11. Ekonomi Sumberdaya Perikanan pdf

Renewable Resource
Common Property:
The fisheries
Tim Pengajar

Sub Topik :
1. Setting the stage: Role of fisheries and their problems
2. Basic fisheries economic model (Static Gordon-Schaefer
Model)

Potensi Perikanan Indonesia:
• Memiliki 18.306 pulau.
• Memiliki panjang pantai 81.000 km
• Luas wilayah perairan 2/3 dari wilayah daratan.
• Terdiri dari lebih 7000 spesies.
• Potensi lestari ikan laut sebesar 6,2 juta ton/tahun

• Ikan merupakan
sumberdaya
terbaharukan
(renewable).

• Ikan bergerak dari
tempat yang satu ke
tempat yang
lainnya.
• Tidak ada yang
memiliki.
• Pengelolaan ikan
bersifat open
access.

Input ekonomi
• Ekstraksi SDI  aktifitas ekonomi 
Tujuan ekonomi ??
• Input  TK, kapal, mesin, BBM 
Konsekuensi  ?????
• Proses transformasi input  proses
produksi  perubahan dinamika SDI
 pengelolaan (intervensi)

Proses produksi perikanan


Realistik ???
• Produksi  input penangkapan
Tenaga Kerja

Komponen input

Man Made Capital

Tenaga kerja ???
Pengalaman

Pendidikan
Tenaga Kerja
Ketrampilan

Usia

Man Made Capital ???
GT

Kapal
Palka
PK
Man
Made
Capital

Mesin
Jumlah
Mesh Size
Alat
tangkap

Bahan
Metode
Jumlah

Produksi perikanan
• Produksi merupakan fungsi input kapital (effort) dan modal SDI
(stok ikan) :


h  f ( E , x)

Bentuk fungsi cobb-douglas

h  qx E 
α : parameter yang menggambarkan elastisitas stok terhadap produksi
β : parameter yang menggambarkan elastisitas effort terhadap produksi
Nilai α dan β berkisar 0 sd 1

Mengapa Analisis Bioekonomi Perikanan diperlukan?
• Sekitar tahun 1950an, pendekatan pengelolaan SDI
berbasis biologi (MSY)
• MSY tidak stabil dan mengasumsikan bahwa sistim SDI
dalam kondisi keseimbangan
• Pendekatan ini mengabaikan sama sekali biaya ekstraksi
sumberdaya ikan dan manfaat ekonomi yang
dihasilkannya
• Tahun 1954, Scott Gordon menggunakan pendekatan
ekonomi dalam memahami pengelolaan SDI

• Gordon, pertama kali menggunakan istilah
bioeko o i u tuk e gga barka pe ti g ya
pendekatan dari kedua disiplin ilmu tersebut

Dasar-Dasar Pemodelan
Bioekonomi
• Sumberdaya ikan dikendalikan oleh faktor-faktor
biologi
• Intervensi manusia untuk memanen sumberdaya
dikendalikan oleh motif ekonomi
• Faktor biologi merupakan variabel yang
u observable dari sisi a usia
• Input (kapal, tenaga kerja, trip dlsb) dan output (ikan
yang ditangkap) merupakan variabel yang bersifat
observable dapat dia ati
• Faktor pasar (harga input dan output) bersifat
exogeneous

Asumsi-asumsi dasar model
Bioekonomi sederhana (statis)







Fleet (Armada) bersifat homogen
Interaksi antar species ikan tidak diperhitungkan
Stok ikan diukur dalam total biomassa (lumped model)
Pasar bersifat kompetitif
Intervensi pemerintah diabaikan

Asumsi Model Schaefer (Clark,
1990)




Distribusi populasi ikan yang seragam
Alat tangkap tidak mengalami kejenuhan

Tidak terjadi kepadatan pada armada
perikanan

• Model dikembangkan
pertama kali oleh
Verhulst tahun 1883
• Perubahan stok ikan
pada periode tertentu
ditentukan oleh
populasi pada awal
periode atau di sebut
sebagai density
dependent growth

f(x)

f(x) maximu

xt 1 xt  f ( xt )


x







Fungsi di Kembangkan oleh
Schaefer untuk perikanan
Fungsi Pertumbuhan yang bersifat
density dependent growth atau
juga disebut sebagai fungsi
pertumbuhan logistik (logistic
growth function)
Fungsi dibagun atas dasar tidak
ada aktivitas penangkapan ikan
Model Schaefer telah
menentukan Maximum
Sustainable Yeild


x
x

 rx1  
t
 K
x= stok ikan
r = laju pertumbuhan intrinsik
(intrinsic growth rate)
K= daya dukung lingkungan
(carrying capacity)

f(x)

1
K
2

K


x

Kemudian dikembangkan Schaefer
• Awalnya pengelolaan perikanan
hanya mengunakan pendekatan F(x)
h=qxE
h=qxE
biologis/ Maximum Sustainable
Yeild (MSY)
h=qxE
h
• Keseimbangan biologis adalah
h
pertumbuhan ikan sama dengan
h
tingkat penangkapan.
Kurva Pengaruh tangkap terhadap stok
• Karena adanya aktivitas
x

x

tangkapan perlu memasukkan
 rx1    h
t
 K
model tangkapan (h)
x

• Keberadaan stok ikan tidak hanya
 rx1    qxE
 K
di tentukan faktor biologi namun
juga ditentukan oleh faktor
q=Koefisien kemampuan
tangkapan atau
ekonomi
3

2

1

2

3

1

Catchability Coefficient
E=Upaya atau Effort

f(x) < h(t)

Penangkapan melebihi growthXh(t)

f(x)
h(t)

x
Akibat dari penangkapan berlebih tersebut akan mengakibatkan
punahnya stock

f(x) = h(t)

Penangkapan sama dengan growth

f(x)
h(t)

x
Akibat dari kegiatan penangkapan yang sama dengan growth
mengakibatkan :
• Mengakibatkan punahnya stock bila bergeser kekiri.
• Tidak terjadi kepunahan stock bila bergeser kekanan

f(x) > h(t)
jumlah penangkapan
f(x)

Growth lebih besar dari pada

h(t)

x

Kelemahan pendekatan perikanan dengan
pendekatan MSY, menurut Conrad dan Clark (1987):
• Tidak Bersifat Stabil, Karena perkiraan stok yang
meleset sedikit saja bisa mengarah ke pengurasan
stok (Stock Depletion)
• Didasarkan pada konsep Steady State
(Keseimbangan) semata, sehingga tidak berlaku saat
pada kondisi
• Tidak memperhitungkan nilai ekonomis apabila stok
ikan tidak dipanen (imputed value)
• Mengabaikan aspek interdependensi dari
sumberdaya ikan
• Sulit diterapkan pada kondisi di mana perikanan
memiliki ciri ragam jenis (multispecies)

Asumsi Bioekonomik Gordon Schaefer







Harga per satuan output, (Rp/Kg) diasumsikan
konstan atau kurva permintaan siasumsikan
elastis sempurna.
Biaya per satuan upaya (c) dianggap konstan.
Spesies sumberdaya ikan bersifat tunggal
(single species).
Struktur pasar bersifat kompetitif.
Hanya faktor penangkapan yang
diperhitungkan (tidak memasukkan faktor
pascapanen dan lain sebagainya).

Curva dalam 3 Rezim Pengelolaan

?????
Ada
Pertanyaan?