Struktur Organisasi bidang pe (2)

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
[email protected]

Tujuan Suatu Organisasi Adalah Untuk Mecapai Tujuan Dimana Individu-individu
Tidak Dapat Mencapainya Sendiri. Tiang Dasar Pengorganisasian Adalah
Prinsip Pembagian Kerja (Division Of Labor) Yang Memungkinkan energy Terjadi.
Misalnya :
Pembagian Kerja Dalam Team Sepak Bola. Dimana Ada Manajer Tim, Kepada
Pelatih, Asisten Pelatih, Dokter Tim, Penjaga Gawang, Pengelompokan Segmensegmen Pekerjaan: Yaitu Keseluruhan Bagan Menunjukkan Atas Dasar Apa
Kegiatan-kegiatan Organisasi Dibagi Dasar Fungsional Atau Divisional, Atau
Lainnya (Departementalisasi).
Terdapat 4 (empat) hal langkah yang diambil Manajer ketika mereka mulai membuat
keputusan mengenai pengorganisasian, yakni :
1. Membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yang secara wajar
dan nyaman dapat dilaksanakan oleh individu atau kelompok. Hal ini disebut
Pembagian pekerjaan.
2. Menggabungkan tugas secara logis dan efisien. Pengelompokkan karyawan
dan tugas biasanya disebut Departementalisasi.
3. Menetapkan siapa yang memberi laporan kepada siapa dalam
organisasi.Hubungan departemen ini menghasilkan Hierarki organisasi.
4. Menetapkan mekanisme yang menyatukan aktivitas departemental menjadi

suatu kesatuan dan memonitor keefektivan integrasi tersebut. Proses ini
disebut Koordinasi.
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual
dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan

tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).
Standardisasi Kegiatan, Merupakan Prosedur-prosedur Yang Digunakan
Organisasi Untuk Menjamin Terlaksananya Kegiatan Seperti Yang
Direncanakan
2. Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan
organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan.
3. Koordinasi kegiatan,menunjukan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan
fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukan
lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja menun jukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok
kerja
Tingkatan Manajemen :

Suatu Bagan Tidak Hanya Menunjukkan Manajer Dan Bawahan Tetapi Juga
Keseluruhan

Hirarki

Manajemen.

Bagan

organisasi

adalah

suatu

bentuk

persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan ,
dan bagan juga disebut dengan gambar rancangan, gambar denah, skema. Bagan

ialah alat berupa gambaran secara analisis dan statistik tentang proses yang terjadi
dalam alam, teknologi dan masyarakat.
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama. Lima aspek utama suatu
struktur organisasi, yaitu :
1.

Pembagian kerja

2.

Rantai perintah

3.

Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4.

Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan


5.

Tingkatan manajemen

Bentuk-bentuk Bagan Organisasi :
1. Bentuk Piramid.
Bentuk Ini Yang Paling Banyak Diguakan, Karena Sederhana, Jelas Dan
Mudah Dimengerti. Bagan organisasi bentuk Piramid adalah suatu organisasi
dimana bentuk bagan organisasi tersebut menyerupai piramid. Dimana suatu
pimpinan tertinggi ada di paling atas piramid dan tingkatan pimpinan
menengah dan bawahan ada di bagian-bagian bawah. Bentuk piramid sering
kali dipakai di organisasi-organisasi, karna bentuk piramid ini mudah
dimengerti dan dipahami.
Type piramid memiliki ciri-ciri antara lain ialah:






memiliki jumlah organisasi yang tidak banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki kewenangan sedikit.
Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
Pada jumlah jabatan sedikit sebab tingkat tingkat relatifnya kecil

2. Bentuk Vertikal.
Bentuk Vertikal Agak Menyerupai Bentuk Piramid, Yaitu Dalam Pelimpahan
Kekuasaan Dari Atas Ke Bawah, Hanya Bagan Vertikal Berwujud Tegak
Sepenuhnya.
3. Bentuk Horizontal.
Bagan Ini Digambarkan Secara Mendatar. Bagan organisasi bentuk horizontal
atau mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya
dari pucuk atau ujung pimpinan tertinggi sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
4. Bentuk Lingkaran.
Menggambarkan hubungan Antara Satu Jabatan Dengan Jabatan . Bagan
organisasi bentuk Lingkaran adalah suatu bentuk bagan organisasi dimana
satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari luar bidang

lingkaran ke arah titik tengah pusat lingkaran dimana di titik tengah adalah

pejabat atau pimpinan tertinggi.

Gambar 1. Bentuk bagan-bagan Organisasi

Struktur

organisasi adalah penting mengingat pembentukan struktur organisasi

akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas
antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, baik ada tingkat manajeman atas,
menengah, maupun tingkat bawah. Suatu perusahaan harus mempunyai struktur
organisasi yang sesuai dengan sifat dan jenis kegiatan usaha. Namun harus diingat
juga bahwa struktur tersebut haruslah bersifat sederhana dari sudut pandang
ekonomis dan harus fleksibel, sehingga bila ada perubahan atau perluasan tidak
mengganggu secara serius susunan bagi yang telah ada. Struktur tersebut juga
harus memungkinkan pekerjaan semua bagian terintegrasi dan terkoordinasi dengan
baik.

Adapun syarat – syarat pembentukan organisasi dan struktur organisasi yang baik
adalah sebagai berikut :

a) Harus ada tujuan yang jelas dari struktur organisasi yang dibentuk
b) Harus dapat dipahami dan diterima tujuan dari struktur organisasi tersebut
oleh setiap individu yang ada dalam orgaisasi
c) Harus ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas
d) Harus ada struktur organisasi yang relatif permanent
Bagan organisasi formal
Struktur organisasi terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer perlu
menggambarkan bagan organisasi untuk menunjukkan struktur organisasi. bagan
organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi ,departemen-departemen,atau
posisi



posisi

organisasi

dan

menunjukkan


bagaimana

hubungan

diantaranya.satuan-satuan organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalam
kotak-kotak, dimana dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang
menunjukkan rantai perintah dan Jalur komunikasi formal..
Bagan organisasi menggambarkanlima aspek utama suatu struktur organiksasi yang
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja.Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi
mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat
spesialisasi yang digunakan
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan
hubungan wewenang-tanggung jawab yangf menghubungkan atasan dan
bawahan dalam keseluruhan organisasi. aliran dimulai dari jenjang organisasi
yang tertinggi sampai karyawan rendah dalam organisasi,seperti terlihat pada
gambar 8.1. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi mempunyai suatu
kaitan dengan manajer puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan
perintah


harus

jelas,dimana

setiap

karyawan

menerima

tugas

dan

pelimpahan wewenang hanya dari seorang manajer dan melaporkan
pertanggungjawaban juga hanya kepada seorang manajer.

3. Tipe


pekerjaan

Label dan

deskripsi pada

tiap

kotak menunjukkan

pekerjaanorganisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
4. Tingkatan manajemen.Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan
bawahan

tetapi

juga

keseluruhan


hirarki

manajemen.

Salah satu keuntungannya adalah bahwa karyawan dan lain-lain diberi
gambaran bagaimana organisasi disusun. Kelemahan utama bagan adalah
masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai
contoh, tidak menunjukan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung
jawab setiap tingkatan manajerial
Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Komunikasi yang
terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem
komunikasi inidisebut sistem tanaman rambat.
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)



Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)



Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)



Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)

Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar
bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Variabel-variabel Organisasi
1) Structure Of Organization ( Struktur Organisasi)
Struktur keorganisasian (organizational structure) dapat dirumuskan sebagai
pengaturan dan antar hubungan bagian-bagian komponen dan posisi-posisi suatu
perusahaan
2) Organization Behavior ( Prilaku organisasi)
Perilaku Organisasi adalah telaah dan penerapan tentang bagaimana orang-orang
bertindak di dalam organisasi. Perilaku Organisasi adalah sarana manusia bagi

keuntungan manusia. Perilaku Organisasi dapat diterapkan secara luas dalam
perilaku orang-orang di semua jenis organisasi, seperti bisnis, pemerintahaan,
sekolah, dan organisasi jasa.
3) Organization Change ( Perubahan organsiasi)
Kesuksesan perubahan organisasi tidak hanya tergantung pada kesuksesan
implementasi elemen teknis tetapi juga pada kesuksesan dalam mengatasi
hambatan yang muncul pada tingkat individu sebagai suatu ketidakpatuhan atau
merupakan suatu reaksi negative terhadap perubahan. Perubahan suatu organisasi
bisa dilihat dari beberapa variabel yaitu:
a) adanya pergantian staff, adanya mutas tingkat lapisan bawah (labour turn
over). Sebuah organisasi yang ingin berkembang maka harus
memperhatikan pergantian staff sebagai langkah untuk menormalisasikan
organisasi. Karena organisasi yang tidak melakukan pergantian staff,
maka besar kemungkinan manajemen didalamnya tidak kondusif dan
cendrung menerima apa adanya.
b) Konflik organisasi (Organization conflict). Robbins (1996 dalam Juanita)
dalam "Organization Behavior" menjelaskan bahwa konflik adalah suatu
proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua
pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang
terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Sedang menurut Luthans dalam Juanita (1981) konflik adalah kondisi
yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan.
Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.
c) Organization Growth (pertumbuhan organisasi). Tidak dapat dipungkiri
bahwa organisasi yang maju selalu mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan itu indikasinya adalah adanya peningkatan produksi dan
peningkatan kompetensi staff.
d) Adminstration Succession (pergantian pimpinan). Sebuah organisasi yang
ingin maju maka idealnya melakukan pergantian pimpinan. Manfaat dari

adanya pegantian tersebut adalah untuk memberikan motivasi suasana
baru bagi pimpinan dan untuk menghindari adanya kolusi, korupsi dan
nepostisme terhadap organisasi.
e) Organization technology ( teknologi organisasi). Organisasi yang
memanfaatkan perkembanagan teknologi maka akan mengalami
perubahan. Perubahan itu bukan hanya terhadap kemampuan produksi
tetapi juga terhadap kinerja staff. Dengan memanfaatkan teknologi maka
terjadi efesiensi dan efektivitas kerja.
4) Organization Development ( Perkembangan organisasi).
Yang dimaksud dengan perkembangan organisasi (Organization Development/OD)
adalah usaha jangka panjang dalam meningkatkan proses pembaharuan dan
pemecahan masalah organisasi yang mendapat dukungan penuh dari manajemen
puncak
Pada dasarnya perkembangan organisasi merupakan suatu proses sistematik dan
terencana dengan menggunakan praksis maupun prinsip-prinsip ilmu perilaku
(psikologi) terapan dalam membawa organisasi menuju peningkatan efektivitas dan
kompetensi organisasi. Biasanya perkembangan organisasi diselenggarakan melalui
diagnosis dan manajemen kultur organisasi, dengan penekanan pada tim kerja
formal, tim temporer, dan kultur antar kelompok. Dalam pelaksanaannya secara
aktual, perkembangan organisasi seringkali memanfaatkan jasa konsultan-fasilitator.
Tiga penyebab utama yang mengakibatkan organisasi memerlukan perkembangan,
yaitu:
1. Tingkat kompetisi yang makin tinggi di era globalisasi.
2. Kebutuhan akan peningkatan daya tahan organisasi.
3. Kebutuhan akan peningkatan kinerja organisasi.

Faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi


Strategi Organisasi



Skala Organisasi



Teknologi



Lingkungan



Ketiga penyebab utama tersebut menuntut organisasi untuk
berubah/berkembang hingga memiliki lima ciri organisasi unggul abad-21,
yakni :

o

Lebih cepat

o

Sadar kualitas

o

Keterlibatan karyawan tinggi

o

Berorientasikan pelanggan

o

Lebih ramping.

DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas
pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil
keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara
jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok
pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu
kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada
pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu,
katakanlah bagian Pelayan
Ada beberapa cara dimana organisasi dapat mengelompokkan kegiatan-kegiatan
yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Sekali lagi, proses penentuan cara
bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan disebut departementalisasi atau
departementasi
DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau
kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satu satuan organisasi. Semua individu-

individu yang melaksanakan fungsi yang sama dikelompokkan bersama, seperti
seluruh personalia ,penjualan, akuntansi, programmer computer, dan sebagainya.

Kebaikan pendekatan fungsional:
Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga
kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui
spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan
manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Kelemahan struktur fungsional :
Bagaimanapun juga, pendekatan fungsional mempunyai berbagai kelemahan.
Struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,menyebabkan
kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan ,memberikan tanggapan
lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugastugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang
inovatif.

DEPARTEMENTALISASI DIVISIONAL
Banyak perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut
struktur organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu
kompleks dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk divisidivisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan
produknya sendiri.
Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang
terpisah.kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya bersaing dengan satuansatuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan
satuan bebas seperti halnya perusahaan terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer
divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan
terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat.
Sebagai pedoman umum, wewenang kepala divisi terbatas bila keputusankeputusannya akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan divisi-divisi lain.

Kebaikan struktur divisional :
Organisasi atas dasar divisi mempunyai beberapa kebaikan. Karena semua
kegiatan, ketrampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memproduksi dan
memasarkan

produk

dikelompokkan

menjadi

satu

dibawah

seorang

kepala,keseluruhan pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja
yang tinggi dipelihara. Disamping itu, baik kualitas dan kecepatan pembuatan
keputusan meningkat, karena keputusan- keputusan yang dibuat pada tingkat divisi
dekat dengan kancah kegiatan.
Kelemahan struktur divisional:
Bagaimanapun juga stuktur divisional mempunyai berbagai kelemahan. Kepentingan
divisi mungkin ditempatkan di atas tujuan dan kebutuhan organisasi keseluruhan.
Setiap divisi mempunyai para anggota staf dan spesialis sendiri, sehingga akan
meningkatkan biaya administrasi dan terjadi duplikasi ketrampilan.