Astra International dan Kajian Terhadap
Astra International dan Kajian Terhadap Metode Pelatihan dan
Pengembangan Karyawan
Astra International dan Kajian Terhadap Metode Pelatihan dan Pengembangan
Karyawan
Dalam suatu organisasi SDM merupakan faktor terpenting karena merupakan
penggerak utama perusahaan, apalagi perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif
seperti PT. Astra International. Pelatihan dan pengembangan adalah fokus utama untuk
kemajuan perusahaan, salah satu yang melakukan hal ini adalah PT. Astra Graphia, Tbk.
(AG). Anak perusahaan Astra International (AI) ini tak kalah piawai dari induknya dalam
mengelola pelatihan karyawannya. Ada dua pelatihan yang didapat karyawan AG, yaitu
pelatihan tersentral di Astra Management Development Institute (AMDI) dan yang dikelola
intern AG. Framework tiap pelatihan mengacu pada visi Astra International. Pelatihan yang
diberikan secara bertahap, untuk pelatihan yang tersentral di AMDI, jenjang awal adalah
karyawan baru atau freshgraduate wajib mengikuti Astra Basic Management Program selama
satu bulan. Materinya berisi segala hal mendasar tentang dunia kerjanya, seperti bisnis,
sistem, nilai-nilai, dan filosofi AI secara menyeluruh.
Setelah beberapa lama bekerja dan naik pangkat menjadi supervisor, karyawan berhak
mendapat kursus lagi, yaitu Astra Supervisory Management Program. Di sini mereka mulai
mempelajari aspek kepemimpinan untuk mengasah kemampuannya menangani, memotivasi,
serta memberikan penghargaan dan penilaian pada anak buah. Ketika memasuki posisi
manajer, karyawan mendapat kesempatan mengikuti jenjang berikutnya: Astra Middle
Management Program. Kala memasuki posisi general manager, ia diberi Astra General
Management Program. Di sini, assessment kembali dilakukan, bahkan persyaratannya lebih
berat; hanya mereka yang diajukan oleh direksinya yang boleh mengikuti. Jenjang
berikutnya, Astra Excecutive Management Program. Pada tingkatan ini, materi yang
diberikan lebih mendalam. Isi materi banyak bersifat makro: bisnis global, managemen
strategis, isu-isu hangat, dan sebagainya. Biasanya diberikan setahun dua kali melalui
seminar atau memanggil pakar politik dan ekonomi.
Di samping berbagai program pelatihan berjenjang tersebut, seluruh karyawan juga
mendapat pasokan lain yang hukumnya wajib — terutama ketika memasuki level manajer.
Pelatihan bersifat umum ini berupa Astra Management Sistem, Man Management Astra, dan
Astra Seven Habit. Karyawan dilihat sebelum pelatihan (pre-activities), saat di dalam kelas,
hingga post-activities. Pelatihan yang bersifat knowledge dan skill development akan terlihat
jelas hasilnya melalui performa kerja.
Karyawan mendapat dua pola, di AMDI dan internal AG. Bisa jadi karyawan
mendapat pelatihan dari AG dulu, berhubung belum ada kelas di AMDI. Di luar pelatihan itu,
ada juga pelatihan di luar kantor (outbond) dan menggaet konsultan luar yang diadakan tiap
pertengahan tahun.
A.
LANDASAN TEORI
Definisi Pelatihan
Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a
planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by
employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk
memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian
dan perilaku oleh para pegawai.
Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya,
atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.
Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training that’s
planned in advanced and has a structured format.
Definisi Pengembangan
Menurut Werner dan DeSimone (2009:4) pengembangan sumber daya manusia
(human resources development ) diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang sistematis dan
terencana yang dirancang oleh organisasi untuk memberikan kesempatan kepada anggotanya
untuk mempelajari keahlian yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kerja saat ini dan
yang akan datang.
Definisi Organisasi
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Definisi Turnover
Menurut Harninda (1999:27): Turnover intentions pada dasarnya adalah sama
dengan keinginan berpindah karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya.
Harnoto (2002:2) menyatakan: turnover intentions adalah kadar atau intensitas dari
keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya
turnover intentions ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik.
Berikut metode pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan PT Astra antara lain
sebagai berikut :
B. Program Pembantu Pelatihan dan Pengembangan
Ketika pelatihan dan pengembangan tidak dapat meminimalisir atau justru malah
memperbesar angka turnover, maka kami menyiapkan beberapa program yang dapat
memaksimalkan fungsi pelatihan dan pengembangan dalam meminimalisir turnover.
1. Management Otorization System
a.
b.
c.
2.
3.
Manajerial memiliki hak pterogatif untuk mengatur jalannya perusahaan. Seperti yang
dicontohkan di Astra, perusahaan memiliki standarisasi tinggi dalam urusan manajerial.
Sehingga, karyawan tidak bisa seenaknya mempermainkan manajemen. Sistem ini dapat
diterjemahkan dalam beberapa sub-sistem. Yaitu;
Corporation Contract
Kontrak yang ditandatangai dan disepakatai antara perusahaan dan karyawan. Dengan
kontrak ini perusahaan memiliki bukti hitam di atas putih dalam mempermasalahkan ketika
karyawan tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan.
Corporation Loyality Day
Hari dimana keseluruhan karyawan mengungkapkan kesetiaannya. Program ini dapat
diterjemahkan dalam perayaan terhadap hari-hari besar perusahaan. Dalam program ini
karyawan seluruh lini dapat berbaur bersama. Sehingga, dapat terjadi banyak transformasi ide
dan informasi dan mempererat kebersamaan perusahaan.
Corporation Punishment
Sistem hukuman yang diterapkan ketika karyawan melakukan pelanggaran-pelanggaran.
Hukuman disini adalah hukuman produktif. Seperti mengutus karyawan untuk mengerjakan
tugas-tugas sulit dan lain sebagainya. Pemberian punishment langusung di bawah kendali
manajemen.
Enjoy and Do. Flexible Work!
Belajar dari kesuksesan Microsoft dan google, penerapan sistem flextime dan flexwork dapat
meminimalisir turnover orang-orang berbakat. Skilled worker biasanya memiliki karakteristik
dan metode kerja yang berbeda dengan karyawan biasa. Maka, untuk mewadahi mereka
memang diperlukan beberapa kelonggaran, karena dalam beberapa kasus, skilled
worker meraih produktifitas maksimum ketika bekerja pada keadaan yang “ideal” menurut
mereka.
Bribe Offering
To survive in highly competitive business environment organizations are focusing on
capitalizing its human recourses. These resources are very difficult to imitate and
combination with other resources also help to gain edge over competitors. The result shows
significant positiveassociation of both training perceptions with affective commitment. The
finding also shows significant negative association of affective commitment with employee
turnover intention. This study helps managers to understand training-attitude-organizational
performance relationship. (Ashar, Muhammad; Ghafoor, Mudasar; Munir, Easha; Hafeez,
Sadia. Vol 3. 2013. Macrothink Institute Inc.Las Vegas ).
Pemberian kompensasi yang sesuai menjadi jalan terakhir. Oleh karena itu, metode
kompensasi perlu dicari yang terbaik baik dari sisi karyawan maupun perusahaan. Untuk
kompensasi ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh penyaji pada pekan yang lain.
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pelatihan dan pengembangan yang dilakukan PT Astra berdampak positif
terhadap karyawan karena dapat meningkatkan produktifitas kinerja mereka. Karyawan
bahkan diwajibkan mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dilakukan perusahaan
Astra. Pelatihan dan pengembangan tersebut dilakukan secara bertahap tergantung jabatan
karyawan tersebut. Untuk pengembangan perusahaan dilakukan seminggu sekali sedangkan
khusus untuk pelatihan karyawan dilakukan 6 bulan sekali dan evaluasi setahun sekali.
Pelatihan tersebut dibuat senyaman mungkin sehingga karyawan menikmati program tersebut
dengan senang hati.
Program pelatihan ini dapat berjalan lancar didukung dengan system manajerial yang
baik dan juga komitmen perusahaan tentang pentingnya sumber daya manusia bagi
perusahaan. Kondisi perusahaan yang telah siap semuanya baik kondisi finansial, lini
produktifitas dan pemasaran juga mendukung keberasilan dari program ini. Dengan
keberhasilan program yang diterapkan maka akan menekan turnover dari perusahaan. Hal ini
berdampak positif terhadap perkembangan perusahaan.
Saran
Menurut kelompok kami program ini sangat bagus untuk diterapkan. Untuk perusahaan yang
sudah mempunyai kesiapan seperti Astra sebaiknya dapat menggunakan program pelatihan
ini karena program ini berdampak jangka panjang yang baik untuk perusahaan. Perusahaan
lain juga dapat mencontoh Astra yang sangat memperhatikan karyawannya bahkan sampai
memberi berbagai macam tunjangan seperti pegawai negeri. Program ini dapat
dikembangkan dengan lebih baik lagi sesuai dengan target yang ditentukan untuk
perkembangan perusahaan.
Daftar Pustaka
1. ASHAR, Muhammad; GHAFOOR, Mudasar; MUNIR, Easha; HAFEEZ, Sadia. The Impact
of Perceptions of Training on Employee Commitment and Turnover Intention: Evidence from
Pakistan. International Journal of Human Resource Studies, 2013, 3.01
2. DESSLER, Gary. Human Resources Management. Prentice Hall , 2006.
3. JEHANZEB, Khawaja; RASHEED, Anwar; RASHEED, Mazen F. Organizational
Commitment and Turnover Intentions: Impact of Employee's Training in Private Sector
of Saudi Arabia. International Journal of Business and Management, 2013, 8.08
4. KOTLER,Phillip; Amstrong. Principles of Marketing. Pearson , 2012.
5. LOVE, Thomas. Training can reduce employee turnover. Nation's Business, 1998, 86.08
6. ROBBINS, Stephen P. Organizational Behavior. Prentice Hall , 2013.
Pengembangan Karyawan
Astra International dan Kajian Terhadap Metode Pelatihan dan Pengembangan
Karyawan
Dalam suatu organisasi SDM merupakan faktor terpenting karena merupakan
penggerak utama perusahaan, apalagi perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif
seperti PT. Astra International. Pelatihan dan pengembangan adalah fokus utama untuk
kemajuan perusahaan, salah satu yang melakukan hal ini adalah PT. Astra Graphia, Tbk.
(AG). Anak perusahaan Astra International (AI) ini tak kalah piawai dari induknya dalam
mengelola pelatihan karyawannya. Ada dua pelatihan yang didapat karyawan AG, yaitu
pelatihan tersentral di Astra Management Development Institute (AMDI) dan yang dikelola
intern AG. Framework tiap pelatihan mengacu pada visi Astra International. Pelatihan yang
diberikan secara bertahap, untuk pelatihan yang tersentral di AMDI, jenjang awal adalah
karyawan baru atau freshgraduate wajib mengikuti Astra Basic Management Program selama
satu bulan. Materinya berisi segala hal mendasar tentang dunia kerjanya, seperti bisnis,
sistem, nilai-nilai, dan filosofi AI secara menyeluruh.
Setelah beberapa lama bekerja dan naik pangkat menjadi supervisor, karyawan berhak
mendapat kursus lagi, yaitu Astra Supervisory Management Program. Di sini mereka mulai
mempelajari aspek kepemimpinan untuk mengasah kemampuannya menangani, memotivasi,
serta memberikan penghargaan dan penilaian pada anak buah. Ketika memasuki posisi
manajer, karyawan mendapat kesempatan mengikuti jenjang berikutnya: Astra Middle
Management Program. Kala memasuki posisi general manager, ia diberi Astra General
Management Program. Di sini, assessment kembali dilakukan, bahkan persyaratannya lebih
berat; hanya mereka yang diajukan oleh direksinya yang boleh mengikuti. Jenjang
berikutnya, Astra Excecutive Management Program. Pada tingkatan ini, materi yang
diberikan lebih mendalam. Isi materi banyak bersifat makro: bisnis global, managemen
strategis, isu-isu hangat, dan sebagainya. Biasanya diberikan setahun dua kali melalui
seminar atau memanggil pakar politik dan ekonomi.
Di samping berbagai program pelatihan berjenjang tersebut, seluruh karyawan juga
mendapat pasokan lain yang hukumnya wajib — terutama ketika memasuki level manajer.
Pelatihan bersifat umum ini berupa Astra Management Sistem, Man Management Astra, dan
Astra Seven Habit. Karyawan dilihat sebelum pelatihan (pre-activities), saat di dalam kelas,
hingga post-activities. Pelatihan yang bersifat knowledge dan skill development akan terlihat
jelas hasilnya melalui performa kerja.
Karyawan mendapat dua pola, di AMDI dan internal AG. Bisa jadi karyawan
mendapat pelatihan dari AG dulu, berhubung belum ada kelas di AMDI. Di luar pelatihan itu,
ada juga pelatihan di luar kantor (outbond) dan menggaet konsultan luar yang diadakan tiap
pertengahan tahun.
A.
LANDASAN TEORI
Definisi Pelatihan
Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003:251) mengemukakan, training is a
planned effort to facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by
employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk
memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian
dan perilaku oleh para pegawai.
Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki
performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya,
atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.
Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training that’s
planned in advanced and has a structured format.
Definisi Pengembangan
Menurut Werner dan DeSimone (2009:4) pengembangan sumber daya manusia
(human resources development ) diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang sistematis dan
terencana yang dirancang oleh organisasi untuk memberikan kesempatan kepada anggotanya
untuk mempelajari keahlian yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kerja saat ini dan
yang akan datang.
Definisi Organisasi
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Definisi Turnover
Menurut Harninda (1999:27): Turnover intentions pada dasarnya adalah sama
dengan keinginan berpindah karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya.
Harnoto (2002:2) menyatakan: turnover intentions adalah kadar atau intensitas dari
keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya
turnover intentions ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik.
Berikut metode pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan PT Astra antara lain
sebagai berikut :
B. Program Pembantu Pelatihan dan Pengembangan
Ketika pelatihan dan pengembangan tidak dapat meminimalisir atau justru malah
memperbesar angka turnover, maka kami menyiapkan beberapa program yang dapat
memaksimalkan fungsi pelatihan dan pengembangan dalam meminimalisir turnover.
1. Management Otorization System
a.
b.
c.
2.
3.
Manajerial memiliki hak pterogatif untuk mengatur jalannya perusahaan. Seperti yang
dicontohkan di Astra, perusahaan memiliki standarisasi tinggi dalam urusan manajerial.
Sehingga, karyawan tidak bisa seenaknya mempermainkan manajemen. Sistem ini dapat
diterjemahkan dalam beberapa sub-sistem. Yaitu;
Corporation Contract
Kontrak yang ditandatangai dan disepakatai antara perusahaan dan karyawan. Dengan
kontrak ini perusahaan memiliki bukti hitam di atas putih dalam mempermasalahkan ketika
karyawan tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan.
Corporation Loyality Day
Hari dimana keseluruhan karyawan mengungkapkan kesetiaannya. Program ini dapat
diterjemahkan dalam perayaan terhadap hari-hari besar perusahaan. Dalam program ini
karyawan seluruh lini dapat berbaur bersama. Sehingga, dapat terjadi banyak transformasi ide
dan informasi dan mempererat kebersamaan perusahaan.
Corporation Punishment
Sistem hukuman yang diterapkan ketika karyawan melakukan pelanggaran-pelanggaran.
Hukuman disini adalah hukuman produktif. Seperti mengutus karyawan untuk mengerjakan
tugas-tugas sulit dan lain sebagainya. Pemberian punishment langusung di bawah kendali
manajemen.
Enjoy and Do. Flexible Work!
Belajar dari kesuksesan Microsoft dan google, penerapan sistem flextime dan flexwork dapat
meminimalisir turnover orang-orang berbakat. Skilled worker biasanya memiliki karakteristik
dan metode kerja yang berbeda dengan karyawan biasa. Maka, untuk mewadahi mereka
memang diperlukan beberapa kelonggaran, karena dalam beberapa kasus, skilled
worker meraih produktifitas maksimum ketika bekerja pada keadaan yang “ideal” menurut
mereka.
Bribe Offering
To survive in highly competitive business environment organizations are focusing on
capitalizing its human recourses. These resources are very difficult to imitate and
combination with other resources also help to gain edge over competitors. The result shows
significant positiveassociation of both training perceptions with affective commitment. The
finding also shows significant negative association of affective commitment with employee
turnover intention. This study helps managers to understand training-attitude-organizational
performance relationship. (Ashar, Muhammad; Ghafoor, Mudasar; Munir, Easha; Hafeez,
Sadia. Vol 3. 2013. Macrothink Institute Inc.Las Vegas ).
Pemberian kompensasi yang sesuai menjadi jalan terakhir. Oleh karena itu, metode
kompensasi perlu dicari yang terbaik baik dari sisi karyawan maupun perusahaan. Untuk
kompensasi ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh penyaji pada pekan yang lain.
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pelatihan dan pengembangan yang dilakukan PT Astra berdampak positif
terhadap karyawan karena dapat meningkatkan produktifitas kinerja mereka. Karyawan
bahkan diwajibkan mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dilakukan perusahaan
Astra. Pelatihan dan pengembangan tersebut dilakukan secara bertahap tergantung jabatan
karyawan tersebut. Untuk pengembangan perusahaan dilakukan seminggu sekali sedangkan
khusus untuk pelatihan karyawan dilakukan 6 bulan sekali dan evaluasi setahun sekali.
Pelatihan tersebut dibuat senyaman mungkin sehingga karyawan menikmati program tersebut
dengan senang hati.
Program pelatihan ini dapat berjalan lancar didukung dengan system manajerial yang
baik dan juga komitmen perusahaan tentang pentingnya sumber daya manusia bagi
perusahaan. Kondisi perusahaan yang telah siap semuanya baik kondisi finansial, lini
produktifitas dan pemasaran juga mendukung keberasilan dari program ini. Dengan
keberhasilan program yang diterapkan maka akan menekan turnover dari perusahaan. Hal ini
berdampak positif terhadap perkembangan perusahaan.
Saran
Menurut kelompok kami program ini sangat bagus untuk diterapkan. Untuk perusahaan yang
sudah mempunyai kesiapan seperti Astra sebaiknya dapat menggunakan program pelatihan
ini karena program ini berdampak jangka panjang yang baik untuk perusahaan. Perusahaan
lain juga dapat mencontoh Astra yang sangat memperhatikan karyawannya bahkan sampai
memberi berbagai macam tunjangan seperti pegawai negeri. Program ini dapat
dikembangkan dengan lebih baik lagi sesuai dengan target yang ditentukan untuk
perkembangan perusahaan.
Daftar Pustaka
1. ASHAR, Muhammad; GHAFOOR, Mudasar; MUNIR, Easha; HAFEEZ, Sadia. The Impact
of Perceptions of Training on Employee Commitment and Turnover Intention: Evidence from
Pakistan. International Journal of Human Resource Studies, 2013, 3.01
2. DESSLER, Gary. Human Resources Management. Prentice Hall , 2006.
3. JEHANZEB, Khawaja; RASHEED, Anwar; RASHEED, Mazen F. Organizational
Commitment and Turnover Intentions: Impact of Employee's Training in Private Sector
of Saudi Arabia. International Journal of Business and Management, 2013, 8.08
4. KOTLER,Phillip; Amstrong. Principles of Marketing. Pearson , 2012.
5. LOVE, Thomas. Training can reduce employee turnover. Nation's Business, 1998, 86.08
6. ROBBINS, Stephen P. Organizational Behavior. Prentice Hall , 2013.