JALAN GATOT SUBROTO, AMLAPURA KEC.KARANGASEM KAB.KARANGASEM PROVINSI BALI TelpFax (0363) 21566

JALAN GATOT SUBROTO, AMLAPURA KEC.KARANGASEM KAB.KARANGASEM PROVINSI BALI Telp/Fax (0363) 21566

E-mail : sdn1karangasem@yahoo.com Home page : www.sdn1karangasem.blogspot.com

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah mendapat pertimbangan dan persetujuan dari Komite Sekolah, maka Kurikulum SDN 1 Karangasem ditetapkan dan diberlakukan untuk tahun pelajaran 2012/2013

Menyetujui: Mengesahkan: Ketua Komite SDN 1 Karangasem

Kepala SDN 1 Karangasem

I Gst.Agung Putran,S.Sos Drs.I Nyoman Merta,M.Si NIP. 19631231 198304 1 067

Mengetahui : Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem

Drs,I Gede Ariyasa,M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19680812 199103 1 015

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya serta dengan keterbatasan pemahaman dan referensi yang belum memadai, kami telah menyelesaikan penyusunan Kurikulum SD Negeri 1 Karangasem Kabupaten Karangasem

Kurikulum ini merupakan pola rancangan isi dan kegiatan layanan pendidikan dengan segenap mekanisme pengaturannya sehingga dapat dijadikan pedoman dan petunjuk arah bagi seluruh aktivitas pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkankan.

Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih jauh dari harapan, sudah barang tentu sangat diperlukan sumbangan pemikiran yang konstruktif dari berbagai kalangan sehingga nantinya dapat kami jadikan sebagai acuan untuk pengembangan dan penyempurnaan kurikulum selanjutnya.

Terima kasih serta penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak, atas segala masukan, saran, serta fasilitas lain yang mendukung dalam penyusunan kurikulum ini. Hal ini merupakan kontribusi dalam rangka memajukan pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem mengingat pendidikan merupakan tanggung jawab segenap komponen bangsa.

Semoga kurikulum ini dapat bermanfaat sesuai harapan kita bersama.

Amlapura , 18 Juli 2012 Tim Pengembang Kurikulum

SD Negeri 1 Karangasem Ketua

Drs.I Nyoman Merta,M.Si NIP: 19631231 198304 1 067

iii

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran ......................................................... 13 Tabel 2. Struktur Kurikulum Nasional ................................................................... 14 Tabel 3. Struktur Kurikulum Kelas Sekolah Reguler V dan VI .............................. 17 Tabel 4. Struktur Kurikulum Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional .................. 18 Tabel 5. Program Pelajaran Tambahan dan Pengembangan Diri ........................... 20 Tabel 6. Program Pendidikan Kecakapan Hidup SD Negeri 1 Karangasem ......... 31 Tabel 7. Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsinya .................................................... 35 Tabel 8. Implementasi Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Kurikulum .... 37 Tabel 9. Pengembangan Pendidikan Karakter Pembudayaan dan Pembiasaan .... 37 Tabel 10. Pengaturan Beban Belajar SD Negeri 1 Karangasem ............................. 38 Tabel 11. Rekapitulasi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................................. 40 Tabel 12. Alokasi Waktu Efektif Belajar SD Negeri 1 Karangasem ....................... 44 Tabel 13. Uraian Kegiatan Kalender Pendidikan SD Negeri 1 Karangasem ........... 45 Tabel 14. Hari Belajar Sekolah Efektif Non Kurikuler dan Hari Libur .................. 46 Tabel 15. Kalender Pendidikan SD N 1 Karangasem .............................................. 47

DAFTAR LAMPIRAN

No table of figures entries found.

vii

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONAL Terjadinya perubahan nilai kehidupan di segala bidang, baik di bidang politik,

sosial, budaya, ekonomi, dan hankam, menuntut dilakukan reformasi di bidang pendidikan. Reformasi pendidikan juga dimaksudkan untuk mengatasi masalah- masalah pokok di bidang pendidikan yaitu (1) pemerataan pendidikan, (2) peningkatan mutu, (3) relevansi, serta (4) efisiensi manajemen.

Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pendidikan. Salah satu upaya yang telah dilakukan misalnya dengan diberlakukan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang implementasinya melalui 3 (tiga) demensi, yaitu : (1) dari dimensi sentralistik menjadi otonomi sekolah, (2) dari dimensi pendekatan birokratik menjadi professional, (3) dari dimensi keputusan pusat menjadi partisipatif. Melaui ketiga demensi tersebut menuntut perubahan pada tingkat satuan pendidikan seperti penyesuaian kurikulum yang digunakan.

Keberadaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan merupakan suatu keharusan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum pada setiap satuan pendidikan tidak lagi disusun oleh pemerintah pusat, namun diserahkan kepada tingkat satuan pendidikan masing-masing dengan difasilitasi oleh pemerintah daerah. Pemerintah hanya menetapkan beberapa standar sebagai acuan, selebihnya dapat dikembangkan oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing.

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan diharapkan dapat memberdayakan sumber daya masyarakat melalui peran serta komite sekolah serta tokoh-tokoh masyarakat. Melalui kerja sama ini, sangat dimungkinkan untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan tatanan budaya, kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Dengan demikian diharapkan dapat mengatasi masalah pendidikan yang berkaitan dengan pemerataan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi manajemen.

Berdasarkan uraian di atas serta memperhatikan kebijakan-kebijakan pemerintah dibidang pendidikan, maka Sekolah Dasar Negeri 1 Karangasem dengan segenap komponennya berupaya menyusun Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 1 Karangasem, sebagai implementasi dari Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) serta sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. DASAR HUKUM Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi

Daerah, berdampak juga terhadap perubahan dibidang pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, tingkat satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk mengelola sekolah masing-masing. Menejemen yang diterapkan adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Melalui MBS dimungkinkan untuk dirancang sebuah program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah bersangkutan.

Landasan hukum dalam penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 1 Karangasem adalah:

1. Undang-undang Dasar tahun 1945 pasal 5 ayat 2;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sitem Pendidikan Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa;

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah;

9. Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi (SI);

10. Permen Diknas Nomor 23 Tahun 2005, Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL);

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

23. Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah;

24. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dari BSNP;

25. Perda Nomor 3 tahun 1992 tentang Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan local wajib pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

26. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali Nomor :420 /6361 / Disdikpora tentang Kalender Pendidikan Bagi Sekolah/Madrasah dalam Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2012/2013

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

C. ANALISIS KONTEKS

1. Analisis Konteks Sekolah

a. Internal

1) Lokasi sekolah berada di jantung kota yaitu kawasan pemukiman penduduk yang memiliki beragam mata pencaharian .

2) Secara geografis mudah di jangkau oleh alat tranportasi.

3) Kepercayaan masyarakat terhadap SD Negeri 1 Karangasem semakin tinggi, sekaligus keinginan menjadi/menyekolahkan putra putrinya ke sekolah ini makin banyak.

4) Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang menyekolahkan anaknya di SD N 1 Karangasem adalah beragam dari semua lapisan masyarakat sehingga sering menimbulkan banyak kendala dalam pengembangan kemajuan sekolah.

5) Motivasi belajar siswa cukup bagus karena input yang diterima umumnya cukup.

b. External

1) Sarana prasarana yang tersedia di SD Negeri 1 Karangasem belum cukup memadai karena masih jauh dari yang diinginkan karena perbandingan jumlah siswa dengan sarana prasarana yang tersedia tidak seimbang.

2) Dukungan pendanaan sekolah dari stakeholder dan orang tua murid masih dirasakan rendah, karena sekolah belum memungut biaya dari orang tua siswa

3) Hubungan kerja sama antara masyarakat sekitar sekolah dan lembaga/instansi yang terkait cukup baik.

4) Jaringan komunikasi internet sedang dalam proses pengerjaan.

5) Lab Komputer sudah tersedia,Lab.Bahasa masih dalam tarap penyelesaian

2. Anilisis SWOT

a. Kekuatan (Strenght)

1) Pengakuan masyarakat semakin tinggi.

2) Letak sekolah yang strategis dapat dijangkau oleh alat tranporstasi.

3) Terjadinya interaksi yang baik antara instansi/lembaga terkait sekitarnya dengan SD Negeri 1 Karangasem.

4) Motivasi guru, kepala sekolah, dan siswa yang tinggi.

b. Kelemahan (Weakness)

1) Sarana prasarana yang menunjang sekolah belum maksimal ,masih jauh dari harapan

2) Pandangan dari orang tua murid dalam pengembangan sekolah menghambat program sekolah.

c. Peluang (Opportunate)

1) Daya dukung dan motivasi guru dalam etos kerja dapat dijadikan modal bagi sekolah untuk maju.

2) Kepercayaan masyarakat terhadap SD Negeri 1 Karangasem cukup memberikan modal pengembangan sekolah.

3) Sistem keterbukaan dan akuntabilitas sangat memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam mengelola pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem.

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

d. Ancaman (Treath)

1) Biaya perawatan dan operasional sarana prasarana yang sangat tinggi.

2) Dengan Banyaknya siswa tidak sebanding dengan sarana Kamar mandi yang tersedia, kesehatan siswa kurang terjamin

3) Motivasi belajar siswa masih rendah

3. Deskripsi tentang hasil analisis

Pada dasarnya dengan kondisi yang ada di SD Negeri 1 Karangasem baik secara internal maupun eksternal, memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disiasati secara cermat dengan mengupayakan peningkatan dan pemanfaatan sisi positif yang dimiliki, sedangkan dari sisi negatifnya diupayakan pengurangan atau ditekan seminimal mungkin sehingga program yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

D. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP Sebagai pola rancangan isi dan kegiatan layanan pendidikan dengan segenap

mekanisme pengaturannya maka penyusunan kurikulum ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan petunjuk arah bagi seluruh aktivitas pendidikan di SD Negeri 1 Karangasem untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

E. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, keperluan, dan kepentingan siswa SD Negeri 1 Karangasem.

2. Keberagaman dan Keterpaduan.

3. Kesadaran akan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan keperluan kehidupan siswa SD Negeri 1 Karangasem.

5. Multidimensi kompetensi siswa, keharmonian dimensi-dimensi kehidupan, dan berkesinambungan.

6. Belajar sepanjang hayat.

7. Keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Denpasar khususnya.

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

BAB II TUJUAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Tujuan Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar pada satuan pendidikan SD bertujuan untuk meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI MISI DAN TUJUAN SD N 1 KARANGASEM

1. Visi (Vission) Mewujudkan Sekolah Unggul dalam Prestasi Menuju Persaingan Global

Berdasarkan Karakter Bangsa

2. Indikator Visi

a. Unggul dalam perolehan Nilai UASBN

b. Meraih juara dalam setiap kegiatan akademik maupun non akademik

c. Suasana sekolah yang kondusif

d. Siswa senang belajar di sekolah berdasarkan kompetensi yang dimiliki

e. Unggul dalam disiplin dan kepedulian sosial

f. Memiliki karakter untuk kecakapan hidup

3. Misi (Mission)

a. Mewujudkan kualitas proses belajar mengajar dan bimbingan penyuluhan dengan menggunakan multi metode dan multi media

b. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, inovatif, produktif, efektif, menyenangkan dan sepanjang hayat

c. Menumbuhkembangkan daya saing bagi seluruh warga sekolah untuk berprestasi di bidang akademik dan non akademik tingkat nasional maupun internasional

d. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman karakter bangsa warga sekolah

e. Menghasilkan lulusan yang berkualitas berwawasan nasional dan internasional

f. Meningkatkan profesionlisme tenaga pendidik dan kependidikan

g. Menyelenggarakan manajemen sekola dengan manajemen berbasis sekolah

4. Tujuan SD Negeri 1 Karangasem

a. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan

b. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat Nasional

c. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

d. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar

e. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

f. Memiliki tata ruang yang sehat untuk meningkatkan UKS dan mendukung peningkatan mutu pendidikan

g. Menguasai lulusan yang menguasai TIK

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

1. Struktur Kurikulum Nasional

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menegah yang tertuang dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran meliputi (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (3) Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (4) Kelompok mata pelajaran estetika, dan (5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Tabel 1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok mata

Cakupan

pelajaran

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan Akhlak Mulia Akhlak Mulia

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak Mulia mencakup Etika, Budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Kewarganegaraan dan Kewarganegar kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran

2. Kelompok mata pelajaran

a an dan dan wawasan peserta didik akan setatus, hak dan Kepribadian

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta meningkatkan kuwalitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak- hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta prilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Ilmu Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan teknologi Pengetahuan

pada SD/MI/SDLB, dimaksudkan untuk mengenal, dan Teknologi menyikapi dan mengapresiasi Ilmu Pengetahuan dan

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

Teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan beperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika. Kelompok mata pelajaran Estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan keindahan serta harmoni, mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual, sehingga mampu menikmati dan mensyukhuri hidup, mapun dalam kehidupan bermasyarakat sehinga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olah Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Raga dan

kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk Kesehatan

meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersikap kolektif, kemasyarakatanseperti, keterbebasan dari prilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/HAIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensialuntuk mewabah.

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Tabel 2. Struktur Kurikulum Nasional

Kelas dan Alokasi Waktu Komponen

I II III

IV,V, dan VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga

4 dan Kesehatan

B. Muatan Lokal

C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah

Catatan 2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2. Struktur Kurikulum SD N 1 Karangasem

Pelaksanaan sekolah rintisan berstandar internasional mengacu pada Permendiknas No 78 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang mulai diterapkan dari tahun 2010, dimana kelas RSBI hingga hari ini berada di kelas IV. Hal itu menyebabkan terjadinya perbedaan struktur kurikulum antara kelas I sampai dengan

IV yang telah mengikuti standar RSBI dan kelas V dan VI masih mengacu kepada sekolah reguler. Berdasarkan persaratan sekolah RSBI maka pembelajaran mata pelajaran Matematika dan IPA menggunakan bahasa internasional (bilingual) dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Dengan mempertimbangkan ketersediaan guru kelas yang belum menguasai Bahasa Inggris secara baik maka pembelajaran dilakukan secara terpisah dengan mengambil tambahan masing-masing mata pelajaran sebanyak 2 jam tambahan setiap minggunya. Dengan mengambil contoh pola pengelolaan pembelajaran di SD Muhamadyah Denpasar maka setiap minggunya mata pelajaran dari kelas RSDBI di tambah 4 jam yaitu 2 jam untuk Mathematic dan 2 jam untuk Science. Selanjutnya kedua mata pelajaran tersebut digolongkan kedalam muatan international. Sementara konten materi yang dibelajarkan tetap mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar muatan nasional pada mata pelajaran Matematika dan IPA. Dengan adanya

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

penambahan mata pelajaran tersebut selanjutnya akan dikaji berdasarkan pertimbangan padat atau tidaknya beban belajar siswa yang dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dan IPA secara umum. Sehingga keberadaan mata pelajaran Mathematic dan Science bukan merupakan mata pelajaran baru tetapi sebagai implementasi dari pelaksanaan sistem pembelajaran bilingual pada mata pelajaran Matematika dan IPA dengan pertimbangan kompetensi guru semata. Penggolongannya kedalam muatan internasional semata-mata hanya sebagai langkah taktis agar mempermudah dalam proses penilaian dan pelaporan penilaian.

Kelas I, II, dan III RSDBI SD N 1 Karangasem menggunakan pendekatan tematik dalam proses pembelajarannya. Dimana setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selalu mengacu pada tema yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, karakteristik materi, karakteristik siswa dan tuntutan standar kompetensi yang terdapat pada standar isi sebagai acuan KTSP. Sehingga dalam suatu pertemuan siswa dapat belajar beberapa standar kompetensi sekaligus pada lintas mata pelajaran sesuai klasifikasi mata pelajaran pada standar isi utamanya pada mata 5 mata pelajaran pokok yang dipegang oleh guru kelas. Hal ini akan berdampak pada sumber belajar yang harus disiapkan siswa yang tidak menentu setiap harinya. Sementara kebiasaan orang tua siswa dalam membantu anaknya belajar juga masih belum paham atau asing dengan pendekatan tematik. Demikian pula dengan adanya mata pelajaran yang menggunakan guru mata pelajaran yang tidak memungkinkan pelaksanaan pembelajaran secara tematik murni. Berdasarkan pertimbangan tersebut sekolah kemudian membuatkan alokasi waktu dan jadwal pelajaran semata-mata untuk membantu siswa dalam belajar dan oarang tua siswa dalam membantu anaknya belajar. Sementara pelaksanaan pembelajaran tematik sedapat mungkin dilaksanakan oleh guru kelas yang tatap mengacu dan meramu Kelas I, II, dan III RSDBI SD N 1 Karangasem menggunakan pendekatan tematik dalam proses pembelajarannya. Dimana setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selalu mengacu pada tema yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, karakteristik materi, karakteristik siswa dan tuntutan standar kompetensi yang terdapat pada standar isi sebagai acuan KTSP. Sehingga dalam suatu pertemuan siswa dapat belajar beberapa standar kompetensi sekaligus pada lintas mata pelajaran sesuai klasifikasi mata pelajaran pada standar isi utamanya pada mata 5 mata pelajaran pokok yang dipegang oleh guru kelas. Hal ini akan berdampak pada sumber belajar yang harus disiapkan siswa yang tidak menentu setiap harinya. Sementara kebiasaan orang tua siswa dalam membantu anaknya belajar juga masih belum paham atau asing dengan pendekatan tematik. Demikian pula dengan adanya mata pelajaran yang menggunakan guru mata pelajaran yang tidak memungkinkan pelaksanaan pembelajaran secara tematik murni. Berdasarkan pertimbangan tersebut sekolah kemudian membuatkan alokasi waktu dan jadwal pelajaran semata-mata untuk membantu siswa dalam belajar dan oarang tua siswa dalam membantu anaknya belajar. Sementara pelaksanaan pembelajaran tematik sedapat mungkin dilaksanakan oleh guru kelas yang tatap mengacu dan meramu

Berbeda dengan struktur kurikulum rintisan berstandar international, untuk kelas V dan VI masih tetap mengacu kepada struktur kurikulum sekolah reguler. Berikut digambarkan struktur kurikulum SD N 1 Karangasem seperti dimaksud pada uraian di atas :

Tabel 3. Struktur Kurikulum Kelas Sekolah Reguler V dan VI

Kelas dan Alokasi Waktu

Komponen

V VI

A. Mata Pelajaran Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahunan Alama

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasman, Olah Raga dan

Kesehatan

B. Mata Pelajaran Muatan Lokal

1. Bahasa Bali

2. Budi Pekerti

3. Bahasa Inggris

4. ICT

C. Pengembangan Diri

3. Olah Raga Jumlah

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

Tabel 4. Struktur Kurikulum Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional

Kelas dan Alokasi Waktu Komponen

IV

I II III

Tematik penyesuaian untuk guru kelas

A. Mata Pelajaran Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahunan Alam

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasman, Olah Raga dan 3 3 3 4

Kesehatan

B. Mata Pelajaran Muatan Lokal

1. Bahasa Bali

2. Budi Pekerti

3. Bahasa Inggris

4. ICT

C. Mata Pelajaran Muatan International

1. Mathematic

2. Science

D. Pengembangan Diri

3. Olah raga Jumlah

3. Struktur Program Pelajaran Tambahan dan Pengembangan Diri

Untuk mendukung proses percepatan peningkatan status RSDBI menjadi SBI dimana pengertian SDBI adalah sekolah yang dalam proses penyelenggaraan dan pengelolaannya melakukan pengembangan, perluasan dan pendalaman dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga lulusannya memiliki daya saing internasional. Dengan pengertian ini SDBI dapat dirumuskan sebagai berikut :

SDBI = SDSN + X

SDBI adalah sekolah dasar yang telah memenuhi seluruh aspek Standar Nasional Pendidikan (SNP) baik standar proses, standar kompetensi lulusanm pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Adapun pengertian X adalah penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan dan pendalaman kemampuan yang diyakini diperlukan untuk bekal hidup dalam pergaulan internasional.

Oleh karna itu SD 1 Karangasem mulai mengembangkan program remedial, pengayaan dan percepatan dalam pengertian yang terbatas, untuk ke depan akan dikembangkan lagi dalam arti sesungguhnya mengingat persiapan menuju arah tersebut memerlukan keterlibatan banyak faktor baik sumber daya manusia dan pendanaan. Program yang dimaksud adalah program remidial adalah program perbaikan pembelajaran bagi siswa yang belum optimal menyerap materi pembelajaran. Program pengayaan adalah program pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dan berlatih pelajaran tambahan untuk memperkaya dan memperdalam dari materi yang sudah dibelajarkan. Sedangkan program percepatan adalah program lompatan belajar bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik sangat baik untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada kelas tertentu lebih cepat dari biasanya. Selanjutnya sekolah akan mengembangkan instrumen penilaian yang akan dijadikan sarana dan tolak ukur seorang siswa dikatakan layak mendapatkan kesempatan tersebut.

Program tersebut kemudian dilaksanakan pada jam palajaran tambahan di luar jam reguler yang dilaksanakan bersamaan dengan program pengembangan diri atau kegiatan lain yang ada kaitannya dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah seperti persiapan lomba akademik dan non akademik. Berikut struktur program dmaksud seperti diuraiakan pada tabel di bawah ini :

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

Tabel 5. Program Pelajaran Tambahan dan Pengembangan Diri

N NAMA KO

PESERTA PENGAJAR/INST O

KEGIATAN DE KEGIATAN

DILIBATKA N

1 Calistung 21 IA MEMBACA

Remidi dan

Lancar membaca, berhitung

I dan II

Klasikal Guru kelas I dan II

pengayaan

22 IA TULIS 23 IA HITUNG 24 IB MEMBACA 25 IB TULIS 26 IB HITUNG 27 IIA MEMBACA 28 IIA TULIS 29 IIA HITUNG 30 IIB BACA 31 IIB TULIS 32 IIB HITUNG

2 Calistung 33 IIIA BACTULIS.ING

Klasikal Guru Bahasa Inggris Bahasa Inggris

Tambahan

Lancar calistung Bahsa

III dan IV

Inggris

34 IIIB HITUN.ING 35 IVA BACTULIS.ING 36 IVB HITUNG.ING

3 Pelajaran 37 IVA REMIDI

Selektif (analisis evaluasi) Guru Kelas IV dan V tambahan

Remidi, pengayaan

Pemantapan penguasaan muatan nasional

IV dan V

muatan nasional 38 IVA PENGAYAAN

dan percepatan

39 IVA PERCEPATAN 40 IVB REMIDI 41 IVB PENGAYAAN 42 IVB PERCEPATAN 43 VA REMIDI 44 VA PENGAYAAN 45 VA PERCEPATAN 46 VB REMIDI 47 VB PENGAYAAN 48 VB PERCEPATAN

4 Olimpiade 49 KLS IPA

Persiapan lomba

Penguasaan materi soal lomba

Selektif (penunjukkan) III, IV dan V Pembina MIPA

Olimpiade MIPA

50 KLS MATIK 5 ICT

Pilihan siswa III, IV dan V Guru ICT/Instruktur 6 MTQ

51 KLS KOMPUTER

Ekstra kurikuler

Terampil komputer dasar

52 KLS MTQ

Persiapan lomba

Terampil menguasai MTQ

Selektif (penunjukkan) III, IV dan V Guru Agama Islam

MTQ

7 Darmagitha 53 KLS DARMAGITHA

Persiapan lomba

Terampil menguasai materi

Selektif (penunjukkan) III, IV dan V Guru Agama Hindu/

darmagitha

Darmagitha

8 Pencak silat 54 KLS SILAT

Ekstra kurikuler

Terampil menguasai pencak

IV, V dan VI

Pilihan siswa Instruktur

silat dasar

9 Pramuka 55 KLS PRAMUKA

Ekstra kurikuler

Menguasai dasar

IV, V dan VI

Pilihan siswa Pembina pramuka

kepramukaan

10 Drum band 56 KLS DRUM BAN

Ekstra kurikuler

Terampil menguasai dasar

IV, V dan VI

Pilihan siswa Insturktur

drum band

Pilihan siswa Guru Penjas tertentu

11 Olah raga 57 KLS PERMAINAN A

Ekstra kurikuler

Terampil menguasai

IV, V dan VI

permainan tertentu

58 KLS PERMAINAN B 12 Tabuh

59 KLS TABUH

Ekstra kurikuler

Terampil menguasai dasar

IV, V dan VI

Pilihan siswa Instruktur

tabuh

VI Klasikal Guru kelas VI tambahan UN

13 Pelajaran 60 VIA REMIDI

Remidi dan

Penguasaaan materi soal UN

pengayaan

14 61 VIA PENGAYAAN 15 62 VIB REMIDI 16 63 VIB PENGAYAAN

17 Pelajaran 64 IIIA REMIDI

Klasikal III A B Guru kelas III A B tambahan

Pemantapan penguasaan

materi muatan

18 muatan nasional 65 IIIA PENGAYAAN

nasional

19 66 IIIA PERCEPATAN 67 IIIB REMIDI 68 IIIB PENGAYAAN 69 IIIB PERCEPATAN

Program di atas akan dilaksanakan di luar pembelajaran reguler selama 2 jam (2 x 60 menit). Dimana masing-masing program mempunyai karakteristik pelaksanaan yang berbeda satu dengan yang lainnya terutama dalam hal siswa peserta. Dalam hal akademik siswa dipilih berdasarkan analisis evaluasi yang telah dilakukan guru sedangkan non akademik berdasarkan minat dan bakat siswa. Berkaitan dengan Program di atas akan dilaksanakan di luar pembelajaran reguler selama 2 jam (2 x 60 menit). Dimana masing-masing program mempunyai karakteristik pelaksanaan yang berbeda satu dengan yang lainnya terutama dalam hal siswa peserta. Dalam hal akademik siswa dipilih berdasarkan analisis evaluasi yang telah dilakukan guru sedangkan non akademik berdasarkan minat dan bakat siswa. Berkaitan dengan

B. MUATAN KURIKULM Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional

Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kopetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Muatan kurikulum untuk SD N 1 Karangasem adalah meliputi 8 mata pelajaran, 4 muatan lokal, 2 muatan internasional dan 3 pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran Muatan Nasional

Mata pelajaran yang diajarkan di SD Negeri 1 Karangasem terdiri dari 8 mata pelajaran yaitu :

a. Pendidikan Agama

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Indonesia

d. Matematika

e. Ilmu Pengetahuan Alam

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

g. Seni Budaya dan Ketrampilan

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

2. Mata Pelajaran Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompotensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 1992 yang ditindak lanjuti dengan surat edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali Nomor 715/I/19/I.1994 yang menggariskan bahwa Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Sementara berdasarkan kondisi yang memungkinkan dan relevan dengan keberadaan sekolah dan lingkungannya maka diadakanlah muatan lokal Bahasa Inggris dan ICT sehingga label internasional pada SD N 1 Karangasem benar-benar tercermin dari output siswa. Sehinggan muatan lokal yang dipilih adalah Bahasa Bali, Budi Pekerti, Bahasa Inggris dan ICT.

a. Bahasa Bali Bahasa Bali adalah bahasa ibu bagi Orang Bali dan orang yang bertempat tinggal turun temurun di Bali. Sehingga Bahasa Bali adalah salah satu identitas Bali sebagai salah satu pulau tujuan wisata internasional. Dalam rangka menjaga eksistensi Bali dan Bahasa Bali maka sekolah berkewajiban dan berpekepentingan untuk ikut

andil dalam menjaga warisan budaya. Sehingga wacana “Ajeg Bali” tidak hanya mengemuka pada head line media masa tetapi sudah melangkah maju ke depan

menjadi terintegrasi dalam persepektif pendidikan di Bali. Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bali berfungsi sebagai: a) lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali, b) lambang identitas daerah dan masyarakat Bali, c) alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali, d) pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.

Salah satu warisan budya Bali terkait dengan Bahasa Bali adalah Aksara Bali yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pengembangan budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai: a) sarana pengembangan kesastraan Bali, b) wadah/wahana pengembangan seni budaya Bali, c) sarana pendidikan, adat dan budaya Bali.

Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang didalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan sosial politik masyarakat Bali yang berfungsi sebagai: a) perekam perkembangan kebudayaan daerah Bali, b) menumbuhkembangkan rasa solidaritas kemanusiaan, c) sarana peningkatan harkat dan martabat manusia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Bali. Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali ini diharapkan:

1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;

2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa Bali peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

4) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;

Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah dan bahasa ibu;

3) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;

4) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Bali;

6) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil intelektual masyarakat Bali. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra Bali yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra Bali.

b. Budi Pakerti

Pengaruh positif akibat globalisasi dan industrialisasi adalah terbentuknya karakter manusia yang menghargai waktu, menghargai sesama, efektif dan efisien serta dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Hal ini berpengaruh terhadap perilaku masyarakat yang cendrung individual dan mengabaikan kebersamaan, kegotongroyongan dan sendi-sendi kehidupan lainnya.

Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, pelanggaran tata tertib, etika dan degradasi moral menjadi topik pembahasan hangat di media masa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Untuk menangkal makin merebaknya prilaku amoral pada peserta didik diperlukan upaya-upaya penanaman pengetahuan, sikap dan perbuatan yang berahklak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dengan memberikan pendidikan budi pekerti yang menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik.

Pendidikan budi pekerti dilaksanakan untuk pembentukan watak kepribadian peserta didik secara utuh yang tercermin pada prilaku berupa pikiran, ucapan, perbuatan, sikap dan hasil karya yang baik. Realisasi pendidikan budi pekerti perlu diwujudkan dalam lingkup keluarga, masyarakat dan sekolah secara terpadu. Dengan sendirinya pelaksanaan pendidikan budi pekerti dapat diwujudkan melalui upaya keteladanan, pembiasaan, pengalaman, pembinaan prilaku perbuatan-perbuatan yang baik dan pengkondisian lingkungan. Tujuan muatan lokal budi pekerti adalah:

1) Mendorong kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai- nilai universal, nasional dan tradisi budaya bangsa yang religius;

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

2) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai penerus bangsa;

3) Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam prilaku yang menyimpang baik secara individual maupun sosial;

4) Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat yang dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Ruang lingkup muatan lokal budi pekerti adalah:

1) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan manusia dan Tuhan;

2) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat manusia (potensi diri);

3) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan manusia;

4) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan lingkungan (lingkungan alam, sosial dan budaya).

c. Bahasa Inggris

Bahasa Inggris adalah salah satu Bahasa Dunia yang tetap eksis yang sangat diperlukan dalam pergaulan internasional yang menglobal. Bahsa Inggris sangat diperlukan bukan hanya sebagai sarana komunikasi verbal antar manusia akan tetapi interaksi masyarakat zaman sekarang dengan produk-produk teknologi yang sebagian besar menggunakan standar Bahasa Inggris sebagai panduannya. Sehingga diadakannya sekolah bertaraf internasional adalah dalam rangka memenuhin Bahasa Inggris adalah salah satu Bahasa Dunia yang tetap eksis yang sangat diperlukan dalam pergaulan internasional yang menglobal. Bahsa Inggris sangat diperlukan bukan hanya sebagai sarana komunikasi verbal antar manusia akan tetapi interaksi masyarakat zaman sekarang dengan produk-produk teknologi yang sebagian besar menggunakan standar Bahasa Inggris sebagai panduannya. Sehingga diadakannya sekolah bertaraf internasional adalah dalam rangka memenuhin

3. Mata Pelajaran Muatan Internasional

Dalam rangka pengembangan, pengayaan dan pendalaman beberapa mata pelajaran yang sering dijadikan ajang kompetisi dalam beberapa kegiatan lomba baik tingkat lokal maupun sampai internasional yang paling populer adalah limpiade MIPA dan ajang siswa berprestasi dalam bidang Matematika dan Science, sehingga sekolah memandang perlu untuk membelajarkan siswa menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika dan IPA dengan cara bilingual oleh beberapa sekolah diformat secara khusus sesuai dengan kondisi sekolah RSDBI tersebut. Untuk SD N 1 Karangasem penyelenggaraan pembelajaran Matematika dan IPA bilingual dilaksanakan secara terpisah dengan pembelajaran Matematika dan IPA reguler. Hal ini sangat terkait dengan ketersediaan guru kelas yang membelajarkan Matematika dan IPA reguler belum mampu untuk membelajarkan mata pelajaran tersebut secara bilingual. Sehingga pembelajaran Matematika dan IPA bilingual atau Mathematic dan Science dibelajarkan oleh guru khusus bilingual yang mempunyai basic keilmuan Bahasa Inggris. Akan tetapi struktur materi tetap didasarkan atas standar isi pada kurikulum KTSP. Ke depan

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

seiring perkembangan sekolah yang terus dikembangkan dengan pelatihan guru-guru kelas secara rutin dalam hal penguasaan Bahasa Inggris maka pembelajaran Matematika dan IPA benar-benar dilaksanakan secara biingual oleh guru kelas yang bersangkutan,

4. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan yalanan bimbingan/konseling dan ekstra kurikuler. Secara umum pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah. Sedangkan secara khusus pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: (a) bakat, (b) minat, (c) kreativitas, (d) kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, (e) kemampuan kehidupan keagamaan, (f) kemampuan sosial, (g) kemampuan belajar, (h) wawasan dan perencanaan karir, (i) kemampuan pemecahan masalah, dan (j) kemandirian.

Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram pada kegiatan pembelajaran reguler dan pada program pembelajaran tambahan. Bidang kegiatan meliputi kegiatan: (1) kepramukaan, ( 2 ) Seni, dan (3) olahraga. Katagori peserta adalah berdasarkan minat dan bakat siswa.

Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan layanan bimbingan/konseling ataupun bimbingan belajar dan ekstra kurikuler dibina oleh guru kelas atau guru mata pelajaran dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan layanan bimbingan/konseling ataupun bimbingan belajar dan ekstra kurikuler dibina oleh guru kelas atau guru mata pelajaran dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram

Dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri yang terprogram selanjutnya diuraikan sesuai dengan jadwal pelajaran reguler dan jadwal pelajaran tambahan (terlampir)

b. Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram

Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut.

1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera setiap Senin ,dan setiap pagi sebelum masuk ,ibadah khusus keagamaan setiap Purnama ,Tilem ,Trisandya bersama setiap pagi dan siang sebelum pulang ,pengucapan janji siswa setiap hari , pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.

2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

5. Pendidikan Kecakapan Hidup

Tim Pengembang Sekolah SD N 1 Karangasem

Kurikulum SD N 1 Karangasem 2012.2013

Layanan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dilaksanakan secara terpadu melalui mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Lingkup PKH yang dikembangkan di SD Negeri 1 Karangasem adalah:

a. Kecakapan Personal yang berisi:

1) Keimanan dan ketaqwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pengembangan karakter yang mencangkup 18 nilai karakter rasa tanggung jawab, kebiasaan tertib dan disiplin, cinta kebenaran, komitmen hidup rukun, saling menghargai, saling membantu, saling menghormati dan memiliki budaya santun.