TINJAUAN TENTANG STRES KERJA KARYAWAN PA

TINJAUAN TENTANG STRES KERJA KARYAWAN
PADA PT BPR SYARI’AH GEBU PRIMA MEDAN
TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma 3

Oleh
KASANDRA NIM
1305092130

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN 2016

LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing penulisan
Laporan Tugas Akhir. dan Ketua Jurusan menyatakan bahwa Laporan
Tugas Akhir dari:
KASANDRA NIM

1305092130
dengan judul:
"TINJAUAN TENTANG STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BPR
SYARI' AH GEBU PRIMA MEDAN"
tetah diperiksa dan dinyatakan selesai, serta dapat diajukan dalam sidang
pertanggungjawaban laporan tugas akhir.
/

Medan, Agustus 2016
Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I,

Dosen Pembimbing II,

Dewi
Comal
a Sari,
S.E.,
M.Si

NIP.
19830
81020
09122
004

Safaruddin
, S.E
.•M.Si
NIP.
19600804
1989111
001

LEMBARPENGESAHAAN
Yang bertanda tangan dibawal'l Ini ketua sidang, tim penguji, dan Kelua
Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Medan menyatakan bahwa
Laporan Tugas Akhir Inl:
KASANDRA NIM
1305092130

dengan judul
"TINJAUAN TENTANG STRES KERJA KARYAWAN
SYARI'AH GEBU PRIMA MEDAN"

PADA PT BPR

lelah selesai diajukan dalam sidang pada tanggal 10 Agustus 2016
di ruang 3 dan dinyatakan LULUSn-IOPJ< LUlUS9), oleh penitia penguji:

n.

Medan,
r

1. Ketua Penguji/Merangkap Anggota
Ika Mary Pasaribu, S.E., M.Si.
) NIP 19780607 200912 2 002

2. Anggota Penguji
Djames Siahaan, S.E., M.Si.

) NIP 196402261993031 006

Agustus 2016

C

(

c_-

3. Anggota PengujilModerator
Dewi Comala Sari, S.E., M.Si.
) NIP 198308102009122004

Disahkan oleh,

(

(


J\~

KATA PENGANTAR
Puji syukur kejadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas
akhir ini yang berjudul “Tinjauan Tentang Stres Kerja Karyawan Pada
PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan”.
Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat penyelesaian program pendidikan diploma III Jurusan administrasi
niaga program studi administrasi bisnis. Meskipun melalui proses yang
cukup panjang dan melelahkan akhirnya penulis dapat memahami betapa
penting arti sebuah pengorbanan dan doa demi tercapainya tujuan yang
diinginkan.
Selesainya penyusunan tugas akhir ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, nasehat serta
bimbingan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. M. Syahruddin, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan
2. Nursiah Fitri, S.E., M.Si., selaku Ketua Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Medan

3. Safaruddin, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Administrasi
Niaga Politeknik Negeri Medan dan selaku Dosen Pembimbing 2
4. Vivianti Novita, S.E., M.Si., selaku Kepala Program Studi
Adminitrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan
5. Dewi Comala Sari, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 1

i

6. Bapak dan ibu staf pengajar program studi administrasi bisnis
Politeknik Negeri Medan.
7. Indri Pratiwi, S.E., M.Si., selaku Direktur Utama PT BPR Syari’ah
Gebu Prima Medan.
8. Seluruh staf karyawan pada PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan.
9. Seluruh teman-teman khususnya AB-6F di Politeknik Negeri
Medan.
Hal yang paling istimewa adalah ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Arbani Girsang dan Ibu Ratna Br
Ginting yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan dan moral
maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam tugas akhir ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Medan, Agustus 2016
Penulis

KASANDRA
NIM 1305092130

ii

ABSTRAK
Stres kerja adalah suatu keadaan yang membuat ketegangan
emosional pada karyawan dan mempengaruhi pekerjaan mereka di
kantor, akibatnya mereka tidak dapat melaksanakan pekerjaan mereka
dengan baik.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk
mengetahui kondisi stres kerja karyawan pada PT BPR Syari’ah Gebu

Prima Medan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau
pengamatan secara langsung di dalam kantor, wawancara dan melalui
studi kepustakaan. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer
dan data skunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh karyawan pada PT
BPR Syari’ah Gebu Prima Medan mengalami stres kerja. Ini diakibatkan
karena beban pekerjaan yang terlalu banyak, kurangnya waktu yang
diberikan dan kurangnya kemampuan dalam manangani nasabah.
Kata kunci : Stres, Kerja, Karyawan.

iii

ABSTRACT
Job stress is a condition that creates emosional tension to
employees and influences their work at the office. As a result they
can not do their job well. The purpose of this final assignment is know
the condition of the employee’s job stress at PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Medan.

The of collecting data used are direct observation in the office,
interview, and library research. The type of the data source used are
primary and secondary data. The technique of data analysis used is
descriptive analysis.
The result of the analysis shows that all of the employees at
PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan experienced job stress. It is
because of there are too many responsibilities, lack of time given to
employees, and lack of capability in dealing with customers.
Keyworks: Stress, Job, Employee.

iv

DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR KELULUSAN
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................. iii
ABSTRACT ............................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1

Latar Belakang .................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah .............................................................. 2

1.3

Tujuan Penulisan................................................................. 3

1.4

Manfaat Penulisan............................................................... 3

1.5


Sistematika Penulisan ......................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
2.1

Pengertian Stres Kerja ........................................................ 5

2.2

Sumber Stres Kerja ............................................................. 5

2.3

Jenis-Jenis Stres Kerja........................................................ 6

2.4

Gejala Stres Kerja ............................................................... 6

2.5

Penyebab Stres Kerja ......................................................... 8

2.6

Dampak Stres Kerja ............................................................ 9

2.7

Cara Mengatasi Stres Kerja ................................................ 10

BAB 3 METODE PENELITIAN.................................................................. 12
3.1

Teknik Pengumpulan Data .................................................. 12

3.2

Jenis Sumber Data .............................................................. 13

3.3

Teknik Analisis Data ............................................................ 13

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 14
4.1

Gambaran Umum Perusahaan............................................ 14
4.1.1 Sejarah PT BPRS Gebu Prima ................................ 14
4.1.2 Visi misi dan motto PT BPRS Gebu Prima .............. 16
4.1.3 Makna logo PT BPRS Gebu Prima .......................... 17
4.1.4 Deskripsi jabatan (job describtion) PT BPRS Gebu
Prima........................................................................ 18
4.1.5 Struktur organisasi PT BPRS Gebu Prima............... 24
v

4.2

Tinjauan Tentang Stres Kerja Karyawan Pada PT BPRS
Gebu Prima ......................................................................... 26
4.2.1 Sumber stres kerja pada PT BPRS Gebu Prima .... 26
4.2.2 Jenis-jenis stres kerja pada PT BPRS Gebu Prima . 28
4.2.3 Gejala stres kerja pada PT BPRS Gebu Prima........ 29
4.2.4 Penyebab stres kerja pada PT BPRS Gebu Prima .. 31
4.2.5 Dampak stres kerja pada PT BPRS Gebu Prima..... 33
4.2.6 Cara mengatasi stres kerja pada PT BPRS Gebu
Prima........................................................................ 33

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 35
5.1

Simpulan ............................................................................. 35

2.2

Saran................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 37
LAMPIRAN

vi

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset

terpenting yang dimiliki oleh perusahaan, dimana pada hakekatnya
berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu, SDM harus selalu dijaga dan dikembangkan sehingga
memberikan output yang optimal bagi perusahaan. Canggihnya sarana
dan prasarana pada suatu perusahaan tanpa didukung oleh SDM yang
berkualitas, maka organisasi tidak dapat maju dan berkembang karena
SDM merupakan perencana dan pengendali semua kegiatan perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan dari fasilitas
yang lengkap dan canggih tetapi juga ditentukan dari bagaimana
karyawan bekerja. Peranan karyawan sangat penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan sehingga sangat dibutuhkan usaha-usaha untuk
meningkatkan kualitas karyawan tersebut.

Pemberdayaan manusia

(karyawan) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan nyaman sehingga karyawan dapat memberikan
kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Namun, sering kali kita jumpai
karyawan yang merasa tertekan akan banyaknya pekerjaan yang
dibebankan oleh perusahaan sehingga menimbulkan stres.
Stres merupakan situasi yang mungkin dialami manusia pada
umumnya dan karyawan pada khususnya di dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Stres menjadi masalah yang sangat penting karena situasi

1

2

ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga perlu penanganan
dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.

karyawan sering

dihadapkan dengan berbagai masalah dalam perusahaan sehingga
sangat tidak mungkin untuk tidak terkena stres.

Stres pekerjaan dapat

diartikan sebagai tekanan yang dirasakan pegawai karena tugas-tugas
pekerjaan tidak dapat mereka penuhi.
Stres yang tidak diatasi dengan baik biasanya berakibat pada
ketidakmampuan

seseorang

berinteraksi

secara

positif

dengan

lingkungannya, baik dalam lingkungan pekerjaan maupun di luar
lingkungan pekerjaan.
kinerja

karyawan,

Mengingat besarnya pengaruh stres terhadap

pengelolaan

terhadap

stres

itu

sendiri

harus

mendapatkan perhatian dan kesungguhan dari manajemen perusahaan
agar tujuan organisasi bisa lebih mudah dicapai.
Untuk itu, masalah stres perlu mendapatkan perhatian dan
pengelolaan dalam usaha mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul
Tugas Akhir “Tinjauan Tentang Stres Kerja Karyawan Pada PT BPR
Syar’ah Gebu Prima Medan”.
1.1

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

“Bagaimana Kondisi Stres Kerja Pada PT BPR Syar’ah Gebu Prima
Medan?”.

3

1.2

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui

kondisi stres kerja karyawan pada PT BPR Syari’ah Gebu Prima”
1.3

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Menambah wawasan dan kemampuan penulis dalam berfikir
maupun

menganalisis

suatu permasalahan

yang

berkaitan

dengan stres kerja karyawan.
2. Menambah pemahaman lebih bagi perusahaan mengenai hal-hal
yang dibutuhkan untuk mengurangi stres.
3. Sebagai tambahan sumber bacaan atau studi kepustakaan pada
perpustakaan Politeknik Negri Medan.
1.4

Sistematika Penulisan
Agar penulisan Tugas Akhir ini lebih sistematis dan terarah maka

dibuat sistematika penulisan yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang pemilihan judul, rumusan
masalah,

tujuan

penulisan,

manfaat

penulisan,

sistematika

penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan pengertian stres kerja, sumber stres kerja,
jenis stres, gejala stres, penyebab stres kerja, dampak stres kerja,
dan cara mengatasi stres.

4

BAB 3 METODE PENGUMPULAN DATA
Bab ini menguraikan tentang cara pengumpulan data, jenis
sumber data dan teknik analisis data yang digunakan penulis
dalam menulis Tugas Akhir.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan yang terdiri
dari

sejarah

perusahaan,

berdirinya
makna

perusahaan,

logo

perusahaan,

visi

misi

dan

bidang-bidang

perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

motto
kerja

serta tinjauan

tentang stres kerja karyawan pada PT BPR Syari’ah Gebu Prima.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan simpulan dan saran yang dianggap sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan dan masukan bagi perusahaan.

5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Stres kerja
Menurut Mangkunegara (2013: 157), “Stres kerja adalah perasaan

tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan”.
Menurut Selye dalam Waluyo (2015: 92), “Work stress is an
individual’s responser to work related environmental stressor. Stress as
the reaction of organism, wich can be physiological, psychological,
or behavioural reaction.
Berdasarkan 2 (dua) pengertian stres kerja dari para ahli diatas,
maka penulis menarik suatu kesimpulan bahwa stres kerja adalah
perasaan

tertekan

yang

dialami

karyawan

dalam

bekerja

yang

menyebabkan reaksi individual berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan
perilaku.
2.2

Sumber Stres Kerja
Menurut Soewondo (1992) dalam Waluyo (2015: 93) mengadakan

penelitian dengan sampel 300 karyawan swasta di Jakarta, menemukan
bahwa penyebab stres kerja terdiri atas 4 (empat) hal utama, yakni:
a. Kondisi dan situasi pekerjaan
b. Pekerjaannya
c.

Job requirement seperti status pekerjaan dan karier yang tidak jelas

d. Hubungan interpersonal.
Sedangkan menurut Harianja (2006) dalam Badeni (2014: 64)
mengemukakan bahwa:

6

Stres pada dasarnya dapat bersumber dari pekerjaan dan
lingkungan kerja serta dapat bersumber dari luar pekerjaan.
Stressor yang bersumber dari pekerjaan misalnya adalah
beban pekerjaan yang terlalu besar atau kecil, konflik peran,
ketidakjelasan peran, wewenang yang tidak sesuai dengan
pelaksanaan tanggung jawab, lingkungan kerja yang tidak
menyenangkan, atasan yang tidak menyenangkan, rekan
sekerja yang tidak membantu, dan lain-lain.
Kemudian,
stressor yang bersumber dari luar pekerjaan dapat meliputi
banyak hal, seperti kematian suami atau istri, perceraian,
kenakalan anak-anak.
2.3

Jenis-jenis Stres Kerja
Menurut Quick dan Quick (1984) dalam Waluyo (2015: 92)

mengategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
a.

Eustress, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat sehat,
positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk
kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan
pertumbuhan,

fleksibilitas,

kemampuan

adaptasi,

dan

tingkat

performance yang tinggi.
b.

Distress, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat tidak
sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).

Hal tersebut

termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit
kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi,
yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
2.4

Gejala Stres Kerja
Menurut Marliani (2015: 262) gejala stres dapat berupa tanda –

tanda sebagai berikut:
1.

Fisik, yaitu napas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan
lembab, merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu,

7

sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat, dan
gelisah.
2.

Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah
paham, tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal,
tidak menarik, kehilangan semangat, sulit berkonsentrasi, sulit berpikir
jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreativitas, hilangnya
gairah dalam penampilan, dan hilangnya minat terhadapa orang lain.

3.

Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati menjadi cermat yang
berlebihan, cemas menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi
rawan, penjengkel menjadi meledak-ledak.
Sedangkan menurut Priyoto (2014: 3) gejala stres secara umum

terdiri dari dua gejala yaitu:
1. Gejala fisik
Beberapa bentuk gangguan fisik yang sering muncul pada stres
adalah nyeri dada, diare selama beberapa hari, sakit kepala, mual,
jantung berdebar, lelah, sukar tidur, dan lain-lain
2. Gejala psikis
Sementara bentuk gangguan psikis yang sering terlihat adalah cepat
marah, ingatan melemah, tak mampu berkonsentrasi, tidak mampu
menyelesaikan tugas, perilaku impulsive, reaksi berlebihan terhadap
hal sepele, daya kemampuan berkurang, tidak mampu santai pada
saat yang tepat, tidak tahan terhadap suara atau gangguan lain, dan
emosi tidak terkendali.

8

2.5

Penyebab Stres Kerja
Menurut Luthan (1992) dalam Waluyo (2015: 93) menyebutkan

bahwa penyebab stres terdiri atas empat hal utama, yakni:
a. Extra

organizational

stressors,

yang

terdiri

dari

perubahan

sosial/teknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan keuangan,
ras dan kelas, dan keadaan komunitas/tempat tinggal.
b.

Organizational stressor, yang terdiri dari kebijakan organisasi, struktur
organisasi, keadaan fisik dalam organisasi, proses yang terjadi dalam
organisasi.

c. Group Stressors, yang terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam
grup, kurangnya dukungan sosial, serta adanya konflik intraindividu,
interpersonal, dan intergrup.
d.

Individual Stressors, yaitu terjadinya konflik dan ketidakjelasana
peran, serta disposisi individu seperti pola kepribadian Tipe A, control
peronal,

learned

helplessness,

self-efficacy,

dan

daya

tahan

psikologis.
Sedangkan menurut Mangkunegara (2013: 157) mengatakan
bahwa:
Penyebab stres kerja, antara lain beban kerja yang
dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas
pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat,
otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan
dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara
karyawan dengan pemimpin yang frustasi dalam kerja.

9

2.6

Dampak Stres Kerja
Menurut Rice (1999) dalam Waluyo (2015: 94) pada umumnya

stres kerja lebih banyak merugikan diri karyawan maupun perusahaan.
Pada diri
menurunnya

karyawan,
gairah

konsekuensi
kerja,

tersebut

kecemasan

dapat

yang

berupa berupa

tinggi,

frustasi

dan

sebagainya.
Sedangkan menurut Priyoto (2014: 10) dampak stres dibedakan
dalam tiga kategori, yakni:
1. Dampak fisiologik
Secara umum orang yang mengalami stres mengalami sejumlah
gangguan fisik seperti mudah masuk angin, mudah pening, kejang otot
(kram), mengalami kegemukan atau menjadi kurus yang tidak dapat
dijelaskan, juga bisa menderita penyakit yang lebih serius secara
cardiovasculer, hypertensi,dan sebagainya.
2. Dampak psikologik
a. Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda
pertama dan punya peran sentral bagi terjadinya burn-out.
b. Kewalahan/keletihan

emosi,

kita

dapat

melihat

ada

kecenderungan yang bersangkutan.
3. Dampak perilaku
a. Mana kala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan
sering terjadi tingkah laku yang tidak berterima oleh masyarakat.

10
10

b. Level

stress

kemampuan

yang

cukup

mengingat

tinggi

berdampak

informasi,

negatif

mengambil

pada

keputusan,

mengambil langkah tepat.
2.7

Cara Mengatasi Stres Kerja
Menurut Mangkunegara (2013: 158) mendeteksi penyebab stres

dan bentuk dan bentuk reaksinya, maka ada tiga pola dalam mengatasi
stres, yaitu:
a.

Pola sehat, adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu dengan
kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres
tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan
berkembang. Mereka yang tergolong kelompok ini biasanya mampu
mengelola waktu dan kesibukan dengan cara baik dan teratur
sehingga ia tidak perlu merasa ada sesuatu yang menekan, meski
sebenarnya tantangan dan tekanan cukup banyak.

b.

Pola harmonis, adalah pola menghadapi stres dengan kemampuan
mengelola

waktu

dan

kegiatan

menimbulkan berbagai hambatan.

secara

harmonis

dan

tidak

Dalam pola ini, individu mampu

mengendalikan berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara
mengatur waktu secara teratur.

Ia pun selalu menghadapi tugas

secara tepat, dan kalau perlu ia mendelegasikan tugas-tugas tertentu
kepada orang lain dengan memberikan kepercayaan penuh. Dengan
demikian, akan terjadi keharmonisan dan keseimbangan antara
tekanan yang diterima dengan reaksi yang diberikan. Demikian juga
terhadap kerharmonisan antara dirinya dan lingkungan.

11
11

c. Pola patologis, ialah pola menghadapi stres dengan berdampak
berbagai gangguan fisik maupun sosial-psikologis. Dalam pola ini,
individu akan mengahadapi berbagai tantangan dengan cara-cara
yang tidak memiliki kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan
waktu.

Cara ini dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya

karena bisa menimbulkan berbagai masalah-masalah yang buruk.
Sedangkan menurut Badeni (2014: 72) mengatakan bahwa cara
mengasi stres kerja yaitu:
1. Pendekatan individual
Banyak orang tidak mengelola penggunaan waktunya dengan baik
sehingga pekerjaan yang seharusnya mampu diselesaikan dengan
baik tidak dapat terselesaikan. Karyawan yang terkelola dengan baik,
sering dapat mencapai kinerja dua kali lipat dari karyawan yang tidak
dapat mencapai kinerja dua kali lipat dari karyawan yang tidak
terkelola dengan baik. Pemahaman dan pemanfaatan prinsip-prinsip
dasar pengelolaan waktu dapat membantu individu mengatasi
ketegangan yang diciptakan oleh tuntutan pekerjaan secara lebih baik.
2. Pendekatan organisasi
Secara organisasi, tindakan menajemen dalam menurun stres kerja
karyawan dapat melakukan (a) perbaikan seleksi personel dan
penempatan kerja; (b) penggunaan penetapan tujuan yang realistis;
(c) perancangan ulang pekerjaan; (d) peningkatan keterlibatan
karyawan; (e) perbaikan komunikasi organisasi; (f) penegakan
program kesejahteraan.

12
12

BAB 3
METODE PENELITIAN
1.1

Metode Pengumpulan Data
Menurut

Arikunto

(2013:

275)

“Pengumpulan

data

adalah

mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode intervieu, tes
observasi, kuesioner dan sebagainya.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan
metode

lapangan

(field

reseach)

dengan

menggunakan

interview

(wawancara), observasi (pengamatan) dan studi kepustakaan.
1. Metode Lapangan (field reseach)
Metode lapangan adalah perolehan data dari kegiatan yang dilakukan
dengan terjun langsung ke lapangan.

Pada metode ini cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data adalah:
a. Observasi (pengamatan langsung)
Menurut Hadi (1986) dalam Sugiyono (2014: 203) menyebutkan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.
b. Interview (wawancara)
Menurut Arikunto (2013: 198), “intervieu yang sering disebut sebagai
disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi
dari terwawancara (interviewer).
Untuk menganalisis wawancara, penulis memilih 11 responden
pada
officer

direktur

utama,

direktur

operasional,

bagian

account

13
13

(marketing), bagian umum dan personalia, bagian internal audit, bagian
accounting, bagian administrasi pembiayaan, bagian operasional dan
bagian cash & teller yang ada pada PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan.
2. Metode kepustakaan (library research)
Metode kepustakaan merupakan kegiatan dalam pengumpulan data
yang diperlukan dari jenis-jenis materi perpustakaan seperti buku-buku.
Metode kepustakaan adalah cara mengumpulkan data melalui buku-buku
tentang pendapat, teori yang berhubungan dengan judul tugas akhir.
1.2

Jenis Sumber Data
Menurut Sugiono (2014: 193) adapun jenis sumber data yang

digunakan pada tugas akhir ini adalah:
a. Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.
b. Sumber Sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data.
1.3

Teknik Analisis Data
Setelah

melakukan

pengumpulan

terkumpul kemudian diolah oleh penulis.

data,

seluruh

data

yang

Data dianalisis menggunakan

metode kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan secara menyeluruh data
yang dapat selama proses penelitian.
Bogda dan Taylor (1975: 5) dalam Moleong (2014: 4) menyatakan,
“metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku
yang dapat diamati.

14
14

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Perusahaan
PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan adalah salah satu lembaga

keuangan perbankan syari’ah, yang operasionalnya mengikuti prinsipprinsip syari’ah ataupun muamalah.
4.1.1 Sejarah PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Rencana untuk mendirikan Bank Perkreditan Syari’ah Gebu Prima
sudah sejak lama dicanangkan oleh para pendirinya yang saat ini telah
menjadi komisaris para pemegang saham PT BPR Syari’ah Gebu Prima
dengan tujuan sesuai dengan ketetapan peraturan pemerintah no. 7 tahun
1992 adalah untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta
harus mampu menunjang modernisasi pedesaan dan memberikan
pelayanan bagi golongan ekonomi lemah dan pengusaha kecil.
Tujuan ini lebih ditekankan lagi arahnya pada BPR dengan sistem
bagi hasil yang lazimnya disebut Bank Syari’ah, Bank Islam atau Bank
Muamalat dan peluang untuk mendirikan BPR sistem bagi hasil/Syari’ah
ini sesuai dengan bunyi pasal13 UU no. 7 tahun 1992. Proses pendirian
BPR ini mulai dilaksanakan dengan membentuk badan hukum yaitu
Perseroan

Terbatas

serta

dibuatnya

rancangan

Anggaran

Dasar

Perusahaan.
Dibuatnya daftar calon persero, susunan direksi dan dewan
komisaris, rencana susunan organisasi, rencana kerja serta bukti sektor

15
15

minimal 30% dari modal setor.

Hal ini dipersiapkan guna melengkapi

permohonan izin prinsip (persiapan pendirian) pada Menteri Keuangan.
Pada tanggal 23 Juni 1994 izin prinsip PT BPR Syari’ah Gebu
Prima dengan nomor S-855/MK.17/1994 dikeluarkan oleh Menteri
Keuangan dan tahap selanjutnya adalah melengkapi permohonan lain
usaha/operasi yang harus melampirkan Anggaran Dasar yang telah
disahkan berdasarkan Menteri Kehakiman berdasarkan akte no. 39
tanggal 12 September 1994 dengan Notaris Ny. Chairans Bustami dan
selanjutnya

dilengkapi

dengan

persereo,

susunan

direksi,

dewan

komisaris, susunan organisasi, sistem dan prosedur kerja serta bukti
pelunasan modal setor.
Sejalan

dengan

persiapan

pendirian

ini,

pihak

pendiri

mempersiapkan calon-calon karyawan dengan memberikan pendidikan
dan pelatihan tiga bulan dengan materi yang diajarkan mengenai prosedur
dan praktik Perbankan Syari’ah Forum kajian Ekonomi Perbankan Islam
IAIN Sumatera Utara serta ditambah dengan training dan magang pada
BPR Syari’ah yang sudah beroperasi di wilayah Deli Serdang.
Adanya perubahan pada legalitas Anggaran Dasar ini disertai
perbaikan-perbaikan

permohonan

izin

usaha

serta

dengan

diberlakukannya peraturan baru yang lebih selektif terhadap BPR yang
akan berdiri, sehingga izin operasi dariu PT BPR Syari’ah Gebu Prima
resmi diterbitkan melalui surat keputusan Menteri Keuangan No. Kep.
030/KM.17/1996 pada tanggal 23 Januari 1996.

16
16

Berdasarkan izin operasional yang ada Alhamdulillah pada tanggal
11 Maret 1996 PT BPR Syari’ah Gebu Prima yang berkantor di Jalan
Garuda Ruko No. 7 Telp. 7341538 – Fax. 7349162. Perumnas Mandala
Medan, diresmikan oleh salah seorang pengurus Gebu Minang yaitu:
Bapak Prof. Drs. H. Harun Zein.
Selanjutnya pada tahun 1999 PT BPR Syari’ah Gebu Prima telah
membeli gedung sendiri disebelah kantor yang lama yaitu jalan Garuda
No. 6 Perumnas Mandala Medan. Pada tanggal 13 April 2002 PT BPR
Syari’ah

Gebu

Prima

beroperasi

di

kota

Madya

Medan,

yang

peresmiannya juga dilakukan oleh sesepuh Gebu Minang. Dan akhirnya,
pada tanggal 14 Januari 2013 PT BPR Syari’ah Gebu Prima telah pindah
kantor pusat di jalan Bakti/A.R.Hakim No. 139 hingga sekarang.
4.1.2 Visi misi dan motto PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Visi dan misi dari PT BPR Syari’ah Gebu Prima yaitu “Membantu
Perekonomian Masyarakat Lemah”, yang bertujuan untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan
dunia usaha dan pemberdayaan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi
rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan
kepada Karyawan.
Motto dari PT BPR Syari’ah Gebu Prima yaitu “Berkembang
Bersama Umat”.

17
17

4.1.3 Makna logo PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Logo merupakan suatu ciri atau identitas suatu perusahaan.
Karena adanya logo, maka identitas tersebut mudah diketahui oleh
masyarakat.

Selain itu, logo juga menggambarkan tugas dan fungsi

instansi.

Gambar : 4.1 Logo PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan
Sumber : PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan
a. Hitam
merupakan

alim

ulama

yang

menaungi,

membimbing,

dan

mengarahkan
b. Merah
menunjukkan kecerdasan yang tetap dinaungi oleh alim ulama agar
tetap terarah dan tidak melenceng dari koridor agama.

18
18

c.

Kuning
merupakan pekerja yang memiliki kecerdasan dan memiliki arah yang
tepat dan tidak melenceng dari koridor agama karena mendapat
bimbingan dan arahan dari alim ulama.
Logo PT BPR Syari’ah Gebu Prima ini secara tidak langsung

memberi

dorongan

bagi

para

karyawannya

untuk

melaksanakan

pekerjaannya dengan tanggung jawab dan juga memiliki kecerdasan
tinggi dengan tetap dinaungi oleh alim ulama, agar tetap dalam jalur
syari’ah.
4.1.4 Deskripsi jabatan (job describtion) PT BPR Syari’ah Gebu
Prima
1. Komisaris Utama
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan
b. Memberikan nasihat kepada direksi untuk kepentingan perseroan
c. Memastikan bahwa direksi telah menindak lanjuti temuan audit
d. Dewan komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia
(BI) paling lambat 7 hari kerja.
e. Dan lain-lain
2. Komisaris
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan
b. Memberikan nasihat kepada direksi untuk kepentingan perseroan
c. Memastikan bahwa direksi menindak lanjuti temuan audit

19
19

d. Dewan komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia
(BI) paling lambat 7 hari kerja.
e. Dan lain-lain
3. Dewan Pengawas Syari’ah
Tugas dan tanggungjawab:
a. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional
BPRS
b. Menyampaikan laporan hasil pengawasan syari’ah sekurangkurangnnya setiap 6 bulan kepada komisaris
c. Menilai aspek syari’ah terhadap pedoman operasional, dan produk
yang dikeluarkan BPRS.
d. Memberikan opini dari aspek syari’ah terhadap pelaksanaan
operasional BPRS.
e. Mengkaji produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan oleh BPRS.
f. Bila perlu dapat meminta dokumen dan penjelasan langsung dari
satuan kerja BPRS.
g. Dan lain-lain
4. Direktur Utama
Tugas dan tanggungjawab:
a. Membuat perencanaan kerja di bidang pemasaran dan operasi
Bank
b. Membuat proyeksi rencana anggaran baru
c. Mempersiapkan tenaga sumber daya manusia (SDM) yang terampil
d. Melakukan fungsi-fungsi manajemen

20
20

e. Melaksanakan pemberian keputusan pembiayaan sesuai limit
sampai dengan Rp. 50.000.000,f. Dan lain-lain
5. Direktur Operasional
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melakukan surpervisi Staff Teller, Akuntansi/Deposito, Pembiayaan
dan Umum
b. Memastikan laporan-laporan internal dan eksternal
c. Melakukan Cash Count pada akhir hari.
d. Melakukan

pemeriksaan

terhadap

kelayakan

pencairan

pembiayaan
e. Safe Keeping and Loan Documentation
f. Dan lain-lain
6. Kepala Bagian Marketing
Tugas dan tanggungjawab:
a. Mengevaluasi usulan-usulan pembiayaan yang diajukan oleh Staff
Marketing
b. Memberikan

pertimbangan

(persetujuan/penolakan)

terhadap

usulan-usulan pembiayaan yang diajukan oleh Staff Marketing
c. Melakukan monitoring terhadap performance seluruh nasabah
d. Membina hubungan baik dengan nasabah BPRS
e. Menghimpun dana dan menggali potensi-potensi sumber dana
dalam bentuk tabungan maupun deposito
f. Dan lain-lain

21
21

7. Kepala Bidang Operasional:
Tugas dan tanggungjawab:
a. Membuat perhitungan CAMEL, Cash Flow, CR dan LDR harian,
mingguan dan bulanan
b. Membuat Program Kerja bagi Bagian yang dipimpinnya
c. Bersama bagian lain yang terkait untuk menyiapkan rencana
anggaran organisasi atas dasar kondisi keuangan yang sedang
berjalan
d. Merencanakan, membina, mengkoordinasikan, mengamankan dan
mengarahkan kegiatan sesuai dengan sistem dan prosedur BPRS
e. Dan lain-lain
8. Internal Audit
Tugas dan tanggungjawab:
a. Memeriksa tiket-tiket transaksi operasional
b. Memeriksa adanya selisih-selisih pembukuan
c. Menyusun laporan Rekonsiliasi secara 2 mingguan
d. Memeriksa kecocokan Proofing saldo bulanan
e. Menyusun laporan komisaris
f. Memeriksa pembayaran pajak
g. Memeriksa dokumen pembiayaan
h. Dan lain-lain
9. Umum dan Personalia:
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melayani pembayaran terkait dengan kepersonaliaan

22
22

b. Membuat tiket-tiket transaksi umum dan personalia
c. Membuat usulan dan melakukan pengadaan ATK, barang cetakan
dan berbagai kepeluan kantor
d. Memonitor kelayakan kantor, peralatan kerja dan berbagai
pendudukan bagi pelaksanaan tugas-tugas karyawan
e. Dan lain-lain
10. Staf Akuntansi
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melakukan entry dan updating data mutasi General Ledger (GL)
b. Mencetak Neraca/Laba Rugi dan mutasi harian
c. Melakukan pembayaran bagi hasil Deposito baik yang melalui
Bank, Pengkreditan Rekening maupun Tunai
d. Melakukan Update pembayaran cicilan pembiayaan, khusunya
yang diterima memalui Bank.
e. Dan lain-lain
11. Staf Administrasi Pembiayaan:
Tugas dan tanggunjawab:
a. Melakukan entry data dan updating modul pembiayaan
b. Melakukan update data pada kartu pembiayaan
c. Mencetak

daftar

tunggakan

pimpinan/marketing
d. Membuat perhitungan PPAWD
e. Dan lain-lain
12. Cash dan teller:

pembiayaan

sesuai

permintaan

23
23

Tugas dan tanggungjawab:
a. Melayani penyetoran dan pembayaran tunai
b. Melakukan pembayaran dan penarikan sehubungan dengan
pembayaran biaya-biaya bank, biaya personalia dan umum melalui
counter bank
c. Menyusun daftar penerimaan dan pengeluaran uang tunai dan
melakukan pencocokan saldo dengan fisik uang dan saldo neraca
harian
d. Mengatur jumlah uang tunai tidak melampaui batas asuransi
e. Dan lain-lain
13. Customer Service (Pelayanan Tabungan dan Deposito)
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melayani pembukuan tabungan dan deposito
b. Melakukan entry data program tabungan
c. Melakukan entry data nasabah deposito
d. Membuat tiket pembayaran bagi hasil tabungan, depotsito dan
pajak deposito
e. Dan lain-lain
14. Marketing/ Accont Officer
Tugas dan tanggungjawab:
a. Menerima dan mencatat permohonan pembiayaan
b. Memandu nasabah menyusun permohonan pembiayaan
c. Mengevaluasi kelayakan pemberian pembiayaan

24
24

d. Melakukan monitoring kelancaran pembiayaan nasabah account
masing-masing
e. Menfolow up kelengkapan data nasabah yang dibutuhkan sesuai
prinsip mengenal nasabah Know Your Customer (KYC)
f. Dan lain-lain.
4.1.5 Struktur organisasi
Dalam menjalankan sebuah perusahaan untuk memperlancar
aktivitas arus kerja perusahaan, maka diperlukan struktur organisasi.
Struktur organisasi yang jelas dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang
setiap departemen atau bagian dan bagaimana hubungan antara satu
bagian dengan bagian-bagian lainnya.
Tujuan dari adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian
kerja ataupun pendelegasian dalam organisasi yang berdasarkan pada
pola hubungan kerja serta wewenang dan tanggung jawab.

Dengan

adanya struktur organisasi dalam pembagian kerja maka orang yang
terlibat didalamnya harus dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
serta

dapat

menggabungkan

kerja

dengan

baik

sesuai

tuntutan

perusahaan.
Struktur organisasi yang digunakan PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Medan adalah sistem garis, staff dan koordinasi atau gabungan dari pada
beberapa jenis struktur organisasi yang bertanggung jawab langsung
pada

atasannya

dan

pimpinan

mempunyai

wewenang

untuk

mendelegasikan tugas pada bawahannya. Berikut ini adalah struktur
organisasi PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan

Dewan Komisaris

Dewan Syari’ah
Direktur Utama

Kabag. Marketing

Adm. Pembiayaan

Internal Audit

Account Officer

Umum & Personalia

Kabag. Operasional

Accounting

Cash & Teller

Gambar : 4.2 Logo PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan
Sumber : PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan

25

26
26

4.2

Tinjauan Tentang Stres
Syari’ah Gebu Prima

Kerja

Karyawan

Pada

PT BPR

Adapun hasil tinjauan yang telah dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
4.2.1 Sumber stres kerja karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Stres dikalangan karyawan merupakan hal yang biasa terjadi
mengingat bahwa banyaknya hal yang menjadi sumber stres bagi
karyawan. Stres bukan hanya bersumber dari pekerjaan dan lingkungan
pekerjaan namun dapat juga bersumber dari luar pekerjaan.
Bagi PT BPR Syari’ah Gebu Prima sendiri banyak hal yang menjadi
sumber stres bagi karyawan yaitu:
1. kurangnya

kerjasama

yang

baik

antara

karyawan

dalam

menyelesaikan masalah atau tugasnya, hal ini merupakan hal sering
terjadi pada setiap karyawan. Kurangnya kerjasama yang baik dapat
menyebabkan hasil kerja tidak optimal seperti bagian account officer
(marketing) dengan kepala bagian marketing yang kurang dapat
bekerjasama

dengan

baik

dalam

memberikan

pertimbangan

(persetujuan/penolakan) terhadap pengajuan pinjaman dari para calon
debitur sehingga hasil yang di dapatkan kurang optimal dan terjadi
penundaan dalam pengambilan keputusan.
2.

Terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan, karyawan
biasanya mempunyai kemampuan normal dalam menyelesaikan
pekerjaan yang

dibebankan

kepadanya.

Kemampuan

dengan keahlian, pengalaman dan waktu yang dimiliki.

berkaitan
Dalam

kondisi tertentu, sering kali karyawan mendapatkan tugas dengan
waktu yang

27
27

terbatas.

Akibatnya, karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan

tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Seperti yang

dialami

dan

oleh

karyawan

pada

bagian

accounting

bagian

administrasi pembiayaan yang harus harus menunggu karyawan
bagian teller menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, setelah itu
karyawan bagian teller akan menyerahkan seluruh slip angsuran
debitur pada bagian administrasi pembiayaan dan memberikan
seluruh bukti transaksi harian teller atau mutasi harian teller pada
bagian accounting. Maka karyawan bagian accounting dan bagian
administrasi dapat melaksanakan pekerjaan mereka dengan waktu
yang terbatas.
3. Kurangnya kepercayaan atasan terhadap bawahan, atasan yang tidak
dapat mempercayai bawahannya akan membuat bawahan merasa
gamang, tidak aman, dan putus asa. Sebaliknya jika bawahan tidak
percaya pada atasan akan merasa tidak berkembang, kehilangan
antusias

dalam

pekerjaan

juga

membuat

bawahan

memberikan inisiatif dengan kontribusi pada pekerjaan.

enggan
Pada

karyawan bagian account officer atau marketing sendiri kurangnya
kepercayaan atasan menjadi sumber stres karena banyaknya debitur
yang mengalami kredit macet sehingga kurang percayaan atasan
terhadap kemampuan karyawan bagian account officer dalam
menangani debitur.
4. Kondisi ruangan kerja yang kurang nyaman, panas, sirklus udara yang
kurang memadai dan kebisingan merupakan sumber stres yang

28
28

dialami seluruh karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima Medan, hal ini
paling dirasakan karyawan pada bagian internal audit, account officer
dan administrasi pembiayaan mengingat ruangan meraka adalah
ruangan yang bergabung bersama, AC yang sering mati sirkulasi
udara yang kurang dan kebisingan ketika debitur datang membuat
karyawan merasakan stres dalam bekerja.
5.

Mencampurkan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan, hal ini
merupakan salah satu faktor yang sering terjadi dan menyebabkan
kurangnya konsentrasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan
menyebabkan stres dalam bekerja.

Hal ini sangat disadari oleh

banyak karyawan seperti direktur utama, direktur operasional dan
bagian umum dan personalia, mengingat besarnya tanggung jawab
meraka dalam perusahaan dan tanpa sadar mencampurkan masalah
pribadi dalam masalah pekerjaan.
4.2.2 Jenis-jenis stres kerja karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Stres kerja selalu menjadi keluhan bagi kebanyakan karyawan.
Untuk menghindari stres kerja tersebut banyak karyawan yang telah
memahami apa saja jenis-jenis stres kerja bagi karyawan. Pada PT BPR
Syari’ah Gebu Prima jenis stres yang sering dialami oleh karyawan adalah
sebagai berikut:
1. Eustress
Eustress

adalah

stres

yang

menyehatkan

karena

mendorong

karyawan untuk berkembang lebih baik lagi dan mencapai tujuan
perusahaan seperti contoh karyawan bagian account officer atau

29
29

pemasaran yang mendapatkan pujian dari atasan karena hasil kerja atau
target perusahaan bisa tercapai, bagian administrasi yang mampu
menangani seluruh dokumen administrasi dengan baik, bagian umum dan
personalia yang dapat menangani seluruh belanja perusahaan dengan
baik.
2. Distress
Distress merupakan stres yang menyebabkan penyakit karena
mengacu pada stimulasi yang berbahaya dan menjadikan karyawan
mudah putus asa dalam melaksanakan pekerjaannya.

Seperti yang

terjadi pada direktur utama yang merasa cemas akan kinerja bawahannya
yang terkadang kurang mampu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan. Kritik atas hasil kerja yang kurang memuaskan yang
disampaikan direktur utama kepada seluruh karyawan bagian marketing,
bagian umum dan personalia, internal audit atau pun bagian operasinal
yang membuat karyawan merasa putus asa dalam bekerja.
4.2.3 Gejala stres kerja karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Adapun gejala stres kerja yang di alami oleh seluruh karyawan
pada PT BPR Syari’ah Gebu Prima adalah sebagi berikut:
1. Gejala psikis
Sementara bentuk gangguan psikis yang sering terlihat pada
karyawan

pada

bagian

administrasi

pembiayaan

tidak

mampu

berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah seperti menginput data
jadwal angsuran debitur.

30
30

Hal ini juga terjadi pada karyawan bagian accounting tidak dapat
berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya seperti menyelesaikan
laporan mutasi transaksi, neraca perbandingan, laba rugi perusahaan dan
lain sebagainya.
emosi

yang

Karyawan pada bagian umum dan personalia merasa

tidak

terkontrol

dikarenakan

beberapa

bukti belanja

perusahaan yang tidak dilaporan kepada karyawan bagian tersebut
seperti belanja bensi, air minum dan sebagainya.
Sedangkan karyawan pada bagian internal audit merasa tidak tahan
terhadap suara bising atau gangguan lain yang dapat menggangu
konsentrasinya dalam memeriksa dokumen seperti tiket-tiket transaksi
operasional, memeriksa kecocokan Proofing saldo bulanan, memeriksa
pembayaran pajak, memeriksa adanya selisih-selisih pembukuan dan
sebagainya.
2. Gejala Fisik
Gejala fisik yang sering terjadi yaitu mulut dan tenggorokan kering
yang dialami karyawan pada bagian teller dan account officer yang setiap
harinya berinteraksi secara langsung kepada nasabah, seperti halnya
teller yang menerima setoran dari debitur atau pun nasabah yang ingin
menabung namun tidak mengetahui secara detail prosedur maka
teller pun harus menjelaskan secara jelas.
Sedangkan karyawan pada bagian account officer sendiri tidak jauh
berbeda dengan karyawan bagian teller yang berinteraksi langsung
kepada nasabah dengan memberikan informasi dan dokumen apa saja
yang dibutuhkan dalam meminjam dana dari perusahaan sekaligus juga

31
31

memberitakan kepada masyarakat luas produk dan jasa apa saja yang
dimiliki oleh perusahaan.
Namun karyawan bagian account officer juga sering merasakan sakit
kepala berlebih dikarenakan beberapa debitur yang macet dalam
pembayaran pinjamannya.
Namun tidak semua karyawan merasakan gejala stres yang sama,
untuk beberapa bagian seperti direktur utama, direktur operasional, kepala
bagian marketing dan kepala bagian operasional sendiri tidak merasakan
gejala stres mengingat para karyawan tersebut merupakan orang
berpengalaman dalam bekerja dan dapat mengontrol gejala stres dengan
baik.
4.2.4 Penyebab stres kerja karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Banyak hal yang menjadi penyebab stres kerja pada PT BPR
Syari’ah Gebu Prima. Seperti pada bagian teller yang dituntut untuk agar
bisa memberikan pelayanan prima kepada nasabah, hal ini membuat
karyawan bagian tersebut harus pandai menjaga diri dan kesehatan agar
tetap bisa bekerja secara maksimal.

Pada bagian account officer

penyebab stres yang sering terjadi yaitu debitur sedang mengalami kredit
macet dalam pembayaran pembiayaan, pendapatan yang tidak sebanding
dengan tuntutan pekerjaan, dan atasan yang kurang mempercayai
karyawan.
Sedangkan pada bagian Accounting sendiri yaitu laporan bulanan
yang harus diserahkan kepada Bank Indonesia seperti laporan mutasi
transaksi, neraca perbandingan, laba rugi perbandingan laporan kas

32
32

Opname dan sebagainya yang disusun dalam bentuk dokumen transaksi
mutasi

kas bank

dan

terbatasnya

menyelesaikan tugas-tugas terasebut.

waktu

yang diberikan

dalam

Untuk bagian administrasi

pembiayaan penyebab stres kerja yaitu nasabah yang ingin medaftarkan
diri menjadi calon debitur tidak bisa melengkapi seluruh dokumen yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Selanjutnya yaitu bagian internal audit yang merupakan bagian
yang kegiatannya merupakan pemeriksaan dan pengujian suatu data.
Pada PT BPR Syari’ah Gebu Prima bagian internal audit harus memeriksa
seluruh transaksi yang terjadi setiap harinya agar pada saat pelaporan
pada Otoritas Jasa Keuangan tidak terjadi kesalahan dan keteledoran
yang terjadi.

Ketelitian sangatlah dibutuhkan oleh bagian internal audit

yang menyebabkan adanya tekanan dari semua pihak yang berakibat
stres karyawan.

Pada bagian kepala operasional dan kepala bagian

account officer penyebab stres kerja yaitu harus mengawasi bawahan,
menangani nasabah yang tidak puas terhadap pelayanan karyawan dan
sebagainya.
Kemudian pada bagian umum dan personalia penyebab terjadinya
stres kerja yaitu apabila ada transaksi atau belanja perusahaan yang tidak
dilaporkan maka pihak umum dan personalia lah yang harus bertanggung
jawab atas kejadian tersebut.

Untuk direktur operasional sendiri

penyebab stres yang paling sering terjadi yaitu nasabah yang melakukan
transaksi tidak langsung kepada perusahaan, seperti melaksanakan
transaksi melalui pihak bank lain dan tidak memberi tahukan terlebih

33
33

dahulu kepada pihak perusahaan, sehingga direktur operasional harus
mengkonfirmasi hal tersebut pada pihak bank yang terkait.
Dan yang terakhir adalah direktur utama yang menjadi penyebab
stres kerja yaitu dalam menghadapi ancaman krisis dituntut untuk dapat
mengatasi masalah besar itu dengan sebaik-baiknya.
4.2.5 Dampak stres kerja karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima
Persaingan perusahaan yang semakin berat sering kali menuntut
kita untuk bekerja lebih produktif. Beban pekerjaan pun terasa semakin
berat karena tanggungan deadline. Tugas menumpuk dan akhirnya kita
harus lembur. Rasa takut tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
dan rasa lelah yang telah menumpuk membuat karyawan menjadi
tertekan dan stres. Hal ini lah yang berdampak negatif bagi karyawan.
Adapun dampaknya negatif bagi seluruh karyawan PT BPR
Syari’ah Gebu Prima seperti mudah masuk angin, mudah pening, kejang
otot (kram), mengalami kegemukan atau menjadi kurus yang tidak dapat
dijelaskan. Dampak lainnya seperti Keletihan emosi, jenuh, penghayatan
yang merupakan penyebab awal terjadinya stres kerja. Namun, dampak
dari stres kerja bukan hanya dampak negatif saja tetapi dapat
mamberikan dampak positif pula, karena dibalik kesukaran/stres akan ada
kebahagian, tergantung pada keiklasan yang menjalani.
4.2.5 Cara mengatasi stres kerja karyawan PT BPR Syari’ah Gebu
Prima
Adapun cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi
stres kerja karyawan yaitu dengan pendekatan individual seperti:

34
34

1. Terbuka pada teman kerja
Membicarakan masalah-masalah yang sedang dihadapi baik itu
tentang masalah pribadi dengan teman kerja sangat membantu untuk
mengurangi beban pikiran.

Hal ini sering dilakukan para karyawan

pada saat jam makan siang berlangsung.
2. Bermain game
Bermain game dapat meredam stres akibat pekerjaan dikantor.
Bermain game dapat mengalihkan pikiran dari stres kerja dan bagi
sebagian karyawan PT BPR Syari’ah Gebu Prima kegiatan ini sangat
menyenangkan dan mengasikkan.
3. Bersyukur
Bersyukur merupakan cara terbaik dalam mengatasi stres. Dengan
bersyukur maka pikiran karyawan akan positif sehingga yakin bahwa
ada jalan keluar dari setiap masalah yang membuat karyawan merasa
stres. Hal ini sangat disadari oleh karyawan PT BPR Syari’ah Gebu
Prima sehingga para karyawan selalu merasa bersyukur dan tenang
dalam menangani tugas-tugas mereka.

35
35

BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab-bab sebelumnya,
maka penulis dapat mengambil simpulan dan saran dapat digunakan
sebagai bahan masukan bagi pembaca:
5.1

Simpulan

1. Kondisi stres kerja karyawan cukup memprihatinkan mengingat
seluruh

karyawan

mengakibatkan

mengalami

kurang

stres

optimalnya

dalam

hasil

bekerja

pekerjaan

yang
mereka.

Lingkungan kerja menjadi faktor ut