PENGARUH CITRA MEREK DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI RIDHO PAHLAWAN TOBING

PENGARUH CITRA MEREK DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI

  1

  2 RIDHO PAHLAWAN TOBING , LILA BISMALA

  1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

  2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

  

  Abstract The aim of this research was to determine the effect of brand image and advertising on consumer purchasing decisions are made. The results showed that there is influence between the variables of brand image on purchase decisions of customers insurance policy. The second hypothesis is rejected, there is no influence of advertising on purchase decisions of insurance policies. The third hypothesis is accepted, that there is a positive influence between the brand image and the negative impact of advertising on purchase decisions of insurance policies.

  Keywords: brand image, advertising, purchasing decisions.

  Abstrak

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek dan periklanan terhadap keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel citra merek terhadap keputusan pembelian nasabah polis asuransi. Hipotesis kedua ditolak, yaitu tidak ada pengaruh antara periklanan terhadap keputusan pembelian polis asuransi. Hipotesis ketiga diterima, yaitu ada pengaruh positif antara citra merek dan pengaruh negatif periklanan terhadap keputusan pembelian polis asuransi.

  Kata kunci: citra merek, periklanan, keputusan pembelian.

  PENDAHULUAN

  Keputusan pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan akan barang maupun jasa. Dalam usaha mengenal konsumen, perusahaan perlu mempelajari perilaku-perilaku konsumen yang merupakan perwujudan dari seluruh aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

  Pengambilan keputusan pembelian adalah bagian dari proses perilaku konsumen yang memiliki arti sebagai suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Sebelum melakukan keputusan pembelian, calon konsumen akan mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin bisa memecahkan persoalan kebutuhannya dengan menilai pilihan- pilihan yang tersedia secara sistematis dan obyektif serta menentukan keuntungan dan kerugiannya.

  Keputusan pembelian yang tinggi terjadi jika seorang konsumen ketika memutuskan akan membeli suatu produk pada jenis yang paling tinggi dan harga perusahaan tidak selalu sejalan dengan keadaan yang terjadi di lapangan. Seringkali konsumen terlalu berbelit-belit sebelum memutuskan untuk membeli dan terlalu banyak pertimbangan karena masih ragu terhadap produk.

  Keputusan untuk membeli jasa sebuah asuransi akan dipengaruhi salah satunya oleh citra perusahaan. Jika perusahaan memiliki citra yang baik, terutama dalam pengurusan klaim, tentunya akan memberikan sebuah peluang pemilihan alternatif, demikian sebaliknya. Konsumen akan melakukan observasi dan pencarian informasi terkait citra merek, sebelum memutuskan untuk membeli jasa asuransi. Hal lainnya yang menjadi dasar pemilihan adalah iklan yang ditayangkan. Seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan atas iklan dan seberapa sering iklan muncul di media, akan mempengaruhi keputusan konsumen, karena ikla bersifat mempengaruhi konsumen untuk menjatuhkan pilihannya pada produk tersebut. Perusahaan membuat iklan yang atraktif untuk menarik minat calon konsumen.

  Beberapa penelitian menunjukkan bahwa periklanan dan citra merek memiliki pengaruh pada keputusan konsumen. Hasil penelitian Maisya (2013) menunjukkan bahwa periklanan dan hubungan masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung di PT. Bank Negara Indonesia Tbk, Cabang Bukittinggi. Periklanan dan hubungan masyarakat adalah faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan menabung konsumen. Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan Nadia, dkk, 2013, menunjukkan bahwa variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Toyota Avanza.

  LANDASAN TEORITIS Keputusan Pembelian

  Dalam mengkonsumsi sebuah produk atau jasa, konsumen memerlukan kepastian untuk menentukan produk mana yang akan mereka pilih. Kepastian tersebut berupa keputusan pembelian yang tepat untuk memilih salah satu di antara banyaknya penawaran produk atau jasa yang mereka terima.

  Keputusan pembelian merupakan suatu bagian pokok dalam perilaku konsumen yang mengarah kepada pembelian produk atau jasa. Dalam membuat sebuah keputusan pembelian, konsumen tidak terlepas dari berbagai hal yang mempengaruhi dan memotivasinya untuk mengadakan pembelian. Dari itulah maka konsumen akan melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

  Menurut J. Supranto dan Nandan Limakrisna (2011), pembuatan keputusan konsumen sebenarnya merupakan suatu aliran interaksi antara proses faktor lingkungan, kognitif dan afektif dan tindakan perilaku. Pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian didasarkan pada keyakinan dan rasa percaya diri yang kuat dalam mengambil suatu keputusan dalam menggunakan jasa asuransi pada perusahaan ini dan meyakini bahwa keputusan pembelian yang telah diambilnya adalah hal yang tepat. Danang Sunyoto (2013) menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan penilaian- penilaian secara evaluatif. Situasi di mana keputusan diambil, mendeterminasi sifat eksak dari proses yang bersangkutan.

  Pembahasan mengenai keputusan pembelian juga perlu didahului oleh penegasan bahwa masalah keputusan bagi para calon konsumen, baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya. Karena calon konsumen akan sangat berhati-hati untuk mengeluarkan uangnya demi sebuah produk yang belum dikenalnya.

  Dari beberapa defenisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian itu merupakan suatu proses yang mengkombinasikan pengetahuan dan suatu pilihan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

  Henry Assael dalam Tatik Suryani (2008) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya akan menentukan respon konsumen: 1)

  Pertama adalah konsumen itu sendiri yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yaitu pikiran konsumen yang meliputi kebutuhan atau motivasi, persepsi, sikap, dan karakteristik konsumen yang meliputi demografi, gaya hidup dan kepribadian konsumen. 2)

  Faktor kedua adalah pengaruh lingkungan yang terdiri atas nilai budaya, pengaruh sub dan lintas budaya, kelas sosial, face to face

  group dan situasi lain yang

  menentukan. Faktor lingkungan ini melalui komunikasi akan menyediakan informasi yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan konsumen. Dalam penelitian Ritawati

  Tedjakusuma, dkk (2001) ditemukan bahwa faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor kualitas, factor distribusi dan faktor promosi mempunyai hubungan positif dengan perilaku mineral, sedangkan faktor harga mempunyai hubungan negatif dengan perilaku konsumen. MW Zulfikar (2011) dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel harga memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian batik, kemudian diikuti oleh variabel produk dan variabel distribusi sebesar. Sedangkan variabel promosi mempunyai pengaruh paling rendah dibandingkan variabel lain.

  Dari hasil penelitian Taufi (2013), ditemukan bahwa secara simultan variabel media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar dan papan reklame berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent. Lebih lanjut bahwa variabel media iklan televisi, majalah, surat kabar dan papan reklame secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent. Iklan harus dirancang secara logis dan sesuai fakta yang ada serta dalam menyusun sebuah iklan isi pesan harus diperhatikan dengan baik, sehingga audiens mudah untuk menangkap isi pesan iklan yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian Setyo Ferry Wibowo, 2012, memberikan hasil yang sama, yaitu variabel iklan televisi dan harga memberikan dampak kepada keputusan pembelian. Harga merupakan variabel yang cukup penting dalam keputusan konsumen, karena bagaimanapun konsumen masih memiliki kebutuhan lain yang harus dipenuhi, sehingga mau tidak mau variabel harga akan menjadi pertimbangan yang harus dipikirkan secara cermat. Hal ini senada dengan Natalia, 2014, di mana hasil penelitiannya menemukan bahwa faktor yang sangat menentukan keputusan pembelian adalah faktor harga di mana hal ini sangat berpengaruh terutama ketika ada potongan harga dan promo harga maka pelanggan tidak terlalu pembelian produk. Untuk variable brand image, kualitas produk, dan harga memiliki pengaruh baik secara partial maupun bersama-sama terhadap keputusan pembelian.

  Setelah melakukan penelitian terhadap Teh Botol Sosro, Lukman (2014) menemukan bahwa faktor-faktor ekuitas merek yang terdiri dari brand

  awareness dan brand image berpengaruh

  secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Kemudian variabel keputusan pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dan faktor ekuitas merek yang terdiri dari brand

  awareness

  dan brand image berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen dalam melakukan pembelian akan mempertimbangkan faktor merk produk dan memiliki kepercayaan yang lebih besar kepada produk yang memiliki merk yang sudah terkenal.

  Hal yang berlawanan terjadi dalam penelitian Rindang Lista Sari, dkk (2014) di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Menurutnya, dalam penerapan strategi pemasarannya sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan citra merek, mengingat citra merek perhiasan emas pada konsumen belum tertanam dengan baik. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara meningkatkan program pemasaran dan komunikasi pemasaran untuk mengedukasi konsumen akan manfaat dan pencitraan merek, melalui strategi iklan yang tepat. Hasil yang berbeda ini dapat disebabkan karena PT. Pegadaian bukan merupakan sebuah jasa penjualan perhiasan emas yang cukup mumpuni dibandingkan dengan toko emas yang sesungguhnya.

  Tjahjaningsih, 2009, menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dan citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Kualitas produk, citra merek, dan keputusan pembelian berpengaruh positif terhadap loyalitas merek. Selain itu, kualitas produk memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas merek melalui mediasi keputusan pembelian, kualitas produk berpengaruh langsung terhadap loyalitas merek sehingga pengaruh total kualitas produk terhadap loyalitas merek adalah sama dengan efek langsung ditambah efek langsung. Citra merek memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas merek melalui keputusan mediasi pembelian. Hal ini dapat dipahami karena produk telepon seluler akan dinilai dari kualitas produknya.

  Mawara (2013) dalam penelitiannya, menemukan bahwa periklanan dan citra merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor Yamaha. Selanjutnya periklanan berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian motor Yamaha. Citra Merek berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian motor Yamaha. Dan variabel citra merek memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian motor Yamaha

  Indikator yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

  Ada beberapa indikator atau tolak ukur menurut Kotler dan Keller (2003) yang dapat digunakan dalam penelitian ini, di antaranya adalah:

  1. Produk pilihan, adalah hasil atas keputusan pembelian akan segala sesuatu baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran.

  2. Merek pilihan, merupakan alat utama membedakan produk mereka dari produk orang lain.

  3. Penentuan saat pembelian, merupakan suatu keputusan akhir atas pengevaluasian alternatif yang ada untuk melakukan suatu pembelian.

  4. Situasi saat pembelian, yaitu pembeli yang menghadapi banyak keputusan dalam melakukan pembelian.

  Citra Merek

  Perusahaan mengidentifikasikan produk mereka berdasarkan dari sebuah merek. Pemberian merek melibatkan lebih dari sekedar pemilihan nama produk. Dengan merek tertentu perusahaan dapat mengetahui produk apa saja yang disukai oleh pelanggan serta apa yang membuat mereka menyukai jenis produk dengan merek tertentu.

  Keterkaitan konsumen pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya sehingga akan tercipta citra merek (brand image). Citra merek yang baik akan mendorong untuk meningkatkan volume penjualan.

  American Marketing Associaton

  dalam Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Menurut Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra (2010) merek sering diinterpretasikan secara berbeda-beda, di antaranya sebagai logo, instrumen legal (hak kepemilikan), perusahaan, shorthand notation, risk,

  reducer, postioning , kepribadian,

  rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi, dan envolving

  entity .

  Menurut J. Supranto dan Nandan Limakrisna (2011), citra merek adalah ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek. Dalam mencermati citra merek, Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006) mengemukakan bahwa sehubungan dengan merek maka persoalan yang sekarang ini muncul adalah kecenderungan konsumen untuk melihat merek terkenal dibanding fungsi utama dari produk tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa merek yang terkenal pasti mutunya terjamin. Melihat situasi seperti ini maka pemasar harus Berkaitan dengan besar kecilnya mampu mempopulerkan merek mereka akibat atau untung dan rugi yang agar dapat bersaing di pasar. mungkin dialami oleh konsumen.

  Selain definisi di atas, Kotler dan 6) Harga

  Keller (2009) mendefinisikan merek Berkaitan dengan tinggi rendahnya adalah produk atau jasa yang dimensinya atau banyak sedikitnya jumlah uang mendiferensiasikan merek tersebut yang dikeluarkan konsumen untuk dengan beberapa cara dari produk atau mempengaruhi suatu produk, juga jasa lainnya yang dirancang untuk dapat mempengaruhi citra jangka memuaskan kebutuhan yang sama. panjang. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, 7)

  Citra yang dimiliki oleh merek itu atau nyata, berhubungan dengan kinerja sendiri produk dari merek. Perbedaan ini bisa Berupa pandangan, kesepakatan dan juga lebih bersifat simbolis, emosional, informasi yang berkaitan dengan atau tidak nyata, berhubungan dengan apa suatu merek dari produk tertentu. yang direpresentasikan merek.

  Dari definisi-definisi yang telah Indikator yang Mempengaruhi Brand dikemukakan di atas, maka dapat diambil Image kesimpulan bahwa citra merek adalah Indikator yang mempengaruhi brand sebuah kesan positif dari sebuah produk image menurut (Ramadan Kareem, 2008, yang melekat di benak konsumen karena menyatakan: produk tersebut memiliki ciri khas atau 1)

  Corporate Image (Citra Pembuat) karakteristik sendiri yang berbeda dengan Yaitu sekumpulan asosiasi yang produk dari perusahaan lain. dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu

  

Faktor-faktor yang Mempengaruhi barang atau jasa. Citra pembuat

  meliputi: popularitas, kredibilitas,

  Citra Merek

  Ada beberapa faktor yang jaringan perusahaan, serta pemakai itu mempengaruhi citra merek di antaranya sendiri/penggunanya. adalah sebagai berikut: 2)

  User Image (Citra Pemakai) 1)

  Yaitu sekumpulan asosiasi yang Kualitas atau mutu

  Berkaitan dengan kualitas produk dipersepsikan konsumen terhadap barang yang ditawarkan oleh pemakai yang menggunakan suatu produsen dengan merek tertentu. barang atau jasa. Meliputi: pemakai Dapat dipercaya atau diandalkan. Berkaitan dengan pendapat atau 3)

  Product Image (Citra Produk) kesepakatan yang dibentuk oleh Yaitu sekumpulan asosiasi yang masyarakat tentang suatu produk dipersepsikan konsumen terhadap yang dikonsumsi. suatu barang atau jasa. Meliputi:

  3) atribut dari produk, manfaat bagi

  Kegunaan atau manfaat berkaitan dengan fungsi dari suatu konsumen, serta jaminan. produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

  Periklanan

  4) Peranan periklanan dalam pemasaran

  Pelayanan Berkaitan dengan tugas produsen jasa adalah untuk membangun kesadaran dalam melayani konsumennya. terhadap keberadaan jasa yang

  5) ditawarkan, untuk menambah

  Resiko pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut dan untuk membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

  Menurut M. Mursid (2010) periklanan dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara langsung (lisan) maupun dengan penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atau ide. Tetapi periklanan dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah biaya, berbeda dengan publisitas yang disiarkan tanpa mengeluarkan biaya. Menurut Paulus Lilik Kristianto (2011) iklan adalah bagian dari strategi komunikasi massa yang bertujuan mempengaruhi pikiran dan pendapat public mengenai sesuatu. Iklan dipandang berhasil bila dapat memberikan pengaruh ke publik secara permanen.

  Menurut Rambat dan Hamdani dalam (Danang Sunyoto, 2013) periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa periklanan yang dilaksanakan perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai media massa, penjualan yang paling persuasif yang ditujukan untuk para calon konsumen dan bukan merupakan bentuk dorongan pribadi atau promosi melainkan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali dalam Pujiyanto, 2003). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2003). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan.

  Ralph S. Alexander dalam Pujiyanto (2003) merumuskan dengan Association

  Marketing Association (AMA), bahwa

  iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu; 1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya, 2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar, 3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya, 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.

  Indikator Periklanan

  Menurut Kotler dan Keller (2009), indikator yang sangat penting dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya adalah: 1)

  Mission (Tujuan Periklanan) Menetapkan tujuan periklanan adalah langkah pertama dalam membuat program periklanan. 2)

  Message (Memilih Pesan Iklan) Faktor kreatifitas dalam iklan lebih penting daripada jumlah uang yang dikeluarkan. Suatu iklan baru dapat hanya setelah mendapat perhatian.

  3) Media (Keputusan tentang Media)

  Pemilihan media merupakan penemuan media dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan pesan iklan kepada konsumen.

  METODE PENELITIAN Definisi Operasional

  1) Keputusan pembelian itu merupakan suatu proses yang mengkombinasikan pengetahuan dan suatu pilihan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

HASIL DAN PEMBAHASAN

  sebesar 3,155 maka dapat dilihat nilai untuk citra merek dan periklanan adalah 11,156 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa, citra merek dan periklanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya bahwa secara simultan, kedua variable bebas (periklanan dan citra merek) memiliki pengaruh yang signifikan. Jika produk memiliki citra merek yang kuat dan didukung oleh periklanan yang menarik dan persuasive, maka konsumen akan tertarik membeli produk tersebut.

  Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai f

  Tabel 2. Hasil Uji Korelasi Ganda

  Selanjutnya adalah menguji pengaruh kedua variable bebas secara simultan. Hasilnya ditunjukkan pada table berikut:

  Periklanan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mengandung makna bahwa konsumen cenderung lebih memperhatikan hal lain di luar periklanan, misalnya kualitas produk, harga maupun kemampuan membeli. Maka dapatlah dinyatakan bagaimanapun perusahaan beriklan, jika memang produk tidak memiliki kualitas yang baik maka konsumen tidak akan tertarik untuk membelinya.

  Dari uraian di atas menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan periklanan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dalam hal ini konsumen memandang bahwa citra merek merupakan jaminan / cerminan dari kualitas produk. Jika sebuah produk memiliki kualitas yang baik, maka akan memiliki citra merek yang kuat dan akan selalu diidentikkan untuk kategori produk tertentu.

  • tabel

  Tetapi variabel periklanan ditemukan tidak signifikan yaitu 0,232 < 0,05 terhadap keputusan pembelian dengan t - hitung -1,208 < t -tabel 2,00.

  Berdasarkan hasil dari proses pengolahan data, dapat dilihat bahwa variabel citra merek (X1) terhadap keputusan pembelian signifikan 0,000 < 0,05 dengan t

  4,153 > t

  (SPSS 16.0) Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

  Statistical Package For Social Sciences

  Berdasarkan hasil regresi dari data primer yang telah diolah dengan menggunakan software pengolahan data

  3) Periklanan merupakan kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara langsung (lisan) maupun dengan penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atau ide. Indikatornya adalah mission, message, media

  image.

  Citra merek adalah sebuah kesan positif dari sebuah produk yang melekat di benak konsumen karena produk tersebut memiliki ciri khas atau karakteristik sendiri yang berbeda dengan produk dari perusahaan lain. Indikatornya adalah corporate image, user image, product

  alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Indikatornya adalah produk pilihan, merek pilihan, penentuan saat pembelian, situasi saat pembelian, yaitu pembeli yang menghadapi banyak keputusan dalam melakukan pembelian. 2)

  • hitung
  • tabel 2,00.
Variabel terikat (keputusan pembelian nasabah dalam membeli pembelian) akan dapat dijelaskan oleh polis asuransi. variable periklanan dan variable citra merek. Adapun besarnya koefisien DAFTAR PUSTAKA determinasi ditunjukkan pada table Danang Sunyoto (2013). Perilaku berikut:

  Konsumen (cetakan pertama) .

  Yogyakarta : Center For

  

Tabel 3. Hasil Uji Determinasi Academic Publishing Service

(CAPS).

  Endang Tjahjaningsih, Maurine Yuliani (2009). Analisis Kualitas Produk Dan Citra Merek Dalam Mempengaruhi Keputusan

  Nilai R Square adalah sebesar 0,281 Pembelian Dan Dampaknya (28,10%). Artinya hubungan keputusan Terhadap Loyalitas Merek HP pembelian dijelaskan oleh Citra Merek Nokia. Jurnal Telaah Manajemen (X1) dan Periklanan (X2) sebesar (TEMA) , 104 ‐ 118. 28,10%. Sisanya sebesar 71,9 % Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra merupakan kontribusi dari variabel lain

  (2010). Pemasaran Strategik, Edisi yang tidak diikut sertakan di dalam model Ke-2. Yogyakarta: Penerbit Andi. penelitian ini. Johanes Supranto dan Nandan Limakrisna

  Dapat dinyatakan bahwa keputusan (2011). Perilaku Konsumen dan konsumen dalam memilih asuransi Strategi Pemasaran untuk dijelaskan oleh variable lain, seperti gaya Memenangkan Persaingan Bisnis. hidup, status social, keadaan ekonomi Jakarta: Mitra Wacana Media. serta banyak hal lainnya. Keadaan ini Kotler, Philip dan Gary Armstrong seharusnya akan menjadi inspirasi bagi

  (2003). Dasar-Dasar Pemasaran. perusahaan untuk lebih aktif menggali

  Jakarta: PT. Indeks keadaan konsumen sehingga mampu Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller membentuk strategi yang lebih baik untuk (2009). Manajemen Pemasaran, meraih lebih banyak konsumen. Edisi Tiga Belas. Jakarta:

  Erlangga.

  

KESIMPULAN Lukman, M. D. (2014). Analisis Pengaruh

  Dari pembahasan diatas dalam Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian dan kesimpulan sebagai berikut : Kepuasan Konsumen Produk Teh 1.

  Botol Sosro Kemasan Kotak. Adanya pengaruh antara variabel citra merek terhadap keputusan pembelian Jurnal Administrasi Bisnis , 64- nasabah dalam membeli polis 81. asuransi. M. Mursid (2010). Manajemen 2.

  Pemasaran . Jakarta: PT Bumi

  Tidak adanya pengaruh antara periklanan terhadap keputusan Aksara. pembelian nasabah dalam membeli

  Maisya, F. (2013). Pengaruh Periklanan, polis asuransi.

  Promosi Penjualan Dan Hubungan 3. Masyarakat Terhadap Keputusan

  Adanya pengaruh positif antara citra merek dan pengaruh negatif Menabung Di PT. Bank Negara periklanan terhadap keputusan Indonesia, Tbk. Cabang Bukittinggi. Manajemen , 1-12. Mawara, Z. R. (2013). Periklanan Dan Ramadan Kareem, (2008), Hubungan Citra Merek Pengaruhnya Citra Merek (Brand Image) dan Terhadap Keputusan Pembelian

  Keputusan Pembelian (Studi

  Kendaraan Bermotor Yamaha. Kasus Bank Muamalat Indonesia

  Jurnal EMBA , 826-835. Palembang) ,

  Muhamad Wimman Zulfikar, 2011, Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan (20 April, Pembelian (Studi pada Oase 2008) Batik Pekalongan), Skripsi Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani Fakultas Ekonomi Universitas (2006). Manajemen Pemasaran Diponegoro Semarang Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

  Nadia Lona Trista, Apriatni EP, Saryadi Rindang Lista Sari, Silvya L. Mandey, (2013). Pengaruh Citra Merek Agus Supandi Soegoto (2014).

  (Brand Image) Dan Kepercayaan Citra Merek, Harga Dan Promosi Merek (Brand Trust) Terhadap Pengaruhnya Terhadap Keputusan Keputusan Toyota Avanza Di Kota Pembelian Perhiasan Emas Pada Semarang. PDII LIPI , 1-8. PT. Pegadaian (Persero) Cabang

  Natalia, F. (2014). Pengaruh Brand Manado Utara. Jurnal EMBA , Image, Kualitas Produk, Dan Harga 1222-1232.

  Terhadap Keputusan Pembelian Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Pada Pt Chandra Jaya Sukses Muryani, 2001, Analisis Faktor- (Produk Kursi Recliner Merek faktor yang Mempengaruhi Perilaku Lazboy). Jurnal Akuntansi Dan Konsumen dalam Pembelian Air

  Manajemen Esa Unggul , 1-11. Minum Mineral, Jurnal Penelitian

  Pantri Heriyati, Septi. (2012). Analisis Dinamika Sosial Vol. 2 No. 3 Pengaruh Brand Image Dan Desember 2001: 48 -58 Kualitas Produk Terhadap Setyo Ferry Wibowo, Maya Puspita Keputusan Pembelian Konsumen Karimah (2012). Pengaruh Iklan Pada Handphone Nexian. Journal Televisi Dan Harga Terhadap

  of Business Strategy and Execution Keputusan Pembelian Sabun Lux

  , 171-205. (Survei Pada Pengunjung Mega Paulus Lilik Kristianto (2011). Psikologi Bekasi Hypermall). Jurnal Riset

  Pemasaran Integrasi Ilmu Manajemen Sains Indonesia Pemasaran . Yogyakarta: Center Tatik Suryani (2008). Perilaku

  For Academic Publishing Service Konsumen, Implikasi pada Strategi (CAPS). Pemasaran. Jakarta: Graha Ilmu

  Pujiyanto, 2003, Strategi Pemasaran Taufik. (2013). Pengaruh Media Iklan Produk Melalui Media Periklanan, Terhadap Pengambilan Keputusan NIRMANA Vol. 5, No. 1, Januari Konsumen Membeli Pasta Gigi 2003: 96 - 109 Pepsodent.

  Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) , 1-11.