ANGKA KEMISKINAN DENGAN ANGKA TUNA AKSARA USIA 15-19 TAHUN
POLA HUBUNGAN ANGKA KEMISKINAN DENGAN
ANGKA TUNA AKSARA USIA 15-19 TAHUN
TAHUN 2016
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAN DAN KESETARAAN 2017Kata Pengantar Untuk memenuhi kebutuhan perencanaan program pendidikan keaksaraan, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), dan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud (PDSPK) melakukan pemetaan kwadran data tuna aksara dewasa usia 15-19 tahun dengan angka kemiskinan. Pemetaan data dalam buku ini menunjukkan jumlah dan persentase penduduk tuna aksara orang dewasa atau penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis dengan hurup latin (tuna aksara latin) dengan angka kemiskinan yang ada di kabupaten/kota, yang disajikan berdasarkan provinsi dan kabupaten/kota Kami berharap buku Pola Hubungan Angka Kemiskinan dengan Angka Tuna Aksara Usia 5 – 59 tahun ini dapat ini dapat digunakan sebagai acuan bagi semua pihak, khususnya para perencana dan pengelola program pendidikan keaksaraan di indonesia, baik tingkat nasional maupun daerah. Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan buku ini. Saya berharap semoga buku ini berguna untuk bahan kebijakan dan berguna untuk kita semua.
Jakarta, September 2017 Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Dr. Abdul Kahar NIP. 196402071985031005
TINGKAT NASIONAL, TAHUN 2016 TINGKAT NASIONAL, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Kwadran II
Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Tinggi
Kwadran I (6 Prov)
Angka Kemiskinan rendah, Tuna Aksara Tinggi
(4 Prov) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
Kwadran III (9 Prov)
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(15 Prov)
Dalam kwadran Nasional terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua angka
tinggi, terjadi di 6 provinsi dan kwadran III kondisi ideal karena angka kemiskinan dan tuna aksara keduanya rendah terjadi di 15 provinsi, kwadran I adalah
kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 4 provinsi, sebaliknya kwadran IV adalah kondisi
PROVINSI DKI JAKARTA, TAHUN 2016 PROVINSI DKI JAKARTA, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Kwadran I Tuna Aksara Tinggi
Angka Kemiskinan rendah, (o Kab/kota)
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
Kwadran III Rata –Rata Nasional
Angka Kemiskinan Rendah, Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 Tuna Aksara Rendah
(6 Kab/Kota) (2,07%)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi DKI Jakarta terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Di provinsi ini seluruh wilayah berada pada kwadran
III, yang berkondisi ideal karena angka kemiskinan dan tuna aksara keduanya rendah terjadi di 6 kab/kota Tidak ada wilayah yang berada di kwadran I, II,
PROVINSI JAWA BARAT, TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT, TAHUN 2016
Kwadran I Rata –Rata Nasional
Kwadran II Angka Kemiskinan rendah,
Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
(10,70%) (0 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Kwadran III Kwadran IV
Angka Kemiskinan Rendah, Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah
(19 Kab/Kota) (8 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Jawa Barat terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah
terjadi di 19 kab/kota, Kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 8 kab/kota.
Tidak ada wilayah yang berada di kwadran I dan II.PROVINSI JAWA TENGAH, TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TENGAH, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Kwadran I
Kwadran II Angka Kemiskinan
Angka Kemiskinan rendah, Angka Kemiskinan Tinggi, tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(10,70%) (2 Kab/Kota)
(11 Kab/kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran IV
Kwadran III Angka Kemiskinan Tinggi
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
Tuna Aksara Rendah (14 Kab/kota)
(8 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Jawa Tengah terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua
angka tinggi, terjadi di 11 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 8 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk karena
walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 2 kab/kota sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun
PROVINSI DI YOGYAKARTA, TAHUN 2016 PROVINSI DI YOGYAKARTA, TAHUN 2016
Kwadran II Kwadran I
Angka Kemiskinan Tinggi, Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(1 Kab/kota) (0 Kab/Kota)
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Kwadran IV Kwadran III
Angka Kemiskinan Tinggi Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah
(2 Kab/kota) (2 Kab/Kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%)
Dalam kwadran Provinsi DI Yogyakarta terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 1 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 2 kab/kota sedangkan kwadran IV adalah kondisi
terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 2 kab/kota. Pada provinsi ini tidak ada wilayah yang berada di
PROVINSI JAWA TIMUR, TAHUN 2016 PROVINSI JAWA TIMUR, TAHUN 2016
Dalam kwadran Provinsi Jawa Timur terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua
angka tinggi, terjadi di 14 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 15 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk karena
walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 3 kab/kota , sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (3 Kab/Kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi (14 Kab/kota)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (15 Kab/Kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (6 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%)
PROVINSI ACEH, TAHUN 2016 PROVINSI ACEH, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Kwadran I Rata –Rata Nasional
(2 Kab/kota) Angka Kemiskinan rendah,
Angka Kemiskinan Tuna Aksara Tinggi tahun 2016
(0 Kab/Kota) (10,70%)
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (1 Kab/Kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (20 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Aceh terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua angka
tinggi, terjadi di 2 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 1 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi terbaik karena
walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 20 kab/kota Pada provinsi ini tidak ada wilayah yang berada di kwadran I
PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2016 PROVINSI SUMATERA UTARA, TAHUN 2016
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi (3 Kab/kota)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (24 Kab/Kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (6 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%)
Dalam kwadran Provinsi Sumatera Utara terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 3 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 24 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi
terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 6 kab/kota. Pada provinsi ini tidak ada wilayah yang berada di
PROVINSI SUMATERA BARAT, TAHUN 2016 PROVINSI SUMATERA BARAT, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Rata –Rata Nasional
Kwadran I (0 Kab/kota)
Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan rendah, tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(18 Kab/Kota) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(1 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Sumatera Barat terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. kwadran III kondisi ideal karena kedua angka
rendah terjadi di 18 kab/kota. kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah pada 1
PROVINSI RIAU, TAHUN 2016 PROVINSI RIAU, TAHUN 2016
Kwadran I Kwadran II
Angka Kemiskinan rendah, Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(0 Kab/Kota) (0 Kab/kota)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Rata –Rata Nasional Tuna Aksara Rendah
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara
(11 Kab/Kota) Angka Kemiskinan
Usia 15-59 tahun 2016 tahun 2016 (2,07%)
(10,70%) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(1 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Riau terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III merupakan kondisi ideal karena kedua angka
rendah terjadi di 11 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah,
PROVINSI JAMBI, TAHUN 2016 PROVINSI JAMBI, TAHUN 2016
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/kota)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (9 Kab/Kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (2 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%)
Dalam kwadran Provinsi Jambi terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah
terjadi di 9 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 2
kab/kota. Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran I dan II yang merupakan kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan
PROVINSI SUMATERA SELATAN, TAHUN 2016 PROVINSI SUMATERA SELATAN, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Rata –Rata Nasional Tuna Aksara Tinggi
Kwadran I Angka Kemiskinan
(0 Kab/kota) Angka Kemiskinan rendah, tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (10,70%)
(0 Kab/Kota) Rata –Rata Nasional
Kwadran III Angka Tuna Aksara
Angka Kemiskinan Rendah, Usia 15-59 tahun 2016
Tuna Aksara Rendah (2,07%)
(5 Kab/Kota) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(12 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Sumatera Selatan terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III merupakan kondisi ideal karena
kedua angka rendah terjadi di 5 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi yang terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna
aksaranya rendah, terjadi di 12 kab/kota . Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di Kwadran I maupun kwadran II.PROVINSI LAMPUNG, TAHUN 2016 PROVINSI LAMPUNG, TAHUN 2016
Kwadran II Kwadran I
Angka Kemiskinan Tinggi, Angka Kemiskinan rendah,
Rata –Rata Nasional Tuna Aksara Tinggi
Tuna Aksara Tinggi Angka Kemiskinan
(0 Kab/kota) (0 Kab/Kota) tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Kwadran IV
Tuna Aksara Rendah Angka Kemiskinan Tinggi
(5 Kab/Kota) Tuna Aksara Rendah
(10 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Lampung terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah
terjadi di 5 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi yang terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi
di 10 kab/kota, untuk kwadran I terdapat 2 kab/kota. Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran kwadran II.PROVINSI KALIMANTAN BARAT, TAHUN 2016 PROVINSI KALIMANTAN BARAT, TAHUN 2016
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (9 Kab/Kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
Kwadran II (10,70%)
Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Tinggi
(3 Kab/kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Kwadran IV
Tuna Aksara Rendah Angka Kemiskinan Tinggi
(2 Kab/Kota) Tuna Aksara Rendah
(0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Kalimantan Barat terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 3 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 2 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk
karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 9 kab/kota, sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, TAHUN 2016 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, TAHUN 2016
Kwadran II Kwadran I
Angka Kemiskinan Tinggi, Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(0 Kab/kota) (0 Kab/Kota)
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Kwadran III
Kwadran IV Angka Kemiskinan Rendah,
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
Tuna Aksara Rendah (14 Kab/Kota)
(0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Jambi terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Di provinsi ini seluruh wilayah berada pada kwadran III,
yang berkondisi ideal karena angka kemiskinan dan tuna aksara keduanya rendah terjadi di 14 kab/kota Tidak ada wilayah yang berada di kwadran I, II,
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, TAHUN 2016 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Kwadran I
(0 Kab/kota) Angka Kemiskinan rendah,
Rata –Rata Nasional Tuna Aksara Tinggi
Angka Kemiskinan (0 Kab/Kota) tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
Kwadran III (2,07%)
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(13 Kab/Kota) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Kalimantan Selatan terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Pada provinsi ini seluruh wilayah, yaitu
sebanyak 13 kab/kota berada di kwadran III yang merupakan kondisi ideal karena kedua angka rendah. Tidak terdapat wilayah yang berada di kawadran I, II,
maupun IV.PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, TAHUN 2016 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Kwadran I Tuna Aksara Tinggi
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan rendah,
(0 Kab/kota) Angka Kemiskinan
Tuna Aksara Tinggi Rata –Rata Nasional
(0 Kab/Kota) tahun 2016
Angka Tuna Aksara (10,70%)
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (10 Kab/Kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Kalimantan Timur terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Pada provinisi ini seluruh wilayah, yaitu
sebanyak 9 kab/kota berada di kwadran III yang merupakan kondisi ideal karena kedua angka rendah. Untuk kwadran I terdapat 1 Kab/kota, Tidak ada wilayah
PROVINSI SULAWESI UTARA, TAHUN 2016 PROVINSI SULAWESI UTARA, TAHUN 2016
Kwadran II Kwadran I
Angka Kemiskinan Tinggi, Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
Rata –Rata Nasional (0 Kab/kota) (0 Kab/Kota)
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Kwadran IV Angka Kemiskinan Rendah,
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah Angka Kemiskinan
Tuna Aksara Rendah (13 Kab/Kota) tahun 2016
(2 Kab/kota) (10,70%)
Dalam kwadran Provinsi Sulawesi Utara terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III merupakan kondisi ideal karena
kedua angka rendah terjadi di 13 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi yang terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna
aksaranya rendah, terjadi di 2 kab/kota. Pada provinsi ini tidak ada wilayah yang berada di kwadran I maupun kwadran II.PROVINSI SULAWESI TENGAH, TAHUN 2016 PROVINSI SULAWESI TENGAH, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan
Kwadran II tahun 2016 Angka Kemiskinan Tinggi,
(10,70%) Tuna Aksara Tinggi
(1 Kab/kota) Rata –Rata Nasional
Kwadran I Angka Tuna Aksara
Angka Kemiskinan rendah, Usia 15-59 tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (2,07%)
(0 Kab/Kota) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(3 Kab/Kota) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(9 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Sulawesi Tengah terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 1 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 3 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk
karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi tidak ada di provinsi ini, sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena
PROVINSI SULAWESI SELATAN, TAHUN 2016 PROVINSI SULAWESI SELATAN, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Kwadran I
Kwadran II Angka Kemiskinan rendah,
Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Tinggi
Tuna Aksara Tinggi (11 Kab/Kota)
(10 Kab/kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
Kwadran III (0 Kab/kota)
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(3 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Sulawesi Selatan terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 10 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 3 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk
karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 11 kab/kota, sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena
walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendahtidak ada di Provinsi tersebut.PROVINSI SULAWESI TENGGARA, TAHUN 2016 PROVINSI SULAWESI TENGGARA, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Kwadran I
Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan rendah, tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (10,70%)
(1 Kab/Kota) Kwadran II
Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Tinggi
Rata –Rata Nasional (9 Kab/kota)
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(3 Kab/Kota) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(4 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Sulawesi Tenggara terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 9 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 3 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk
karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 1 kab/kota sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena
PROVINSI MALUKU, TAHUN 2016 PROVINSI MALUKU, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi, tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (10,70%)
(0 Kab/kota) Kwadran I
Angka Kemiskinan rendah, Tuna Aksara Tinggi
(0 Kab/Kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
Kwadran IV (1 Kab/Kota)
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(10 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Maluku terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua
angka tinggi, terjadi di 1 kab/kota, dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 1 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi terbaik
karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 9 kab/kota Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di
PROVINSI BALI, TAHUN 2016 PROVINSI BALI, TAHUN 2016
Kwadran I Kwadran II
Angka Kemiskinan rendah, Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(6 Kab/Kota) Rata –Rata Nasional
(0 Kab/kota) Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III Kwadran IV
Angka Kemiskinan Rendah, Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
Tuna Aksara Rendah (3 Kab/Kota) (0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Bali terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi
di 3 kab/kota sedangkan kwadran I adalah kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 6
kab/kota . Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran II maupun kwadran IV.PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, TAHUN 2016 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, TAHUN 2016
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (1 Kab/Kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi (8 Kab/kota)
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (1 Kab/Kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (0 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%)
Dalam kwadran Provinsi Nusa Tenggara Barat terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk
karena kedua angka tinggi, terjadi di 8 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya
tertinggi terjadi di 1 kab/kota , Kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 1 kab/kota, Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada
di kwadran IV.PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2016 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Kwadran II
Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan Tinggi, tahun 2016
Tuna Aksara Tinggi (10,70%)
(16 Kab/kota) Kwadran I
Angka Kemiskinan rendah, Tuna Aksara Tinggi
(0 Kab/Kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(4 Kab/kota) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(2 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Nusa Tenggara Timur terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk
karena kedua angka tinggi, terjadi di 13 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 2 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah
kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 7 kab/kota. Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah
yang berada di kwadran I yang merupakan kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinannya rendah tetapi angka tuna aksaranya tinggi.PROVINSI PAPUA, TAHUN 2016 PROVINSI PAPUA, TAHUN 2016
Kwadran II Kwadran I
Angka Kemiskinan Tinggi, Angka Kemiskinan
Tuna Aksara Tinggi rendah, (29 Kab/kota)
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran IV
Kwadran III Angka Kemiskinan Tinggi
Angka Kemiskinan Tuna Aksara Rendah
Rendah, (0 Kab/kota)
Tuna Aksara Rendah (0 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Papua terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua angka
tinggi, terjadi di seluruh wilayah di papua 29 kab/kota Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran I, kwadran III dan IV.PROVINSI BENGKULU, TAHUN 2016 PROVINSI BENGKULU, TAHUN 2016
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Rata –Rata Nasional
Angka Kemiskinan Angka Tuna Aksara tahun 2016
Usia 15-59 tahun 2016 (10,70%)
(2,07%) Kwadran IV
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
(9 Kab/kota) Kwadran III
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
(1 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Bengkulu terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III adalah kondisi sangat ideal karena angka
kemiskinan rendah dan tuna aksara rendah terdapat pada 1 kab/kota, kwadran IV adalah kondisi yang terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi
angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 9 kab/kota. Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran I maupun kwadran II.PROVINSI MALUKU UTARA, TAHUN 2016 PROVINSI MALUKU UTARA, TAHUN 2016
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Kwadran I Rata –Rata Nasional
Tuna Aksara Tinggi Angka Kemiskinan rendah,
Angka Kemiskinan (2 Kab/kota)
Tuna Aksara Tinggi tahun 2016
(1 Kab/Kota) (10,70%)
Rata –Rata Nasional Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Kwadran IV Kwadran III
Angka Kemiskinan Tinggi Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah
(1 Kab/kota) (6 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Maluku Utara terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III adalah kondisi ideal karena kedua
angka rendah terjadi di 6 kab/kota, kwadran I adalah kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi
di 1 kab/kota, sebaliknya kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 1 kab/kota
PROVINSI BANTEN, TAHUN 2016 PROVINSI BANTEN, TAHUN 2016
Kwadran I Kwadran II
Angka Kemiskinan rendah, Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(0 Kab/Kota) (0 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
Rata –Rata Nasional (10,70%) Angka Tuna Aksara
Usia 15-59 tahun 2016 (2,07%)
Kwadran III Kwadran IV Angka Kemiskinan Rendah, Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah
(8 Kab/Kota) (0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Banten terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III merupakan kondisi paling ideal karena kedua
angka rendah itu terjadi di seluruh wilayah di Banten 8 kab/kota, Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran I, kwadran II dan IV.PROVINSI BANGKA BELITUNG, TAHUN 2016 PROVINSI BANGKA BELITUNG, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan
Kwadran I tahun 2016
Angka Kemiskinan rendah, (10,70%)
Tuna Aksara Tinggi (1 Kab/Kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Rata –Rata Nasional Tuna Aksara Tinggi
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016 (0 Kab/kota)
(2,07%) Kwadran III
Kwadran IV Angka Kemiskinan Rendah, Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah (6 Kab/Kota)
(0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Bangka Belitung terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III adalah kondisi sangat ideal karena
angka kemiskinan rendah dan tuna aksara rendah terdapat pada 6 kab/kota, kwadran I adalah kondisi yang buruk karena walaupun angka kemiskinan rendah
tetapi angka tuna aksaranya tinggi, ini terjadi di 1 kab/kota. Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran II maupun kwadran IV.PROVINSI GORONTALO, TAHUN 2016 PROVINSI GORONTALO, TAHUN 2016
Kwadran I Kwadran II Angka Kemiskinan rendah, Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/Kota) (0 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Angka Kemiskinan
Usia 15-59 tahun 2016 tahun 2016 (2,07%)
(10,70%) Kwadran III Kwadran IV
Angka Kemiskinan Rendah, Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah
(1 Kab/Kota) (5 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Gorontalo terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah
terjadi di 1 kab/kota, sedangkan kwadran IV adalah kondisi terbaik karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 5
kab/kota Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran I dan II yang merupakan kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan
PROVINSI KEPULAUAN RIAU, TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN RIAU, TAHUN 2016
Kwadran II Kwadran I
Angka Kemiskinan Tinggi, Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi Tuna Aksara Tinggi
(1 Kab/kota) (0 Kab/Kota)
Rata –Rata Nasional Rata –Rata Nasional
Angka Kemiskinan Angka Tuna Aksara tahun 2016
Usia 15-59 tahun 2016 (10,70%)
(2,07%) Kwadran IV
Kwadran III Angka Kemiskinan Tinggi
Angka Kemiskinan Rendah, Tuna Aksara Rendah
Tuna Aksara Rendah (0 Kab/kota)
(6 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Kepulauan Riau terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran III merupakan kondisi ideal karena
kedua angka rendah terjadi di 6 kab/kota , sedangkan kwadran II adalah kondisi yang terburuk angka kemiskinan tinggi tuna aksaranya juga tinggi terjadi di 1
PROVINSI PAPUA BARAT, TAHUN 2016 PROVINSI PAPUA BARAT, TAHUN 2016
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Kwadran I
Angka Kemiskinan rendah, Tuna Aksara Tinggi
(2 Kab/Kota) Kwadran II
Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Tinggi
(3 Kab/kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%) Kwadran III
Kwadran IV Angka Kemiskinan
Angka Kemiskinan Tinggi Rendah,
Tuna Aksara Rendah Tuna Aksara Rendah
(4 Kab/kota) (4 Kab/Kota)
Dalam kwadran Provinsi Papua Barat terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena kedua
angka tinggi, terjadi di 3 kab/kota dan kwadran III kondisi ideal karena kedua angka rendah terjadi di 4 kab/kota sedangkan kwadran IV adalah kondisi terbaik
karena walaupun angka kemiskinan tinggi tetapi angka tuna aksaranya rendah, terjadi di 4 kab/kota. Kwadran I yang merupakan kondisi terburuk karena
PROVINSI SULAWESI BARAT, TAHUN 2016 PROVINSI SULAWESI BARAT, TAHUN 2016
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Rata –Rata Nasional Tuna Aksara Tinggi
Angka Kemiskinan (3 Kab/Kota) tahun 2016
Kwadran II (10,70%)
Angka Kemiskinan Tinggi, Tuna Aksara Tinggi
(3 Kab/kota) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Kwadran III
Usia 15-59 tahun 2016 Kwadran IV
Angka Kemiskinan Rendah, (2,07%)
Angka Kemiskinan Tinggi Tuna Aksara Rendah
Tuna Aksara Rendah (0 Kab/Kota)
(0 Kab/kota)
Dalam kwadran Provinsi Sulawesi Barat terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Kwadran II merupakan kondisi buruk karena
kedua angka tinggi, terjadi di 3 kab/kota dan kwadran I adalah kondisi terburuk karena walaupun angka kemiskinan rendah tetapi angka tuna aksaranya tertinggi terjadi di 3 kab/kota Pada provinsi ini tidak terdapat wilayah yang berada di kwadran III maupun kwadran IV. PROVINSI KALIMANTAN UTARA, TAHUN 2016 PROVINSI KALIMANTAN UTARA, TAHUN 2016
Kwadran III Angka Kemiskinan Rendah,
Tuna Aksara Rendah (2 Kab/kota)
Kwadran IV Angka Kemiskinan Tinggi
Tuna Aksara Rendah (0 Kab/Kota)
Kwadran I Angka Kemiskinan rendah,
Tuna Aksara Tinggi (3 Kab/kota)
Kwadran II Angka Kemiskinan Tinggi,
Tuna Aksara Tinggi (0 Kab/kota)
Rata –Rata Nasional Angka Kemiskinan tahun 2016
(10,70%) Rata –Rata Nasional
Angka Tuna Aksara Usia 15-59 tahun 2016
(2,07%)
Dalam kwadran Provinsi Kalimantan Utara terlihat adanya korelasi antara angka kemiskinan dengan tuna aksara. Pada provinsi ini 2 wilayah yaitu Kota Tarakan,
Kab. Tana Tidung berada di kwadran III yang merupakan kondisi ideal karena kedua angka rendah. Kab. Malinau, Kab. Nunukan dan kab. Bulungan berada
pada kwadran I yang merupakan kondisi buruk karena angka kemiskinan rendah dan angka tuna aksaranya tinggi. Pada provinsi ini Tidak terdapat wilayah