Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

(1)

Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Diajukan oleh :

Muhamad Riza Fahlevi NIM: 1110015000123

KONSENTRASI SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014


(2)

(3)

(4)

(5)

iv

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayattullah, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan kelas 8 MTs Yaspina yang diajarkan oleh Mahasiswa yang sedang melakukan PPKT sedangkan sampelnya 23 orang siswa dari kelas 7 dan 22 orang siswa dari kelas 8. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampe lmenggunakan teknik simpel random sampling.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah persepsi siswa kepada mahasiswa PPKT terkait kemampuan mengajar yang dimiliki oleh mahasiswa PPKT sangat kuat dampaknya bagi minat belajar siswa di MTs Yaspina. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai r hitung sebesar 0,72 dan termasuk kategori kuat (nilai r hitung pada rentang 0, 60 – 0, 799) dengan nilai KD sebesar 52% dan t hitung 9,8%

Dengan demikian terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa di MTs Yaspina Rempoa Ciputat Tangerang Selatan dan persepsi siswa yang baik tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan minat belajar siswa Mts Yaspina.


(6)

v

Department of Education Social Sciences Faculty of Tarbiyah and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif Hidayattullah, 2014

The Study aims to determine The Corelation of Student Perceive about competency PPKT Collage With Student Interest of study.

The Study Population from 7th Student Class and 8th Student Class of Yaspina Junior High School were teached by PPKT collage were doing PPKT and then the sampel of minithesis only 23 student from 7th class and 22 student from 8th class. The Methode is used deskriptif anlyze with Quantitative approach. Data collection technic are used questionare and interview. In this minithesis is used a likert scale. The sampling technique is simple random sampling

The Result of studied is the perception of student about competency by PPKT collage have a strong influence for student interest study at MTs Yaspina. The result of studied show r count is 0,72 and Include a strong category (r count between 0, 60 – 0, 799) and KD value is 52% and t count is 9,8%

Based on research there are strong connected from about competency by PPKT Collage With Student Interest of study at MTs Yaspina Rempoa Ciputat Tangerang Selatan and the good perceive of student about the competency PPKT collage teach get a big contribution in increase of interest for Yaspina student study.


(7)

vi

beserta keluarganya. Saya sebagai penulis berucap syukur telah diberi nikmat Iman, Islam dan Kesehatan dalam menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan pada semester akhir. Dalam hal ini penulis telah secara maksimal mencurahkan segala pikiran dan daya upaya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis telah melakukan penelitian terkait Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Nurlena Rifa’I, Ph.d, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Pendidikan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Pendidikan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. M. Noviadi Nugroho, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam pembuatan skripsi ini.

5. Bpk dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Khususnya pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Kepala Sekolah dan guru-guru MTs Yaspina yang telah memberikan izin, bantuan dan kerjasamanya dalam penyelesaian skripsi.

7. Ayahanda Hasanudin, Ibunda Kursiyah, S.Pd.i dan Adik Muhamad Rifki Fahrudin yang telah memberikan kasih sayang, cinta, pengorbanan, serta restunya dalam kelancaran penulisan skripsi ini.


(8)

vii

telah memberikan bimbingan, Inspirasi, kasih sayang dan ilmu pikir kepada penulis sehingga memberikan sumbangsih pikir dalam penulisan skripsi ini.

10.Keluarga Besar PT Shafir Indonesia, Direktur Utama Singgih Widodo S.Kom, Trainer Robby Habibi serta jajaran staf PT Shafir Indonesia yang telah mendidik penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

11.Untuk yang terindah yang telah menemani pembuatan skripsi ini dan mengilhami penulis dalam mengerjakan skripsi ini, seolah melihat masa depan yang cemerlang dalam tiap untaian kata yang tertuang dalam skripsi ini.

12.Sahabat Terbaik Kanda Ari Zaid S.Pd.i, Kanda Fuad S.Pd, Muhamad Badrul Munir S.Th.i, Jep Lesmana S.Pd, Hariri Badri S.Pd.i, Kanda Hasan Basri, Agit Prasetyo beserta istri yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini serta memperkenalkan kepada penulis arti kata terdalam dari seorang sahabat.

13.Kepada sahabat ATK (Anak Tongkrongan Kopma) Lukmanul Hakim, Arib Jaudi, M. Rizki Awaludin, Ibnu Mustaqim, Farid Iqbal, Fariz Pradana, Febrianto, Aldian Kurnia Putera, Udin, Choerul Imam, Afin Rizal Fahlevi, Arif Putranto, Bani Rochman, Tarmidzi Ubaidilah, Ipan Sunarya, Ardi Wahyudi, Faishal Ramdhan, Ardi Muhamad Arsyad, yang telah memberikan lecutan semangat untuk terus berkarya dalam menyusun skripsi ini. Dan semoga segera dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan lancar.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberikan penghargaan sebagaimana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT segala bantuan dinilai sebagai amal saleh disisinya, Akhirnya dengan kerendahan hati penulis juga mengaharapkan kritik dan saran yang baik dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.

Tangerang, 6 November 2014


(9)

viii

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Peserta Didik Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Pamong Lampiran 6 Hasil Wawancara Peserta didik Lampiran 6 Analisis Data Variabel X Lampiran 7 Hasil Kuesioner Variabel X Lampiran 8 Analisis Data Variabel Y Lampiran 9 Hasil Kuesioner Variabel Y Lampiran 10 Hasil Uji Validitas X Lampiran 11 Varian X

Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Y Lampiran 13 Varian Y

Lampiran 14 Hasil Uji Realibilitas X Lampiran 15 Varian X

Lampiran 16 Hasil Uji Realibilitas Y Lampiran 17 Varian Y

Lampiran 18 Analisi Korelasi

Lampiran 19 Surat Ujian Proposal Skripsi Lampiran 20 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 21 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian di MTs Yaspina Lampiran 22 Uji Refrensi


(10)

ix

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 3

C.

Pembatasan Masalah ... . 3

D.

Rumusan Masalah ... . 4

E.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... . 4

1.

Tujuan Penelitian ... 4

2.

Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI

A.

Minat Belajar Siswa ... 6

1.

Pengertian Minat ... 6

2.

Pengertian Belajar ... 6

3.

Pengertian Siswa ... 8

4.

Minat Siswa Dalam Sebuah Pelajaran ... 10

5.

Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 10

6.

Indikator Minat Belajar ... 11

7.

Minat Belajar ... 11

B.

Persepsi Siswa ... 13


(11)

x

C.

Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT ... 21

1.

Pengertian dan Ruang Lingkup PPKT ... 21

2.

Kemampuan Mengajar ... 22

3.

Kode Etik Guru Indonesia ... 25

D.

Penelitian Yang Relevan ... 27

E.

Kerangka Berpikir ... 28

F.

Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

B.

Metode Penelitian ... 30

C.

Populasi dan Sampel ... 31

D.

Variabel Penelitian ... 31

E.

Teknik Pengumpulan Data ... 31

F.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 33

G.

Hipotesis Statistika ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

39

A.

Profil MTs Yaspina ... 39

1.

Identitas Sekolah ... 39

2.

Sejarah Singkat Madrasah ... 39

3.

Visi, Misi danTujuan ... 40

4.

Guru dan Tenaga Kependidikan ... 41

5.

Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar... 43

6.

Sarana dan Prasarana Sekolah ... 45

B.

Hasil Penelitian ... 47

1.

Uji Validitas ... 48

2.

Uji Realibilitas ... 49

3.

Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 50


(12)

xi

BAB V PENUTUP ... 59

A.

Kesimpulan ... 59

B.

Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

xii

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan

mengajar Mahasiswa PPKT ... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Variabel Minat Belajar ... 29

Tabel 3.3 Pengukuran Secara Deskripsi ... 31

Tabel 3.4 Besarnya “r” Product Moment... 33

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) ... 37

Tabel 4.2 Jumlah Siswa ... 39

Tabel 4.3 Rombongan Belajar ... 39

Tabel 4.4 Struktur Organisasi ... 40

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana Madrasah... 41

Tabel 4.6 Analisis Data Variabel X ... 42

Tabel 4.7 Kuesioner Variabel X ... 44

Tabel 4.8 Perhitungan Analisis Butir Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT (X) ... 47

Tabel 4.9 Langkah-langkah perhitungan uji validitas Variable X (Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT) ... 50

Tabel 4.10 Analisis data Variabel Y (Minat Belajar Siswa) ... 51

Tabel 4.11 Kuesioner Variabel Y Minat Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.12 Perhitungan Analisis Butir Variable Minat Belajar Siswa Y (Minat Belajar Siswa) ... 55

Tabel 4.13 Langkah-langkah Perhitungan Validitas Variable Y (Minat Belajar Siswa)57 Tabel 4.14 Uji Reabilitas Variabe lX (Persepsi Siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT) ... 59

Tabel 4.15 Varian... 60

Tabel 4.16 Uji Reabilitas Variabel Y (Minat Belajar Siswa), dengan menggunakan metode Cronbach Alpha... 61

Tabel 4.17 Varians ... 62

Tabel 4.18 Daftar distribusi frekuensi data persepsi siswa ( x) ... 64


(14)

xiii


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah proses belajar mengajar selalu mengeluarkan output yang merupakan hasil pembelajaran, Output yang dihasilkan salah satunya dapat dinilai dari indikator prestasi belajar. Prestasi belajar ini ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh guru kepada muridnya pada suatu bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran selalu mengharapkan sebuah pencapaian yang optimal. Dalam proses pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yaitu seperti latar belakang keluarga, lingkungan tempat anak dibesarkan, pergaulan, sekolah dan masyarakat, Sedangkan faktor internal yaitu faktor fisiologis dan psikologis merupakan faktor internal yang mempengaruhi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran diantaranya Intelegensia, sikap, bakat, motivasi dan minat1.

Faktor internal yang seringkali dikeluhkan guru adalah minat yang rendah dari seorang peserta didik terhadap suatu proses pembelajaran maka dari itu minat sangat besar pengaruhnya bagi seorang peserta didik, Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung akan memiliki prestasi belajar yang tinggi. Dengan adanya minat belajar pada diri peserta didik maka akan memicu rasa ingin tahu dan rasa senang pada diri siswa dalam mengikuti suatu proses belajar mengajar. Keingintahuan dan rasa senang dalam belajar itu bisa didapatkan dari cara guru dalam mengajar atau persepsi siswa tentang kemampuan seorang guru dalam mengajar. Jika cara mengajar atau persepsi siswa mengenai kemampuan seorang guru rendah dalam mengajar maka tidak akan tumbuh minat peserta didik dalam mengikuti sebuah rangkaian pembelajaran di kelas. Oleh karena itu

1

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2010) Hal 130-136 Cet 5


(16)

seorang guru profesional haruslah memiliki kecerdasan dalam mendesign sebuah pembelajaran sehingga melahirkan persepsi siswa yang baik terhadap guru. Oleh karena itu seorang guru atau calon guru seyogyanya mempersiapkan dirinya dengan baik sehingga memiliki kompetensi yang unggul untuk membina peserta didiknya.

Kebutuhan terhadap kompetensi mengajar ini baiknya sudah dipupuk sejak guru masih di bangku perkuliahan oleh karena itu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayattulah memiliki sebuah program aplikasi langsung dalam memupuk kompetensi ini melalui program PPKT yaitu merupakan kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, paedagogik, kepribadian dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktek keguruan, penelitian dan pengolahan pendidikan. Dalam program PPKT tersebut seorang calon guru haruslah mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan dari Mahasiswa Praktikan sehingga Mahasiswa Praktikan dihadapkan pada sebuah realitas mengajar yang sesungguhnya dan dihadapkan pada permasalahan kelas yang ada pada suatu sekolah2.

Dalam proses praktik di dalam kelas Mahasiswa Praktikan sering kali mendapatkan permasalahan minat belajar yang kurang yang sering dialami oleh guru senior ternyata dialami pula oleh Mahasiswa Praktikan di dalam kelas apalagi permasalahan mengenai persepsi siswa yang rendah tentang kemampuan mengajar Mahasiswa Praktikan, hal ini disebabkan karena siswa menganggap Mahasiswa Praktikan masih dalam sebuah proses menjadi seorang guru dan belum layak dipandang sebagai seorang guru professional. Kendala mengenai persepsi siswa ini mengganggu pengajaran yang efektif yang harusdilakukanolehMahasiswaPraktikan.

Pengajaran efektif bukanlah permasalahan yang mudah ketika seorang guru memiliki ilmu yang banyak mampukah ia memindahkan

2

Tim Penyusun Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Fakutas IImu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta : FITK Universitas Islam Negeri, 2013) Hal 5


(17)

pengetahuan itu kepada peserta didiknya, oleh karena itu pengajaran efektif menuntut penggunaan banyak strategi.3 Penggunaan strategi mengajar ini pun harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan kebutuhan yang dibutuhkan peserta didik dikarenakan setiap sekolah memiliki kondisi peserta didik yang berbeda pula.

Kebutuhan terhadap guru atau calon guru yang profesional diinstitusi pendidikan sangat dibutuhkan karena kurangnya sumber daya guru profesional yang mampu menumbuhkan minat belajar peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menuliskannya dalam bentuk skripsi dengan judul :

“Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT Dengan Minat Belajar Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka masalah yang diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT.

2. PPKT merupakan sarana peningkatan kualifikasi seorang calon guru.

3. Pelaksanaan PPKT merupakan ajang meningkatkan kemampuan mengajar mahasiswa PPKT.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai hasil yang diinginkan maka masalah dalam penulisan ini dibatasi sebagai berikut:

1. Minat belajar siswa yang diajarkan oleh mahasiswa PPKT

2. Persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT di MTs Yaspina.

3

Roberte E.Sloavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek (Jakarta : PT Indeks, 2008) Hal 5


(18)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut maka perumusan masalah yang diajukan adalah “Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa?”.

E.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan di atas maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa.

2. Manfaat Penelitian

Mengenai manfaat penelitian, ada dua manfaat penelitian yang didapat diantaranya adalah :

a. Manfaat Teoritis

a) Berguna bagi calon pendidik, pendidik, peserta didik dan para ahli pendidikan tentang pengaruh persepsi siswa terhadap minat belajar dalam sebuah proses pembelajaran.

b) Memberikan informasi bagi pembaca untuk memberikan informasi mengenai masalah pendidikan yang ada di sekolah.

b. Manfaat Praktis

a) Bisa menjadi masukan bagi guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa terhadap pelajaran.

b) Menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di kelas.


(19)

c) Menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai calon pendidik pada khususnya guna menumbuhkan minat belajar.


(20)

6

BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar Siswa

1. Pengertian Minat

Salah satu yang menyebabkan seseorang berhasil dalam sebuah proses pembelajaran adalah minat seseorang dalam mengikuti sebuah pelajaran di kelas, pengertian minat itu sendiri adalah rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka akan semakin besar minatnya. Crow and Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.1

Jadi pengekspresian dari minat dapat melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya.2 hal ini juga yang mungkin akan dihadapi oleh Mahasiswa yang sedang melakukan PPKT yaitu siswa lebih menyukai dan berminat guru-guru di sekolahnya dibandingkan di ajarkan oleh Mahasiswa.

2. Pengetian Belajar

Seorang manusia selalu akan melalui proses belajar dalam kehidupanya, belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan atau masalah akademik baru, tetapi juga perkembangan emosi, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian. Kimbel berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan prilaku yang relative permanent yang merupakan hasil

1

Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara 2011) cet. 5 hal. 121 2


(21)

dari pengalaman. Definisi ini dinilai tampak terlalu sederhana karena belum menyertakan hal-hal yang mengenai proses.3

Menurut pendapat Skiner yang di kutip Barlow menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung progresif. Berdasarkan eksperimennya, Skiner mengatakan bahwa proses adaptasi tersebut akan menghasikan sesuatu yang maksimal jika di beri penguat. Sementara Chaplin dalam buku Dictionary of Psychology merumusakan dua macam belajar yaitu: Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman, kedua belajar merupakan proses memperoleh respon-respon karena adanya latihan khusus.4

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa belajar itu sekurang-kurangnya memiliki dua hal besar yang bisa dibedakan dalam pemakaian istilah belajar, yaitu dalam pemakaian pertama, merujuk pada perubahan tingkah laku sedangkan pemakaian istilah kedua merujuk pada berbagai macam keadaan-keadaan internal yang diperkirakan menjadi dasar dari proses perilaku.

Kata belajar bisa dilihat dari pengertian kata sifat

“mempelajari” yang artinya memperoleh pengetahuan melalui

pengalaman dan mempersepsikan langsung dengan indera yang dimiliki. Adapun kata sifat dari pengetahuan yaitu “mengetahui” adalah untuk memiliki pemahaman praktis melalui pengalaman dengan suatu hal.

Secara empiris mekanisme belajar didasarkan pada dua aspek yaitu:

a. Tampilan-tampilan yang bersifat internal dan gagasan- gagasan yang sederhana (bayangan-bayangan memori) yang berawal dengan meniru secara sederhana sesuai

3

Nety Hartaty dkk.Islam dan Psikologi (Jakarta : Uin Jakarta Press) cet. 1 Hal. 55 4


(22)

dengan apa yang diperoleh dan pengaruh dari indera yang akhirnya disimpan didalam memori.

b. Gagasan-gagasan yang kompeleks dibentuk dengan hubungan antara gagasan-gagasan sederhana dalam memori yang secara berdekatan dialami dan kemudian mereka terhubung menjadi satu ikatan yang tergabung.5

3. Pengertian Siswa

Sardiman A.M dalam bukunya memaparkan bahwa siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati tempat sentral dalam proses belajar mengajar karena menurutnya siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok, persoalan dan sebagai tumpuan perhatian dalam proses pendidikan6.

Oleh karena itu seorang guru haruslah memahami tentang diri dari siswa itu sendiri, seorang guru juga haruslah memperhatikan tentang keadaan dan kemampuan siswa, lalu apa kebutuhan siswa tersebut, bagaimana cara yang tepat untuk bersikap, alat dan fasilitas apa yang cocok untuk siswa tersebut, itulah sebabnya siswa atau perserta didik merupakan subjek dalam sebuah pembelajaran7.

Dengan demikian tidak tepat kalau dikatakan bahwa siswa merupakan objek dalam sebuah proses pembelajaran tapi subjek yang berperan aktif dalam mengembangkan dirinya, siswa bukanlah seperti kertas kosong yang ditulis sekehendak hati oleh para guru atau pengajarnya karena setiap siswa bersifat unik dan memiliki kebutuhan dan masalahnya masing-masing.

Sangat penting untuk seorang guru atau calon guru untuk mengetahui terkait kebutuhan siswa karena untuk membantu dalam

5

Ibid hal. 56 6

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2013) cet.21 Hal. 111

7


(23)

pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran. Adapun yang menjadi kebutuhan siswa antara lain sebagai berikut :

a. Kebutuhan Jasmani

Hal ini berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniah, baik kebutuhan dalam berolahraga ataupun kebutuhan dalam hal makan, minum, tidur, pakaian dan sebagainya. Oleh karena itu seorang guru haruslah mampu melihat serta mengontrol seorang siswa untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan baik sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas.

b. Kebutuhan Sosial

Pemenuhan kebutuhan untuk bergaul sesama siswa dan guru serta orang lain hal ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial siswa, sehingga guru haruslah memberikan ruang-ruang untuk siswa berinteraksi dan memonitor apabila siswanya mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan sosial ini.

c. Kebutuhan Intelektual

Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan, mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah, matematika, ipa, bahasa inggris ataupun kesenian. Namun seorang guru haruslah jeli melihat hal tersebut sehingga terus berinovasi dalam sebuah pengajaran sehingga bisa mengemas rangkaian pengajaran yang apik guna memicu minat siswa dalam pelajaran yang kurang disukainya8.

8


(24)

4. Minat Siswa dalam sebuah pelajaran

Tidak adanya minat seorang siswa terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan suatu kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin di sebabkan pada ketidaksesuaian dengan bakat yang dimilikinya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan atau tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus pada siswa. Hal ini menimbukan problema pada diri siswa yang sedang dalam proses belajar. Karena hal itu pelajaran pun tidak pernah diproses dalam otaknya. Akibatnya timbulah kesulitan belajar. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran itu. Dari tanda-tanda tersebut seorang guru dapat menemukan apakah penyebab kesulitan belajarnya disebabkan tidak adanya minat atau oleh sebab yang lain9.

Apabila siswa tidak berminat kepada bahan atau mata pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan menerima pelajaran dengan baik diakibatkan penolakan dari diri siswa. Oleh karena itu seorang guru atau calon guru harus mampu membangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada pelajaran dan kepada gurunya, agar siswa mau belajar memperhatikan pelajaran yang sedang diajarkan10.

5. Faktor yang mempengaruhi minat belajar

Faktor yang mempengaruhi minat belajar secara garis besar di kelompokan menjadi dua yaitu : yaitu faktor internal (faktor dari dalam siswa dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar).

9

Tim penulis nadir dkk Psikologi Belajar 10


(25)

Faktor yang berasal dari diri sendiri meliputi dua hal yakni aspek fisiologis dan aspek psikologis. Kondisi fisik yang dimaksud ialah kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mengikuti semangat dan intensitas dalam mengikuti pelajaran yang sedang dipelajari

Faktor internal lainnya yang mempengaruhi minat belajar siswa yakni aspek psikologis yaitu kondisi kejiwaan siswa yang berkaitan dengan perasaan, bakat siswa, motivasi siswa, tingkat kecerdasan, sikap siswa dan kemampuan dasar siswa dalam mempelajari suatu pelajaran.

Adapun mengenai faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang di luar dari dirinya yang secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampak bagi minat siswa akan proses pembelajaran. Faktor eksternal ini terbagi menjadi dua yaitu lingkungan sosial dan non sosial, yang di maksud dengan lingkungan sosial yakni seperti para guru, para ketenaga kependidikan, (kepala sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman-teman sekelas yang dapat mempengaruhi minat siswa terhadap sebuah mata pelajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya , rumah tempat tinggal siswa, saat-saat belajar, keadaan cuaca dan waktu beajar yang di gunakan siswa faktor-faktor ini dispandang turut menuntut tingkat minat siswa mengikuti suatu pelajaran11

6. Indikator Minat Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.12 Kaitanya dengan minat belajar adalah indikator merupakan sebuah tolok ukur untuk mengetahui apakah seorang siswa

11

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010), Cet,-15,h.130-136.

12

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), Cet. Ke-10, h. 329


(26)

berminat akan sebuah proses pembelajaran. Hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas ataupun di rumah.

a. Perasaan senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap mata pelajaran IPS misalnya, maka ia akan terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan IPS. Dalam mempelajari pelajaraan IPS maka tidak ada keterpaksaan dari diri anak untuk mempelajari dengan lebih dalam.

b. Perhatian dalam belajar

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat belajar pada anak. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian dan sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek. Misalkan seorang anak memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran IPS maka siswa tersebut akan memberikan perhatian lebih dalam mempelajari IPS ataupun ia akan memberi perhatian pada guru yang mengajar.

c. Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik

Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor minatnya sendiri.Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari luar dirinya. Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan


(27)

rata-rata.13 Sebagaimana dikemukakan oleh Brown yang dikutip oleh Ali Imran sebagai berikut:

“Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau

bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh orang lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh

lingkungannya.”14

d. Manfaat dan fungsi mata pelajaran

Adanya manfaat dan fungsi mata pelajaran juga merupakan salah satu indikator dari minat. Karena setiap mata pelajaran yang disampaikan kepada siswa memiliki manfaat dan fungsinya masing-masing .

e. Giat belajar

Aktifitas belajar yang giat yang ditunjukan siswa di sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah menujukan adanya minat dalam diri siswa. Siswa dengan minat yang tinggi akan merasakan bahwa pelajaran yang diberikan di sekolah sangat dibatasi dengan waktu sehingga munculah inisiatif dari diri siswa untuk belajar di luar sekolah.

f. Mengerjakan tugas

Kebersediaan seorang siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru merupakan suatu indikasi bahwa siswa berminat dalam mengikuti sebuah pembelajaran sehingga ada

13

Nurhidayati, Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi sejarah kebudayaan islam,”skripsi pendidikan ilmu agama

islam”,(Jakarta:perpustakaan uin syarif hidayattulah, 2006),h. 16 14

Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet, Ke-1, h.88


(28)

suatu semangat dalam benak siswa untuk mendalami tugas yang diberikan dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

B. Persepsi Siswa

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan sebuah istilah yang sering didengar dalam percakapan sehari- hari di masyarakat. Istiah persepsi berasal dari bahasa inggris “perception”, yang di ambil dari bahasa latin“Perceptio” , yang berarti menerima atau mengambil. Dalam Kamus Inggris Indonesia, kata perception diartikan dengan “penglihatan” atau “tanggapan”. Menurut Leavit perception dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu

bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas,

perception adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang

atau mengartikan sesuatu15.

Sebagai sebuah kontruksi psikologi yang kompleks, persepsi sulit di rumuskan secara utuh. Oleh karena itu, para ahli berbeda-beda dalam memberikan definisi tentang persepsi ini.

Chaplin mengartikan persepsi sebagai “Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra” sedangkan

Morgan mengartikan persepsi adalah “The process of discriminating

among stimuli and interpreting their meaning” Matlin berpendapat

Perception ia a process that uses our previous knowladge togather and interpret the stimuli that our sense register” hampir senada dengan Matlin, matsutomo mendefinisikan “perception is the process of

gathering information about the world through our senses”16.

Dr. Sarlito Wirawan menggambarkan persepsi seperti seorang bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih tercampur aduk, sehingga bayi belum dapat membedakan benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu maka makin baiklah struktur susunan

15

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011) h.117

16


(29)

syaraf dan otaknya, serta ditambah dengan bertambahnya pengalaman anak itu, mulai dapat mengenal objek secara satu persatu, membedakan satu benda dengan benda yang lainnya dan mengelompokan benda-benda yang berkaitan atau serupa. Ia mulai dapat memfokuskan perhatianya pada satu objek, sedangkan obyek-obyek lain di sekitarnya dianggap sebagai latar belakang. Kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan sebagainya itu disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi17.

Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia. Jadi, persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkunganya bagaimana seseorang mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada dilingkunganya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah individu menginderakannyaobjek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil penginderaan itu sehingga timbulah makna tentang objek itu.

2. Perbedaan Persepsi dengan Sensasi

Di dalam psikologi proses sensasi dan persepsi berbeda. Sensasi adalah penerimaan stimulus melalui alat indera, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di otak.

Meskipun alat menerima stimulus serupa pada setiap individu tetapi interpretasinya berbeda.Untuk menggambarkan perbedaan antara persepsi dengan sensasi, bandingkanlah potret sebuah pemandangan dengan lukisan pemandangan.Potret merupakan pemandangan sebagaimana yang diterima alat indera, sedangkan lukisan pemandangan bergantung pada interpretasi pelukis. Dengan kata lain mata menerima sedangkan pikiran mempersepsikan18, Hal inilah yang menjadikanpeserta didik memiliki

17

Sarlito Wirawan, Pengantar Umumu Psikologi, (Jakarta : Bulan Bintang, 2000) h.39 18


(30)

keberagaman dalam mempersepsikan sesuatu termasuk mempersepsikan kemampuan mengajar seorang guru di kelas.

3. Penyebab perbedaan persepsi

Setiap manusia terkadang berbeda dalam mempersepsikan suatu obyek yang sama hal ini disebabkan oleh beberapa sebab antara lain : a. Perhatian, biasanya seseorang tidak menangkap keseluruhan

rangsangan yang ada di sekitarnya sekaligus tetapi biasanya hanya memfokuskan terhadap satu atau dua obyek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lainyalah yang menimbulkan perbedaan persepsi

b. Set, harapan seseorang mengenai rangsangan yang akan timbul. Perbedaan hasil yang didapatkan dengan harapan yang ada akan menimbulkan perbedaan persepsi.

c. Kebutuhan, Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, mempengaruhi diri seseorang tersebut.19

4. Mekanisme Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang kompeleks untuk menghasilkan suatu gambaran yang unik tentang realitas yang barangkali sangat berbeda dengan sebuah kenyataaan yang sebenarnya. Persepsi mengenai apapun, baik objek sosial maupun non sosial akan mengikuti proses perceptual yang sama. Tanpa mempersoalkan bagaimana alur informasi atau data masuk melalui indera kita. Kesemuanya akan mengikuti prinsip-rinsip organisasi kognitif yang sama. Jadi, persepsi lebih kompleks dan luas dari penginderaan (mendengar, melihat dan merasakan). Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu: Seleksi, penyusunan dan penafsiran.

a. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap suatu stimulus. Dalam proses ini, struktur kognitif telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan

19


(31)

memilih data mana yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya. Jadi seleksi perceptual ini tidak hanya bergantung pada determinan-determinan utama dari perhatian seperti : intensitas

(intensity) kualitas (quality), kesegeraan (suddenness), kebaruan

(novelty), gerakan (movement) dan kesesuaian (congruity)

dengan muatan kesadaran yang telah ada melainkan juga bergantung pada minat, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-niai yang dianut.

b. Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata atau menyederhanakan informasi yang kompleks kedalam suatu pola yang bermakna. Sesuai dengan teori Gestalt, manusia secara alamiah memiliki kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan struktur didalam mengorganisasikan objek-objek perceptual. Oleh karena itu, sejumlah stimulus dari lingkungan cara yang sama . Berdasarkan pemikiran ini, maka Gestalt mengajukan beberapa prinsip-prinsip kecenderungan manusia dalam Penyusunan insformasi ini, diantaranya prinsip kemiripan (similarity), prinsip kedekatan (proximity), prinsip ketertutupan atau kelengkapan (closure), prinsip searah

(direction) dan lain-lain.

c. Penafsiran adalah proses menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus kedalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang untuk memberi makna berdasarkan hasil interpretasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau bereaksi. Tindakan ini dapat berupa tindakan tersembunyi (seperti pembentukan pendapat, sikap) dan dapat pula berupa tindakan terbuka atau prilaku siswa.20

20


(32)

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

a. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

a) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

b) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.

c) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.


(33)

d) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

e) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

f) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

b. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :

a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk


(34)

perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

b) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

c) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.

d) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

e) Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.21

21

Kompas, faktor yang mempengaruhi persepsi, 2014


(35)

C. Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPKT

1. Pengertian dan ruang lingkup PPKT

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) merupakan kegiatan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, paedagogik, kepribadian dan sosial yang berwujud dalam kegiatan praktik kegururan, penelitian dan pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah, Hal ini merupakan sebuah implementasi dari kemampuan yang telah diasah dalam proses pembelajaran di perkuliahan.

PPKT merupakan kegiatan intrakurikuler yang mencakup kegiatan praktik mengajar penelitian kependidikan dan pengelolaan kependidikan di madrasah atau sekolah Dengan demikian, PPKT mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai mata kuliah PPKT berbobot 6 sks yang dilaksanakan sepenuhnya oleh madrasah atau sekolah praktik.

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah mata kuliah intrakulikuler aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar kedalam program peratihan untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiiki kemampuan dan keterampilan kegururan, pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan, penelitian kependidikan dan pengabdian kependidikan.

Ruang lingkup PPKT terdiri dari :

a. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas b. Kegiatan pengabdian kependidikan

a) Kegiatan kependidikan b) Kegiatan administrasi Negara


(36)

c. Kegiatan penelitian kependidikan22 2. Kemampuan Mengajar

Seorang mahasiswa PPKT dituntut untuk memiliki kemampuan mengajar yang mumpuni karena PPKT adalah wadah bagi Mahasiswa sebagai calon guru untuk mampu menerapkan secara praktis kemampuan mengajar yang ia dapatkan dari proses belajar di jenjang Universitas, oleh karena itu kemampuan mengajar mahasiswa PPKT haruslah berstandarkan pada empat kompetensi guru yang telah dirumuskan dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang meliputi : kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan professional

a. Kompetensi pedagogis

Kompetensi pedagogis merupakan hal yang harus dimiliki oleh pendidik ataupun calon pendidik, yang dimaksud kompetensi pedagogis ialah kemampuan pendidik dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi :

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, seorang pendidik harus memahami hakikat dan konsep-konsep pendidikan, pemahaman yang benar tentang konsep pendidikan akan membuat seorang pendidik sadar akan perannya yang strategis di dalam masyarakat dan sadar akan perannya sebagai teladan bagi murid-muridnya.

b) Pemahaman tentang peserta didiknya, guru haruslah memahami peserta didiknya dengan baik ia harus memahami tentang

22


(37)

kemampuan muridnya, tahap perkembangan yang telah dicapai serta hambatan yang di alami oleh muridnya yang mengganggu proses pembelajaran.

c) Evaluasi hasil belajar, kesuksesan seorang guru sebagai pendidik profesional dapat dilihat dari pemahamanya dalam kemampuanya dalam memberikan penilaian secara obyektif.23

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi guru dalam hal karakter yang patut diteladani oleh murid-muridnya. Kompetensi kepribadian ini meliputi :

a) Berakhlak Mulia

Esensi dari sebuah pembelajaran adalah perubahan prilaku, Guru akan mampu merubah prilaku buruk peserta didik ketika guru itu sendiri memiliki akhlak yang mulia yang patut untuk di jadikan teladan bagi muridnya.

b) Mantap , stabil dan dewasa

Seorang guru harus berprilaku secara dewasa dan stabil sehingga dapat menyelesaikan tiap permasalahan yang di temui dengan bijak.

c) Arif dan Bijak

Seorang guru tidak boleh sombong dengan ilmunya, karena merasa paling mengetahui

23

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2011) h.30-31


(38)

dan terampil di banding guru lain sehingga menganggap remeh guru yang lain.

d) Menjadi Teladan

Figur seorang guru sangat vital keberadaanya memberikan pengaruh dalam terentuknya pribadi peserta didik hal ini dimaklumi karena manusia adalah mahluk yang suka mencontoh terlebih lagi terhadap sosok yang dikagumi seperti guru oleh karena itu seorang guru haruslah memberikan teladan bagi peserta didiknya. e) Mengevalusai kinerja sendiri

Pengalaman mengajar seorang guru merupakan modal besar bagi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar di kelas sehingga dengan pengalaman yang luas dan senantiasa melakukan evaluasi terhadap cara mengajar maka akan meningkatkan kemampuan mengajar seorang guru.

f) Mengembangkan diri

Seorang guru harus terus menjadi seorang pembelajar mandiri dan memiliki motivasi dalam mengembangkan diri dalam ilmu pengetahuan dan metode mengajar sehingga memperluas keilmuan yang di dapatkan peserta didik.

g) Religius

Religius erat kaitanya dengan akhak mulia, akhlak mulia ini harus tercermin dalam


(39)

kepribadian seorang guru yang professional.24

c. Kompetensi sosial

Seorang guru adalah makhluk sosial yang dalam

hidupnya berdampingan dengan manusia

lainnya,Seorang guru haruslah memiliki jiwa sosial tinggi, mudah bergaul dan suka menolong bukan sebaliknya yaitu individu yang tertutup dan tidak peduli dengan seksama. Kompetensi sosia ini merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dengan masyarakat, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, wali murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.25

d. Kompetensi Profesional

Tugas guru ialah mengajarkan pengetahuan kepada murid guru tidak hanya mengetahui materi yang akan diajarkannya tetapi memahaminya secara luas dan dalam sehingga merangsang murid untuk menggali lebih dalam terkait mata pelajaran yang di ampunya.26 3. Kode Etik Guru Indonesia

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang memiliki jiwa pancasila dan Undang-undang dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Repubik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu mahasiswa FITK

24

Ibid 42 25

Ibid 52 26


(40)

sebagai calon guru dituntut untuk melaksanakan kode etik guru Indonesia sebagai berikut :

a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila

b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing

c. Guru melakukan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan

d. Guru menciptakan suasana kehidupan madrasah atau sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan sekolah

e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar madrasah atau sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan

f. Guru secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu professional

g. Guru menciptakan dan memlihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhannya h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu

organisasi guru profesi sebagai sarana pengabdiannya

i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.27

D. Penelitian Yang Relevan 1. Nama : Khumaidi

Judul : Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI Dalam PPKT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI

Tujuan Dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran mahasiswa dalam melaksanakan program PPKT di sekolah dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya dan mata pelajaran pada umumnya

Penelitian ini menggunakan kuantitatif dalam bentuk metode deskriftif yang di dukung oleh pengumpulan data melalui penyebaran angket (Questionare) observasi dan wawancara pada guru Pendidikan Agama Islam sumber informasi dalam penelitian ini adalah murid SMP Al-Azhar 3 Bintaro kelas VIII dari kelas B kurang lebih

27

Tim penyusun Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Fakultas iImu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), op. cit, 6-7


(41)

responden berjumlah 160 siswa dan dikategorisasikan berdasarkan aspek dimensi masalah selanjutnya dianalisia serta diinterpretasikan secara deskriptif.

Berdasarkan hasi penelitian tersebut disimpulkan bahwa pengaruh kompetensi paedagogik mahasiswa PPKT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI menunjukan hubungan yang signifikan.Hal ini dilihat dari rata-rata nilai raport dan hasil pengujian hipotesis.28

2. Nama : Sutriyati

Judul : Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SDN Petir 05 Dramaga Bogor

Orang tua dalam sebuah keluarga mempunyai peran yang sangat penting.pendidikan dan pengajaran menjadi kewajiban yang pertama kali ditangani oleh orang tua. Orang tua yang pertama kali mempunyai kewajiban untuk mendidik dan mengajari anak-anaknya sebelum anak tersebut memasuki pendidikan formal seperti sekolah dan pesantren.

Dalam hal ini perhatian orang tua amatlah penting dalam menentukan keberhasilan anak pada pendidikan terutama pendidikan agama islam. Sebab dengan mendapatkan perhatian, kasih sayang, dorongan dan sarana lainnya dari orang tua diharapkan anak akan lebih giat dan bersemangat belajar.29

28

Khumaidi, Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI dalam PPKT terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI” skripsi pe didika Aga a isla ”, (jakarta: perpustakaa uin syarif hidayattullah,2010), h. i

29

Sutriyati, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SDN petir 05 Dramaga Bogor”, skripsi pendidikan agama islam”,(Jakarta:perpustakaan uin syarif hidayattulah, 2010),h. iv


(42)

3. Nama : Lutfi

Judul : Persepsi Siswa Terhadap Gaya Mengajar Guru Dalam Pelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil persepsi siswa terhadap gaya mengajar guru dalam pelajaran Bahasa Arab. Di madrasah diniyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta. Untuk mengetahui hasil dari persepsi (tanggapan) tersebut dilakukan uji deskriptif berupa kuesionare kepada siswa kelas IV Awwaliah di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta tahun ajaran 2009-2010

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Metode Observasi, Angket, Metode Interview, Metode Dokumetasi. Untuk menguji instrument dilakukan dengan validitas dan uji reliabilitas, Dan analisis data dengan menggunakan uji deskriptif30

E. Kerangka Berpikir

Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan) yang di terima oleh sistem alat indera manusia.

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah mata kuliah intrakulikuler aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar ke dalam program pelatihan untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki kemampuan dan keterampilan kegururan, pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan, penelitian, kependidikan dan pengabdian kependidikan.

Pengertian minat itu sendiri adalah rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh

Jadi dari kerangka berpikir di atas jika persepsi siswa terhadap mahasiswa PPKT baik maka minat belajarnyapun akan baik , begitu

30

Lutfi, Persepsi Siswa Terhadap Gaya Mengajar Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta, ”skripsi Pendidikan Bahasa Arab”, (Yogyakarta: perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2010), h. ix


(43)

pula sebaliknya dengan demikian peneliti dapat menyusun kerangka berpikir yaitu : Diduga terdapat pengaruh positif antara persepsi siswa terhadap mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa maka semakin tinggi persepsi positif siswa terhadap mahasiswa PPKT maka semakin tinggi minat belajarnya.

F. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini perlu sekali adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai indikasi untuk menarik kesimpulan penelitian yang berbentuk dalil atau generalisasi yang akan dibuktikan dan diteliti serta diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan Minat Belajar Siswa.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan Minat Belajar Siswa.


(44)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs NUR ASY-SYAFI'IYAH (YASPINA) berlokasi di Jalan Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan di Provinsi Banten. Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan sampai dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan dimulai dari tanggal 1 Maret sampai 1 Mei 2014.

B. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan tentang hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar Mahasiswa PPKT dengan minat belajar, maka penulis menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif-analisis.

Margono menyatakan bahwa ”Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita

ketahui”.1

Di dalam metode deskriptif-analisis terdapat upaya untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.2 Metode deskriptif tidak hanya berhenti pada menggambarkan kondisi objek

1

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), Cet. 6, h. 105.

2

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 7, h. 157.


(45)

penelitian, tetapi juga menganalisanya berdasarkan metode, teori dan kemampuan peneliti.3

C. Populasi dan Sampel Penelitian.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang sedang diteliti.Populasi pada penelitian ini adalah siswa MTS Yaspina kelas 7 dankelas 8 yang berjumlah 104 siswa, Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa MTS Yaspina 23 orang siswa dari kelas 7 dan 22 orang siswa dari kelas 8 sehingga keseluruhan sampel berjumlah 45 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.

D. Variabel penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.

Dalam penelitian ini hanya terdapat dua variable (X dan Y) yaitu : 1. Variabel X : Persepsi siswa terhadap Mahasiswa PPKT yakni

persepsi siswa tentang kemampuan mengajar Mahasiswa PPKT 2. Variabel Y : Minat Belajar adalah Minat belajar siswa ketika

diajarkan oleh Mahasiswa yang sedang PPKT. E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain :

1. Angket (Kuesioner)

Angket untuk mendapatkan data, maka penulis menyebarkan angket kepada seluruh sampel untuk diisi yang kemudian hasilnya dianalisis.Penulis menyebarkan angket karena dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh data mengenai persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dan hubunganya dengan minat belajar siswa.

3

Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 52


(46)

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument Variabel Persepsi Siswa Tentang Kemampuan mengajar Mahasiswa PPKT

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Variabel Minat Belajar

No Dimensi Indikator No Item Jumlah

+ -

1 Penilaian siswa tentang Kemampuan Paedagogis Mahasiswa PPKT

- Metode mengajar yang

menyenangkan

1 2 2

- Jawaban atas pertanyaan siswa

3, 4 2

2 Penilaian siswa tentang Kemampuan Kepribadian Mahasiswa PPKT

- Disiplin yang tinggi

5, 6 2

- Menjadi Teladan 7 8 2

- Berwibawa 9 10 2

3 Penialaian siswa t \entang

- Peduli kepada siswa

11 12 2

Kemampuan Sosial Mahasiswa PPKT

- Akrab dan Ramah 13 14 2

4 Penilaian siswa tentang Kemampuan Profesional Mahasiswa PPKT

- Mengusai materi 15 - 1

Jumlah 8 7 15

No Indikator No item Jumlah

+ -

1 Perasaan

Senang

16,17 18 3

2 Perhatian

dalam pelajaran

19,20 21 3

3 Tertarik kepada guru

22 23 2

4 Giat Belajar 24,25 26 3

5 Mengetahui

Fungsi dan Manfaat pelajaran


(47)

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan oleh dua orang atau lebih yang bertatap muka dengan mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.4 Adapun yang diwawancara dalam hal ini adalah guru pamong dari Mahasiswa PPKT serta 5 siswa kelas 8 berjumlah 3 siswa dan kelas 7 berjumlah 2 siswa mengenai adakah korelasi antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar,

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap selanjutnya data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah dan hipotesa penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing Data

Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data, dimana tujuannya adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin.5

b. Skala

Dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

4

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004) hal 83.

5

Ibid,h.153

Mengerjakan tugas

29 30 2


(48)

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial6

c. Koding

Koding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam karegori-kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.7 Untuk lebih memudahkan dalam menyimpulkan hasil penelitian dari setiap variabel, maka dari jawaban angket yang hanya berupa angka dideskripsikan dengan kata-kata, yaitu :

Tabel 3.3

Pengukuran Secara Deskripsi

Alternatif Jawaban

Pernyataan Positif Negatif Sangat setuju

Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

1 2 3 4 5

6

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010) hal 134.

7


(49)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa inferensial, yaitu teknik analisa yang dilakukan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas.8

1. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen yang diperoleh dari angket (kuesioner) untuk mendapatkan data tentang variabel persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dan minat Belajar. Pengujian validitas dilakukan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dengan metode Korelasi Product Moment dari

Pearson9, dengan melihat angka koefisien korelasi (r) yang

menyatakan hubungan antara skor per item dengan skor total. Dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ | ∑ ∑

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Korelasi “r” product Moment

N : Number of Cases

∑XY : Jumlah hasil perkalian skor X dan Y

∑X : Jumlah seluruh skor X

∑Y : Jumlahseluruhskor Y

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berfungsi untuk meyakinkan apakah instrumen yang dipakai dapat dipercaya untuk menggali data atau

8


(50)

tidak. Pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dengan koefisien Cronbach’s Alpha dan

corrected item total correlation dengan rumusnya yaitu10:

[ ] [

Dimana, rumus Varians:

∑ ∑

r = Realibilitas instrumen/koefisien alfa

k = Banyaknya butir soal

∑ = Jumlah varians butir

= Total varians

N = Jumlah responden

3. Uji Korelasi

Perhitungan korelasi menggunakan Product Moment.

Dimana Product Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variable yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson. Rumus korelasi Product Moment Karl Pearson, yaitu:

rxy =

 



 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( y y N x x N y x xy N Keterangan:

rxy = koefisien korelasi variable X dengan variable Y

∑ XY = jumlah dari hasil perkalian antara skor variable X dan skor variable Y

X = skor variabel X Y = skor variabel Y

10


(51)

Tabel 3.4 Besarnya “r” Product

Moment (rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat kolerasi, akan tetapi kolerasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga kolerasi itu

diabaikan (dianggap tidak ada kolerasi atau pengaruh antara variabel X dan variabel Y) 0,20 -0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat

kolerasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat kolerasi yang sedang atau cukupan.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat kolerasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat kolerasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

4. Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam bentuk persen. Dimana rumus yang

digunakan adalah rumus “Coefficient of Determination” atau

koefisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi „r‟

product moment pada uji hipotesis di atas.

Rumus Coefficient of Determination yaitu: KD = r² x 100 %

Dimana:


(52)

r = Koefisien korelasi

F. Hipotesis Statistika

H0: r ≤ 0, Berarti tidak terdapat hubungan positif dan

signifikan antara variabel X (Persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT) dengan variabel Y (Minat belajar siswa)

Ha: r > 0, Berarti terdapat hubungan positif dan

signifikan antara variabel X (Persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT) dengan variabel Y (Minat belajar siswa)


(53)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA)

1. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MTs. NUR ASY-SYAFI'IYAH (YASPINA) Alamat Lengkap : Jln. Pahlawan 001/07 No. 18

Status : Akreditasi A

Kelurahan : Rempoa Kecamatan : Ciputat Timur Kab/Kota : Tangerang Selatan Provinsi : Banten

2. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah yang biasa dikenal dengan nama YASPINA, pertama kali didirikan pada bulan April tahun 1984. Pertama kali berdiri menggunakan lokal Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam yang berdiri sejak tahun 1965 di atas tanah wakaf H. Nidin seluas 3000 M². Untuk selanjutnya, di atas tanah wakaf itu mulailah dibangun 4 lokal tambahan dengan peruntukkan pondasi 4 lantai atas swadaya masyarakat Rempoa.

Pada perkembangan selanjutnya secara bertahap mulailah dibangun 3 lokal dilantai dua, dengan peruntukan 2 lokal kelas dan satu lokal aula. Dengan demikian jumlah lokal yang ada 6 lokal kelas dan satu ruang aula.

MTs. Nur Asy-Syafi'iyah sebagai satu-satunya madrasah tsanawiyah di Kelurahan Rempoa memiliki lokasi yang strategis karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta yang berjarak 300 meter. MTs. Nur Asy-Syafi'iyah berada di wilayah Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

MTs. Nur Asy-Syafi'iyah berada di bawah lembaga Yayasan Yaspina (Yayasan Pendidikan Islam Nur Asy-Syafi'iyah). Yayasan


(54)

TK/TPA, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam, dan Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah. Adapun lembaga pendidikan non formal adalah Pengajian Umum Yaspina dan Majlis Taklim Jam'iyatul Husna.

Status Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah pada saat ini berstatus. DiakuidenganAkreditasi B dengan No. Kw.28/I/Dam 005/353/2006. Nomer Statistik Madrasah : 21.2.28.04.06.043

Jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 2008-2009 berjumlah: 100 siswa, dengan perincian 48 laki-laki dan 52 perempuan.

Kegiatan proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah. Nur Asy-Syafi'iyah mengacu kepada kurikulum Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak didik menjadi generasi yang beriman, berilmu pengetahuan, dan berketrampilan maka Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah membekali para siswa dengan Mulok Qiraat dan muhadharah (Public Speaking) serta beberapa kegiatan ekstra kurikuler, yaitu : Futsal, Marawis, Paduan Suara, Paskibra dan Drum Band.

3. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

“Terwujudnya Generasi Muda yang Islami dan

Berintelektualitas Tinggi”. b. Misi

a) Memperkaya kurikulum dengan wawasan keislaman dan kebangsaan.

b) Mengembangkan gagasan baru yang inovatif dalam memperkaya muatan kurikulum.

c) Mengembangkan potensi siswa dalam bidang keilmuan dan keahlian


(55)

pengajaran ekstra kurikuler

e) Mengoptimalkan sarana dan pra sarana pendidikan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran yang efektif. c. Tujuan Umum

a) Membantu pemerintah dalam mensukseskan Program wajib belajar 9 tahun.

b) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c) Melahirkan siswa yang mencintai bangsa dan negaranya (Nasionalisme).

d. Tujuan Khusus

Mendidik siswa untuk taat kepada agamanya seperti berakhlak mulia melaksanakan shalat, membaca al-Qur‟an, dan puasa. Melengkapi sarana dan parasarana madrasah dalam mendukung kurikulum. Meningkatkan profesionalitas guru madrasah Nur Asy-Syafi‟iyah dalam pengembangan kurikulum e. Guru dan Tenaga Kependidikan

Jumlah seluruh personal Madrasah sebanyak 13 orang, diantaranya terdapat 6 orang yang menjabat sebagai guru dan jabatan kependidikan lainnya.


(56)

NO NAMA J/K JABATAN MATA

PELAJARAN

1 Moh. Husni Thamrin, S. Sos

L Kepala Madrasah SKI

2 Yuli Ambar Utami, S. Pd P Wakil Kepala Madrasah Bahasa Inggris 3 Subur Amiharja, S. Pd L Wakabid. Kurikulum PKn dan

Penjaskes

4 Drs. HM Ali Jago Bayo L Guru IPS IPS

5 Upi Zahra, S. Sos. I P Guru Al-Quran Hadits Al-Qur‟an Hadits dan TIK

6 Dra. Siti Fatimah, S. Pd P Guru IPA IPA

7 Yuyun Sufitri, S. Pd P Guru Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

8 Nahrawi, S.Pd L Guru Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak

(VII & VIII) 9 Ahmad Syamsuri, S. Ag L Guru Akidah Akhlak Aqidah Akhlak

10 Siti Inayah, S. Ag P Wakabid. Keuangan Fiqih 11 Dzulkifli Noor, M. Ag L Kepala Laboratorium

Komputer

BK

12 Tri Ade Mustaqim, S. Pd L Kepala Laboratorium IPA

Matematika

13 Kumaidi L Guru Seni Budaya Seni Budaya dan

Keterampilan (SBK)


(57)

f. Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar

Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2013/2014 semester Genap seluruhnya berjumlah 141 peserta didik. Jumlah peserta didik tersebar dalam rombongan belajar Kelas VII satu rombongan belajar, Kelas VII sebanyak dua rombongan belajar, dan Kelas IX sebanyak dua rombongan belajar, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Siswa

KELAS VII VIII IX

LAKI-LAKI 25 29 20

PEREMPUAN 20 30 17

JUMLAH 45 59 37

JUMLAH SISWA 141SISWA

Tabel 4.3 Rombongan Belajar

Komputer

KELAS VII VIII IX JUMLAH

Rombongan 1 kelas 2 kelas 2 kelas 5 kel


(58)

WAKIL KEPALA MADRASAH

Yuli Ambar Utami, S. Pd

KETUA KOMITE SEKOLAH

H.Dudu Abdus Shamad

KEPALA MADRASAH

Moh. Husni Thamrin, S.Sos

TATA USAHA BIDANG AKADEMIK

Dzulkifli Noor, M. Ag

TATA USAHA BIDANG KEUANGAN

Siti Inayah, S. Ag

PEMBINA MADRASAH Drs. HM

Ali Jago Bayu

GURU MTS NUR ASY-SYAFI’YAH

PEMBINA OSIM

Yuli Ambar Utami, S. Pd


(59)

Secara keseluruhan kelengkapan sarana dan prasarana pada madrasah ini jika disesuaikan dengan kondisi atau jumlah siswa sudah memadai, namun ada beberapa sarana dan prasarana yang harus segera dilengkapi, seperti ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, mushola, dan sebagainya. Disamping itu fasilitas yang sudah ada perlu diperbaiki untuk menunjang segala kegiatan siswa baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Jenis fasilitas yang terdapat pada madrasah ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana Madrasah

NO JENIS FASILITAS JUMLAH FASILITAS

1 Ruang Kelas 7 KURANG

2 Ruang Kepala Sekolah BELUM

3 Ruang Guru 1 KURANG

4 Tata Usaha BELUM

5 Laboratorium a. Komputer b. Ipa

KURANG KURANG

6 Perpustakaan 1 KURANG

7 Ruang BP/BK 1 Di Gabung

Dengan Ruang Perpustakaan (Belum)

8 Ruang UKS 1

9 Ruang Osis 1 Di Gabung

dengan Perpustakaan

10 Ruang Aula 1 Modifikasi

Ruang Kelas


(60)

11 Kantin Kurang

12 Musolah Belum

13 WC Guru 2 Baik

14 WC Siswa a. Putra b. Putri

2 Baik

2 Baik

15 Tempat Wudhu 3 Baik

16 Lapangan 1 Baik

17 Koperasi Digabung

dengan Ruang Guru ( Belum)

18 Taman Kurang

19 Parkir 1 Kurang

20 Tiang Bendera 1 Baik

21 Gawang Futsal 1 Baik

22 Ruang kesenian dan keterampilan


(61)

Untuk mengetahui hasil dari penelitian, maka penulis memberikan angket kepada 45 siswa MTs Yaspina, Kemudian dianalisa maka persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dapat diketahui melalui tabel yang terlampir pada lampiran 6.

Hasil jawaban dari 45 responden terhadap persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT yang terdiri dari 15 unsur pertanyaan, jawaban tersebut kemudiaan akan dianalisa oleh penulis dengan menggunakan jumlah prosentase jawaban, kesemuanya itu tertuang dan tertuai hasilnya seperti tabel pada lampiran 6.

Dari data yang dikumpulkan (Lihat lampiran 7) bahwa siswa memiliki persepsi yang baik mengenai kemampuan mengajar mahasiswa PPKT di Mts Yaspina, penulis menyimpulkan demikian berdasarkan pada hasil jawaban seluruh responden yang berjumlah 45 siswa 15 pertanyaan

yang menjawab „‟sangat setuju “ sejumlah 259 atau 38,3 persen (

x100) „setuju‟sebanyak 289 atau 42,7 persen (

), kemudian disusul jawaban “netral” sejumlah 126 atau 18,6 persen (

x100), selebihnya yang menyatakan “ tidak setuju sejumlah 2 atau 0,29 persen (

x100) sedangkan “sangat tidak setuju “ sejumlah “0” atau 0 persen (

x100).

Hasil jawaban dari 45 responden terhadap minat belajar siswa terdiri dari 15 unsur pertanyaan, jawaban tersebut kemudiaan akan dianalisa oleh penulis dengan menggunakan jumlah prosentase jawaban, kesemuanya itu tertuang dan tertuai hasilnya pada lampiran 8.

Sedangkan dari data yang dikumpulkan bahwa siswa memiliki minat belajar yang ketika diajarkan oleh mahasiswa PPKT di Mts Yaspina, penulis menyimpulkan demikian berdasarkan pada hasil jawaban seluruh responden yang berjumlah 45 siswa 15 pertanyaan yang menjawab


(1)

Lampiran 16

Tabel 4.16 Uji Reabilitas Variabel Y (Minat Belajar Siswa), dengan menggunakan metode

Cronbach Alpha, sebagai berikut:

R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Yi Yi²

1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 53 2809

2 5 4 5 5 5 4 4 5 2 4 5 5 5 5 5 68 4624

3 3 3 3 2 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 3 58 3364

4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 67 4489

5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 5 4 61 3721

6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 58 3364

7 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 2209

8 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 55 3025

9 3 4 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 3 61 3721

10 4 4 3 4 3 5 5 3 5 3 3 4 4 4 5 59 3481

11 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 4 3 68 4624

12 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 64 4096

13 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 61 3721

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 3600

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5625

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 62 3844

17 5 4 3 4 5 4 5 5 4 3 5 3 4 4 5 63 3969

18 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3969

19 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 60 3600

20 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 3721

21 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 73 5329

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 3600

23 5 5 5 3 4 4 5 5 3 3 4 4 5 5 5 65 4225

24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 58 3364

25 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 63 3969

26 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 69 4761

27 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 5 5 69 4761

28 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 3 68 4624

29 4 4 5 5 3 3 4 5 4 3 3 5 4 5 4 61 3721

30 4 5 3 3 3 3 3 4 5 5 3 3 3 5 5 57 3249

31 5 5 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 66 4356

32 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 61 3721

33 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 50 2500

34 5 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 52 2704

35 5 3 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 3 4 64 4096

36 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 68 4624

37 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 3 65 4225

38 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 63 3969

39 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 60 3600

40 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 59 3481

41 4 3 3 5 3 5 3 4 4 5 3 3 3 3 5 56 3136

42 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 57 3249

43 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 72 5184

44 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 5 5 3 3 3 59 3481

45 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 69 4761

JML 176 166 166 156 164 168 172 171 151 155 165 166 169 169 161 2788 174266

p 0,88 0,83 0,83 0,78 0,82 0,84 0,86 0,86 0,76 0,8 0,83 0,83 0,8 0,85 0,81 q 0,12 0,17 0,17 0,22 0,18 0,16 0,14 0,15 0,25 0,2 0,18 0,17 0,2 0,16 0,2 p*q 0,11 0,14 0,14 0,172 0,15 0,13 0,12 0,12 0,18 0,2 0,14 0,14 0,1 0,13 0,16 Varian 0,5 0,5 0,5 0,59 0,4 0,5 0,5 0,4 0,6 0,7 0,5 0,5 0,5 0,5 0,6

Jml 7,9 Var ttl 35 Realibilita0,8


(2)

Lampiran 17

Tabel Varian Y ( Minat Belajar)

NO

VARIAN

KETERANGAN

1

0,5

Valid

2

0,5

Valid

3

0,5

Valid

4

0,6

Valid

5

0,4

Valid

6

0,5

Valid

7

0,5

Valid

8

0,4

Valid

9

0,6

Valid

10

0,7

Valid

11

0,5

Valid

12

0,5

Valid

13

0,5

Valid

14

0,5

Valid

15

0,6

Valid


(3)

Lampiran 18

Analisis Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kemampuan

Mengajar Mahasiswa PPKT dengan Minat Belajar

Tabel 4.20

No Resp X Y Y² XY

1 1 56 53 3136 2809 2968

2 2 67 68 4489 4624 4556

3 3 57 58 3249 3364 3306

4 4 68 67 4624 4489 4556

5 5 61 61 3721 3721 3721

6 6 64 58 4096 3364 3712

7 7 59 47 3481 2209 2773

8 8 54 55 2916 3025 2970

9 9 59 61 3481 3721 3599

10 10 58 59 3364 3481 3422

11 11 68 68 4624 4624 4624

12 12 64 64 4096 4096 4096

13 13 66 61 4356 3721 4026

14 14 59 60 3481 3600 3540

15 15 63 75 3969 5625 4725

16 16 65 62 4225 3844 4030

17 17 72 63 5184 3969 4536

18 18 66 63 4356 3969 4158

19 19 62 60 3844 3600 3720

20 20 67 61 4489 3721 4087

21 21 68 73 4624 5329 4964

22 22 59 60 3481 3600 3540

23 23 69 65 4761 4225 4485

24 24 66 58 4356 3364 3828

25 25 69 63 4761 3969 4347

26 26 70 69 4900 4761 4830

27 27 63 69 3969 4761 4347

28 28 70 68 4900 4624 4760

29 29 63 61 3969 3721 3843

30 30 57 57 3249 3249 3249


(4)

No Resp X Y Y² XY

32 32 61 61 3721 3721 3721

33 33 50 50 2500 2500 2500

34 34 62 52 3844 2704 3224

35 35 62 64 3844 4096 3968

36 36 68 68 4624 4624 4624

37 37 65 65 4225 4225 4225

38 38 64 63 4096 3969 4032

39 39 60 60 3600 3600 3600

40 40 59 59 3481 3481 3481

41 41 57 56 3249 3136 3192

42 42 55 57 3025 3249 3135

43 43 70 72 4900 5184 5040

44 44 57 59 3249 3481 3363

45 45 69 69 4761 4761 4761


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi Dan Pantang Makanan Terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

2 14 169

Analisis kritis Daerah alir sungai (DAS) Situ Gintung Ciputat Tangerang Selatan

2 22 123

Analisis Kemampuan Mengajar Mahasiswa Jurusan Pai Uin Jakarta Pada Pelaksanaan Ppkt Di Smp Islamiyah Ciputat Tahun Akademik 2014/2015

0 4 113

Hubungan Antara Kemampuan Belajar Bahasa Arab Siswa terhadap Minat Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyyah As-Salafiyyah Sawangan

0 4 68

Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media lagu Ada Band Surga Cinta pada siswa kelas VIII MTS Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) Ciputat, Tangerang.

0 7 147

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media lagu Ada Band "Surga Cinta" pada siswa kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah (Yaspina) Ciputat, Tangerang

2 14 147

Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media lagu Ada Band “Surga Cinta” pada siswa kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah (Yaspina) Ciputat, Tangerang

1 10 147

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14