BAB 16 INVESTASI ASING LANGSUNG docx

134

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan tentang evaluasi penerapan
pendaftaran pasien rawat jalan dengan menggunakan sistem antrian otomatis
di RSUP Dr. Sardjito tahun 2014, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
1.

Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang
berlaku bagi penelitian pada umumnya
Dalam proses penelitian adapun kaidah-kaidah yang harus ditaati agar
tidak terjadi penyimpangan pada penelitian yaitu dengan cara harus
mengetahui strategi yang digunakan oleh Rumah Sakit dalam mencapai
tujuan agar pasien menggunakan sistem antrian otomatis yaitu perlu adanya
upaya yang dilakukan Rumah Sakit Dr. Sardjito dalam menerapkan sistem
antrian otomatis agar berjalan dengan lancar, upaya tersebut dalam bentuk
menambah pengetahuan petugas pendaftaran melalui pendidikan formal
maupun informal dan cara penerapan sistem antrian otomatis di bagian

pendaftaran rawat jalan yaitu dengan menikuti SOP ataupun aturan yang biasa
digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengoperasian sistem antrian
otomatis.

135

2.

Adanya sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau
unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang
keberhasilan kinerja dari objek yang dievaluasi
Adapun kesatuan dari beberapa komponen yang saling berhubungan
untuk menunjang keberhasilan kinerja yaitu terdiri dari sumber daya manusia
yang meliputi didalamnya yaitu seberapa banyak sumber daya manusia yang
bekerja, sumber daya tersebut sudah mendapat pendidikan formal dan
informal serta adanya motivasi yang diberikan oleh atasan agar memacu
kinerja karyawan. Seperti sumber daya manusia dalam mengoperasikan sistem
antrian jumlah SDM nya harus memadai jumlahnya, kemudian pendidikan
formal maupun informal dari petugas pendaftaran harus mendapat
pengetahuan dalam mengoperasikan sistem antrian otomatis yaitu melalui

seminar ataupun pelatihan, selain itu juga perlu adanya motivasi yang
diberikan oleh atasan agar kinerja petugas pendaftaran lebih bersemangat
dalam bekerja.

3.

Adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor
penentu bagi keberhasilan program
Dengan adanya komponen pendukung dalam suatu program, hal
tersebut menentukan tingkat keberhasilan suatu evaluasi. Faktor-faktor
pendukung tersebut yaitu adanya SDM yang sudah memadai maksudnya
yaitu bahwa pengetahuan dan skill sumber daya manusia sudah memadai dan
adanya pendukung dari software sistem antrian otomatis yang membantu

136

pekerjaan menjadi lebih efisien. Faktor pendukung dalam pengoperasian
sistem antrian otomatis pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Dr.
Sardjito sangat penting karena SDM dan software saling berkaitan,
maksudnya yaitu apabila tidak ada SDM maka software tidak dapat berjalan

secara otomatis dan sedangkan kalau tidak ada software, SDM dalam bekerja
tidak dapat menjadi efisien.

4.

Menggunakan standar, kriteria, atau tolok ukur sebagai perbandingan
dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk
mengambil kesimpulan
Adapun standar ataupun kriteria yang digunakan sebagai tolak ukur
dalam mengambil suatu kesimpulan dalam suatu evaluasi yaitu yang meliputi
sarana dan prasarana sistem antrian seperti kualitas hardware, kualitas
software, perawatan rutin, petugas yang menangani apabila terjadi error,
adanya SOP. Kualitas hardware yang digunakan dalam sistem antrian
dibagian pendaftaran rawat jalan RSUP Dr. Sardjito ini masih kurang.
Perawatan rutin terkait dengan perangkat hardware yang digunakan bahwa di
Rumah Sakit Dr. Sardjito tidak adanya perawatan rutin, kalau ada trauble atau
masalah baru dilakukan perbaikan. Kualitas sofware yang digunakan dalam
sistem antrian di bagian pendaftaran rawat jalan RSUP Dr. Sardjito masih
dikatakan belum bagus karena masih sering terjadi error. Petugas khusus
yang menangani masalah terkait dengan software ketika terjadi error di

bagian rawat jalan, bahwa saat ini petugas khusus yang menangani masalah

137

apabila terjadi kerusakan sudah ada tapi untuk penerapan nya masih kurang
bisa berjalan dengan baik karena kurang nya komunikasi yang baik antar unit.
SOP yang mengatur mengenai sistem antrian otomatis di Rumah Sakit Dr.
Sardjito bahwa di Rumah Sakit Dr. Sardjito masih belum ada SOP yang
mengatur sistem antrian sampai saat ini.

5.

Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau
rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah
ditentukan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa adanya
efisiensi dalam pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. Sardjito yaitu
dengan adanya sistem antrian otomatis pekerjaan menjadi cepat, lancar dan
lebih ringan bagi karyawan yang mengoperasikan sistem antrian otomatis.
Efisiensi sistem antrian otomatis pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah

Sakit Dr. Sardjito adanya pelayanan menjadi mudah dan

lancar ketika

menggunakan sistem antrian otomatis, maksudnya dari pelayanan menjadi
mudah dan lancar disini yaitu bahwa berdasarkan hasil penelitian, dengan
adanya software sistem antrian otomatis membuat pekerjaan bagian
pendaftaran rawat jalan menjadi cepat, efisien dan memudahkan petugas
dalam bekerja dalam melayani pasien dan selain itu, memudahkan pasien
dalam mengantri yang lebih tertib dan terjadwal. Proses sistem antrian
otomatis dapat membantu pekerjaan menjadi tepat waktu, sistem antrian
otomatis di buat dengan maksud agar semua pekerjaan menjadi lebih ringan

138

bagi bagian pendaftaran rawat jalan dan sedangkan bagi pasien membantu
dalam pengambilan nomor antrian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
dengan sistem antrian otomatis pekerjaan seorang petugas di bagian rawat
jalan menjadi tepat waktu selesai kerjanya, dan selain itu juga pasien sangat
diuntungkan dengan sistem antrian otomatis karena pasien yang satu dengan

pasien yang lain menjadi semua pasien wajib mengantri dengan tertib.

6.

Informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara
rinci yaitu dengan mengetahui bagian mana dari program yang belum
terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan
dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari program
yang dievaluasi
Adapun informasi yang menggambarkan kondisi nyata yang belum
terlaksana dari program yang dievaluasi yaitu adanya software yang masih
error, belum adanya SOP dan adanya beberapa SDM dibagian antrian
otomatis yang belum mendapat pendidikan informal yaitu seperti pelatihan
maupun seminar yang diadakan oleh Rumah Sakit Dr. Sardjito. Kualitas
sofware yang digunakan dalam sistem antrian di bagian pendaftaran rawat
jalan Rumah Sakit Dr. Sardjito, bahwa kualitas software pada sistem antrian
otomatis masih dikatakan belum bagus karena masih sering terjadi error.
Cara penerapan sistem antrian otomatis di bagian pendaftaran rawat jalan
mengikuti aturan ataupun prosedur sementara yang umumnya digunakan oleh
Rumah Sakit manapun. Pendidikan Formal dan Informal seperti apa yang ada


139

pernah dapat dapat di luar ataupun didalam Rumah Sakit Dr. Sardjito bahwa
petugas di bagian rawat jalan pernah kuliah sampai D3 pada pendidikan
formal dan sedangkan pendidikan informal mereka dapatkan dari seminar dan
pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Rumah Sakit Dr. Sardjito kepada
petugasnya. Namun ada beberapa petugas yang belum mendapat pendidikan
informal seperti pelatihan dan seminar yang diberikan oleh Rumah Sakit Dr.
Sardjito.

7.

Adanya standar, kriteria, atau tolok ukur yang diterapkan pada
indikator, yaitu bagian yang paling kecil dari program dapat diketahui
letak kelemahan dari proses kegiatan
Adapun standar ataupun kriteria yang menjadi kelemahan dari suatu
proses kegiatan yaitu adanya faktor penghambat dari sistem antrian otomatis
yaitu berupa masih terjadinya error pada sistem antrian otomatis dan
kurangnya jumlah SDM yang mengoperasikan sistem antrian serta adanya

beberapa SDM yang belum mendapat pendidikan informal yang berupa
pelatihan-pelatihan

dan

seminar

mengenai

sistem

antrian

otomatis.

Hamabatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan proses sistem
antrian otomatis, bahwa masih ada hambatan-hambatan yang sering terjadi
pada saat penerapan proses sistem antrian seperti masih terjadinya error pada
sistem antrian otomatis, jumlah SDM yang kurang memadai serta masih
adanya SDM yang belum mendapat pelatihan dan seminar mengenai sistem

antrian otomatis. Hambatan yang sering terjadi yang segera dapat

140

diselesaikan yaitu berupa software antrian otomatis yang langsung dapat
diperbaiki oleh bagian IT.

B. Saran
Berdasarkan hasil tersebut maka beberapa saran yang dapat disampaikan
antara lain :
1. Bagi rumah sakit
a. Rumah

Sakit

untuk

lebih

memperhatikan


kualitas

software

(program)vyang digunakan dalam sistem informasi antrian otomatis di
bagian pendaftaran pasien rawat jalan sehingga terjadi peningkatan
motivasi dan kinerja petugas yang menjalankan sistem antrian
otomatis. Peningkatan kualitas software (program) dapat dilakukan
dengan menambah jangkauan penggunaan program, misalnya dengan
melakukan link pada pelayanan rawat inap sehingga pelayanan rawat
inap dapat berjalan dengan cepat, perbaikan kualitas program dengan
cara mengganti dengan program terbaru yang lebih bagus
b. Dalam rangka pemilihan pengguna sistem yaitu petugas diharapkan
sebaiknya RSUP Dr. Sardjito lebih mengutamakan kesesuaian
pendidikan/ pelatihan dengan bidang kerja yang ada sehingga nantinya
pengguna dapat memanfaatkan ilmu yang digunakan pada bidang
kerjanya.
c. Untuk Komunikasi di manajemen dan support manajemen baik di luar
instalasi dari unit Rekam Medis dan Non rekam medis harus segera di


141

tingkatkan karena saling berkesinambungan antar satu unit dengan unit
lain.
d. Rumah sakit agar segera di buatkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) sehingga akan ada acuan dasar yang jelas untuk berlangsung
nya kinerja petugas rawat jalan.
e. Untuk sosialisasi terhadap pasien baru terutama agar lebih di
perhatikan agar tidak ada lagi miss comunication dalam alur sistem
antrian otomatis.
f. Untuk Pemerintah Pusat agar sangat memperhatikan pemenuhan
anggaran pembiayaan baik itu dari APBN maupun APBD untuk
pemenuhan fasilitas, sarana dan prasarana yang saat ini masih kurang
baik.
g. Sebaiknya di lakukan perawatan rutin setiap harinya agar sistem
antrian otomatis yang ada saat ini tidak akan ada lagi terjadi error.
2.

Bagi STIKES Surya Global Yogyakarta hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai penambah kepustakaan khususnya tentang penelitian kualitatif
mengenai evaluasi penerapan pendaftaran pasien rawat jalan dengan
menggunakan sistem antrian otomatis di RSUP Dr. Sardjito.

3.

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian sejenis hasil
penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang bersifat
kualitatif, tentunya dengan memperhatikan kelemahan dan keterbatasan
penelitian ini. Diharapkan penelitian selanjutnya lebih mengutamakan
variabel dari dalam sistem itu sendiri yang belum sempat diteliti oleh

142

peneliti, misalnya kelengkapan program, informasi yang dihasilkan dan
sebagainya.