Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan Universitas Gadjah Mada - repository civitas UGM

  

pustakawanugmpustakawanugmpust

akawanugmpustakawanugmpustaka

wanugmpustakawanugmpustakawan

PEDOMAN OPERASIONAL

  

ugmpustakawanugmpustakawanugm

Penilaian Angka Kredit

Jabatan Fungsional Pustakawan

pustakawanugmpustakawanugmpust

  

Universitas Gadjah Mada

akawanugmpustakawanugmpustaka

wanugmpustakawanugmpustakawan

ugmpustakawanugmpustakawanugm

pustakawanugmpustakawanugmpust

akawanugmpustakawanugmpustaka

  

PERPUSTAKAAN

wanugmpustakawanugmpustakawan

  

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

ugmpustakawanugmpustakawanugm

  

2015

pustakawanugmpustakawanugmpust

akawanugmpustakawanugmpustaka

wanugmpustakawanugmpustakawan

ugmpustakawanugmpustakawanugm

pustakawanugmpustakawanugmpust

akawanugmuiopasdfghjklzxcvbnmq

  

PEDOMAN OPERASIONAL

PENILAIAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Tim Penyusun:

1. Dra. Nawang Purwanti, M.Lib.

  2. Dra. Budi Ngestiningsih

3. Drs. Hindar Purnomo, M.Si.

  

4. Sri Rumani, SH., SIP., M.Si.

  5. Sukirno, SIP., M.A.

  6. Maryatun, SE., M.A.

  7. Uminurida Suciati, S.Pd., M.Si.

  

8. Wahyu Supriyanto, SE., M.Si.

  

9. Arif Surachman, SIP., MBA.

  10. Jumali 11. Surajiman, SE.

  • i - Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabfung Pustakawan UGM

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas rahmat dan karunia-Nya,

sehingga kami dapat menyusun Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan

Fungsional Pustakawan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2015. Tujuan

penyusunan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan penilaian angka

kredit jabatan fungsional pustakawan UGM dan melengkapi kegiatan yang belum

tercantum dalam butir-butir PERMENPAN & RB Nomor 9 Tahun 2014 beserta

petunjuk teknis (JUKNIS) pelaksanaannya.

  Penyusunan pedoman ini dilakukan berdasarkan pengalaman kendala-kendala

yang dihadapi pada saat pengajuan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

pustakawan sebelumnya dan seiring dengan perkembangan waktu. Semoga buku

pedoman ini dapat membantu dalam pelaksanaan pengajuan penilaian angka kredit

bagi pustakawan di lingkungan unit kerja UGM.

  Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua anggota tim penyusun yang

telah meluangkan waktu bersama untuk menyelesaikan pedoman ini. Kritik dan saran

kami harapkan untuk penyempurnaan pedoman ini di masa mendatang.

  Yogyakarta, 18 November 2015 Kepala Perpustakaan Dra. Nawang Purwanti, M.Lib.

  • ii - Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabfung Pustakawan UGM

  D. Pengangkatan dari Jabatan Fungsional Pustakawan Keterampilan ke Jabatan Fungsional Keahlian (Alih Jalur) ………….…..…………………….. (14)

E. Pengusulan, Penilaian dan Penetapan Angka Kredit, dan Uji Kompetensi

………………………………………………………………….……. (16)

  BAB IV ADMINISTRASI DAN REGULASI ……………….………….…… (7)

  4. Penurunan Jabatan………………………………………….…...… (14)

  3. Pemberhentian dari Jabatan Pustakawan………………….……… (13)

  2. Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Pustakawan……….……… (13)

  1. Pembebasan Sementara…...………………………………………. (10)

  C. Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali, Pemberhentian dan Penurunan Jabatan…………………………..…………………………… (11)

  2. Kenaikan Pangkat………………………………………………..... (10)

  1. Kenaikan Jabatan…………………………………..…………….. (10)

  B. Kenaikan Jabatan/Pangkat……………………..…………………….. (10)

  2. Pengangkatan Perpindahan………….…………………………….. (9)

  1. Pengangkatan Pertama…………………………………………….. (7)

  A. Pengangkatan ……………………………………….………….…….. (7)

  BAB III PRINSIP PENILAIAN ……………………………………….……… (6)

  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… (ii)

  F. Peraturan Universitas……..…………..……………………….……….. (5)

  E. Peraturan /Surat Edaran Kepala Perpustakaan Nasional………………. (4)

  D. Peraturan/Keputusan Menteri…………………….…………….……... (4)

  C. Keputusan Presiden………………………………….……………..…... (3)

  B. Peraturan Pemerintah……………………………………..……..……... (3)

  A. Undang-Undang……………………………………….…..…………... (3)

  BAB II LANDASAN HUKUM ……………………………………………..… (3)

  C. Ruang lingkup ………………………………..……………………… (2)

  B. Tujuan ………………………………………………………………... (1)

  A. Latar Belakang ………..……………………………….……………… (1)

  BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. (1)

  DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. (iii)

  • iii - Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabfung Pustakawan UGM

  1. Pengusulan Penetapan Angka Kredit………………………..…… (16)

  2. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit ….………………………. (17)

  3. Uji Kompetensi bagi Pustakawan…….……………………..…… (17)

  F. Diagram Alir Pengajuan DUPAK………………………………….. (18)

  G. Sistem Pembinaan Karir dan Batas Usia Pensiun (BUP)……...…… (18)

  H. Kelengkapan Berkas DUPAK…………………….…………….….. (18)

  BAB V STANDAR PENILAIAN ………………………….…………..….. (20)

  A. Pedoman Penilaian Pustakawan Keterampilan…….………………. (20)

  1. Unsur Utama ………………..….………………………………. (20)

  2. Unsur Penunjang……………..….………………..…………….. (21)

  B. Pedoman Penilaian Pustakawan Keahlian…………….…………… (21)

  1. Unsur Utama ………………………..…………………………. (21)

  2. Unsur Penunjang………………………………..………………. (22)

  C. Tugas Limpah……………………………………………………… (22)

  D. Formulir Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dan Bukti Fisik ……………………………………………………………………… (23) E. Konversi Kegiatan yang Berhubungan dengan Teknologi Informasi... (23)

  BAB VI PENUTUP ………………………………………………………… (25)

  LAMPIRAN

Lampiran 1. Kutipan Pasal-pasal dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi nomor 9 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya Lampiran 2. Kutipan Lampiran dan Anak Lampiran Peraturan dan Keputusan

  Lampiran 3. Konversi Kegiatan Teknologi Informasi Lampiran 4. Diagram Alur Pengajuan Dupak Lampiran 5. Persyaratan Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan

  • iv - Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabfung Pustakawan UGM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengeluarkan peraturan

  nomor 2 tahun 2008 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya dan disusul peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia nomor 8 tahun 2014 dan nomor 32 tahun 2014 tentang ketentuan pelaksanaan Permenpanrb Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya. Seiring berjalannya waktu peraturan yang telah diterbitkan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan di lapangan. Di peraturan tersebut masih ditemukan ketentuan yang menimbulkan multi interpretasi sehingga perlu penafsiran lebih lanjut oleh tim penilai kenaikan jabatan/pangkat pustakawan. Namun hasil penafsiran yang dilakukan tim penilai kadang berbeda, sehingga berpengaruh terhadap hasil daftar usulan penilaian angka kredit (DUPAK) yang diajukan pustakawan.

  Perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap aktivitas di perpustakaan. Saat ini banyak jenis pekerjaan yang belum terakomodasi dalam butir- butir kegiatan yang tertuang dalam petunjuk teknis (JUKNIS) jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya. Akibatnya saat ada pustakawan yang mengajukan DUPAK berisi butir kegiatan terkait dengan teknologi informasi, tim penilai mengalami kesulitan dalam menentukan konversi nilai angka kreditnya.

  Oleh karena itu untuk memberikan kepastian dan konsistensi dalam penilaian dipandang perlu menyusun pedoman penilaian angka kredit bagi jabatan fungsional pustakawan di Universitas Gadjah Mada.

B. TUJUAN

  Pedoman operasional penilaian angka kredit kenaikan jabatan fungsional pustakawan Universitas Gadjah Mada ini disusun dengan tujuan:

  1. Melengkapi petunjuk teknis pustakawan dan angka kredit yang diatur dalam keputusan kepala Perpustakaan Nasional Indonesia nomor 2 tahun 2008 dan peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia nomor 8 tahun 2014 dan nomor

  

Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 1 | 25 -

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan - 2 | 25 32 tahun 2014 tentang ketentuan pelaksanaan Permenpanrb Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya

agar dapat membantu tim penilai kenaikan jabatan/pangkat pustakawan.

  2. Mengakomodasi jenis kegiatan yang berkaitan dengan teknologi informasi yang belum ada dalam JUKNIS keputusan kepala Perpustakaan Nasional Indonesia nomor 2 tahun 2008 dan peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia nomor 8 tahun 2014 dan nomor 32 tahun 2014.

3. Membantu tim penilai pustakawan dalam menilai DUPAK pustakawan dan membantu pustakawan dalam pengusulan DUPAK.

C. RUANG LINGKUP

  Pedoman penilaian angka kredit kenaikan jabatan fungsional pustakawan Universitas Gadjah Mada ini disusun guna melengkapi petunjuk teknis pustakawan dan angka kredit seperti yang diatur dalam keputusan kepala Perpustakaan Nasional Indonesia nomor 2 tahun 2008 dan peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia nomor 8 tahun 2014 dan nomor 32 tahun 2014 tentang ketentuan pelaksanaan Permenpanrb Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya. Pedoman ini disusun berdasarkan JUKNIS yang telah ada dan sifatnya melengkapi kegiatan yang dilakukan pustakawan tetapi belum terakomodasi dalam JUKNIS tersebut. Adapun cakupan isi buku pedoman ini meliputi:

  1. Pendahuluan

  2. Landasan hukum

  3. Administrasi dan regulasi

  4. Standar penilaian

  5. Penutup

BAB II LANDASAN HUKUM A. UNDANG-UNDANG

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan - 3 | 25

  1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1974 juncto undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian;

  

2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan;

  3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara.

  B. PERATURAN PEMERINTAH/PRESIDEN

  1. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional pegawai negeri sipil;

  2. Peraturan Presiden nomor 40 tahun 2006 tentang tunjangan jabatan arsiparis dan pustakawan;

  3. Peraturan Presiden nomor 47 tahun 2007 tentang tunjangan jabatan fungsional pustakawan;

  4. Peraturan Presiden nomor 71 tahun 2013 tentang tunjangan jabatan fungsional pustakawan;

  5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 67 tahun 2013 tentang statuta Universitas Gadjah Mada;

  6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 21 tahun 2014 tentang batas usia pensiun bagi pejabat fungsional; C. KEPUTUSAN PRESIDEN

  1. Keputusan Presiden nomor 64 tahun 1992 tentang perpanjangan batas usia pensiun bagi pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan pustakawan;

  2. Keputusan Presiden nomor 65 tahun 1992 tentang tunjangan jabatan fungsional pustakawan;

  3. Keputusan Presiden nomor 146 tahun 2000 tunjangan jabatan fungsional pustakawan;

4. Keputusan Presiden nomor 86 Tahun 2003 tentang tunjangan jabatan fungsional

  Pustakawan;

  5. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 102 tahun 2003 tentang perubahan atas keputusan Presiden nomor 64 Tahun 1992 tentang perpanjangan batas usia pensiun pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan pustakawan sebagaimana telah diubah dengan keputusan Presiden nomor 147 tahun 2000.

  D. PERATURAN / KEPUTUSAN MENTERI

  1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tentang perubahan atas ketentuan lampiran I dan lampiran II keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang jabatan fungsional dan angka kreditnya;

  2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya.

  3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 66/KEP/M.PAN/7/2003 tentang jabatan fungsional pranata komputer dan angka kreditnya;

  4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya;

  E. PERATURAN /SURAT EDARAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

  1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 33/1998 dan Keputusan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 07 tahun 1998 dan nomor 59 tahun 1998;

  2. Surat edaran bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan kepala BAKN nomor 53649/MPK/1988 dan nomor 15/SE/1988 tentang angka kredit bagi jabatan pustakawan;

  3. Keputusan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 72 tahun 1999 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya;

  4. Keputusan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala BKN nomor 23 tahun 2003 dan nomor 21 tahun 2003 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya;

  

Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 4 | 25 -

  5. Peraturan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 26a tahun 2005 tentang pedoman pembentukan tim penilai angka kredit jabatan fungsional pustakawan;

  6. Keputusan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 37 tahun 2005 tentang pedoman penilaian angka kredit unsur pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi;

  7. Keputusan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 38 tahun 2005

tentang tata kerja tim penilai dan tata cara penilaian angka kredit pustakawan;

  8. Peraturan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 64 tahun 2006 tentang pedoman penyusunan formasi jabatan fungsional pustakawan;

  9. Peraturan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 66 tahun 2006 tentang pedoman penilaian angka kredit unsur pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi;

10. Peraturan kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya.

  11. Peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia nomor 8 tahun 2014 dan nomor 32 tahun 2014.

F. PERATURAN/KEPUTUSAN UNIVERSITAS

  

1. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada nomor 4/SK/MWA/2014

tentang organisasi dan tata kelola (governance) Universitas Gadjah Mada;

  

2. Peraturan Rektor nomor 1/P/SK/HT/2015 tentang kedudukan, fungsi, dan tugas

organisasi di lingkungan Universitas Gadjah Mada;

  

3. Peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada nomor 809/P/SK/HT/2015 tentang

struktur organisasi dan tata kelola (governance) fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada;

  

4. Surat keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada nomor UGM/004/471/UM/01/37

tanggal 17 Januari 1990 tentang sentralisasi perpustakaan di lingkungan universitas.

  

Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 5 | 25 -

BAB III PRINSIP PENILAIAN Pelaksanaan penilaian angka kredit pustakawan menganut 4 (empat) prinsip

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan - 6 | 25

  

penilaian, yaitu: adil, obyektif, akuntabel, dan transparan. Adapun pengertian untuk setiap

prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Adil Setiap usulan diperlakukan sama, dinilai dengan kriteria penilaian sesuai peraturan yang berlaku.

  2. Objektif Penilaian dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang diusulkan sesuai kriteria penilaian yang berlaku.

  3. Akuntabel Hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.

  4. Transparan Proses penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan secara terbuka.

BAB IV ADMINISTRASI DAN REGULASI A. PENGANGKATAN

1. Pengangkatan Pertama

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan - 7 | 25

  a) Pengangkatan pertama pejabat fungsional pustakawan tingkat terampil dan tingkat ahli adalah : 1) Berijazah serendah-rendahnya diploma II, perpustakaan dokumentasi atau diploma bidang lain (untuk tingkat terampil), S1/diploma IV (D.IV) bidang lain; 2) Berijazah serendah-rendahnya sarjana (S1) perpustakaan, dokumentasi dan informasi atau sarjana bidang lain (untuk tingkat ahli); 3) Bagi diploma/sarjana bidang lain harus mengikuti pelatihan kepustakawanan

dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI;

4) Serendah-rendahnya menduduki pangkat pengatur muda tingkat I, golongan ruang II/b (untuk tingkat terampil) dan menduduki pangkat penata muda, golongan ruang III/a (untuk tingkat ahli);

  5) DP 3/penilaian kinerja setiap unsur bernilai baik selama 1 (satu) tahun terakhir; 6) Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun (maksimal usia 53 th); 7) Telah bertugas pada unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut yang dibuktikan dengan surat keputusan/penugasan dari pimpinan unit kerja;

  8) Rekruitmen berdasarkan pada formasi jabatan pustakawan yang ditetapkan oleh Menpan; 9) Pegawai negeri sipil yang masuk melalui formasi rekruitmen jalur pustakawan wajib menjadi pejabat fungsional pustakawan; 10) Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan untuk jabatan / pangkatnya;

11) Persyaratan menjadi :

a. Pustakawan tingkat ahli :

   S1/S2/S3 bidang Perpustakaan;  S1/S2/S3 non Perpustakaan + Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli

  (CPTA).

b. Pustakawan tingkat terampil :

   D2/D3 bidang perpustakaan;  D2/D3 non perpustakaan + diklat calon pustakawan tingkat terampil (CPTT).

12) Angka kredit untuk pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar.

  Berdasarkan peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor PER/60/M.PAN/6/2005; a. Ijazah S1 dinilai 100 angka kredit;

  b. Ijazah S2 dinilai 150 angka kredit; c. Ijazah S3 dinilai 200 angka kredit.

  

b) Pengangkatan pegawai negeri sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan pustakawan

dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Memenuhi persyaratan sesuai persyaratan pengangkatan jabatan fungsional pustakawan; 2) Memiliki pengalaman di bidang kepustakawanan paling singkat 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan surat keputusan/penugasan dari pimpinan unit kerja; 3) Usia paling tinggi lima puluh tiga (53) tahun; 4) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional pustakawan; 5) Pangkat yang ditetapkan adalah sama dengan pangkat yang dimiliki dan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang; 6) DP 3/nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik selama 1 (satu) tahun terakhir; 7) Pejabat tersebut paling lama 2 (dua) tahun sejak lulus diklat fungsional CPTA/CPTT harus diangkat dalam jabatan pustakawan.

  c) Alih jalur pustakawan tingkat terampil ke tingkat ahli 1) Lulus S1 bidang kepustakawanan atau S1/diploma IV (D.IV) bidang lain

ditambah mengikuti dan lulus diklat alih tingkat terampil ke tingkat ahli;

2) Masa kerja dalam pangkat minimal 2 (dua) tahun;

  3) Memiliki angka kredit minimal 100 (seratus) yang diperoleh dari tugas pokok dan unsur utama lainnya yang dituangkan dalam penetapan angka kredit (PAK);

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 8 | 25 -

  4) Bagi pustakawan terampil harus lulus ujian penyesuaian ijazah (PI); 5) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional pustakawan tingkat ahli; 6) Perhitungan angka kredit untuk alih jalur dari pustakawan terampil menjadi pustakawan ahli; a. Pendidikan: dihitung 100%;

  b. Tugas pokok kepustakawanan dan pengembangan profesi: dihitung 65%; c. Unsur penunjang: dihitung 0%.

2. Pengangkatan Perpindahan

  a) Pendidikan D2/D3 non perpustakaan + diklat fungsional bidang kepustakawanan tingkat terampil (CPTT) pangkat paling rendah pengatur muda tingkat I gol/ruang

  II/b;

  

b) Memiliki pengalaman paling singkat 1 (satu) tahun di bidang kepustakawanan;

  c) Berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun;

  d) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional pustakawan;

e) Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

B. KENAIKAN JABATAN/PANGKAT

1. Kenaikan Jabatan

  a) Kenaikan Jabatan bagi pejabat fungsional pustakawan harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut: 1) Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam jabatan terakhir (berdasarkan SK TMT Jabatan); 2) Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; 3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan dalam penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

4) Tersedia formasi jabatan.

  b) Pustakawan yang naik jabatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi dalam waktu 1 (satu) tahun, maka pada tahun kedua yang bersangkutan diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari tugas pokok dan/atau pengembangan profesi.

2. Kenaikan Pangkat

  

Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 9 | 25 - a) Angka kredit yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk kenaikan pangkat pejabat fungsional pustakawan;

  b) Kenaikan pangkat pejabat fungsional pustakawan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Telah memperoleh angka kredit minimal yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; 2) Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir (berdasarkan SK TMT Pangkat);

3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

  c) Jabatan/pangkat bagi PNS yang menjabat pustakawan tingkat terampil, setinggi- tingginya adalah pustakawan penyelia, pangkat penata tingkat I, golongan ruang

  III/d;

  d) Dalam hal pangkat dan jabatan pustakawan tidak sama, maka ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut: 1) Jika jabatan lebih rendah dari pangkat, maka yang bersangkutan belum dapat naik pangkat ke jenjang berikutnya sebelum ada kesesuaian antara jabatan dengan pangkat; 2) Jika pangkat lebih rendah dari jabatan, maka yang bersangkutan dapat naik pangkat ke jenjang berikutnya sesuai ketentuan yang berlaku.

  e) Usul kenaikan pangkat selain mengusulkan berkas persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku, dilampirkan pula salinan resmi PAK dan keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional pustakawan atau keputusan pangkat/jabatan terakhir.

C. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, PEMBERHENTIAN, DAN PENURUNAN JABATAN

1. Pembebasan Sementara

  

Pejabat fungsional pustakawan dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:

  a) Tidak dapat memenuhi angka kredit yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) sampai dengan ayat (4) Permenpanrb nomor 9 tahun 2014; 1) Pustakawan pelaksana, pangkat pengatur muda tingkat I, golongan ruang II/b

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 10 | 25 - sampai dengan pustakawan penyelia, pangkat penata golongan ruang III/c, dan pustakawan pertama, pangkat penata muda, golongan ruang III/a sampai dengan pustakawan utama pangkat pembina utama madya, golongan ruang

  IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi;

  

2) Pustakawan penyelia, pangkat penata tingkat I, golongan ruang III/d,

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari tugas pokok;

  

3) Pustakawan utama, pangkat pembina utama, golongan ruang IV/e, dibebaskan

sementara dari jabatannya apabila dalam setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling kurang 25 (dua puluh lima) dari tugas pokok dan/atau pengembangan profesi;

  

4) Dalam menjalankan pembinaan karier pustakawan, pimpinan setempat

dan/atau pejabat yang ditunjuk memberikan pengawasan disertai peringatan lisan kepada pustakawan seperti yang dimaksud dalam pasal 25 ayat 1 (satu) sampai dengan ayat 3 (tiga) keputusan Menpan nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 huruf a dimaksud, apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir belum dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi;

5) Pimpinan setempat dan/atau pejabat yang ditunjuk memberikan peringatan

tertulis kepada pustakawan yang dibinanya apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir belum dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, berturut-turut sbb:

  a. Surat peringatan ke-1 (satu) setelah 3 tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir; b. Surat peringatan ke-2 (dua) setelah 3 tahun 6 bulan sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir;

c. Surat peringatan ke-3 (ketiga) setelah 4 (empat) tahun sejak menduduki

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 11 | 25 - jabatan/pangkat terakhir; 6) Dalam memberikan pembinaan karier pustakawan seperti tersebut di atas, pimpinan setempat dan/atau pejabat yang ditunjuk memberikan surat peringatan, pada bulan ke-7 (ketujuh) sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir; 7) Kepala Perpustakaan Nasional, pimpinan setempat dan/atau pejabat yang ditunjuk memberikan surat peringatan tertulis kepada pustakawan utama (gol

  IV/e) dan pustakawan penyelia (gol III/d) apabila yang bersangkutan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tersebut tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 25 untuk pustakawan utama dan 10 untuk pustakawan penyelia dari unsur utama dan pengembangan profesi. Peringatan diberikan selambat lambatnya 6 (enam) bulan sebelum pembebasan sementara dilakukan.

b) Ditugaskan diluar jabatan fungsional pustakawan sehingga tidak dapat lagi

  melaksanakan tugas pokoknya. Pejabat fungsional pustakawan merangkap jabatan;

c) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat khusus penurunan pangkat

berdasarkan peraturan pemerintah nomor 30 tahun 1980. Selama menjalani masa pembebasan sementara yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak dinilai angka kreditnya;

d) Yang bersangkutan sedang menjalankan cuti diluar tanggungan negara (kecuali

cuti diluar tanggungan negara untuk persalinan ketiga dan seterusnya);

e) Yang bersangkutan sedang menjalankan tugas belajar lebih dari 6 bulan diberi

pembebasan sementara pada bulan ke tujuh (mengikuti aturan yang berlaku dari

  SDM UGM). Selama pembebasan sementara tersebut yang bersangkutan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi, sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah nomor 12 tahun 2002 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 99 tahun 2000 tentang kenaikan pangkat PNS pasal 19 sebagai berikut: 1) Sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir; 2) DP 3 setiap unsur bernilai baik selama 1 (satu) tahun terakhir; 3) Kenaikan pangkat tersebut diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional terakhir yang

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 12 | 25 - didudukinya.

2. Pengangkatan kembali dalam Jabatan Pustakawan

  a) Pustakawan yang dibebaskan sementara dan telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan fungsional pustakawan, yang dinyatakan dengan keputusan dari pejabat yang berwenang, yang bersangkutan diangkat kembali dalam jabatan semula; b) Pustakawan yang diangkat kembali dalam jabatan fungsional pustakawan, dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan/atau dari angka kredit terakhir ditambah angka kredit dari pengembangan profesi di bidang kepustakawanan yang diperoleh selama pembebasan sementara. Angka kredit tersebut dapat diajukan ke tim penilai pada saat akan atau setelah pengangkatan kembali dalam jabatan pustakawan. (Contoh penetapan angka kredit bagi PNS yang diangkat kembali dalam jabatan fungsional Pustakawan lihat Permenpanrb nomor 9 tahun 2014 pasal 36 ayat (8) – (10); c) Pustakawan yang dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional Pustakawan semula;

  d) Pustakawan yang melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional pustakawan semula setelah yang bersangkutan selesai menjalani tugas belajar;

  e) Pustakawan yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan peraturan pemerintah nomor 54 tahun 2010, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional Pustakawan semula, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan;

  f) Pustakawan yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat khusus penurunan pangkat, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional pustakawan semula apabila telah selesai menjalani hukuman disiplin sesuai dengan keputusan pejabat yang berwenang.

3. Pemberhentian Dari Jabatan Pustakawan

  a) Pejabat yang berwenang memberhentikan dari jabatan fungsional pustakawan adalah pejabat yang berwenang mengangkat Pustakawan;

b) Pustakawan diberhentikan dari jabatannya apabila:

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 13 | 25 -

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan - 14 | 25 1) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (1) Permenpanrb nomor 9 tahun

  2014 tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi; 2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (2) dan ayat (3) Permenpanrb nomor 9 tahun 2014 pasal 36 ayat tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan; atau

  3) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun dan pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah.

4. Penurunan Jabatan

  a) Pustakawan yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan yang baru;

  b) Penilaian prestasi kerja pustakawan selama menjalani hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada huruf (a), dinilai sesuai dengan jabatan yang baru; c) Jumlah angka kredit yang dimiliki pustakawan sebelum dijatuhi hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada huruf (a) tetap dimiliki dan dipergunakan untuk pengangkatan kembali dalam jabatan semula;

  d) Angka kredit yang diperoleh dari prestasi kerja dalam jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf (b) diperhitungkan untuk kenaikan pangkat atau jabatan setelah diangkat kembali ke jabatan semula.

D. PENGANGKATAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

KETERAMPILAN KE JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN (ALIH JALUR)

  1. Pustakawan yang menduduki jabatan pustakawan tingkat terampil dapat beralih ke jabatan pustakawan tingkat ahli setelah yang bersangkutan lulus S1 bidang kepustakawanan atau S1 bidang lain ditambah mengikuti dan lulus diklat alih tingkat ahli, dengan ketentuan: a). Pustakawan ketrampilan, pangkat Pengatur Muda Tk.I Gol/ruang II/b sampai dengan Pengatur Tk.I, gol/ruang II/d, yang memperoleh ijazah sarjana (S1)/diploma

  IV dan akan diangkat dalam jabatan fungsional pustakawan keahlian (alih jalur), harus ditetapkan terlebih dahulu kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda, gol/ruang III/a.

2. Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilampiri dengan :

  a) berijazah sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan; atau

  b) berijazah sarjana (S1)/D-IV bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh kepala Perpustakaan Nasional RI serta telah mengikuti dan lulus diklat alih tingkat terampil ke ahli;

  c) Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang didudukinya; dan

d) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional pustakawan tingkat keahlian.

  3. Pustakawan keterampilan yang akan diangkat dalam jabatan fungsional pustakawan keahlian diberikan angka kredit sebesar nilai angka kredit ijazah (100%) yang diperoleh, dan ditambah dengan 65 % (enam puluh lima persen) dari angka kredit kumulatif dari diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang dengan ketentuan :

  a) Minimal telah 1 (satu) tahun dalam pangkat/jabatan terakhir;

  b) Setiap penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; c) Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditentukan untuk pangkat dan jenjang jabatan yang akan didudukinya; d) Memiliki surat ijin belajar dari UGM; e) Akreditasi prodi yang diambil minimal B.

  4. Penetapan angka kredit pada angka 4 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit (lihat anak lampiran 1c) peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN;

  5. Keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional pustakawan keahlian dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam anak lampiran 1d peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN.

E. PENGUSULAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

1. Pengusulan Penetapan Angka Kredit

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 15 | 25 -

  

a) Pengusulan penetapan angka kredit disampaikan oleh pimpinan unit kerja paling

rendah pejabat pengawas yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian dengan melampirkan daftar usulan penetapan angka kredit dan bukti fisik setelah diketahui atasan langsung pustakawan kepada pejabat yang mengusulkan penetapan angka kredit dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-e peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN;

b) Pejabat yang mengusulkan penetapan angka kredit menyampaikan bahan

penetapan angka kredit dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-f peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN;

  

c) Usul penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam huruf b dituangkan

dalam daftar usul penetapan angka kredit untuk: 1) Pustakawan keterampilan dibuat menurut contoh formulir pada anak lampiran I-g sampai anak lampiran 1-m; 2) Pustakawan keahlian dibuat menurut contoh formulir pada anak lampiran I-j sampai dengan lampiran I-m;

  Peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN.

  d) Setiap usul penetapan angka kredit Pustakawan harus dilampiri dengan: 1) Surat pernyataan mengikuti pendidikan, dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-n; 2) Surat pernyataan melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-o; 3) Surat penyataan melakukan kegiatan pelayanan perpustakaan dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-p; 4) Surat pernyataan melakukan kegiatan pelayanan pengembangan sistem

kepustakawanan dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-q;

5) Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi dibuat menurut contoh formulir dalam anak Lampiran I-r; dan/ atau; 6) Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas Pustakawan dibuat menurut contoh formulir dalam anak lampiran I-s; Peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN.

  

e) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 4 harus disertai dengan bukti

fisik;

f) Usul penetapan angka kredit prestasi kerja yang telah dilakukan Pustakawan pada

  Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan 16 | 25 - saat mulai berlakunya peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014, menggunakan contoh formulir: 1) Anak lampiran I-g sampai dengan anak lampiran I-I untuk Pustakawan

  Ketrampilan; atau; 2) Anak Lampiran I-j sampai dengan anak lampiran I-m untuk Pustakawan Keahlian;

Peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN.

  2. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit

  a) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Pustakawan dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun b) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Pustakawan dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS, dengan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Untuk kenaikan pangkat periode April angka kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Januari tahun yang bersangkutan; dan 2) Untuk kenaikan pangkat periode Oktober angka kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Juli tahun yang bersangkutan.

  c) Penetapan angka kredit Pustakawan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka Kredit, dibuat menurut formulir dalam anak l Lampiran I-t peraturan bersama kepala Perpustakaan Nasional RI dan kepala BKN;