Ita Kumaratih Abstrak - View of Analisis Perbandingan Antara Pengaruh Pemberian Kredit Produktif Dan Kredit Konsumtif Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Majalaya

  

Analisis Perbandingan Antara Pengaruh Pemberian Kredit

Produktif Dan Kredit Konsumtif Terhadap Profitabilitas Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca Majalaya

  Ita Kumaratih

  

Abstrak

  Bank memiliki peranan penting sebagai lembaga perantara keuangan, yakni dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Penting bagi bank untuk senantiasa menjaga kinerja keuangan dengan baik, terutama menjaga tingkat profitabilitas yang tinggi dengan pemberian kredit sehingga aset yang dimiliki menjadi produktif dan menghasilkan balas jasa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari Kredit Produktif dan Kredit Konsumsi terhadap Profitabilitas pada PT.Bank Rakyat Indonesaia Tbk Cabang Majalaya periode 2007

  • – 2009 secara parsial.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif dengan menggunakan regresi sederhana.

  Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t menggunakan tingkat signifikansi sebesar 95%. Data dalam penelitian ini adalah laporan rencana kerja anggaran tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kredit produktif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya dan kredit konsumsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya. Setelah di-uji- beda-rata-rata didapat hasil bahwa kontribusi kredit produktif lebih kecil terhadap tingkat profitabilitas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya.

  Kata Kunci : kredit produktif, kredit konsumtif, Profitabilitas.

  Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

  Kegiatan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari lalu lintas pembayaran uang, dimana industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis sehingga dapat dikatakan sebagai urat nadi sistem perekonomian, bank mempunyai fungsi utama sebagai intermediary

  

service dengan kegiatan pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dan

  menyalurkan kembali kepada masyarakat dimana tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional untuk masyarakat. Kunci keberhasilan suatu bank adalah bagaimana bank tersebut mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga peranan bank sebagai intermediary financial dapat berjalan dengan semestinya.

  Kegiatan operasional bank meliputi penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, besarnya dana yang yang berhasil dihimpun menunjukan tingginya kepercayaan masyarakat atas bank tersebut. Seperti diungkapkan Dendawijaya (2003 : 49 ) “ bank harus selalu berada di tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat di tampung dan disalurkan kembali ke masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan masyarakat bahwa bank akan menyelesaikan permasalahan keuangan dengan sebaik-baiknya merupakaan suatu keadaan yang diharapkan semua bank". Sesuai dengan fungsi bank sebagai jasa perantara, keberhasilan menghimpun dana dari masyarakat harus diiringi dengan penyaluran kembali dana yang diperoleh kepada masyarakat agar dana yang berhasil dihimpun menjadi produktif sehingga menghasilkan keuntungan bagi bank. Tujuan fundamental dari bisnis perbankan adalah memperoleh laba dari kegiatan operasionalnya.

  Bagi perusahaan pada umumnya masalah profitabilitas merupakan hal utama yang harus dicapai, karena dengan profitabilitas yang tinggi perusahaan tidak perlu mencari sumber pendanaan dari luar, dengan laba ditahan. Laba yang disisihkan akan dimasukan kembali dalam modal kerja bank untuk operasional bank yang merupakan laba milik pemegang saham yang telah diputuskan dalam rapat umum untuk tidak dibagikan sebagai deviden.

  Salah satu rasio yang penting dalam pengukuran kinerja perbankan adalah profitabilitas, karena aspek profitabilitas mencerminkan efektivitas dan efisensi pelaksanaan operasional bank. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba atau profit dengan menggunakan asset yang dimiliki. Menurunnya ROA perbankan menunjukan rendahnya tingkat efisiensi.

  Oleh karena itu, perbankan harus mencari pola penghimpunan dan penyaluran dana yang dapat meningkatkan profitabilitas bank. Penyaluraan dana dari bank dalam bentuk kredit karena kredit merupakan kegiatan utama bank dan asset terbesar yang dimiliki oleh bank. Menurut Dendawijaya (2003 : 61 ) “ aktiva produktif adalah semua aktiva dalam bentuk rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan dengan fungsinya, komponen aktiva produktif adalah kredit yang diberikan, penempatan dana pada pihak lain, surat- surat berharga dan penyertaan modal”. Pemberian kredit selain sebagai sumber bagi pendapatan bank kredit juga memberikan resiko yang tinggi pula yaitu apabila terjadi kredit macet atau kredit bermasalah. Dengan adanya resiko yang harus ditanggung maka perbankan diharuskan untuk menerapkan prisip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero) Tbk merupakan salah satu bank BUMN yang menyalurkan kreditnya untuk sektor produktif dalam bentuk kredit modal kerja dan investasi untuk seluruh sektor usaha, dan kredit konsumsi untuk pembiayaan barang-barang konsumsi masyarakat. Dimana kredit produktif dan kredit konsumsi disalurkan melalui seluruh cabang Bank Rakyat Indonesia Tbk salah satunya adalah melalui kantor cabang Majalaya.

  Pengaruh pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profitabilitas ini perlu diteliti, karena kedua kredit tersebut mempunyai perbedaan dalam menghasilkan laba. Bank Rakyat Indonesia merupakan bank yang fokus pada pemberian kredit untuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dimana sektor UMKM mempunyai tingkat resiko kredit bermasalah yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi profitabilitas bank. Selain pemberian kredit produktif Bank Rakyat Indonesia menyalurkan kredit konsumsi dengan alokasi yang lebih rendah tetapi tergolong stabil dengan resiko yang rendah dan menghasilkan laba yang cukup besar. Sehingga setelah diketahui seberapa besar kontribusi pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profitabilitas bank, diharapkan alokasi pemberian kedua kredit tersebut dapat terus ditingkatkan karena tujuan utama dari penyaluran kredit adalah untuk memperoleh laba. Selain itu dengan ditingkatkan penyaluran kredit produktif diharapkan akan mendukung para pengusaha yang ada di daerah untuk meningkatkan usahanya, sehingga lapangan usaha akan terbuka lebar, dan pada akhinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah dengan berkurangnya pengangguran.

  Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi dalam hal mempengaruhi tingkat profitabilitas. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Perbandingan Antara Pengaruh Pemberian Kredit Produktif Dan

  

Kredit Konsumsi Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Cabang Majalaya ”.

  2. Maksud dan Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis mengenai tingkat profitabilitas bank dalam memberikan kreditnya untuk sektor produktif dan kredit konsumsi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1.

  Untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profitabilitas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Majalaya.

  2. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pemberian kredit produktif terhadap profitabilitas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Majalaya dibandingkan dengan kredit konsumsi.

  3. Kerangka Pemikiran

  Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Masing-masing pihak saling membutuhkan, dimana baik itu perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan membutuhkan bank melalui jasa-jasa yang ditawarkan oleh pihak bank dalam membantu kelancaran arus uang. Demikian pula sebaliknya bank membutuhkan masyarakat yang akan menyimpan dananya untuk memperoleh keuntungan yang berupa laba/profit dari pendapatan bunga yang diterima untuk kelangsungan operasional bank agar tetap berjalan dengan baik.

  Di dalam kegiatannya, bank memerlukan dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Pentingnya dana membuat setiap perusahaan berusaha mencari sumber-sumber dana yang tersedia, termasuk lembaga keuangan seperti bank. Sumber dana tersebut dapat diperoleh dari modal sendiri, dana yang bersumber dari lembaga lain dan dana yang bersumber dari pihak ketiga. Dalam hal ini, sumber dana PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya terdiri dari Simpanan pihak ke 3 dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka. Hasil dari perolehan dana tersebut kemudian disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemberian kredit yang meliputi kredit produktif dan kredit konsumsi.

  Didalam pemberian kredit terdapat dua pihak yang berkepentingan langsung, yaitu pihak pemberi kredit (pihak bank) dan pihak penerima kredit (nasabah), dimana pihak penerima kredit ini berjanji akan mengembalikan pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini sesuai dengan pengertian kredit menurut undang- undang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 bahwa :

  “ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

  Pada saat memberikan kredit kepada debitur, bank wajib menetapkan prinsip kehati-hatian agar tidak merugikan bank, dan untuk menjaga tingkat kesehatan bank, bank harus memperhatikan faktor debitur dengan prinsip 5 C dan aspek-aspeknya. Hal ini untuk menghindari resiko karena resiko terbesar dalam perbankan adalah resiko kredit, seperti yang diungkapkan Sastradipoetra (2004:5) menyatakan

  “resiko kredit umumnya mengambil bagian terbesar dalam bank komersial karena pinjaman dan investasi portepel biasanya merupakan bagian dalam aktiva mereka”, Kredit akan berkualitas atau tidak dimulai pada saat analisa kredit, kesalahan analisa kredit akan memberikan pengaruh tidak baik pada keputusan pemberian kredit, keputusan yang salah merupakan potensi terjadinya kualitas kredit yang rendah atau potensi kredit bermasalah.

  Kelangsungan usaha perbankan sangat tergantung pada kualitas penanaman dananya. Untuk itu setiap bank perlu memelihara kualitas penanamannya agar senatiasa berkualitas baik, oleh karena itu penilaian kualitas kredit perlu dilakukan. Kualitas kredit yang semakin turun akan berdampak pada peningkatan kredit bermasalah yang menimbulkan pembentukan cadangan kredit bermasalah semakin besar. Cadangan penyisihan kredit merupakan kerugian kredit yang berakibat menurunnya modal bank. Penurunan jumlah modal yang dimiliki bank akan ikut menurunkan Return on Asset (ROA).

  Return on Asset (ROA) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar tingkat pengembalian asset yang telah dikeluarkan sebagai kredit. Dengan demikian, asset yang dikucurkan sebagai kredit harus diteliti lebih jauh karena seluruh aktiva bank mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga,tagihan pada bank lain) ikut membiayai dari modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti pinjaman dan dana pihak ketiga. Dengan kata lain, Return on Asset (ROA) adalah rasio untuk menghitung tingkat profitabilitas, dengan kata lain rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya,2005:121).

  Pengaruh Pemberian Kredit Produktif dan Kredit Konsumsi Terhadap Profitabilitas. Tujuan utama setiap badan usaha termasuk bidang perbankan yaitu memperoleh keuntungan guna menjaga kelangsungan usaha. Sampai saai ini kredit masih merupkaan sumber pendapatan utama yang dominan bagi setiap bank. Kredit merupakan salah satu produk bank yang memberikan pendapatan terbesar, sehingga untuk memperoleh pendapatan yang besar maka bank harus meningkatkan pemberian kreditnya, seperti yang dinyatakan oleh Teguh Pudjo Mulyono (2001:21) sebagai berikut :

  “..pendapatan bunga dari bidang perkreditan merupakan sumber pendapatan yang terbesar bagi perbankan..” Pemberian kredit oleh bank didasarkan pada data-data sebelumnya. Perumusan pemberian kredit baik untuk kredit produktif maupun kredit konsumsi merupakan salah satu aktivitas perencaan yang dimaksudkan untuk memberi proporsi atau bagian dari sejumlah dana yang akan disalurkan sebagai kredit. Penentuan proporsi pemberian kredit ini sangat menentukan bagi profitabilitas bank, dalam hal ini return on

  

asset (ROA) artinya seberapa tingkat pengembalian asset yang telah di

keluarkan untuk kredit.

  Bank selalu memberikan pengawasan kredit yang dilakukan oleh bagian pengawasan kredit. Tujuan penilaian kredit adalah untuk mengetahui kolektibilitas kredit. Dengan demikian bank dapat melakukan evaluasi dan strategi untuk mengamankan kreditnya. Kelangsungan usaha perbankan sangat bergantung pada kualitas penanaman dananya. Untuk itu setiap bank perlu memelihara kualitas penanamnya agar senantiasa berkualitas baik.

  Mengingat bahwa usaha pokok bank adalah sektor perkreditan yang bagian terbesar dari pendapatan berasal dari pendapatan bunga atas dana yang diberikan maka bank dalam penentuan proporsi pemberian kredit harus menerapkan prinsip kehati-hatian karena kredit yang bermasalah akan menimbulkan kualitas kredit akan menurun yang membawa pengaruh negatif pada profitabilitas bank. Peningkatan kredit bermasalah ini menimbulkan pembentukan cadangan kredit yang semakin besar. Cadangan penyisihan kredit merupakan kerugian kredit hal ini merupakan biaya yang berarti akan menurunkan profitabilitas. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk yang fokus pada penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun 2009 menjadi bank terbesar yang mengucurkan kredit, pemberian kredit untuk sektor UMKM mencapai 81,37% dari total kredit. dengan alokasi pemberian kredit yang besar dibandingkan dengan pemberian kredit konsumsi, kredit produktif dapat memberikan kontribusi sangat besar dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

4. Hipotesis

  Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

  1. Kredit produktif berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya.

  2. Kredit konsumtif berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya.

  3. Kredit produktif lebih berkontribusi terhadap profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya dibandingkan kredit konsumtif 5.

   Metode Yang digunakan

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan assosiatif. Penelitian deskriptif adalah metode yang yang memperlihatkan dan menguraikan objek penelitian. Dengan tujuan memberikan gambaran sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan metode asosiatif bersifat korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui adanya keterkaitan antara beberapa variabel.

  Penelitian deskriftif ini dimaksudkan untuk memberi gambaran dan menerangkan keadaan perusahaan pada masa lalu dan masa sekarang yang tergambar pada laporan keuangan perusahaan, dalam rangka memperoleh gambaran secara sistematis akan pemberian kredit produktif (variabel X

  1 ), kredit konsumsi (variabel X 2 ) dan profitabilitas (variabel Y) perusahaan. Kemudian diamati perubahaan yang terjadi pada ketiga variabel tersebut, baik penurunan maupun kenaikannya. Untuk selanjutnya apakah variabel X dan X mempunyai pengaruh terhadap

  1

  2 variabel Y.

6. Operasionalisasi Variabel

  Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti, antara lain : 1. Variabel Bebas (independent variable)

  Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel-variabel lainnya. Pada penelitian ini, variabel bebas yang diteliti adalah pemberian kredit produktif (X ), dan pemberian kredit konsumsi (X ).

  1

  2 2.

  Variabel Terikat (dependent variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

  Pada penelitian ini, variabel terikat yang diteliti adalah Profitabilitas (Y) yang dinyatakan sebagai Return On Asset (ROA) yang dapat dihitung dengan rumus

  ROA = Rumus 1 Adapun rincian operasionalisasi adalah sebagaimana yang ditunjukan pada tabel di bawah ini :

  Tabel 2. Operasionalisasi Variabel

  Variabel Konsep variabel Indikator Skala Pemberian Banyaknya uang atau Jumlah rasio kredit tagihan yang diberikan kredit produktif (X

  

1 ) bank kepada nasabah yang

  kredit (debitur) untuk diberikan membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan dan pembelian barang- barang modal (investasi). Pemberian Banyaknya uang atau Jumlah Rasio kredit tagihan yang diberikan kredit konsumsi(X

  

2 ) bank kepada nasabah yang kredit (debitur) untuk diberikan membiayai pembelian barang konsumsi debitor

  Profitabilitas Kemampuan ROA rasio (Y) perusahaan menghasilkan keuntungan dengan menggunakan asset yang dimiliki perusahaan

7. Rancangan Analisis

  Untuk menganalisis pengaruh pemberian kredit produktif (X

  1 ) dan

  kredit konsumsi (X ) terhadap profitabilitas (Y) pada PT. Bank Rakyat

2 Indonesia Tbk Cabang Majalaya. Penulis menggunakan analisis regresi

  linear sederhana, dimana dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Meskipun ada lebih dari satu variabel bebas, penelitian ini tidak menggunakan analisis regresi berganda karena tiap variabel bebas saling terkait satu sama lain, bila diuji multikolinearitas akan menghasilkan angka VIF > 5 untuk setiap variabel bebas. Kolinearitas ini dapat dimengerti karena total nilai aggregate variabel-variabel independen pada suatu titik waktu selalu sama dengan 100%, artinya pergeseran nilai pada suatu variabel bebas pasti akan mengakibatkan pergesaran nilai variabel bebas lainnya. Misalkan, berkurangnya porsi alokasi kredit investasi akan mengakibatkan kenaikan porsi alokasi kredit pada minimal satu jenis kredit lainya, karena porsi total adalah 100%. Persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut :

  Y=bo+b

  X + e

  

1

  1 Y=bo+b X + e

  

2

  2 Rumus 2

  Keterangan : Y = Variabel Dependen

  X

  1 = Variabel Independen 1

  X

  2 = Variabel Independen 2

  b = Intercept, nilai variabel dependen pada saat nilai semua

  o varibel independen sama dengan nol.

  b = koefisien regresi parsial, mengukur besarnya pengaruh X

  1

  1 terhadap Y kalau X 1 naik 1. b

  

2 = koefisien regresi parsial, mengukur besarnya pengaruh X

  2 terhadap Y kalau X naik 1.

  2 e = Epsilon yang merupakan faktor penggangu.

  Selanjutnya, bersamaan dengan pembentukan persamaan regresi sederhana, hasil perhitungan stastistik akan diikuti denga uji-uji terkait dibawah ini : 1.

  Perhitungan Koefisien Korelasi Analisa korelasi digunakan untuk mengetahui kuat atau tidaknya korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen, maka digunakan stastistikk uji koefisien pearson dengan rumus sebagai berikut :

  2

  r = Rumus 3 Dimana :

  2

  r = Koefisien korelasi pearson n = Banyaknya data = Jumlah variabel independen

  Σ x

  y =Jumlah variabel dependen

  Σ

2 Pada hakekatnya, nilai r dapat bervariasi dari -1 melalui 0 hingga

  2

  • 1. Harga nilai r (Sudjana 2001:369) dapat diuraikan sebagai berikut :

  2

  1) = 0 atau mendekati 0, maka kolerasi antara kedua Bila nilai r variabel sangat lemah, atau tidak ada hubungan sama sekali.

  2

  2) = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua Bila nilai r variabel dikatakan positif (korelasi searah), artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan kenaikan variabel Y tau sebaliknya.

  2

  3) = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua Bila nilai r variabel dikatakan negatif (korelasi tidak searah), artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan penurunan variabel Y atau sebaliknya.

2. Uji Koefisien Deteminasi

  Setelah koefisein korelasi didapat, penulis menguji keberartian korelasi tersebut. Adapun langkah pengujiannya : 1)

  Hipotesis

3. Statistic uji t

  = 100% Rumus.5 dimana : r

  Selanjutnya, untuk menginvestigasi manakah diantara kedua asset tersebut yang memberi kontribusi lebih besar terhadap profitabilitas perusahaan, serangkaian koefisien pengaruh kedua asset terhadap profitabilitas di-uji-beda-rata-rata kan. Dengan kata lain, data time series kedua asset di-rolling untuk mendapatkan serangkaian persamaan regresi sederhana. Lalu masing-masing koefisien regresi dari setiap persamaan dideret sebagai data time series baru. Kemudian, dua kelompok data ini diuji untuk mengetahui manakah yang lebih besar diantara rata-rata kedua

  tabel .

  dengan t

  hitung

  Pengujian signifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah yang ditetapkan semula, diterima atau ditolak, dilakukan dengan membandingkan antara t

  = koefisien non determinasi 5. Uji signifikasi

  2

  = koefisien determinasi k

  2

  2

  Ho = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profitabilitas. Ha ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profitabilitas.

  2

  Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor lain selain variabel independen dan variabel dependen, digunakan koefisien non determinasi, yaitu suatu bilangan yan dinyatakan dalam persentase, dengan nilai sebesar 100% dikurangi koefisien determinasi. Hubungan antara koefisien determinasi dengan non determinasi dinyatakan sebagai berikut : r

  2 ), yang besarnya dinyatakan dalam persentase.

  Besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dapat diketahui dengan menggunakan koefisien determinasi, yaitu suatu bilangan yang merupakan bentuk kuadrat dari koefisien korelasi (r

  tabel

  > t

  hitung

  Menentukan kriteria uji : tolak Ho jika t

  

hitung Rumus 4

4.

  2) Tentukan α (alpha), cari t dari tabel t dengan df = n-1; alpha merupakan besarnya kesalahan yang dapat ditolerir di dalam membuat kesimpulan dengan resiko sebesar 5%.

  • k
deretan koefisien regresi. Hasil uji beda rata-rata ini akan menjawab mana diantara kedua asset tersebut yang member kontribusi terbesar terhadap profitabilitas perusahaan. Rumus t dengan asumsi varians tidak sama (separated varians) adalah: t =

  X

  1

2 Rumus .6

  • – X

  2

  2

  s + s

  1

  2

  n

  1 n

  2 Harga t sebagai pengganti t tabel adalah selisih t tabel dengan df (n 1 - 1)

  dan df (n

  2 - 1) dibagi 2 dan kemudian ditambahkan dengan harga t tabel

  yang terkecil( Sugiyono 2007:138) 8.

   Penetapan Tingkat Signifikasi

  Tingkat signifikasi yang digunakan adalah 5% karena cukup kuat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan. Tingkat signifikasi 5% artinya kemungkinan hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.

9. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  

9.1 Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Profitabilitas PT. Bank

Rakyat Indonesia Cabang Majalaya

  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk cab Majalaya memberikan kredit dalam bentuk kredit produktif dan kredit konsumsi, kedua kredit ini mempunyai peran dalam mengahasilkan pendapatan bagi perusahaan. Penulis akan menganalisis seberapa besar pengaruh kedua kredit tersebut dalam menghasilkan tingkat profitabilitas.

9.1.1 Pengaruh Pemberian Kredit Produktif Terhadap Tingkat Profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya

  Pemberian kredit produktif diharapkan menghasilkan tingkat profitabilitas tinggi, untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit produktif terhadap tingkat return on asset (ROA) maka data menggunakan metode regresi. Untuk pengolahan data digunakan alat bantu menggunakan perangkat lunak SPSS 17.

  • 0,047
    • – 0,88x

  • 0,119
    • – 0,213x

  • 0,228
    • – 0,439x

  • 0,275
    • – 0,539x

  • 0,293
    • – 0,598x

  • 0,280
    • – 0,6x

  • 0,130
    • – 0,296x

  • 0,048 Sumber : data diolah
    • – 0,111x
    H a : b > 0 Kredit produktif berpengaruh positif terhadap profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Majalaya dengan kriteria : diterima jika t hitung ≤ t tabel, H jika t hitung > t tabel, H ditolak penggujian pihak kanan dengan tingkat kesalahan 5% dan dk = n-1 =23 maka dapat diketahui t tabel sebesar 1,714 dengan mengetahui kriteria penerimaan atau penolakan H maka dapat

  7 Y = 2,820

  Setelah mendapatkan serangkaian persamaan regresi sederhana dan korelasi korelasi maka selanjutnya akan di uji hipotesis H o

  12 Y = 0,683

  11 Y = 1,608

  10 Y = 2,534 - 0,482x -0,221

  9 Y = 3,118

  8 Y = 3,114

  6 Y = 2,330

  Untuk mengtahui pengaruh pemberian kredit produktif terhadap tingkat profitabilitas, data time series asset produktif di rolling untuk mendapatkan serangkaian persamaan regresi sederhana, berikut adalah persamaan regresi dan korelasi yang dihasilkan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17 yang diolah kembali oleh penilis : Tabel 1. Persamaan Regresi dan Korelasi Kredit Produktif Terhadap ROA

  5 Y = 1,214

  4 Y = -0,596

  3 Y = -0,328 + 0,99x 0,050

  2 Y = -1,839 + 0,405x 0,202

  1 Y = -3,870 + 0,818x 0,407

  No Persamaan Regresi Korelasi

  : b ≤ 0 Kredit produktif tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Majalaya

  o

  diketahui hasil penelitian pengaruh pemberian kredit produktif terhadap profitabilitas. Tabel 2 Tabel hasil penelitian Kredit Produktif terhadap ROA No Koefisien Signifikansi t Ho Ho ditolak diterima

   1 0,818 0,048 - 2,090

   2 0,405 0,345 0,965 - 3 0,99 0,816 0,235  -

   4 -0,88 0,828 -0,220 - 5 -0,213 0,581 -0,561  -

   6 -0,439 0,285 -1,097 -

   - 7 -0,539 0,193 -1,343

   8 -0,598 0,163 -1,439 -

   9

  • 0,6 0,185 -1,370 10 -0,482 0,3 -1,062

   -

   11 -0,296

  • 0,545 -0,614 12 -0,111 0,825 -0,224

   - Sumber : data diolah Berdasarkan kriteria pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.4 maka data time series yang di rolling yang diolah menggunakan perangkat lunak SPSS 17 menghasilkan serangkaian persamaan regresi, tingkat signifiakansi dan nilai t maka dapat disimpulkan secara umum Ho diterima. Nilai sig secara umum ≥ 0,05 maka penelitian ini tidak signifikan.

9.1.2 Pengaruh Pemberian Kredit Konsumsi Terhadap Profitabilitas

  3 Y = -0,168 + 0,66x 0,058

  Setelah mendapatkan serangkaian persamaan regresi sederhana dan korelasi korelasi maka selanjutnya akan di uji hipotesis H o : b ≤ 0 Kredit konsumsi tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang

  12 Y = 0,722

  11 Y = 1,603

  10 Y = 2,077

  9 Y = 2,390

  8 Y = 2.397

  7 Y = 2,237

  6 Y = 1,818

  5 Y = 1,019

  4 Y = 0,413

  2 Y = -1,024 + 0,235x 0,197

  1 Y = -2,374 + 0,504x 0,397

  No Persamaan Regresi Korelasi

  Pemberian kredit konsumsi berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas dapat diketahui dengan menggunakan cara yang sama yakni, data time series asset konsumsi di rolling untuk mendapatkan serangkaian persamaan regresi sederhana, berikut ini menunjukan persamaan regresi sederhana dan koefisien korelasi dari pemberian kredit produktif terdapat profitabilitas : Tabel 4.6 Persamaan Regresi dan Koefisein korelasi Kredit Konsumsi terhadap ROA

  

PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Majalaya

  Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh positif pemberian kredit produktif terhadap return on asset (ROA) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cab Majalaya.

  • 0,046
    • – 0,49x

  • 0,162
    • – 0,169x

  • 0,296
    • – 0,327x

  • 0,365
    • – 0,410x

  • 0,388
    • – 0,442x

  • 0,385
    • – 0,440x

  • 0,355
    • – 0,379x

  • 0,253
    • – 0,287x

  • 0,100 Sumber : data diolah
    • – 0,155x

  Majalaya H a : b > 0 Kredit konsumsi berpengaruh positif terhadap profitabilitas PT. Bank Rakyat

  Indonesia Cabang Majalaya dengan kriteria : diterima jika t hitung ≤ t tabel, H jika t hitung > t tabel, H ditolak penggujian pihak kanan dengan tingkat kesalahan 5% dan dk = n-1 =23 maka dapat diketahui t tabel sebesar 1,714 dengan mengetahui kriteria penerimaan atau penolakan H maka dapat

  o

  diketahui hasil penelitian pengaruh pemberian kredit konsumsi terhadap profitabilitas. Tabel 4.7 Tabel Hasil Penelitian Kredit Konsumsi terhadap ROA No Koefisien Signifikasi t Ho Ho ditolak diterima

   - 1 0,504 0,054 2,032 2 0,235 0,357 0,940  -

   3 0,66 0,787 0,0273 - 4 -0,049 0,830 -0,217  - 5 -0,169 0,449 -0,771  -

   6

  • 0,327 0,161 -1,452

   7 -0,410 0,079 -1,839 -

   8 -0,442 0,061 - -1,974

   9 -0,440 0,064 -1,954 - 10 -0,379 0,110 -1,666  -

   11 -0,287 0,236 - -1,219

   12 -0,115 0,642 -0,472 - Sumber : data diolah Berdasarkan kriteria pengujian yang telah dijelaskan sebelumnya diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.6 maka data time series yang di rolling yang diolah menggunakan perangkat lunak SPSS 17 menghasilkan serangkaian persamaan regresi, tingkat signifiakasi dan nilai t maka dapat disimpulkan secara umum Ho diterima. Nilai sig secara umum ≥ 0,05 maka penelitian ini tidak signifikan.

  Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh positif pemberian kredit konsumsi terhadap return on asset (ROA) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cab Majalaya.

9.2 Kontribusi Kredit Produktif Terhadap Profitabilitas Dibandingkan dengan Kredit Konsumsi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya

  Kredit produktif dan kredit konsumsi merupakan asset yang yang menghasilkan pendapatan bagi sebuah bank tidak terkecuali PT Bank Rakyat Indonesia cabang Majalaya yang menyalurkan kedua jenis kredit ini kepada masyarakat. Untuk mengetahui manakah diantara asset tersebut yang memberikan kontribusi lebih besar terhadap profitabilitas perusahaan, serangkaian pengaruh kedua asset terhadap profitabilitas di- uji-beda-rata-rata kan.

  Data time series kedua asset di-rolling untuk mendapatkan serangkaian persamaan regresi sederhana. Kemudian masing-masing koefisien regresi dari setiap persamaan dideret sebagai data time series baru, kemudian dua kelompok data ini diuji untuk mengetahui manakah yang lebih besar diantara rata-rata kedua deretan koefisien regresi. diketahui rata-rata kontribusi kredit produktif dan kredit konsumsi sebesar

  • 0,060583 dengan simpangan baku 0,297701. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kredit produktif terhadap profitabilitas maka di uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

  Ho : b ≤ 0 Kontribusi kredit produktif lebih kecil dari pada kredit konsumsi terhadap profitabilitas PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Majalaya

  Ho : b > 0 Kontribusi kredit produktif lebih besar dari pada kredit konsumsi terhadap profitabilitas PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Majalaya

  Dengan kriteria diterima jika t hitung ≤ t tabel, H jika t hitung > t tabel, H ditolak

  Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17 dan perhitungan statistik untuk Uji t diperoleh sebagai berikut: t hitung diperoleh nilai sebesar

  • –0,705 t tabel untuk n = 12; df = n-1 = 12-1 = 11; taraf nyata diperoleh nilai sebesar 2,201 maka t hitung ≤ t tabel yaitu -0,705 ≤ 2,201 sehingga diterima. Nilai sig 0.495 > 0.05 menunjukkan bahwa hasil dalam penelitian ini tidak signifikan.

  Ho diterima berarti konstribusi pemberian kredit produktif lebih kecil terhadap tingkat profitabilitas dibandingkan dengan kredit konsumsi atau dengan kata lain pemberian kredit konsumsi berpengaruh lebih besar terhadap profitbilitas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cab Majalaya.

9.3 Pembahasan

9.3.1 Perkembangan Pemberian Kredit Produktif, Kredit Konsumsi dan Profitabilitas PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Majalaya

  Perkembangan pemberian kredit PT. Bank rakyat Indonesia Tbk cabang Majalaya dalam bentuk kredit produktif dari tahun 2007-2009 sebesar Rp 3.239.575.000.000. pada tahun 2007 pemberian kredit produktif berfluktuatif dengan kenaikan rata-rata sebesar 1% untuk setiap bulannya. Pemberian kredit terus mengalami peningkatan hal ini disebabkan hal ini dikarenakan peningkatan permintaan dana untuk keperluan modal kerja yang digunakan untuk meningkatan usaha.

  Pemberian kredit konsumsi kepada masyarakat dari tahun 2007 hingga 2009 PT. Bank Rakyat Indonesia cab Majalaya telah menyalurkan dana sebesar Rp 4.549.751.000.000, dimana setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 26%. Kenaikan ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat untuk pembiayaan kredit rumah dan pembelian kendaraan bermotor. kredit konsumsi memberikan porsi yang besar dalam penyaluran kredit, dimana jumlah penyaluran kredit produktif dari tahun 2007 hingga 2009 sebesar Rp 3.239.575.000.000.

  PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Majalaya selama periode penelitian sebesar 14%. Tingkat ROA terendah terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar 10%, sedangkan untuk pencapaian ROA tertinggi terjadi pada tahum 2008 sebesar 17%. Dari tahun 2007 hingga 2008 laba bersih yang berhasil dibukukan sebesar Rp 331.489.341.370.

  

9.3.2 Pengaruh Pemberian Kredit Produktif dan Kredit Konsumsi

Terhadap Profitabilitas PT Bank Rakyat Indonesia Cab Majalaya

  Berdasarkan uji statistic, data time series asset produktif di rolling sehingga menghasilkan serangkaian persamaan regresi diperoleh hasil bahwa secara umum pemberian kredit produktif tidak perpengaruh positf terhadap ROA BRI cabang Majalaya. Hasil ini bertolak belakang dengan hipotesis penulis bahwa ada pengaruh pemberian kredit produktif terhadap ROA. Dengan cara yang sama hasil uji statistik terhadap pengaruh kredit konsumsi dengan cara data time series asset di rolling sehingga menghasilkan serangkaian persamaan regresi diperoleh hasil bahwa secara umum pemberian kredit konsumsi tidak berpengrauh secara positif terhadap ROA BRI cabang Majalaya. Hal ini bertolak belakang dengan hipotesis penulis bahwa ada pengaruh positif pemberian kredit konsumsi terhadap ROA.

  Faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah kondisi perekonomian, persaingan, kualitas aktiva produktif, besaran modal dan asset bank, suku bunga, manajemen dan sumberdaya manusia. Apabila di rumuskan faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan ke dalam 2 (dua) elemen pembentuk profitabilitas yakni profit margin, asset utilization,

  

total equity. Sehingga pemberian kredit poduktif dan kredit konsumsi tidak

berpengaruh secara langsung terhadap ROA.

9.3.3 Kontribusi Kredit Produktif Terhadap Profitabilitas

  

Dibandingkan Dengan Kredit Konsumsi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk

Cabang Majalaya

  Berdasarkan hasil statistik, diperoleh hasil bahwa kontribusi kredit poroduktif lebih kecil dibandingkan dengan kredit konsumsi terhadap profitabilitas Bank Rakyat Indonesia cabang Majalaya. Hasil ini bertolak belakang dengan hipotesis penulis bahwa kontribusi kredit produktif lebih besar daripada kredit konsumsi terhadap profitabilitas. Kedit produktif merupakan asset yang mempunyai resiko kredit yang sangat tinggi, dengan adanya kredit macet maka bank harus menanggung biaya bunga yang seharusnya ditanggung oleh debitur sehingga pendapatan akan digunakan untuk menutup biaya yang dikeluarkan sehingga pendapatan akan berkurang. Kontribusi kredit konsumsi yang lebih besar disebabkan asset yang mempunyai resiko kredit yang rendah.

10. Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profitabilitas pada Bank Rakyat Indonesia cabang Majalaya yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

  1.

  a. Selama tahun 2007 hingga tahun 2009 jumlah penyaluran kredit produktif sebesar Rp 3.239.575.000.000, dimana terjadi kenaikan pemberian setiap bulannya. Pemberian kredit terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena peningkatan permintaan dana untuk keperluan modal kerja yang digunakan untuk meningkatan usaha.

  b. Pemberian kredit konsumsi kepada masyarakat dari tahun 2007 hingga 2009 PT. Bank Rakyat Indonesia cab Majalaya telah menyalurkan dana sebesar Rp 4.549.751.000.000, dimana setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 26%. Kenaikan ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat untuk pembiayaan kredit rumah dan pembelian kendaraan bermotor. kredit konsumsi memberikan porsi yang besar dalam penyaluran kredit, dimana jumlah penyaluran kredit produktif dari tahun 2007 hingga 2009 sebesar Rp 3.239.575.000.000.

  c. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cab Majalaya selama periode penelitian memiliki rata

  • – rata tingkat ROA sebesar 14%. Tingkat ROA terendah terjadi pada tahun 2009 yakni sebesar 10%, sedangkan untuk pencapaian ROA tertinggi terjadi pada tahum 2008 sebesar 17%. Dari tahun 2007 hingga 2008 laba bersih yang berhasil dibukukan sebesar Rp331.489.341.370.

  2. Pengaruh pemberian kredit produktif dan kredit konsumsi terhadap profiabilitas pada PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Majalaya periode 2007

  • – 2009 sebagai berikut : a.

  Pengujian regresi parsial (uji t) untuk variabel kredit produktif diperoleh hasil bahwa H diterima maka dapat disimpulkan bahwa

  tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pemberian kredit produktif (X ) terhadap profitabilitas (Y) pada PT.Bank

1 Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya.

  b. Pengujian regresi parsial (uji t) untuk variabel kredit konsumsi

   diterima maka dapat disimpulkan bahwa

  diperoleh hasil bahwa H

  tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pemberian kredit konsumsi (X ) terhadap profitabilitas (Y) pada PT.Bank

  2 Rakyat Indonesia Tbk Cabang Majalaya. Tidak signifikan dalam penelitian ini berarti bahwa kesimpulan yang didapat tidak bisa digeneralisasi untuk semua bank karena penelitian ini hanya melibatkan salah satu cabang Bank Rakyat Indonesia sebagai subjek penelitian untuk periode 2007

  • – 2009 atau hanya berlaku untuk rentang waktu penelitian ini. Jika penelitian dilakukan pada cabang Bank Rakyat Indonesia yang berbeda dengan periode waktu yang berbeda pula maka dapat diperoleh kesimpulan yang berbeda.

  3. Uji t yang dilakukan untuk mengetahui kontribusi pemberian kredit produktif lebih kecil daripada kredit konsumsi terhadap profitabilitas diperoleh hasil Ho diterima maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi

  pemberian kredit produktif (X

  1 ) lebih kecil daripada kredit konsumsi (X

  1 ) terhadap profitabilitas (Y). DAFTAR PUSTAKA

  Gitman, Lawrance J. 2006. Principle Of Management Finace.International

  Edition, Eleventh Edition. Boston:. Prentice Hall

  Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009. Jakarta: Salemba Empat Komaruddin, Sastradiputra. 2004. Strategi Manajemen Bisnis Dan Perbankan.

  Bandung: KAPPA SIGMA Lukman, Dendawijaya. 2003. Manajemen perbankan.cetakan kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Rose, Peter S and Hudgins, Silvia C. 2005. Bank Management And Financial

  Services International Edition, Sixthedition. NewYork: Mcgraw Hill

  Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Keenam. Bandung: CV Alfabeta Teguh. Pudjo Puljono. 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil.

  Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Undang-Undang Republik Indonedisia No 10 Tahun 1998. Tentang

  

Perubahan Undang-Undang Perbankan No 7 Tahun 1992. Jakarta:

  Departemen Keuangan Pusat

  Riwayat Penulis :

  Ita Kumaratih, SE. Ak., Msi, Magister Sain BKU Akuntansi UNPAD tahun 2006, Dosen Tetap STIE INABA sejak tahun 1998 sampai Sekarang.

Dokumen yang terkait

Clonal Propagation of Vetiveria zizanioides L. through Tissue Culture Technique

0 0 7

Optimasi Proses Ekstraksi Dan Karakterisasi Oleoresin Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii) Dua Tahap

1 1 9

Studi Hubungan Aktivitas Struktur Terhadap Penentuan Karakteristik Aroma Senyawa melalui Pengujian Molecular Docking

0 1 10

Study of Enzymatic Hydrolysis Reaction l-Menthyl acetate using Lipase Enzyme from Candida antarctica Recombined Aspergillus oryzae by In Vitro and In Silico

0 0 8

Comparative Study of Acetylation Reactions to Mentol Compounds Using Lipase from Candida Antarctica Recombined Aspergillus oryzae with Rhizomucor miehei

0 0 8

UPAYA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATU KAPUR 33.400 TONHARI PADA PENGOLAHAN DAN PENGANGKUTAN AREA DEPAN DI PT.SEMEN PADANG SUMATERA BARAT (PERSERO) Tbk EFFORTS ENHANCEMENT TARGET PRODUCTION OF LIMESTONE 33,400 TONS DAY ON PROCESSING AND TRANSPORT IN FRONT

0 0 7

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN THINK PAIR AND SHARE DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA Mai Linawati, 12.10707.431207, email : Linamai043Gmail.com Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Ngawi ABSTRAK - PE

0 0 12

View of Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi

0 0 14

View of Perbandingan Ketentuan Perpajakan dengan PSAK No. 28 di Bidang Asuransi Kerugian dalam Perhitungan Laba

0 0 32

Oleh Elly Rusmalia Husen ABSTRAK - View of Pengaruh Biaya Kualitas Automatic Power Back Up (APB) Terhadap Profitabilitas Pada PT Altcomindo Teknik Nusantara Bandung.

0 0 17