Sejarah dan profile Kab. Ketapang
A. Sejarah Ketapang
Masa pemerintahan Hindia Belanda
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah (afdeling) yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residente Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang ketika itu dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yaitu:
Sukadana, berkedudukan di Sukadana Matan Hilir, berkedudukan di Ketapang Matan Hulu, berkedudukan di Nanga Tayap Masing-masing Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Wedana.
Tiap-tiap Onder Afdeling dibagi lagi menjadi Onder Distrik, yaitu: Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana,
Simpang Hilir dan Simpang Hulu Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan
Kendawangan Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga
Tayap, Tumbang Titi dan Marau Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana.
Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:
Kerajaan Matan yang membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu Kerajaan Sukadana yang membawahi Onder Distrik Sukadana Kerajaan Simpang yang membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu Sampai tahun 1942, wilayah-wilayah ini dipimpin oleh:
Keraton Saunan
Masa pendudukan Jepang, NICA dan pasca
kemerdekaanalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status
Afdeling, hanya saja pimpinan langsung diambil alih oleh Jepang.
Pemerintahan pendudukan Jepang yang berakhir kekuasaannya pada tahun 1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini bentuk pemerintahan yang ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten Ketapang berstatus
Afdeling yang disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58
dengan pengakuan adanya Pemerintahan swapraja. Pada waktu itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan, kemudian semua daerah swapraja yang ada digabungkan menjadi sebuah Federasi. Pembentukan Kabupaten Sintang pada masa Pemerintahan Republik Indonesia adalah berdasakan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 yang menetapkan status Kabupaten Ketapang
B.Profile Kabupaten Ketapang
Luas 35.809 km² Penduduk· Jumlah 473.880 jiwa (2004) · Kepadatan 13 jiwa/km²
Pembagian administratif
20r -
- Dasar hukum
- Tanggal Drs. Henrikus, MSi.
Wakil Bupati Boyman Harun, SH.
0534 Geografi
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang ak di antara garis 0º 19’00” – 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” – 111º 16’ 00” Bujur Timur.
Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai yang dari Kecamatan Teluk Bat Karimata, sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.
Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapcamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.
Batas wilayah
Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:
Daftar kecamatan
Daerah Kabupaten Ketapang mempunyai luas wilayah 35.809 km² (± 3.580.900 ha) yang terdiri dari 33.209 km² wilayah daratan dan 2.600 km² wilayah perairan serta memiliki 21 kecamatan, yaitu:
1. Benua Kayong 2.
3. 4.
6. Kendawangan 7.
8. 9.
Kota Ketapang dan Tugu Tolak Bala
Topografi
Daerah pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah aliran sungai merupakan dataran berawa-rawa, yakni mulai dari kecamatan Telok Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata. Sedangkan wilayah perhuluan umumnya berupa daerah berbukit-bukit. Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah sungai Pawan. Juga terdapat sungai-sungai besar lainnya, yakni sungai Merawan/Matan, Kualan, Pesaguan, Kendawangan dan Jelai.
Geologi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Ketapang berupa tanah
Tanah podsolik merah kuning terdapat di daerah hulu bagian tengah, memanjang dari utara ke selatan, meliputi kecamatan: Tumbang Titi Jelai Hulu Marau Simpang Hulu Sandai Nanga Tayap Sungai Laur Sebagian kecamatan Manis Mata
Tanah litosol/rigosol terdapat di daerah hulu agak ke timur, sebagian besar terdapat di kecamatan:
Sungai Laur Simpang Hulu Sandai Nanga Tayap Tanah latosol terdapat di kecamatan: Sandai Sungai Laur Tanah organosal sebagian besar terdapat di daerah pantai, memanjang dari utara ke selatan, yaitu di kecamatan: Simpang Hilir Pulau Maya Karimata Sukadana Matan Hilir Utara Matan Hilir Selatan Kendawangan Manis Mata Jenis tanah andosol hanya terdapat di kecamatan Sandai bagian timur.
Iklim
a-rata 23,70° C – 26,70° C dan suhu pada siang hari mencapai 30,80° C serta memiliki curah hujan rata-rata 3696,1 mm/tahun dengan curah hujan rata-rata per tahun sebanyak 214 kali, sedangkan kecepatan angin adalah 3,1 knot dan merupakan yang tertinggi
Ekonomi
Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis
Pendidikan Terdapat beberapa SMA dan SMK di kota ini.
Beberapa perguruan tinggi juga ada di daerah ini, antara lain: STAI Al Haudl Politeknik Ketapang AMKI AKPER UT
Kesehatan
Terdapat dua rumah sakit di kota ini, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Agoesdjam dan Rumah Sakit Fatima (swasta).
Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang yang meliputi 21 kecamatan adalah 473.880 jiwa (tahun 2004) yang terdiri dari laki-laki 217.885 jiwa dan perempuan 205.931 jiwa. Kota Ketapang adalah kota yang multi suku dan etnis, yaitu
ahasa
pengantar sesama warga Tionghua. Juga terdapat sebagian kecil orang Tionghua yang menggunakan bah
Kelenteng Tua Pek Kong Transportasi
Kota Ketapang dapat dijangkau da
Transportasi antar desa di Ketap
Trnasportasi di tengah kota dapat menggun
Tempat khas Tugu Ale-ale
Beberapa tempat khas yang ada di Kabupaten Ketapang adalah: Tugu Ale-ale terletak di perempatan Jl. R. Suprapto dan jalan menuju jembatan Pawan 1 yang m
enis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas dari daerah Ketapang.
ang, yakni di pertigaan Jl. Merdeka dan Jl. A. Yani. at di Ketapang dan menghadap ke Sungai Pawan.
Hotel
Di Kota Ketapang terdapat beberapa hotel yang dapat dijadikan tempat beristirahat, yakni: Aston City Hotel Hotel Perdana Hotel Murni Hotel Putra Tanjung Hotel Aorta
Bahasa Dayak
Peneliti Institut Dayakologi, Sujarni Aloy dan kawan-kawannya (Sujarni Aloi, dkk 1997), meneliti ada 50 bahasa Dayak di Ketapang, yaitu:
1. Bahasa Dayak Kualatn
2. Bahasa Mali
3. Bahasa Kancikng
4. Bahasa Cempede’
5. Bahasa Semandakng
6. Bahasa Sajan
7. Bahasa Banjur
8. Bahasa Gerai
9. Bahasa Baya
10. Bahasa Laur
11. Bahasa Joka’
12. Bahasa Domit
13. Bahasa Pawatn
14. Bahasa Krio
16. Bahasa Biak
17. Bahasa Beginci
18. Bahasa Tumbang Pauh
19. Bahasa Gerunggang
20. Bahasa Kayong
21. Bahasa Majau
22. Bahasa Pangkalan Suka
23. Bahasa Kebuai
24. Bahasa Tola’
25. Bahasa Marau
26. Bahasa Batu Tajam
27. Bahasa Kengkubang
28. Bahasa Pesaguan Hulu
29. Bahasa Kendawangan
30. Bahasa Pesaguan Kanan
31. Bahasa Kekura’
32. Bahasa Lemandau
33. Bahasa Tanjung
34. Bahasa Benatuq
35. Bahasa Sumanjawat
36. Bahasa Tembiruhan
37. Bahasa Penyarangan
38. Bahasa Parangkunyit
39. Bahasa Perigiq
40. Bahasa Riam
41. Bahasa Belaban
42. Bahasa Batu Payung
43. Bahasa Pelanjau
44. Bahasa Membuluq
45. Bahasa Dayak Menggaling
47. Bahasa Sekakai
48. Bahasa Air Durian
49. Bahasa Sempadian