Teori Teori Ekonomi Pembangunan docx

Teori-Teori Pembangunan
A. Aliran Klasik
Menurut Adam Smith bahwa perkembangan ekonomi diperlukan adanya
spesialisasi agar produktivitas tenaga kerja bertambah karena adanya
spesialisasi akan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Setiap manusia
memiliki kelebihan dan kekurangan yang mana setiap manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang membuat
manusia tidak mungkin menguasai semua bidang karena pasti ada salah satu
bidang yang dia kuasai. Karena spesialisasi inilah, sebuah pekerjaan akan lebih
maksimal hasilnya karena tenaga kerjanya adalah orang-orang yang ahli
dibidangnya masing-masing.
Selain itu, Adam Smith menitik beratkan pada luasnya pasar. Pasar yang
sempit akan membatasi spesialisasi (Devition of labour) dan tentu kita ingin
tenaga kerja kita bekerja dengan maksimal dengan memperkerjakan mereka
sesuai bidangnya atau sesuai spesialisasinya . Oleh karena itu pasar harus seluas
mungkin supaya menambah spesialisasi dan setelahnya dapat menampung hasil
produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatian.
Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi
ditentukan oleh tingkat investasi, artinya, semakin tinggi investasi semakin
maju pula pertumbuhan ekonomi. Karena, contohnya saja ada pengusaha atau
individu atau pemerintah melakukan investasi, setelah itu modal yang ditanam

digunakan untuk memproduksi suatu barang. Barang-barang tersebut dibeli

tidak hanya untuk dikonsumsi, tetapi sebagian pembeli menggunakan itu untuk
memproduksi sesuatu, seperti tukang jahit yang membeli mesin jahit untuk
menyediakan jasa untuk masyarakat. Orang-orang seperti tukang jahit itulah
yang juga membantu memajukan pertumbuhan ekonomi.
Menurut David Ricardo, ada tiga golongan masyarakat dalam masyarakat
ekonomi yaitu, golongan kapitalis, buruh dan tuan tanah. Golongan kapitalis
adalah golongan yang penting karena golongan ini dapat menaikkan pendapatan
nasional. Itu disebabkan golongan kapitalis merupakan golongan yang
memimpin sebuah produksi yang selalu mencari untung dan menginvestasikan
kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi capital yang menyebabkan
pendapatan nasional naik.
Kemudian golongan buruh adalah golongan yang terbesar dalam
masyarakat yaitu golongan yang bekerja untuk golongan kapitalis. Golongan ini
golongan yang tidak memiliki alat-alat produksi atau hanya sekedar pemilik
tenaga yang mengubah bahan baku memiliki nilai jual. Golongan ini sering
dianggap dalam masyarakat sebagai golongan yang rendah dan tak
berpendidikan. Tapi tentu saja masih memiliki peran penting karena jika sebuah
perusahaan tidak memiliki karyawan/buruh, tentu perusahaan itu tidak dapat

berjalan.
Dan yang terakhir golongan tuan tanah yaitu golongan yang memiliki
tanah. Golongan ini tidak memproduksi apa-apa seperti halnya golongan
kapitalis. Tetapi golongan ini memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh

golongan kapitalis yaitu tanah. Golongan kapitalis tentu memerlukan lahan
untuk mendirikan perusahaan dan golongan tuan tanah akan menyewakan
tanahnya kepada golongan kapitalis.
Menurut Thomas Robert Malthus, kenaikan jumlah penduduk yang terus
menerus merupakan unsur yang perlu adanya tambahan permintaan, tetapi
kenaikan jumlah penduduk saja tanpa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor
atau unsur-unsur perkembangan lain sudah tentu tidak akan menaikan
pendapatan dan tidak akan menaikkan permintaan. Artinya, semakin banyak
jumlah penduduk semakin tinggi pula permintaan, tetapi jika pertambahan
penduduk ini tidak dibarengi dengan unsur-unsur perkembangan ekonomi yang
lain, seperti modal, SDA dan teknologi, tentu tidak menambah pendapatan
nasional. Karena, jika modal yang digunakan sama seperti sebelum ada
kenaikan jumlah penduduk tentu banyak permintaan yang tak terpenuhi atau
permintaan naik tetapi SDA nya terbatas juga akan mengakibatkan ada
permintaan yang tidak terpenuhi. Ini akan mengakibatkan pendapatan tidak

akan naik karena unsur yang tidak mengalami kenaikan juga seperti halnya
jumlah penduduk.
Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan ekonomi diperlukan
adanya kenaikan kapital untuk investasi yang terus menerus, disamping itu
adanya perkembangan ekonomi diharapkan bila terdapat tabungan yang
digunakan untuk investasi. Artinya, perkembangan ekonomi memerlukan modal
yang selalu ada yang dapat digunakan tiap kali melakukan investasi, akan tetapi

terkadang kita tidak tahu apakah tiap kali melakukan investasi modal yang
dimiliki cukup atau malah tidak ada. Maka dari itu, dilakukanlah yang namanya
menabung, agar tabungan ini nantinya dapat dipakai sebagai modal.
Keuntungan tabungan ini adalah setiap kita mengurangi modal kita selama
melakukan investasi untuk ditabung, kita dapat memperkecil permintaan. Dan
di masa depan, tabungan dapat digunakan sebagai modal.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam pembangunan ekonomi
perlu adanya spesialisasi tenaga kerja, perlunya perluasan pasar dan
meningkatkan tingkat investasi. Kemudian, ada 3 golongan masyarakat, yaitu
masyarakat kapitalis, buruh dan tuan tanah, yang mana saling berkaitan dalam
pembangunan ekonomi, dan dapat ditemukan 3 pendapatan nasional dari 3
golongan tersebut, yaitu upah, sewa dan keuntungan. Lalu dalam menaikkan

pendapatan, perlu ditingkatkan unsur-unsur ekonomi seperti jumlah penduduk,
modal, SDA dan teknologi.
B. Teori Karl Marx
Dalam teori Karl Marx, ada 5 tahap perkembangan masyarakat yaitu,
masyarakat primitive communal, masyarakat perbudakan, masyarakat feudal,
masyarakat kapital, masyarakat sosialis. Pada tahap masyarakat primitive
communal, masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya sederhana dan
bukan milik perorangan tapi milik bersama. Pada tahap ini masyarakat tidak
memproduksi barang untuk mencari untung, lebih kepada untuk memenuhi

kebutuhan sendiri, tetapi seiring berjalannya waktu, alat-alat produksi semakin
memadai dan menyababkan ada pembagian kerja dalam masyarakat
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi
dengan orang-orang yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya
masyarakat perbudakan. Dalam tahap ini, banyak perselisihan antara si pemilik
alat produksi dan pemilik tenaga atau budak. Karena banyak budak yang sudah
menyadari bahwa seharusnya mereka digaji lebih tinggi. Sebagian besar hasil
penjualan produksi dimiliki oleh pemilik alat produksi dan para budak hanya
diberi gaji yang sangat rendah.
Hubungan produksi dan sistem feudal ini akan mengubah cara hidup

sosial sehingga ada 2 golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan
tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan sosial dan kelas buruh. Dalam tahap
ini kelas feudal memiliki alat produksi yang sangat penting yaitu tanah dan
kelas buruh memiliki alat-alat produksi lainnya. Karena kelas feudal merasa
posisinya lebih tinggi daripada kelas buruh karena memiliki alat produksi yang
lebih penting, mereka sering akan menaikkan tarif dan sering membatasi
perdagangan kelas buruh.
Dalam Masyarakat kapitalis, kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh
yang mau tidak mau menjual tenaga kerjanya karena tidak memiliki alat
produksi seperti kaum kapitalis. Dalam masyarakat ini lagi-lagi ada
pertentangan antara kelas kapitalis dan kelas buruh dengan masalah yang sama,

yaitu ketidakadilan bagi kelas buruh yang menerima gaji yang kecil, sementara
kelas kapitalis menerima banyak untung.
Dalam msyarakat sosialis kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak
milik sosial (social ownership). Dalam tahap ini tidak seperti masyarakat
perbudakan, feudal dan kapitalis, disini sudah tidak ada kelas-kelas masyarakat
dimana semua orang dianggap sama dan saling membantu
Karl Marx mengemukakan pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu
pertama, konsentrasi. Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas

menjadi cara bekerja, maka sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang
dapat bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Karena suatu perusahaan
yang kuat merupakan perusahaan hasil gabungan dari perusahaan-perusahaan
lain agar tidak terjadi bangkrut. Jadi, maksud dari konsentrasi itu sendiri adalah
pemusatan-pemusatan perusahaan menjadi suatu perusahaan yang besar
sehingga jumlah perusahaan berkurang.
Yang kedua adalah akumulasi yaitu perusahaan-perusahaan yang sudah
menggabung akan bertambah besar, sehingga memiliki kedudukan monopoli.
Perusahaan yang besar ini akan menjadi salah satu perusahaan besar yang masih
berdiri karena yang lain sudah mengalami kebangkrutan, sehingga perusahaan
inilah yang mengusai kekayaan alam sehingga menumpuk (berakumulasi).
Inilah yang menyebabkan kedudukan antara si kaya dan si miskin semakin
nampak dan jelas.

Yang ketiga adalah kesengsaraan yaitu adanya persaingan menyebabkan
perusahaan kecil bangkrut, sehingga penawaran buruh menjadi besar. Itu
disebabkan karena perusahaan-perusahaan kecil itu bersaing dengan perusahaan
besar dan kemudian mengalami kebangkrutan dan untuk bertahan hidup adalah
dengan bekerja sebagai buruh di perusahaan besar.Karena perusahaanperusahaan yang sukses sangat sedikit dan buruh sangatlah banyak, mereka
digaji dengan sangat murah. Maka dari itulah yang menyebabkan kesengsaraan

atau kemelaratan yang semakin besar.
Yang keempat adalah krisis. Dalam tahap ini, upah buruh yang sangat
rendah karena banyaknya penawaran buruh menyebabkan daya beli mereka
berkurang karena rendahnya pendapatan. Akibatnya, perusahaan-perusahaan
besar itu mengalami kelebihan hasil produksi atau berkurangnya permintaan
masyarakat, merosotnya harga barang dan menyebabkan perusahaan tersebut
terpaksa menutup perusahaan dan terjadilah krisis.
Jadi, dalam teori Karl Marx ada 5 tahap perkembangan masyarakat, yaitu
masyarakat primitive communal, msyarakat perbudakan, masyarakat feudal,
masyarakat capital, masyarakat sosialis. Dalam menanggapi sistem kapitalis,
Karl Marx bersifat pesimis. Marx mengemukakan pendapatnya atas adanya
hukum gerak yaitu, konsentrasi, akumulasi, kesengsaraan, krisis.

C. Aliran Neoklasik
Menurut Neo Klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan
tingkat tingginya tabungan. Karena jika tingkat bunga tinggi otomatis orangorang yang menabung tabungannya akan bertambah

karena mendapat

pendapatan bunga, jika tingkat bunga rendah orang tidak tertarik untuk

menabung karena menurut mereka akan sama saja jumlah uangnya jika
menabung atau tidak. Tingkat pendapatan yang tinggi akan mendorong orang
untuk menyimpan uangnya atau menabung karena pendapatan yang didapat
lebih dari cukup.
Adanya aspek internasional dalam setiap perkembangan. Artinya, kita
pasti menginginkan pasar yang luas hingga internasional. Karena semakin luas
pasar, semakin produktivitas kita meningkat. Dan hal itu akan menyebabkan
pendapatan naik.
Perkembangan merupakan proses yang gradual. Artinya, proses
pembanguan ekonomi dilakukan secara perlahan-lahan namun bertahap.
Pembangunan ekonomi memiliki tahap-tahap tersendiri dimulai dari yang
paling dasar ketika masyarakat tidak mencari untung, hanya sekedar memenuhi
kebutuhan hingga masyarakat mulai mencari untung dalam berproduksi.
Tentunya dalah melewati tahap-tahap ini tidak sebentar atau memakan waktu
lama.
Ketika penganut aliran klasik yakin bahwa perkembangan ekonomi akan
terhambat karena keterbatasan SDA, aliran neo-klasik yakin manusia bisa

mengatasi hal tersebut. Karena, banyak orang-orang kreatif atau orang yang
berjiwa wirausahawan yang banyak menemukan inovasi-inovasi baru atau

alternatif lainnya yang bisa mengganti SDA yang telah habis. Seperti
contohnya, minyak bumi adalah SDA yang terbatas, dan nantinya pasti ada
waktunya minyak bumi

akan habis, akibatnya teknologi-teknologi yang

membutuhkan minyak bumi untuk menjalankannya, seperti mobil dan
kendaraan, tak akan terpakai lagi dan perusahaan mobil dan kendaraan akan
mengalami kebangkrutan. Tetapi, ada wirausahawan yang memiliki alternatif
yaitu mengubahnya menjadi kendaraan dengan sumber listrik.
Jadi, pendapat teori neo-klasik tentang pembangunan ekonomi adalah
adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan
ekonomi.

Adanya

aspek

internasional


dalam

setiap

perkembangan.

Perkembangan merupakan proses yang bertahap dan berlangsung terus
menerus. Kemampuan manusia dalam mengatasi SDA yang terbatas.

D. Teori W.W. Rostow
Menurut W.W. Rostow, proses pembangunan dibagi menjadi 5 tahap,
yaitu pertama, masyarakat tradisional. Menurut beliau ciri-ciri masyarakat
tradisional produktivitas kerjanya masih rendah. Artinya, dibanding dengan
masyarakat-masyarakat setelah masyarakat tradisional, masyarakat tradisional
adalah masyarakat yang tidak aktif dalam berproduksi karena hanya sekedar
memenuhi kebutuhannya saja.

Ciri selanjutnya yang ada dalam masyarakat tradisional menurut
W.W.Rostow adalah struktur masyarakat tradisional masih hirarkis sehingga
mobilitas sosial dan vertikal rendah. Artinya, kesempatan seseorang untuk

bermobilitas masih rendah. Karena kedudukan sosial nya masih ditentukan oleh
keturunan.
Ciri lainnya adalah ilmu pengetahuan belum begitu dikuasai. Karena
masyarakat pada saat itu, masih mempercayai hal-hal yang gaib. Seperti
contohnya mereka percaya bahwa menghancur alam akan membawa
malapetaka bagi mereka, maka dari itu produktivitas mereka sangat lamban dan
hanya sekedar memenuhi kebutuhan masing-masing.
Tahap selanjutnya yaitu masyarakat pra-kondisi tinggal landas yang mana
ciri-cirinya adalah masyarakat mulai mengenal tekonologi untuk produktivitas.
Artinya, masyarakat pra-kondisi tinggal landas lebih maju daripada masyarakat
tradisional yang masih menggunakan alat-alat tradisional. Contohnya,
masyarakat tradisional memakai kerbau untuk membajak sawah, masyarakat
prakondisi lepas landas sudah tidak menggunakan kerbau lagi, mereka memakai
teknologi seperti traktor.
Ciri masyarakat pra-kondisi tinggal landas yang kedua adalah kegiatan
ekonomi masyarakat mulai bergeser ke arah kemajuan. Berbeda dengan
masyarakat tradisional yang memproduksi hanya untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing. Dalam masyarakat pra-kondisi tinggal landas mereka mulai
menggunakan hasil produksi untuk mencari untung atau sebagai tambahan

pendapatan. Hal ini membuat kegiatan ekonomi masyarakat mulai maju karena
produktivitas lebih tinggi dari masyarakat tradisional.
Tahap yang ketiga adalah masyarakat tinggal landas yang mana
pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang
tidak membutuhkan dorongan dari luar. Artinya, sebuah negara ketika sudah
dalam tahap tinggal landas, mereka tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
tumbuh, karena industri-industri yang ada di dalam negara mereka mampu
mendukung pembangunan. Industri-industri yang besar itu dapat memacu
industri-industri lainnya untuk maju.
Ciri kedua adalah adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar
politik, sosial dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor
modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan
ekonomi terus terjadi. Artinya, akan muncul bidang-bidang lainnya seperti
politik, sosial dan lain-lain yang mampu menunjang ekonomi negara. Seperti
dalam bidang politik, banyak pemimpin-pemimpin yang terpilih yang
menjalankan negaranya termasuk dalam sektor ekonomi.
Tahap keempat yaitu masyarakat menuju kedewasaan adalah masyarakat
yang ditandai dengan bermunculannya industri dengan teknologi baru misalnya
industri kimia atau industri listrik. Pada tahap ini, industri mengalami kemajuan
dalam teknologi, orang-orang mulai mencari inovasi baru. Seperti mereka tidak
hanya memproduksi barang konsumsi, tetapi juga barang modal.

Tahap kelima yaitu masyarakat konsumsi tinggi yaitu masyarakat yang
perhatiannya sudah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan
dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah
produksi. Artinya, sebuah negara sudah tidak terlalu memikirkan untung yang
didapat, tetapi lebih kepada bagaimana menyejahterakan masyarakat lainnya.
Maka dari itu, tahap ini adalah tahap kemakmuran.
Jadi, W.W. Rostow membagi proses pembangunan menjadi 5 tahap, yaitu
masyarakat tradisional, pra-kondisi tinggal landas, tinggal landas, menuju
kedewasaan

dan

konsumsi

tinggi.

Masing-masing

secara

berurutan

menunjukkan tahapan-tahapan yang dialami masyarakat dari yang paling dahulu
yaitu masyarakat tradisional sampai masyarakat yang sudah makmur yaitu
masyarakat konsumsi tinggi.

E. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter, faktor utama perkembangan ekonomi adalah proses
inovasi yang dilakukan oleh para enterpreneur (pengusaha). Para pengusaha
tersebut mampu membangun perekonomian negara, karena dapat membuka
lapangan kerja yang baru. Contohnya di Indonesia, pemerintah berharap banyak
wirausahawan yang mendapatkan inovasi dan dapat membuka lapangan kerja
yang baru, karena di Indonesia tingkat pengangguran sangatlah tinggi.
Menurut Schumpeter, inovasi memberikan pengaruh terhadap produk
baru, cara berproduksi yang baru, daerah pemasaran yang baru, sumber bahan

mentah yang baru dan perubahan organisasi yang lebih efisien. Artinya, inovasi
dapat membuka semua hal yang belum diketahui sebelumnya, seperti misalnya
kekayaan alam yang sebelumnya tidak diketahui manfaatnya, berkat para
wirausahawan sda tersebut dapat diproduksi dan bermanfaat banyak orang
termasuk menambah pendapatan negara.
Jadi, dalam teori Schumpete sangat mementingkan wirausahawan.
Karena peranan wirausahawan sangat besar dalam membangun perekonomian.
Seorang wirausahawan akan menemukan inovasi-inovasi yang baru dan akan
menambah pendapatan negara dan juga akan membuka lapangan kerja sehingga
mengurangi pengangguran.

F. Harrod dan Domar
Menurut Harrod dan Domar bahwa keberhasilan pembangunan dari
faktor internal dipengaruhi oleh modal dan investasi. Hal ini dikarenakan,
modal dan investasi mempengaruhi pendapatan perkapita. Semakin tinggi
modal dan investasi, semakin tinggi pula pendapatan perkapita. Modal dan
investasi yang tinggi akan membuat suatu perusahaan memproduksi barang
lebih banyak dan akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak pula.
Menurut Domar, bila tidak cukup investasi hari ini, maka pengangguran
akan terjadi sekarang, tetapi bila ada investasi hari ini, maka besok pagi
dibutuhkan investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk menaikkan
permintaan sehingga kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan

kapasitas menganggur yang berlebihan dapat dihindari.Artinya, suatu
perusahaan harus mengusahakan ada investasi setiap harinya agar tidak terjadi
pengangguran. Untuk berjaga-jaga agar permintaan selalu ada tiap harinya,
perusahaan berusaha selalu menaikkan permintaan yaitu dengan cara selalu
menambah investasi setiap harinya agar kapasitas produksi bertambah dan juga
pendapatannya bertambah untuk menghindari pengangguran.
Harrod mengatakan bahwa tabungan yang diharapkan selalu terjadi,
sehingga perbedaan antara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang
diharapkan itu akan berupa investasi yang belum diharapkan (unintended
investment). Artinya, setiap perusahaan menerima pendapatannya, perusahaan
itu diharapkan menabung sebagian hasil penjualannya. Agar nanti ketika
investasi yang didapat tidak sesuai harapan, ada tabungan yang bisa digunakan
untuk investasi. Hal ini untuk mempertahankan agar bisa terus memproduksi
walaupun investasi yang didapatkan tidak sesuai harapan.
Jadi, dalam teori ini kebanyakan membahas tentang investasi dan
tabungan

dalam

pembangunan

ekonomi.

Investasi

dan

modal

dapat

mempengaruhi pendapatan perkapita. Suatu perusahaan harus mengusahakan
perusahaannya tetap jalan dengan memiliki tabungan untuk menghindari
kebangkrutan dan pengangguran.

G. Teori Ketergantungan
Menurut para pengikut teori ini, keterbelakangan (under development)
negara-negara terjadi pada saat masyarakat prakapitalis tersebut “tergabung”
(incorporated) ke dalam sistem ekonomi ekonomi dunia kapitalis. Masyarakat
tersebut hanya menjadi daerah pinggiran dari daerah metropolitan kapitalis.
Contohnya, negara Amerika Latin yang menjadi daerah pinggiran bagi Amerika
serikat yang lebih dulu maju. Negara terbelakang itu hanya sebagai produsen
bahan mentah untuk kebutuhan industri negara-negara metropolitan itu
sementara negara metropolitan mengolah barang mentah itu dan menjualnya
kembali kepada negara terbelakang.
Menurut aliran Marxis dan Neo-Marxis jika daerah pinggiran ingin
membangun perekonomian nya, caranya adalah revolusi. Daerah metropolitan
dapat mengusai daerah terbelakang dengan cara memperalati kelas pemerintah
yang ada di daerah terbelakang. Jika terus menerus begitu adanya, tentu negara
terbelakang tidak mengalami pembangunan yang lebih baik. Salah satu cara
yang diambil yaitu revolusi, yaitu perubahan suatu daerah dalam waktu singkat.
Menurut aliran non marxis struktur dan kondisi intern pada umumnya
dilihat sebagai faktor yang berasal dari sistem itu sendiri, meskipun struktur
intern ini dimasa lampau atau masa kini dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar
negeri. Artinya, yang membuat suatu negara menjadi terbelakang adalah rakyat
itu sendiri. Maka dari itu, rakyat harus tahu bagaimana cara bersikap kepada
dunia luar.

Dapat disimpulkan bahwa menurut teori ini tergabungnya secara paksa
daerah-daerah pinggiran ke dalam sistem ekonomi kapitalisme dunia merupakan
satu-satunya sebab dari keterbelakangan negara-negara sedang berkembang
sekarang ini. Jika tidak ada penjajahan oleh negara metropolitan, tentu negaranegara berkembang itu sudah mampu mengembangkan industri-industri mereka
sendiri. Negara tersebut akan maju pesat dan dapat mencapai tingkat
kesejahteraan yang tinggi

TUGAS BAHASA INDONESIA
TEORI-TEORI EKONOMI PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH
NOVARINA FAHRISA
C1A114076

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN
STUDI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2014