TINGKAT PENGELOLAAN PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG
TINGKAT PENGELOLAAN PAJAK HOTEL
DI DINAS PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN PANDEGLANG
SKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada
Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh Melda Listiani
NIM 6661120204
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYSA 2017
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO: “LOVE WHAT YOU DO AND DO WHAT YOU LOVE”
SKRIPSI INI KUERSEMBAHKAN UNTUK
KEDUA ORANG TUAKU, ADIK-ADIK,
ABSTRAK
Melda Listiani. NIM. 6661120204. Tingkat Pengelolaan Pajak Hotel Di Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang. Program Studi Ilmu
Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I: Dr. Abdul Apip., M.Si dan
Pembimbing II: Rahmawati., S.Sos., M. SiPada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu Tingkat Pengelolaan Pajak Hotel Di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kontribusi pajak hotel terhadap PAD karena masih banyak wajib pajak hotel yang tidak membayar pajak, kurangnya pengawasan serta terbatasnya sarana dan prasarana guna menunjang kinerja pegawai di Dinas Pendapatan daerah Pandeglang. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengelolaan pajak hotel di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan deskriptif kuantitatif.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan teori dari Mahmudi (2010:17) yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu perluasan basis penerimaan, pengendalian atas kebocoran pendapatan, peningkatan efisiensi administrasi pajak, transparansi dan akuntabilitas. Dalam analisa data menggunakan t-test satu sampel dimana hasil perhitungan t hitung -1,719 < t tabel 1,669 dan hasil perhitungan persentase diperoleh 62% dari nilai hipotesis 65% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga hasil penelitian tingkat pengelolaan pajak hotel di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang masih kurang baik. Diharapkan Dispenda Pandeglang melakukan perluasan basis penerimaan dan terus melakukan sosialisasi kepada wajib pajak guna memberikan kesadaran dalam membayar pajak.
Kata kunci: Pengelolaan, Pajak Hotel, Dinas Pendapatan Daerah
ABSTRACT
Melda Listiani. NIM. 6661120204. The Level Management of Hotel Taxes In
The Department of Revenue Pandeglang. Study Public Administration. Faculty
Of Social and Politic. University Of Sultan Ageng Tirtayasa. Supervisor I: Dr.
Abdul Apip., M.Si and Supervisor II: Rahmawati., S. Sos., M. SiIn this research study focused namely Level Management of Taxes In the
Department of Revenue Pandeglang. This research is motivated by the problems
in the low contribution of hotel tax to PAD because there are many taxpayers who
do not pay hotel taxes, lack of supervision and the limited facilities and
infrastructure to support the performance of employees in the department of
revenue Pandeglang. The purpose of this study is to determine the extent of tax
management in the Department of Revenue Pandeglang. The method used in this
research is using quantitative descriptive. The research instrument in this study
using the theory of Mahmudi consisting of four dimensions, namely the expansion
of the revenue base, control over revenue leakage, increase the efficiency of tax
administration, transparency and accountability. In the data analysis using t-test
one sample in which the calculation result t count -1,719 < t table 1,669 and the
percentage calculation results obtained 62% of the value of 65%, the hypothesis
Ho is accepted and Ha rejected. So that research results of tax management level
in the Department of Revenue Pandeglang still not good. Expected Dispenda to
expand the revenue base and continue to socialize to the taxpayer in order to
bring awareness to the taxpayer for paying taxes.Keywords: Management, Taxes, Department of Revenue
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat pertolongannya maka skripsi ini dapat terselesaikan serta shalawat dan salam dipanjatkan untuk Nabi Besar Muhammad SAW atas Rahmat-Nya sehingga penelitian ini mudah-mudahan dapat bermanfaat. Adapun penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian sarjana (S-1) dengan judul : “Tingkat Pengelolaan Pajak Hotel Di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang ”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Maka peneliti ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Rahmawati, S.Sos, M.Si. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4. Iman Mukhroman, S.Sos, M.Si Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
5. Kandung Sapto N., S.Sos, M.Si Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si Selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
7. Riswanda, Ph.D Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
8. Dr. Abdul Apip, M.Si Selaku pembimbing I skripsi yang senantiasa dengan sabar dan baik memberi kritik dan saran kepada peneliti
9. Rahmawati, S.Sos, M.Si Selaku pembimbing II skripsi yang senantiasa ramah, sabar dan baik dalam memberi bimbingan, kritik dan saran kepada peneliti
10. Semua Dosen dan Staff Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtaysa yang membekali penulis dengan ilmu yang bermanfaat selama perkuliahan.
11. Pegawai Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Banten yang dengan sangat amat baik membantu peneliti dalam melakukan observasi dan pencarian data.
12. Seluruh Pegawai Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang yang senatiasa membantu peneliti dalam melakukan observasi, pencarian data, dan penelitian.
13. Kedua orang t uaku yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang dan perhatian yang tak terbalaskan. Terimakasih atas segala dukungan moril dan materiilnya yang telah diberikan selama ini. semoga Allah selalu memberikan kesehatan, keberkahan dan kebaikan-kebaikan kepada mamah dan papap, Amin.
14. Adikku Dicky dan Linda yang selalu menghiburku serta pamanku Tery yang selalu memberikan do’a serta dukungan. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan serta keberkahan kepada mereka. Amin.
15. Sahabat-sahabatku Fuji Lestari, Meuthia Reynaldi, Irma Fahmi, Epa Enjella, Lisna Fajrianti, Aryadatul Radiyah, yang sampai sekarang selalu memberikan semangat, motivasi dan pengertian dalam hidupku.
16. KKM 46, Crew Radio Paranti FM, Arcadia Famiglia, yang selalu memberikan dukungan serta menghiburku saat proses mengerjakan skripsi.
17. Syahravi Dewanda yang memberikan semangat dan motivasi saat proses mengerjakan skripsi. Semoga kebaikan selalu menyertai kita.
Selain itu penulis menyadari banyak kekurangan yang dipaparkan dalam skripsi ini. oleh karena itu peneltii dengan segala kerendahan hati dan kelapangan dada bersedia menerima segala masukan baik itu saran maupun kritik yang dapat membangun dalam membuat karya lebih baik dan lebih bermanfaat lagi untuk kemudian hari.
Serang, Januari 2016 Penulis
Melda Listiani
DAFTAR ISI Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ............................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................... iv DAFTAR TABEL ................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ........................................................................... viii DAFTAR DIAGRAM ............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................
… 16
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 17
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 17
1.5 Sistematika Penelitian ..................................................................... 18
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori ............................................................................... 25
2.1.1 Teori Organisasi .................................................................... 25
2.1.2 Manajemen Keuangan Daerah ................................................ 27
2.1.3 Konsep Pajak Daerah .............................................................. 36
2.1.3.1 Pengertian Pajak Hotel ......................................................... 39
2.1.3.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak ......................................... 40
2.1.3.3 Objek Pajak Hotel ................................................................ 41
2.1.3.4 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Hotel ................................... 42
2.1.3.5 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hotel ............................... 43
2.1.3.6 Penetapan dan Cara Pemungutan Pajak Hotel ..................... 44
2.1.3.7 Klasifikasi Hotel ................................................................... 45
2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 49
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................................... 51
2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ............................................................................ 54
3.2 Instrumen Penelitian ........................................................................ 54 3.3 .................................................................................................... Popul asi dan Sampel ................................................................................. 58
3.4 Tekhnik Pengolahan dan Analisa Data ........................................... 59
3.4.1 Uji Normalitas ....................................................................... 60
3.4.2 Uji Validitas .......................................................................... 61
3.4.3 Uji Reliabilitas ....................................................................... 62
3.4.4 Uji T-test ............................................................................... 63
3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian .......................................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 65
4.1.1 Kedudukan Struktur dan Organisasi ....................................... 66
4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dispenda Pandeglang ..................... 67
4.1.3 Visi dan Misi Dispenda Pandeglang ....................................... 68
4.1.4 Indentitas Responden Penelitian ............................................ 69
4.2 Pengujian Statistik ............................................................................. 73
4.2.1 Uji Validitas Penelitian ........................................................... 73
4.2.2 Uji Reliabilitas Penelitian ........................................................ 76
4.2.3 Uji Normalitas Penelitian ........................................................ 77
4.3 Deskripsi Data ................................................................................... 78 4.4 pengujian Hipotesis Penelitian ........................................................ 118
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................ 121
4.6 Pembahasan ..................................................................................... 127
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 136
5.2 Saran ................................................................................................ 136
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Pandeglang ......................... 6Tabel 1.2 Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah ........ 7Tabel 1.3 Jumlah Wajib Pajak Hotel di Pandeglang .................................... 9Tabel 1.4 Rata-rata Hunian Kamar Hotel Diana ......................................... 12Tabel 1.5 Tarif Rata-rata Kamar Hotel Diana ............................................. 13Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen ..................................................................... 57Tabel 3.2 Skor Pengikat Menggunakan Skala Likert ................................. 60Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.......................................................................... 64Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas ....................................................................... 73Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 76Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 77Tabe; 4.4 Nilai Kategori Dimensi ............................................................. 130
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Manajemen Pendapatan Daerah .................................. 32Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................ 52Gambar 4.1 Kategori Instrumen ................................................................. 120Gambar 4.2 Kurva Penerimaan ................................................................. 120Gambar 4.3 Kategori Instrumen Dimensi 1 .............................................. 122Gambar 4.4 Kategori Instrumen Dimensi 2 .............................................. 123Gambar 4.5 Kategori Instrumen Dimensi 3 .............................................. 124Gambar 4.6 Kategori Instrumen Dimensi 4 .............................................. 125
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Responden Jenis Kelamin ................................................................ 70 Diagram 4.2 Responden Tingkat Pendidikan......................................................... 71 Diagram 4.3 Responden Status .............................................................................. 72 Diagram 4.4 Tanggapan Responden Tenrhadap Kesesuaian Hasil Penerimaan Pajak dengan Potensi Pajak Hotel di Kabupaten Pandeglang .......... 79 Diagram 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Penerimaan Pajak Hotel dengan Target yang ditetapkan oleh Dispenda Pandeglang ... 80 Diagram 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Hotel di Dispenda Pandeglang ......................................................... 81 Diagram 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Pendataan yang Dilakukan kepada Wajib Pajak Hotel Di Dispenda Pandeglang ................................... 82 Diagram 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Strategi Dispenda Pandeglang Dalam Menjaring Wajib Pajak ......................................................... 83 Diagram 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Tarif Pajak dengan Perda Pajak Daerah Pandeglang....................................................... 85 Diagram 4.10 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Wajib Pajak dalam Membayar Pajak dengan Tarif Pajak yang Ditetapkan .................. 86 Diagram 4.11 Tanggapan Responden Tentang Proses Pelaksanaan Pengawasan Terhadap Pegawai yang Ditugaskan ke Lapangan ....................... 87 Diagram 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Upaya yang Dilakukan Dispenda Pandeglang Dalam Peningkatan Pendapatan Bidang Pajak Hotel . 88
Diagram 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Perhitungan Potensi Pajak Hotel yang Dilakukan Oleh Dispenda Pandeglang .................................. 89 Diagram 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Inventarisasi Hotel yang Dilakukan Oleh Dispenda Pandeglang .......................................... 90 Diagram 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Pemeriksaan Jumlah Wajib Pajak Hotel Di Pandeglang ....................................................................... 91 Diagram 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Penyederhanaan Sistem Akuntansi di Dispenda Pandeglang .................................................................. 92 Diagram 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Sistem Akuntansi Penerimaan Daerah yang Digunakan Dispenda Pandeglang ......... 93 Diagram 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Pemahaman Sistem Akuntansi yang Digunakan Oleh Dispenda Pandeglang .................................. 94 Diagram 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Penghargaan Untuk Wajib Pajak Hotel yang Taat Membayar Pajak .............................. 95 Diagram 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Sanksi yang Diberikan Kepada Wajib Pajak yang Lalai Membayar Pajak ......... 96 Diagram 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Upaya Dispenda Pandeglang Dalam Melakukan Sosialisasi Pajak ............................................... 97 Diagram 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Proses Pelaksanaan Pengawasan Terkait dengan Pemberian Sanksi Kepada Wajib Pajak Yang Lalai Membayar Pajak.............................................................................. 98 Diagram 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan yang Dilakukan
Aparatur Dispenda Pandeglang Terhadap Wajib Pajak Hotel Dalam Melakukan Perhitungan Pajak Hotel ............................................... 99 Diagram 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Proses Pemberian Sanksi Untuk Wajib Pajak Yang Mangkir Dalam Tanggung Jawabnya Membayar Pajak .............................................................................................. 100 Diagram 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Sistem Pelatihan Pegawai Dispenda Dalam Usaha Pengembangan Keahlian ....................... 101 Diagram 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Program Pelatihan yang Diberikan Kepada Pegawai Dispenda .................................. 102 Diagram 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Proses Pelaksanaan Pengawasan Terhadap Program Pelatihan Bagi Pegawai Dispenda .................. 103 Diagram 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Sanksi Kepada Aparatur yang Tidak Mengikuti Program Pelatihan ..................... 104 Diagram 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Usaha Dispenda Pandeglang Dalam Memperbaiki Prosedur Administrasi Pembayaran Pajak .. 105 Diagram 4.30 Tanggapan Responden Tentang Sosialisasi yang Dilakukan Dispenda Pandeglang Terhadap Wajib Pajak Perihal Tata Cara Pemungutan Pajak ........................................................................ 106 Diagram 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Cara Yang Dilakukan Dispenda Pandeglang dalam Melakukan Penagihan Kepada Wajib Pajak Hotel di Pandeglang ..................................................................... 107
Diagram 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Strategi yang Dilakukan Dispenda Pandeglang Dalam Melakukan Pengelolaan Pajak Hotel ............. 108 Diagram 4.33 Tanggapan Responden Tehadap Penggunaan Teknologi yang Dapat Menunjang Dalam Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pajak Hotel di Pandeglang ............................................................................... 109 Diagram 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Sarana Teknologi yang Tersedia Dalam Melaksanakan Tugas Pekerjaan di Dispenda Kabupaten Pandeglang .................................................................. 110 Diagram 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Jumlah Pegawai yang Ada Dengan Kebutuhan Pekerjaan di Dispenda Pandeglang ...... 111 Diagram 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Jabatan atau Bidang Pekerjaan yang Di Emban Pegawai Dispenda Pandeglang Dengan Keahlian yang Dimiliki ................................................................. 112 Diagram 4.37 Tanggapan Responden Terhadap Keahlian Pegawai Bidang Pendapatan Pajak Dispenda Pandeglang dalam Menguasai Bidang Pekerjaannya ................................................................................. 113 Diagram 4.38 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai Dibidang Pendapatan Dispenda Pandeglang yang Menangani Pajak Hotel 114 Diagram 4.39 Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi yang Diberikan Kepada Aparatur Pemungut Pajak di Dalam Melaksanakan Sistem Penilaian Kepuasan Wajib Pajak ................................................ 115 Diagram 4.40 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Kompensasi yang
Diberikan Kepada Aparatus Pajak Dengan Kinerja Pegawai ...... 116 Diagram 4.41 Tanggapan Responden Terhadap Kesesuaian Penyetoran Pajak Hotel Ke Kas Daerah Dengan Peraturan Yang Tertera Di dalam Perda Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah...................... 117
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Otonomi daerah dilaksanakan guna menjadikan penyelenggaraan pemerintahaan di daerah lebih baik dan lebih terorganisir. Pelaksanaan otonomi daerah menitik beratkan kepada daerah kabupaten dan daerah kota dimulai dengan adanya penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahaan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.
Dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah maka tentu saja mekanisme pengelolaan pemerintahaan khususnya bagi daerah akan mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Pelaksanaan otonomi daerah tentu saja menjadikan adanya penyerahan berbagai kewenangan dari pusat ke daerah dan disertai pula dengan penyerahan dan pengalihan pembiayaan. Sumber pembiayaan yang paling penting di setiap daerah tentunya biasa dikenal dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dimana terdapat komponen penerimaan yang berasal dari pajak daerah.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan nasional Indonesia pada dasarnya dilakukan oleh masyarakat bersama-sama pemerintah. Oleh karena itu peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan harus terus ditumbuhkan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. Pemerintah daerah dapat menetapkan dan memungut berbagai jenis pajak daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki di daerah tersebut. Pemerintah daerah memiliki kemampuan untuk menetapkan jenis pajak apa saja yang dapat dipungutnya. Namun tentu saja pemerintah daerah harus benar-benar melakukan pengamatan terhadap daerahnya, dimana dalam melakukan penentuan jenis pajak yang akan dipungut tentunya harus sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Pemerintah daerah tentu saja terus berusaha dalam melakukan pembangunan dengan cara mengumpulkan dana guna menunjang pembangunan yang ingin dilakukan. Tentu saja dana yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan tersebut ada yang berasal dari pemerintah pusat dan dari masyarakat. Salah satu cara dalam mengumpulkan dana untuk melakukan pengelolaan Negara dan melakukan pembangunan tentu saja dari pajak yang dipungut dari para wajib pajak. Pajak merupakan salah satu cara yang potensial untuk melakukan pembangunan dan harus terus dioptimalkan agar pendapatan yang didapat terus meningkat dan dalam melakukan pendanaan untuk pengelolaan Negara pun akan semakin lancar.
Tersedianya sumber-sumber pembiayaan yang memadai merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu.
Sumber pendapatan daerah bisa berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dilihat dari sumber-sumber pendapatan tersebut, pajak merupakan sumber pendapatan yang memiliki potensi tinggi untuk menambah pemasukan ke dalam pendapatan asli daerah. Jadi sebenarnya pemerintah daerah lah yang seharusnya pintar dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di daerahnya.
Secara keseluruhan mekanisme pendanaan atau pembiayaan untuk negara melalui pembayaran pajak, mekanismenya terus berputar antara masyarakat yang membayar pajak lalu dihimpun oleh pemerintah untuk digunakan sebagai sumber pembiayaan keperluan pemerintahaan dan dipergunakan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana masyarakat. Jadi pajak yang dipungut oleh pemerintah sebenarnya akan dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk pembangunan- pembangunan, sarana untuk dipergunakan dan dinikmati oleh masyarakat. Semua wajib pajak apabila taat membayar pajak tentunya akan mempermudah pemerintah dalam melakukan pembangunan yang diperuntukkan untuk kesajahteraan rakyat, karena apabila semua ikut berpartisipasi dana yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan pun tentunya akan mudah terkumpul khusunya dalam konteks ini dari sektor pajak, dimana pajak seharusnya memiliki kontribusi yang besar dalam menambah pemasukan.
Pelaksanaan pemungutan pajak daerah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah yang berpedoman pada peraturan daerahnya masing-masing.
Di Kabupaten Pandeglang pelaksanaan pemungutan pajak dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang yang diatur dalam peraturan daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2011, dimana pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang mengelola 11 jenis pajak, yaitu:
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Parkir
7. Pajak Air Bawah Tanah
8. Pajak Sarang Burung Walet
9. Pajak Bumi dan Bangunan
10. Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
11. Pajak Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan Salah satu jenis pajak tersebut menjadi bahasan dalam penelitian ini, yakni pajak hotel. Dilihat dari keadaan di Kabupaten Pandeglang tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik. Potensi pariwisata yang sangat bagus tersebut menjadikan banyaknya penginapan yang muncul berkembang di Kabupaten Pandeglang seperti Hotel, Cottage, pondok, Motel, Wisma, Villa, Losmen, dan rumah penginapan termasuk rumah kos dengan jumlah kamar 10 atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan. Beberapa tempat penginapan tersebut tentunya berkontribusi dalam menambah pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Pandeglang, dan dapat diketahui pula bahwa pajak hotel merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membantu dalam menambah pemasukan pendapatan asli daerah dan membiayai penyelenggaraan pemerintahaan daerah serta pembangunan daerah.
Pajak Hotel Kabupaten Pandeglang itu sendiri diatur dalam Peraturan Daerah Kabupatan Pandeglang Nomor 1 Tahun 2011. Peraturan mengenai pajak hotel ini dibuat agar dalam melakukan pemungutan pajak hotel menjadi lebih jelas. Pajak hotel di Kabupaten Pandeglang tentunya menjadi salah satu penyumbang kontribusi dana pembangunan dan keperluan lainnya di daerah Pandeglang itu sendiri. Maka pajak hotel perlu benar-benar diperhatikan baik dalam pendataan dari setiap hotel yang menjadi wajib pajaknya, dan juga harus diperhatikan dari segi pengawasan dalam pemungutan pajak itu sendiri. Apabila dalam pemungutan pajak hotel ini berjalan dengan baik, tidak ada wajib pajak yang lalai dalam membayar pajak hotel maka tentu saja kontribusi pajak hotel ini terhadap PAD akan semakin besar. Apabila kontribusi pajak hotel itu besar dikarenakan kepatuhan para wajib pajak dalam membayar pajak, maka pemerintah itu sendiri akan semakin mudah melakukan pembiayaan untuk pembangunan, setidaknya kontribusi pajak hotel besar terhadap pendapatan daerah maka tentunya akan sangat membantu dalam hal pendanaan untuk pembangunan daerah Pandeglang itu sendiri.
Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai pajak hotel, maka untuk semakin jelasnya mengenai fluktuatif pendapatan dari pajak hotel di Kabupaten Pandeglang, berikut data yang dapat dilihat untuk membandingkan pendapatan pajak hotel di Kabupaten Pandeglang dari tahun 2011 sampai tahun 2015.
Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak Hotel Kabupaten Pandeglang
Tahun 2011 s/d 2015
Jenis Pajak Tahun Target Realisasi
2011 472,384,000.00 498,660,420.00 2012 450,000,000.00 932,658,187.00 Pajak Hotel 2013 543,860,394.00 587,036,014.00
2014 681,700,000.00 1,712,636,145.00 2015 2,022,500,000.00 2,843,148,211.00 Sumber: Dispenda Kabupaten Pandeglang, 2016
Data dalam tabel tersebut merupakan data perkembangan pajak hotel di Kabupaten Pandeglang selama 5 tahun, yakni dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Realisasi penerimaan pajak hotel di Kabupaten Pandeglang terlihat mengalami fluktuasi, terbukti dengan adanya penurunan pendapatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Dapat dikatakan bahwa potensi pajak hotel di Kabupaten Pandeglang itu sangat bagus, mengingat Kabupaten Pandeglang merupakan daerah pariwisata, dimana banyak sekali tempat wisata yang tentunya berdampak terhadap perkembangan tempat penginapan di sekitar daerah pariwisata tersebut. Di Kabupaten Pandeglang itu sendiri, sudah banyak berdiri tempat penginapan dari kelas menengah ke bawah sampai kelas menengah ke atas yang memungkinkan untuk dioptimalkan sehingga bisa menambah pendapatan untuk daerah Pandeglang. Namun dari data yang di dapat ternyata kontribusi pajak hotel tidak setiap tahun meningkat, namun ada kalanya di tahun tertentu pendapatan dari pajak hotel itu menurun yang dapat dikatakan bahwa kontribusinya kurang besar terhadap PAD. Untuk lebih jelasnya mengenai kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Derah (PAD), maka berikut tabel kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Tabel 1.2 Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2011 s/d 2015
No Tahun Pendapatan Pajak PAD % Pajak Hotel
Hotel Terhadap PAD1. 2011 498,660,420.00 56,189,197,538.00 0,88 2. 2012 932,658,187.00 54,048,393,635.00 1,72 3. 2013 587,036,014.00 80,584,075,435.00 0,72 4. 2014 1,712,636,145.00 140,046,902,014.00 1,22 5. 2015 2,843,148,211.00 163,921,272,579.00 1,73
Sumber: Dispenda Kabupaten Pandeglang, 2016 Setelah melakukan perhitungan dapat dilihat bahwa kontribusi pajak hotel terhadap PAD memang tidak begitu besar. Namun seperti yang kita ketahui bahwa potensi daerah Pandeglang sangatlah besar. Persentase yang didapat setelah melakukan perhitungan untuk melihat kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ternyata tidak pernah mencapai angka lebih dari 2%. Dapat dilihat bahwa penurunan konribusi terjadi dari tahun 2012 ke tahun 2013, dimana selisihnya setelah dihitung yakni sebesar 1%. Dispenda Kabupaten Pandeglang sendiri berupaya agar pajak dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD. Namun, pada kenyataannya masih sulit untuk memaksimalkan pendapatan khusunya dari sektor pajak hotel. Terdapat kendala yang ditemui oleh Dispenda itu sendiri, seperti ada nya wajib pajak hotel yang menunggak dan tidak membayar pajak sampai berbulan-bulan. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan yang di dapat khusunya dalam sektor pajak hotel semakin minim. Padahal tempat pariwisata di daerah Pandeglang terbilang banyak dimana di setiap tempat wisata tersebut terdapat penginapan yang masuk kategori wajib pajak hotel yang tentunya memberikan kontribusi terhadap pendapatan di Kabupaten Pandeglang.
Apabila pemerintah mau lebih menggali lagi potensi daerah Pandeglang tentunya tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pendapatan yang akan di dapat bisa berkali kali lipat dari sebelumnya. Tentu saja peran Dispenda itu sendiri sangat penting selaku aparatur pemerintah yang bertugas untuk memungut pajak maupun retribusi daerah, dimana strategi yang Dispenda gunakan dan cara Dispenda itu sendiri dalam menerapkan sanksi serta mengatur jalannya pengelolaan dalam hal siklus pungutan baik pajak maupun retribusi, akan berpengaruh besar terhadap penerimaan ke kas daerah. Banyaknya tempat penginapan yang masuk kategori wajib pajak hotel semestinya menjadikan andalan bagi Kabupaten Pandeglang untuk memperoleh pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk membangun di daerah Pandeglang. Berikut ini merupakan jumlah hotel yang terdata menjadi wajib pajak hotel di Kabupaten Pandeglang sampai tahun 2015.
Tabel 1.3 Jumlah Wajib Pajak Hotel Di Kabupaten Pandeglang
Tahun 2016
No Golongan Hotel Jumlah1. Bintang 4
4
2. Bintang 3
1
3. Bintang 2
1
4. Melati 3
4
5. Melati 2
8
6. Melati 1
5
7. Melati
5
8. Cottage
2
9. Pondok
1
10. Wisma
1
11. Losmen
1
12. Penginapan
2
13. Vila
3 Jumlah keseluruhan wajib pajak hotel
38 Sumber: Dispenda Kabupaten Pandeglang, 2016
Tabel 1.3 memperlihatkan jumlah wajib pajak hotel yang ada diKabupaten Pandeglang. Dari jumlah wajib pajak tersebut maka bisa diketahui bahwa potensi pajak (wajib pajak) hotel di Kabupaten Pandeglang lumayan banyak. Seharusnya kontribusi terhadap PAD pun besar, tapi pada kenyataan nya ternyata masih banyak wajib pajak hotel yang tidak membayar pajak sebagaimana mestinya. Hal itu bisa dibuktikan dari data rekapan pendapatan pajak hotel daerah Pandeglang tahun 2015 yang peneliti dapatkan dari Dispenda Kabupaten Pandeglang dan telah peneliti cantumkan dalam lampiran. Dilihat dari rekapan pendapatan pajak hotel yang diterima pada tahun 2015, terdapat beberapa hotel yang memang lalai membayar pajak dan menunggak sampai berbulan-bulan. Para wajib pajak banyak yang lalai membayar pajak dan tidak takut dengan tindak lanjut atau konsekuensi apabila wajib pajak tersebut tidak membayar pajak. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya pengawasan yang dilakukan terkait pemungutan pajak di Kabupaten Pandeglang.
Berdasarkan wawancara dengan kepala bidang pendapatan Dispenda Kabupaten Pandeglang (Selasa, 12 November 2015) dan hasil observasi awal, peneliti menemukan beberapa masalah mengenai tingkat pengelolaan pajak hotel di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang. Mulai dari sarana dan prasarana yang ada di Dinas Pendapatan daerah kabupaten Pandeglang, hasil pengamatan dari peneliti maka dapat dikatakan bahwa sarana penunjang kerja seperti komputer ataupun laptop untuk dipergunakan pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang masih belum memadai dan masih kurang. Begitupun dengan sistem informasi manajemen berbasis teknologi yang ternyata masih belum ada atau belum diterapkan di Dispenda Kabupaten Pandeglang, padahal dengan adanya sistem komputerisasi yang terkoneksi langsung dengan pihak hotel jelas akan sangat membantu sekali, mempermudah dan mempercepat dalam pekerjaan pegawai di Dispenda Kabupaten Pandeglang. Terkait dengan masih belum diterapkannya sistem informasi manajemen berbasis teknologi di Dispenda Kabupaten Pandeglang, peneliti juga menemukan masih adanya pegawai yang belum ahli dan kompeten dalam menggunakan perangkat teknologi penunjang kerja pegawai. Selain itu pegawai di Dispenda tergolong sedikit, dan jelas sekali bahwa kurangnya pegawai yang ditempatkan di bidang pendapatan.
Pendataan wajib pajak hotel biasa dilakukan per-6 bulan sekali, biasanya untuk meng cross check penginapan yang berdiri di daerah Pandeglang. Wajib pajak hotel yang sudah terdata maka wajib membayar pajak setiap bulan. Sistem yang digunakan dalam perhitungan pajak hotel di Kabupaten Pandeglang adalah
self assessment system dimana wajib pajak menghitung sendiri berapa pajak yang
harus dibayarkan setiap bulannya. Walau sistem yang digunakan dalam pemungutan pajak hotel adalah self assessment system, Dispenda harus tetap melakukan pengawasan. Setelah wajib pajak menyerahkan SPTPD atau surat pemberitahuan pajak daerah maka Dispenda akan memeriksa kebenaran hasil hitung dari wajib pajak terkait. Oleh karena itu, sebenarnya sistem komputerisasi yang terkoneksi langsung ke setiap wajib pajak hotel sangat diperlukan sekali untuk membantu dalam hal pengawasan. Terkait dengan hal pengawasan yang dilakukan Dispenda Kabupaten Pandeglang khususnya terhadap wajib pajak hotel, peneliti menemukan bahwa ternyata setelah melakukan perhitungan potensi penerimaan pajak dari beberapa hotel yang ada di Kabupaten Pandeglang, hasilnya lumayan besar namun nominal yang didapat jika dibandingkan dengan hasil rekapan penerimaan pajak hotel daerah Pandeglang tahun 2015 sangat jauh sekali. Dimana terlihat dalam hasil rekapan penerimaan pajak hotel tahun 2015 bahwa nominal yang dibayar oleh beberapa wajib pajak hotel setiap bulannya sama. Sehingga peneliti meragukan kontroling atau pengawasan dalam sistem perhitungan dimana dalam hal ini sistem yang digunakan adalah self assessment
system . Lebih jelasnya peneliti sudah menghitung potensi dari 4 hotel yang ada di
Pandeglang, yakni hotel Diana, hotel Sejahtera, hotel Pandeglang Raya dan Hotel Sofyan Inn Altama. Peneliti melakukan perhitungan agar mengetahui potensi pajak hotel dari 4 hotel tersebut lalu peneliti nantinya akan dapat mengetahui seberapa besar ketimpangan antara pendapatan yang diterima selama tahun 2015 dan potensi pajak dari hasil penghitungan yang dilakukan.
Tabel 1.4 Rata-Rata Hunian Kamar Hotel Diana
Situasi Jumlah Kamar Keterangan
Terpakai
Ramai
10 Normal 5 (10+5+2) : 3 = 5,67 Dibulatkan menjadi 6
Sepi
2 Jumlah
17 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016 Setelah melakukan perhitungan dapat diketahui bahwa rata-rata hunian kamar Hotel Diana sebesar 6. Peneliti mendapatkan sumber perkiraan situasi jumlah kamar ketika ramai, normal, dan sepi dari pihak Hotel Diana langsung dimana peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Rizky selaku manager Hotel Diana (Sabtu, 24 September 2016). Selanjutnya peneliti menghitung tarif rata-rata kamar yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.5 Tarif Rata-Rata Kamar Hotel DianaJenis Kamar Jumlah Tarif Kamar T x N
VIP
6 Rp. 240.000 Rp. 1.440.000 Standar
7 Rp. 170.000 Rp. 1.190.000
Jumlah
13 Rp. 2.630.000 Tarif Rata-rata per Kamar 2.630.000 : 13 = 202.308
Sumber: Hotel Diana, 2016
Tabel 1.5 menunjukkan bahwa tarif rata-rata per kamar di Hotel Diana di dapatkan sebesar Rp. 202.308 dimana jumlah kamar dan tarif kamar penelitidapatkan sumbernya langsung dari hasil wawancara dengan Bapak Rizky selaku manager Hotel Diana. Selanjutnya peneliti akan menghitung potensi pajak Hotel Diana dimana dilakukan dengan cara mengalikan rata-rata hunian kamar dengan tarif kamar rata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah hari dalam satu tahun dan dengan tarif pajak hotel.
Potensi pajak hotel Diana = 6 kamar x Rp. 202.308 x 360 hari x 10% = Rp. 43.698.528 per tahun
Setelah melakukan perhitungan maka dapat diketahui bahwa potensi pajak hotel Diana adalah sebesar Rp. 43.698.528 per tahun. Dapat dilihat pula dari data rekapan penerimaan pajak hotel tahun 2015 nilai atau nominal yang dibayarkan setiap bulannya oleh hotel Diana selalu sama yakni Rp. 100.000 per-bulan. Tentu saja seperti yang kita ketahui bahwa tidak mungkin setiap bulan total pendapatan yang didapat oleh hotel Diana selalu sama. Hal tersebut menjadikan bukti bahwa pengawasan yang dilakukan terhadap perhitungan pajak masih kurang. Tidak ada tindak lanjut dari Dispenda itu sendiri, dengan begitu beberapa wajib pajak terus menerus membayar pajak dengan total nominal yang sama, padahal potensi yang sebenarnya lumayan besar untuk menambah pendapatan PAD dari sektor pajak hotel.
Peneliti juga melakukan perhitungan terhadap hotel Sejahtera, hotel Pandeglang Raya dan hotel Sofyan Altama. Dimana hasil perhitungan nya peneliti sudah cantumkan dalam lampiran dan hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan hotel Diana dalam artian dimana penerimaan yang didapat masih jauh dengan potensi hasil perhitungan. Hal tersebut sudah jelas sekali berkaitan dengan pengawasan. Seharusnya ada tindak lanjut terhadap wajib pajak yang dicurigai melakukan perhitungan pajak hotel yang selalu sama setiap bulannya. Walaupun masih ada beberapa wajib pajak hotel yang menunggak membayar pajak hotel namun ada juga wp hotel yang taat membayar pajak hotel, namun sayangnya sampai sekarang masih belum ada reward untuk wajib pajak hotel yang taat membayar pajak. Padahal bila ada pemberian reward untuk wajib pajak hotel yang taat membayar pajak tepat waktu hal itu akan menjadi suatu motivasi, bukan hanya untuk wajib pajak hotel yang mendapat penghargaan tersebut akan memegang amanah dari penghargaan yang didapat dan juga akan memotivasi wajib pajak hotel lain untuk lebih giat lagi dalam membayar pajak. setidaknya dengan usaha seperti itu pun dapat memberi perubahan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak hotel.
Potensi pajak hotel di Kabupaten Pandeglang sebetulnya lumayan cukup besar untuk menambah kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah, bila aparatur pegawai yang bertugas di bidang yang bersangkutan dengan pajak hotel tersebut benar-benar melakukan pengawasan dengan semaksimal mungkin. Selain itu, untuk diberlakukannya sanksi yang seharusnya terhadap wajib pajak hotel yang lalai membayar pajak tentunya harus di jalankan dengan semestinya sesuai dengan peraturan yang telah dibuat. Selain itu peneliti melihat dari potensi wajib pajak di Kabupaten Pandelang yang lumayan banyak, dan juga seperti yang kita tahu bahwa Pandeglang merupakan daerah wisata yang disekitar tempat wisata tersebut banyak berdiri penginapan dimana semestinya kontribusi dari sektor pajak hotel terhadap PAD itu besar. Namun, apabila melihat laporan hasil pemeriksaan Pandeglang dari Badan Pemeriksa Keuangan kita bisa melihat bahwa sektor pajak hotel tidak begitu memberikan kontribusi yang besar, namun sektor pajak penerangan jalan yang paling tinggi kontribusinya.
Dari beberapa permasalahan tersebut tentu saja berdampak terhadap pendapatan pajak hotel. Hal tersebut menjadikan kurangnya pendapatan asli daerah di Kabupaten Pandeglang. Dengan melihat permasalahan tersebut, maka peneliti akan membahas mengenai pengelolaan pajak hotel di Kabupaten Pandeglang dari sudut pandang tingkat pengelolaannya. Jadi, berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul