7. Respon Tanaman Jagung Manis Akibat Pe
RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN
TIENS GOLDEN HARVEST
Oleh :
Seprita Lidar dan Surtinah
Staf Pengajar fakultas pertanian Universitas Lancang kuning
Jurusan Agroteknologi
ABSTRAK
Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat, dimana peluang pasar yang baik ini belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan
oleh para petani, karena tanah di Kota Pekanbaru tergolong tanah Podsolid Merah Kuning (PMK) yang kandungan bahan organik dan unsur
haranya relatif rendah. Maka salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara pemupukan. Pemakaian pupuk kimia
dalam jangka waktu lama akan merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air,
hara dan kehidupan mikroorganisme menurun. Penggunaan pupuk yang aman bagi tanaman dan tanah, salah satunya adalah pupuk organik
yaitu Tiens Golden Harvest yang merupakan suatu inokulan campuran yang mengandung hormon tumbuh Indole Acetic Acid (IAA) serta
mikroba indigenous asli Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam proses penyuburan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
Tiens Golden Harvest berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
Kata Kunci : jagung manis, Tiens Golden Harvest, pertumbuhan dan produksi.
PENDAHULUAN
Produksi jagung manis di Kota Pekanbaru masih rendah,
yaitu baru mencapai 379,45 ton, sedangkan kebutuhan jagung
12.571,12 ton, dengan demikian masih terdapat kekurangan yang
cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jagung
manis selama ini masih didatangkan dari luar daerah seperti
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
Sumatera Barat dan Sumatera Utara dan luas panen jagung hanya
133 ha (Anonim, 2008).
Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat
seiring dengan munculnya swalayan–swalayan yang senantiasa
membutuhkannya dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhan
yang cenderung meningkat dan harga yang tinggi merupakan
1
faktor yang dapat merangsang para petani untuk mengembangkan
usaha tanaman jagung manis.
Pada umumnya tanah-tanah pertanian tidak dapat
menyediakan semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tananaman
dalam waktu yang cepat, untuk itu perlu dilakukan pemupukan
terutama pupuk organik. Pemupukan bertujuan untuk
menggantikan unsur hara yang terangkut pada saat penen atau
hilang akibat erosi dan pencucian serta pemakaian yang tinggi.
Untuk menjaga kesuburannya salah satu upaya adalah dengan
pemberian bahan organik karena selain menambah unsur hara
makro dan mikro di dalam tanah, pupuk organik ini pun terbukti
sangat baik dalam memperbaiki kondisi tanah dan potensi pengikat
dari tanah terhadap zat makanan tanaman karena tanah besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(Lingga, 2001).
Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau menambah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Unsur-unsur hara tersebut
kadang tersedia dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak tersedia
sama sekali. Kondisi ini mungkin disebabkan tanahnya memang
tidak mengandung unsur hara, pemakaian yang terus menerus
tanpa adanya perawatan dan pengolahan tanah yang salah. Salah
satu jenis pupuk organik adalah Tiens golden Harvest.
Tiens Golden Harvest adalah suatu teknologi penyubur
tanah dan tanaman, dengan menggunakan pupuk hayati yang
dibuat dengan teknologi Agricultural Growth Promoting Inoculant
(AGPI), suatu inokulan campuran yang berbentuk cair,
mengandung hormon tumbuh Indole Acetic Acid (IAA) serta
mikroba indigenous asli Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam
proses penyuburan tanah secara biologi antara lain Azospirillum sp,
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
Azotobacter sp, mikroba pelarut P, Lactobacillus sp, dan mikroba
pendegradasi selulosa. Mikroba dan enzim tersebut dapat bekerja
secara maksimal dan dapat mengubah unsur hara yang tadinya sulit
untuk diserap tanaman menjadi unsur hara yang mudah diserap
oleh tanaman sehingga penggunaan pupuk menjadi sangat efisien
dengan dosis anjuran 10 ml pupuk Tiens Golden Harvest untuk 2
liter air (Anonim, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan
mendapatkan dosis pupuk Tiens Golden Harvest yang terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Perlakuan adalah dosis pupuk Tiens Golden Harvest
dengan 6 taraf dan 3 ulangan sehingga terdapat 18 satuan
percobaan (plot). Tiap plot terdapat 16 tanaman yang 4 diantaranya
dijadikan tanaman sampel, sehingga secara keseluruhan terdapat
288 tanaman.
Adapun masing – masing dosis pupuk Tiens Golden Harvest (T)
yaitu :
T0 : Tanpa pupuk pupuk Tiens Golden Harvest
T1: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,2 %
T2: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,4 %
T3: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,6 %
T4: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,8 %
T5: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 1,0 %
Adapun model matematis (Surtinah, 2009) adalah :
Yij = µ + Ti + €ij
2
Dimana :
Yij
= Hasil pengamatan pengaruh dosis pupuk pupuk Tiens
Golden Harvest
ke-i pada ulangan ke-j
µ
= Nilai tengah (Rata-rata)
Ti
= Pengaruh dosis pupuk Tiens Golden Harvest ke-i
€ij = Pengaruh sisa akibat pupuk Tiens Golden Harvest pada
taraf ke-i dan ulangan ke-j
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis secara
statistik dengan sidik ragam, dan tidak dilanjutkan dengan uji
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%.
Pelaksanaan
1. Persiapan lahan.
Lahan penelitan disiapkan dengan luas 9 meter x 13
meter, dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman. Kemudian
tanah dicangkul sebanyak dua kali dengan interval waktu
satu minggu. Tanah diratakan dan dibuat plot sebanyak 48
unit dengan ukuran setiap unit 100 cm x 140 cm dan jarak
antar unit percobaan 30 cm, kemudian di sekeliling lokasi
percobaan dibuat pagar dengan tinggi 100 cm.
2. Pemasangan Label
Pemasangan label bertujuan untuk memudahkan
pengamatan pada tiap unit. Label dibuat dari triplek dengan
ukuran 10 cm x 15 cm kemudian dipasang pada tiap unit
percobaan.
3. Perlakuan
Pemberian pupuk Tiens Golden Harvest dilakukan
sebanyak lima kali yaitu 3 hari sebelum penanaman dengan
cara menyiramkan ke tanah, masing-masing sebanyak 1
liter larutan pupuk Tiens Golden Harvest kemudian
perlakuan diulangi lagi pada umur 10 hari, 20 hari, 30 hari
dan 40 hari setelah tanam, masing-masing sesuai dosis
perlakuan.
4. Penanaman
Penanaman dilaksanakan 2 minggu setelah
pengolahan tanah, benih jagung manis ditanam dengan cara
ditugal sedalam 3 cm, jarak tanam 70 x 20 cm. Benih
jagung manis dimasukkan ke dalam lubang sebanyak 2 biji.
5. Pemeliharaan
a. Penjarangan
Penjarangan tanaman dilakukan setelah tanaman
berumur 1 minggu dengan cara memotong tanaman yang
kurang subur dan meninggalkan satu tanaman yang
pertumbuhannya normal.
b. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan dengan cara dicabut
dengan tangan sekaligus dilakukan pembumbunan.
c. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan
sore hari, jika turun hujan penyiraman tidak dilakukan.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
3
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gayung dan
banyaknya air yang diberikan sama pada setiap tanaman.
d. Pemupukan
Pupuk NPK diberikan 3 kali yaitu pada saat tanam,
30 hari setelah tanam dan 45 hari setelah tanam, masingmasing 5 gram per tanaman. Pupuk dibenamkan ke dalam
tanah sedalam 5 cm melingkar dengan jarak 5 cm dari
benih kemudian ditutup tanah.
e. Pencegahan Hama dan Penyakit
Pencegahan hama dan penyakit dilakukan secara
preventif (sebelum terdapat gejala serangan pada tanaman)
dengan menggunakan Decis dengan konsentrasi 2 cc/l air
dan Dithane M-45 dosis 2 gram/liter air. Penyemprotan
dilakukan seminggu setelah tanam dan seterusnya sekali
dalam dua minggu.
f. Panen
Tanaman jagung manis dipanen pada saat berumur
65 hari.
3. Panjang Daun (cm)
Panjang daun diukur dari dasar daun sampai ujung
daun melalui ibu tulang daun, daun yang diukur sama pada
pengukuran lebar daun.
4. Panjang Tongkol (cm)
Panjang tongkol diukur dari pangkal sampai ujung
tongkol.
5. Berat Tongkol Jagung Dengan Kelobot (gram)
Jagung manis yang telah dipanen kenudian
ditimbang bersama kelobotnya.
6. Berat Tongkol Jagung Tanpa Klobot (gram)
Buah jagung manis yang telah dibuang klobotnya
kemudian ditimbang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung manis ditampilkan pada Tabel berikut ini :
Pengamatan
Semua pengamatan dilakukan di akhir penelitian.
Parameter pengamatan adalah sebagai berikut :
1. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal
batang sampai ujung daun terpanjang.
2. Lebar Daun (cm)
Lebar daun diukur pada daun terlebar, diukur tegak
lurus ibu tulang daun yaitu pada daun ke tujuh dari atas.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
Pengamatan
Tinggi tanaman (cm)
Lebar daun (cm)
Panjang daun (cm)
Panjang buah (cm)
Berat berkelobot (g)
Berat tanpa kelobot (g)
TGH
0%
197,28
9,35
86,91
32,41
301,75
195,00
Perlakuan TGH
TGH
TGH
0,2 %
0,4 %
199,93
206,55
9,44
9,98
90,46
90,90
32,56
32,95
315,31
325,63
211,25
213,75
TGH
0,6 %
213,53
10,00
91,69
34,00
369,69
235,31
4
TGH
0,8 %
216,35
10,36
95,75
34,06
372,19
239,38
Dari Tabel di atas terlihat bahwa pemberian Tiens Golden
Harvest dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung
manis, yang dapat dilihat dari parameter tinggi tanaman, lebar
daun, panjang daun, panjang buah, berat tongkol berkelobot dan
berat tongkol jagung tanpa berkelobot. Setelah diuji statistik
ternyata pemberian Tiens Golden Harvest memberikan pengaruh
yang tidak nyata terhadap masing-masing parameter yang diuji.
Berpengaruh tidak nyatanya pemberian Tiens Golden
Harvest terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis
diduga bahwa pemberian pupuk NPK 5 gram per tanaman yang
diberikan tiga kali yaitu pada saat tanam, 3 minggu setelah tanam
dan 7 minggu setelah tanam diduga telah mencukupi untuk
kebutuhan tanaman jagung manis untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik, sehingga pemberian Tiens Golden Harvest
memberikan pengaruh yang tidak nyata.
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila segala elemen
yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam
bentuk yang siap diserap oleh tanaman (Dwidjoseputro, 2006),
selanjutnya Lingga dan Marsono (2006) menjelaskan bahwa jika
ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang
dibutuhkan maka tanaman akan terganggu proses metabolismenya
sebab tanaman mempunyai korelasi yang positif dengan
ketersediaan unsur hara sehingga dalam budidaya tanaman
ketersediaan unsur hara merupakan faktor yang sangat
menentukan.
Alasan lainnya kenapa pemberian Tiens Golden Harvest
berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung manis adalah bahwa pupuk kandang yang
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
diberikan memang sudah betul-betul matang, sehingga proses
dekomposisinya sudah sempurna dan unsur-unsur yang ada di
pupuk kandang sudah betul-betul terurai sehingga dapat diserap
oleh tanaman jagung manis. Hasilnya pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung manis menjadi baik.
Faktor penyebab lain adalah range konsentrasi yang
digunakan terlalu kecil, hal ini juga berpengaruh terhadap hasil uji
statistik, dan bila terjadi kebalikannya yaitu range konsentrasi
terlalu besar maka akan terjadi seluruh perlakuan memperlihatkan
hasil yang berbeda nyata. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini
masih terbuka peluang untuk menguji konsentrasi Tiens Golden
Harvest dengan konsentrasi yang lebih tinggi dan range yang lebih
besar dan diiringi dengan pemberian pupuk anorganik setengah
dosis anjuran, karena salah satu fungsi dari TGH adalah menekan
penggunaan pupuk anorganik.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa
pemberian Tiens Golden Harvest memberikan pengaruh yang tidak
nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis
yang terlihat pada parameter tinggi tanaman, lebar daun, panjang
daun, panjang buah, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol
jagung tanpa berkelobot.
5
Saran
Perlu dilakukan penelitian ulang tentang pengaruh
pemberian Tiens Golden Harvest terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman jagung manis, tetapi dosis NPK hanya diberi
setengah dosis anjuran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Tiens Golden Harvest Pupuk Hayati Ramah
Lingkungan. Golden Harvest Sharing Forum. Jakarta.
Anonim, 2008. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Riau.
Dwidjoseputro, 2003. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Lingga. P dan Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Penerbit Swadaya Jakarta..
Lingga P. 2001. Petunjuk dan Cara Pemupukan, Bhatara Karya
Aksara. Jakarta.
Surtinah, 2009. Perancangan Percobaan Terapan Untuk Pertanian.
Fakultas Pertanian Unilak. Tidak dipublikasikan.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
6
TIENS GOLDEN HARVEST
Oleh :
Seprita Lidar dan Surtinah
Staf Pengajar fakultas pertanian Universitas Lancang kuning
Jurusan Agroteknologi
ABSTRAK
Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat, dimana peluang pasar yang baik ini belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan
oleh para petani, karena tanah di Kota Pekanbaru tergolong tanah Podsolid Merah Kuning (PMK) yang kandungan bahan organik dan unsur
haranya relatif rendah. Maka salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara pemupukan. Pemakaian pupuk kimia
dalam jangka waktu lama akan merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air,
hara dan kehidupan mikroorganisme menurun. Penggunaan pupuk yang aman bagi tanaman dan tanah, salah satunya adalah pupuk organik
yaitu Tiens Golden Harvest yang merupakan suatu inokulan campuran yang mengandung hormon tumbuh Indole Acetic Acid (IAA) serta
mikroba indigenous asli Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam proses penyuburan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
Tiens Golden Harvest berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
Kata Kunci : jagung manis, Tiens Golden Harvest, pertumbuhan dan produksi.
PENDAHULUAN
Produksi jagung manis di Kota Pekanbaru masih rendah,
yaitu baru mencapai 379,45 ton, sedangkan kebutuhan jagung
12.571,12 ton, dengan demikian masih terdapat kekurangan yang
cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan jagung
manis selama ini masih didatangkan dari luar daerah seperti
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
Sumatera Barat dan Sumatera Utara dan luas panen jagung hanya
133 ha (Anonim, 2008).
Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat
seiring dengan munculnya swalayan–swalayan yang senantiasa
membutuhkannya dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhan
yang cenderung meningkat dan harga yang tinggi merupakan
1
faktor yang dapat merangsang para petani untuk mengembangkan
usaha tanaman jagung manis.
Pada umumnya tanah-tanah pertanian tidak dapat
menyediakan semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tananaman
dalam waktu yang cepat, untuk itu perlu dilakukan pemupukan
terutama pupuk organik. Pemupukan bertujuan untuk
menggantikan unsur hara yang terangkut pada saat penen atau
hilang akibat erosi dan pencucian serta pemakaian yang tinggi.
Untuk menjaga kesuburannya salah satu upaya adalah dengan
pemberian bahan organik karena selain menambah unsur hara
makro dan mikro di dalam tanah, pupuk organik ini pun terbukti
sangat baik dalam memperbaiki kondisi tanah dan potensi pengikat
dari tanah terhadap zat makanan tanaman karena tanah besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(Lingga, 2001).
Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau menambah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Unsur-unsur hara tersebut
kadang tersedia dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak tersedia
sama sekali. Kondisi ini mungkin disebabkan tanahnya memang
tidak mengandung unsur hara, pemakaian yang terus menerus
tanpa adanya perawatan dan pengolahan tanah yang salah. Salah
satu jenis pupuk organik adalah Tiens golden Harvest.
Tiens Golden Harvest adalah suatu teknologi penyubur
tanah dan tanaman, dengan menggunakan pupuk hayati yang
dibuat dengan teknologi Agricultural Growth Promoting Inoculant
(AGPI), suatu inokulan campuran yang berbentuk cair,
mengandung hormon tumbuh Indole Acetic Acid (IAA) serta
mikroba indigenous asli Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam
proses penyuburan tanah secara biologi antara lain Azospirillum sp,
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
Azotobacter sp, mikroba pelarut P, Lactobacillus sp, dan mikroba
pendegradasi selulosa. Mikroba dan enzim tersebut dapat bekerja
secara maksimal dan dapat mengubah unsur hara yang tadinya sulit
untuk diserap tanaman menjadi unsur hara yang mudah diserap
oleh tanaman sehingga penggunaan pupuk menjadi sangat efisien
dengan dosis anjuran 10 ml pupuk Tiens Golden Harvest untuk 2
liter air (Anonim, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan
mendapatkan dosis pupuk Tiens Golden Harvest yang terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Perlakuan adalah dosis pupuk Tiens Golden Harvest
dengan 6 taraf dan 3 ulangan sehingga terdapat 18 satuan
percobaan (plot). Tiap plot terdapat 16 tanaman yang 4 diantaranya
dijadikan tanaman sampel, sehingga secara keseluruhan terdapat
288 tanaman.
Adapun masing – masing dosis pupuk Tiens Golden Harvest (T)
yaitu :
T0 : Tanpa pupuk pupuk Tiens Golden Harvest
T1: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,2 %
T2: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,4 %
T3: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,6 %
T4: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 0,8 %
T5: Pemberian pupuk pupuk Tiens Golden Harvest 1,0 %
Adapun model matematis (Surtinah, 2009) adalah :
Yij = µ + Ti + €ij
2
Dimana :
Yij
= Hasil pengamatan pengaruh dosis pupuk pupuk Tiens
Golden Harvest
ke-i pada ulangan ke-j
µ
= Nilai tengah (Rata-rata)
Ti
= Pengaruh dosis pupuk Tiens Golden Harvest ke-i
€ij = Pengaruh sisa akibat pupuk Tiens Golden Harvest pada
taraf ke-i dan ulangan ke-j
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis secara
statistik dengan sidik ragam, dan tidak dilanjutkan dengan uji
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%.
Pelaksanaan
1. Persiapan lahan.
Lahan penelitan disiapkan dengan luas 9 meter x 13
meter, dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman. Kemudian
tanah dicangkul sebanyak dua kali dengan interval waktu
satu minggu. Tanah diratakan dan dibuat plot sebanyak 48
unit dengan ukuran setiap unit 100 cm x 140 cm dan jarak
antar unit percobaan 30 cm, kemudian di sekeliling lokasi
percobaan dibuat pagar dengan tinggi 100 cm.
2. Pemasangan Label
Pemasangan label bertujuan untuk memudahkan
pengamatan pada tiap unit. Label dibuat dari triplek dengan
ukuran 10 cm x 15 cm kemudian dipasang pada tiap unit
percobaan.
3. Perlakuan
Pemberian pupuk Tiens Golden Harvest dilakukan
sebanyak lima kali yaitu 3 hari sebelum penanaman dengan
cara menyiramkan ke tanah, masing-masing sebanyak 1
liter larutan pupuk Tiens Golden Harvest kemudian
perlakuan diulangi lagi pada umur 10 hari, 20 hari, 30 hari
dan 40 hari setelah tanam, masing-masing sesuai dosis
perlakuan.
4. Penanaman
Penanaman dilaksanakan 2 minggu setelah
pengolahan tanah, benih jagung manis ditanam dengan cara
ditugal sedalam 3 cm, jarak tanam 70 x 20 cm. Benih
jagung manis dimasukkan ke dalam lubang sebanyak 2 biji.
5. Pemeliharaan
a. Penjarangan
Penjarangan tanaman dilakukan setelah tanaman
berumur 1 minggu dengan cara memotong tanaman yang
kurang subur dan meninggalkan satu tanaman yang
pertumbuhannya normal.
b. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan gulma dilakukan dengan cara dicabut
dengan tangan sekaligus dilakukan pembumbunan.
c. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan
sore hari, jika turun hujan penyiraman tidak dilakukan.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
3
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gayung dan
banyaknya air yang diberikan sama pada setiap tanaman.
d. Pemupukan
Pupuk NPK diberikan 3 kali yaitu pada saat tanam,
30 hari setelah tanam dan 45 hari setelah tanam, masingmasing 5 gram per tanaman. Pupuk dibenamkan ke dalam
tanah sedalam 5 cm melingkar dengan jarak 5 cm dari
benih kemudian ditutup tanah.
e. Pencegahan Hama dan Penyakit
Pencegahan hama dan penyakit dilakukan secara
preventif (sebelum terdapat gejala serangan pada tanaman)
dengan menggunakan Decis dengan konsentrasi 2 cc/l air
dan Dithane M-45 dosis 2 gram/liter air. Penyemprotan
dilakukan seminggu setelah tanam dan seterusnya sekali
dalam dua minggu.
f. Panen
Tanaman jagung manis dipanen pada saat berumur
65 hari.
3. Panjang Daun (cm)
Panjang daun diukur dari dasar daun sampai ujung
daun melalui ibu tulang daun, daun yang diukur sama pada
pengukuran lebar daun.
4. Panjang Tongkol (cm)
Panjang tongkol diukur dari pangkal sampai ujung
tongkol.
5. Berat Tongkol Jagung Dengan Kelobot (gram)
Jagung manis yang telah dipanen kenudian
ditimbang bersama kelobotnya.
6. Berat Tongkol Jagung Tanpa Klobot (gram)
Buah jagung manis yang telah dibuang klobotnya
kemudian ditimbang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung manis ditampilkan pada Tabel berikut ini :
Pengamatan
Semua pengamatan dilakukan di akhir penelitian.
Parameter pengamatan adalah sebagai berikut :
1. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal
batang sampai ujung daun terpanjang.
2. Lebar Daun (cm)
Lebar daun diukur pada daun terlebar, diukur tegak
lurus ibu tulang daun yaitu pada daun ke tujuh dari atas.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
Pengamatan
Tinggi tanaman (cm)
Lebar daun (cm)
Panjang daun (cm)
Panjang buah (cm)
Berat berkelobot (g)
Berat tanpa kelobot (g)
TGH
0%
197,28
9,35
86,91
32,41
301,75
195,00
Perlakuan TGH
TGH
TGH
0,2 %
0,4 %
199,93
206,55
9,44
9,98
90,46
90,90
32,56
32,95
315,31
325,63
211,25
213,75
TGH
0,6 %
213,53
10,00
91,69
34,00
369,69
235,31
4
TGH
0,8 %
216,35
10,36
95,75
34,06
372,19
239,38
Dari Tabel di atas terlihat bahwa pemberian Tiens Golden
Harvest dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung
manis, yang dapat dilihat dari parameter tinggi tanaman, lebar
daun, panjang daun, panjang buah, berat tongkol berkelobot dan
berat tongkol jagung tanpa berkelobot. Setelah diuji statistik
ternyata pemberian Tiens Golden Harvest memberikan pengaruh
yang tidak nyata terhadap masing-masing parameter yang diuji.
Berpengaruh tidak nyatanya pemberian Tiens Golden
Harvest terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis
diduga bahwa pemberian pupuk NPK 5 gram per tanaman yang
diberikan tiga kali yaitu pada saat tanam, 3 minggu setelah tanam
dan 7 minggu setelah tanam diduga telah mencukupi untuk
kebutuhan tanaman jagung manis untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik, sehingga pemberian Tiens Golden Harvest
memberikan pengaruh yang tidak nyata.
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila segala elemen
yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam
bentuk yang siap diserap oleh tanaman (Dwidjoseputro, 2006),
selanjutnya Lingga dan Marsono (2006) menjelaskan bahwa jika
ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang
dibutuhkan maka tanaman akan terganggu proses metabolismenya
sebab tanaman mempunyai korelasi yang positif dengan
ketersediaan unsur hara sehingga dalam budidaya tanaman
ketersediaan unsur hara merupakan faktor yang sangat
menentukan.
Alasan lainnya kenapa pemberian Tiens Golden Harvest
berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung manis adalah bahwa pupuk kandang yang
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
diberikan memang sudah betul-betul matang, sehingga proses
dekomposisinya sudah sempurna dan unsur-unsur yang ada di
pupuk kandang sudah betul-betul terurai sehingga dapat diserap
oleh tanaman jagung manis. Hasilnya pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung manis menjadi baik.
Faktor penyebab lain adalah range konsentrasi yang
digunakan terlalu kecil, hal ini juga berpengaruh terhadap hasil uji
statistik, dan bila terjadi kebalikannya yaitu range konsentrasi
terlalu besar maka akan terjadi seluruh perlakuan memperlihatkan
hasil yang berbeda nyata. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini
masih terbuka peluang untuk menguji konsentrasi Tiens Golden
Harvest dengan konsentrasi yang lebih tinggi dan range yang lebih
besar dan diiringi dengan pemberian pupuk anorganik setengah
dosis anjuran, karena salah satu fungsi dari TGH adalah menekan
penggunaan pupuk anorganik.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa
pemberian Tiens Golden Harvest memberikan pengaruh yang tidak
nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis
yang terlihat pada parameter tinggi tanaman, lebar daun, panjang
daun, panjang buah, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol
jagung tanpa berkelobot.
5
Saran
Perlu dilakukan penelitian ulang tentang pengaruh
pemberian Tiens Golden Harvest terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman jagung manis, tetapi dosis NPK hanya diberi
setengah dosis anjuran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Tiens Golden Harvest Pupuk Hayati Ramah
Lingkungan. Golden Harvest Sharing Forum. Jakarta.
Anonim, 2008. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Riau.
Dwidjoseputro, 2003. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Lingga. P dan Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk.
Penerbit Swadaya Jakarta..
Lingga P. 2001. Petunjuk dan Cara Pemupukan, Bhatara Karya
Aksara. Jakarta.
Surtinah, 2009. Perancangan Percobaan Terapan Untuk Pertanian.
Fakultas Pertanian Unilak. Tidak dipublikasikan.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 8 No. 2 Februari 2012
6