Laporan Praktikum Embriologi Hewan Perke

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI HEWAN
“PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM”

Disusun oleh :
Nama

: Azhari Fatikhasuri

NIM

: K4314012

Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas

:B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
2017

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI HEWAN

I. Judul
Perkembangan Embrio Ayam
II. Tujuan
1. Mempelajari tahapan-tahapan perkembangan ayam
2. Mengetahui masa-masa pengeraman ayam melalui inkubasi
III. Alat dan Bahan
Alat:
1. Mikroskop
2. Alat tulis
3. Kamera

Bahan:
1. Preparat embrio ayam 5 somit
2. Preparat embrio ayam 11 somit

3. Preparat embrio ayam 30 jam
4. Preparat embrio ayam 48 jam
5. Preparat embrio ayam 72 jam
6. Preparat stria primitiva

IV. Prinsip Kerja
Langkah pertama dalam praktikum yaitu menyiapkan mikroskop dan
preparat embrio ayam. Preparat diletakkan di mikroskop dengan perbesaran sesuai
sehingga objek jelas. Menggambar objek lalu mengidentifikasi bagian-bagian dan
menggambar sebagai data pengamatan. Mengulangi seluruh preparat embrio
ayam.

V.

Data Pengamatan

No
1

Preparat

Preparat embrio
ayam 5 somit

Gambar
1.
2.
3.
4.
5.

1
2
5

Keterangan
Anterior neuropore
First somit
Notochord
5 somit
Neural fold


4
3

Perbesaran 4x
2

Preparat embrio
ayam 11 somit

1. Somit
2. Notochord
3. Neural tube

3
2
1

Perbesaran 4x
3


Preparat embrio
ayam 30 jam
3

1. Notochord
2. Sinus terminalis
3. Lateral mesoderm

1
2

Perbesaran 4x
4

Preparat embrio
ayam 48 jam

1. Forebrain
2. Hindbrain

2
1

Perbesaran 4x
5

Preparat embrio
ayam 72 jam

2
1

1. Anterior limb bud
2. Olfactory pit

Perbesaran 4x
6

Preparat stria
primitive


3

1. Primitive streak
2. Nodus hensen
3. Notochord

2

Perbesaran 4x
VI.

1

Pembahasan
Praktikum ini bertujuan dapat mempelajari tahapan-tahapan perkembangan
ayam serta mengetahui masa-masa pengeraman ayam melalui inkubasi.
Perkembangan embrio adalah rangkaian kejadian yang kompleks dan
terkoordinasi. Komunikasi antara jaringan, organ, dan sistem. Konsep umum
perkembangan adalah diferensiasi, determinasi, dan induksi. Induksi merupakan

proses ketika mediator kimia melepaskan dari salah satu emrbio pengaruh
morfogenik spesifik dan menginduksi alur perkembangan khusus. Akibat dari
induksi, bersamaan dengan sel di dekatnya, jaringan dan akhirnya organ terbentuk
(Bresnick, 2003).
Ayam tergolong hewan amniota, janin mempunyai selaput embrional
dinamakan amnion. Tipe telur ayam adalah telolesitar, karena yolk sangat banyak
maka dinamakan megalesital. Kandungan yolk untuk mengantisipasi kebutuhan
makanan embrio harus dipenuhi oleh tempat telur berkembang kecuali oksigen.
Ayam digunakan dalam pembelajaran embriologi karena proses diferensiasi awal
dari sistem organ dan proses dasar pembentukan tubuhnya mudah dimengerti
(Ganong, 2003).
Perkembangan dimulai dengan pembentukan sel kelamin jantan dan betina,
lalu pembuahan diikuti cleavage meliputi morula, blastula, dan gastrula serta
organogenesis hingga berkembang menjadi individu mirip induk (Odho, dkk, 2009).

Gambar Pengamatan

1
Preparat Embrio Ayam 5 somit
Gambar Searching


Source : www.chaffey.edu
Keterangan:
1. Brain
2. Area pellucid
3. Notochord
4. Somite

Keterangan:
1. Anterior neuropore
2. First somit
3. Notochord
4. 5 somit
5. Neural fold
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan gambar cukup jelas menunjukkan bagian-bagian
embrio ayam 5 somit. Gambar referensi lebih tampak jelas. Berdasarkan percobaan, gambar hasil
praktikum menunjukkan struktur sebagai berikut :
a. Somit : potongan-potongan epimere menurut letak anterior-posterior. Syahrum (1994)
menyatakan bahwa somit disebut juga dorsal mesoderm yang akhirnya mengalami
diferensiasi ke lateral menjadi intermediate mesoderm dan lateral mesoderm.

b. Notochord : struktur rangka yang pertama kali muncul pada tahap embrio. Pada masa
perkembangan embrio, sel yang terletak ventral dari sistem syaraf dan dorsal dari saluran
pencernaan, tumbuh memanjang mulai dari otak tengah menuju ekor. Struktur inilah yang
disebut notochord. Notochord bagian kepala kemudian bersatu dengan tengkorak.
Sementara itu notochord pada bagian tubuh dan ekor kemudian diselubungi struktur tulang
dan menjadi tulang belakang (vertebrae).
c. Primitive knot : Primitive knot atau nodus Hensen di anterior primitive pit berupa ujung
yang menonjol primitive streak di anterior.
d. Primitive streak : Primitive streak mula-mula terbentuk di daerah posterior area pellucida,
tumbuh dari sel-sel epiblas yang bergerak kea rah median di posterior lalu sel-sel dalam
primitive streak itu sendiri memperbanyak diri. Hampir separuh daerah posterior area

pellucida yang terdiri dari bakal pre-chorda, notochord dan mesoderm berkonvergensi ke
primitive streak lalu berinvolusi antara hipoblas dan epiblas
Fase 5 somit terbentuk setelah inkubasi. Lima buah somit terbentuk di bagian kanan dan kiri
atau pada bagian lateral notochord. Pada tahap ini terbentuk penebalan yang disebut vesicular
optic. Darah dan pembuluh darah yang tumbuh dari pulau pulau darah (area apaca vasculora)
mengalami pertumbuhan, sedangkan pulau pulau darah yang berasal dari sel-sel mesoderm yang
dapat berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan jaringan yang terdapat di mesenkim. Somit
ini nanti akan berkembang menjadi otot-otot penting dalam tubuh (Yatim, 1990).

Pada fase ini sudah terbentuk jantung di bagian sebelah kanan yang terbentuk dari mesoderm
splanchis. Mempunyai vena emphala mesentria sepasang yang terdapat dikanan dan kiri dari
canalis neurola. Mesoderm spactis lainnya akan terbentuk pulau-pulau daerah (Syahrum, 1994).
Fase 5 somit memiliki beberapa ciri khas yaitu terbentuk penebalan yang disebut vesicular
optic. Darah dan pembuluh darah yang tumbuh dari pulau pulau darah (area apaca vasculora)
mengalami pertumbuhan, sedangkan pulau pulau darah yang berasal dari sel-sel mesoderm
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan jaringan yang terdapat di mesenkim. Somit ini nanti
akan berkembang menjadi otot-otot penting dalam tubuh. Pada embrio ayam jumlah pasangan
somit selaras dengan umur yaitu 19 ditambah jumlah pasangan somit (Djuanda, 1981).
Junqueri (1980), menambahkan bahwa fase ini sudah terbentuk jantung di bagian sebelah
kanan yang terbentuk dari mesoderm splanchis, mempunyai vena emphala mesentria sepasang
yang terdapat dikanan dan kiri dari canalis neurola. Mesoderm splanchi lainnya akan terbentuk
pulau-pulau darah (area apaca vasculora).
Pada fase 5 somit terdapat placoda optic, lipatan kepala, farink, mesokardium dorsal,
epimiokardium, rongga perikardial, kantung yolk, somato pleura, aorta dorsal, endokardium, dan
rhombensefalon (Campbell, 2002).

Gambar Pengamatan

Keterangan:
1. Somit
2. Notochord
3. Neural tube

2
Preparat Embrio Ayam 11 somit
Gambar Searching

Source: www.caffey.edu
Keterangan:
1. Neural tube
2. Somite
3. Vitelline
4. Heart

Fase sebelas somit terbentuk setelah masa pengeraman 33 jam. Pada embrio ayam 11 pasang
somit, jantung sudah membelok kekanan dan sudah terbentuk aorta dan vena vitelina 1 pasang.
Bagian ujung terdapat vesikulla yaitu perubahan di daerah mesencephalon. Sistem saraf mulai
berdiferensiasi dan lateral prosencepalon menunjukkan penebalan yang disebut vesiculla opticus.
Bagian posterior bumbum neciral masih berupa penebalan keping yang disebut sinus noboidalis.
Porta usus depan sudah lebih ke posterior (Sagi, 1990).
Menurut Rough (1971), fase 11 somit terdapat rongga embrionik, rhombensefalon,
somatopleura, porta usus depan, vena vitelin, kantung yolk, neural crest, dan dorsal aorta. Terdapat
pula spinal cord, somit, nefrotom, rongga ekstraembrionik, usus tengah, aorta dorsal, dan
ektoderm.
Pada fase 11 somit, sistem saraf sudah mulai berdifferensiasi dan lateral proenchepalon

menunjukkan penebalan yang disebut vesicular optica. Sedangkan bagian posterior bumbung
neural masih berupa keeping yang disebut chordalis. Porta usus bagian depan sudah lebih ke
posterior. Bagian posterior dinding neural masih berupa keeping disebut sinus chombodorsalis.
Pada fase ini terjadi pula penebalan vesikula optik pada lateral proenchenpalon. Vesicula optica
sebagai bakal mata. Somit sudah terbentuk memanjang pada samping chorda dorsalis. Pada kepala
bakal otak terbentuk mesencephalon dan prosenchepalon strio primitive masih terlihat saluran
syaraf masih berupa canal-canal.

Gambar Pengamatan

3
Preparat Embrio Ayam 30 jam
Gambar Searching

Source:
www.caffey.edu
Keterangan:
Keterangan:
1. Nontocord
1. Notokorda
2. Sinus terminalis
2. Alur primitive
3. Lateral mesoderm
3. Prosensefalon
Berdasarkan hasil pengamatan preparat cukup jelas menggambarkan bagian-bagian preparat
embrio ayam. Gambar referensi cukup jelas dengan bagian-bagian kutub anima & vegetative yang
terlihat.
Pada pengeraman setelah 30 jam beberapa bagian tubuh yang sudah mulai terbentuk antara
lain yaitu (Evelyn, 1985):
1. Jantung di daerah ventral anterior intestinal. Pembentukanya dimulai dari perapatan median
sepanjang kapiler sub intestinal di ventral foregut diikuti selandus mesoderm spinalis
mesoderm yang membentuk lapisan epicardium direntang mesoderm yang membentuk lipatan
ke dalam.
2. Tiga lapisan utama (ektoderm, endoderm dan mesoderm) yang sudah terlihat perbedaannya.
3. Sepasang aorta dan vena vitelina.
4. Somit. Somit berikutnya akan terbentuk pada bagian posterior dari yang pertama dalam setiap

jam.
5. Lipatan kepala yang diikuti oleh pembentukan usus depan.
Bagian bumbung neural masih berupa keping yang terdiri atas neural groove dan neural fold.
Sistem syarafnya mulai berdiferensiasi. Terlihat penebalan yaitu vesicular optic yang berbeda pada
lateral prosensefalon. Bumbung neural masih berupa keping yang disebut sinus fobbidalis. Porta
usus depan sudah lebih ke posterior. Pada daerah ini coelom disebut sebagai daerah pericardium
yang merupakan lapisan pembungkus jantung. Porta usus depan sudah lebih posterior.

Gambar Pengamatan

Keterangan:
1. Forebrain
2. Hindbrain

4
Preparat Embrio Ayam 48 jam
Gambar Searching

Source:
www.embryology.med.unsw.edu.au
Keterangan:
1. Amnion
2. Mesencephalon
3. Prosencephalon
4. Otic vesicle
5. Ventricle
6. Atrium
7. Lateral fold
8. Lateral mesoderm
9. Spine

Berdasarkan hasil pengamatan preparat pekembangan embrio katak, diperoleh gambar yang
cukup jelas. Sel-sel yang menyusun neurula teramati dengan cukup jelas berwarna merah dengan
sekat-sekat antar sel berwarna putih. Hal ini, terbantu keterangan dari gambar referensi.
Embrio ayam pada fase ini mengalami perubahan yang sangat besar dan jelas yaitu
ditemukannya torsi. Terbentuknya lensa mata, optic cup dan otak. Selain itu juga terdapat jantung
dan V.optica yang merupakan penebalan dari lateral proenchephalon. Terdapat vena vitellina
somit,spinal chomesoderm lateral. Tunas ekor sudah mulai terbentuk,berupa tonjolan ekor yang
disebut talltoid.Tonjolan berada di atas yolk disebut juga jaringan ekstra embrional. Pada seri
pertama terbentuk paniris arcus aurticus, chorda dorsalis, dan selaput embrio. Cana neulis, chorda
dorsalis dan porebud ada pada seri 2. Perkembangan seri 3 ditemukan anterior intershenier portae.
Sudah terbentuk lipatan ekor dan 4 arcus branchialis (Sarjono.1991).
Organ-organ yang terbentuk pada inkubasi umur 48 jam yaitu otak dan sumsum tulang
belakang. Ketiga bagian otak mengalami deferensiasi, prosensefalon menjadi telensefalon dan
diensefalon. Vesikula optik menyempit dan memanjang kemudian terbentuk tangkai optik yang
tumbuh ke arah lateral menuju ke ektoderma luar dan menginduksi primordial lensa pada
ektoderma yang merupakan suatu penebalan ekstra. Embrio nampak jalur pertama pada
blastoderm, diantara ekstra embrionik annexis nampak membran vitelin yang memiliki peran
utama dalam nutrisi embrio (Djuhanda, 1981).
Di akhir fase 48 jam terbentuk amnion dan khorion. Terbentuknya amnion dari sebuah
lipatan melintang sehingga di daerah anterior kepala embrio somatopleum akan terangkat dan
setelah menutupi kepala embrio lipatan akan membalik ke posterior sebagai lipatan kepala
sehingga membentuk tudung. Kantong amnion terpisah dari khorion kecuali di daerah cincin pusar
Menurut teori pada embrio ayam umur inkubasi 48 jam, kepala embrio mengalami
pelekukan (chepalic flexure) sehingga mesenchepalon tampak di sebelah dorsal dan
prosenchepalon dan rhombenchepalon tampak sejajar. Badan embrio memutar sepanjang
sumbunya sehingga sehingga bagian kiri menjadi kunir dibagian atas sedangkan pandangan dari
dorsal tampak kepala bagian kanan;badan bagian posterior masih menunjukkan bagian dorsal
(tampak sebelah atas). Bagian badan sebelah tengah telah menunjukkan adanya lipatan lateral
(lateral body fold) sedangkan di daerah ekor telah terjadi pula tail fold (lipatan yang akan
menyelubungi daerah ekor). Lama-kelamaan, seluruh bagian badan embrio berada dalam selubung
amnion, setelah semua lipatan-lipatan bertemu (Syahrun,1994).

Gambar Pengamatan

5
Preparat Embrio Ayam 72 jam
Gambar Searching

Source: www.sciences.usca.edu
Keterangan:
1) Anterior limb bud
2) Olfactory pit

Keterangan:
1. Mesencephalon
2. Metencephalon
3. Myelencephalon
4. Auditive (otic) vesicle
5. Telencephalon
6. Forelimb (wing) bud
1. Hindlimb (leg) bud
Pada stadium ini sudah ada kuntum kaki somit, kuntum sayap, ventrikel dan atrium. Embrio
ayam pada sistem respirasi setelah tumbuh vena yang selanjutnya erbagi menjadi dua yaitu vena
amphala mesentrica kanan dan kiri. Pada daerah anterior tubuh terjadi invaginasi membentuk
mesoderm yang akan bertemu dengan bumbung endoderm yang kemudian berkembang menjadi
mulut Pada
(Harlita.2005).
bagian ventral, ketiga lapisan benih bersatu dari arah lateral. Di daerah posterior terjadi
invaginasi yang akan bertemu bumbung endoderm menjadi dubur. Terdapat himepere otak, bakal
jantung, telinga dan mata, tunas ekor dan tunas kaki, prosenphalon, serta mesencepalon
(Sarjono.1991).
Pada seri 1 dan 2 hampir sama, hanya saja berbeda pada bagian mesenchepalon yang agak
bergeser untuk selanjutnya menjadi faring. Notochord telah berkembang menjadi vertebra. Pada
seri ke tiga terbentuk Liner, vertical, diencephalon dan lien. Pada seri ke 4 terdapat ampalo
mesentrica arteri. Perut, coelin dan ekor terbentuk pada seri ke 5(Yatim ,Wildan.1990).
Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki ± 35 pasang somit. Embrio
mengalami pelekukan servikal, sehingga daerah rhombencephalon berada di sebelah dorsal dan

telencephalon mendekati perkembangan jantung. Lipatan kepala makin berkembang ke arah
posterior, sebaliknya dengan amniotic tail fold (berkembang ke arah anterior), dan lateral body
fold semakin menutup. Mata terletak lebih ke arah kaudal dari pada otosis. Di daerah ventrolareral rhombencephalon berkembang derivat neural crest berupa pasangan ganglion saraf-saraf
kranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm yang akan berkembang menjadi upper
limb bud atau wing bud, merupakan primordia sayap. Sedangkan di daerah kauda dibentuk lower
bud yaitu primordia kaki (Huettner, 1961).
Menurut pendapat Aspan (2009: 2) pada jantung hari ketiga ini, sudah mulai terbentuk dan
berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti
mikroskop gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan
alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong
amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat
embrio bergerak bebas.

Gambar Pengamatan

6
Preparat Stria primitive
Gambar Searching

Keterangan:
1) Primitive streak
2) Nodus Hensen
3) Notochord

Source: www.chaffey.edu
Keterangan:
1.
Pada ayam pembelahan terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk, karena fertilisasi
bersifat internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah pada masa pengeraman. Masa
pengeraman telur ayam berlangsung selama 21 hari. Dalam masa pengeraman terjadi
perkembangan embrio di dalam telur mulai dari pembentukan jantung dan pembuluh darah, usus,

sayap dan bagian bagian lain (Yatim, 1990).
Menurut Hunuison, G. L (1996), menyatakan bahwa stria primitive merupakan daerah lekukan
yang pinggirnya bertanggul pada daerah meridian blastulosus yang terbentuk karena adanya
pertumbuhan yang cepat. Selanjutnya, embrio berkembang didaerah anterior dari garis ini. Lipatan
primitive diseliputi oleh zona pellucida. Primitive streak berkembang dari area blastoderm setelah 6
jam inkubasi (Odho, 2009)
Preparat embrio stria primitive/primitif streak mempunyai ciri yang khas yaitu : terbentuk
penebalan garis yang terlihat pada bagian tengah posterior dari zona pellucida akibat adanya
migrasi sel-sel dari bagian lateral dari epiblast posterior menuju ke median. Penebalan tersebut
selanjtnya menyempit dan membentuk garis primitive dari posterior ke anterior sebanyak 60-70%
dari zona pellucida.
Menurut Junqueri (1980), lekukan yang terbentuk berfungsi sebagai tempat terjadinya involusi
sel ke dalam blastosol. Harlita (2005) menambahkan bahwa primitive steak mulai terbentuk di
daerah posterior zona pellucida dan mulai tumbuh dari sel epiblast yang bergerak ke arah median
berlanjut ke arah posterior. Sel di dalam primitive steak akan memperbanyak diri hingga memenuhi
hampir setengah zona pellucida yang terdiri dari bakal pre-chorda, notochord dan mesoderm yang
berconvergensi streak dilanjutkan berinvolusi antar hipoblast dan epiblast.
Pada tahapan primitive steak ini akan terbentuk 2 area yang meliputi :
1) Area pellucida merupakan bagian tengah di atas blastocoel
2) Area opaca merupakan bagian yang dibawahnya terdapat yolk.
Ciri khas lainnya yang terdapat pada primitif streak yaitu tumbuh somit-somit yang nantinya
akan menjadi vertebrae dan calon otot.
Berdasarkan hasil pengamatan, gambar hasil praktikum menunjukkan struktur yang sama
dengan gambar internet. Pada gambar hasil praktikum terlihat jelas adanya head fold, pimitive pit,
primitive streak, primitive groove, area pellucida dan area opaca.
a. Head fold : dibagian depan embryo yaitu didepan lekukan kepala mulai terjadi lipatan.
b. Primitive pit : bagian dari primitive streak yang berupa lubang di bagian anterior
c. Primitive streak : atau disebut dengan lempengan sederhana diartikan sebagai penebalan di
daerah bakal median embrio di caudal.
d. Primitive groove,
e. Area pellucida : merupakan bagian pinggir yang agak gelap atau kental, dan merupakan
daerah yang sel-selnya berhubungan dengan yolk dibawah.
f. Area opaca : merupakan bagian tengah yang terang dan merupakan bagian dimana selselnya terpisah dari yolk di bawah.

Tabel. Perbedaan antar tahap perkembangan embrio ayam
Tahapan

Embrio ayam 5
somit

Keterangan

- Jantung terbentuk dari mesoderm, splancis, pada kaki porta.
- terbentuk penebalan yang disebut vesicular optic.
- Darah dan pembuluh darah yang tumbuh dari pulau pulau darah (area
apaca vasculora) mengalami pertumbuhan, sedangkan pulau pulau darah

Embrio ayam 11
somit

Embrio ayam 30
jam

Embrio ayam 48
jam

Embrio ayam 72
jam

Stria primitive

yang berasal dari sel-sel mesoderm yang dapat berdifferensiasi menjadi
berbagai jenis sel dan jaringan yang terdapat di mesenkim
- Jantung sudah membelok kekanan terdapat 11 pasang somit usus depan.
Jumlah somit ada 5 pasang
- Sistem saraf mulai berdiferensiasi dan lateral prosencepalon
menunjukkan penebalan yang disebut vesiculla opticus
- Bagian posterior bumbum neciral masih berupa penebalan keping yang
disebut sinus noboidalis. Porta usus depan sudah lebih ke posterior.
 terjadi proses pertumbuhan pembuluh darah bersama darahnya
 darah dan pembuluh tumbuh dari pulau-pulau darah yang terdapat pada
splanchnic mesoderm di daerah yolk, di bawah embrio
 pulau-pulau darah terlihat pada daerah area opaca yang disebut area
opaca vasculosa
 akan membentuk hidung dan telinga sampai umur 72 jam
 hati juga akan terbentuk sampai umur 96 jam
 telinga terdiri dari telinga dalam, tengah, dan luar
 plakode telinga berasal dari invaginasi ektoderm yang menjulur ke
dalam dermis sekitar rhombosefalon
 hati berkembang relatif cepat, mula-mula terdapat dua lobus di kanan
dan kiri yang sama besar
 akan terbentuk paru-paru dan pankreas sampai umur 96 jam
 paru-paru berasal dari saluran pencerernaan
 pankreas dibentuk dari diverkulum yang berasal dari sebelah dorsal dan
ventral saluran pencernaan tempat di sebelah caudal kantong empedu
 pembentukan sistem peredarah darah juga akan merlanjut pada umur 72
jam ini
- Terbentuk somit yang akan menjadi tulang belakang juga terdapat garis
primitive yang dikelilingi lipatan primitive.
- Stria primitive merupakan daerah lekukan yang pinggirnya bertanggul
pada daerah meridian blastulosus yang terbentuk karena adanya
pertumbuhan yang cepat
- Lipatan primitive diseliputi oleh zona pellucida.

VII.

Kesimpulan

Perkembangan embrio ayam adalah perkembangan terjadi di luar tubuh
induknya. Dalam perkembangannya, embrio dibantu kantung oleh kuning telur,
amnion, dan alantois.
Pada ayam pembelahan terjadi sebelum telur dikeluarkan oleh induk, karena
fertilisasi bersifat internal. Perkembangan yang mudah diamati adalah pada masa
pengeraman. Masa pengeraman telur ayam berlangsung selama 21 hari
Tahapan perkembangan embrio ayam:
Tahap
Kondisi Embrio
Perkembangan
Fase 5 Somit
5 buah somit terbentuk di bagian kanan dan kiri atau pada bagian lateral
notochord. Pada tahap ini terbentuk penebalan yang disebut vesicular optic.
Pada fase ini terdapat plakoda otik, lipatan kepala, farink, mesokardium
dorsal, epimiokardium, rongga perikardial, kantung yolk, somato pleura,
aorta dorsal, endokardium, dan rhombensefalon.
Fase 11 Somit
Jantung sudah membelok kekanan dan sudah terbentuk aorta dan vena
vitelina 1 pasang. Pada fase ini terdapat rongga embrionik,
rhombensefalon, somatopleura, porta usus depan, vena vitelin, kantung
yolk, neural crest, dorsal aorta, spinal cord, somit, nefrotom, rongga
ekstraembrionik, usus tengah, aorta dorsal, dan ektoderm.
33 jam
Terbentuk jantung di daerah ventral anterior intestinal. Tiga lapisan utama
(ektoderm, endoderm dan mesoderm) yang sudah terlihat perbedaannya.
Terjadi pelipatan kepala yang diikuti oleh pembentukan usus depan. Sistem
syarafnya mulai berdiferensiasi.
48 jam
Terbentuk lensa mata, optic cup dan otak. Selain itu juga terdapat jantung
dan V.optica yang merupakan penebalan dari lateral proenchephalon. Pada

72 Jam

Stria Primitive

fase ini, terdapat vena kardinal anterior, aorta dorsal, lengkung aorta I,
cawan optik, pembuluh vitelin. Lensa mata telah terbentuk. Notochord
masih bersifat masif. Tunas ekor sudah mulai terbentuk,berupa tonjolan
ekor yang disebut talltoid.
Terbentuk kuntum kaki somit, kuntum sayap, ventrikel dan atrium.Pada
fase ini akan terbentuk paru-paru dan pankreas sampai umur 96 jam. Usus
belakang mengalami divertikulum ventral membentuk kantong allantois.
Tumbuh somit-somit yang akan menjadi vertebrae dan calon otot. Pada
bagian luar terdapat epiblast yang nantinya berkembang menjadi embrio.
Lekuk primitive mempunyai fungsi seperti blastoporus pada katak yaitu
sebagai tempat terjadinya involusi sel ke dalam blastosol.

VIII.

Daftar Pustaka
Adnan. (2008). Perkembangan Hewan. Makassar: Biologi FMIPA UNM
Bresnick, Stepehen. (2003). Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.
Campbell, Neil A. (2008). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Djuanda. (1981). Embriologi Perbandingan. C.V. Armico. Bandung.
Evelyn. (1985). Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Frandson, R.D. (1992). Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Ganong, William F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Gadjahnata, K.H.O. (1989). Biologi Kedokteran I. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Harlita. (2015). SPH 3. Surakarta: UNS Press
Huettner, A. F. (1961). Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates.
The Mc Millan Company. New York.
Junqueri. (1980). Histologi Dasar. Jakarta: PT EGC.
Odho, dkk. (2009). Pengaruh Perbedaan Waktu Koleksi Sel Blastoderm terhadap
Perkembangan Pasca Inokulasi pada Embrio Ayam Kedua. Semarang :
Laboratorium Ilmu Permuliaan dan Reproduksi Ternak, UNDIP.
Rough, R. (1971). A guide to Vertebrae Development.M : B Publishing
Sagi, M. (1990). Embriologi Perbandingan pada Vertebrata. Yogyakarta : Universitas
Gajah Mada
Shahriza, et al. (2016). Reproductive Parameters of Chalcorana labialis (Anura: Ranidae)
from Peninsular Malaysia. Sains Malaysiana 45(4) : 535–539
Syahrum, H. M. (1994). Reproduksi dan Embriologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Tenser, Amy. (2005). Bahan Ajar: Struktur Hewan II. Malang : Dirjen Dikti.
Yatim, Wildan. (1990). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito

IX.

X.

Lampiran
1 lembar dokumentasi praktikum
1 lembar laporan sementara (log book)
Lembar Pengesahan
Surakarta, 6 Mei 2017
Asisten Praktikum,

Praktikan,

Azhari Fatikhasuri
K4314012

LAMPIRAN
No
1

Preparat
Preparat embrio
ayam 5 somit

Gambar
1.
2.
3.
4.
5.

1
2
5

Keterangan
Anterior neuropore
First somit
Notochord
5 somit
Neural fold

4
3

Perbesaran 4x
2

Preparat embrio
ayam 11 somit

1. Somit
2. Notochord
3. Neural tube

3
2
1

Perbesaran 4x
3

Preparat embrio
ayam 30 jam

1. Notochord
2. Sinus terminalis
3. Lateral mesoderm

3

1
2

Perbesaran 4x
4

Preparat embrio
ayam 48 jam

3. Forebrain
4. Hindbrain
2
1

Perbesaran 4x
5

Preparat embrio
ayam 72 jam

1. Anterior limb bud
2. Olfactory pit

2
1

Perbesaran 4x
6

Preparat stria
primitive

3
2

Perbesaran 4x

1

1. Primitive streak
2. Nodus hensen
3. Notochord