PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JARAK PAGAR DENGAN METODE

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JARAK PAGAR DENGAN METODE

  1) 2) Andi Yulia Muniar , Ashari , 1) 2)

  Program Studi Sistem Informasi, Teknik Informatika, STMIK AKBA Jl. P. Kemerdekaan km. 9 No. 75 Makassar, telp/fax : 0411-588371

  

  E-mail :

  ABSTRAK Penerapan sistem pakar dalam mendiagnosa hama dan penyakit tanaman jarak pagar dengan metode forward chaining diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam mengantisipasi kegelisahan dari petani jarak pagar. Sejumlah petani melakukan budidaya tanaman jarak pagar tetapi tidak mengetahui gejala apa yang timbul akibat hama dan penyakit tanaman jarak pagar. Petani jarak pagar juga belum mengetahui dengan baik bagaimana mengatasi gejala tersebut sehingga tanaman primadona sumber energi alternatif ini mengalami gangguan pertumbuhan dan berdampak turunnya produksi buah. Penelitian ini sebagai produk ilmu

  pengetahuan dan teknologi dalam bentuk model bagi petani jarak pagar dan pelaku usaha bidang pertanian dalam mendiagnosa gejala gejala yang timbul dari hama dan penyakit tanaman jarak pagar. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai konsultan atau instruktur dalam mengatasi berbagai macam kemungkinan hama dan penyakit yang timbul dari budidaya tanaman jarak pagar.. Metode forward chaining yang digunakan dalam penerapan sistem pakar ini dimulai dengan mencari fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Perancangan sistem dilakukan melalui 5 bagian utama yaitu : Pengumpulan data, Perancangan rules, Perancangan sistem, Metode

  Inference dan Perancangan user interface. Output yang dihasilkan adalah hasil pengujian

  berdasarkan gejala hama dan penyakit tanaman jarak pagar yang kemungkinan terjadi dengan memberikan solusi pencegahan terhadap hama dan penyakit berdasarkan hasil inference yang ada. Kata Kunci : Sistem Pakar, Forward Chaining, Hama dan Penyakit, Jarak Pagar

1. Pendahuluan antara pengguna dengan sistem, baik dari

  Semakin berkembangnya ilmu sistem penyampaian informasi, pengetahuan dan teknologi dengan pesat perkembangan metode yang efektif, telah menginspirasi manusia menciptakan hingga pada tingkat kepuasan pengguna suatu hal yang baru. Salah satu contohnya yang ingin dicapai. dalam penggunaan teknologi komputer. Secara sederhana, pembuatan Komputer yang awalnya hanya digunakan sistem pakar dengan menggunakan t eknik untuk mengolah data dan melakukan pencarian yang dilakukan dengan metode perhitungan matematika, saat ini sudah forward chaining akan dimulai dengan dapat dimanfaatkan sebagai pemberi mencari fakta yang diketahui, kemudian solusi terhadap masalah yang diinputkan, mencocokkan fakta tersebut dengan bagian seperti halnya sistem pakar. Sistem pakar

  IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang

  dapat menciptakan sebuah interaksi positif cocok dengan bagian IF, maka rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database.

  Penggunaan teknik inferensi akan membantu memecahkan permasalahan atau fakta di lapangan yang selama ini dialami oleh para petani. Petani tanaman jarak pagar terutama yang jauh dari

  jangkauan penyuluh pertanian atau balai penyuluhan dapat dibantu untuk mendiagnosa berbagai macam hama dan penyakit tanaman jarak pagar yang kemungkinan terjadi. Dengan demikian dapat dilakukan antisipasi lebih dini berdasarkan hasil diagnosa yang diberikan oleh sistem, sehingga kerugian yang timbul dapat diminimalisir.

  Penerapan sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaman ini diharapkan menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengantisipasi kegelisahan petani jarak pagar. Sejumlah petani melakukan budidaya tanaman jarak pagar tetapi tidak mengetahui gejala apa dari munculnya hama dan penyakit tanaman jarak pagar dan bagaimana mengatasi gejala tersebut. Oleh karena itu, sistem pakar yang akan di buat ini menjadi salah satu alat bantu bagi petani yang akan diberikan kepada kelompok tani dan petani plasma pada perkebunan skala industri yang menjadi objek penelitian dan diharapkan dapat disebarkan secara luas bagi kelompok petani lainnya.

  Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan metode forward chaining dalam penerapan sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaman jarak pagar sehingga dapat memberikan kesimpulan terhadap gejala hama dan penyakit serta alternatif pencegahan yang mungkin dapat segera dilakukan.

  Tujuan dari penelitian yang dilakukan dengan menerapkan sistem tanaman jarak pagar dengan metode

  forward chaining adalah sebagai bahan

  referensi bagi peneliti-peneliti lain untuk mengembangkan sistem pakar dalam hal mendiagnosa hama dan penyakit tanaman jarak pagar dan pencegahannya, maupun di bidang lainnya. Selain itu para petani dapat memperoleh informasi solusi mengatasi permasalahan hama dan penyakit tanaman jarak pagar dengan pemanfaatan sistem informasi dan menjadi media edukasi petani mengenai dunia teknologi informasi yang berkembang saat ini.

  Penerapan sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaman jarak pagar dengan metode Forward Chaning sangat penting. Sistem ini akan melakukan penalaran dari level tertinggi

  membangun suatu hipotesis, turun ke fakta level paling bawah yang dapat mendukung hipotesis. Sistem secara umum akan memperoleh fakta dari pengguna untuk membantu dalam pembuktian atau penyangkalan hipotesis. Dengan demikian sistem ini akan memberikan solusi terbaik dalam mendiagnosa gejala hama dan penyakit tanaman jarak pagar dan akan memberikan jawaban terhadap gajala yang terjadi dengan solusi yang terbaik.

  Berdasarkan fakta di lapangan kebanyakan hama dan penyakit tanaman jarak pagar yang timbul dapat diagnosa dengan memperhatikan ciri-ciri yang terjadi dan gejala-gejala hama dan penyakit yang timbul. Oleh karena itu, penelitian ini dapat bermanfaat bagi petani tanaman jarak pagar yang tersebar khususnya di Sulawesi Selatan dan di Indonesia pada umumnya.

  3. Tinjauan Pustaka

  3.1. Sistem Pakar

  Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu

2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang pakar ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar (Sutojo, dkk, 2011 : 13).

  Konsep Dasar Sistem Pakar terdiri dari :

  b. Pakar (Expert) Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan metode khusus serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau member nasihat. Seorang pakar harus mampu menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan topik permasalahan.

  6. Pengetahuan tentang pengetahuan (meta knowledge).

  5. Strategi global untuk memecahkan permasalahan.

  4. Aturan heuristic yang harus dikerjakan dalam suatu situasi tertentu.

  3. Aturan-aturan dan prosedur- prosedur menurut bidang permasalahan umumnya.

  2. Teori-teori tentang bidang permasalahan tertentu.

  1. Fakta-fakta tentang bidang permasalahan tertentu.

  a. Kepakaran (Expertise) Kepakaran merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan atau pengalaman. Kepakaran inilah yang memungkinkan para ahli dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan pakar. Kepakaran itu sendiri meliputi pengetahuan tentang:

  h. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. Integrasi sistem pakar dengan sistem computer lain membuat sistem lebih efektif dan mencakup lebih banyak aplikasi. i. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti. Berbeda dengan sistem komputer konvensional, Sistem pakar dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap. pelengkap dalam pelatihan. k. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena Sistem pakar mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.

  Menurut Kusrini (2009:11) Sistem pakar (expert sistem) adalah sistem yang berusa mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar akan memberikan solusi yang memuaskan layaknya seorang pakar. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukan.

  g. Andal, sistem pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit.

  f. Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.

  e. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.

  d. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.

  c. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.

  b. Membuat seorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.

  a. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih cepat daripada manusia.

  Manfaat sistem pakar sebagai berikut:

  Jika perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dan dapat memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya. Jadi, seseorang pakar harus mampu melakukan kegiatan berikut : permasalahan.

  2. Memecahkan permasalahn secara cepat dan tepat.

  2. Representasi pengetahuan (pada komputer).

  Gambar 1 Mesin Inferensi Dalam gambar 1 dijelaskan bahwa komputer terisi pengetahuan - pengetahuan dari pakar yang telah tersusun dalam knowledge base, dalam hal ini komputer juga harus mendapatkan inputan-inputan dan setelah mendapatkan inputan maka akan dicocokan dengan fakta-fakta yang ada di knowledge base oleh inference engine, selanjutnya diolah berdasarkan pengalaman dan prosedur yang ada pada inference engine yang nantinya akan menghasilkan suatu keputusan.

  Menurut Arhami (2005:19), mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.

  Inferensi adalah proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin inferensi yang mencakup prosedur-prosedur mengenai pemecahan masalah. Semua pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis pengetahuan oleh system pakar. Tugas mesin inferensi adalah mengambil kesimpulan berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya.

  d. Inferensi (Inferencing) Menurut kusrini (2006:35)

  4. Pemindahan pengetahuan ke pengguna.

  3. Inferensi pengetahuan.

  1. Akuisisi pengetahuan (dari pakar atau sumber lain).

  3. Menerangkan pemecahannya.

  ) Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan kepakaran dari seorang pakar ke dalam computer kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar. Proses ini melibatkan empat kegiatan, yaitu :

  Expertise

  c. Pemindahan kepakaran (Transferring

  7. Menentukan relevansi.

  6. Memecahkan aturan-aturan.

  5. Merestrukturisasi pengetahuan.

  4. Belajar dari pengalaman.

  Gambar 2 Komponen-komponen yang penting sebuah sistem pakar ada dua bagian penting dari sistem pakar yaitu lingkungan pengembangan (development envilotment) dan lingkungan konsultasi (consultation envirotment). Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-komponen dan memperkenalkan pengetahuan kedalam knowledge base (basis pengetahuan). lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguan untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar.

  Forward Chaining adalah teknik

  memory berisi informasi yang didapat dari user dan kesimpulan yang didapat dari

  kasus berikut: Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah rule berikut : R1 : IF (Y AND D) THEN Z R2 : IF (X AND B AND E) THEN Y R3 : IF A THEN X R4 : IF C THEN L R5 : IF (L AND M) THEN N Fakta-fakta : A, B, C, D dan E bernilai benar.

  Chaining , dapat diperhatikan pada contoh

  Untuk memahami cara kerja Forward

  b. Dengan hanya memberikan elemen spesifik dari data yang diperoleh selama sesi konsultasi kepada sistem pakar. Cara ini mengurangi jumlah data yang diminta, sehingga data yang diminta hanyalah data-data yang benar-benar dibutuhkan oleh sistem pakar dalam mengambil kesimpulan.

  dapat melakukan 2 cara pencarian, yaitu : a. Dengan memasukkan semua data yang tersedia ke dalam sistem pakar pada satu kesempatan dalam sesi konsultasi. Cara ini banyak berguna pada sistem pakar yang termasuk dalam proses terautomatisasi dan menerima data langsung dari komputer yang menyimpan database, atau dari satu set sensor.

  forward chaining

  Metode

  Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses akan meng-assert konklusi. Forward chaining juga digunakan jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam.

  sistem.

  diabaikan. Proses ini akan terus berlanjut hingga tidak ditemukan lagi adanya kecocokan. Dalam hal ini, working

  pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan fakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF- THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. Setiap kali pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule yang bisa dieksekusi. Metode pencarian yang digunakan adalah Depth- benar atau salah.

  rules yang sebelumnya telah fired

3.2 Forward Chaining

  mencari rules pada beberapa urutan yang telah ditentukan sebelumnya, dimana premis-premisnya cocok dengan yang terdapat dalam working memory. Jika rule ditemukan, maka kesimpulan dari rule dan cek lagi rules untuk mencari kecocokan baru. Pada cycle berikutnya,

  memory . inference engine lalu akan

  memperolah informasi masalah dari user dan menyimpannya dalam working

  memory . Sistem pertama-tama

  dengan informasi yang ada pada working

  inference engine menyalakan atau memilih rule-rule dimana bagian premisnya cocok

  Aplikasi forward chaining sederhana,

  First Search (DFS), Breadth-First Search (BFS) atau Best First Search.

3.3 Tanaman jarak pagar

  d. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

  Pada menu master, ada beberapa pilihan penginputan yakni:

  Perancangan yang dilakukan diawali dengan studi pendahuluan, dilanjutkan dengan pembuatan design dan diagram arus data, selanjutnya perancangan database dan desain interface. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

  4.1 Perancangan Sistem

  4. Hasil dan Pembahasan

  2. Penyakit Beberapa penyakit penting yang dapat menyerang tanaman jarak pagar, antara lain bercak pada bibit, bercak alternaria (Alternaria ricini), karat, bercak daun cercospora, layu botrytis, dan bercak daun bakteri.

   Hama daun (Achaea janata, Parasa lepida, Empoasca sp., Tetranychus sp., Helicoperva armigera,) g. Hama bunga dan buah (Nezara Virdula, Dichorchis puntiferaaslis)

  dan Xyleborus spp.) f.

  furnacalis

  e. Hama pada batang (Ostrinia

  Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas

  L.) telah lama dikenal masyarakat

  c. Belalang (Valanga spp. dan Locusta

  b. Lundi Scarabeid

  a. Ulat tanah (agrotis ipsilon)

  Berbagai fase pertumbuhan tanaman jarak pagar, baik bibit, tanaman muda maupun tanaman dewasa dan berbagai bagian tanaman yang meliputi biji, akar, batang, daun, bunga, buah hingga biji yang disimpan di gudang dapat diserang hama (Hambali Erliza dkk, 2006:30). Jenis-jenis hama yang menyerang tanaman jarak pagar terdiri dari:

  spp. Juga dapat menyerang daun jarak pagar (Sudradjat, 2006:35).

  pucuk tanaman muda. Jamur cerospora

  podogrica spp. menyerang daun muda dan

  Hama dan penyakit merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan budi daya jarak pagar. Kelalaian dalam penanganannya akan sangat merugikan, baik dalam hal biaya dan waktu. Selain itu, sekali hama dan penyakit masuk ke areal pertanaman maka sulit untuk memberantasnya sampai tuntas. Hama dan penyakit yang paling banyak ditemukan dan perlu diwaspadai adalah dari ordo Heteroptera yang mengisap cairan batang. Penggerek batang dari family Cerambycideae menimbulkan kematian pada tanaman dewasa. Kumbang

  Indonesia, yaitu semasa penjajahan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942. Pada masa itu masyarakat diperintahkan untuk menanam jarak pagar di pekarangannya untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan perang bangsa Jepang. Oleh karena itu tidak mustahil kalau tanaman jarak pagar memiliki beberapa nama daerah (lokal) antara lain jarak budeg, jarak gundul, jarak cina (Jawa); baklawah, nawaih (NAD); dulang (Batak); jarak kosta (Sunda); jarak kare (Timor); peleng kaliki (Bugis); kalekhe paghar (Madura); jarak pager (Bali); lulu mau, paku kase, jarak pageh (Nusa Tenggara); kuman nema (Alor); jarak kosta, jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); dan ai huwa kamala, balacai, kadoto (Maluku).

  migratoria)

  Login

  1

  (DFD) atau

  Data flow diagram Data Login Tbl_User Data Login

  diagram arus data merupakan suatu Input Data 2 Data User gambaran grafis dari suatu sistem yang Data User User menggunakan sejumlah bentuk simbol Data sample 3 Data sample 6 untuk menggambarkan bagaimana data User Tbl_sample Tbl_Diagnosa Input Data sample Diagnosa mengalir melalui suatu proses yang saling Tbl_Rule Data Pakar 4 Gejala Tbl_Gejala Data Rule berkaitan. Walaupun nama diagram ini Input Data Penyakit Pakar Jenis Jenis Tbl_Penyakit Tbl_Terapi menekankan pada data, situasinya justru Data Pakar, Data sample, Rekam Terapi Data Penyakit Data Pakar, sebaliknya, penekanannya ada pada Jaga, Informasi Medis, Daftar Petugas Penyakit Print Data Diagnosa 5 Data sample Data User Data proses. Informasi Data Pakar, Data Pakar, Data User, Penyakit Data sample, Petugas Jaga, Data sample, Daftar Pengunjung Daftar P.karantina Resep Data Pakar, Penyakit Data sample, Petugas Informasi Laporan Data pengunjung, Jaga, Resep, Laporan Data pengunjung, User P.karantina informasi penyakit pemeriksaans dan Petugas Jaga, hasil Pasien, Daftar Data Pakar, Data SISTEM PAKAR Informasi Penyakit Gambar.4. Data Flow Diagram Level 1 Pengunjung Form Utama yang digunakan dalam sistem Diagnosa Penyakit Informasi Penyakit,

  4.2. Hasil Perancangan

  pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaan jarak pagar seperti pda Gambar 3. Data Flow Diagram Level 0 gambar 5.

  Pada gambar 3. secara umum aliran data yang masuk ke sistem dan data apa yang dihasilkan dari sistem dan kemana sistem mengirimkan data atau informasi. Entitas-entitas yang merupakan komunitas luar yang berkomunikasi dengan sistem ada tiga yaitu : user, pengunjung dan petugas jaga karantina atau kelompok tani.

  2. Data Flow Diagram ( DFD) Level 1 Data Flow Diagram Level 1 merupakan penjabaran dari level 0 yang menggambarkan proses-proses apa saja yang direlasikan dalam sistem pakar ini.

  Pada level ini juga dilakukan penambahan data store. Untuk mengetahui lebih jelas proses apa saja yang ada dalam sistem 5.

  Gambar Form Utama Sistem Pakar pakar di level 1 dapat dilihat pada gambar

  4. Sementara form untuk informasi penyakit adalah sebagaimana pada gambar

  6. Dan hasil diagnosa pada gambar 7. Sedangkan contoh laporan jenis penyakit pada gambar 8. Gambar 6.

  Form Hasil Informasi Penyakit Gambar 7.

  Yogyakarta: Penerbit Andi. [2] Arhami, Muhammad. 2005. Konsep

  Yogyakarta: Penerbit Kanisius [8] Priyanto, Unggul. 2007. Menghasilkan Biodiesel Jarak Pagar Berkualitas.

  [7] Nurcholis M, Sumarsih Sri. 2007. Jarak Pagar & Pembuatan Biodiesel.

  [6] Kusrini.2006, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

  [5] Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.

  [4] Kadir,Abdul,2010.Mudah Mempelajari Database Access. Yogyakarta: Penerbit Andi.

  Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel. Penerbit: Penebar Swadaya

  Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Penerbit Andi. [3] Hambali, Erliza. Dkk. 2006. Jarak

  [1] Al Fatta, Hanif . 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi.

  Form Hasil Diagnosa Penyakit Gambar 8.

  Daftar Pustaka

  2. Sistem pakar ini sebagai solusi alternatif yang dapat membantu petani untuk mendiagnosa hama dan penyakit tanaman jarak pagar dan dapat diaplikasikan untuk mengatasi kekurangan tenaga ahli dalam memberikan pelayanan maksimal kepada petani.

  dilaksanakan penelitian pendahuluan, system untuk pendiagnosaan hama dan penyakit tanaman jarak pagar, sistem akan merunut kedepan fakta-fakta yang ada berdasarkan gejala-gejala nampak pada tanaman jarak pagar yang diteliti kemudian sistem akan mengolah fakta- fakta tersebut dengan memberikan kesimpulan dari hasil diagnosa.

  Backward Chaining, dan telah

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

   Kesimpulan

  Laporan jenis Penyakit 5.

1. Sistem pakar ini menggunakan metode

  Pustaka [9] Sudrajat, H.R. 2005. Memproduksi

  Biodiesel Jarak Pagar. Depok: Penerbit Penebar Swadaya

  [10] Sutojo, T. dkk. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

  [11] Yuswanto,Subari. 2008 Panduan lengkap pemograman visual basic

  6.0. Yogyakarta: Penerbit Andi. [12] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem

  Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasinya. Yogyakarta, Penerbit : Graha ilmu.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT IKAN BANDENG DENGAN METODE FORWARD CHAINING

0 0 8

SISTEM PENILAI SOURCE CODE OTOMATIS

0 0 12

RANCANG BANGUN SISTEM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PENGIRIMAN INFORMASI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA (Rivest Shamir Adlement) BERBASIS WIFI

0 0 9

KONFLIK DAN KEKERASAN ANTARA MASYARAKAT MELAYU TAMBUSAI DENGAN PT. TORGANDA PROPERTY Oleh : Sobri, M.A., S.IP Dosen Jurusan Kriminologi Fisipol – Universitas Islam Riau Pekanbaru Abstract - Konflik Dan Kekerasan Antara Masyarakat Melayu Tambusai Dengan Pt

1 3 22

PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA KAMPUS TEKNIK GOWA

0 0 8

EKSISTENSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH KOSNTITUSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Oleh: Askarial, MH., SH Dosen Jurusan Kriminologi Fisipol – Universitas Islam Riau Pekanbaru Abstract - EKSISTENSI DAN KEWENANGAN MAHKAMAH KOSNTITUSI DALAM SISTEM KETATANE

0 1 10

PENERAPAN MODEL INDIVIDUAL DALAM PEMBELAJARAN MIKROKONTROLLER MENGGUNAKAN ANDROID Rohayati Arifin Ashari Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar Teknik Informatika, STMIK AKBA oya_arifinyahoo.com ashari.akba36gmail.com Abstrak - Penerapana Model Indi

0 0 8

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN DENGAN PENGOBATAN CARA HERBAL Ashari

0 7 8

ALGORITMA FORWARD CHAINING DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENGUJI SKRIPSI Suryadi Syamsu

0 0 7

PERANAN WANITA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA Oleh Annisa Mardatillah, S.SoS,M.Si Dosen Ilmu Administrasi Niaga FISIPOL – UIR Abstract - Peranan Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Rumah Tangga Untuk M

0 0 9