KONSEP DASAR ASKEB NEO kawung

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengkajian pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
A. Pengkajian Bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik:
1. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir dilakukan pertama kali segera setelah lahir
untuk mendeteksi beberapa kondisi yang bisa diobservasi.
2. Beberapa jam pertama kehidupan yang harus dikaji pada neonatus adalah:
a. Memantau tanda vital BBL
b. Timbang berat badan bayi dan ukur panjang badan, lingkar kepala, dan
lingkar dada
c. Lakukan pengkajian usia gestasi BBL selama 4 jam pertama kehidupan
bayi
Metode Pengkajian
1. Gunakan klasifikasi tingkat kematangan BBL
2. Kaji masing-masing faktor pada tabel dan berikan nilai mulai 0 hingga 5
untuk masing-masing hasil
Karakteristik Fisik
1. Kulit:
Pada neonatus preterm tampak tipis dan transparan

2. Hitung frekuensi napas.
Normal: 30-60 kali/menit
3. Inspeksi pada warna bayi.

Warna: pucat/ikterus/sianosis sentral/ tanda lainnya. Bayi dalam keadaan
aterm umumnya lebih pucat dari bayi keadaan preterm
4.

Hitung denyut jantung janin menggunakan stetoskop.
Normal: 100-160 kali/menit

5. Ukuran suhu aksila
Normal: 36,5-37,5° C
6. Kaji postur dan gerakan.
Normal: pada keadaan istirahat kepalan tangan longgar dengan lengan
panggul dan lutut semi fleksi. Selanjutnya gerakan ekstremitas bayi
harusnya terjadi scara spontan dan simstreis disertai dengan gerakan
sendi penuh dan pada bayi normal terdapat sedikit gemetar.
7. Keadaan tonus atau kesadaran bayi.
Normal: tingkat kesadaran mulai dari diam hingga sadar penuh serta bayi

dapat dibangunkan jika sedang tidur atau dalam keadaan diam
8. Pemeriksaan ekstrimitas.
Tujuan: menilai ada tidaknya gerakan ekstrimitas abnormal dan asimetris
serta menilai kondisi jari kaki, yaitu jumlahnya berlebih atau saing melekat
9. Pemeriksaan kulit.
Normal: apabila tanda seperti eritema toksikum (titik merah dan pusat
putih kecil pada muka, tubuh dan punggung)
10. Pemeriksaan tali pusat.
Normal: apabila warna tali pusat putih kebiruan pada hari pertama dan
mulai mengering dan lepas pada hari ke7-10
11. Pemeriksaan kepala dan leher

a. Pemeriksaan rambut dengan menilai jumlah dan warna, adanya
lanugo tertutama pada daerah bahu dan punggung
b. Pemeriksaan wajah dan tengkorak
dapat dilihat adanya maulage, ada tidaknya caput succedaneum,
menilai fontanella
c. Pemeriksaan mata
1) Menilai strabismus: koordinasi gerakan mata yang belum
sempurna

2) Jarang berkedip atau sensitivitas terhadap cahaya berkurang
kemungkinan adanya kebutaan
3) Adanya epicantus melebar kemungkinan anak mengalami sindrom
down
4) Katarak konginetal bila pupil berwarna putih
d. pemeriksaan telinga
menilai ada tidaknya gangguan pendengaran
e.

pemeriksan hidung
menilai pola pernapasan

f.

pemeriksaan mulut

g.

pemeriksaan leher


12. Pemeriksaan abdomen dan punggung.
Pemeriksaan secara inspeksi untuk melihat bentuk dari abdomen.
Secara palpasi hati biasanya teraba 2-3 cm dibawah arcus costa kanan,
limfa teraba 1 cm dibawah arcus costa kiri. Bagian-bagian ginjal dapat
teraba sekitar 2-3 cm. pemeriksaan punggung bertujuan untuk menilai
ada atau tidaknya kelainan seperti spina bifida atau mielomeningeal

(defek tulang punggung sehingga medula spinalis dan selaput otak
menonjol)
13. Pengukuran antropometri
a. BB normal 2500-3500 gr
Apabila ditemukan berat badan 3500 gr, maka
bayi termasuk kelompok makrosomia
b. PB normal 45-50 cm
c. Lingkar kepala normal 33-35 cm
Apabila lingkar kepala lebih besar 3 cm dari lingkar dada, maka bayi
mengalami hidrosefalus dan apabila diameter kepala