Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poli Gigi (Studi Kasus : Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun)

  Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2121-2130 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poli Gigi

(Studi Kasus : Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan

1 Kabupaten Madiun) 2 3 Dzurriyatul Iflahah , Ismiarta Aknuranda , Nanang Yudi Setiawan

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: riyatul.95@gmail.com, i.aknuranda@ub.ac.id, nanang@ub.ac.id

  

Abstrak

  Puskesmas merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Sumbersari mempunyai 4 poli. Dari 4 poli tersebut, hanya poli gigi yang belum mempunyai sistem informasi rekam medis. pencatatan rekam medis pasien dilakukan dengan manual dengan mencatat diagnosa / keluhan dan pengobatan di kartu rekam medis. Dengan pencatatan rekam medis secara manual ini tidak jarang terjadi kerusakan atau hilangnya kartu rekam medis, lamanya waktu pencarian dan pembuatan kartu rekam medis, dan terjadinya pengulangan data saat memindahkan data register pasien dari buku register ke Microsoft Excel. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sistem informasi rekam medis berbasis komputer. Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan proses bisnis, menganalisis spesifikasi persyaratan dan perancangan sistem, merancang antarmuka sistem, serta melakukan evaluasi terhadap hasil spesifikasi persyaratan dan perancangan. Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem informasi tersebut, peneliti menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis and Design. Dalam proses analisis dan desainnya menggunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Language. Evaluasi pada penelitian ini menggunakan Requirements Configuration Structure dan Decision table. Hasil dari penelitian ini berupa pemodelan proses bisnis saat ini dan usulan, daftar pemangku kepentingan dan pengguna, daftar kebutuhan pengguna, fitur, daftar persyaratan sistem, model use case, perancangan sistem serta evaluasi.

  

Kata kunci: sistem informasi, rekam medis, poli gigi, puskesmas, Object Oriented Analysis and Design,

requirement configuration structure , decision table.

  

Abstract

Community health centers(Puskesmas) is one of the most important health services in Indonesia.

  

Puskesmas is a Regional Technical Implementation Unit District / City that have a responsible for

organizing health development in a work area. Puskesmas Sumbersari has 4 poly, from these poly, only

dentist which have not yet medical record information system. The recording of the patient's medical

records is still using manual system by recording the diagnosis / complaint and treatment on the patient's

medical record card. With manual medical records archiving is often occurred of damage or loss of

patient medical record card, duration of search time and the manufacture of medical record card, and

increase the possibility of repetition of data when moving patient’s register data from register book to

Microsoft Excel. To resolve these problems, a computerized patient-based medical record information

system is required to improve the quality of Puskesmas service to patients and to helping doctors in

managing medical records data of dental patient of Puskesmas Sumbersari. The purpose of this research

is to modeling the business process, analyze the system requirements and design specifications,

designing the system interface, and evaluate the results of the requirements specification and design. In

the making of analysis and design of information systems, researchers use the method of Object Oriented

Analysis and Design which mean in the process of analysis and design using modeling language in the

form of Unified Modeling Language. After doing the analysis and design, researcher has to do the

evaluation of consistency design in the form of Requirements Configuration Structure and Decision

table .

  

Keywords: information system, medical record, dental, community health center, Object Oriented Analysis and

Design , requirement configuration structure, decision table.

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

2121

1. PENDAHULUAN

  Modeling and Notation atau biasa disingkat

  IBM mastering OOAD merupakan panduan untuk melakukan analisis dan perancangan

  2.4 IBM Marstering OOAD

  biasa disingkat OOAD adalah metode analisis dan perancangan yang menggunakan konsep berorientasi objek. Menurut Kendall dan Kendall (2011). OOAD merupakan sebuah pendekatan untuk memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatannya adalah objek yang merupakan kombinasi antara struktur dasar dan perilaku dalam satu entitas.

  2.3 Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Object Oriented Analysis and Design atau

  (O’brien dan Marakas, 2010).

  Sistem informasi adalah kombinasi dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi

  2.2 Sistem Informasi

  dengan BPMN merupakan representasi grafis yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis. Tujuan utama dari BPMN adalah untuk menyediakan notasi yang mudah dipahami oleh semua pelaku bisnis (OMG,2013).

  Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas yang saling terkait yang mempunyai tujuan untuk menciptakan keuntungan bagi suatu organisasi. Proses bisnis terdiri dari kumpulan aktivitas yang dilakukan secara terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan bisnis. Pemodelan proses bisnis merupakan sebuah metode untuk menganalisis, merancang aliran proses bisnis. Pemodelan proses yang dilakukan secara berulang, jelas dan transparan akan memudahkan dalam menganalisis dan membuat perubahan proses bisnis (Bizagi, 2015). Proses bisnis dapat digambarkan dengan model proses bisnis yang disajikan kedalam suatu diagram proses bisnis (Weske,2007). Business Process

  Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang sangat penting di Indonesia. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Sumbersari terletak di Kabupaten Madiun dan masuk dalam wilayah kerja Sumbersari, Kecamatan Saradan. Puskesmas ini buka 24 jam karena adanya pelayanan UGD, rawat inap dan persalinan. Selain itu, untuk pelayanan rawat jalan, di puskesmas sumbersari ini terdapat 4 poli, yaitu poli umum, gigi, kesehatan ibu dan anak (KIA), dan gizi.

  2.4 Pemodelan Proses Bisnis

  2. Landasan Kepustakaan

  Configuration Structure dan Decision table.

  dan perancangan dilakukan evaluasi konsistensi perancangan berupa Requirements

  Language (UML). Setelah melakukan analisis

  analisis dan desainnya menggunakan bahasa pemodelan yang berupa Unified Modelling

  and Design (OOAD) dimana dalam proses

  Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan proses bisnis, menganalisis spesifikasi persyaratan dan perancangan sistem, merancang antarmuka sistem, serta melakukan evaluai terhadap hasil spesifikasi persyaratan dan perancangan. Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem informasi, peneliti menggunakan metode Object Oriented Analysis

  Menurut hasil wawancara dengan kepala puskesmas Sumbersari, dari 4 poli tersebut, hanya poli gigi yang belum mempunyai sistem informasi pencatatan rekam medis. pencatatan rekam medis pasien masih dilakukan dengan cara manual dengan mencatat diagnosa / keluhan dan pengobatan di kartu rekam medis pasien. Dengan pencatatan rekam medis secara manual ini tidak jarang terjadi kerusakan atau hilangnya kartu rekam medis pasien, lamanya waktu pencarian dan pembuatan kartu rekam medis, dan meningkatkan kemungkinan pengulangan data saat memindahkan data register pasien dari buku register ke Microsoft Excel (Sri, 2017). Untuk mengatasi permasalahan

  • –permasalahan tersebut, diperlukan sistem informasi rekam medis pasien berbasis komputer. Dengan adanya sistem informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan petugas Puskesmas terhadap pasien dan membantu dokter dalam mengelola data rekam medis pasien poli gigi Puskesmas Sumbersari.
  • – komponennya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai permasalahan dan segala kebutuhan yang diinginkan sehingga dapat diusulkan perbaikan

  Gambar 1 Medodologi Penelitian

  sistem dengan menggunakan OOAD yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah panduan yang dipublikasikan oleh International Business Machine (IBM) Software Group .

  IBM menggunakan UML 2.0 untuk melakukan analisis dan perancangan sistem. Dalam panduan tersebut, IBM menerapkan konsep best practice dalam mengembangkan sebuah sistem. Best

  practice merupakan kumpulan dari pendekatan

  pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam kombinasi untuk mengatasi penyebab masalah dari pengembangan perangkat lunak (IBM, 2004).

  2.5 Analisis Sistem Informasi

  Analisis sistem informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam komponen

  • – perbaikannya (jogiyanto, 1995). Analisis sistem informasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu identifikasi pemangku kepentingan, dan pengguna, analisis permasalahan, identifikasi fitur, identifikasi persyaratan sistem, dan identifikasi kedudukan produk, serta pemodelan use case.

  Perancangan sistem informasi merupakan proses dimana analisis diterjemahkan menjadi

  class diagram, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka sistem.

  Pada tahapan ini akan dilakukan deskripsi

  4.1 Identifikasi Pemangku Kepentingan

  4. PEMODELAN PROSES BISNIS DAN ANALISIS PERSYARATAN

  konsistensi artefak perancangan menggunakan decision table .

  structure . Sedangkan untuk mengevaluasi

  Selanjutnya konsistensi pendefinisian persyaratan akan dievaluasi dengan menggunakan requirement configuration

  sistem dilakukan aktuvitas pemodelan kelas analisis, analisis arsitektur, sequence diagram,

  blueprint untuk membangun perangkat lunak.

  use case . Sedangkan pada tahap perancangan

  Setelah mendapatkan data, lalu dilakukan analisis pemodelan proses bisnis yang meliputi proses bisnis saat ini dan yang diusulkan analisis persyaratan yang terdiri dari identifikasi pemangku kepentingan, analisis permasalahan, identifikasi persyaratan sistem, dan pemodelan

  Dalam penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan yaitu, studi literatur merupakan tahap mencari, mempelajari dan menyusun teori dasar dan referensi yang mendukung analisis dan perancangan sistem yang dibuat. Setelah itu menganalisis masalah yang ada di Puskesmas Sumbersari yang diketahui dari hasil wawancara. Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.

  2.6 Perancangan Sistem Informasi

  Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1

  Perancangan menciptakan representasi atau model perangkat lunak, tetapi tidak seperti model persyaratan (yang berfokus pada menggambarkan data yang diperlukan, fungsi dan perilaku), model perancangan menyediakan detail tentang arsitektur perangkat lunak, struktur data, antarmuka, dan komponen yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem (Pressman, 2010).

3. METODOLOGI PENELITIAN

  dan identifikasi tipe pemangku kepentingan yang mempengaruhi sistem dan juga terlibat dalam pembuatan sistem. Pada Tabel 2 merupakan tipe pemangku kepentingan dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari.

  4. Daftar register pasien masih manual yaitu dengan menggunakan buku besar (buku pembukuan) Mempeng aruhi

  

Gambar 2 Proses Bisnis Saat ini

  2. Menyediakan sistem yang dapat mempermudah proses pencarian data data pasien , mempercepat pelayanan kepada pasien dan meningkatkan kinerja pegawai.

  Menyediakan sistem yang mampu mempermudah dokter dalam mengelola data rekam medis pasien poli gigi.

  Solusi 1.

  Selain itu juga memungkinkan terjadinya pengulangan data pada saat pelaporan pada dinas kesehatan, karena harus memindahkan data pasien dari buku tersebut ke microsoft excel.

  4. Daftar register pasien juga rawan rusak dan hilang.

  3. Menambah data pasien dengan manual menyebabkan lamanya waktu pelayanan, dan menghabiskan banyak kertas.

  2. Waktu pelayanan kepada pasien yang lama karena harus mencari satu persatu kartu rekam medis (data pasien) yang ada di rak kartu rekam medis menyebabkan lamanya waktu pelayanan pasien.

  Rekam medis pasien yang masih manual dalam bentuk kertas menyebabkan rawan rusak dan hilang, karena pasien sendiri yang menyerahkan kartu rekam medis tersebut ke poli gigi.

  Kinerja pegawai Puskesmas Sumbersari Dampak Masalah 1.

  3. Penambahan data pasien masih manual dengan ditulis di kertas

  Tabel 2 Tipe Pemangku Kepentingan No Tipe Deskripsi Contoh yang Relevan

  2. Pencarian kartu rekam medis (data pasien) yang lama

  Rekam medis pasien yang masih manual yaitu dalam lembaran kertas yang diletakkan di dalam map.

  Tabel 3 Pernyataan Masalah Masalah 1.

  Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui masalah yang perlu diselesaikan berdasarkan wawancara yang telah dilakukan. Tabel 3 adalah pernyataan masalah sistem informasi.

  4.3 Analisis Permasalahan

  Gambar 2 merupakan proses bisnis saat ini puskesmas sumbersari. Pada proses bisnis saat ini, semua aktivitas dilakukan dengan cara manual tanpa menggunakan sistem informasi.

  3 Pengembang Sekelompok orang yang bertugas dan bertaggung jawab dalam pengembangan sistem Analis dan programer

  Sumbersari

  2 Authority Pihak instansi atau organisasi yang bertanggung jawab dan mempunyai otoritas pada sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas

  Dokter Gigi, dan Admin

  1 Pengguna Setiap orang yang menggunakan sistem informasi rekam medis poli gigi Petugas Loket,

4.2 Pemodelan Proses Bisnis Pelayanan Pasien Poli Gigi Saat Ini

  Tabel 4 Fitur Sistem proses penambahan pasien.

3. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah

  No Kode Deskripsi Nama Fitur 4.

  Menyediakan sistem yang mampu mempermudah pengelolaan data register pasien secara aman dan Fitur mempermudah dalam melakukan perekapan data

  1 F-02 Sistem harus Mengelola sebelum melakukan pelaporan pada dinas menyediakan data rekam kesehatan. fitur untuk medis melakukan

  4.4 Proses Bisnis Usulan Pelayanan Pasien pengelolaan data rekam

  Poli Gigi medis.

  Pada tahapan ini akan dijelaskan tentang

  2 F-06 Sistem harus Melakukan

  proses bisnis pelayanan pasien poli gigi

  menyediakan pencarian fitur untuk data rekam

  Puskesmas Sumbersari yang diusulkan dengan

  melakukan medis

  menggunakan sebuah sistem informasi. Gambar

  pencarian data 3 merupakan proses bisnis usulan. rekam medis

  Pada proses bisnis yang diusulkan, ada

  sesuai dengan beberapa perubahan dan penambahan aktivitas. kata kunci yang

  Pada aktivitas yang berwarna merah dimasukkan. menunjukkan aktivitas yang dilakukan dengan

  4.5.1 Persyaratan Fungsional menggunakan sistem informasi.

  Persyaratan fungsional merupakan fungsi atau layanan yang mereprentasikan tujuan dari

  4.5 Fitur Sistem

  pengguna ketika akan menggunakan sistem, dan Pada fitur sistem ini mendeskripsikan menggambarkan apa yang harus bisa dilakukan tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh oleh sistem. Persyaratan fungsional dari sistem sistem atau kemampuan yang terdapat pada informasi rekam medis poli gigi Puskesmas sistem yang akan dirancang secara umum.

  Sumbersari dapat dilihat pada tabel 5. Analisis fitur ini dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah dianalisis sebelumnya. Tabel 4 merupakan fitur dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari.

  

Gambar 3 Proses Bisnis Usulan

  Tabel 5 Persyaratan Fungsional No Kode

  Fitur Kode Persyaratan Kode

  Gambar 4 Use Case Diagram

  Gambar 4 merupakan use case diagram sistem informasi rekam medis Puskesmas Sumbersari.

  4.6.1 Use Case Diagram

  4.6 Pemodelan Use Case

  Produk Kami Menyediakan sistem yang dapat mencatat, menyimpan, dan mencari data rekam medis pasien dengan mudah dan cepat.

  Tidak Seperti Proses bisnis yang sedang berjalan pada Puskesmas Sumbersari saat ini, proses pencatatan rekam medis pasien dilakukan dengan cara manual dengan mencatat pada kartu rekam medis, dan menyimpannya secara manual di rak rekam medis. Pencarian kartu rekam medis juga dilakukan dengan manual sehingga memakan banyak waktu

  Kemampuan Produk Mampu membantu mempermudah dalam melakukan proses pencarian, penyimpanan, dan pencatatan rekam medis pasien, serta perekapan data pasien.

  Produk Sistem informasi rekam medis poli gigi merupakan sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk membantu dalam proses pencatatan rekam medis pasien poli gigi di Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

  Petugas loket yang melakukan pelayanan terhadap pasien, dan dokter gigi yang melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat pada rekam medis

  Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Yang Melakukan

  Tabel 7 Pernyataan Posisi Produk Target Pengguna

  Pernyataan posisi produk ini menjelaskan mengenai kemampuan dan penjelasan produk secara umum dan sederhana yang mencakup manfaat dan kemampuan sistem. Pada Tabel 7 merupakan pernyataan posisi produk dari sistem informasi rekam medis poli gigi.

  4.5.3 Pernyataan Posisi Produk

  2 F-15 Sistem menyediakan informasi secara real-time

  1 F-14 Sistem dapat diakses 24 jam sehari dan 7 hari seminggu jika tidak terjadi gangguan

  Tabel 6 Persyaratan Non Fungsional No Kode Fungsi Deskripsi Kebutuhan

  Persyaratan non fungsional ini dapat dideskripsikan sebagai sekumpulan batasan, karakteristik, dan properti pada sistem, baik dalam lingkungan pengembangan maupun operasional. Pada penelitian ini kebutuhan non fungsional hanya didefinisikan pada tahap analisis persyaratan saja dan tidak dilanjutkan sampai tahap perancangan dan pengujian. Persyartaan non fungsional dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

  4.5.2 Persyaratan Non Fungsional

  05.1 Sistem menyediakan fungsi untuk dapat melakukan pencarian data pasien sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna.

  02.3 Sistem menyediakan fungsi untuk menghapus data rekam medis pasien.

  02.2 Sistem menyediakan fungsi untuk melakukan perubahan pada data rekam medis pasien.

  02.1 Sistem menyediakan fungsi untuk dapat menambahkan data pada rekam medis pasien.

  Lengkap Persyaratan Deskripsi

1 F-02 SRS-F-02 F02-SRS-F-

F02-SRS-F-

F02-SRS-F-

2 F-05 SRS-F-05 F05-SRS-F-

5. ANALISIS DAN PERANCANGAN

  5.1 Perancangan Arsitektur

  Perancangan arsitektur pada Sistem Informasi Rekam Medis Poli gigi Puskesmas Sumbersari ini menggunakan arsitektur Model,

  View, Controller (MVC). Gambar 5 berikut ini

  merupakan gambaran bagaimana arsitektur dari sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari.

  Gambar 7 Unifikasi Kelas Analisis

  5.3 Elemen Desain

  Pada elemen desain, kelas analisis yang

  Gambar 5 Perancangan Arsitektur

  didapatkan dari persyaratan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya diidentifikasi dan

  5.2 Kelas Analisis

  dipetakan kedalam elemen perancangan. Tabel 8 merupakan pemetaan kelas analisis ke dalam Kelas analisis dari use case mendefinisikan elemen perancangan. kelas-kelas yang digunakan oleh setiap use case, yang terdiri dari boundary, controller, dan entity

  Tabel 8 Elemen Desain

  yang saling berhubungan. Gambar 6 merupakan

  No Kelas Analisis Elemen Desain salah satu kelas analisis dari use case.

  1. V_Form_TambahPasien Form_KelolaPasien V_Form_EditPasien

  2. V_Daftar_Pasien Data_Pasien V_Detail_Pasien

  3. C_Pasien Pasien_Controller Gambar 6 Kelas Analisis

  4. M_Pasien Pasien

5.2.1 Unifikasi Kelas Analisis

  Unifikasi kelas analisis ini dilakukan untuk memastikan bahwa kelas analisis yang telah Sequence diagram menggambarkan didefinisikan sebelumnya tidak ada duplikasi. interaksi antar objek dalam use case dan

  5.4 Sequence Diagram

  Gambar 7 merupakan unifikasi kelas analisis menjelaskan mengenai urutan proses yang dari sistem. dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan

  use case . Penggambaran interaksi ini

  disesuaikan dengan spesifikasi use case. Gambar 8 merupakan salah satu sequeance diagram.

  Gambar 10 Perancangan Basis Data Gambar 8 Sequence Diagram

  5.7 Perancangan Antarmuka

  Perancangan antarmuka ini mempunyai

  5.5 Perancangan Kelas

  tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Perancangan kelas dilakukan setelah antarmuka sistem dalam melakukan interaksi mengidentifikasi elemen perancangan dari dengan pengguna. Gambar 11 merupakan kelas-kelas yang telah dianalisis sebelumnya. perancangan antarmuka halaman. Pada penelitian ini perancangan kelas digambarkan dengan diagram kelas dengan tipe

  model , view dan controller. Gambar 9 merupakan kelas diagram dari sistem.

  Gambar 11 Perancangan Antarmuka 6.

   EVALUASI

  6.1 Analysis: Requirement Consistency Configuration Structure

  Gambar 9 Diagram Kelas Requirement configuration structure

  merupakan sebuah framework dari consistency

  5.6 Perancangan Basis Data analysis yang digunakan sebagai tools untuk

  Perancangan basis data dilakukan dengan melakukan pengujian konsistensi perancangan tujuan merancang basis data yang dibuat agar yang berfokus pada konsistensi dari keluaran dari program sesuai dengan apa yang pendefinisian kebutuhan sebelum melakukan diharapkan. Perancangan basis data ini perancangan sistem. direpresentasikan dengan physical data model

  6.1.1 Layer and Configuration Items yang dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini.

  Komponen layer and configuration

  structure memiliki empat jenis layer yang merupakan masukan awal dalam proses ini.

  Empat jenis layer yang harus ditentukan sebelum melakukan pengujian konsistensi perancangan yaitu : 1.

  Business Layer

  Input untuk layer ini dapat diperoleh dari

  dokumen ataupun proses yang berjalan pada suatu organisasi.

  2. Process Layer

  4 C4 Apakah perancangan antarmuka pengguna sesuai dengan use case? Y

  condition entries, action stubs, dan action entries.

  Hasil penilaian dari empat condition stubs yang telah dilakukan sebelumnya akan dijelaskan pada tabel 9 Berikut ini

  Tabel 9 Hasil Penilaian Condition Stubs No Condition Stubs Nilai

  1 C1 Apakah perancangan sequence diagram sesuai dengan use case? Y

  2 C2 Apakah perancangan kelas berupa diagram kelas sesuai dengan use case?

  Y

  3 C3 Apakah perancangan basis data berupa database schema sesuai dengan use case? Y

  Sehingga dapat disimpulkan bahwa artefak perancangan pada sistem informasi rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari ini sudah konsisten.

  6.2 Decision Table Decision table digunakan untuk

  7. KESIMPULAN

  Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

  Analisis proses bisnis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup analisis proses bisnis yang sedang diterapkan saat ini dan analisis proses bisnis yang diusulkan. Pada proses bisnis saat ini aktivitas pelayanan pasien poli gigi dilakukan secara manual tanpa menggunakan sistem. Pada proses bisnis usulan terdapat penambahan dan perubahan aktivitas proses bisnis.

  2. Analisis persyaratan pada penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan proses bisnis usulan. Dalam penelitian ini analisis persyaratan terdiri dari analisis pemangku kepentingan dan pengguna, analisis kebutuhan pengguna, fitur sistem, persyaratan fungsional dan non fungsional, pemodelan use case serta spesifikasi use

  case .

  3. Analisis dan perancangan sistem informasi dalam penelitian ini terdiri dari kelas analisis dari use case, pemetaan kelas analisis ke mekanisme analisis, unifikasi kelas analisis, identifikasi elemen perancangan, perancangan use case berupa sequence

  diagram , perancangan kelas berupa class diagram , perancangan basis data dan

  mengevaluasi konsistensi dari perancangan sistem, yang berfokus pada konsistensi artefak perancangan sistem. Decision table terdiri dari empat komponn, yaitu : condition stubs,

  Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan di atas, diperoleh nilai 100% untuk persentase konsistensi dari pendefinisian kebutuhan sistem informasi. Yang berarti bahwa komponen perancangan sistem informasi ini sudah konsisten.

  Input untuk layer ini diperoleh dari proses

  6.1.3 Consistency Analysis

  bisnis usulan yang telah didefinisikan sebelumnya pada bab empat.

  3. Requirements Layer

  Input untuk layer ini diperoleh dari

  persyaratan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya pada bab empat.

  4. Specifiation Layer Input untuk layer ini diperoleh dari use case yang telah didefinisikan pada bab empat.

  6.1.2 Configuration Structure

  Pada tahap ini, inputan pada masing-masing layer dimasukkan kedalam tabel.

  Pada tahap ini inputan dari setiap layer dipetakan dan dihubungkan antar layer untuk mengetahui konsistensinya.

  51 (51 + 0) × 100% = 100%

  6.1.4 Requirement Consistency Index (RCI)

  Setelah dilakukan tahapan-tahapan diatas, lalu hasilnya akan dihitung dengan requirement

  consistency index (RCI) dengan perhitungan

  sebagai berikut, dimana A adalah jumlah elemen kebutuhan yang konsisten, B adalah jumlah total elemen kebutuhan, dan C adalah jumlah elemen kebutuhan yang tidak terdefinisikan secara benar: Diketahui : A =51, B=51, C=0

  = A (B+C)

  × 100%

  (1)

  =

  perancangan antarmuka sistem yang disesuaikan dengan hasil analisis persyaratan yang telah dilakukan sebelumnya.

  4. Hasil evaluasi konsistesi pendefinisian kebutuhan dari Requirement Configuration

  Stucture yang telah dilakukan sebelumnya

  diperoleh hasil akhir berupa Requirement Consistency Index (RCI) dengan nilai 100%. Hal ini menandakan pendefinisian kebutuhan fungsional sistem sudah konsisten. Sedangkan untuk hasil evaluasi konsisten artefak perancagan dari Decision Table menghasilkan jawaban iya (Y) untuk masing- masing condition stub. Sehingga dapat disimpulkan bahwa artefak perancangan sistem informasi sudah konsisten.

  DAFTAR PUSTAKA Bizagi, 2015. BPMN by Example : Bizagi suite.

  Bizagi. Tersedia melalui

  <resources.bizagi.com/docs/BPMNByEx ampleENG.pdf>

  IBM Software Group, 2004. DEV475 Mastering

  Object-Oriented Analysis and Design with UML 2.0 . United States: IBM Rational

  Software. Jogiyanto, H.M., 1995. Metodologi Penelitian

  Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :

  128/Menkes/II/2004 tentang kebijakan utama Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementrian Republik Indonesia. Kendall, K.E dan Kendall, J.E., 2011. Systems

  Analysis and Design. 8th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

  Object Management Group (OMG), 2013. OMG

  Object Mangement Group. Tersedia di:

  <http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/P DF/>. O'Brien, J. A. & Marakas, G. M., 2010.

  Intoduction to Information System. 15th penyunt. s.l.:s.n.

  Pressman, R. S., 2010. Software Engineering - A practitioner's approach. 7th penyunt.

  Boston: McGraw-Hill. Weske, M., 2007. Business Process

  Management Concept, Languages, Architertures. New York: Springer-

  Verlag Berlin Heidelberg.Engineers and

  Computer Scientists , 16-18 March, Hong Kong.