, ini untuk menjaga kekompak an berjama’ah dan memberi kesempatan kepada suma kalangan (pemuda dan anak-anak) ikut untuk menyemarakkan datangnya bulan ramadlan. Dengan demikian shalat tarawih itu bisa dilakukan di awal waktu yaitu setelah shalat isya’ atau di waktu sepertiga malam.

C. Hukum Shalat Tarawih

  Shalat tarawih merupakan salah satu syiar islam dibulan ramadhan

  yang penuh keutamaannya di sisi Allah SWT, shalat tarawih termasuk bagian dari qiyamu ramadhan,yakni shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat isya’ dan sebelum witir selama ramadhan, hukum shalat tarawih adalah sunnah bagi laki-laki dan bagi perempuan.

  Sabda Nabi SAW:

  َىًلَص ُالله ََ ْوُسَر َناَك :ََ اَق ,ُهْنَع ُ َللَّا َي ِّضَر َةَرْيَرُه ْيِّبَا ْنَع ِّهْيِّف ُالله

  ُه َل َرِّفُغ ,ًاًباَسِّتْح َو اًناَمْيِّا َناَضَمَر َمَاق ْنَم( :َُ ْوُقَيَف,ٍةَمْي ِّزَعِّب )ملسملا هاور( ِّهِّبْنَذ ْنِّم َمَّدَقَتاَم

  “Dari Abi Hurairah ra: Rasulullah SAW menggemarkan shalat pada bulan Ramadlan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: Barang siapa yang melakukan ibadah (shalat Tarawih) di bulan Ramadlan hanya karena iman dan mengharapkan ridla dari Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat”.

  12 (HR: Muslim).

  ََ اَق َم ْنَع َو َّلَس َو ِّهْيَلَع ُالله ىَّلَص َيِّبَّنلا َّنَا ٍف ْوَع ِّنْب ِّنَمْحَّرلا ِّدْبَع

  ُه َماَص ْنَمَف ,ُ هَماَيِّق ُتْنَنَس َو َناَضَمَر َماَي ِّص َضَرَف َّلَج َو َّزَع َّنَا ه اور( ُ هُّمُا ُهْتَدَل َو ِّم ْوَيَك ِّهِّب ْوُنُذ ْنِّم َجَرَخ اًباَسِّتْحا َو اًنا َمْيِّا ُهَمَاق َو

  )هجام نباو يئاسنلاو دمحا

  "Dan dari Abdurrahman bin ‘Auf sesungguhnya Nabi Saw bersabda:

  “ Sesungguhnya Allah mewajibkan pusa Ramadlan dan aku menyunnahkan shalat malam di bulan ramadlan oleh karena itu,siapa yang berpuasa dan shalat malam itu karena iman dan karena Allah maka ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya”.(HR.Ahmad,Nasai dan Ibnu

13 Majah)

  Maksud kata dalam hadis di atas adalah

  َناَضَم َر َماَق

  menunaikan ibadah untuk menghidupkan malam bulan Ramadlan dengan cara melaksanakan shalat Tarawih, dzikir, membaca al- Qur’an, 12 bersodaqah, dan ibadah sunnah lainnya sebagaimana yang dianjurkan Nabi 13 Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Muslim,( Jakarta: Amani, 1994) hlm 229

Mu’amal Hamidy,et al. Terjemahan Nailul Authar, ( Surabaya: PT Bina Ilmu, 2011 ) saw. Dan orang-orang yang melakukannya dengan didasari iman dan mengharapkan keridlo’an Allah swt, maka Allah swt akan mengampuni dosa-dosa kecilnya yang telah lewat.

  Dari hadits di atas bisa di simpulkan bahwa hukum dari shalat tarawih adalah sunnah, karena dari hadits itu tidak ada kata-kata memerintah, hanya rasullulloh memerintahkan untuk menjalankannya, dan barang siapa yang mau menjalankannya akan di ampuni dosanya yang telah lalu.

D. Tata Cara Shalat Tarawih

  Pada dasarnya antara shalat tarawih yang 20 raka’at maupun 8 rakaat adalah sama persis, yang membedakan adalah jumlah bilangan raka’atnya saja, tidak ada yang lebih dari itu. Oleh karena itu saya mencontohkan tata cara shalat tarawih yang 20 raka’at, sehingga secara otomatis orang yang melakuka sha lat tarawih 8 raka’at bisa mengikuti.

  Perlu diketahui, bahwa shalat tarawih 20 raka’at, boleh dilakukan dengan 2 raka’at salam, sehingga jumlah salam atau tasyahud akhir berjumlah 10x ( sepuluh kali ). Setelah selesai, baru dilanjutkan shalat witir 3 rak aat dengan dua salam. Jadi, dua raka’at pertama salam, diteruskan satu raka’at berikutnya juga salam. Sedangkan untuk shalat tarawih dengan 8 raka’at, boleh dikerjakan dengan 4 raka’at salam 4 raka’at salam, sehingga jumlah salam atau tasyahud akhir adalah dua kali.

  Atau 2 raka’at salam 2 raka’at salam (seperti pada shalat tarawih 20 raka’at) sehingga jumlah salam atau tasyahud akhir adalah 4x (empat kali).

  Inilah sebabnya, mengapa antara shalat tarawih yang 20 raka’at dengan yang 8 raka’at bisa digabungkan dalam satu jama’ah. Caranyan dengan melakukan shalat tarawih dua raka’at salam dua rakaat salam. Bagi yang memilih shalat tarawih 8 raka’at, langsung berhenti pada raka’at kedelapan. Semenetara bagi yang memilih shalat tarawih 20 raka’at bisa menyempurnakan hingga jumlah yang ke 20, kemudian baru ditutup dengan shlat witir 3 raka’at.

  Berikut ini adalah tata cara shalat tarawih yang dimaksud yaitu

  14

  shalat tarawih 20 raka’at dengan dua raka’at salam dua raka’at salam:

  1 Bilal

  الله مكمحر ة عماج حيوارتلا ٌة َلََص

  Berkata Makmum

  هلو كلملا هل ,هل كيرشلَّ هدحو اللهلَّا هلالَّ

  Menjawab

  ريدق ئيش لك ىلع وهو تيميو يحي دمحلا

  Rokaat ke-1 Setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah At-Takasur.

  Raka’at ke 2 Membaca surah Al-Fatihah, Membaca surah Al- Ikhlas

  14 .Ahmadi Nawawi Sadili, Panduan Praktis shalat Fardhu dan Shalat Sunnah, ( Jakarta:

  2 Bilal

  ةمعنو ةرفغمو الله نم لَضف

  Berkata Makmum

  هلو كلملاهل ,هل كيرشلَّ هدحو اللهلَّاا هلالَّ

  Menjawab

  ريدق ئيش لك ىلع وهو تيميو يحي دمحلا

  Rokaat ke-1 setelah membca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-

  ‘ashr Raka’at ke 2 Setelah membaca Al-Fatihah membaca surah Al-

  Ikhlas

  3 Bilal

  ,َو بعملا كلملا ناحبس ,َوجوملا كلملا ناحبس

  Berkata

  ,اد با تومي لَّو مانيلَّ يذلا يحلا كلملا ناحبس حورلاو ةكئلَملا برو انبر سودق حوبس

  Makmum

  : ربكا اللهو الله لَّا هلالَّو لله دمحلاو الله ن احبس

  Menjawab

  ميظعلا يلعلا الله اب لَّا ةوق لَّو َ وح لَّو

  Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Humazah

  Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlash

  4 Bilal

  ةمعنو ةرفغمو الله نم لَضف

  Berkata Makmum

  هلو كلمل ا هل ,هل كيرشلَّ هدحو اللهلَّاا هلالَّ

  Menjawab

  ريدق ئيش لك ىلع وهو تيميو يحي دمحلا Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Fil

  Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlash

  5 Bilal

  ةمعنو ةرفغمو الله نم لَضف

  Berkata Makmum

  هلو كلمل ا هل ,هل كيرشلَّ هدحو اللهلَّاا هلالَّ

  Menjawab

  ريدق ئيش لك ىلع وهو تيميو يحي دمحلا

  Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Quraisy

  Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlash

  6 Bilal

  ,َو بعملا كلملا ناحبس ,َوجوملا كلملا ناحبس

  Berkata

  ,اد با تومي لَّو مانيلَّ يذلا يحلا كلملا ناحبس حورلاو ةكئلَملا برو انبر سودق حوبس

  Makmum

  : ربكا اللهو الله لَّا هلالَّو لله دمحلاو الله ن احبس

  Menjawab

  ميظعلا يلعلا الله اب لَّا ةوق لَّو َ وح لَّو

  Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-

  Ma’un Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah

  Al-Ikhlash

  7 Bilal

  قيدصلا ركب وبا انديس ىلولَّا ةفيلخلا

  Berkata Makmum

  هنع الله يضر

  Menjawab Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah

  Al-Kautsar Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah

  Al-Ikhlash

  8 Bilal

  باطخلا نبرمع انديس ةيناثلا ةفيلخلا

  Berkata Makmum

  هنع الله يضر

  Menjawab Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah

  Al-Kafirun Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah

  Al-Ikhlash

  9 Bilal

  نافع نب نامثع انديس ةثلاثلا ةفيلخلا

  Berkata Makmum

  هنع الله يضر

  Menjawab Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah

  Al-Nashr Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlash

  10 Bilal Berkata

  ل اط يبا نب يلع انديس ةعبارلا ةفيلخلا ب

  Makmum Menjawab

  ههجو الله مرك

  Rokaat ke-1 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Labab

  Raka’at ke 2 setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Ikhlash

  Keterangan: a.

  Pada tiap-tiap dua raka’at di samping membaca dzikir di atas, bilal juga membaca shalawat kepada nabi muhammad SAW, dan di ikuti oleh para jama’ah, adapun lafal shalawat yang dibaca adalah sebagai berikut: Bilal berkata :

  َ ا ىلعو دمحم ان ديس ىلع لص مهللا دمحم انديس

  Makmum

  هيلع كرابو ملسو لص مهللا menjawab: b.

  Petunjuk dzikir dan shalawat yang dijelaskan di atas bukan ketentuan baku, bagi pembaca dapat pula mengikuti panduan para ulama’ yang sudah berlaku di masyarakat setempat.

  ِّ س ِّك ْي َن َو , َع ِّن

  َت ْح َت

  ِّء َص ِّبا ِّر ْي َن َو ,

  َىل

َلا

َب َلَ

  ِّر ْي َن َو , َع

  َم ِّءا َش ِّكا

  َو , اِّب َنل ْع

  َر ِّضا ْي َن

  ِّب ْلا ا َق َض ِّءا

  ِّغا ِّب ْي َن َو ,

  ِّخ َر

ِّة

َر

  ِّها ِّد ْي َن , َو ِّيف َْلا

  َو ِّف ُّدلا ي ْن َي َز ا

  ِّض ْي َن ,

  َّلا ْغل ِّو ُم ْع ِّر

  ْل ُه َد ُم ى َت َم

  15 c.

  ْي َن َو , ِّاب

  َو ِّل َع ْف ِّو َك َر ِّجا

  َاط ِّل ِّب ْي َن ,

  َو , ِّل َام ِّع ْن َد َك

  َّز َك ِّةا َف ِّعا ِّل ْي َن

  ْي َن َو , ِّلل

  َلَ ِّة ُم َح ِّفا ِّظ

  َو , َىلَع ا َّصل

  ِّض َك ُم َؤ ِّ َ ْي َن

  َو , ِّل َف َر ِّئا

  ِّْلَّا ْي َم ِّنا َك ِّما ِّل ْي َن

  ْجا َع ْل َن ِّب ا

  ميحرلا نمحرلا الله مسب َا َّلل ُه َم

  Do’a Setelah Sholat Tarawih

  15

  , َاي ْلا ِّ ه َل ْي َل ٍد َن

َن ِّئا ِّة ِّق ُالله ى ِّءا

َس ْو َي َس َع َّم َح ُم ا َس

ِّر ْي َم َص ِّ ي َد

  َم َّل َم َو ِّل َو , , ْلا َن ِّل ْي ِّخا ََ َّن ِّة َن َِّ ْي َس َع َجلا ِّض َح َع

  ِّر ِّر ْي ِّرا َو ىِّف َو َو َو َو َىل

  َىل ْن ُد ْن ْي َّز َت ْي َاق َك ْلا ٍس ُس ِّم َن ِّع ُح َن ِّد ْي ِّع ِّة

ُم ْو

  ِّج ِّو ٍن ِّر ِّب َما َر َو , َو ,

َل ْن َط ْن ْي َت َل َت ْب

ِّم َن ِّل ْي ِّكآ َّن ِّة ِّم َن ِّ س َِّ ْي ْس

  َب َجلا ِّما ُم َب ٍن َع ِّب ِّق َرا َو , َو , َو َو ِّا ٍجا

  ْن َك ْأ َق ْي َا ْك َش

ِّع ْي ِّم ٍس َن َن ِّ ف ْي َل

َّم َب ِّبا ُم َس َع ٍن ِّرا ِّب ِّب ْي ِّرا َص

  َو َو َا َو َو

ُّشلا َّلا َل ْي َا َّلا

ِّءا َن ِّق ْي ِّد ْي َنْي َن ِّم َت َن ِّذ ْي ِّ صلا َع ْم

  َه َد َّن ِّب ِّي ِّه ْم ْن َع ََ َم َو َو َك ُل ْض َف ْلا َذ ا ًق ُا ْي َن ِّم َك ِّل ِّف ْي َك ِّئ َن ْس ُح َن ِّخ ِّلا َّصلا

  ِّالله ْو َل َر َو

  َو , َو َىف ْلا ُد ْلا َن ِّم ْي ِّل

  ِّ ب ِّ ِّللَّ ْم َح ًمي َع ِّللها َع َل َر ِّب َو ,ا

  “ Ya Allah ... Jadikanlah kami orang yang sempurna dalam iman, yang selalu melaksanakan kewajiban, yang dapat menjadikan salat (lima Waktu), yang selalu menunaikan zakat, yang selalu meminta sesuatu hanya kepada-Mu, yang selalu mengharap ampunan-Mu, yang selalu berpegang pada petunjukmu, yang selalu berpaling pada perbuatan bodoh, yang zuhud terhadap dunia, orang yang selalu cinta akhirat, yang selalu menerima qadha’ dan qadharmu, yang selalu mensyukuri nikmatmu, yang selalu sabar menerima cobaanmu, dan dihari akhir nanti kumpulkanlah kami di bawah bendera rasulmu Muhammad SAW.

  “Ya Allah....! Jadikanlah kami orang yang dapat mendatangi telagamu, lalu masuk ke surgamu, dan selamat dari siksa nerakamu, Dudukkanlah kami di atas permadani surga yang mulia, bahagiakanlah kami dengan bidadari-bidadari surga, pakaikan dan hiasilah kami dengan sutra halus dan indah, jadikanlah kami orang yang yang dapat menikmati makanan surga, meminum susu, madu dan arak surga yang bersih lagi suci,dengan gelas dan bejana yang bersih berkilau, bersama mereka yang telah engkau

  merekalah teman yang paling baik. Itu semua adalah anugerahmu ya allah dan cukupkanlah engkaulah yang maha mengetahuinya”.

16 E.

   Fadhilah Shalat Tarawih

  Fadhilah adalah kemuliaan, keagungan atau keluhuran, fadhilah shlat tarawih adalah sebagai berikut:

1. Semua dosa terampuni

  Sebagaimana dalam hadis-hadis yang telah di ekmukan di atas, bahwa fadhilah utama shalat tarawih adalah ampunan terhadap dosa- dosa masa lampau, ayat al- qur’an pun banyak yang memberikan jaminan tehadap orang-orang beriman dan taat termasuk yang tekun menjalankan shalat tarawih.

  

17

Ayat Al-

  Qur’an berikut ini adalah firman Allah atas jaminan mereka yang beriman dan bertakwa, Qur’an surat Al-Mulk ayat 12:

      

      

  16 .Ibid, hlm 291-290 17

  “ Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala 18 yang besar”.

  Dalam hal ini shalat tarawih bisa menjadi momentum yang paling afdzal untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Karena di samping fadhilah shalat tarawih adalah ampunan terhadap dosa masa lalu, shalat tarawih juga menjadi sarana berhubungan dengan Allah secara lebih dekat, dan Allah pun telah berjanji untuk mengampuni dosa-dosa orang yang bermunajat di waktu itu.

2. Amal ibadah dilipat gandakan

  Ampunan Allah terhadap dosa-dosa di masa lalu juga bisa dengan memperbanyak amal kebajikan. Sebab, amal baik bisa menghapus amal buruk. Allah berfirman:

  

  

  

  

 

    

  

” Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah 19 peringatan bagi orang-orang yang ingat. 18

   Departemen Agama RI, Op Cit hlm 265 Firman Allah di atas dengan terang menjelaskan bahwa perbuatan-perbuatan baik dapat menghapus perbuatan-perbutan buruk atau dosa, Yang di maksud perbuatan baik dalam ayat di atas adalah mendirikan shalat di tepi pagi dan petang yaitui shalat subuh, dzuhur, ashar dan maghrib, sedangkan yang di maksud dengan mendirikan shalat pada awal permulaan malam adalah shalat isya’.

  Berdasarkan ayat di atas dapat di fahami bahwa Allah akan melipat gandakan perbuatan baik orang-orang beriman, salah asatu perbuatan baik adalah shalar dan infak, perbuatan baik ini semuanya terdapat pada bulan ramadhan, yaitu shalat tarawih dan berdasarnya kotak infak di sela-sela kultum shalat tarawih, Dengan demikian Fadhilah shalat tarawih adalah menghapus dosa di masa lalu dengan cara meliputgandakan amal baik kepada Allah, yakni dengan memperbanyak shalat sunnah ( tarawih ) dan sesering mungkin

  20 berinfak di jalan Allah.

3. Dijauhkan dari sifat kikir

  Fadhilah lain dari shalat tarawih adalah dijauhkannya orang yang melaksanakannya dari sifat kikir, sifat kikir adalah sifat hemat yang terlalu berlebihan dalam menggunakan harta bendanya. Jika di minta untuk menyumbangkan kepada orang lain atau untuk

  20 kepentingan selain dirinya, tidak akan bersedia. Janganakan untuk orang lain untuk dirinya sendiri kadang masih dihitung-hitung.

  Dengan shalat tarawih di bulan ramadhan, sifat kikir yang denikian itu insya allah akan menghinggapi kita, karena kalau kita malaksanakan shalat tarawih selama satu bulan , kita akanberinfak 30 kali, dan itu dilakukan setiap malam, tepatnya di sa’at kultum tarawih di mulai.

  Inilah salah satu Fadhilah shalat tarawih yaitu tertanam sifat gemar berinfak dan bersedekah sehingga dijauhkan atau terjaga dari sifat kikir adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung, Allah Berfiman dalam Al-

  Qur’an surat At-Taghaabun ayat 16 :

       

             

  “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah taatlah dan serta nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. dan Barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah

  21 orang- orang yang beruntung”. (At-Taghaabun ayat 16 )

  .

  Shalat tarawih di bulan ramadhan dapat menjauhkan diri dari sifat-sifat kikir, dengan melatih berinfak setiap hendak maupun setelah shalat tarawih kita akan terbiasa berinfak, seiring dengan kebiasaan tersebut Allahakan menganugrahkan karunianya sehingga kita semakin ikhlas setiap kali menginfakkan harta kita. Dan infak yang di landasi dengan rasa ikhlas akan di balas Allah dengan nilai yang lebih tinggi

  22 lagi bahkan berlipat ganda.

4. Dijauhkan dari sifat Kebodohan

  Fadhilah lain dari shalat tarawih adalah dijauhkannya dari bencana kebodohan, Sebab, sebagaimana di sebutkan di atas bahwa di dalalm agenda shalat tarawih terdapat majelis ta’lim yang di isi oleh orang-orang pilihan yang memaparkan berbagai ilmu keagamaan.

  Dari agenda ini dapat dipahami bahwa dalam shalat tarawih , tidak hanya moralnya saja yang ditingkatkan melainkan juga intelektualnya, dengan kata lain penungkatan moral melalui shalat tarawih sedangkan peningkatan intelektualnya melalui kultum yang mengiringnya.

  Dengan demikian pemahaman, ilmu, hikmah dan meningkanya derajat adalah salah satu fadhilah shalat tarawih, sebab kultum merupakan agenda yang tak terpisahkan dari shalat tarawih, Di 22 samping itu mendengarkan ajaran kebenaran dalam kultum setelah shalat tarawih akan jauh lebih mudah karena ada faktor tuhann di dalamnya. Ketika shalat dengan khusyuk, otak dalam kondisi konsentrasi , sehingga lebih siap menerima hidayah Allah, termasuk melalui kultum tarawih, sejak di berikannya hidayah Allah berupa ilmu

  23 dan pemahaman inilah kita akan terhindar dari sifat-sifat kebodohan.

  5. Mendekatkan Diri kepada Allah Fadhilah shalat tarawih yang paling besar adalah semakin dekatnya diri yang bersangkutan kepada tuhannya, Artinya semakin tekun dan khusyuk seseorang dalam menunaikan shalat tarawih semakin dekat ia dengan tuhannya. Hal ini tentu bukan sesuatu yang aneh, mengingat shalat merupakan sarana komunikasi antara hamba

  24 dengan tuhannya.

  23 24 Suyadi, Op Cit, hlm 288