Nur Auliyah F, S.ST
Diare Pada Anak Nur Auliyah F, S.ST Pendahuluan
Diare masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia
Penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada anak
Di dunia→ 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare
Defnisi dan klasifkasi
Defnisi diare → meningkatnya frekuensi BAB dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak atau bahkan cair.
Berdasarkan ada tidaknya darah: ◦ Diare cair akut ◦ Diare berdarah
Berdasarkan lamanya: Diare cair akut
BAB lembek atau cair, dapat berupa air saja, frekuensi >3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam, berlangsung <14 hari.
Etiologi diare cair akut: ◦ Rotavirus ◦ Enterovirus Disentri (diare berdarah)
Episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah → terlihat secara kasat mata
Sindrom disentri: diare dg darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus
Etiologi disentri: ◦ Shigella ◦ Salmonella
Disentri menyebabkan 15-25% kematian akibat diare pada anak <5 tahun
Lebih lama sembuh dibanding DCA
Komplikasi lebih berat
Karena bakteri bersifat invasif → mengeluarkan toksin → kerusakan sel epitel mukosa usus → berdarah → tampak pada tinja Klasifkasi dehidrasi Tanda
Klasifkasi
Dua atau lebih tanda berikut: DEHIDRASI BERAT
Letargi atau penurunan kesadaran- Mata cowong
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kembali dg sangat • lambat (>2 detik) Dua atau lebih tanda berikut: DEHIDRASI TAK Gelisah
BERAT • Mata cowong
- Kehausan atau sangat haus >Cubitan kulit perut kembali lambat
Tanda dehidrasi Mata cowong Turgor kulit yang jelek
Tatalaksana
Lima Lintas Tatalaksana Diare:
- Rehidrasi • Dukungan nutrisi
- Suplemen zinc
- Antibiotik selektif
- Edukasi orang tua
Diare tanpa dehidrasi → Rencana Terapi A
Diare dehidrasi tak berat → Rencana Terapi B
Diare dehidrasi berat → Rencana Terapi C
Rencana Terapi A
untuk mengobati diare di rumah
Gunakan cara ini untuk mengajari ibu:
◦ Teruskan mengobati anak diare di rumah
◦ Berikan terapi awal bila terkena diare Menerangkan terapi diare di rumah
1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah diare Cairan rumah tangga (makanan cair, oralit) Berikan larutan ini sebanyak anak mau
2. Beri tablet zinc
<6 bulan: 10mg (1/2 tablet) per hari
>6 bulan: 20mg (1 tablet) per hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut → meskipun anak sudah sembuh dari diare
3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
Teruskan ASI
Bila anak tidak mendapat ASI → berikan susu yg biasanya diberikan
Bila >6 bulan yg telah mendapat makanan padat:
Berikan bubur dg campuran sayur, daging, ikan, minyak sayur 1-2 sendok teh
Berikan sari buah, pisang halus menambah kalium
Berikan makanan segar
4. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita:
BAB cair lebih sering
Muntah terus menerus
Rasa haus yg nyata
Makan atau minum sedikit
Demam
Tinja berdarah
Ketentuan pemberian oralit formula baru
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit dlm 1 liter air matang utk persediaan 24 jam
Berikan larutan oralit pd anak setiap kali BAB ◦
Anak <2 tahun: berikan 50-100 ml setiap kali BAB ◦
Anak >2 tahun: berikan 100-200 ml setiap kali BAB
Jika dlm 24 jam tersisa → harus dibuang Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit:
<2 tahun: berikan 1 sendok teh tiap
1-2 menit Anak yg lebih tua: berikan beberapa
teguk dari gelas Bila anak muntah → tunggu 10 mnt → berikan cairan lebih lama Bila diare berlanjut setelah oralit habis Dukungan nutrisi Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak → pengganti nutrisi yg hilang → mencegah gizi buruk
Perbaikan nafsu makan → menandakan kesembuhan
Teruskan ASI Suplementasi Zinc
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut
Terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bln
Fungsi zinc: ◦ Sebagai antioksidan ◦ Menguatkan sistem imun Cara pemberian tablet zinc Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut dlm 30 detik)→ segera berikan pd anak Apabila anak muntah sekitar 30mnt setelah
pemberian tablet Zinc → ulangi pemberian dg
cara memberikan potongan lebih kecil → dilarutkan bbrp kali → hingga 1 dosis penuh Ingatkan ibu utk memberikan tablet Zinc setiap hari selama 10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti Bila dehidrasi berat → perlu cairan infus → tetapAntibiotik selektif
Antibiotik hanya diberikan pada disentri dan kolera ◦ Kotrimoksasol ◦ Ciprofoksasin ◦ Cephalosporin generasi ketiga
Pemberian yang tidak rasional dpt memperpanjang diare → AAD (antibiotic-associated diarrhea) → diare presisten Edukasi orang tua
Nasihat untuk kembali segera bila ada:
Demam tinja berdarah muntah berulang makan/minum sedikit sangat haus diare makin sering atau blm membaik dlm 3 hari Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan dengan Oralit
Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam
4 - <12 1 - <2 2 - <5 UMUR < 4 bulan bulan tahun tahun BERAT < 6 kg 6 – 10 kg 10 – 12 kg 12 -19 kg BADAN
JUMLAH 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400
Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama.
- Digunakan UMUR hanya bila BB anak tidak diketahui
• Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih
banyak dari pedoman di atas- Untuk anak <6 bulan yg tidak menyusu
- Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/gelas
- Jika muntah → tunggu 10 menit → berikan lagi lebih lambat
- Lanjutkan ASI selama anak mau
- Ulangi penilaian → klasifkasikan kembali derajat dehidrasi
- Pilih Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan
- Tidak didapat tanda dehidrasi
- Tidak perlu rawat inap
- Terdapat tanda dehidrasi
- Perlu rawat inap
- Pemeriksaan penunjang:
Jumlah oralit yg diperlukan = BB (dalam Kg) x 75 ml
Tunjukkan cara memberikan larutan oralit
Berikan tablet Zinc selama 10 hari
Setelah 3 jam:
Rencana Terapi C cairan NaCl) yg dibagi sbb: sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg RL (bila tidak tersedia gunakan Beri cairan iv secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut memberi cairan saudara segera Dapatkah YA Bayi (<12 bulan) 1 jam* 5 jam UMUR Pemberian pertama 30 Pemberian berikut 70 ml/kg selama: ml/kg selama: intravena? TIDAK *ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah/ tidak teraba Anak (12 bulan – 5 tahun) 30 menit* 2 jam Adakah fasilitas • Beri oralit (+5ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum;biasanya • Periksa kembali anak setiap 15-30 mnt. Jika nadi belum teraba, beri sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc tetesan lebih cepat. pemberian cairan IV terdekat (dlm 30 mnt) TIDAK YA meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dlm perjalanan • Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara Rujuk SEGERA utk pengobatan iv melanjutkan pengobatan. Klasifkasikan dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yg sesuai untuk menggunakan pipa orogastrik untuk Apakah saudara terlatih YA Mulailah rehidrasi dg oralit melalui NGT / OGT: beri 20 ml/kg/jam selama 6 Periksa kembali anak setiap 1-2 jam: jam (total 120 ml/kg) rehidrasi? Apakah anak masih bisa TIDAK • Bila setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak utk • Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat DIARE PERSISTEN Diare persisten: ◦ Diare akut dengan atau tanpa disertai darah yang berlangsung selama 14 hari atau lebih Etiologi: ◦ → diare akut Faktor risiko:
Usia bayi < 4 bulan Tidak mendapat ASI Diare akut dg etiologi bakteri invasif Tatalaksana diare akut yg tidak tepat → Patogenesis
Kerusakan mukosa usus
Intoleransi laktosa berkepanjangan
Pd malnutrisi → imun tubuh rendah → motilitas usus menurun → regerasi sel mukosa usus lambat
Berdasarkan derajat dehidrasi:
1. Diare persisten ringan
2. Diare persisten berat
Rawat jalan
Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin A, Fe, Magnesium)
Pencegahan dehidrasi → Rencana Terapi A
Identifkasi adanya infeksi sistemik: ◦ Jangan memberikan antibiotik secara rutin → tidak efektif
Diare Persisten Berat
Rawat inap
Tentukan derajat dehidrasi → Rencana Terapi yg sesuai
Rehidrasi oral → kadang tidak efektif
Tentukan adanya infeksi sistemik lain
Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin A, Fe, Magnesium)
Tx antibiotik oral → pada diare Diare Persisten dengan Intoleransi Laktosa
Laktosa → karbohidrat utama susu
Metabolisme laktosa → perlu enzim laktase
Enzim laktase diproduksi pd vili usus superfsial
Kekurangan enzim laktase → laktosa tdk dpt dicerna → terakumulasi dlm usus → osmolaritas terganggu → air
Tanda-tanda klinis intoleransi laktosa:
Diare berbau asam Meteorismus Flatulens Kolik abdomen Diaper rash
pH tinja <6 Kadar gula dalam tinja (dg clinitest) Laktosa loading test
Tatalaksana diare persisten dg intoleransi laktosa
◦ Susu rendah laktosa (low lactose milk)
◦ Susu bebas laktosa (free lactose milk)◦ Selama 2-3 bln → kembali lagi ke susu
formula biasa◦ Pada intoleransi laktosa primer → susu
bebas laktosa, yoghurt atau susu kedelai (soya)
Komplikasi diare persisten
Perforasi usus
Megakolon toksik
Sepsis
Hipoglikemia
Kejang
Malnutrisi
Sindrom Uremik Hemolitik (trias: anemia hemolitik, gagal ginjal akut,