Pengembangan Sistem Penghitung Langkah Kaki Hemat Daya Berbasis Wemos D1 Mini
Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2211-2220 http://j-ptiik.ub.ac.id
Pengembangan Sistem Penghitung Langkah Kaki Hemat Daya
Berbasis Wemos D1 Mini
1 2 3 Mhd. Idham Khalif , Dahnial Syauqy , Rizal MaulanaProgram Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: midham.khalif@gmail.com, dahnial87@ub.ac.id, rizal_lana@ub.ac.id
Abstrak
Penghitung langkah kaki atau pedometer adalah sebuah alat yang sangat dibutuhkan bagi seseorang yang sering atau hobi melakukan olahraga berjalan kaki. Dengan adanya alat penghitung langkah kaki ini pengguna dapat mengetahui kemampuan dan seberapa banyak melangkahkan kaki pada saat berjalan kaki. Sistem penghitung langkah kaki ini mampu menghitung langkah kaki pengguna saat melangkahkan kaki, ditambah lagi sistem ini mampu melakukan penghematan daya berdasarkan kondisi pengguna. Dalam sistem penghitung langkah kaki ini, sistem mengenali pola langkah kaki menggunakan metode penghitung langkah kaki yang dimana percepatan langkah kaki pengguna itu dideteksi oleh sensor accelerometer, selanjutnya data sensor akan diolah menggunakan wemos d1 mini yang merupakan mikrokontroller dan sekaligus modul komunikasi berupa wi-fi yang akan menghubungkan antara sistem dengan smartphone yang akan menampilakan hasil penghitungan langkah kaki oleh sistem. Pada saat pengguna tidak melangkahkan kaki sistem akan melakukan penghematan daya dan akan kembali normal sampai pengguna melangkah lagi. Pada sistem ini mampu menghitungan langkah dengan akurasi mencapai 100% dan mampu menghemat daya sebesar 75,02%
Kata kunci : Pedometer, penghitung langkah kaki, MPU – 6050 pedometer.
Abstract
Foot calculate or pedometer is a tool to needed for a person frequent or hobby gym walking. As is foot
steps calculate tool, user can be know ability and how many a person can do the steps.This system foot
steps calculate able for calculate foot steps when walking, and then system can be power saving based
on condition user. In this system foot steps calculate, be equipped with accelerometer sensor capable
detection acceleration resulting from user foot steps, and then sensot datas will be processed using
wemos d1 mini and also is wi- fi modul, will be to connected system with smartphone. If user not stepped,
system can be power saving and can be normal, if user stepped again. This system able to calculate foot
steps with accuracy achieve 100% and able to saving power amount 65,35%.Keywords : Pedometer, foot steps calculate, MPU – 6050 pedometer.
yang ringan tapi besar manfaatnya adalah 1. dengan berjalan kaki.
PENDAHULUAN
Mayo Clinic dari Jepang menyarankan Kesehatan adalah salah satu hal yang paling penggunaan alat pengukur langkah kaki untuk penting bagi setiap individu, dikerenakan menentukan target jangka pendek, seperti kesehatan itu adalah suatu faktor yang paling mendapat tambahan 1.000 langkah dalam satu berpengaruh untuk setiap aktifitas para individu minggu. Kemudian, perlahan-lahan mulai itu. Di Negara maju seperti Belanda, biaya membentuk target jangka panjang untuk 10.000 perawatan kesehatan meningkat hingga 2,5%, di langkah per hari (Kompas.com, 2014).
Kanada 6%, dan di Amerika Serikat(AS) Untuk mengukur seberapa banyak individu mencapai 8%, sebagai akibat warga masyarakat itu melangkah kan kaki pada saat berjalan, kurang melakukan aktivitas jasmani (Wahyu, dibutuhkan sebuah alat yang bisa menghitung
2014). Sangat banyak sekali cara manusia untuk langkah kaki tersebut. Dengan alat itu setiap mencapai kesehatan itu, salah satunya adalah individu dapat melakukan evaluasi dan dengan melakukan olahraga. Salah satu olahraga
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
2211
- – Fi mampu mengirimkan data secara wireless atau tanpa kabel ke sebuah sistem. Wi – Fi juga mampu meningkat kan mobilitas pada sebuah sistem, dikarenakan pada saat sekarang penggunaan teknologi wireless sangat marak digunakan seperti pada smartphone, jadinya untuk komunikasi sebuah sistem dengan smartphone sangat mudah dilakukan.
Tabel 1 Kegunaan accelerometer Aktivitas Kegunaan Aktivitas manusia Berjalan, berlari, melompat, atau menari
Pada penghitungan langkah kaki ini, akan dijelaskan teori bagaiaman sistem menghitung langkah kaki, pada Gambar 2 adalah bentuk dari alat penghitung langkah kaki pada pengguna.
2.3 Penghitungan Langkah Kaki
20
Daya konsumsi
System clock ON RTC ON CPU ON
Tabel 2 Spesifikasi modem sleep Item Modem sleep Wi-Fi OFF
time CPU control. Berikut pada Tabel 2 spesifikasi modem sleep.
sleep ESP
yang disediakan oleh ESP
2.2 Modem sleep Modem sleep adalah metode low power
Monitoring keadaan jembatan Pergesaeran yang terjadi
Perkerjaan mesin Pemantauan keadaan mesin Perkerjaan konstruksi Pembongkaran, penggalian atau pengeboran Bencana alam Pada saat gempa bumi
Pada Tabel 1 berikut beberapa contoh kegunaan dari sensor accelerometer:
accelerometer.
mengukur kemampuannya, seberapa banyak individu itu dapat melangkah dalam satu kali periode melakukan aktifitas olahraga berjalan kaki.
Pada dasarnya penggunaan koneksi Wi
Walaupun komunikasi Wi
- – Fi memiliki banyak keuntungan yang didapat seperti, mampu berkomunkasai secara wireless atau tanpa kabel, teknologi komunikasi wireless yang ekonomis. Namun disisi lain penggunaan Wi – Fi cukup banyak memakan daya listrik, konsumsi power yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang dan panas (Hary, 2015).
Pada sistem yang akan dibuat ini mampu menghitung langkah kaki seseorang penggunanya. Dimana sistem tersebut mampu menghemat daya pada saat kondisi penggunanya tidak melangkah atau berdiam diri. Setelah sensor berhasil membaca jumlah langkah kaki pengguna itu, hasil penghitungan langkah tersebut dikirim dan ditampilkan melalui
- – 8266, yang dimana memungkin pengembang menghemat daya sistem yang dikembangkanya. Pada modem
- – 8266 akan menutup modul Wi-Fi atau membuat Wi-Fi mati yang dapat menghemat daya. Dan akan Wi-Fi akan menyala kembali sesuai kondisi yang diinginkan oleh pengembang. Modem sleep digunakan untuk aplikasi yang dimana sistem membutuhkan real-
smartphone berbasis android, secara wireless menggunakan fasilitas wi-fi.
Accelerometer sebuah sensor yang
digunakan untuk mengukur percepatan terhadap suatu objek. Prinsip kerja yang digunakan adalah percepatan (akselerasi). Pada dasarnya sensor
accelerometer terdiri atas 3-axis yaitu sumbu X,
Y, dan Z. Berikut adalah bentuk sumbu X, Y dan Z dari accelerometer.
- – 15 mA Sumber : ESP8266 Low Power Solution
Gambar 1 Sumbu acceleroemeter
Pada Gambar 1 memperlihatkan sumbu X, Y, dan Z dari accelerometer, sedangkan tanda panah adalah contoh akselerasi yang terjadi pada sumbu Y terhadap sumbu X yang natinya nilai akselerasi dapat diketahui menggunkan sensor
2. LANDASAN TEORI
2.1 Accelerometer
a Gambar 2 Pemasangan alat pada pengguna
Dapat dilihat pada Gambar 2 alat penghitungan langkah kaki telah dipasang pada pengguna pada kaki kanan yang ditandai dengan bagian a. Pada sistem akan diberi threshold yang dimana didapat dari percobaan dan analisis yang dilakukan sebelumnya yang mengacu pada nilai sensor accelerometer pada langkah kaki. Setelah nilai threshold diketahui maka threshold tersebut menjadi acuan untuk mengetahui langkah kaki, apabila pada saat alat penghitung langkah kaki dipsang ke kaki pengguna dan nilai sensor
accelerometer melebihi threshold maka sistem
akan menghitung sebagai langkah kaki dan apabila nila sensor accelerometer kurang dari
threshold maka sistem akan mengenali bahwa pengguna tidak melangkah.
3. METODOLOGI
3.1 Flowchart sistem Gambar 3 Flowchart sistem
Pada Gambar 3 dapat dilihat adalah
flowchart dari sistem yang dimana pada
3.2 Kebutuhan komponen flowchart tersebut langkah kaki merupakan input yang nantinya akan dideteksi oleh sistem.
3.2.1 MPU – 6050
Apabila sistem mendeteksi adanya langkah kaki MPU
- – 6050 adalah sebuah sensor IMU maka akan menghitungnya dan menmpilkan hasi
(Inertial Measurement Unit) yaitu sebuah modul perhitungan langkah kaki, tapi apabila sistem yang dimana dapat mendeteksi pergerakan tidak mendeteksi adanya langkah kaki maka benda berdasarkan sumbu X, Y, dan Z. Pada sistem akan masuk ke dalam mode hemat daya MPU
- – 6050 terdiri dari 6-DOF yaitu 3-axis dan akan kembali normal jika sistem mendeteksi sensor accelerometer untuk mendeteksi langkah kaki.
percepatan dan 3-axis sensor gyroscope untuk mendeteksi kemiringan atau sudut. Pada Gambar 4 berikut adalah bentuk fisik dari MPU-6050.
3.2.4 LED(Light Emitting Diode)
- – 6050 Sumber : arduino.cc (2014)
Pada Gambar 8 menampilkan bahwa MPU- 6050 merupakan sensor accelerometer terhubung dengan wemos D1 mini yang dimana pengolah data sekaligus menjadi fasilitas wi-fi yang digunakan untuk pengiriman data dari sistem ke smartphone , dan hasil data perhitungan akan ditampilkan pada smartphone.
Gambar 8 Blok diagram sistem yang akan dibangun
Berikut pada Gambar 8 adalah blok diagram dari sistem yang akan dibangun sebagai berikut:
4.1 Perancangan perangkat keras
4 PERANCANGAN SISTEM
Gambar 7 LED (Light Emitting Diode) Sumber : raspberrypi.org
LED atau light emitting diode adalah suatu semikonduktor yang dapat memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Pada LED terdapat dua buah kaki yaitu kutub positif dan kutub negatif, yang dimana nyala LED dapat dikontrol menggunakan mikrokontroller. LED biasanya juga digunakan untuk indicator pada sebuah sistem seperti indicator sistem menyala, sistem mati dan sebagainya.
Gambar 6 Batrai lipo 3.7v
Gambar 4 MPU
Baterai berfungsi sebagai sumber daya dari sistem, yang dimana agar sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Baterai yang digunakan adalah baterai lipo. Batrai yang digunakan 3.7v dikarenakan sistem memerlukan daya sebanyak 3.3v dan maksimal 3.6v. Batrai lipo yang digunakan memiliki kapasitas sebesar 600mAh.
3.2.3 Baterai lipo 3.7v
Gambar 5 Wemos D1 mini Sumber: wemos.cc
memerlukan lagi mikrokontroler untuk pemrosesan data. Wemos D1 mini juga memiliki pin digital dan pin analog yang dimana dapat terhubung dengan sensor ataupun actuator. Pada gambar berikut adalah tampilan bentuk dari wemos D1 mini. Dimana wemos D1 mini ini dapat diprogram menggunakan IDE Arduino.
chip on board chip on board yang dimana tidak
Wemos D1 mini adalah sebuah modul WiFi berbasis ESP-8266. Pada Wemos D1 mini telah
3.2.2 Wemos D1 mini
Pada Gambar 9 berikut menampilakan koneksi pin yang digunakan pada MPU-6050 dan juga wemos D1 mini sebagai berikut.
4.2 Perancangan aplikasi
Berikut ini pada Tabel 4 akan dijabarkan fitur
Pada bagian ini akan ditampilkan hasil implementasi perangkat keras yang mengacu pada perancangan sebelumnya, berupa sensor, wemos D1 mini, LED, dan baterai. Yang dimana dapat dilihat pada Gambar 11 berikut ini.
4.3 Implementasi perangkat keras
Mode Hemat Daya Berfungsi sebagai indikato apakah sistem sedang berada dalam masuk kondisi hemat daya atau tidak
Stop Berfungsi sebagai tombol untuk memulai penghitungan langkah kaki dan juga melakukan stop penghitungan langkah kaki
Langkah Kaki Berfungsi menampilkan hasil perhitungan langkah kaki yang dilakukan oleh sistem Tombol Mulai dan
Text Alamat IP Berfungsi menampilkan alamat IP yang telah dimasukan pada Text box Angka Perhitungan
Tombol yang berfungsi untuk mengkoneksikan smartphone keperangkat yang dimana tombol ini juga berfungsi melakukan disconnect juga.
Tabel 4 Fungsi fitur aplikasi Android sistem Fitur Fungsi Text Box Berfungsi sebagai tempat memasukan alamat IP Tombol connect & disconnect
Gambar 10 Rancangan aplikasi Android
Gambar 9 Koneksi pin yang digunakan pada sistem
rancangan dari perangkat aplikasi sistem pada smartphone.
smartphone , pada Gambar 10 adalah gambar
Pada perancangan perancangan aplikasi ini akan dijelaskan tentang bagaimana bentuk rancangan perangkat lunak dari sistem pada
sistem. Terdapat juga sebuah LED yang terkoneksi pada pin D6 dan ground yang berfungsi sebagai indikator adanya pergerakan langkah kaki.
ground berfungsi sebagai sumber daya pada
terkoneksi pada pin wemos D1 mini. Pada MPU- 6050 terkoneksi pada pin D1 dan D2 yang dimana pin D1 dan D2 merupakan pin SCL dan SCK pada wemos dikeranakan komunikasi yang digunakan secara I2C. Pada sistem juga terdapat baterai lipo yang terkoneksi pada pin 3.3v dan
mini yang dimana keseluruhan komponen
Dapat dilihat pada Gambar 9 terdapat komponen utama dari sistem adalah wemos d1
- – fitur dari rancangan aplikasi Android pada sistem.
Gambar 12(a)Welcome Screen, 12(b) Tampilan untuk memasukan alamat IP, 12(c) Tampilan setelah alamat IP dimasukan dan menekan
Gambar 11(a) implementasi perangkat keras tombol connect, 12(d) Tampilan setelah tombol tanpa box, 11(b) implementasi perangkat keras mulai ditekan dan saat terjadi mode hemat daya dengan box dan siap dipakai
Pada Gambar 12 adalah bentuk Pada Gambar 11 adalah bentuk perancangan dari perangkat lunak dari sistem implementasi dari sistem berupa perangkat keras berupa aplikasi smartphone berbasis Android. yang dimana berfungsi sebagai alat yang
Gambar 12a adalah tampilan welcome screen menghitung langkah kaki pengguna. Gambar dari sistem. Gambar 12b adalah tampilan dimana
5.10a adalah bentuk perangkat keras yang pengguna diminta memasukan alamat IP dari dimana tanpa menggunakan kotak dan dapat perangkat keras yang nantinya berfungsi alamat terlihat beberap komponen seperti sensor MPU- komunikasi antara perangkat smartphone dan 6050, wemos D1 mini, baterai lipo, dan beberapa perangkat keras. 12c adalah tampilan saat komponen lain yang dibutuhkan. Sedangkan pengguna telah memasukan alamat IP dan pada Gambar 5.10b adalah bentuk perangkat aplikasi siap untuk dimulai dengan menahan dan keras yang telah menggunakan box dan pengait menekan tombol “MULAI”. Gambar 12d adalah agar dapat dipasang dan digunakan pada kaki. tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila
4.4 Implementasi perangkat aplikasi
sistem measuki mode hemat daya maka akan Pada bagian ini akan menampilkan dan muncul pemberitahuan “Mode Hemat Daya” dan menjelaskan bentuk implementasi dari apabila tombol “RESET” ditekan maka perangkat lunak yaitu aplikasi smartphone perhitungan akan kembali dimulai dari 0 lagi dan berbasis Android yang mengacu pada apabila tombol “STOP” ditekan maka sistem perancangan sebelumnya. akan memberhentikan penghitungan dan tombol “MULAI” akan muncul kembali.
5 PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada pengujian dan analisis ini akan menjelaskan dan memaparkan hasil pengujian dari sistem dan penelitian yang dilakukan, sebagai berikut.
5.1 Pengujian dan analisis fungsional
5.1.1 Pengujian dan analisis akurasi langkah kaki
1 L 170 cm` 58 kg 120 120
Dapat dilihat pada Tabel 5 adalah hasil pengujian terhadap akurasi penghitungan
10 L 169 cm 51 kg 150 150 Persentase akurasi 100%
9 P 180 cm 59 kg 200 200
8 P 170 cm 50 kg 120 120
7 P 168 cm 49 kg 190 190
6 P 175 cm 52 kg 135 135
5 L 179 cm 60 kg 150 150
4 P 170 cm 50 kg 110 110
3 L 173 cm 55 kg 130 130
2 L 175 cm 52 kg 170 170
5.1.1.1 Tujuan
Pada pengujian akurasi langkah ini memiliki tujuan mengetahui sejauh mana akurasi dari sistem untuk menghitung langkah kaki yang digunakan oleh pengguna.
Bada n Perhitunga n langkah kaki manual
Jenis Kelami n Ting gi Bad an Berat
Tabel 5 Hasil pengujian akurasi N o
Berikut pada Tabel 5 adalah hasil pengujian akurasi yand dimana pengguna memiliki kondisi yang berbeda seperti jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, sebagai berikut.
5.1.1.3 Hasil pengujian
Gambar 14 Bentuk hasil penghitungan sistem
4. Membandingkan hasil pengitung langkah kaki manual dan penghitungan langkah kaki sistem, berikut pada Gambar 14 adalah bentuk hasil penghitungan dari sisitem
Pengguna melangkah dan menghitung langkah kaki secara manual
Gambar 13 Pemasangan sistem penghitungan langkah kaki 3.
1. Menyalakan dan menghubungkan koneksi wifi pada sistem dan smartphone dan mengatur alamat IP 2. Memasangkan sistem penghitung langkah kaki kepada pengguna yang berbeda, pada kaki kanan, seperti pada Gambar 13 berikut.
Berikut ini adalah prosedur yang digunakan untuk menguji sistem, sebagai berikut.
5.1.1.2 Prosedur pengujian
Hasil penghi tunga n langka h kaki sistem
5.1.2 Pengujian Dan Analisis Konsumsi Daya
21
88.9
80.8
7
99
67.9
21
6
59.7
90.1
67.9
87.1
88.9
5
87.5
21.1
8
85.2
10
20.9
80.2
28.5 78.2 110.1 Min
99.1
20.9 78.2 104.5 Max
99.1
28.5 61.6 103.7
21
90.1
9
93.2
60.5
20.9
81.4
66.3
87.3
85.2 Avrg
4
langkah kaki. Hasil dari pengujian presentase akurasi adalah 100% yang dimana pada pengujian terdapat beberapa kondisi pengguna yang berbeda seperti jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan. Hasil pengitungan manual oleh pengguna sama dengan hasi; penghitungan oleh sistem.
5.1.2.1 Tujuan pengujian
Pada pengujian daya ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak konsumsi daya yang digunakan oleh sistem dan seberapa persen sistem tersebut hemat daya, berdasarkan berbagai kondisi.
5.1.2.2 Prosedur pengujian
Berikut ini adalah prosedur yang digunakan untuk menguji sistem, sebagai berikut.
1. Menyalakan dan menghubungkan koneksi wifi pada sistem dan smartphone
Mengukur daya yang dikonsumsi pada kondisi idle tanpa menggunakan mode hemat daya dan dengan menggunakan mode hemat daya menggunakan multimeter, yang dapat dilihat pada skematik berikut
Pada Tabel 6 dapat dilihat hasil pengujian konsumsi daya dari sistem yang diamana pada keadaan idle tanpa menggunakan mode hemat daya rata
95.1 Persentase penghematan daya 65.35%
65.35
21.75
Tabel 6 Hasil pengujian konsumsi daya Percob aan
Keadaan Idle tanpa mode hemat daya (mA)
Keada an Idle denga n
Mode hemat daya (mA)
Selisih keadaan Idle mengguna kan mode hemat daya dan keadaan idle tanpa mengguna kan mode hemat daya Kead aan pengi riman data
91.9
85.8
59.1
21.1
80.2
3
66.8
(mA)
21.1
87.9
2
20.9 65.5 110.1
86.4
1
2. Melakukan pengaturan alamat IP 3.
59.1
- – rata konsumsi daya adalah 87.1 mA dengan nilai maksimum 99.1 mA dan nilai minimum 80.2 mA.
- – rata 21.75 mA dengan nilai maksimum 28.5 dan nilai minimum 59.1 mA. Selisih antara kedaan idle tanpa menggunakan mode hemat daya dan keadaan idle menggunakan mode hemat daya memiliki rata – rata 78.2 mA.
- – rata konsumsi daya 95.1 mA dengan nilai maksimum 110.1 mA dan nilai minimum 85.1 mA
Pada Tabel 6 adalah hasil pengujian konsumsi daya yang digunakan oleh sistem, sebagai berikut.
Tidak melangkah kaki dan melakukan pengukuran konsumsi daya menggunakan multimeter 6. Menghitung persentase penghematan daya, menggunakan rumus sebagai berikut
smartphone 5.
Menekan tombol mulai pada aplikasi
Pada keadaan idle menggunakan mode hemat daya konsumsi daya rata
Pada kedaan pengiriman data sistem memiliki rata
Pada tabel 6 dapat dilihat sistem dapat mengehemat daya sebanyak 65.35% berdasarkan hasil rata
5.2 Pengujian Dan Analisis Non Fungsional
Gambar 15 Skematik pengukuran arus sistem 4.
- – rata pengujian keadaan idle tanpa dan menggunakan mode hemat daya.
5.1.2.3 Hasil pengujian
5.2.1 Pengujian dan analisis jarak pengiriman data
3 Percobaan 3
5 Percobaan 5
5
2 Percobaan 2
6
5 Rata
5
4 Percobaan 4
5
6
Tabel 8 Hasil pengujian wakeup No. Percobaan Waktu wakeup (ms)
6 Percobaan 6
7
7 Percobaan 7
7
8 Percobaan 8
5
9 Percobaan 9
6
10 Percobaan 10
1 Percobaan 1
Berikut pada Tabel 8 adalah hasil pengujian waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk wake
up , sebagai berikut.
5.2.1.3 Hasil pengujian
Berikut pada Tabel 7 adalah hasil pengujian jarak antara smartphone dengan sistem, sebagai berikut
5.2.1.1 Tujuan pengujian
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetauhi seberapa jauh jarak yang digunakan pada saat data terkirim dan tidak terkirim.
5.2.1.2 Prosedur pengujian
Berikut ini adalah prosedur yang digunakan untuk menguji sistem, sebagai berikut.
1. Menyalakan dan menghubungkan sistem dengan smartphone melalui koneksi WiFi
2. Menekan tombol mulai pada aplikasi
smartphone Android dan melangkah 3.
Memberi jarak antara smartphone Android dengan sistem, yang dimana jarak tersebut akan bertambah dengan kondisi sistem mengirimkan data penghitungan secara terus menerus
Tabel 7 Hasil pengujian jarak pengiriman No Jarak antara sistem dengan Smartphone
7 Minimum
Status 1 50 cm tanpa halangan Terkirim 2 1 m tanpa halangan Terkirim 3 5 m tanpa halangan Terkirim 4 10 m tanpa halangan Terkirim 5 20 m tanpa halangan Terkirim 6 30 m tanpa halangan Tidak terkirim 7 1 m dengan halangan Terkirim 8 10 m dengan halangan Terkirim 9 20 m dengan halangan Terkirim, Sinyal lemah 10 30 m dengan halangan Tidak terkirim
wake up.
5.2.2.2 Prosedur pengujian 1.
Menyalakan sistem dan perangkat 2. Melakukan pengukuran arus dengan mulltimeter dan memulai sistem masuk ke mode hemat daya.
3. Menghitung waktu transisi dari mode hemat
daya ke mode normal menggunakan
stopwatch
5.2.2.3 Hasil pengujian
5 Maksimum
- – rata
5.7 Pada Tabel 8 dapat dilihat hasil dari
pengujian waktu yang dibutuhkan untuk wake
up. Untuk wake up sendiri sistem memerlukan
waktu yang sangat singkat untuk kembali ke mode normal. Dapat dilihat waktu yang digunakan bersekala milisekon. Waktu paling lama yang dibutuhkan untuk wake up adalah 7 milisekon dan waktu paling cepat adalah 5 milisekon dengan rata
- – rata 5.7 milisekon.
6 PENUTUP
Pada sub bab ini akan dijabarkan kesimpulan dari keseluruhan dari penelitian yang dilakukan, sebagai berikut.
1. Sistem terdiri dari sensor accelerometer yang berfungsi sebagai pendeteksi percepatan yang terjadi pada saat pengguna melangkahkan kaki. Sistem ini juga terdiri dari wemos d1 mini yang berfungsi sebagai mikrokontroller sekaligus modul wi
5.2.2 Pengujian dan analisis waktu yang dibutuhkan untuk masuk ke mode normal
5.2.2.1 Tujuan pengujian
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sistem untuk
Pada Tabel 7 dapat dilihat hasil pengujian jarak antara sistem dengan smartphone. Pada Tabel 7 jarak maksimal yang dibutuhkan adalah 20 m tanpa ada halangan, sedangkan jika ada halangan pada maka jarak maksimal adalah 10 m norma, namun pada jarak 20 m sinyal akan lemah, namun data akan tetap terkirim.
- – fi
- – fi ke smartphone untuk ditampilkan dan
Wemos D1 mini., Tersedia di: < dikontrol. Sistem juga mampu menghemat https://www.wemos.cc/product/d1- penggunaan daya sebesar 75,02% dari mini.html > [Diakses 26 April 2016] pengujian yang telah dilakukan.
Wu, Ling-Mei, Jia-Shing Sheu, Wei-Cian Jheng, 2. Sistem telah mampu membaca langkah and Ying-Tung Hsiao., Pedometer kaki, menggunakan pola yang telah
Development Utilizing an Accelerometer
dirancang berdasarkan hasil data dari sensor
Sensor. 201
dengan akurasi mencapai
accelerometer,
100% dengan kondisi pengguna yang berbeda, seperti jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan.
3. Sistem telah mampu menampilkan hasil
penghitungan langkah kaki menggunakan komunikiasi wi
- – fi pada aplikasi smartphone berbasis Android, dengan jarak
maksimal sejauh 20 meter tanpa halangan dan 10 meter dengan halangan.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Muslim., 2013. Rancang Bangun Alat
Pengukur Langkah Kaki dengan Sensor Accelerometer dan Fasilitas Komunikasi Wireless 2,4 GHz. D3. Politeknik Negri
Surabaya Ali, Muhammad., 2011. Modul Kuliah
Elektronika Daya “Pengantar Elektronika Daya”. S1. Universitas Negri Yogyakarta
Nugroho, Hary., 2015. Analisis Bandwidth
Jaringan Wifi Studi Kasus di Telkom Jakarta Pusat. Akademi Telkom Sandhy
Putra Jakarta. Arduinno Playground MPU – 6050,. 2014.
Tersedia di: <http://playground.arduino.cc/Main/MPU- 6050> [Diakses 26 April 2017]
Datasheet MPU
- – 60XX,. 2013. Tersedia di: < https://www.invensense.com/wp- content/uploads/2015/02/MPU-6000- Datasheet1.pdf > [Diakses 26 April 2017]
Espressif IOT Team,. ESP8266 Low Power
Solution. 2016
Raspberry Pi Learning Resources., Tersedia di: < https://www.raspberrypi.org/learning/intro duction-to-processing/components/led/> [Diakses 5 Mei 2016]
Surbakti, S.Pd,M.Or., Sabar,. 2014. Pengaruh
Latihan Jalan Kaki 30 Menit Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien